Saturday, December 31, 2016

Foto Berwarna Koleksi Pribadi Akira Takiguchi

Akira Takiguchi adalah seorang kolektor foto-foto Third Reich asal Jepang yang mengemuka karena kualitas koleksinya yang mengesankan, baik dalam masalah kualitas maupun karena kelangkaannya. Selain memiliki website sendiri di alamat www.history.jp, Akira San juga menjadi moderator di www.wehrmacht-awards.com dan World War II Original Color.


Sebuah foto berwarna langka yang memperlihatkan Panzer II dalam invasi Jerman ke Polandia (September 1939)


 
Para pengendara sepeda motor dari Panzer-Aufklärungs-Abteilung 5 yang kelelahan ini meluangkan waktu untuk beristirahat sebentar di siang hari. Foto diambil di Yunani pada tahun 1941. Panzer-Aufklärungs-Abteilung 5 (Batalyon Pelopor Lapis Baja no.5) sendiri merupakan bagian dari 2. Panzer-Division, dan ikut serta dalam penyerbuan Jerman ke Yunani di musim semi tahun 1941 (Unternehmen Marita). Waffenfarbe (warna unit) Kupferbraun (coklat tembaga) dari para Aufklärer / Kradschützen ini terlihat jelas dalam foto di atas


 Jenderal Erwin Rommel berbicara dengan seorang perwira Italia sekutunya di padang pasir Afrika Utara. Di tengah adalah Sonderführer Dr. Ernst Franz yang merupakan penterjemah Rommel. Franz mengingat bagaimana, setelah posisi pertahanan unit elit Bersaglieri diduduki oleh musuh, komandannya membela diri pada Rommel sambil memohon: "Percayalah padaku, anakbuahku bukanlah orang-orang pengecut." Dan Rommel menjawab: "Siapa yang mengatakan anakbuahmu pengecut? Atasanmu di Roma lah yang harusnya dipersalahkan! Mengirim kalian ke medan pertempuran dengan peralatan perang yang begitu buruk." (beberapa unit Italia dalam perang di Afrika dipersenjatai dengan meriam-meriam artileri hasil rampasan dari pasukan Austria dalam Perang Dunia Pertama, senjata yang bisa dibilang tidak berguna ketika menghadapi tank-tank lapis baja modern!)


 Anggota RAD (Reichsarbeitsdienst) sedang makan siang di sela-sela tugas mereka. Mereka mengenakan armband dengan tulisan "Deutsche Wehrmacht". Armband khusus ini biasanya dikenakan oleh orang-orang sipil yang bekerja untuk kepentingan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) di masa perang



Dua orang prajurit Luftwaffe yang berpangkat Gefreiter (kiri) dan Obergefreiter (kanan) berpose di depan kamera sambil menyunggingkan senyum lebar mereka. Mereka berdua sama-sama memakai kacamata hitam. Foto ini merupakan koleksi dari Akira Takiguchi, salah seorang moderator di Wehrmacht-Awards.com. Berdasarkan dari teks yang diselipkan di bagian kiri atas, diketahui bahwa foto ini diambil dari album milik salah seorang awak senjata Flak 37mm Luftwaffe, meskipun kedua orang dalam foto ini sendiri besar kemungkinan bukanlah anggota dari unit tersebut (berdasarkan dari kragenspiegel yang mereka kenakan, yang tidak berwarna merah seperti layaknya anggota Flaktruppen)


 Leutnant (pangkat terakhir Oberleutnant) Eugen Kastner dari Grenadier-Regiment 316 / 212. Infanterie-Division di front Volkhov, Uni Soviet. Dia mengenakan jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka), dengan bagian abu-abunya berada di luar sedangkan bagian putihnya di dalam. Di bagian lengan terjahit insignia pangkat yang biasa dinamakan sebagai tarn-dienstgradabzeichen. Tampaknya foto ini diambil saat Kastner akan melakukan patroli, yang terlihat dari peralatan ski yang dikenakannya serta senapan mesin MP40 (lengkap dengan kantong amunisi) yang tersampir di dadanya. Di latar belakang tampak jalan kereta api dengan bantalan kayu yang melewati belantara Volkhov. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil. Foto ini sendiri merupakan salah satu dari 500+ foto peninggalan Oberleutnant Kastner, dan sekarang menjadi koleksi pribadi Akira Takiguchi


  Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Heinrich von Vietinghoff-Scheel (Kommandierender General XXXXVI. Armeekorps [motorisiert]) yang sedang berbincang-bincang dengan Major im Generalstab Joachim Sadrozinski (Ia Operationsführer XXXXVI. Armeekorps [motorisiert]) di depan sebuah Omnibus yang difungsikan sebagai Befehlswagen (Kendaraan Komando) Korpsnya. Beberapa hal yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah: ① Taktische Zeichen (marking taktis) Korps Wehrmacht, ② strip pink di celana untuk anggota perwira staff, ③ strip merah di celana untuk yang berpangkat jenderal, dan ④ plakat bertuliskan "Befehlswagen Ia" (kendaraan komando untuk Kepala Operasi). Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar di Rusia pada musim panas tahun 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa. Dalam operasi penyerbuan Jerman atas Uni Soviet tersebut, XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) beroperasi di sektor tengah Front Timur dan berada di bawah komando Heeresgruppe Mitte. Von Vietinghoff menjadi Komandan-jenderal XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) dari tanggal 1 November 1940 s/d 10 Juni 1942 (saat korps infanteri bermotor tersebut diupgrade menjadi korps panzer), sementara Sadrozinski menjadi Kepala Operasi XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) dari bulan Oktober 1940 s/d Mei 1942


  Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9. Armee) dalam sebuah kunjungan inspeksi, yang berjalan dengan diikuti oleh General der Infanterie Hans Zorn (Kommandierender General XXXXVI. Panzerkorps) di belakangnya. Pada musim panas tahun 1942, XXXXVI. Panzerkorps berada di bawah komando 9. Armee, dan beroperasi di sekitar Rzhev. Wilayah tersebut berjarak 230 kilometer sebelah barat Moskow, dan direbut oleh pasukan Jerman pada musim gugur tahun sebelumnya sehingga membawa mereka ke gerbang ibukota Soviet. Ketika serangan balik Tentara Merah memukul mundur tentara-tentara Jerman, Rzhev menjadi satu-satunya wilayah di sekitar Moskow yang masih mampu dikuasai oleh Wehrmacht. Pada bulan Juli dan Agustus 1942, Stalin memerintahkan dua orang panglimanya, Georgy Zhukov dan Ivan Konev, untuk melakukan serangan habis-habisan demi merebut kembali Rzhev. Apesnya, wilayah tersebut kini sebagian besar dikuasai oleh 9. Armee pimpinan Jenderal Walter Model, PAKAR PERTAHANAN TERBAIK yang dimiliki oleh Jerman. Selama musim panas tahun 1942, Tentara Merah berkali-kali menyerang Rzhev dari berbagai arah, hanya untuk menemui kegagalan di hadapan pertahanan rumit dan berlapis yang digalang oleh Model. Hanya dalam beberapa bulan pertempuran, 486.000 orang pasukan penyerbu Soviet kehilangan 300.000 anggotanya yang tewas, hilang, terluka atau ditawan! Korban mengerikan yang mereka derita, ditambah dengan sedikit hasil yang diperoleh, membuat pertempuran di sekitar Rzhev dijuluki sebagai "The Rzhev Meat Grinder" (Penggiling Daging Rzhev). Pada bulan Oktober 1942, saat ofensif Stalin untuk sementara dihentikan, posisi kedua belah pihak bisa dibilang tak banyak berubah. Atas jasa-jasanya dalam Pertempuran Rzhev ini, Generaloberst Model dianugerahi medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya, yang diserahkan langsung oleh Hitler di markas besarnya pada bulan April 1943


  Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan saat Generaloberst Hans von Salmuth (tengah, Oberbefehlshaber 15. Armee) sedang menginspeksi pasukan pertahanan Jerman dari 49. Infanterie-Division di sekitar wilayah pantai Boulogne, Prancis, pada tahun 1944, tak lama sebelum pasukan Sekutu mendarat di Normandia. Berdiri paling kiri adalah General der Artillerie Johann Sinnhuber (Kommandierender General LXXXII. Armeekorps), sementara yang paling kanan adalah Generalleutnant Sigfrid Macholz (Kommandeur 49. Infanterie-Division). Dari sejak pembentukannya di bulan Februari 1944 sampai dengan bulan Mei 1944, 49. Infanterie-Division (Macholz) berada di bawah komando LXXXII. Armeekorps (Sinnhuber) yang merupakan bagian dari 15. Armee (Salmuth). Divisi ini beroperasi di sekitar Boulogne, Prancis, sebelum kemudian ditarik ke Paris pada bulan Agustus 1944 dan mundur lagi ke Aachen satu bulan setelahnya. Ketiga jenderal dalam foto ini sendiri adalah para Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes): Salmuth mendapatkannya pada tanggal 19 Juli 1940, Sinnhuber tanggal 5 Juli 1941, dan Macholz tanggal 16 Oktober 1944.



Major Heinrich Gerlach (pilot pribadi Kommandierender-General XI. Fliegerkorps, Generaloberst Kurt Student) terkenal setelah menjadi pilot pesawat transport Fieseler Fi 156 "Storch" yang menerbangkan Benito Mussolini keluar dari lokasi penyekapannya di Gran Sasso bulan September 1943. Dalam foto berwarna yang menakjubkan koleksi Akira Takiguchi ini, Gerlach sedang "bermain-main" dengan seekor babi di kandangnya!


Generalmajor Alfred Erhard


 Generalmajor Erich von Falkenhayn


 Generalleutnant Erich Hofmann (30 September 1889 - 8 September 1961) adalah salah satu dari begitu banyak jenderal Austria yang bergabung dengan Wehrmacht setelah "Anschluss" (Penyatuan) tahun 1938. Veteran Perang Dunia Pertama ini memasuki kancah Perang Dunia II sebagai Kepala Operasi XVIII. Armeekorps, sebelum menjadi Bataillonskommandeur (Infanterie-Regiment 270) dan Regimentskommandeur (Infanterie-Regiment 352). Setelah itu berturut-turut divisi yang dipimpinnya: 207. Sicherungs-Division (31 Desember 1942 - November 1943), 93. Infanterie-Division (20 Juni 1944 - 20 Juli 1944), 560. Infanterie-Division (27 Juli 1944 - 9 Oktober 1944), dan 560. Volksgrenadier-Division (9 Oktober 1944 - 10 November 1944). Setelahnya Hofmann berstatus Führerreserve (perwira aktif tanpa jabatan) sampai dengan akhir perang. Uniknya, dia baru ditangkap oleh Sekutu pada tanggal 1 Agustus 1945, beberapa bulan setelah perang berakhir di Eropa! Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Kaiserlich und königlich Österreichische Militärverdienstkreuz III.Klasse mit Kriegsdekoration und Schwertern; Kaiserlich und königlich Österreichische Karl-Truppenkreuz; Kaiserlich und königlich Österreichische Verwundetenmedaille mit 1 Mittelstreifen; Österreichische Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Ungarische Kriegserinnerungsmedaille für Frontkämpfer; Militärdienstzeichen für Offiziere II.Klasse; Militärverdienstkreuz III.Klasse des Bundesstaates Österreich (20 November 1937); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943)


General der Fallschirmtruppe Eugen Meindl


  Generalleutnant Hermann-Meyer Rabingen berdiri di atas sebuah mobil staff Buick Special serie 60 (1938) model 66C Convertible Coupe empat penumpang buatan Amerika yang indah dengan plat nomor WH (Wehrmacht Heer) 707165, sementara supirnya berpose di samping. Dalam Perang Dunia II Wehrmacht menggunakan semua kendaraan yang tersedia, apapun jenisnya dan berasal dari mana, demi memenuhi kebutuhan mobil-mobil penumpang/staff mereka. Bisa dibilang semua mobil atau truk asal Amerika buatan tahun 1935-1941 dapat ditemukan dalam perbendaharaan kendaraan Jerman, di wilayah manapun mereka berada. Untuk pemakaian di luar medan tempur, maka mobil-mobil tersebut biasanya tetap memakai warna cat asli mereka atau ditutup oleh warna militer yang tersedia, sementara untuk bannya sendiri kebanyakan mobil yang tergolong mewah/lux mempunyai pelk atau dop putih yang kemudian ditimpah dengan warna apapun yang bisa digunakan saat itu


Sumber :
www.facebook.com
www.history.jp
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

Friday, December 30, 2016

Neo-Nazi Indonesia





Punya foto-foto yang memperlihatkan anda dengan simbol-simbol swastika/Nazi? Silakan kirimkan ke alifrafikkhan@gmail.com untuk menambah koleksi album ini!


Sumber :
www.facebook.com

Abu Bakar, Pianis Hitler Asal Indonesia


Pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, sering menggelar konser pribadi di rumah peristirahatannya di Berghof Obersalzberg (Münich, Jerman). Dia memiliki pianis, Ernst Hanfstaengl, anak dari Franz Hanfstaengl, seorang pengusaha penerbitan di Jerman dan Amerika Serikat, yang sering membantu keuangan Hitler (termasuk menerbitkan bukunya, Mein Kampf). Bahkan, Hitler dikabarkan menikahi anak perempuan Franz, Erna Hanfstaengl. Namun, Hitler membantah dan mengatakan “aku hanya kawin dengan seluruh rakyat Jerman!”

Ernst pernah belajar di Universitas Harvard dan berteman dengan Franklin D. Roosevelt. Mereka anggota New York Harvard Club. Ernst lulus kuliah tahun 1909 dan melanjutkan usaha ayahnya di Amerika Serikat. Dia menikah dengan Helene Niemeyer, seorang Amerika berdarah Jerman.

Pada 1919, Ernst kembali ke Jerman dan menjadi doktor ilmu filsafat dari Universitas München. Hitler menunjuk Ernst sebagai kepala Biro Pers Luar Negeri di Amerika karena relasinya yang bagus.

Namun, hubungan Ernst dengan Hitler kemudian retak. Dia berbeda pendapat dengan Menteri Propaganda Goebbels yang menceritakan hal-hal buruk tentang Ernst kepada Hitler. Puncak rusaknya hubungan mereka karena Unity Mitford, perempuan cantik teman dekat Hitler dan Goebbels. Setelah bercerai dengan Helene, Ernst mendekati Unity yang membuat Hitler tidak senang.

Merasa nyawanya terancam, Ernst lari ke Swiss kemudian ke Inggris. Ketika Perang Dunia II meletus, dia ditahan di Kanada. Pada 1942, dia dikirim ke Amerika atas permintaan pribadi Roosevelt. Dan Roosevelt mengangkatnya sebagai penasihat politik.

Siapa yang menggantikan Ernst sebagai pianis Hitler?

Dalam buku "Jejak Hitler di Indonesia" (2016), Horst H. Geerken mengungkap bahwa pianis pengganti Ernst adalah Abu Bakar dari Hindia Belanda (Indonesia). Sebelumnya, Geerken menulis pengalaman tinggal dan kerja di Indonesia selama 18 tahun dalam buku "A Magic Gecko".

Geerken mengetahuinya setelah mendapatkan informasi dari Iwan Ong Santosa, wartawan Kompas yang menekuni sejarah. Iwan dan ibunya menceritakan bahwa pada 1990-an mereka ingin membeli rumah di Bogor lalu ditawari sebuah rumah di Jalan Raya Bogor milik Abu Bakar yang berusia sekitar 80 tahun. Abu Bakar mengajar les piano dan biola.

“Tembok rumahnya tertutup oleh foto-foto dari guntingan koran berbahasa Jerman dan Indonesia yang memperlihatkan Abu Bakar sedang berpose bersama Hitler; dan Abu Bakar sedang memainkan piano dengan Hitler dan Eva Braun di dekatnya,” tulis Geerken.

Kendati gagal membeli rumah itu karena Abu Bakar memutuskan tidak mau menjualnya, Iwan mendapatkan kisah menarik sang pemilik rumah. Abu Bakar bercerita kepada Iwan dan ibunya bahwa dia pernah tinggal di Jerman tahun 1937 dan selama perang paling lama di paviliun tambahan di kediaman Hitler di Obersalzberg. Dia secara teratur pergi menghibur Hitler dan istrinya, Eva Braun, ketika mereka bersantai dengan mendengarkan musik di petang hari.

Bagaimana Abu Bakar bisa pergi ke Jerman? Menurut Geerken barangkali tidak akan pernah diperoleh jawaban yang pasti. “Dalam pikiran saya, kuncinya ada di Walther Hewel,” kata Geerken.

Sampai tahun 1936, Hewel tinggal di perkebunan Neglasari (Neglasari Estate Plantation), dekat Garut, Jawa Barat. Hewel juga penggemar berat musik klasik sebagaimana terlihat dalam catatan di buku hariannya. Dia mengenal Abu Bakar karena sering konser eksklusif di hadapan bos-bos perkebunan. Hewel kemungkinan mendengar kaburnya Ernst dan mengatur agar Abu Bakar bisa berangkat ke Jerman.

Abu Bakar kembali ke Indonesia setelah tahun 1950. Dia hidup membujang dan kesepian di usia tua. Dia menjual rumahnya pada 1994. Jejaknya lenyap seperti bekas rumahnya yang telah menjadi kebun penuh pepohonan.

Abu Bakar tidak mendapat kekayaan dari hasil bermusik bagi elite Nazi Jerman. “Namun, masa-masa berada dekat Hitler dan kalangan elitenya, membuat dia banyak dihormati orang di Bogor dan kisah-kisahnya tentang Hitler dan Obersalzberg selalu diterima baik oleh para tetanganya,” kata Geerken.


Sumber :

Monday, December 26, 2016

Foto Tarn Dienstgradabzeichen (Tanda Pangkat Seragam Kamuflase)

  1. Unteroffizier
  2. Unterfeldwebel
  3. Feldwebel
  4. Oberfeldwebel / SS-Hauptscharführer
  5. Stabsfeldwebel / SS-Sturmscharführer
  6. Leutnant / SS-Untersturmführer
  7. Oberleutnant / SS-Obersturmführer
  8. Hauptmann / SS-Hauptsturmführer
  9. Major / SS-Sturmbannführer
  10. Oberstleutnant / SS-Obersturmbannführer
  11. Oberst / SS-Standartenführer
  12. Generalmajor / SS-Brigadeführer
  13. Generalleutnant / SS-Gruppenführer
  14. General der / SS-Obergruppenführer
  15. Generaloberst / SS-Oberstgruppenführer
  16. Generalfeldmarschall
---------------------------------------------------------------------

LEUTNANT / SS-UNTERSTURMFÜHRER


 Leutnant (pangkat terakhir Oberleutnant) Eugen Kastner dari Grenadier-Regiment 316 / 212. Infanterie-Division di front Volkhov, Uni Soviet. Dia mengenakan jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka), dengan bagian abu-abunya berada di luar sedangkan bagian putihnya di dalam. Di bagian lengan terjahit insignia pangkat yang biasa dinamakan sebagai tarn-dienstgradabzeichen. Tampaknya foto ini diambil saat Kastner akan melakukan patroli, yang terlihat dari peralatan ski yang dikenakannya serta senapan mesin MP40 (lengkap dengan kantong amunisi) yang tersampir di dadanya. Di latar belakang tampak jalan kereta api dengan bantalan kayu yang melewati belantara Volkhov. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil. Foto ini sendiri merupakan salah satu dari 500+ foto peninggalan Oberleutnant Kastner, dan sekarang menjadi koleksi pribadi Akira Takiguchi

---------------------------------------------------------------------

HAUPTMANN / SS-HAUPTSTURMFÜHRER


SS-Hauptsturmführer Josef Kramer (Kampkommandant Bergen-Belsen) mengenakan pakaian dalam dengan print insignia camo yang langka - dengan pangkat SS-Hauptsturmführer. Foto ini diambil pada tanggal 17 April 1945, dua hari setelah Kamp Konsentrasi Bergen-Belsen (di barat daya kota Bergen, Niedersachsen, Jerman) dibebaskan oleh pasukan Inggris dari 11th Armoured Division. Meskipun menjelang pembebasan banyak para penjaga kamp yang melarikan diri karena takut akan adanya pembalasan dari tawanan mereka, Kramer dengan berani memutuskan untuk tetap tinggal dan mengerjakan tugas sehari-hari seperti biasa. Pasukan Inggris begitu terkejut ketika mendapati bahwa kamp tersebut menampung 60.000 penghuni - dengan sebagian besarnya dalam kondisi sangat menyedihkan - sementara tidak kurang dari 13.000 mayat lainnya bertebaran di segala penjuru tanpa sempat dikuburkan! Sang Kampkommandant dengan tenang menyambut tentara Inggris, dan bahkan menyempatkan diri untuk menemani mereka melihat-lihat Bergen-Belsen! Pada tanggal 17 November 1945 Kramer dijatuhi hukuman mati atas peran aktifnya dalam "kejahatan terhadap kemanusiaan", dan dihukum gantung di penjara Hamelin pada tanggal 13 Desember 1945. Sebagai algojonya adalah Albert Pierrepoint, seorang pekerja toko kelontong yang bekerja sampingan sebagai petugas eksekusi. Pierrepoint terkenal sebagai "pengeksekusi paling efisien dalam sejarah Inggris", dan di sepanjang karirnya telah membantu mengirimkan 435 orang ke alam baka!

---------------------------------------------------------------------

MAJOR / SS-STURMBANNFÜHRER




Oberstleutnant Wilhelm Drewes (26 Mei 1907 - 14 Juli 1982)

---------------------------------------------------------------------

OBERSTLEUTNANT / SS-OBERSTURMBANNFÜHRER



Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd) mengalungkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes ke leher Leutnant Fritz Dinger (Staffelführer 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 "Pik-As"), sementara di sebelah kanan ikut memperhatikan Oberstleutnant Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 "Pik-As"). Foto diambil pada tanggal 23 Desember 1942 di sebuah lapangan udara Luftwaffe di Tunisia. Dinger nantinya gugur dalam pertempuran udara di Sisilia (Italia) tanggal 27 Juli 1943

---------------------------------------------------------------------

OBERST / SS-STANDARTENFÜHRER




Kedua dari kiri adalah Oberst der Reserve Dr.jur. Ernst Kühl (18 Maret 1888 - 2 Februari 1972)

---------------------------------------------------------------------

GENERALMAJOR / SS-BRIGADEFÜHRER


Di sebelah kiri adalah Divisionskommandeur Erich Schopper (Kommandeur 81. Infanterie-Division), sementara di sebelah kanannya adalah ajudannya. Schopper memakai mantel tebal musim dingin dengan tambahan Tarn Dienstgradabzeichen (Tanda Pangkat Seragam Kamuflase) Generalmajor di bagian lengan. Foto ini kemungkinan besar diambil pada akhir tahun 1942 sebelum Schopper dipromosikan menjadi Generalleutnant (1 Januari 1943)

---------------------------------------------------------------------

GENERALOBERST / SS-OBERSTGRUPPENFÜHRER



Generaloberst Eduard Dietl (Oberbefehlshaber 20. Gebirgs-Armee) mengenakan jaket tebal bulu domba untuk menghadapi musim dingin Skandinavia yang terkenal membekukan. Di bagian lengannya terdapat insignia kepangkatan - yang biasanya tersemat di seragam kamuflase - dengan tiga rangstern (pips) yang menunjukkan pangkat pemakainya saat itu: Generaloberst. Dietl juga mengenakan bergmütze (topi gunung) dengan simbol khas bunga Edelweiss di bagian pinggir. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil



Generaloberst Gotthard Heinrici (25 Desember 1886 – 10 Desember 1971)

---------------------------------------------------------------------


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Sturmbannführer Erich Olboeter (Kommandeur III.[gepanzerte]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), yang diselenggarakan di Normandia pada tanggal 28 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: tidak diketahui, Erich Olboeter (membelakangi kamera), SS-Hauptsturmführer Hermann "Bibl" Weiser (Adjutant I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"), SS-Sturmbannführer Hubert Meyer (Ia Erster Generalstabsoffizier 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"), dan SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"). Dietrich dan Meyer sama-sama mengenakan seragam kamuflase dengan insignia khusus di bagian lengan, sesuai dengan pangkat mereka masing-masing. Insignia milik Dietrich tetap dia simpan, bahkan setelah naik pangkat menjadi SS-Oberstgruppenführer beberapa hari kemudian. Insignia tersebut nantinya diberikannya kepada salah satu rekan seperjuangannya, dan ujung-ujungnya berakhir menjadi salah satu koleksi dari pengarang buku Markus Lippl


Sumber :
ECPAD archives (LWEK F7096 L02)
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
www.commons.wikimedia.org
www.wehrmacht-awards.com
www.yadvashem.org

Gau-Ehrenzeichen der NSDAP



Gau-Ehrenzeichen der NSDAP (Lencana Kehormatan Gau Partai Nazi) adalah penghargaan politik Partai Nazi yang dikeluarkan oleh para Gauleiter (pemimpin Gau / Distrik), yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap berjasa atau untuk memperingati peristiwa tertentu. Lencana ini khusus dikeluarkan oleh Partai Nazi, tapi tidak termasuk lencana nasional. Persyaratan penganugerahannya serta tingkatannya tergantung dari masing-masing Gauleiter.

Gau-Ehrenzeichen bisa disematkan di seragam di setiap waktu, kecuali saat mengenakan Goldenes Parteiabzeichen (Lencana Emas Partai) yang merupakan penghargaan tertinggi Partai Nazi.

Setidaknya terdapat 10 Gau-Ehrenzeichen yang diakui:
  1. Allgemeine Gau-Ehrenzeichen (1923 dan 1925)
  2. Gau-Ehrenzeichen Baden
  3. Gau-Ehrenzeichen Berlin
  4. Gau-Ehrenzeichen Danzig
  5. Gau-Ehrenzeichen Essen
  6. Gau-Ehrenzeichen Osthannover
  7. Gau-Ehrenzeichen Ostpreußen
  8. Gau-Ehrenzeichen Sudetenland
  9. Gau-Ehrenzeichen Thüringen
  10. Gau-Ehrenzeichen Wartheland
-----------------------------------------------------------------------------

GAU-EHRENZEICHEN BADEN



Foto ini adalah salah satu dari enam seri kartupos masa perang dengan tema "Polizei im Osten", dan merupakan hasil karya fotografer terkenal dari SS, Franz Bauer. Dia diambil di Polandia pada tahun 1939 dan memperlihatkan tiga orang anggota Einsatzgruppe. Perwira di tengah adalah SS-Sturmbannführer Franz Sommer (Kommandeur Einsatzkommando 1 / Einsatzgruppe VI). Bila fotonya diperbesar, kita bisa melihat bahwa Sommer mengenakan medali Baltisches Kreuz, SA-Sportsabzeichen, Gau-Ehrenzeichen des Gaues Baden, serta baris pita untuk 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse, Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918, dan Dienstauszeichnungen der NSDAP

-----------------------------------------------------------------------------

GAU-EHRENZEICHEN THÜRINGEN




SS-Brigadeführer Karl Pflomm (31 Juli 1886 - 15 Februari 1945)

Foto Einsatzgruppen

Foto ini adalah salah satu dari enam seri kartupos masa perang dengan tema "Polizei im Osten", dan merupakan hasil karya fotografer terkenal dari SS, Franz Bauer. Dia diambil di Polandia pada tahun 1939 dan memperlihatkan tiga orang anggota Einsatzgruppe. Perwira di tengah adalah SS-Sturmbannführer Franz Sommer (Kommandeur Einsatzkommando 1 / Einsatzgruppe VI). Bila fotonya diperbesar, kita bisa melihat bahwa Sommer mengenakan medali Baltisches Kreuz, SA-Sportsabzeichen, Gau-Ehrenzeichen des Gaues Baden, serta baris pita untuk 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse, Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918, dan Dienstauszeichnungen der NSDAP


Foto ini adalah salah satu dari enam seri kartupos masa perang dengan tema "Polizei im Osten", dan merupakan hasil karya fotografer terkenal dari SS, Franz Bauer. Dia diambil di Polandia pada tahun 1939 dan memperlihatkan para anggota Einsatzgruppe. Membelakangi kamera adalah SS-Sturmbannführer Franz Sommer (Kommandeur Einsatzkommando 1 / Einsatzgruppe VI). Tak lama setelah pasukan Jerman menguasai Polandia di bulan September 1939, Reichsführer-SS Heinrich Himmler mengirimkan grup-grup Einsatzgruppe untuk membantu "mengatur" wilayah pendudukan: Einsatzgruppe I (SS-Standartenführer Bruno Streckenbach), Einsatzgruppe II (SS-Obersturmbannführer Emanuel Schäfer), Einsatzgruppe III (SS-Obersturmbannführer Hans Fischer), Einsatzgruppe IV (SS-Brigadeführer Lothar Beutel), Einsatzgruppe V (SS-Standartenführer Ernst Damzog), Einsatzgruppe VI (SS-Oberführer Erich Naumann), Einsatzgruppe z. B.V (SS-Obergruppenführer Udo von Woyrsch), serta Einsatzkommando 16 (SS-Sturmbannführer Rudolf Tröger)


Gambar ini - yang ditemukan dalam sebuah album foto milik prajurit Jerman tak dikenal dengan caption bertuliskan "Orang Yahudi terakhir di Vinnitsa" - memperlihatkan beberapa detik sebelum seorang bintara SS anggota Einsatzgruppe D mengeksekusi seorang pria Yahudi Ukraina menggunakan pistol Walther P38. Si pria - yang berlutut di pinggir sebuah lubang besar - melihat pada kamera dengan tatapan mata pasrah, sementara di bawahnya terdapat tumpukan mayat yang merupakan korban dari eksekusi sebelumnya. Di latar belakang terlihat prajurit-prajurit Jerman lain yang menonton, termasuk anggota Heer, Polizei, Panzertruppen, RAD (Reichsarbeitsdienst), dan bahkan Spielbanzug (band militer)! Lokasinya adalah di Vinnitsa, Ukraina, pada masa berlangsungnya Unternehmen Barbarossa, invasi Jerman atas Uni Soviet, di tahun 1941



SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Dr.jur. Walter Stahlecker (10 Oktober 1900 – 23 Maret 1942) adalah Komandan Einsatzgruppe A yang biasa beroperasi di wilayah utara Front Timur. Unit di bawah pimpinannya tercatat sebagai satuan pembunuh SS paling brutal yang membantai sampai 250 ribu "orang-orang yang tak diinginkan" - seperti bangsa Yahudi, Gipsi dan Slav - hanya dalam periode beberapa bulan kepemimpinannya. Pada tanggal 22 Maret 1942 Stahlecker terkena tembakan di bagian kaki saat memimpin anakbuahnya dalam pertempuran melawan Partisan Komunis Rusia di wilayah Krasnogvardeysk, Uni Soviet. Tak diyana, luka-lukanya ternyata menembus arteri sehingga menimbulkan pendarahan hebat. Para petugas rumah sakit di Riga, Latvia, tak mampu menanganinya sehingga sang Komandan buru-buru diberangkatkan ke Praha, Cekoslowakia, untuk menemui keluarganya. Terlambat. Hanya berselang satu hari, Stahlecker modar akibat kekurangan darah di dalam pesawat transport medis Junkers Ju 52 yang membawanya. Upacara pemakaman untuk menghormatinya kemudian diadakan di Kastil Hradcany di Praha pada tanggal 26 Maret 1942. Hanya berselang kurang dari tiga bulan setelah kematiannya, Kastil yang sama digunakan lagi sebagai lokasi persemayaman tokoh Nazi lain yang jauh lebih brutal dan terkenal: Reinhard Heydrich


 Para perwira dari Einsatzgruppe A, dalam sebuah foto yang kemungkinan besar diambil di Front Timur pada tahun 1942. Einsatzgruppe A sendiri beroperasi di wilayah negara-negara Baltik serta Rusia Utara. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: 1.SS-Obersturmführer Dr. Heinrich Bosse (lahir 10 Agustus 1907 di Riga; SD-Offizier und Sonderführer im Einsatzkommando 3, wilayah Gatchina), 2.SS-Hauptsturmführer Harry Zöller (lahir 24 Maret 1909 di Dresden, Stabsoffizier Einsatzgruppe A, wilayah Gatchina-Krasnogwardejsk), 3.SS-Untersturmführer Heinrich Amann (lahir 28 Maret 1904 di Heidelberg; Kommandostab Referat III im Einsatzgruppe A, wilayah Tossno dan Nowogrod), 4.SS-Sturmbannführer Otto Kraus (lahir 22 Februari 1906 di Riga; Leiter III für Einsatzkommando 2, wilayah Leningrad), 5.SS-Hauptsturmführer Georg Fuhrmann (lahir 21 April 1903 di Groß-Strelitz; Kriegsberichterstatter im Einsatzgruppe A, wilayah Gatchina dan Umgebung), 6.SS-Hauptsturmführer tak dikenal, 7.SS-Obersturmbannführer Karl Tschierchky (lahir 15 Maret 1906 di Friedrichshütte; Kommandeur Einsatzkommando 1a, wilayah Gatchina dan Umgebung), 8.SS-Hauptsturmführer Kurt Junker (lahir 15 Juni 1902 di Köln-Deutz; SD-Offizier im Einsatzgruppe A, wilayah Tossno, Minsk, dan Krasnogwardejsk), 9.SS-Untersturmführer Willi Eberhard Büttner (lahir 13 Maret 1915 di Halle an der Saale; Teilkommandoführer Luga, wilayah Sablino-Tosno), 10.SS-Sturmbannführer Kurt Graaf (lahir 8 Januari 1909 di Kiel; Kommandeur Einsatzkommando 1c, wilayah Krasnowardeisk), 11.SS-Obersturmbannführer tak dikenal, 12.SS-Obersturmführer Karl Pierre (lahir 1 September 1911 di Gebweiler/Elsaß; Stabsoffizier Einsatzgruppe A, wilayah Gatchina dan Sluzk/Minsk), dan 13.SS-Obersturmführer Franz Dietzmann (lahir 1 Desember 1914; Kommandostab Einsatzgruppe A, wilayah Tossno)


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.thefifithfield.com
www.wehrmacht-awards.com