Monday, January 30, 2012

Pola Kamuflase Nazi Jerman (Wehrmacht dan SS)


Link
REICHSWEHR-SPLITTERMUSTER 31
1932-1962
Dikenal oleh para kolektor dengan nama yang beraneka, Buntfarbenaufdruck (cetakan multi-warna) merupakan pola dasar yang dikembangkan oleh Reichswehr di awal tahun 1930-an. Pola ini digunakan untuk bahan pelindung Zeltbahn 31 standar yang dibagikan ke seluruh unit Reichsheer dan Reichsmarine. Pola kamuflase Buntfarbenaufdruck terdiri dari pola acak coklat kayu dan poligon hijau medium yang dicetak di background berwarna abu-abu cerah lapangan. Bentuk cakaran hijau ikut ditambahkan demi menambah efek kamuflase. Pola ini dicetak dengan menggunakan roller, dan diulangi setiap 44cm. Bagian luarnya berwarna tegas, sementara dalamnya lebih pudar. Ketika Reichswehr berubah menjadi Wehrmacht di tahun 1935, Buntfarbenaufdruck dinamai ulang sebagai Heeressplittermuster 31 (pola serpih AD Jerman M1931). Oberkommando der Wehrmacht tetap melanjutkan penggunaan Zeltbahn kamuflase 31 ke semua unit Heer, Kriegsmarine dan Luftwaffe sampai dengan tahun 1945


SS-VT BLOCK PATTERN (MUSIM GUGUR-DINGIN)
1938-1939
Selama berlangsungnya serangan ke Polandia tahun 1939, pasukan SS-Verfügungstruppe (cikal bakal Divisi "Das Reich") mula pertama menggunakan kamuflase 'pola blok'. Ujicoba yang dilakukan akhir tahun 1937 dan awal tahun 1938 telah membuktikan bahwa inovasi jaket kamuflase ini mampu mengurangi jumlah korban pertempuran sampai 15%! Sayangnya, kurangnya persediaan memaksa bahan yang luar biasa langka dan berusia pendek ini hanya dibagikan kepada unit-unit Sturmpioniere (Zeni Serang)


SS-PLATANENMUSTER (MUSIM GUGUR-DINGIN)
1939-1942
Pengembangan intensif yang dilakukan oleh Jerman terhadap pola kamuflase acak Waffen-SS dianggap sebagai salah satu terobosan paling berpengaruh dalam rancangan seragam militer di abad ke-20. Setidaknya delapan - dan mungkin lebih - pola yang berbeda telah dikembangkan, dan semuanya ini mempengaruhi seragam kamuflase yang digunakan oleh tentara-tentara masa kini! Dikenal sebagai pola 'plane-tree' (bidang pohon) atau 'sycamore', SS-Platanenmuster kemungkinan merupakan pola kamuflase pertama yang digunakan oleh Waffen-SS. Fakta ini didasarkan atas keberadaan foto-foto yang memperlihatkan pemakaiannya bahkan dari sebelum perang. Seperti semua pola kamuflase Waffen-SS yang dibuat sebelum tahun 1944, Platanenmuster dibuat terutama menggunakan warna coklat (untuk musim gugur-dingin) dan hijau (musim semi-panas). Varian musim gugur-dingin (herbstfarbe) menggunakan rancangan empat warna: hitam, coklat tanah, dan kuning jingga yang ditempelkan ke background coklat terang. Overprint hitam yang digunakan untuk Platanenmuster dan salah satu turunannya, SS-Eich-Platanenmuster (mutasi Platanenmuster dengan Eichenlaubmuster), menggabungkan dua buah angka: 1 dan 6. Muncul banyak spekulasi mengenai keberadaan angka "misterius" ini, dan yang paling populer adalah bahwa dia membantu si prajurit saat mengancingkan tenda Zeltbahn dengan pasangannya demi menghasilkan efek kamuflase yang lebih kentara. Penjelasan ini kurang bisa diambil patokan, karena sulit untuk membayangkan seorang tentara SS repot-repot mencari rekannya yang mempunyai nomor cocok hanya untuk memasangkan Zeltbahn! Penjelasan yang lebih masuk akal dikemukakan oleh Daniel Peterson dalam bukunya "Waffen-SS Camouflage Uniforms and Post-War Derivatives" yang mengklaim bahwa penomoran semacam ini mewakili layar cetakan kamuflase tertentu yang nantinya diterapkan ke gulungan kain yang akan dijadikan bahan


SS-PLATANENMUSTER (MUSIM SEMI-PANAS)
1939-1942
Varian musim panas (Sommerfarbe) menggunakan rancangan empat warna: hitam, zaitun gelap, dan hijau musim semi di atas background coklat terang. Overprint hitam yang digunakan untuk Platanenmuster dan salah satu turunannya, SS-Eich-Platanenmuster (mutasi Platanenmuster dengan Eichenlaubmuster), menggabungkan dua buah angka: 1 dan 6. Muncul banyak spekulasi mengenai keberadaan angka "misterius" ini, dan yang paling populer adalah bahwa dia membantu si prajurit saat mengancingkan tenda Zeltbahn dengan pasangannya demi menghasilkan efek kamuflase yang lebih kentara. Penjelasan ini kurang bisa diambil patokan, karena sulit untuk membayangkan seorang tentara SS repot-repot mencari rekannya yang mempunyai nomor cocok hanya untuk memasangkan Zeltbahn! Penjelasan yang lebih masuk akal dikemukakan oleh Daniel Peterson dalam bukunya "Waffen-SS Camouflage Uniforms and Post-War Derivatives" yang mengklaim bahwa penomoran semacam ini mewakili layar cetakan kamuflase tertentu yang nantinya diterapkan ke gulungan kain yang akan dijadikan bahan


SS-RAUCHTARNMUSTER (MUSIM GUGUR-DINGIN)
1939-1944
SS-Rauchtarnmuster (pola kamuflase asap) - juga dikenal sebagai batas "kabur" atau "remang-remang" (burred/blurred edge) - tampaknya menjadi pola kamuflase Waffen-SS yang paling bertahan lama. Foto-foto yang ada memperlihatkan bahwa pola kamuflase ini digunakan dari tahun 1939 s/d 1944. Lebih-lebih lagi, dia juga digunakan di hampir semua jenis garmen SS dibandingkan dengan pola lain. Meskipun contoh yang masih bertahan sangatlah langka, tapi dia ditemukan dalam Zeltbahnen (ponco/tenda), pelapis helm pola pertama dan kedua, topi lapangan dan smock atau baju luar (termasuk tipe smock terakhir yang diproduksi dengan menggunakan linen HBT alias Herringbone Twill!). Ketika seragam latihan kamuflase dua-bagian non-reversible yang bernama Getarnter Drillichanzug mulai diperkenalkan bulan Januari 1944, kelebihan stok Eichenlaubmuster (pola daun ek) dan HBT Rauchtarnmuster digunakan dalam produksinya bersama dengan HBT Erbsenmuster (pola kacang polong) yang lebih khas. Seperti semua pola kamuflase Waffen-SS yang dibuat sebelum tahun 1944, SS-Rauchtarnmuster dibuat menggunakan paduan warna coklat (musim gugur-dingin) dan hijau (musim semi-panas) yang dominan. Varian musim gugur-dingin seperti yang diperlihatkan di atas terdiri dari rancangan empat warna hitam (atau coklat gelap), coklat tanah, dan elemen kuning tua di atas background coklat. Dia sebenarnya merupakan turunan dari SS-platanenmuster dengan tambahan warna dasar yang identik - overprint hitam 'asap' - merupakan satu-satunya pembeda yang signifikan di antara kedua pola kamuflase tersebut


SS-RAUCHTARNMUSTER (MUSIM SEMI-PANAS)
1939-1944
SS-Rauchtarnmuster (pola kamuflase asap) - juga dikenal sebagai batas "kabur" atau "remang-remang" (burred/blurred edge) - tampaknya menjadi pola kamuflase Waffen-SS yang paling bertahan lama. Foto-foto yang ada memperlihatkan bahwa pola kamuflase ini digunakan dari tahun 1939 s/d 1944. Lebih-lebih lagi, dia juga digunakan di hampir semua jenis garmen SS dibandingkan dengan pola lain. Meskipun contoh yang masih bertahan sangatlah langka, tapi dia ditemukan dalam Zeltbahnen (ponco/tenda), pelapis helm pola pertama dan kedua, topi lapangan dan smock atau baju luar (termasuk tipe smock terakhir yang diproduksi dengan menggunakan linen HBT alias Herringbone Twill!). Ketika seragam latihan kamuflase dua-bagian non-reversible yang bernama Getarnter Drillichanzug mulai diperkenalkan bulan Januari 1944, kelebihan stok Eichenlaubmuster (pola daun ek) dan HBT Rauchtarnmuster digunakan dalam produksinya bersama dengan HBT Erbsenmuster (pola kacang polong) yang lebih khas. Seperti semua pola kamuflase Waffen-SS yang dibuat sebelum tahun 1944, SS-Rauchtarnmuster dibuat menggunakan paduan warna coklat (musim gugur-dingin) dan hijau (musim semi-panas) yang dominan. Dia sebenarnya merupakan turunan dari SS-platanenmuster dengan tambahan warna dasar yang identik - overprint hitam 'asap' - merupakan satu-satunya pembeda yang signifikan di antara kedua pola kamuflase tersebut


LUFTWAFFE-SPLITTERMUSTER 41 (SPLITTER CAMOUFLAGE PATTERN)
1941-1944
Kadangkala disebut sebagai 'Splinter B', Luftwaffe-Splittermuster (pola serpih Angkatan Udara) terutama sekali terinspirasi oleh Heeres-Splittermuster 31 (pola serpih Angkatan Darat). Seperti pendahulunya, kamuflase satu ini terdiri dari pola tak beraturan dengan garis batas coklat kayu dan poligon hijau medium di atas background abu-abu muda lapangan atau coklat sawo matang (dengan tambahan overprint pemisah hijau yang ditempelkan secara acak). Perbedaan antara Luftwaffe-Splittermuster dengan Heeres-Splittermuster adalah bahwa yang pertama mempunyai elemen serpih yang lebih kecil dengan pola yang lebih beragam, kemungkinan demi memperbesar efek kamuflase. Karena pola ini tidak kelihatan selama berlangsungnya serangan Jerman ke Barat tahun 1940 tapi terdokumentasikan dengan baik selama pertempuran Kreta, maka kemungkinan besar Luftwaffe-Splittermuster mulai diperkenalkan tahun 1941. Untuk garmennya sendiri hanya terbatas pada pakaian luar pasukan terjun payung (Knochensack) serta jaket pasukan divisi lapangan Luftwaffe. Dua model knochensack diproduksi dengan menggunakan pola Luftwaffe-Splittermuster 41. Yang pertama - dan paling langka - adalah model 'lintasan' dengan bagian kaki celana pendek ikut disatukan melalui jahitan. Model kedua mirip banget dengan yang pertama, tapi lebih terbuka sampai bagian depan dan bisa dipakai sebagai jaket biasa. Jaket Feld-Division Luftwaffe tampaknya tak digunakan sebelum tahun 1942. Contoh awal jaket jenis ini terbuat dari bahan anti-angin berkualitas tinggi yang sama yang digunakan untuk membuat pakaian luar terjun payung, juga mempunyai pengikat titik untuk mengencangkan manset. Contoh selanjutnya dibuat dari bahan yang lebih murah, sementara mansetnya kini dikencangkan menggunakan kancing. Item-item lain yang dibuat menggunakan Luftwaffe-Splittermuster 41 termasuk pula bandolier untuk Mauser Kar 98K dan Fallschirmjägergewehr 42 (FG42, FJG42), tas granat, dan cover untuk helm Fallschirmjäger M36, M37 dan M38. Tak ada bukti penggunaan cover kamuflase produksi pabrik untuk stahlhelm M35 dan M42 seperti yang dipakai oleh anggota-anggota divisi lapangan Luftwaffe


SS-BERINGT-EICHENLAUBMUSTER (MUSIM SEMI-PANAS)
1942-1945
Dikenal sebagai Oak-Leaf B karena beredar sesudah varian awal yang lebih ngetop (SS-Eichenlaubmuster), SS-Beringt-Eichenlaubmuster bisa jadi malah merupakan pendahulu dari SS-Eichenlaubmuster. Daniel Peterson dalam bukunya "Waffen-SS Camouflage Uniforms & Post-War Derivatives" menyatakan bahwa dia telah melihat smock bolak-balik früher typ (tipe awal) orsinil yang menggunakan bahan SS-Beringt-Eichenlaubmuster, tapi tak ada satupun yang berbahan SS-Eichenlaubmuster. Karenanya diambil kesimpulan bahwa Oak-Leaf B keluar lebih dulu dibandingkan Oak-Leaf A (SS-Eichenlaubmuster), dan dia diperkenalkan tahun 1942. Klaim ini diperkuat oleh fakta bahwa Oak-Leaf A terdiri dari lima pola warna yang sederhana, sementara Oak-Leaf B terdiri dari enam warna. So? simpel saja, kondisi perang yang terus berjalan membuat penyederhanaan material merupakan sebuah keharusan demi menghemat biaya, termasuk dalam pola kamuflase! Varian musim semi-panas terdiri dari gumpalan-gumpalan hitam, coklat tanah, hijau limau, dan hijau medium di atas background coklat. Warna hijau gelap menjadi pembatas antara elemen hijau limau yang lebih kecil dengan hijau medium yang melebar. Ketika elemen yang lebih besar "mengelilingi" elemen yang lebih kecil, mereka membentuk rupa cincin yang dengannya nama pola kamuflase ini diambil. SS-Beringt-Eichenlaubmuster dipakai dalam produksi smock bolak-balik, cover helm, topi lapangan dan kain tenda. Dia juga digunakan dalam jaket dan celana latihan model herring-bone 1944. Selain Waffen-SS, unit lain yang menggunakan pola kamuflase SS-Beringt-Eichenlaubmuster adalah Fallschirm-Panzer-Division "Hermann Göring" dari Luftwaffe


SS-EICHENLAUBMUSTER (MUSIM SEMI-PANAS)
1943-1945
Dikenal sebagai Oak-Leaf A karena dipercaya beredar sebelum varian selanjutnya yang kurang terkenal (SS-Beringt-Eichenlaubmuster), SS-Eichenlaubmuster bisa jadi malah merupakan turunan dari SS-Beringt-Eichenlaubmuster. Daniel Peterson dalam bukunya "Waffen-SS Camouflage Uniforms & Post-War Derivatives" menyatakan bahwa dia telah melihat smock bolak-balik früher typ (tipe awal) orsinil yang menggunakan bahan SS-Beringt-Eichenlaubmuster, tapi tak ada satupun yang berbahan SS-Eichenlaubmuster. Karenanya diambil kesimpulan bahwa Oak-Leaf B keluar lebih dulu dibandingkan Oak-Leaf A (SS-Eichenlaubmuster), dan dia diperkenalkan tahun 1942. Varian musim semi-panas dari SS-Eichenlaubmuster terdiri dari gumpalan-gumpalan hitam, zaitun gelap dan hijau musim semi di atas background coklat. SS-Eichenlaubmuster terutama sekali dipakai untuk smock kamuflase bolak-balik dan cover helm pola kedua. Dia juga digunakan untuk topi lapangan dan kain tenda. Fallschirmjäger juga ternyata ikut-ikutan mengenakan SS-Eichenlaubmuster, yang terbukti dari foto General der Fallschirmtruppe Eugen Meindl dan 21.Luftwaffe-Feld-Division yang terlihat mengenakan smock terjun parasut dengan pola seperti tersebut


SS-EICHENLAUBMUSTER (MUSIM GUGUR-DINGIN)
1943-1945
Varian musim gugur-dingin dari SS-Eichenlaubmuster terdiri dari gumpalan-gumpalan hitam, coklat tanah, dan kuning tua di atas background coklat. SS-Eichenlaubmuster terutama sekali dipakai untuk smock kamuflase bolak-balik dan cover helm pola kedua. Dia juga digunakan untuk topi lapangan dan kain tenda serta, dari tahun 1944, untuk terusan camo yang dibagikan pada para awak panzer dan sturm-artillerie. Pola ini juga terlihat menempel pada jaket dan celana latihan HBT 1944, dengan varian musim gugur-dingin digunakan untuk mengisi sebelah bagian Wintertarnabzug (pakaian kamuflase musim dingin) dan bagian lainnya warna putih


WEHRMACHTS-SUMPFMUSTER 43 (MARSH PATTERN 43)
1943-1945
Pada akhir tahun 1942 atau awal 1943 Wehrmacht mengeluarkan pola kamuflase lain yang menonjol, yang kemudian dinamakan sebagai Wehrmachts-Sumpfmuster 43 (pola rawa Angkatan Bersenjata 1943). Pola ini juga dikenal sebagai pola air atau pola air keruh. Seperti halnya Heeres-Splittermuster 31 (pola serpih AD 31), kamuflase baru ini terdiri dari poligon coklat kayu dan hijau medium di atas background coklat atau hijau-abu-abu muda dan mendapat overprint pola acak hijau bergaris-garis. Perbedaannya, ujung dari warna coklat kayu dan hijau mudanya dibuat kabur untuk lebih menyamarkan “penampakan” si pemakai. Wehrmachts-Sumpfmuster 43 adalah yang pertama dari yang nantinya dikenal sebagai seluruh ‘keluarga’ pola kamuflase. Faktanya, evolusi dan varian Sumpfmuster digunakan untuk lebih banyak lagi tipe garmen militer yang beragam dibandingkan dengan pola lainnya yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Jerman! Selama Perang Dunia II kebanyakan item yang telah diproduksi dengan menggunakan Heeres-Splittermuster 31 dan Luftwaffe-Splittermuster 41 digantikan oleh versi yang diproduksi menggunakan salah satu atau lebih rancangan Sumpfmuster. Satu-satunya pengecualian adalah kain pelindung Zeltbahn 31 yang tetap diproduksi menggunakan pola serpih Angkatan Darat sampai dengan berakhirnya perang. Beberapa versi Sumpfmuster juga digunakan setelah Perang Dunia II. Pada pertengahan tahun 1960-an, sebagai contohnya, Bundesgrenzschutz (Penjaga Perbatasan Federal, BGS) mengadaptasi pola kamuflase yang dinamakan sebagai Bundesgrenzschutz-Sumpfmuster (pola rawa Penjaga Perbatasan Federal) yang didasarkan dari Wehrmachts-Sumpfmuster 43. Kedua pola ini begitu identik sehingga banyak seragam Wehrmacht palsu berkualitas baik yang nantinya beredar luas di pasaran dibuat dari bahan Bundesgrenzschutz-Sumpfmuster! Yang jelas, penggunaan pola kamuflase yang didasarkan atas Sumpfmuster Wehrmacht tidak terbatas oleh Republik Federal Jerman saja, tapi juga oleh Republik Austria, Republik Bulgaria dan Cekoslowakia


WEHRMACHTS-SUMPFMUSTER 44 (MARSH PATTERN 44)
1944-1945
Pada tahun 1944 Wehrmacht mengeluarkan varian lain dari kamuflase Wehrmachts-Sumpfmuster 43. Dikenal dengan nama Wehrmachts-Sumpfmuster 44 (pola rawa Angkatan Bersenjata 1944), ujung kabur dari elemen coklat kayu dan hijau medium lebih diperhalus lagi sementara efek serpihannya dihilangkan. Seperti halnya Heeres-Splittermuster 31 dan Wehrmachts-Sumpfmuster 43 yang diperkenalkan sebelumnya, Wehrmachts-Sumpfmuster 44 diproduksi di atas background abu-abu-hijau muda dan coklat dengan overprint pola acak garis-garis hijau untuk menambahkan efek kamuflase. Selama Perang Dunia II kebanyakan item yang telah diproduksi dengan menggunakan Heeres-Splittermuster 31 dan Luftwaffe-Splittermuster 41 digantikan oleh versi yang diproduksi menggunakan salah satu atau lebih rancangan Sumpfmuster. Satu-satunya pengecualian adalah kain pelindung Zeltbahn 31 yang tetap diproduksi menggunakan pola serpih Angkatan Darat sampai dengan berakhirnya perang. Beberapa versi Sumpfmuster juga digunakan setelah Perang Dunia II. Pada pertengahan tahun 1960-an, sebagai contohnya, Bundesgrenzschutz (Penjaga Perbatasan Federal, BGS) mengadaptasi pola kamuflase yang dinamakan sebagai Bundesgrenzschutz-Sumpfmuster (pola rawa Penjaga Perbatasan Federal) yang didasarkan dari Wehrmachts-Sumpfmuster 43. Kedua pola ini begitu identik sehingga banyak seragam Wehrmacht palsu berkualitas baik yang nantinya beredar luas di pasaran dibuat dari bahan Bundesgrenzschutz-Sumpfmuster! Yang jelas, penggunaan pola kamuflase yang didasarkan atas Sumpfmuster Wehrmacht tidak terbatas oleh Republik Federal Jerman saja, tapi juga oleh Republik Austria, Republik Bulgaria dan Cekoslowakia


SS-ERBSENMUSTER (PEA PATTERN)
1944-1945
Sebuah instruksi yang dikeluarkan tanggal 1 Maret 1944 memperkenalkan sebuah seragam kamuflase dua-bagian - getarnter Drillichanzug – sebagai pengganti pakaian kerja hijau dan putih pudar yang dipakai sebelumnya, begitu juga dengan pakaian luar kamuflase model pull-over. Contoh awal seragam baru ini digunakan dengan menggunakan kelebihan stok dari garmen SS-Eichenlaubmuster (pola daun ek) bolak-balik. Tapi kemudian perintah yang datang, kemungkinan demi mengurangi ongkos dan waktu produksi – menekankan agar getarnter Drillichanzug ini tidak dibuat bolak-balik seperti sebelumnya. Akhirnya, supaya seragam baru ini bisa dipakai di segala musim, lahirlah sebuah pola kamuflase ‘universal’ yang dinamakan dengan SS-Erbsenmuster (pola kacang polong). Dikenal dengan nama ‘Dot 44’, ‘dot pattern’ atau ‘Peas 44’, SS-Erbsenmuster terdiri dari lima pola warna yaitu hitam, hijau alang-alang, coklat sawo matang dan gumpalan serta flek zaitun medium di atas coklat lapangan (elemen zaitun mudanya kemudian hilang dalam reproduksi pasca-perang). Warna dan penampilan keseluruhannya mengingatkan orang pada Fleckerlteppich Austria yang dibuat pasca-perang, yang kemungkinan besar dibuat berdasarkan SS-Erbsenmuster dan kadang-kadang diperjualbelikan sebagai versi ‘palsu’ yang disebut terakhir! Di luar dari dipergunakannya pola SS-Erbsenmuster sebagai getarnter Drillichanzug, dia juga digunakan dalam pembuatan seragam latihan panzer dua bagian dan Wintertarnanzug (pakaian kamuflase musim dingin dua bagian), meskipun yang dua ini jarang nongol dalam foto-foto masa perang. Karenanya bolehlah dikatakan bahwa pakaian musim dingin Erbsenmuster diproduksi di akhir-akhir perang sehingga hanya sedikit dari jenis ini yang beredar di lapangan. Resminya, topi dan cover helm Erbsenmuster tidak diproduksi meskipun terdapat beberapa contoh yang masih bertahan dari kedua jenis ini, yang kemungkinan merupakan hasil modifikasi sendiri di lapangan. Meskipun begitu, terdapat keraguan apakah Erbsenmuster juga digunakan dalam pembuatan pakaian terjun payung untuk SS-Fallschirmjäger. Dalam bukunya yang berjudul “Waffen-SS Camouflage Uniforms & Post-War Derivatives”, Daniel Peterson mengetengahkan sebuah cerita unik tentang bagaimana tentara-tentara Amerika berhasil menguasai sebuah gudang yang berisi pakaian parasut Erbsenmuster, dan kemudian pakaian-pakaian ini dijual kepada para pemburu bebek di kampung halaman mereka! Peterson juga mengklaim bahwa dia pernah melihat foto masa perang yang memperlihatkan seragam parasut SS-Fallschirmjäger dengan pola kamuflase SS-Erbsenmuster. Tapi pernyataan ini dibantah oleh Verne Jenkinson dari grup reenactment (reka ulang) SS-Fallschirmjäger 500/600 yang bermarkas di Florida tengah, Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa pada bulan Oktober 1988 dia bertemu dengan SS-Hauptsturmführer Siegfried Milius (komandan SS-Fallschirmjäger Bataillon 500/600 dari Juli 1944 s/d berakhirnya perang). Ketika ditanyakan apakah benar unitnya menggunakan pakaian terjun kamuflase SS-Erbsenmuster, Milius tegas mengatakan tidak. Karena SS-Fallschirmjäger Bataillon 500/600 adalah satu-satunya unit terjun payung Waffen-SS yang operasional, maka perkataan Milius bisa dijadikan acuan utama: pakaian terjun dengan pola kamuflase SS-Erbsenmuster tidak pernah dibagikan! Ini, tidaklah berarti bahwa dia tidak diproduksi. Berdasarkan perkataan Milius sendiri, batalyonnya rencananya akan menerima pembagian pakaian terjun Erbsenmuster ketika mereka berpangkalan di Budapest, Hungaria. Seragam yang dijanjikan ini ditakdirkan tidak pernah datang karena kereta api yang membawanya dibom oleh pesawat-pesawat Sekutu sehingga isinya hancur semua!


SS-LEIBERMUSTER (BODY PATTERN)
1945-1945
SS-Leibermuster (pola tubuh) adalah satu-satunya kamuflase masa perang Jerman dengan nama resmi yang dikenal. Ini semata karena usaha yang dilakukan oleh perwira logistik U.S. Army Francis S. Richardson yang pada tanggal 20 Juli 1945 membuat laporan tentang kamuflase Jerman untuk kepentingan U.S. Army. Faktanya, hampir semua yang diketahui tentang SS-Leibermuster saat ini bersumber dari laporan yang dibuat oleh Richardson, dimana disebutkan bahwa pola satu ini dikembangkan oleh Profesor Schick, orang yang sama yang mengembangkan rancangan kamuflase Waffen-SS pendahulunya. Karenanya bisa dikatakan bahwa semua pola kamuflase Waffen-SS diciptakan oleh Profesor Schick, meskipun klaim ini tidak pernah dibuktikan kebenarannya. Apapun kasusnya, yang jelas SS-Leibermuster dimaksudkan untuk menggantikan semua pola kamuflase yang digunakan oleh Waffen-SS dan juga Wehrmacht. Pola satu ini juga dikenal karena dicetak dengan menggunakan bahan celupan khusus yang bisa menyerap cahaya, yang dimaksudkan untuk menangkal perangkat malam infra-merah yang mulai digunakan di akhir Perang Dunia II. Dalam laporannya Richardson menerangkan proses panjang pengembangan kain SS-Leibermuster. Dia juga mengatakan bahwa pola ini terutama sekali digunakan untuk produksi Wintertarnanzug (pakaian kamuflase musim dingin) dan Zeltbahnen (setelan pelindung), dan bahwa hanya sedikit saja tentara Jerman yang dapat pembagian pola ini karena perang keburu berakhir. Kebanyakan sisa-sisa SS-Leibermuster yang masih bertahan berada dalam kondisi lusuh dan warnanya pudar; ini mungkin karena bahan tersebut menjadi satu-satunya pakaian yang tersedia untuk tawanan Jerman selama masa detensi mereka. Dalam kondisi aslinya, SS-Leibermuster terbuat dari rancangan enam warna yang terdiri dari background kekuning-kuningan, overprint flek putih dengan hijau muda, overprint hijau sedang berbentuk daun dan sapuan merah-coklat berbulu, dan overprint ‘batang’ karbon hitam. Pola kamuflase SS-Leibermuster merupakan dasar dari setidaknya tiga pola kamuflase lain yang dibuat pasca perang: sebuah pola Leibermuster yang digunakan oleh Cekoslowakia, Leibermuster-Bundeswehr yang berumur pendek, dan Leibermuster 1955 Swiss. Dia juga dipercaya memberi pengaruh pada pola DDR-Flächentarnmuster


HEERES-SPLITTERMUSTER 45 (ARMY SPLINTER PATTERN 45)
1945
Dikenal oleh para kolektor dengan banyak nama, Buntfarbenaufdruck (cetakan multi-warna) adalah pola dasar yang dikembangkan oleh Reichswehr (Pertahanan Teritorial) di awal tahun 1930-an. Dia digunakan sebagai kamuflase pelindung Zeltbahn 31 standar yang dibagikan kepada seluruh unit Reichsheer (AD Teritorial) dan Reichsmarine (AL Teritorial). Kemungkinan besar pada tahun 1935, saat Reichsheer berubah menjadi Wehrmacht (Pasukan Pertahanan), dimana Buntfarbenaufdruck dinamai ulang menjadi Heeres-Splittermuster 31 (pola serpihan AD ‘31’). Oberkommando der Wehrmacht (Komando Tertinggi Pasukan Pertahanan, disingkat OKW) tetap berlanjut menggunakan Zeltbahn kamuflase 31 untuk seluruh unit Heer (AD), Kriegsmarine (AL) dan Luftwaffe (AU) sampai dengan tahun 1945. Di akhir-akhir perang, sebuah bentuk eksperimen Heeres-Splittermuster diproduksi dimana pola serpih awalnya sekarang ditambah dengan overprint poligon karbon hitam berujung tegas. Seperti halnya overprint ‘tetes cabang’ yang digunakan di garmen SS-Leibermuster, elemen penyerap cahaya ini diperkenalkan untuk mengatasi penggunaan peralatan infra-merah dalam peperangan yang mengurangi keefektifan pola kamuflase awal. Karena miskinnya rancangan baru yang berbeda, maka pola yang muncul terakhir ini tetap dinamakan sebagai Heeres-Splittermuster, hanya saja tahunnya dirubah dari ‘31’ menjadi ‘45’. Pola satu ini tak pernah diketahui penggunaannya dalam peperangan, karena satu-satunya contoh yang masih tersisa adalah sebuah kain Zeltbahn yang masih belum selesai dibuat


TELO MIMETICO M29 (ITALIAN THREE-COLOUR CAMOUFLAGE 1st PATTERN)
1929-1945
Meskipun pola kamuflase Jerman masa perang telah banyak terdokumentasikan dan dibahas, tapi hanya sedikit saja atau bahkan hampir tidak ada yang mengupas mengenai pola kamuflase Italia. Umum diketahui bahwa hanya ada satu saja pola semacam ini - Telo Mimetico (kain kamuflase) M29 - yang digunakan oleh Italia dalam Perang Dunia II. Padahal, bukti yang ada menunjukkan bahwa setidaknya ada TIGA pola kamuflase berbeda yang digunakan oleh pasukannya Mussolini! Beberapa pengarang menyebutkan enam paduan warna yang umum digunakan: coklat kekuning-kuningan, abu-abu zaitun dan abu-abu sedikit coklat. Selain digunakan sebagai baju luar pasukan terjun payung Italia, setelah tahun 1937 Regio Esercito (AD Kerajaan Italia) juga menggunakan bahan ini sebagai pelapis pakaian dan juga pembuat tenda. Setelah tanggal 23 September 1943, Telo Mimetico M29 digunakan oleh tentara Repubblica Sociale Italiana (RSI, Republik Sosial Italia) untuk penggunaan yang lebih beragam. Tak ada bukti penggunaan bahan kamuflase ini setelah tahun 1945


TELO MIMETICO M29 (ITALIAN THREE-COLOUR CAMOUFLAGE 2nd PATTERN)
1939-1992
Foto Telo Mimetico di atas diambil dari buatan tahun 1952, tapi merupakan versi M29
pola kedua. Yang membedakannya dari versi pertama adalah skalanya yang lebih anisotropik (87% horisontal, 75% vertikal), kemungkinan untuk mengakomodasi roler cetak yang berdimensi lebih kecil. Pola Telo Mimetico ini patut mendapat perhatian karena dua hal: pertama, karena mulai diperkenalkan pada tahun 1929 maka dia tercatat dalam sejarah sebagai kamuflase pertama yang digunakan secara luas. Kedua, Karena rentang waktu penggunaannya dari tahun 1929 s/d 1992 maka dia menjadi pola kamuflase yang paling lama operasional! Digunakannya Telo Mimetico oleh tentara Third Reich bersamaan pula waktunya dengan pelucutan senjata tentara Italia tahun 1943. 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dan 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" ikut berpartisipasi dalam proses pelucutan ini, dan karenanya tidak heran bila banyak anggota kedua divisi tank SS ini yang 'kedapatan' mengenakan Telo Mimetico, baik versi pertama maupun versi selanjutnya. Selain mereka, tercatat pula sebagai pengguna adalah 29.Waffen-Grenadier-Division der SS ("Italienische Nr.1"), unit-unit Wehrmacht yang beroperasi di Balkan dan Italia, serta beberapa sekutu Eropa Jerman


TELO MIMETICO M29 (ITALIAN THREE-COLOUR CAMOUFLAGE 3rd PATTERN)
1939-1992

Foto Telo Mimetico di atas diambil dari buatan tahun 1961, tapi merupakan versi M29 pola ketiga yang mempunyai pola sama persis dengan yang dipakai dalam Perang Dunia II. Warnanya merupakan campuran dari coklat kekuning-kuningan, abu-abu zaitun dan coklat terang. Di luar dari tampilan umumnya yang kelihatan mirip, pada dasarnya pola Telo Mimetico versi ketiga ini hanya mempunyai hubungan sedikit saja dengan pola pertama dan kedua. Setelah perang usai, kamuflase tiga-warna Italia tetap berlanjut dipergunakan oleh Angkatan Bersenjata Repubblica Italiana sampai dengan tahun 1992. Di tahun itu tentara Italia mulai mengadopsi pola kamuflase hutan sementara Batalyon San Marco memilih untuk menggunakan pola kamuflase yang sedikit berbeda bagi anggotanya


1938 M SÁTORLAP-ESÖGALLÉR (HUNGARIAN CAMOUFLAGE)
1938-1949
1938 M Sátorlap-esögallér (M38 semi pelindung) adalah garmen kamuflase standar pertama yang dipergunakan secara luas oleh AD Hungaria. Seperti Zeltbahn 31, 1938 M Sátorlap-esögallér adalah kamuflase multi-fungsi yang bisa dimanfaatkan sebagai baju luar kamuflase atau sebagai tenda. Pola kamuflasenya sendiri didasarkan atas Telo Mimetico M29 Italia yang terdiri dari tiga warna: hijau berujung tegas dan potongan merah marun di atas background sawo matang. 1938 M Sátorlap-esögallér tercatat sebagai satu-satunya kamuflase resmi AD Hungaria dalam Perang Dunia II. Tentara di lapangan biasa memodifikasinya untuk dijadikan pula sebagai lapisan luar helm, jaket dan pakaian terjun payung. Karena pihak Hungaria dan Jerman bertempur bahu-membahu sebagai Sekutu, maka 1938 M Sátorlap-esögallér kemungkinan besar ikut digunakan pula oleh Wehrmacht


1939 M SÁTORLAP-ESÖGALLÉR (HUNGARIAN CAMOUFLAGE)
1939-1949
1939 M Sátorlap-esögallér (M39 semi pelindung) merupakan lanjutan dari versi 1938 M sebelumnya dengan tiga warna serupa tapi mempunyai garis batas yang dibikin "remang-remang". Tamás Baczoni dari Musium Militer Hungaria mengklaim bahwa tak ada jaket ponco jenis ini keluaran sebelum tahun 1944 yang masih tersisa. Tapi dia juga menambahkan bahwa pola "remang-remang" bisa saja telah diproduksi sebelumnya, karena sejak tahun 1939 peraturan telah mengetengahkan bahwa jaket ponco harus dibuat dalam dua versi, versi berbatas tegas dan versi berbatas kabur (remang-remang). Baczoni juga mengatakan bahwa sebagian besar foto-foto yang menampilkan tentara Hungaria dalam Perang Dunia II dengan jaket kamuflase mereka, kebanyakan adalah versi berbatas tegas yang dipakai (1938 M Sátorlap-esögallér)


Sumber :
www.ask.com
www.camopedia.org
www.dererstezug.com
www.en.wikipedia.org
www.kamouflage.net
www.icollector.com
www.it.armiusate.it
www.nordland.com
www.onesixthnet.yuku.com
www.spmip.mojeforum.net
www.zoologie.com.au

Saturday, January 28, 2012

Foto 1. Gebirgs-Division / 1. Volks-Gebirgs-Division

Upacara penerimaan para anggota baru Gebirgsjäger-Regiment 99 / 1.Gebirgs-Division yang diadakan di Mittenwald. Upacara semacam ini diisi dengan parade, pengambilan sumpah, korps musik dan inspeksi. Dengan melihat dari absennya lencana edelweiss di bergmütze dan lengan mereka, kita bisa tahu bahwa foto ini diambil sebelum tahun 1938. Perhatikan pula kniebundhosen serta kaos kaki panjang yang dikenakan oleh beberapa Gebirgsjäger dalam foto di atas!



Setelah melintasi hutan dan pegunungan yang menjadi “sajian utama” di perbatasan Slovakia dan Polandia, wilayah di selatan Polandia umumnya datar dengan banyak sungai besar serta kecil dan juga jurang sehingga menjadikan sebuah rintangan alam bagi para Gebirgsjäger yang bergerak melewatinya, September 1939. Foto ini memperlihatkan saat sekelompok Gebirgsjäger berusaha melintasi sebuah sungai kecil dengan kuda dan bagal yang membawa serta gerobak infanteri dari jenis If.8. Di latar belakang, di kaki pegunungan, kita bisa melihat barisan panjang pasukan gunung Jerman yang sedang bergerak maju. Perhatikan simbol Edelweiss berwarna putih yang dicat di gerobak infanteri yang menandakan bahwa pasukan ini berasal dari 1. Gebirgs-Division



Para anggota Gebirgs-Pionier-Bataillon 54 / 1.Gebirgs-Division di Prancis tahun 1940. Prajurit di kiri memakai lencana sandi "Blitzen" (Kilat) hitam sementara yang di tengah menggendong tas sturmpionier. Waffenfarbe (warna korps) di schulterklappen-nya (tanda pangkat bahu) berwarna hitam. Perhatikan pula daun edelweiss yang menghiasi bergmütze mereka yang merupakan simbol pasukan gunung Jerman


Para anggota Gebirgs-Pionier-Bataillon 54 / 1.Gebirgs-Division di Prancis tahun 1940. Kita bisa melihat Schützenschnur yang tergantung di seragam bintara yang berjalan paling depan. Tambang Schützenschnur (marksmanship lanyard) sendiri adalah sebagai bukti bahwa dia telah lulus dari tes ketepatan menembak dengan senapan. Selain itu, begal di belakang barisan membawa serta gulungan kabel di punggungnya, yang merupakan salah satu bawaan "wajib" kompi Pionier dan umumnya dipakai untuk menjalin jalur komunikasi telepon antar unit di wilayah pedesaan atau hutan belukar


 Para anggota Gebirgsjäger-Regiment 99 / 1.Gebirgs-Division berpose di depan mobil pickup Goliath F400 beroda tiga yang bentuknya mirip bemo. Meskipun tampilannya kurang menarik dibandingkan dengan mobil-mobil produksi Jerman lainnya, Goliath F400 (dan adiknya) merajai pasaran untuk kendaraan angkut ringan di heimat (tanah air), dengan total produksi sebanyak 18.368 buah dari tahun 1933 s/d 1937. Mobil ini sendiri merupakan hasil desain dari insinyur Carl F. Borgward dan mempunyai kecepatan maksimal 50 km/jam. Jumlah penjualannya yang tinggi lebih terletak kepada harganya yang murah, dimana petani dan pedagang bisa membelinya untuk keperluan mereka. Seperti sudah diduga, kesuksesan Goliath F200 dan F400 membuat banyak kompetitor yang meniru bentuk serta performanya, diantaranya adalah Tempo D200 dan D400, Framo LH200 dan LH300, serta Gutbrod Standard P203 dan P503


 Para prajurit Jerman menghabiskan waktu senggang dengan berenang di tepi pantai. Perlengkapan tempur mereka berserakan di bebatuan, sementara senapan dikumpulkan dalam beberapa tumpukan. Foto ini diambil di dekat Boulogne, Prancis, tanggal 6 Juni 1940, dan orang-orang yang nampang disini berasal dari 1. Gebirgs-Division. Mereka sedang menunggu dimulainya Unternehmen Seelöwe (Operasi Singa Laut, penyerbuan Jerman terhadap Prancis) yang tidak pernah terealisasi. Melihat tanggalnya juga, berarti bahwa Pertempuran Prancis masih belum berakhir! BTW, foto ini diambil oleh seorang perwira Wehrmacht tak dikenal yang meninggalkannya saat dia melarikan diri dari Paris empat tahun kemudian. Seorang fotografer lokal bernama Marcel Gesgon menemukannya dalam bentuk boks negatif, dan dia akhirnya dicetak oleh anaknya yang bernama Alain


 Upacara penganugerahan medali untuk dua orang prajurit berprestasi dari 1. Gebirgs-Division : Stabsgefreiter Georg "Girgl" Audenrieth (Gruppenführer 3.Kompanie / Gebirgsjäger-Regiment 99) dan Major Wilhelm Spindler (Führer Gebirgsjäger-Regiment 99). Audenrieth menerima Ritterkreuz sementara Spindler Eichenlaub #718. Upacaranya dilangsungkan di Tapcony, Hungaria, dan kedua orang tersebut menerima medali dari komandan divisi Generalleutnant Josef Kübler. Foto pertama memperlihatkan Spindler (kiri) dan Audenrieth, sementara foto ketiga memperlihatkan inspeksi pasukan kehormatan oleh Kübler dan Audenrieth (kanan)


Lukisan karya Gisbert Palmié (1897-1986) berjudul "Vor der Schlacht" (Sebelum Pertempuran) ini dibuat pada tahun 1942 dan dipajang di Haus der Deutschen Kunst, Münich, sementara reproduksinya disebarluaskan melalui kartupos yang diedarkan di masa Perang Dunia II. Lukisan ini memperlihatkan sesi "Kommandeurbesprechung" (Pertemuan Komandan) dari 1. Gebirgs-Division pada tanggal 14 Juli 1941, yang digelar untuk merencanakan penyerangan terhadap Stalin Line, garis pertahanan Soviet di perbatasan dengan Polandia yang membentang sejauh 60-140 km. Selama beberapa waktu, sang pelukis telah menyertai perjalanan 1. Gebirgs-Division dalam penyerbuannya ke wilayah Rusia di tahun 1941. Dia membuat banyak lukisan dan sketsa selama masa tinggalnya tersebut, dengan "Vor der Schlacht" adalah yang paling terkenal diantara semuanya. Lukisan ini bahkan sampai membuat kesengsem Adolf Hitler, sehingga sang Führer membelinya seharga 22.000 Marks! Penyerbuan ke Stalin Line sendiri adalah salah satu prestasi 1. Gebirgs-Division yang paling menonjol dalam Perang Dunia II, dimana kesuksesannya telah membuahkan beberapa penghargaan Ritterkreuz untuk perwiranya. Meskipun mendapat tentangan dari atasannya Ludwig Kübler, dengan berani Divisionskommandeur Lanz memutar pasukan utamanya dan menusuk musuh dari arah samping dan belakang, sehingga membuat runtuhnya pertahanan musuh secara keseluruhan. BTW, sebagai identifikasi dari lukisan ini adalah, dari kiri ke kanan: 1.Oberstleutnant Rudolf Lang (Kommandeur Gebirgs-Panzerjäger-Abteilung 44), 2.Oberst Egbert Picker (Kommandeur Gebirgsjäger-Regiment 98), 3.Hauptmann Josef Salminger (Kommandeur III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 98), 4.Major der Reserve Peter Freiherr von le Fort (Kommandeur II.Abteilung / Gebirgs-Artillerie-Regiment 79), 5.Hauptmann Karl Eisgruber (Kommandeur II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 98), 6.Hauptmann Herbert Schlager (Kommandeur Gebirgs-Pionier-Bataillon 54), 7.Major im Generalstab Hans Steets (Ia Erster Generalstabsoffizier 1. Gebirgs-Division), 8.Major Josef Fleischmann (Kommandeur I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 99), 9.Oberst Max Winkler (Kommandeur Gebirgs-Artillerie-Regiment 79), 10.Oberst Hermann Kress (Kommandeur Gebirgsjäger-Regiment 99), 11.Generalmajor Hubert Lanz (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), 12.Major der Reserve Dr. Hans Otto Hofmann (Divisions-Nachschub-Truppen 54), 13.Hauptmann Franz Knabl (Kommandeur Gebirgs-Nachrichten-Abteilung 54), dan 14.Hauptmann Ludwig von Eimannsberger (Ib Quartiermeister 1. Gebirgs-Division)


 Bagaikan longsoran salju, konvoy putih pasukan bermotor BMW R75 dari 1. Gebirgs-Division menuruni bukit Sandžak - yang tertutup oleh es - dalam perjalanan menuju wilayah yang dikuasai oleh Partisan Yugoslavia dari Divisi Proletar ke-2, dalam sebuah permulaan dari operasi militer di bulan Desember 1943 yang dinamakan "Kugelblitz" (Bola Petir), yang aslinya adalah suatu fenomena alam yang mematikan dan kemunculannya selalu tidak terduga. Serangan Jerman berkekuatan 75.000 orang tersebut memang terjadi secara tiba-tiba, kuat dan mematikan: dalam pertempuran di Prijepolje, di hari pertama operasi, Brigade Šumadija ke-1 - yang sama sekali tak menduga akan adanya serangan berskala besar - kehilangan dua pertiga anggotanya. Pihak Partisan berusaha bertahan mati-matian, hanya untuk terbantai dalam skala besar, dan sebagian anggotanya yang panik lalu berterjunan ke sungai hitam Lim yang membeku dan menghilang tanpa jejak disana. Pembantaian unit-unit Partisan kemudian berlanjut di hari kedua operasi. Aliando bawakan kutipan ocehan dari Miodrag Milovanović Lune (Wakil Komandan Brigade Proletar ke-2): "Pihak Jerman berhasil melakukan terobosan di pagi hari dan menyerbu Pljevlja dari arah jalan. Pada pukul dua siang mereka sudah berada disana. Mereka membuat terkejut orang-orang kami di Jabuka saat menyergap seluruh konvoy manusia dan kendaraan pengangkut suplai di jalan raya. Orang-orang kami tak dapat mempercayai bahwa tank yang mereka lihat adalah milik Jerman, dan beberapa diantaranya - yang tidak tahu - bahkan berusaha melambaikan tangan pada tank-tank tersebut untuk mencari tumpangan! Sementara itu pihak Jerman, gerombolan bandit dan tukang jagal itu, membunuh siapapun yang mereka mau. Mereka cukup duduk di tank-tank mereka dan menembaki kami dengan pistol layaknya pemburu! Dengan sengaja mereka berteriak dan mengajak kami supaya naik tank mereka, sambil menuruni jalanan menuju konvoy kami, sementara orang-orang kami - saat melihat kedatangan tank-tank tersebut - langsung berlarian ke segala arah!"

------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ


 Feldwebel der Reserve Johann "Hans" Bauer (15 Desember 1916 - 14 Januari 1974) adalah anak dari seorang petani di Donau/Deggendorf bernama Josef Bauer. Sang "anak dusun" bergabung dengan Gebirgsjäger-Regiment 99 tanggal 15 November 1938 dan ikut berpartisipasi dalam kampanye Wehrmacht di Polandia (1939), Barat (1940), Balkan (1941), dan Rusia (1941). Ketika Tentara Merah terjebak di pinggiran sungai Don pada musim semi 1942, mereka berusaha untuk menerobos kepungan Jerman di malam tanggal 26/27 Mei 1942 dan kabur ke arah Bakscharnovka. Di tengah masa krisis tersebut Bauer terjun ke medan laga dengan menahan gerak maju musuh dengan pasukannya yang berjumlah kecil. Murni mengandalkan inisiatif sendiri serta keberanian yang tak terperi, sang anak petani bertahan dari serangan bertubi-tubi musuh dan, ketika amunisinya telah habis, bertempur satu lawan satu bermodalkan pisau dan sangkur! Kegigihannya membuahkan hasil ketika pasukan musuh yang berusaha kabur tertahan di sektor Barvenkovo/Kharkov yang dipertahankan oleh Bauer dan kawan-kawannya. Atas-jasa-jasanya yang luar biasa dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juni 1942 sebagai Oberjäger der Reserve dan Gruppenführer di 6.Kompanie / I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 99 / 1.Gebirgs-Division / XI.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Bauer tetap bersama dengan unitnya sampai dengan tanggal 31 Mei 1944 ketika dia terluka dalam pertempuran di Balkan sehingga harus dirawat di rumah sakit. Setelah sembuh, pada tanggal 15 Juli 1944 Bauer ditransfer ke unit pelatihan Gebirgsjäger-Ersatz- und Ausbildungs-Bataillon 98 sampai dengan akhir perang agar dia bisa menularkan pengalamannya yang berharga. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: DRL Sportabzeichen in Bronze; Schützenschnur; Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Juli 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (1 Juni 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942)


 
 Feldwebel der Reserve Georg "Girgl" Audenrieth (20 Juli 1917 – 15 Januari 1999) adalah anak tukang kayu yang bergabung dengan Gebirgsjäger-Regiment 100 tanggal 5 November 1937. Disini dia menjadi anggota unit sandi (Nachrichten) dan "melanglangbuana" dalam berbagai pertempuran, dari Polandia, Prancis, Yugoslavia, sampai Rusia. Dalam pertempuran musim dingin yang getir di sekitar Mius tahun 1941/1942, Audenrieth menderita radang beku (frostbite) stadium 2 dan 3 sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit yang berdekatan dengan front tanggal 17 Februari 1942. Ternyata pengobatan seadanya di rumah sakit lapangan membuat Audenrieth kembali masuk rumah sakit atas kasus yang sama lima bulan kemudian dan membuatnya dibawa ke meja operasi. Pada bulan Agustus 1944 mantan Sekutu Jerman yaitu Bulgaria dan Rumania membelot berpihak pada Soviet. Hal ini membuat situasi pasukan Wehrmacht di Balkan begitu sulit karena harus menhadapi beberapa musuh sekaligus (selain pasukan Soviet dan Partisan Yugoslavia), terutama bagi 1. Gebirgs-Division dimana prajurit Audenrieth bergabung. Di pagi Natal tahun 1944 musuh menerobos masuk pertahanan Jerman di Grabovo, Serbia. Di wilayah dimana kompi Audenreith bertugas menjaga dua buah jembatan juga terkena serangan gencar yang sama sehingga harus mundur cerai berai. Disinilah sang prajurit berinisiatif untuk merebut kembali jembatan yang berharga sebelum musuh mengkonsolidasikan kekuatannya dan bertambah besar. Dengan hanya ditemani oleh seorang kamerad bernama Nikolaus Riehr dan mendapat support dari perwira artileri Oberleutnant Karlheinz Kummer sebagai observer (dan nantinya ikut membantu), sang prajurit sandi menyeruduk bagai Rambo dan membabat habis dua lubang pertahanan pertama yang dia jumpai. Pertempuran berlangsung luar biasa sengit dan berkembang menjadi duel satu lawan satu. Riehr yang bertugas sebagai pendukung menghabisi nyawa setiap prajurit musuh yang mencoba merecoki amuk Audenrieth dari jauh. Akhirnya setelah jibaku usai, tercatat 52 mayat prajurit Bulgaria dan Soviet berserakan dimana-mana, "hasil karya" dari duo Audenreith-Riehr! Tidak hanya itu, kedua orang tersebut juga membawa rampasan 7 senapan mesin berat, 20 senapan mesin ringan, plus 18 orang tawanan dengan salah seorang di antaranya perwira! Mereka telah membuat front di wilayah Grabovo stabil kembali, dan atas jasa-jasanya yang luar biasa Audenrieth Dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 10 Februari 1945 sebagai Stabsgefreiter dan Gruppenführer 3.Kompanie / Gebirgsjäger-Regiment 99 / 1.Gebirgs-Division / XXII.Gebirgskorps / 2.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Seusai perang dia bergabung dengan Bundeswehr (15 Desember 1955 - 30 September 1969) sebagai  Funkmeister (operator radio) dan pensiun dengan pangkat Hauptfeldwebel. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 Agustus 1941); Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Oktober 1941) dan I.Klasse (17 Oktober 1944); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (12 Juli 1942); Edelweißring der 1. Gebirgs-Division (11 November 1943); serta Nahkampfspange in Bronze (12 Juli 1943) dan in Silber (6 Januari 1945)


Sumber :
Buku "German mountain troops: A selection of German wartime photographs from the Bundesarchiv Koblenz" karya Bruce Quarrie 
Buku "Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter
www.geocities.com
www.instagram.com
www.panzergrenadier.net

www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Foto Pioniere (Zeni)

 Pertemuan para Generale der Pioniere dan Armee-Pionier-Führer beserta staff mereka di Angerburg, Prusia Timur, yang berlangsung dari tanggal 16 s/d 22 Mei 1943. Foto ini sendiri diambil pada tanggal 18 Mei 1943 dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Oberst Max Edler von Stiotta (Festungspionier Kommando XIX), Major Oberndorffer, Oberst Meyer, Major Hammer, Oberst Wilhelm Ullersperger (Armee-Pionierführer 4. Armee), Major Fricke, Oberst Brückmann, Oberst Otto Richter (Armee-Pionierführer 18. Armee), Oberst Badenhop, Oberst Hans von Ahlfen (Pionieroffizier beim General der Pioniere der Heeresgruppe D), Oberst Behnke, Oberst Johns, Generalmajor Fritz Hildemann (Armee-Pionierführer 16. Armee), Generalmajor Richard Bazing (Armee-Pionierführer 20. Gebirgsarmee), Generalmajor Gerhard Jordan (Armee-Pionierführer 17. Armee), Oberst Schmeling, Generalmajor Gerhard Medem (General der Pioniere der Heeresgruppe Nord), Oberst Wiese, Generalleutnant Dr.ing. Wilhelm Meise (General der Pioniere der Heeresgruppe Mitte), Generalmajor Gustav Boehringer (General der Pioniere der Heeresgruppe A), Oberst Ziebe, Generalmajor Wilhelm Petersen (Kommandeur Pionierschule I), Oberst Bervert, Oberst Thieme-Garmann, Generalmajor Paul Herrmann (Armee-Pionierführer 12. Armee), Oberstleutnant Schirrmeister, Oberst Helmuth Dorn (Abteilungschef in Stab der General der Pioniere in Oberkommando des Heeres), Generalmajor Erich Wüerst (Armee-Pionierführer 2. Panzerarmee), Oberst Müller, Oberst Otto Obenaus (Armee-Pionierführer 3. Panzerarmee), Oberst Karl-Adolf von Bodecker (Armee-Pionierführer 7. Armee), dan Major Ludwig

 ------------------------------------------------------------------------

AFRIKAKORPS

 15. Panzer-Division di Afrika Utara: Prajurit-prajurit Afrikakorps dari Panzer-Pionier-Bataillon 33 menaiki sebuah Panzerkampfwagen III Ausf.G "632" milik 6.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 8 untuk ikut berpartisipasi dalam serangan pendahulu ke pertahanan Sekutu di sekitar Tobruk, Libya, bulan Oktober 1941. Satuan zeni tempur ini melengkapi diri dengan senjata yang lebih beragam dibandingkan dengan unit infanteri standar, diantaranya adalah penggunaan penyembur api dari jenis Flammenwerfer 35, drum amunisi senapan mesin, tabung berisi cadangan laras MG 34, dan kantong pengangkut stielhandgranate. Di sebelah kanan kita bisa melihat prajurit lain, yang kemungkinan adalah komandan skuad, yang menyimpan senapan mesin MP-40 atau 38 di atas kubah tank sebelum memanjatnya. Uniknya, para prajurit ini masing-masing dilengkapi dengan dua pelples air dan bukannya satu seperti biasanya! Mereka juga mengenakan cover helm berwarna pasir untuk meminimalisir efek pantulan saat terkena sinar matahari

------------------------------------------------------------------------

GEBIRGS-PIONIER

Salah satu aspek terpenting sinkronisasi antar unit-unit militer di masa Perang Dunia II adalah sistem komunikasi yang efektif. Foto yang diambil di Polandia bulan September 1939 ini memperlihatkan seorang anggota Zeni Sandi Pasukan Gunung Jerman (Gebirgs Signal Pionier) sedang membetulkan jaringan telepon sehingga berbagai markas komando Wehrmacht bisa saling berkomunikasi satu sama lain


 Pasukan Zeni Gunung Jerman (Gebirgs-Pionier) bekerja gotong royong untuk mempersiapkan lahan pinggir sungai yang akan dijadikan sebagai lokasi jembatan ponton, demi memudahkan pasukan Wehrmacht untuk melintasinya, dalam kampanye militer di bulan September 1939. Banyak jembatan yang berada di Polandia selatan yang dihancurkan oleh pasukan yang bertahan sehingga menghambat pergerakan pihak penyerang


Sebuah unit Gebirgs-Pionier (Zeni Gunung) terlihat sedang membangun Brüko C (Brückengerät C, 4 Tonnen Tragslast) melintasi sebuah sungai di Polandia, September 1939. Sebagian besar dari kayu yang dipakai dalam proses ini diambil dari stok gelondongan yang diangkut oleh kendaraan-kendaraan truk yang mengikuti pergerakan pasukan utama di Polandia


Para anggota Gebirgs-Pionier-Bataillon 54 / 1.Gebirgs-Division di Prancis tahun 1940. Prajurit di kiri memakai lencana sandi "Blitzen" (Kilat) hitam sementara yang di tengah menggendong tas sturmpionier. Waffenfarbe (warna korps) di schulterklappen-nya (tanda pangkat bahu) berwarna hitam. Perhatikan pula daun edelweiss yang menghiasi bergmütze mereka yang merupakan simbol pasukan gunung Jerman


Para anggota Gebirgs-Pionier-Bataillon 54 / 1.Gebirgs-Division di Prancis tahun 1940. Kita bisa melihat Schützenschnur yang tergantung di seragam bintara yang berjalan paling depan. Tambang Schützenschnur (marksmanship lanyard) sendiri adalah sebagai bukti bahwa dia telah lulus dari tes ketepatan menembak dengan senapan. Selain itu, begal di belakang barisan membawa serta gulungan kabel di punggungnya, yang merupakan salah satu bawaan "wajib" kompi Pionier dan umumnya dipakai untuk menjalin jalur komunikasi telepon antar unit di wilayah pedesaan atau hutan belukar

------------------------------------------------------------------------

PANZER-PIONIER


 Oberfeldwebel dari unit Panzer-Pionier dengan teropong dan senapan mesin sebagai perlengkapannya. Dia memakai Waffenfarbe hitam/putih yang pertama kali diperkenalkan bulan Mei 1940 agar lebih mudah terlihat bila dipadukan dengan seragam hitam Panzertruppen. Mulai tahun 1941 unit Panzer-Pionier diharuskan untuk memakai seragam abu-abu lapangan dan bukan hitam lagi seperti sebelumnya. Karena Waffenfarbe Pionier standar (yaitu hitam) lebih jelas terlihat bila dipadu-padankan dengan seragam abu-abu, maka penggunaan waffenfarbe hitam/putih tak lagi diteruskan. Tapi seperti pula hal lainnya, masih banyak anggota Panzer-Pionier yang "ngeyel" memakai seragam model lama meskipun peraturan yang baru sudah keluar! BTW, Bundesarchiv-Wikipedia memberi keterangan bahwa foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koch (Propaganda-Kompanie 694) di Rusia utara tanggal 21 Juni 1941. Tapi sepertinya ada yang salah, karena di tanggal itu Jerman belum berperang dengan Uni Soviet!

-------------------------------------------------

 Generalmajor Erich Abberger (6 April 1895 - 3 Mei 1988) adalah seorang perwira zeni yang memulai karir militernya tanggal 24 Maret 1914 sebagai seorang Fahnenjunker (biasanya dipegang oleh kalangan bangsawan dengan pangkat perwira menanti di depan) di 1. Rheinische Pionier-Bataillon Nr. 8. Abberger cukup berprestasi dalam Perang Dunia Pertama sehingga dianugerahi beberapa medali keberanian. Setelah mengakhiri perang dengan pangkat Oberleutnant, dia ditarik menjadi anggota Reichswehr (Angkatan Bersenjata Jerman zaman pemerintahan Republik Weimar), dan tetap menapaki karir di unit Pionier. Saat Perang Dunia II pecah, Abberger telah menjadi Armee-Pionier-Offizier der 5. Armee dengan pangkat Oberstleutnant. Setelah itu dia menjadi Gruppenleiter beim General der Pioniere und Festungen beim Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres (1 Oktober 1939), Armee-Pionierführer der 11. Armee (2 September 1942), dan Höherer Pionier-Offizier 3 (1 Mei 1943). Abberger ditangkap tanggal 8 Mei 1945 dan baru dibebaskan tanggal 27 Juni 1947. Dia meninggal dunia tanggal 3 Mei 1988 di usia 93 tahun dan dimakamkan di pekuburan Laubenheim di Mainz, Feld 1-Reihe 9-Grab 8/9. Secara umum, Abberger menjadi perwira lapangan dalam Perang Dunia Pertama, sementara dalam Perang Dunia II dia lebih banyak terlibat dalam urusan administrasi. Medali dan penghargaan yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; serta Wehrmacht-Dienstauszeichnung I Klasse



Leutnant Ernst Eisenberg adalah mantan anggota RAD (Reichsarbeitsdienst) yang kemudian menjadi perwira di Wehrmacht. Setelah perang usai, dia dipenjarakan di Uni Soviet selama lebih dari empat tahun. Ketika akhirnya keluar dari penjara, Eisenberg pulang ke kampung halamannya di Dusseldorf dan kemudian meneruskan karirnya sebagai guru sekolah. Dia bertugas sebagai Bürgermeister (walikota) di Menden (Jerman) dari tahun 1979 s/d 1984. Dia dianugerahi medali Eisernes Kreuz II.Klasse pada tanggal 17 September 1943 saat bertugas di 3.Kompanie / Pionier-Bataillon 750 yang merupakan bagian dari 2. Panzerarmee. Medali lain yang diraihnya adalah Allgemeines-Sturmabzeichen



Sumber :

Buku "Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter 
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi ECPAD Archive Prancis
Foto koleksi pribadi Blanluet Christophe
www.commons.wikimedia.org
www.facebook.com
www.forum-der-wehrmacht.de
www.geocities.com
www.kegans-militaria.webstarts.com
www.panzergrenadier.net