Saturday, June 25, 2016

Zerstörer Z25



Z25 merupakan bagian dari 8. Zerstörer-Flotille - yang juga biasa disebut sebagai Flotilla "Narvik" - dan berpangkalan di wilayah Kirkens (Norwegia). Kapal perusak ini digunakan dalam operasi yang kurang berhasil di sepanjang pantai Murmansk sampai dengan akhir tahun 1941 sebelum balik kembali ke Jerman. Setelah berpartisipasi dalam Unternehmen Cerberus, Z25 menjadi bagian dari "Zerstörergruppe Arktis" dan beroperasi melawan konvoy PQ 13. Pada bulan April 1942, kapal perusak Z25 dan 'Hermann Schoemann' secara bersama-sama menyerang kapal penjelajah 'Edinburgh' milik Inggris yang lumpuh, merusakkannya begitu parah sehingga harus ditenggelamkan. Pada bulan September 1942, Z25 digunakan dalam operasi penanaman ranjau laut di Laut Barents dan dipindahkan ke Prancis pada bulan Maret 1943. Kapal ini kemudian digunakan dalam operasi pengawalan di Laut Baltik sampai dengan akhir perang. Pengoperasiannya kemudian diambil-alih oleh Inggris sebelum diberikan ke Angkatan Laut Prancis pada bulan Februari 1946. Dinamai ulang menjadi 'Hoche', dia bertugas sampai dengan tanggal 2 Januari 1958. Bagian utamanya kemudian digunakan sebagai badan kapal Q102 sebelum kemudian dipreteli dan dijual sebagai besi tua.

Data Konstruksi
Dibuat: 15 Februari 1939 oleh Deschimag Bremen
Diluncurkan: 16 Maret 1940
Ditugaskan: 30 November 1940
Biaya: 13.180.000 Reichsmark

Komandan
30.11.1940 - 00.07.1941 Korvettenkapitän Heinrich Gerlach
00.07.1941 - 00.09.1941 Kapitänleutnant/Korvettenkapitän Kurt Haun
29.09.1941 - 20.08.1943 Korvettenkapitän/Fregattenkapitän Heinz Peters
21.08.1943 - 30.11.1943 Korvettenkapitän Carl-Heinz Birnbacher
01.12.1943 - 12.05.1945 Korvettenkapitän/Fregattenkapitän Alfred Gohrbrandt
12.05.1945 - 04.02.1946 Kapitänleutnant Heinz Liermann

Dimensi 
Berat (Maksimum): 3.605 ton
Panjang (Total): 127 meter
Panjang (Garis Air): 121,9 meter
Gandar: 12 meter
Draf: 4,65 meter
Awak: 320 s/d 332 orang

Senjata
Meriam 15 cm L/48 C/36 (5,9"): 4 buah (5 antara 1942-1944)
Meriam 3,7 cm L/83 C/30: 4 buah (10 sejak 1944)
Senapan Mesin 2 cm MG L/65 C/30: 5 buah (16 sejak 1942, 17 sejak 1944)
Tabung Torpedo 53,3 cm: 8 buah
Ranjau Laut: 60 buah
Peluncur Bom Kedalaman: 4 buah
Mesin
Cerobong: 2 buah
Turbin: 2 buah
Tipe: Wagner (buatan Deschimag)

Kinerja
Capaian: 70000 shp
Kecepatan: 37,5 knot (67 km/jam)
Jangkauan: 3.500 km dengan kecepatan rata-rata 19 knot


-------------------------------------------------------------------------

ALBUM FOTO

Korvettenkapitän Heinz Peters (Kommandant Z25)


1. Offizier Z25


Tiga orang perwira Z25, dari kiri ke kanan: 1 WI, Kapitänleutnant Werner Georg Kimmerling (Leitender Ingenieur Z25), dan Bordarzt




Kapitänleutnant Werner Georg Kimmerling (Leitender Ingenieur Z25)


Liburan pertama


Icke-Vogt, 23 Juni 1942 di Berlin



Matahari yang muncul di malam hari di Laut Utara


Bergen (Norwegia)


 
Perairan Kutub Utara































Sumber :
www.3reich-collector.com
www.bismarck-class.dk
www.en.wikipedia.org
www.german-navy.de

Friday, June 24, 2016

Foto Pertempuran Cherbourg (6-30 Juni 1944)

Seorang prajurit Jerman keluar dari bunker persembunyian di Cherbourg dengan tangan terangkat untuk menyerahkan diri pada pasukan Amerika yang telah menunggu. Foto ini diambil pada tanggal 27 Juni 1944 oleh fotografer tak dikenal dari U.S. Signal Corps. Dari tanggal 6 s/d 30 Juni 1944 pasukan Amerika mengepung dan mengisolasi unit-unit Wehrmacht yang terperangkap di kota pelabuhan Cherbourg. Dua orang pimpinan pasukan Jerman yang bertahan disana, Generalleutnant Karl-Wilhelm von Schlieben (Kommandant Festung Cherborug) dan Konteradmiral Walter Hennecke (Kommandant Seeverteidigung Normandie), menyerahkan diri pada tanggal 26 Juni 1944. Di hari yang sama Adolf Hitler menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada Hennecke atas jasa-jasanya yang telah membuat pelabuhan Cherbourg tidak berfungsi dengan menggunakan sistem peledakan masif dan 'menanamkan' kapal-kapal yang tenggelam di pintu masuknya. Begitu besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh anakbuah Hennecke sehingga Cherbourg baru dapat beroperasi kembali di pertengahan bulan Agustus 1944, itu pun dengan fungsi yang terbatas!


Sumber :
www.wehrmacht-awards.com
www.worldwarphotos.info

Foto Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944)

 Sebagian besar foto-foto dari pihak Jerman yang diambil pada saat berlangsungnya Pertempuran Mote Cassino diambil di sekitar wilayah ini, yang menjadi area pertahanan milik II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 3 / 1.Fallschirmjäger-Division (markasnya sendiri terletak di dalam sebuah gua). Palazzo Iucci menjadi lokasi dimana foto-foto sebagian besar diambil


 Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944): Awak senapan mesin Jerman dari II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 3 / 1.Fallschirmjäger-Division menembaki pasukan Sekutu dari sebuah jalan masuk kecil yang berada di bagian selatan bangunan Palazzo Iucci. Di latar belakang kita bisa melihat prajurit-prajurit Fallschirmjäger lainnya yang sedang bersiaga di salah satu pintu Palazzo Silvestri. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL edisi no.14 tahun V (1944)


 Tiga orang prajurit penerjun payung dari Fallschirmjäger-Regiment 3 / 1.Fallschirmjäger-Division berpose untuk kepentingan propaganda di sela-sela reruntuhan Biara Montecassino, bulan Februari 1944. Prajurit di tengah memegang senapan mesin Beretta Modello 38 buatan Italia, sementara prajurit di sebelah kirinya cukup bersenjatakan Stielhandgranate di tangan, sementara di sakunya tersembul granat lain buatan Italia pula. Pada tanggal 15 Februari 1944 pihak Sekutu membombardir Biara Ordo Santo Benediktus di puncak Montecassino yang berusia 1.400 tahun, karena menganggapnya sebagai tempat persembunyian prajurit Jerman (tuduhan yang tak pernah terbukti). Ketika biara tersebut telah menjadi puing-puing, barulah pasukan Jerman dari unit Fallschirmjäger masuk untuk menempatinya, dan menjadikannya sebagai tembok pertahanan dengan memanfaatkan setiap bongkahan batu dan dinding yang tak beraturan. Selama berbulan-bulan pasukan Sekutu menyerang lagi dan lagi, hanya untuk dipatahkan oleh para penerjun payung veteran ini dengan meninggalkan korban besar di pihak penyerbu dari segi manusia dan perlengkapan. Ketika akhirnya pihak Jerman dipaksa untuk mundur pada bulan Mei 1944 (setelah terancam dikepung oleh tentara Sekutu yang berhasil menerobos wilayah di sekelilingnya), mereka melakukannya dengan begitu cerdiknya, sehingga ketika keesokan harinya musuh akhirnya berhasil menguasai reruntuhan Montecassino, mereka hanya menemukan 30 orang prajurit yang terluka begitu parah sehingga tak bisa dibawa serta dan ditinggalkan! Dalam pertempuran sengit di Montecassino yang berlangsung dari tanggal 17 Januari s/d 18 Mei 1944, pihak Sekutu (Inggris, Amerika, Prancis, Polandia, dll) tercatat menderita korban 55.000 orang, sementara pasukan Jerman "hanya" 22.000 orang! Cukuplah julukan "The Green Devils" (Iblis-Iblis Hijau) dari para jenderal Sekutu sebagai bukti ketangguhan dan kegigihan bertempur dari para Fallschirmjäger ini...


Dua orang anggota "Grüne Teufel" (Iblis Hijau) Fallschirmjäger yang tertangkap oleh Sekutu dalam Pertempuran Monte Cassino (17 Januari - 18 Mei 1944). Wajah yang tak tersentuh pisau cukur serta ekspresi wajah mereka menunjukkan secara tersirat neraka seperti apa yang telah mereka lalui! Prajurit di kiri tertangkap setelah berusaha mencuri persediaan kaleng kornet sapi yang disimpan oleh pihak Sekutu di salah satu kamp tawanan perang di dekat Cassino, sementara prajurit di kanan masih memperlihatkan muka shock setelah terkena bombardir secara terus menerus dari artileri serta pesawat-pesawat pembom Sekutu (yang biasa dikeluarkan sebelum dimulainya serangan darat). Foto ini sendiri diambil pada tanggal 28 Maret 1944 dan untuk pertama kali dipublikasikan pada keesokan harinya tanggal 29 Maret 1944


Sumber :
Buku "Photo Analysis Cassino" karya John Winner
www.archives.ecpad.fr
www.wehrmacht-awards.com