SS-Polizei-Regiment "Bozen" (Resimen Polisi SS Bozen/Bolzano) adalah unit polisionil dari SS Jerman yang dibentuk tahun 1943 di bawah Höchste SS- und Polizeiführer (HöSSP, Komando SS dan Polisi Tertinggi) Italien. Resimen ini digolongkan sebagai unit campuran SS dan Ordnungspolizei (polisi umum), dengan anggotanya memakai seragam polisi standar.
Sebagian besar anggota resimen ini diambil dari etnis Jerman yang bermukim di wilayah pegunungan Tirol (Italia), dan tugas utamanya adalah untuk memerangi kelompok gerilyawan lokal serta tugas-tugas pengamanan di wilayah perbatasan Repubblica Sociale Italiana (RSI, Republik Sosial Italia) pimpinan Benito Mussolini). Kebanyakan dari mereka adalah juga veteran dari Angkatan Darat Italia yang pernah bertugas di Front Timur. Pertama dikenal sebagai "SS-Polizei-Regiment Südtirol" (Oktober 1943), pada bulan November 1943 namanya dirubah menjadi Polizeiregiment Bozen. Selama masa eksistensinya yang berlangsung selama 1,5 tahun, resimen ini bermarkas di Bolzano, Silandro dan Gossensaß.
Resimen Bozen terdiri dari staff markas serta tiga batalyon, dengan setiap batalyon mempunyai satu sampai lima kompi infanteri polisi. Unit ini mempunyai persenjataan ringan dan digolongkan sebagai tipe Panzergrenadier dalam sistem pengaturan pertempuran Wehrmacht. Resimen yang "bersaudara" dengan Bozen adalah SS-Polizei-Regiment "Brixen". Pada awalnya, resimen ini mendapat perintah langsung dari Gauleiter (Gubernur) Tirol, Franz Hofer, tapi tak lama kemudian formasinya dimasukkan ke unit SS dan Polizei. Karenanya, resimen ini digolongkan sebagai formasi militer dan berada di bawah komando petinggi militer Jerman di wilayah tersebut. Pada akhirnya, ketika mendapat tugas pengamanan kota (semacam Roma), maka resimen ini bertanggungjawab langsung ke pimpinan SS.
Pada tahun 1944, Resimen Bozen diterjunkan di sekitar kota Roma. Tugas-tugasnya adalah termasuk menjaga keamanan di sekitar kota serta berpatroli di wilayah perbatasan untuk mencari para desertir militer serta tawanan perang yang kabur. Di dalam kota Roma sendiri, 11. Kompanie (di bawah pimpinan Leutnant der Schutzpolizei Wolgasth) melakukan patroli harian melalui jalanan kota tersebut. Pada tanggal 23 Maret 1944, 11.Kompanie / III.Bataillon yang sedang berpatroli melewati Via Rasella dihantam oleh bom kiriman gerilyawan Italia dari Gruppi d'Azione Patriotica (GAP). Tercatat 28 tentara SS serta 2 warga sipil yang terbunuh seketika dalam peristiwa ini, dan 4 orang kemudian menyusul tewas karena luka-lukanya beberapa hari kemudian. Pasukan Keamanan Jerman di Roma, yang dikepalai oleh SS-Obersturmbannführer Herbert Kappler, melancarkan operasi pembalasan yang kemudian dikenal sebagai Eccidio delle Fosse Ardeatine (Pembantaian Fosse Ardeatine). Dalam operasi ini, 335 tawanan Italia dieksekusi dan kemudian mayatnya diletakkan di sebuah gua yang kemudian diledakkan.
Saat Italia jatuh ke dalam gerak maju Sekutu, para anggota Resimen Bozen kemudian dimasukkan ke dalam unit-unit tempur Jerman lainnya atau dibebastugaskan seiring kekalahan yang makin membayang. Unitnya sendiri secara resmi "tutup lawang sigotaka" musim semi 1945.
Rantai komando ke bawah:
Komandan Resimen: Oberst der Schutzpolizei Alois Menschik
Ajudan Resimen: Hauptmann der Schutzpolizei Ullbrich
Komandan Batalyon:
I. Bataillon (kompi 1-5):
II. Bataillon (kompi 6-10): Major der Schutzpolizei Schroder
III. Bataillon (kompi 11-13): Major der Schutzpolizei Hellmuth Dobbrick
Polizei Ersatz Bataillon Bozen
Polizei Panzer Zug (Fian Ansaldo AB 41)
Rantai komando ke atas:
Höchste SS- und Polizeiführer Italien - SS-Obergruppenführer Karl Wolff
SS- und Polizeiführer (Mitteitalien-Verona) - SS-Brigadeführer Wilhelm Harster
SS- und Polizei-Regiment 15 (garnisun reguler SS di Roma) - Oberstleutnant der Schutzpolizei Ludwig Buch
SS-Polizei-Regiment "Bozen" (resimen etnik SS)
SS-Polizei-Regiment "Brixen" (resimen etnik SS)
Keseluruhan rantai komando yang meliputi unit-unit SS yang berada di wilayah yang sama berada di bawah 14. Armee Wehrmacht pimpinan Generaloberst Eberhard von Mackensen. Pasukan garnisun SS di Roma berada di bawah perintah komandan pasukan pendudukan Jerman, Generalleutnant (Luftwaffe) Ing. Kurt Mälzer. Baik Von Mackensen maupun Mälzer sama-sama bertanggungjawab terhadap Generalfeldmarschall Albert Kesselring yang merupakan panglima tertinggi Jerman di Italia dan Mediterania.
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.axishistory.com
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.zeltbahn.net
Resimen Bozen terdiri dari staff markas serta tiga batalyon, dengan setiap batalyon mempunyai satu sampai lima kompi infanteri polisi. Unit ini mempunyai persenjataan ringan dan digolongkan sebagai tipe Panzergrenadier dalam sistem pengaturan pertempuran Wehrmacht. Resimen yang "bersaudara" dengan Bozen adalah SS-Polizei-Regiment "Brixen". Pada awalnya, resimen ini mendapat perintah langsung dari Gauleiter (Gubernur) Tirol, Franz Hofer, tapi tak lama kemudian formasinya dimasukkan ke unit SS dan Polizei. Karenanya, resimen ini digolongkan sebagai formasi militer dan berada di bawah komando petinggi militer Jerman di wilayah tersebut. Pada akhirnya, ketika mendapat tugas pengamanan kota (semacam Roma), maka resimen ini bertanggungjawab langsung ke pimpinan SS.
Pada tahun 1944, Resimen Bozen diterjunkan di sekitar kota Roma. Tugas-tugasnya adalah termasuk menjaga keamanan di sekitar kota serta berpatroli di wilayah perbatasan untuk mencari para desertir militer serta tawanan perang yang kabur. Di dalam kota Roma sendiri, 11. Kompanie (di bawah pimpinan Leutnant der Schutzpolizei Wolgasth) melakukan patroli harian melalui jalanan kota tersebut. Pada tanggal 23 Maret 1944, 11.Kompanie / III.Bataillon yang sedang berpatroli melewati Via Rasella dihantam oleh bom kiriman gerilyawan Italia dari Gruppi d'Azione Patriotica (GAP). Tercatat 28 tentara SS serta 2 warga sipil yang terbunuh seketika dalam peristiwa ini, dan 4 orang kemudian menyusul tewas karena luka-lukanya beberapa hari kemudian. Pasukan Keamanan Jerman di Roma, yang dikepalai oleh SS-Obersturmbannführer Herbert Kappler, melancarkan operasi pembalasan yang kemudian dikenal sebagai Eccidio delle Fosse Ardeatine (Pembantaian Fosse Ardeatine). Dalam operasi ini, 335 tawanan Italia dieksekusi dan kemudian mayatnya diletakkan di sebuah gua yang kemudian diledakkan.
Saat Italia jatuh ke dalam gerak maju Sekutu, para anggota Resimen Bozen kemudian dimasukkan ke dalam unit-unit tempur Jerman lainnya atau dibebastugaskan seiring kekalahan yang makin membayang. Unitnya sendiri secara resmi "tutup lawang sigotaka" musim semi 1945.
Rantai komando ke bawah:
Komandan Resimen: Oberst der Schutzpolizei Alois Menschik
Ajudan Resimen: Hauptmann der Schutzpolizei Ullbrich
Komandan Batalyon:
I. Bataillon (kompi 1-5):
II. Bataillon (kompi 6-10): Major der Schutzpolizei Schroder
III. Bataillon (kompi 11-13): Major der Schutzpolizei Hellmuth Dobbrick
Polizei Ersatz Bataillon Bozen
Polizei Panzer Zug (Fian Ansaldo AB 41)
Rantai komando ke atas:
Höchste SS- und Polizeiführer Italien - SS-Obergruppenführer Karl Wolff
SS- und Polizeiführer (Mitteitalien-Verona) - SS-Brigadeführer Wilhelm Harster
SS- und Polizei-Regiment 15 (garnisun reguler SS di Roma) - Oberstleutnant der Schutzpolizei Ludwig Buch
SS-Polizei-Regiment "Bozen" (resimen etnik SS)
SS-Polizei-Regiment "Brixen" (resimen etnik SS)
Keseluruhan rantai komando yang meliputi unit-unit SS yang berada di wilayah yang sama berada di bawah 14. Armee Wehrmacht pimpinan Generaloberst Eberhard von Mackensen. Pasukan garnisun SS di Roma berada di bawah perintah komandan pasukan pendudukan Jerman, Generalleutnant (Luftwaffe) Ing. Kurt Mälzer. Baik Von Mackensen maupun Mälzer sama-sama bertanggungjawab terhadap Generalfeldmarschall Albert Kesselring yang merupakan panglima tertinggi Jerman di Italia dan Mediterania.
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.axishistory.com
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.zeltbahn.net