SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (23 Mei 1896 - 12 Mei 1966) adalah seorang panglima perang Waffen-SS cemerlang yang mengawali karirnya di SS-Verfügungstruppen (cikal bakal Das Reich), sebelum kemudian namanya harum karena menjadi komandan divisi SS Wiking di dalam salah satu fase terbaiknya. Bersama dengan Paul Hausser, Steiner juga menjadi peletak dasar sistem pelatihan militer Waffen-SS, yang terbukti kemudian menciptakan banyak prajurit dan komandan handal. Di akhir Perang Dunia II dia dipercaya oleh Hitler untuk memimpin upaya pembebasan kota Berlin yang terkepung oleh Tentara Merah Soviet. Upayanya gagal total karena harus menghadapi pasukan yang berkekuatan 10 kali lipat dibandingkan dengan miliknya! Seusai perang, Steiner didakwa ke pengadilan militer atas tuduhan penjahat perang, tapi kemudian dilepaskan kembali pada tahun 1948. Bersama dengan para mantan komandan Waffen-SS lainnya, dia mendirikan HIAG, sebuah organisasi yang berjuang untuk merehabilitasi para mantan prajurit SS yang kini dikucilkan oleh masyarakat dan pemerintahan Jerman Barat. Felix Steiner meninggal dunia pada tahun 1966, di tahun yang sama dimana ex pentolan SS lainnya, Sepp Dietrich, meninggal dunia. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 Oktober 1914) und I.Klasse (3 November 1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (3 September 1917); Ehrenkreuz fur Frontkämpfer 1914/18; Ehrendegen des Reichsführer-SS; Totenkopfring der SS; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (17 September 1939) und I.Klasse (26 September 1939); Deutsches Kreuz in Gold (22 April 1942); Vapaudenristin Ritarikunta (Finlandia), 1st Class with Swords (16 Juni 1942) dan 1st Class with Star and Swords (6 Juli 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (15 Agustus 1940) mit Eichenlaub (23 Desember 1942) und Schwerter (10 Agustus 1944). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht (1 Agustus 1944). Biografi singkat Felix Steiner bisa dilihat DISINI
Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland"), SS-Obergruppenführer Josias Prinz zu Waldeck-Pyrmont (Führer SS-Oberabschnitt "Rhein"), perwira staff SS-Oberabschnitt tak dikenal, SS-Obergruppenführer Friedrich "Karl" Freiherr von Eberstein (Führer SS-Oberabschnitt "Süd"), dan SS-Obersturmbannführer Karl Maria Demelhuber (Kommandeur II.Sturmbann / SS-Standarte "Deutschland"). Foto ini diambil di Theresienwiese di Münich, bulan Juli 1936, pada saat berlangsungnya atraksi oleh pasukan berkuda SS. Tempat ini biasa pula digunakan untuk acara tahunan Oktoberfest, dan terletak di sebelah selatan Patung Bavaria (terlihat di latar belakang). Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada Maret 1936, terjadi perubahan signifikan dalam hal insignia SS, dimana lambang Adler (elang) yang lebih besar diperkenalkan untuk menggantikan elang yang lebih kecil. Dalam foto ini sendiri, Steiner masih mengenakan lambang elang versi awal, sementara Eberstein sudah mengenakan lambang elang versi terbaru
Para penonton acara atraksi pasukan penunggang kuda SS yang diselenggarakan di Theresienwiese, Münich, bulan Juli 1936. Baris depan dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Hans Jüttner (Stab SS-Hauptamt), SS-Obergruppenführer Josias Prinz zu Waldeck-Pyrmont (Führer SS-Oberabschnitt "Rhein"), SS-Obergruppenführer Friedrich "Karl" Freiherr von Eberstein (Führer SS-Oberabschnitt "Süd"), dan SS-Obersturmbannführer Karl Maria Demelhuber (Kommandeur II.Sturmbann / SS-Standarte "Deutschland"). Uniknya, foto yang diambil dari nachlass (grouping) milik Freiherr von Eberstein ini memperlihatkan penggunaan jubah SS seperti yang dikenakan oleh Waldeck-Pyrmont
Pada tanggal 25 April 1939, Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke Dachau untuk menginspeksi SS-Standarte "Deutschland" (bagian dari SS-Verfügungstruppe) yang bermarkas disana. Foto ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Paul Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), supir yang tidak diketahui namanya, Himmler, dan SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland")
SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe) dalam sebuah foto yang diambil di tahun 1939. Dia bergabung dengan SA (Sturmabteilung) pada tahun 1934 dan SS (Schutzstaffel) setahun setelahnya. Tak lama dia dan Paul Hausser - yang sama-sama merupakan mantan perwira Angkatan Darat Jerman - telah mengembangkan metode pelatihan untuk unit militer SS, yang kelak dikenal dengan nama Waffen-SS. Steiner dan Hausser mengajarkan sistem pelatihan yang revolusioner, yang berbeda dalam beberapa aspek dengan model pelatihan Heer. Dua perbedaan yang paling utama adalah penekanan pada latihan fisik yang spartan serta hubungan antar perwira-prajurit yang lebih dekat dibandingkan dengan kompatriotnya di Angkatan Darat
SS-Standartenführer Felix Steiner dalam sebuah foto yang kemungkinan besar diambil pada tahun 1939, pada saat dia menjadi Komandan SS-Standarte "Deutschland" yang merupakan bagian dari SS-Verfügungstruppe. Cara pelatihan Steiner yang revolusioner terbukti hasilnya pada saat pasukan Jerman menyerbu Polandia di bulan September 1939. Dalam gerak maju ke wilayah Modlin dan sungai Narew, Resimen Deutschland berhasil merebut sebuah tempat penyeberangan strategis di Rozan dari tangan pasukan Polandia. Penguasaan ini membuka jalan terhadap pengepungan kota Warsawa dari arah utara dan, dengannya, mengharumkan nama Steiner dan anakbuahnya. Sisa dari kampanye militer di Polandia yang singkat memperlihatkan bahwa Resimen Deutschland masih terlibat dalam beberapa aksi pertempuran lainnya, yang berpuncak pada pengepungan Benteng Modlin (yang direbut pada tanggal 28 September 1939). Beberapa orang perwira Deutschland memperlihatkan kemampuan mereka yang menonjol dalam peperangan, termasuk Herbert Otto Gille, Matthias Kleinheisterkamp dan Fritz Witt - semuanya kelak menjadi komandan divisi di Waffen-SS. Dengan semua pencapaian tersebut, Resimen Deutschland hanya kehilangan 15 orang anggotanya yang tewas dan 35 lainnya luka-luka, sebuah angka yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan unit SS-Verfügungstruppe lainnya!
Para penonton acara atraksi pasukan penunggang kuda SS yang diselenggarakan di Theresienwiese, Münich, bulan Juli 1936. Baris depan dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Hans Jüttner (Stab SS-Hauptamt), SS-Obergruppenführer Josias Prinz zu Waldeck-Pyrmont (Führer SS-Oberabschnitt "Rhein"), SS-Obergruppenführer Friedrich "Karl" Freiherr von Eberstein (Führer SS-Oberabschnitt "Süd"), dan SS-Obersturmbannführer Karl Maria Demelhuber (Kommandeur II.Sturmbann / SS-Standarte "Deutschland"). Uniknya, foto yang diambil dari nachlass (grouping) milik Freiherr von Eberstein ini memperlihatkan penggunaan jubah SS seperti yang dikenakan oleh Waldeck-Pyrmont
Pada tanggal 25 April 1939, Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke Dachau untuk menginspeksi SS-Standarte "Deutschland" (bagian dari SS-Verfügungstruppe) yang bermarkas disana. Foto ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Paul Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef des Hauptamtes Persönlicher Stab Reichsführer-SS), supir yang tidak diketahui namanya, Himmler, dan SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland")
SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe) dalam sebuah foto yang diambil di tahun 1939. Dia bergabung dengan SA (Sturmabteilung) pada tahun 1934 dan SS (Schutzstaffel) setahun setelahnya. Tak lama dia dan Paul Hausser - yang sama-sama merupakan mantan perwira Angkatan Darat Jerman - telah mengembangkan metode pelatihan untuk unit militer SS, yang kelak dikenal dengan nama Waffen-SS. Steiner dan Hausser mengajarkan sistem pelatihan yang revolusioner, yang berbeda dalam beberapa aspek dengan model pelatihan Heer. Dua perbedaan yang paling utama adalah penekanan pada latihan fisik yang spartan serta hubungan antar perwira-prajurit yang lebih dekat dibandingkan dengan kompatriotnya di Angkatan Darat
SS-Standartenführer Felix Steiner dalam sebuah foto yang kemungkinan besar diambil pada tahun 1939, pada saat dia menjadi Komandan SS-Standarte "Deutschland" yang merupakan bagian dari SS-Verfügungstruppe. Cara pelatihan Steiner yang revolusioner terbukti hasilnya pada saat pasukan Jerman menyerbu Polandia di bulan September 1939. Dalam gerak maju ke wilayah Modlin dan sungai Narew, Resimen Deutschland berhasil merebut sebuah tempat penyeberangan strategis di Rozan dari tangan pasukan Polandia. Penguasaan ini membuka jalan terhadap pengepungan kota Warsawa dari arah utara dan, dengannya, mengharumkan nama Steiner dan anakbuahnya. Sisa dari kampanye militer di Polandia yang singkat memperlihatkan bahwa Resimen Deutschland masih terlibat dalam beberapa aksi pertempuran lainnya, yang berpuncak pada pengepungan Benteng Modlin (yang direbut pada tanggal 28 September 1939). Beberapa orang perwira Deutschland memperlihatkan kemampuan mereka yang menonjol dalam peperangan, termasuk Herbert Otto Gille, Matthias Kleinheisterkamp dan Fritz Witt - semuanya kelak menjadi komandan divisi di Waffen-SS. Dengan semua pencapaian tersebut, Resimen Deutschland hanya kehilangan 15 orang anggotanya yang tewas dan 35 lainnya luka-luka, sebuah angka yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan unit SS-Verfügungstruppe lainnya!
Hitler memperhatikan dengan muka serius saat seorang perwira SS memperlihatkan peta disposisi pasukan kepadanya. Foto ini diambil pada tanggal 20 Mei 1939 saat diadakannya latihan perang oleh resimen-resimen SS (perhatikan schirmmütze dengan balutan band di latar belakang yang menunjukkan bahwa dia berperan sebagai "Wasit Perang"). Dari kiri ke kanan: Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), Adolf Hitler (Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland"), Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Standartenführer Georg Keppler (Kommandeur SS-Standarte "Der Führer")
Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Paul Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe), SS-Obergruppenführer August Heissmeyer (tertutup scherenfernrohr, Chef SS-Hauptamt), General der Kavallerie Wilhelm Knochenhauer (Kommandierender General X. Armeekorps), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chefadjudant Reichsführer-SS), Adolf Hitler (Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), serta SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe). Foto ini diambil pada tanggal 20 Mei 1939 saat Hitler menginspeksi latihan perang oleh resimen-resimen SS di bawah komando SS-Verfügungstruppe pimpinan Hausser
Foto ini diambil pada tanggal 20 Mei 1939 saat Adolf Hitler menginspeksi latihan perang oleh resimen-resimen SS di bawah komando SS-Verfügungstruppe pimpinan Hausser. Sebagai identifikasinya: 1.SS-Gruppenführer Martin Bormann (Stabsführer des Stellvertreters des Führers), 2.SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chefadjudant Reichsführer-SS), 3.SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe), 4.SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), 5.SS-Brigadeführer Paul Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe), 6.SS-Obergruppenführer August Heissmeyer (Chef SS-Hauptamt), dan 7.Kemungkinan SS-Obersturmführer Otto Baum (Führer 10.Sturm / SS-Standarte "Der Führer" / SS-Verfügungstruppe). Identifikasi lainnya: Jenderal Heer di belakang Hitler (kiri bawah) adalah General der Kavallerie Wilhelm Knochenhauer (Kommandierender General X. Armeekorps); berdiri di belakang Wolff adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler); sementara yang sedang berbicara dengan Hausser (membelakangi kamera) adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei)
Foto ini diambil pada tanggal 20 Mei 1939 saat Adolf Hitler menginspeksi latihan perang oleh resimen-resimen SS di bawah komando SS-Verfügungstruppe pimpinan Hausser. Sebagai identifikasinya: 1.SS-Gruppenführer Martin Bormann (Stabsführer des Stellvertreters des Führers), 2.SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chefadjudant Reichsführer-SS), 3.SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe), 4.SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), 5.SS-Brigadeführer Paul Hausser (Kommandeur SS-Verfügungstruppe), 6.SS-Obergruppenführer August Heissmeyer (Chef SS-Hauptamt), dan 7.Kemungkinan SS-Obersturmführer Otto Baum (Führer 10.Sturm / SS-Standarte "Der Führer" / SS-Verfügungstruppe). Identifikasi lainnya: Jenderal Heer di belakang Hitler (kiri bawah) adalah General der Kavallerie Wilhelm Knochenhauer (Kommandierender General X. Armeekorps); berdiri di belakang Wolff adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler); sementara yang sedang berbicara dengan Hausser (membelakangi kamera) adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei)
20 Mei 1939: Setelah meninjau latihan perang oleh resimen-resimen SS di bawah komando SS-Verfügungstruppe pimpinan Paul Hausser, Adolf Hitler (Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht) bersiap untuk meninggalkan lokasi. Berdiri di sampingnya adalah SS-Standartenführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe), sementara yang duduk di jok belakang dan sedikit tertutup oleh badan Steiner adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Seperti biasa, yang berada di belakang kemudi adalah supir setia sang Führer yang akan tetap mendampinginya sampai dengan akhir perang, SS-Sturmbannführer Erich Kempka
SS-Standartenführer Felix Steiner (kanan) sebagai Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe dalam penyerbuan Jerman ke Polandia di tahun 1939. Setiap kali bertempur melawan pasukan musuh, resimen Steiner selalu bertempur dengan gagah berani dan meyakinkan. Tak heran dalam peperangan melawan Polandia ini sang Regimentskommandeur diganjar dengan medali Eisernes Kreuz II.Klasse (17 September 1939) dan I.Klasse (26 September 1939), yang merupakan "versi" Perang Dunia II dari medali serupa yang telah didapatkan oleh Steiner dalam Perang Dunia I. Perhatikan bahwa di hari-hari pertama perang pun pasukan Waffen-SS sudah mengenakan jaket kamuflase!
SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe-Division) mengawasi gerak maju pasukannya yang sedang dalam perjalanan menyerbu Prancis, musim panas tahun 1940. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Paul Augustin. Steiner telah memimpin resimennya dengan sukses dalam operasi militer di Cekoslowakia (1938) dan Polandia (1939), tapi tidak ada yang mengalahkan prestasi Deutschland dalam medan tempur di Belanda dan Prancis di tahun 1940, dimana unit satu ini mempertunjukkan keberanian dan kecerdikan dalam bertempur layaknya sebuah unit veteran. Sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang brilian, Regimentskommandeur Steiner dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 15 Agustus 1940, dua bulan setelah pertempuran darat di Prancis berakhir
Foto studio Felix Steiner yang dibuat pada bulan September 1940. Dalam foto ini, sang Komandan Resimen SS "Deutschland" masih berpangkat SS-Oberführer, dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tercantol di lehernya, yang dia dapatkan pada tanggal 15 Agustus 1940 sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam Pertempuran Prancis. Pangkat Oberführer sendiri setingkat dengan pangkat Kolonel Senior dalam hierarki kemiliteran standar. Sistem kepangkatan SS (Schutzstaffel) memang unik, dimana terdapat dua pangkat Kolonel, yaitu Standartenführer (Kolonel Yunior) dan Oberführer (Kolonel Senior)! Rekomendasi Ritterkreuz Steiner berbunyi sebagai berikut: "Resimen 'Deutschland' pimpinan SS-Oberführer Steiner adalah satu-satunya resimen infanteri dari Kampfgruppe Hausser yang ikut ambil bagian dalam perebutan kepulauan Seeland dari tangan pasukan Prancis. Kepemimpinan SS-Oberführer Steiner yang superior berperan penting dalam terobosan cepat selama tiga hari ke Vlissingen, serta penyerbuan lanjutan terhadap dua buah posisi pertahanan yang kuat. Secara pribadi dia memperlihatkan kemampuannya melalui usaha serta penempatan batalyonnya, dengan mendapat dukungan pesawat-pesawat Stuka, melawan posisi pertahanan kuat dari musuh di Kanal Beveland serta terusan ke Pulau Walcheren. Kesuksesan cepat ini berpengaruh jauh secara jangka panjang terhadap situasi pertempuran secara keseluruhan di Belgia, terutama di Antwerpen, yang sekarang bisa ditempuh dari Schelde. SS-Oberführer Steiner juga memperlihatkan kemampuan yang serupa dalam pertempuran di Prancis utara, di Kanal La Bassee, di Lys, serta di front selatan."
SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Regiment "Deutschland" / SS-Verfügungs-Division) dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1940, setelah dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (15 Agustus 1940). Steiner adalah orang Prusia Timur dengan didikan disiplin tinggi tapi tetap menyisakan sifat humoris yang kadang diperlihatkannya dalam suasana-suasana santai. Dia tidak gampang dekat dengan orang yang baru dikenalnya, dan banyak pula orang yang menganggapnya sebagai aseksual, dimana dia tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena tugas berat yang diembannya di medan pertempuran, yang secara tidak langsung telah berpengaruh dalam "hancurnya" keinginan untuk merasakan asmara serta berumahtangga
Toast! Sebuah perayaan para anggota SS-Regiment "Deutschland" (bagian dari SS-Verfügungstruppe-Division) yang diselenggarakan pada bulan November 1940. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Hermann Buch (Führer 3.Kompanie / SS-Kradschützen-Bataillon / SS-Verfügungstruppe-Division), SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Regiment "Deutschland"), dan SS-Hauptsturmführer Wilhelm Kment (Chef 15.Kompanie / III.Bataillon / SS-Regiment "Deutschland"). Hermann Buch adalah anak dari jenderal SS Walter Buch. Seusai Perang Dunia II Hermann menjadi sejarawan Waffen-SS nomor satu, dan ikut membantu mempublikasikan majalah berkala para veteran Waffen-SS yaitu "Der Freiwillige"
SS-Standartenführer Felix Steiner (kanan) sebagai Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe dalam penyerbuan Jerman ke Polandia di tahun 1939. Setiap kali bertempur melawan pasukan musuh, resimen Steiner selalu bertempur dengan gagah berani dan meyakinkan. Tak heran dalam peperangan melawan Polandia ini sang Regimentskommandeur diganjar dengan medali Eisernes Kreuz II.Klasse (17 September 1939) dan I.Klasse (26 September 1939), yang merupakan "versi" Perang Dunia II dari medali serupa yang telah didapatkan oleh Steiner dalam Perang Dunia I. Perhatikan bahwa di hari-hari pertama perang pun pasukan Waffen-SS sudah mengenakan jaket kamuflase!
SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Verfügungstruppe-Division) mengawasi gerak maju pasukannya yang sedang dalam perjalanan menyerbu Prancis, musim panas tahun 1940. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Paul Augustin. Steiner telah memimpin resimennya dengan sukses dalam operasi militer di Cekoslowakia (1938) dan Polandia (1939), tapi tidak ada yang mengalahkan prestasi Deutschland dalam medan tempur di Belanda dan Prancis di tahun 1940, dimana unit satu ini mempertunjukkan keberanian dan kecerdikan dalam bertempur layaknya sebuah unit veteran. Sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang brilian, Regimentskommandeur Steiner dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 15 Agustus 1940, dua bulan setelah pertempuran darat di Prancis berakhir
Foto studio Felix Steiner yang dibuat pada bulan September 1940. Dalam foto ini, sang Komandan Resimen SS "Deutschland" masih berpangkat SS-Oberführer, dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tercantol di lehernya, yang dia dapatkan pada tanggal 15 Agustus 1940 sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam Pertempuran Prancis. Pangkat Oberführer sendiri setingkat dengan pangkat Kolonel Senior dalam hierarki kemiliteran standar. Sistem kepangkatan SS (Schutzstaffel) memang unik, dimana terdapat dua pangkat Kolonel, yaitu Standartenführer (Kolonel Yunior) dan Oberführer (Kolonel Senior)! Rekomendasi Ritterkreuz Steiner berbunyi sebagai berikut: "Resimen 'Deutschland' pimpinan SS-Oberführer Steiner adalah satu-satunya resimen infanteri dari Kampfgruppe Hausser yang ikut ambil bagian dalam perebutan kepulauan Seeland dari tangan pasukan Prancis. Kepemimpinan SS-Oberführer Steiner yang superior berperan penting dalam terobosan cepat selama tiga hari ke Vlissingen, serta penyerbuan lanjutan terhadap dua buah posisi pertahanan yang kuat. Secara pribadi dia memperlihatkan kemampuannya melalui usaha serta penempatan batalyonnya, dengan mendapat dukungan pesawat-pesawat Stuka, melawan posisi pertahanan kuat dari musuh di Kanal Beveland serta terusan ke Pulau Walcheren. Kesuksesan cepat ini berpengaruh jauh secara jangka panjang terhadap situasi pertempuran secara keseluruhan di Belgia, terutama di Antwerpen, yang sekarang bisa ditempuh dari Schelde. SS-Oberführer Steiner juga memperlihatkan kemampuan yang serupa dalam pertempuran di Prancis utara, di Kanal La Bassee, di Lys, serta di front selatan."
SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Regiment "Deutschland" / SS-Verfügungs-Division) dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1940, setelah dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (15 Agustus 1940). Steiner adalah orang Prusia Timur dengan didikan disiplin tinggi tapi tetap menyisakan sifat humoris yang kadang diperlihatkannya dalam suasana-suasana santai. Dia tidak gampang dekat dengan orang yang baru dikenalnya, dan banyak pula orang yang menganggapnya sebagai aseksual, dimana dia tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena tugas berat yang diembannya di medan pertempuran, yang secara tidak langsung telah berpengaruh dalam "hancurnya" keinginan untuk merasakan asmara serta berumahtangga
Toast! Sebuah perayaan para anggota SS-Regiment "Deutschland" (bagian dari SS-Verfügungstruppe-Division) yang diselenggarakan pada bulan November 1940. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Hermann Buch (Führer 3.Kompanie / SS-Kradschützen-Bataillon / SS-Verfügungstruppe-Division), SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Regiment "Deutschland"), dan SS-Hauptsturmführer Wilhelm Kment (Chef 15.Kompanie / III.Bataillon / SS-Regiment "Deutschland"). Hermann Buch adalah anak dari jenderal SS Walter Buch. Seusai Perang Dunia II Hermann menjadi sejarawan Waffen-SS nomor satu, dan ikut membantu mempublikasikan majalah berkala para veteran Waffen-SS yaitu "Der Freiwillige"
Sebuah perayaan para anggota SS-Regiment "Deutschland" (bagian dari SS-Verfügungstruppe-Division) yang diselenggarakan pada bulan November 1940. Bangku depan dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Hermann Buch (Führer 3.Kompanie / SS-Kradschützen-Bataillon / SS-Verfügungstruppe-Division) dan SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Regiment "Deutschland"). Paling belakang yang sedikit jenong adalah SS-Obersturmführer Erwin Reichel (Adjutant SS-Regiment "Deutschland"), yang nantinya akan ikut menemani Steiner sebagai perwira staff di Divisi SS "Wiking". Kelak Reichel gugur akibat luka-luka parah yang dideritanya pada tanggal 28 Februari 1943 di SS-Lazerett Dnjepropetrowsk. Secara anumerta dia mendapatkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai Führer SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"
SS-Oberführer Felix Steiner dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1940, saat dia masih menjadi Komandan SS-Standarte "Deutschland" yang merupakan bagian dari SS-Verfügungstruppe-Division pimpinan Paul Hausser. Seusai kemenangan gilang-gemilang Jerman melawan Prancis, Belanda dan Belgia di musim panas tahun 1940, penamaan unit-unit Waffen-SS dirubah sehingga mengikuti nama yang dipakai oleh Angkatan Darat. Sebagai contoh: SS-Standarte berubah menjadi SS-Regiment, SS-Sturmbann berubah menjadi SS-Bataillon, dan SS-Sturm berubah menjadi SS-Kompanie
Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dan SS-Hauptsturmführer Paul-Albert Kausch (IIa Adjutant SS-Division "Wiking"). Foto ini diambil dari set album yang memperlihatkan Divisionskommandeur Steiner dengan para staff-nya, tak lama setelah pembentukan Divisi "Wiking" di awal bulan Januari 1941. Foto lainnya memperlihatkan Steiner bersama dengan Günther Ecke (Ia Generalstabsoffizier SS-Division "Wiking") dan Hans Dorr (yang masih menjadi Komandan Kompi ke-4 di Resimen "Germania", tapi telah menjelma menjadi seorang perwira yang menonjol kemampuannya)
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dalam sesi pelatihan untuk para anggota Divisinya yang baru dibentuk, awal bulan Januari 1941. Steiner selalu mengawasi dengan ketat pelatihan militer untuk anakbuahnya, karena dia ingin memastikan bahwa mereka telah berada dalam kondisi prima saat saatnya tiba untuk terjun ke medan pertempuran. Ketika pertama kali dibentuk di bulan Desember 1940, Divisi SS "Wiking" diberi nama Divisi SS "Germania", tapi sebulan kemudian nama ini digantikan dengan "Wiking", karena dikhawatirkan menimbulkan kebingungan dengan salah satu Resimen SS yang juga bernama "Germania"
Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer August Heissmeyer (Chef Hauptamt Dienstelle "Heissmeyer") dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi dia terdapat dalam album yang berisikan para sukarelawan Waffen-SS asal Belanda yang tergabung dalam Divisi Wiking, maka kemungkinannya adalah di awal tahun 1941 sebelum penyerbuan Jerman ke Uni Soviet, dimana pada saat itu sedang digencarkan perekrutan sukarelawan dari negara-negara Eropa Barat dan Skandinavia
Kunjungan Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman) ke Truppenübungsplatz Heuberg, Baden-Württemberg (Jerman), untuk melihat dari dekat pelatihan 294 orang sukarelawan Waffen-SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert), tanggal 3 Juni 1941. Ini adalah kunjungan keduanya, setelah kunjungan pertama pada tanggal 22 Mei sebelumnya. Dalam foto yang diambil di lapangan udara ini, Quisling (memakai pakaian hitam) tampak sedang berbincang-bincang dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), sementara di sebelah kiri Quisling adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei). Berjalan kedua dari kiri adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Kurt Kaul (Führer SS-Oberabschnitt "Südwest"), sementara kedua dari kanan adalah SS-Brigadeführer Paul Wegener (Gebietskommissar Reichskommissariat Norwegen)
Kunjungan Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman) ke Truppenübungsplatz Heuberg, Baden-Württemberg (Jerman), untuk melihat dari dekat pelatihan 294 orang sukarelawan Waffen-SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert), tanggal 3 Juni 1941. Ini adalah kunjungan keduanya, setelah kunjungan pertama pada tanggal 22 Mei sebelumnya. Foto ini diambil di lapangan udara tak lama setelah pesawat yang membawa Quisling mendarat. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Kurt Kaul (Führer SS-Oberabschnitt "Südwest"), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei), Quisling, dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking")
Foto ini diambil pada tanggal 1 Juli 1941 di dekat Lemberg, Ukraina, 10 hari setelah dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet). Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Hilmar Wäckerle (Kommandeur SS-Regiment "Westland"), SS-Hauptsturmführer Otto Paetsch (Ic Dritter Generalstabsoffizier SS-Division "Wiking"), SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg (O1 Assistent Adjutant SS-Division "Wiking"), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Hauptsturmführer Dietrich Ziemssen (Adjutant SS-Regiment "Westland"). Orang-orang bermuka cemong ini semuanya berasal dari Divisi "Wiking" pimpinan Steiner
Agustus 1941: pengenalan peta para perwira SS-Division "Wiking" (motorisiert) bersama dengan komandan divisi, SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (kiri). Orang yang memegang peta adalah SS-Hauptsturmführer Christian Frederik von Schalburg, Asisten Operasi Divisi asal Denmark, sementara kedua dari kanan adalah SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking"
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") di Front Timur selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) tahun 1941. Dalam foto ini tanda pangkat di kerahnya sengaja dihilangkan demi untuk mencegah menjadi sasaran para sniper Soviet, yang umumnya mengincar para perwira tinggi Jerman. Steiner telah dengan sukses membentuk Divisi Wiking (yang dikomandaninya dari tahun 1940 s/d 1943) menjadi sebuah unit yang tangguh di medan pertempuran. Kesuksesannya terutama sekali terletak dalam hal pembentukan sebuah unit yang terdiri dari para sukarelawan asing asal Eropa (Denmark, Norwegia, Finlandia, Swedia dan Belanda), yang tentunya mempunyai karakter masing-masing yang berbeda. Karenanya, Steiner tidak memaksakan para prajurit asingnya untuk mengikuti pelatihan yang sama dengan rekan-rekannya orang Jerman, melainkan disesuaikan dengan latar belakang mereka. Hal ini terbukti ketika pada awal masa pelatihan Wiking di bulan-bulan awal tahun 1941. Para instruktur SS asal Jerman yang arogan dan memandang rendah terhadap para sukarelawan tersebut langsung diganti oleh Steiner, dan digantikan dengan instruktur baru yang lebih toleran dan mengerti akan kebutuhan mereka. Hal ini membuat sang Divisionskommandeur menjadi sangat dicintai oleh anakbuahnya, sebuah ikatan erat yang tetap terjalin dengan indahnya bahkan kelak setelah perang berakhir!
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") ngobrol bersama dengan koleganya sambil memakai jaket panjang berwarna cerah. Di latar depan adalah perwira tinggi dari Finlandia, Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), yang sedang melakukan kunjungan ke markas Wiking demi bertemu dengan para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Kunjungan tersebut berlangsung dari tanggal 27 s/d 30 Agustus 1941. Kedua dari kiri adalah SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"), Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), Mayor Esko Riekki (mantan kepala Polisi Rahasia Finlandia yang kemudian menjadi pengorganisir utama gerakan pengumpulan sukarelawan SS asal negaranya), serta SS-Hauptsturmführer Friedrich Meyer (Adjutant SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Foto ini diambil di Front Timur antara tanggal 27 s/d 30 Agustus 1941, saat kunjungan Jenderal Öhquist kepada para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Ketika sebagian terbesar dari "Finnische Legion" masih menjalani pelatihan di Gross Born (Jerman), sekitar 200 orang sukarelawan yang telah mempunyai pengalaman tempur kemudian didistribusikan terlebih dahulu ke unit-unit yang berbeda dari Divisi Wiking. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan para sukarelawan veteran ini, karena mereka inginnya dikumpulkan di satu unit yang sama, dan mereka juga menganggap bahwa sebagian perwira dan bintara Jerman telah memandang rendah terhadap kemampuan mereka. Untuk meredakan keresahan ini, didatangkanlah Öhquist ke wilayah operasional Wiking di Rusia. Selama masa kunjungannya yang berlangsung selama empat hari tersebut, sang jenderal Finlandia menampung keluhan para rekan senegaranya sekaligus melihat dari dekat kondisi kesejahteraan mereka
Tagesbefehl (Perintah Harian) SS-Division "Wiking" tertanggal 15 September 1941, yang ditandatangani oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Uniknya, sebagai penutup perintah hariannya, sang Divisionskommandeur mencantumkan kata-kata "Heil Euch, Kameraden!". Sementara sebagian besar anggota SS (dan bahkan jenderal Waffen-SS) akan menutup suratnya dengan "Heil Hitler", Steiner lebih memilih untuk memberi kata penghormatan "Heil" (Hidup) kepada anakbuahnya, yang selama ini telah dengan setia mengikutinya kemanapun di berbagai medan pertempuran
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (tengah) bersama dengan para anakbuahnya dari SS-Division "Wiking" (motorisiert). Bapak-bapak di sebelah kanan Steiner yang memakai kacamata adalah SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 "Wiking"). Di antara Steiner dan Gille kemungkinan adalah SS-Obersturmbannführer Paul Geisler (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment "Westland"), sementara yang berdiri paling kanan di belakang Gille kemungkinan adalah SS-Standartenführer Dr.-med. Gerd Unbehaun (Divisionsarzt SS-Division "Wiking"). Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil pada musim semi 1942
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri, Kommandeur SS-Division "Wiking") berjalan sambil berbincang-bincang dengan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 / SS-Division "Wiking") di sebuah tempat di Front Timur, kemungkinan pada tahun 1942. Gille kelak menggantikan posisi Steiner sebagai Divisionskommandeur (14 April 1943) sementara Steiner sendiri menempati posisi barunya sebagai Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische)
Para perwira dari Divisi SS "Wiking" (khususnya Resimen "Germania") berpose di hadapan kamera. Baris depan, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Wolfgang Joerchel (Kommandeur II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner, SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), SS-Hauptsturmführer Helmuth Pförtner (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), dan SS-Hauptscharführer Albert "Pak" Müller (Zugführer di 4.Kompanie / II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Westland"). Baris belakang diantara Joerchel dan Steiner adalah SS-Sturmbannführer Hajo Freiherr von Hadeln (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Westland"). Foto ini sendiri diambil pada saat upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Dieckmann, yang berlangsung pada tanggal 23 April 1942
Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking". Disini, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kanan, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") menyambut kedatangan sang Panglima SS (kedua dari kanan). Sementara itu, paling kiri adalah SS-Hauptsturmführer Josef "Sepp" Kiermaier (persönlicher leibwächter bei Reichsführer-SS), dan ketiga dari kiri adalah SS-Obergruppenführer und General der Polizei Hans-Adolf Prützmann (Höhere SS und Polizeiführer "Rußland-Süd")
Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"). Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"
Dari kiri ke kanan: Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Hampir tidak terlihat di belakang Quisling adalah Sverre Parelius Riisnæs (Menteri Kehakiman Norwegia). Foto ini diambil pada bulan Mei 1942 di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet). Quisling sengaja datang jauh-jauh dari Norwegia untuk melihat dari dekat kondisi para sukarelawan SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert)
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - berjalan bersama dengan SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"). Baris kedua dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Baris ketiga dari kiri ke kanan: Sverre Parelius Riisnæs (Justizminister Norwegen) dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling (kiri) - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - mencoba untuk menaiki sebuah halftrack milik pos komando Resimen Nordland, bersama dengan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (membelakangi kamera, Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Halftrack dalam foto ini mempunyai nama resmi 'leichter Gasspürerkraftwagen (Sd. Kfz. 10/1) mit Fahrgestell des le. Zgkw. 1t', dan merupakan sebuah kendaraan transport roda-rantai yang pada awalnya dibuat khusus untuk mengangkut para anggota unit pendeteksi gas beracun. Berhubung dalam Perang Dunia II tidak ada serangan gas masif seperti halnya dalam Perang Dunia I, maka kendaraan ini dialihfungsikan menjadi kendaraan penarik Nebelwerfer (peluncur roket)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dengan akrab berbincang-bincang dengan salah seorang anakbuahnya yang berpangkat SS-Rottenführer. Foto ini diambil pada tanggal 23 Mei 1942, pada saat perayaan ulangtahun yang ke-46 untuk sang Divisionskommandeur Steiner. Pada saat itu Divisi Wiking masih berada di posisi musim dinginnya di sepanjang sungai Mius (Ukraina), dan belum beralih ke tempat yang baru
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dalam sebuah foto yang kemungkinan diambil pada musim panas tahun 1942. Sang Divisionskommandeur sangat menuntut hasil yang terbaik dari anakbuahnya, dan juga menerapkan disiplin serta keteraturan penuh di unit yang dipimpinnya. Kata-katanya yang paling terkenal dalam hal ini adalah: "Bila kau menutup mata terhadap tindakan-tindakan yang sebenarnya layak untuk dihukum (baca: kriminalitas dan kejahatan perang), maka unit tersebut akan menjadi lemah, moral akan tenggelam, kedisiplinan menjadi berantakan, dan kekuatan tempur serta respek para prajurit terhadap manusia lainnya akan menurun. Dengan hal ini sebagai latar belakang, aku telah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak segan-segan membawa ke mahkamah militer setiap orang yang melakukan kejahatan terhadap penduduk lokal di sebuah negara (dalam hal ini maksudnya adalah penduduk Rusia yang diduduki oleh Jerman)." Kata-kata ini termuat dalam buku "Twilight of the Gods" karya Thorolf Hillblad halaman 132
SS-Gruppenführer und Generalleutnant Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") sedang berdiskusi dengan anakbuahnya, musim panas tahun 1942. Steiner adalah salah satu dari tipe pemimpin militer berbakat yang, mungkin, merupakan satu dari sejuta. Sikap tenang, berwibawa, cermat dan melindungi selalu memancar dari perawakannya yang kekar. Setiap orang yang melihat atau mendengarnya akan menjadi bagian dari kekuatannya. Dia menuntut yang terbaik dari kemampuan anakbuahnya, tapi di sisi lain dia juga menjadi bagian dari mereka
Foto ini diambil di wilayah Kaukasus (Uni Soviet) pada tanggal 5 Oktober 1942, dan memperlihatkan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") sedang merundingkan sesuatu bersama dengan salah seorang perwiranya. Dari tanda pangkat SS-Obersturmbannführer di pundaknya, kemungkinan si perwira tersebut menjabat sebagai Bataillonskommandeur (Komandan Batalyon) atau Regimentskommandeur (Komandan Resimen). Caption aslinya berbunyi: "AN DER SPITZE SEINER DIVISION IM KAUKASUS. Von seinem Wagen aus gibt der Kommandeur einer im Kaukasus eingesetzten Division der Waffen-SS, Ritterkreuzträger SS-Gruppenführer und General leutnant der Waffen-SS, Steiner neue Einsatzbefehle" (PALING DEPAN BERSAMA DENGAN DIVISINYA DI KAUKASUS. Dari atas kendaraannya, komandan sebuah divisi Waffen-SS yang ditempatkan di Kaukasus, peraih Ritterkreuz SS-Gruppenführer dan Letnan-Jenderal Waffen-SS Steiner, sedang memberi perintah penempatan terbaru)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix (Kommandeur SS-Division "Wiking") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse kepada salah seorang anakbuahnya yang tergabung dalam Finnisches Freiwilligen Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland". Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, yang jelas antara tahun 1941 s/d 1943
Felix Steiner sebagai SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS, dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #159 tercantol di lehernya. Foto ini terdapat dalam kartu pos Hoffmann seri Ritterkreuzträger nomor R 212, dan kemungkinan besar dibuat di hari penganugerahan Eichenlaub oleh Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wolfsschanze pada tanggal 23 Desember 1942. Penghargaannya diberikan sebagai ganjaran atas kesuksesannya di Front Timur, terutama dalam pertempuran di sepanjang sungai Terek. Steiner terutama sekali memperlihatkan kemampuannya yang brilian dalam penyelamatan 13. Panzer-Division yang terkepung di dekat Gisel, sekaligus menghancurkan satu divisi Soviet yang berusaha merebut satu-satunya jalan menuju wilayah bagian belakang korps di dekat Tschikola (yang paling berjasa besar adalah III.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland", yang biasa disebut pula dengan nama "Batalyon Finlandia")
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner dengan medali Vapaudenristin Ritarikunta tercantol di bawah Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub. Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) adalah medali keberanian Finlandia yang juga diberikan pada para Sekutunya dalam Perang Dunia II, termasuk Jerman. Steiner dianugerahi Vapaudenristin Ritarikunta Kelas Pertama dengan Pedang pada tanggal 16 Juni 1942. Dia kemudian menerima versi yang lebih tinggi, Kelas Pertama dengan Bintang dan Pedang, pada tanggal 6 Juli 1943. Dalam catatan harian Letnan-Jenderal Finlandia Wiljo Tuompo (1941-1944), disebutkan bahwa pemimpin Finlandia Carl Gustaf Emil Mannerheim pada awalnya terbilang "pelit" dalam menganugerahkan medali ini ke sekutu Jermannya (dia selalu ingin tahu terlebih dahulu mengenai "apakah yang telah mereka perbuat untuk kita?"). Tapi pada akhirnya kebijakan ini sedikit melunak setelah melihat Angkatan Bersenjata Jerman mulai "mengobral" medali-medali mereka pada para perwira Finlandia. Mannerheim beralasan bahwa perubahan sikapnya tersebut karena takut dibilang "tidak tahu etika"!
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (memakai mantel putih) dalam acara kunjungan ke Frikorps Danmark (sukarelawan Waffen-SS asal Denmark) di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), bulan Mei 1943. Steiner baru saja mendapatkan kenaikan jabatan, dari Komandan SS-Panzergrenadier-Division "Wiking" menjadi Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische). Pada saat foto ini diambil, Frikorps Danmark baru saja menyelesaikan masa kontrak tugas mereka selama dua tahun di Waffen-SS, dan kini dalam proses dibubarkan. Meskipun begitu, sebagian besar anggotanya kemudian bergabung dengan unit baru, yaitu SS-Grenadier-Regiment "Danmark"
Sebelum pulang kembali ke negaranya, Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS berparade di hadapan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) di Rutpold, wilayah pegunungan Alpen di Bavaria, akhir bulan Mei 1943. Batalyon SS yang sepenuhnya diisi oleh para sukarelawan asing asal Finlandia ini dibentuk pada bulan Juni 1941 dengan perjanjian masa kontrak selama dua tahun. Setelah masa kontraknya berakhir pada tahun 1943, pemerintah Finlandia menolak untuk memperpanjangnya, sehingga akhirnya batalyon yang tergabung dalam SS-Panzergrenadier-Regiment "Nordland" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking" ini dibubarkan dan dipulangkan kembali ke negaranya. Tercatat 1.408 warganegara Finlandia yang pernah mengabdi di batalyon ini selama masa dua tahun keberadaannya. Dari tahun 1941-1943, Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS kehilangan 255 orang yang tewas dalam pertempuran, ditambah dengan 686 orang yang terluka dan 14 orang yang hilang. Semuanya terjadi di Front Timur
Mantan Komandan Divisi SS Wiking, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri), menjabat tangan seorang prajurit sukarelawan asal Finlandia (Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS) yang menjadi bagian dari SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”. Di sebelah Steiner adalah SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”), yang ikut ditemani oleh penterjemah Kurt Tillmann di sebelah kanan. Panji Finnisches Freiwilligen-Bataillon buatan Jerman terlihat jelas di lengan dua orang yang berdiri di kanan. Foto ini sendiri diambil di Rutpold, wilayah pegunungan Alpen di Bavaria, di akhir bulan Mei 1943
Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ittner di Hanko (Finlandia), pada saat berlangsungnya upacara penyambutan para sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia yang telah pulang kembali ke negaranya, tanggal 1 Juni 1943. Dari kiri ke kanan: Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (Panglima Suojeluskunta Finlandia), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"), wanita tak dikenal, dan SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Dalam foto ini, Steiner mengenakan medali Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) Finlandia, 1st Class with Swords, yang didapatkannya pada tanggal 16 Juni 1942. Nantinya dia akan mendapatkan versi yang lebih tinggi, 1st Class with Star and Swords, pada tanggal 6 Juli 1943
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (tengah) berbincang-bincang bersama dengan prajurit Waffen-SS. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan pada bulan Juni 1943 pada saat berlangsungnya upacara penyambutan para sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia yang telah pulang kembali ke negaranya. Pada saat itu jabatan Steiner adalah sebagai Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische), sebuah posisi yang baru ditempatinya selama sebulan saja, setelah sebelumnya menjadi Komandan Divisi SS Wiking dimana prajurit-prajurit sukarelawan asal Finlandia tersebut bertugas
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) bercengkerama dengan anak-anak warga setempat di Hanko, Finlandia, tanggal 1 Juni 1943. Foto ini diambil pada saat berlangsungnya acara penyambutan resmi para sukarelawan SS asal Finlandia yang baru saja kembali dari pertempuran berat di Front Timur. Mereka tergabung dalam Finnisches Freiwilligen Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Nordland" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking", yang masih menjadi bagian dari III. SS-Panzerkorps (germanische) pimpinan Steiner. Di belakang Steiner kita bisa melihat SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Uniknya, meskipun jabatan Kurkiala secara resmi adalah Verbindungsoffizier alias perwira penghubung, tapi sebenarnya fungsi tidak resminya adalah sebagai pendeta militer! Ini karena dalam struktur Waffen-SS tidak dikenal adanya fungsi pendeta militer, hanya dalam unit-unit tertentu saja jabatan tersebut diadakan (yang semuanya adalah unit beranggotakan sukarelawan asing)
Foto ini diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomela, di Hanko (Finlandia) pada saat penyambutan Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS (Batalyon Sukarelawan Finlandia di Waffen-SS), tanggal 1 Juni 1943. Mereka telah menyelesaikan masa kontrak selama dua tahun (1941-1943), dan kini pulang kembali ke negaranya. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”) dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps). Secara resmi, batalyon sukarelawan Finlandia tergabung dalam batalyon ketiga dari Resimen Nordland dengan Collani sebagai komandannya
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dan Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (memberi hormat, Panglima Suojeluskunta Finlandia) melakukan inspeksi kehormatan terhadap Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS (Batalyon Sukarelawan Finlandia di Waffen-SS) di Hanko, Finlandia, tanggal 1 Juni 1943. Inspeksi tersebut merupakan salah satu bagian dari acara penyambutan terhadap para sukarelawan tersebut yang baru saja pulang kembali ke negaranya setelah menyelesaikan masa kontrak bertugas di Waffen-SS selama dua tahun (1941-1943). Ikut menemani mereka sambil membawa pedang, SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”). Secara resmi, batalyon sukarelawan Finlandia tergabung dalam batalyon ketiga dari Resimen Nordland dengan Collani sebagai komandannya. Foto ini diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomela
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri, Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) berpidato di hadapan para prajurit dari batalyon sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia, yang telah dipulangkan kembali ke negaranya setelah menyelesaikan masa dua tahun kontrak. Di tengah berdiri Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (Panglima Suojeluskunta Finlandia), sementara di sebelah kanan adalah SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Foto ini sendiri diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomeladi, di Hanko (Finlandia) pada tanggal 1 Juni 1943
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) menyapa para prajurit sukarelawan asal Finlandia (Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS) yang tergabung dalam III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”. Caption aslinya - dalam bahasa Finlandia - menyebutkan bahwa mereka adalah prajurit-prajurit yang terluka dalam pertempuran, meskipun tidak terlihat tanda-tandanya disini. Foto ini sendiri dijepret oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomeladi, di Hanko (Finlandia) pada tanggal 1 Juni 1943. Di hari itu sedang dilakukan penyambutan untuk para sukarelawan tersebut, yang telah menyelesaikan dua tahun masa tugasnya di Waffen-SS (1941-1943)
Acara kunjungan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) ke Asevelikylä yang berada di Tammersfors, Finlandia, pada tanggal 3 Juni 1943. Disini Steiner (tengah) tampak sedang berbincang-bincang dengan seorang perwira Angkatan Darat Finlandia, sementara di belakangnya yang baru keluar dari pintu adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). 'Asevelikylä' (Desa Rekan Seperjuangan) sendiri adalah komplek perumahan yang dibuat oleh pemerintah Finlandia untuk menampung para janda dan keluarga korban perang
Acara kunjungan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) ke Asevelikylä yang berada di Tammersfors, Finlandia, pada tanggal 3 Juni 1943. Disini Steiner (tengah) tampak sedang tersenyum, sementara yang berdiri di sebelah kiri adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). 'Asevelikylä' (Desa Rekan Seperjuangan) sendiri adalah komplek perumahan yang dibuat oleh pemerintah Finlandia untuk menampung para janda dan keluarga korban perang. Tipe rumah sederhana seperti ini kemudian menjadi populer, dan menjadi standar perumahan di Finlandia seusai perang. Mereka menjulukinya dengan nama "rumah veteran"
Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), dan Mayor-Jenderal Aaro Olavi Pajari (Komandan Divisi ke-18 Finlandia). Foto ini diambil pada tanggal 4 Juni 1943 oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies J. Taube, pada saat berlangsungnya kunjungan Steiner ke wilayah Mainilan Ala-kylä (Finlandia). Disini ketiga orang tersebut berpose di depan kantin lapangan yang menyediakan keperluan makan-minum prajurit
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) melihat ke kejauhan menggunakan teropong, sementara di belakangnya ikut mangawasi SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). Foto ini diambil pada tanggal 4 Juni 1943 oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies J. Taube, pada saat berlangsungnya kunjungan Steiner ke wilayah Mainilan Ala-kylä (Finlandia)
Foto ini diambil pada tanggal 11 Juni 1943 di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), dan memperlihatkan saat SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) melakukan inspeksi terhadap mantan anggota Frikorps Danmark (unit sukarelawan Waffen-SS asal Denmark) yang kini tergabung dalam SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark" / SS-Panzergrenadier-Division 11 (Germanische). Pada bulan juli 1943 selanjutnya terdapat perubahan nama divisi sehingga menjadi 11. SS-Panzergrenadier-Freiwilligen-Division "Nordland". Di belakang Steiner - dari kiri ke kanan - adalah SS-Obersturmbannführer Hermenegild Graf von Westphalen (Kommandeur SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark") dan SS-Obersturmbannführer Knud Børge Martinsen (mantan Komandan Frikorps Danmark yang sekarang menjadi Komandan I.Bataillon / SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark")
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), tanggal 28 Juli 1943, saat Steiner melakukan inspeksi ke markas SS-Panzergrenadier-Regiment "Danmark". Disinilah elemen-elemen III. SS-Panzerkorps mendapat pelatihan dengan pengawasan ketat dari Steiner. Karena anggotanya sebagian besar adalah sukarelawan dari Skandinavia dan Eropa Barat, maka nama korps pimpinan Steiner mendapat tambahan nama 'germanische' (ras Jermanik) di belakang namanya, sehingga menjadi III. SS-Panzerkorps (germanische)
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (kanan, Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) mengantar berjalan-jalan Otto Carl Mohr (Perwakilan Denmark di Berlin), yang sedang mengadakan kunjungan ke tempat pelatihan para sukarelawan Waffen-SS asal Denmark di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), bulan Juli 1943. Para sukarelawan ini tergabung dalam SS-Panzergrenadier-Regiment "Danmark", yang merupakan bagian dari 11. SS-Panzergrenadier-Freiwilligen-Division "Nordland". Nordland sendiri tergabung dalam Korps Panzer SS ke-3 pimpinan Steiner
Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Ernst-Heinrich Schmauser (Höhere SS und Polizeiführer "Südost"), dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Konstantin Kammerhofer (Beauftragter des Reichsführer-SS). Foto ini diambil pada tanggal 4 Oktober 1943, sewaktu berlangsungnya pertemuan para petinggi SS di Posen, Polandia. Dalam pertemuan - yang dihadiri oleh 33 orang SS-Obergruppenführer, 51 SS-Gruppenführer dan 8 SS-Brigadeführer ini - Reichsführer-SS Heinrich Himmler mengeluarkan pidatonya yang paling terkenal, yang berkaitan dengan situasi kritis di Front Timur serta penghancuran bangsa Yahudi. BTW, cukup menarik untuk diperhatikan bahwa - bahkan setelah bulan Juli 1943 - Schmauser masih mengenakan kragenspiegel (tanda pangkat kerah) SS model lama, yang telah digantikan oleh model baru (seperti yang dipakai oleh Steiner dan Kammerhofer) dari sejak musim semi tahun 1942!
SS-Oberführer Joachim Ziegler (Chef des Generalstabes III. SS-Panzerkorps) menunjukkan sesuatu di peta kepada pimpinannya, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps). Foto ini diambil pada musim semi tahun 1944 di Sillamäe, Estonia, yang menjadi markas III. SS-Panzerkorps (motorisiert) selama berlangsungnya Pertempuran Narva melawan Tentara Merah Soviet. Ziegler sendiri nantinya terbunuh dalam Pertempuran Berlin tanggal 2 Mei 1945. Pada saat itu dia telah menjadi SS-Brigadeführer serta Komandan 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland"
28 Agustus 1944: Dengan ditemani oleh perwira-perwira SS lainnya, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dan SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Panzer-Brigade "Wallonien") tiba di Führerhauptquartier Wolffschanze untuk bertemu dengan sang Führer sekaligus dianugerahi medali Schwerter (Steiner) dan Eichenlaub (Degrelle). Penghargaan tersebut terutama sekali diberikan atas prestasi Steiner dalam membentuk Divisi "Nordland" dan Brigade "Nederland" (unit yang sepenuhnya beranggotakan sukarelawan luar negeri) menjadi sebuah mesin perang yang tangguh. Selain itu, Steiner juga berperan besar dalam menggalang pertahanan unit-unit tersebut saat harus menghadapi usaha terobosan musuh di kantong Oranienbaum. Tak hanya itu, dalam gerak mundur dari Leningrad dia mampu membuat pasukannya tetap utuh sekaligus menempatkannya dengan cermat di sepanjang front Narva. Terakhir, pertahanan luar biasa gigih dari unit-unit di bawah komando Steiner di sepanjang garis Tannenberg di bulan Juli 1944, dimana mereka mampu menahan kekuatan musuh yang berkekuatan berkali-kali lipat sekaligus menghancurkan tidak kurang dari 1.020 tank lawannya!
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") di Front Timur selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) tahun 1941. Dalam foto ini tanda pangkat di kerahnya sengaja dihilangkan demi untuk mencegah menjadi sasaran para sniper Soviet, yang umumnya mengincar para perwira tinggi Jerman. Steiner telah dengan sukses membentuk Divisi Wiking (yang dikomandaninya dari tahun 1940 s/d 1943) menjadi sebuah unit yang tangguh di medan pertempuran. Kesuksesannya terutama sekali terletak dalam hal pembentukan sebuah unit yang terdiri dari para sukarelawan asing asal Eropa (Denmark, Norwegia, Finlandia, Swedia dan Belanda), yang tentunya mempunyai karakter masing-masing yang berbeda. Karenanya, Steiner tidak memaksakan para prajurit asingnya untuk mengikuti pelatihan yang sama dengan rekan-rekannya orang Jerman, melainkan disesuaikan dengan latar belakang mereka. Hal ini terbukti ketika pada awal masa pelatihan Wiking di bulan-bulan awal tahun 1941. Para instruktur SS asal Jerman yang arogan dan memandang rendah terhadap para sukarelawan tersebut langsung diganti oleh Steiner, dan digantikan dengan instruktur baru yang lebih toleran dan mengerti akan kebutuhan mereka. Hal ini membuat sang Divisionskommandeur menjadi sangat dicintai oleh anakbuahnya, sebuah ikatan erat yang tetap terjalin dengan indahnya bahkan kelak setelah perang berakhir!
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") ngobrol bersama dengan koleganya sambil memakai jaket panjang berwarna cerah. Di latar depan adalah perwira tinggi dari Finlandia, Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), yang sedang melakukan kunjungan ke markas Wiking demi bertemu dengan para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Kunjungan tersebut berlangsung dari tanggal 27 s/d 30 Agustus 1941. Kedua dari kiri adalah SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Herbert Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"), Letnan-Jenderal Harald Öhquist (perwakilan Panglima Angkatan bersenjata Finlandia di Komando Tinggi Angkatan Darat Jerman), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), Mayor Esko Riekki (mantan kepala Polisi Rahasia Finlandia yang kemudian menjadi pengorganisir utama gerakan pengumpulan sukarelawan SS asal negaranya), serta SS-Hauptsturmführer Friedrich Meyer (Adjutant SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Foto ini diambil di Front Timur antara tanggal 27 s/d 30 Agustus 1941, saat kunjungan Jenderal Öhquist kepada para sukarelawan asal Finlandia yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Ketika sebagian terbesar dari "Finnische Legion" masih menjalani pelatihan di Gross Born (Jerman), sekitar 200 orang sukarelawan yang telah mempunyai pengalaman tempur kemudian didistribusikan terlebih dahulu ke unit-unit yang berbeda dari Divisi Wiking. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan para sukarelawan veteran ini, karena mereka inginnya dikumpulkan di satu unit yang sama, dan mereka juga menganggap bahwa sebagian perwira dan bintara Jerman telah memandang rendah terhadap kemampuan mereka. Untuk meredakan keresahan ini, didatangkanlah Öhquist ke wilayah operasional Wiking di Rusia. Selama masa kunjungannya yang berlangsung selama empat hari tersebut, sang jenderal Finlandia menampung keluhan para rekan senegaranya sekaligus melihat dari dekat kondisi kesejahteraan mereka
Tagesbefehl (Perintah Harian) SS-Division "Wiking" tertanggal 15 September 1941, yang ditandatangani oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Uniknya, sebagai penutup perintah hariannya, sang Divisionskommandeur mencantumkan kata-kata "Heil Euch, Kameraden!". Sementara sebagian besar anggota SS (dan bahkan jenderal Waffen-SS) akan menutup suratnya dengan "Heil Hitler", Steiner lebih memilih untuk memberi kata penghormatan "Heil" (Hidup) kepada anakbuahnya, yang selama ini telah dengan setia mengikutinya kemanapun di berbagai medan pertempuran
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (tengah) bersama dengan para anakbuahnya dari SS-Division "Wiking" (motorisiert). Bapak-bapak di sebelah kanan Steiner yang memakai kacamata adalah SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 "Wiking"). Di antara Steiner dan Gille kemungkinan adalah SS-Obersturmbannführer Paul Geisler (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment "Westland"), sementara yang berdiri paling kanan di belakang Gille kemungkinan adalah SS-Standartenführer Dr.-med. Gerd Unbehaun (Divisionsarzt SS-Division "Wiking"). Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil pada musim semi 1942
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri, Kommandeur SS-Division "Wiking") berjalan sambil berbincang-bincang dengan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie Regiment 5 / SS-Division "Wiking") di sebuah tempat di Front Timur, kemungkinan pada tahun 1942. Gille kelak menggantikan posisi Steiner sebagai Divisionskommandeur (14 April 1943) sementara Steiner sendiri menempati posisi barunya sebagai Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische)
Para perwira dari Divisi SS "Wiking" (khususnya Resimen "Germania") berpose di hadapan kamera. Baris depan, dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Wolfgang Joerchel (Kommandeur II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner, SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), SS-Hauptsturmführer Helmuth Pförtner (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"), dan SS-Hauptscharführer Albert "Pak" Müller (Zugführer di 4.Kompanie / II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Westland"). Baris belakang diantara Joerchel dan Steiner adalah SS-Sturmbannführer Hajo Freiherr von Hadeln (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Westland"). Foto ini sendiri diambil pada saat upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Dieckmann, yang berlangsung pada tanggal 23 April 1942
Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking". Disini, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kanan, Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking") menyambut kedatangan sang Panglima SS (kedua dari kanan). Sementara itu, paling kiri adalah SS-Hauptsturmführer Josef "Sepp" Kiermaier (persönlicher leibwächter bei Reichsführer-SS), dan ketiga dari kiri adalah SS-Obergruppenführer und General der Polizei Hans-Adolf Prützmann (Höhere SS und Polizeiführer "Rußland-Süd")
Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"). Foto ini diambil antara pada tanggal 26-27 April 1943, saat Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei) melakukan kunjungan ke sekitar wilayah Kharkov (Ukraina) untuk menginspeksi formasi-formasi pasukan lapis baja Waffen-SS dari SS-Panzerkorps, termasuk diantaranya adalah SS-Panzer-Regiment 5 yang merupakan bagian dari SS-Panzergrenadier-Division "Wiking"
Dari kiri ke kanan: Vidkun Quisling (pemimpin pemerintahan boneka Norwegia bentukan Jerman), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"), dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking"). Hampir tidak terlihat di belakang Quisling adalah Sverre Parelius Riisnæs (Menteri Kehakiman Norwegia). Foto ini diambil pada bulan Mei 1942 di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet). Quisling sengaja datang jauh-jauh dari Norwegia untuk melihat dari dekat kondisi para sukarelawan SS asal negaranya yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert)
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - berjalan bersama dengan SS-Sturmbannführer Harry Polewacz (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland"). Baris kedua dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Baris ketiga dari kiri ke kanan: Sverre Parelius Riisnæs (Justizminister Norwegen) dan SS-Oberführer Herbert-Otto Gille (Kommandeur SS-Artillerie-Regiment 5 / SS-Division "Wiking")
Kunjungan Vidkun Quisling (Ministerpräsident Norwegen) ke markas para sukarelawan Waffen-SS asal Norwegia di Kalinovo, Uspenskaya (Uni Soviet), bulan Mei 1942. Dia sengaja jauh-jauh melakukan perjalanan dari Norwegia ke Rusia demi untuk melihat kondisi terakhir sukarelawan-sukarelawan negaranya, yang tergabung dalam SS-Infanterie-Regiment "Nordland" / SS-Division "Wiking" (motorisiert). Foto ini memperlihatkan saat Qusling (kiri) - sang pimpinan kolaborator Nazi dari Norwegia - mencoba untuk menaiki sebuah halftrack milik pos komando Resimen Nordland, bersama dengan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Wilhelm Rediess (membelakangi kamera, Höhere SS und Polizeiführer "Nord") dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking"). Halftrack dalam foto ini mempunyai nama resmi 'leichter Gasspürerkraftwagen (Sd. Kfz. 10/1) mit Fahrgestell des le. Zgkw. 1t', dan merupakan sebuah kendaraan transport roda-rantai yang pada awalnya dibuat khusus untuk mengangkut para anggota unit pendeteksi gas beracun. Berhubung dalam Perang Dunia II tidak ada serangan gas masif seperti halnya dalam Perang Dunia I, maka kendaraan ini dialihfungsikan menjadi kendaraan penarik Nebelwerfer (peluncur roket)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dengan akrab berbincang-bincang dengan salah seorang anakbuahnya yang berpangkat SS-Rottenführer. Foto ini diambil pada tanggal 23 Mei 1942, pada saat perayaan ulangtahun yang ke-46 untuk sang Divisionskommandeur Steiner. Pada saat itu Divisi Wiking masih berada di posisi musim dinginnya di sepanjang sungai Mius (Ukraina), dan belum beralih ke tempat yang baru
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") dalam sebuah foto yang kemungkinan diambil pada musim panas tahun 1942. Sang Divisionskommandeur sangat menuntut hasil yang terbaik dari anakbuahnya, dan juga menerapkan disiplin serta keteraturan penuh di unit yang dipimpinnya. Kata-katanya yang paling terkenal dalam hal ini adalah: "Bila kau menutup mata terhadap tindakan-tindakan yang sebenarnya layak untuk dihukum (baca: kriminalitas dan kejahatan perang), maka unit tersebut akan menjadi lemah, moral akan tenggelam, kedisiplinan menjadi berantakan, dan kekuatan tempur serta respek para prajurit terhadap manusia lainnya akan menurun. Dengan hal ini sebagai latar belakang, aku telah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak segan-segan membawa ke mahkamah militer setiap orang yang melakukan kejahatan terhadap penduduk lokal di sebuah negara (dalam hal ini maksudnya adalah penduduk Rusia yang diduduki oleh Jerman)." Kata-kata ini termuat dalam buku "Twilight of the Gods" karya Thorolf Hillblad halaman 132
SS-Gruppenführer und Generalleutnant Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") sedang berdiskusi dengan anakbuahnya, musim panas tahun 1942. Steiner adalah salah satu dari tipe pemimpin militer berbakat yang, mungkin, merupakan satu dari sejuta. Sikap tenang, berwibawa, cermat dan melindungi selalu memancar dari perawakannya yang kekar. Setiap orang yang melihat atau mendengarnya akan menjadi bagian dari kekuatannya. Dia menuntut yang terbaik dari kemampuan anakbuahnya, tapi di sisi lain dia juga menjadi bagian dari mereka
Foto ini diambil di wilayah Kaukasus (Uni Soviet) pada tanggal 5 Oktober 1942, dan memperlihatkan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandeur SS-Division "Wiking") sedang merundingkan sesuatu bersama dengan salah seorang perwiranya. Dari tanda pangkat SS-Obersturmbannführer di pundaknya, kemungkinan si perwira tersebut menjabat sebagai Bataillonskommandeur (Komandan Batalyon) atau Regimentskommandeur (Komandan Resimen). Caption aslinya berbunyi: "AN DER SPITZE SEINER DIVISION IM KAUKASUS. Von seinem Wagen aus gibt der Kommandeur einer im Kaukasus eingesetzten Division der Waffen-SS, Ritterkreuzträger SS-Gruppenführer und General leutnant der Waffen-SS, Steiner neue Einsatzbefehle" (PALING DEPAN BERSAMA DENGAN DIVISINYA DI KAUKASUS. Dari atas kendaraannya, komandan sebuah divisi Waffen-SS yang ditempatkan di Kaukasus, peraih Ritterkreuz SS-Gruppenführer dan Letnan-Jenderal Waffen-SS Steiner, sedang memberi perintah penempatan terbaru)
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix (Kommandeur SS-Division "Wiking") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse kepada salah seorang anakbuahnya yang tergabung dalam Finnisches Freiwilligen Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland". Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, yang jelas antara tahun 1941 s/d 1943
Felix Steiner sebagai SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS, dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #159 tercantol di lehernya. Foto ini terdapat dalam kartu pos Hoffmann seri Ritterkreuzträger nomor R 212, dan kemungkinan besar dibuat di hari penganugerahan Eichenlaub oleh Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wolfsschanze pada tanggal 23 Desember 1942. Penghargaannya diberikan sebagai ganjaran atas kesuksesannya di Front Timur, terutama dalam pertempuran di sepanjang sungai Terek. Steiner terutama sekali memperlihatkan kemampuannya yang brilian dalam penyelamatan 13. Panzer-Division yang terkepung di dekat Gisel, sekaligus menghancurkan satu divisi Soviet yang berusaha merebut satu-satunya jalan menuju wilayah bagian belakang korps di dekat Tschikola (yang paling berjasa besar adalah III.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Nordland", yang biasa disebut pula dengan nama "Batalyon Finlandia")
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner dengan medali Vapaudenristin Ritarikunta tercantol di bawah Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub. Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) adalah medali keberanian Finlandia yang juga diberikan pada para Sekutunya dalam Perang Dunia II, termasuk Jerman. Steiner dianugerahi Vapaudenristin Ritarikunta Kelas Pertama dengan Pedang pada tanggal 16 Juni 1942. Dia kemudian menerima versi yang lebih tinggi, Kelas Pertama dengan Bintang dan Pedang, pada tanggal 6 Juli 1943. Dalam catatan harian Letnan-Jenderal Finlandia Wiljo Tuompo (1941-1944), disebutkan bahwa pemimpin Finlandia Carl Gustaf Emil Mannerheim pada awalnya terbilang "pelit" dalam menganugerahkan medali ini ke sekutu Jermannya (dia selalu ingin tahu terlebih dahulu mengenai "apakah yang telah mereka perbuat untuk kita?"). Tapi pada akhirnya kebijakan ini sedikit melunak setelah melihat Angkatan Bersenjata Jerman mulai "mengobral" medali-medali mereka pada para perwira Finlandia. Mannerheim beralasan bahwa perubahan sikapnya tersebut karena takut dibilang "tidak tahu etika"!
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (memakai mantel putih) dalam acara kunjungan ke Frikorps Danmark (sukarelawan Waffen-SS asal Denmark) di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), bulan Mei 1943. Steiner baru saja mendapatkan kenaikan jabatan, dari Komandan SS-Panzergrenadier-Division "Wiking" menjadi Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische). Pada saat foto ini diambil, Frikorps Danmark baru saja menyelesaikan masa kontrak tugas mereka selama dua tahun di Waffen-SS, dan kini dalam proses dibubarkan. Meskipun begitu, sebagian besar anggotanya kemudian bergabung dengan unit baru, yaitu SS-Grenadier-Regiment "Danmark"
Sebelum pulang kembali ke negaranya, Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS berparade di hadapan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) di Rutpold, wilayah pegunungan Alpen di Bavaria, akhir bulan Mei 1943. Batalyon SS yang sepenuhnya diisi oleh para sukarelawan asing asal Finlandia ini dibentuk pada bulan Juni 1941 dengan perjanjian masa kontrak selama dua tahun. Setelah masa kontraknya berakhir pada tahun 1943, pemerintah Finlandia menolak untuk memperpanjangnya, sehingga akhirnya batalyon yang tergabung dalam SS-Panzergrenadier-Regiment "Nordland" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking" ini dibubarkan dan dipulangkan kembali ke negaranya. Tercatat 1.408 warganegara Finlandia yang pernah mengabdi di batalyon ini selama masa dua tahun keberadaannya. Dari tahun 1941-1943, Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS kehilangan 255 orang yang tewas dalam pertempuran, ditambah dengan 686 orang yang terluka dan 14 orang yang hilang. Semuanya terjadi di Front Timur
Mantan Komandan Divisi SS Wiking, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri), menjabat tangan seorang prajurit sukarelawan asal Finlandia (Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS) yang menjadi bagian dari SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”. Di sebelah Steiner adalah SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”), yang ikut ditemani oleh penterjemah Kurt Tillmann di sebelah kanan. Panji Finnisches Freiwilligen-Bataillon buatan Jerman terlihat jelas di lengan dua orang yang berdiri di kanan. Foto ini sendiri diambil di Rutpold, wilayah pegunungan Alpen di Bavaria, di akhir bulan Mei 1943
Foto ini diambil oleh SS-Kriegsberichter Ittner di Hanko (Finlandia), pada saat berlangsungnya upacara penyambutan para sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia yang telah pulang kembali ke negaranya, tanggal 1 Juni 1943. Dari kiri ke kanan: Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (Panglima Suojeluskunta Finlandia), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"), wanita tak dikenal, dan SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Dalam foto ini, Steiner mengenakan medali Vapaudenristin Ritarikunta (Order of the Cross of Liberty) Finlandia, 1st Class with Swords, yang didapatkannya pada tanggal 16 Juni 1942. Nantinya dia akan mendapatkan versi yang lebih tinggi, 1st Class with Star and Swords, pada tanggal 6 Juli 1943
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (tengah) berbincang-bincang bersama dengan prajurit Waffen-SS. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan pada bulan Juni 1943 pada saat berlangsungnya upacara penyambutan para sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia yang telah pulang kembali ke negaranya. Pada saat itu jabatan Steiner adalah sebagai Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische), sebuah posisi yang baru ditempatinya selama sebulan saja, setelah sebelumnya menjadi Komandan Divisi SS Wiking dimana prajurit-prajurit sukarelawan asal Finlandia tersebut bertugas
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) bercengkerama dengan anak-anak warga setempat di Hanko, Finlandia, tanggal 1 Juni 1943. Foto ini diambil pada saat berlangsungnya acara penyambutan resmi para sukarelawan SS asal Finlandia yang baru saja kembali dari pertempuran berat di Front Timur. Mereka tergabung dalam Finnisches Freiwilligen Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Nordland" / SS-Panzergrenadier-Division "Wiking", yang masih menjadi bagian dari III. SS-Panzerkorps (germanische) pimpinan Steiner. Di belakang Steiner kita bisa melihat SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Uniknya, meskipun jabatan Kurkiala secara resmi adalah Verbindungsoffizier alias perwira penghubung, tapi sebenarnya fungsi tidak resminya adalah sebagai pendeta militer! Ini karena dalam struktur Waffen-SS tidak dikenal adanya fungsi pendeta militer, hanya dalam unit-unit tertentu saja jabatan tersebut diadakan (yang semuanya adalah unit beranggotakan sukarelawan asing)
Foto ini diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomela, di Hanko (Finlandia) pada saat penyambutan Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS (Batalyon Sukarelawan Finlandia di Waffen-SS), tanggal 1 Juni 1943. Mereka telah menyelesaikan masa kontrak selama dua tahun (1941-1943), dan kini pulang kembali ke negaranya. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”) dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps). Secara resmi, batalyon sukarelawan Finlandia tergabung dalam batalyon ketiga dari Resimen Nordland dengan Collani sebagai komandannya
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dan Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (memberi hormat, Panglima Suojeluskunta Finlandia) melakukan inspeksi kehormatan terhadap Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS (Batalyon Sukarelawan Finlandia di Waffen-SS) di Hanko, Finlandia, tanggal 1 Juni 1943. Inspeksi tersebut merupakan salah satu bagian dari acara penyambutan terhadap para sukarelawan tersebut yang baru saja pulang kembali ke negaranya setelah menyelesaikan masa kontrak bertugas di Waffen-SS selama dua tahun (1941-1943). Ikut menemani mereka sambil membawa pedang, SS-Obersturmbannführer Hans Collani (Kommandeur III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”). Secara resmi, batalyon sukarelawan Finlandia tergabung dalam batalyon ketiga dari Resimen Nordland dengan Collani sebagai komandannya. Foto ini diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomela
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (kiri, Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) berpidato di hadapan para prajurit dari batalyon sukarelawan Waffen-SS asal Finlandia, yang telah dipulangkan kembali ke negaranya setelah menyelesaikan masa dua tahun kontrak. Di tengah berdiri Letnan-Jenderal Lauri Malmberg (Panglima Suojeluskunta Finlandia), sementara di sebelah kanan adalah SS-Obersturmbannführer Kalervo Kurkiala (Verbindungsoffizier Finnisches Freiwilligen Bataillon). Foto ini sendiri diambil oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomeladi, di Hanko (Finlandia) pada tanggal 1 Juni 1943
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) menyapa para prajurit sukarelawan asal Finlandia (Finnisches Freiwilligen-Bataillon der Waffen-SS) yang tergabung dalam III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment “Nordland” / SS-Panzergrenadier-Division “Wiking”. Caption aslinya - dalam bahasa Finlandia - menyebutkan bahwa mereka adalah prajurit-prajurit yang terluka dalam pertempuran, meskipun tidak terlihat tanda-tandanya disini. Foto ini sendiri dijepret oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies Esko Suomeladi, di Hanko (Finlandia) pada tanggal 1 Juni 1943. Di hari itu sedang dilakukan penyambutan untuk para sukarelawan tersebut, yang telah menyelesaikan dua tahun masa tugasnya di Waffen-SS (1941-1943)
Acara kunjungan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) ke Asevelikylä yang berada di Tammersfors, Finlandia, pada tanggal 3 Juni 1943. Disini Steiner (tengah) tampak sedang berbincang-bincang dengan seorang perwira Angkatan Darat Finlandia, sementara di belakangnya yang baru keluar dari pintu adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). 'Asevelikylä' (Desa Rekan Seperjuangan) sendiri adalah komplek perumahan yang dibuat oleh pemerintah Finlandia untuk menampung para janda dan keluarga korban perang
Acara kunjungan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) ke Asevelikylä yang berada di Tammersfors, Finlandia, pada tanggal 3 Juni 1943. Disini Steiner (tengah) tampak sedang tersenyum, sementara yang berdiri di sebelah kiri adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). 'Asevelikylä' (Desa Rekan Seperjuangan) sendiri adalah komplek perumahan yang dibuat oleh pemerintah Finlandia untuk menampung para janda dan keluarga korban perang. Tipe rumah sederhana seperti ini kemudian menjadi populer, dan menjadi standar perumahan di Finlandia seusai perang. Mereka menjulukinya dengan nama "rumah veteran"
Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), dan Mayor-Jenderal Aaro Olavi Pajari (Komandan Divisi ke-18 Finlandia). Foto ini diambil pada tanggal 4 Juni 1943 oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies J. Taube, pada saat berlangsungnya kunjungan Steiner ke wilayah Mainilan Ala-kylä (Finlandia). Disini ketiga orang tersebut berpose di depan kantin lapangan yang menyediakan keperluan makan-minum prajurit
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) melihat ke kejauhan menggunakan teropong, sementara di belakangnya ikut mangawasi SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Matthias Kleinheisterkamp (Kommandeur SS-Gebirgs-Division "Nord"). Foto ini diambil pada tanggal 4 Juni 1943 oleh fotografer militer Finlandia, Sotilasvirkamies J. Taube, pada saat berlangsungnya kunjungan Steiner ke wilayah Mainilan Ala-kylä (Finlandia)
Foto ini diambil pada tanggal 11 Juni 1943 di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), dan memperlihatkan saat SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) melakukan inspeksi terhadap mantan anggota Frikorps Danmark (unit sukarelawan Waffen-SS asal Denmark) yang kini tergabung dalam SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark" / SS-Panzergrenadier-Division 11 (Germanische). Pada bulan juli 1943 selanjutnya terdapat perubahan nama divisi sehingga menjadi 11. SS-Panzergrenadier-Freiwilligen-Division "Nordland". Di belakang Steiner - dari kiri ke kanan - adalah SS-Obersturmbannführer Hermenegild Graf von Westphalen (Kommandeur SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark") dan SS-Obersturmbannführer Knud Børge Martinsen (mantan Komandan Frikorps Danmark yang sekarang menjadi Komandan I.Bataillon / SS-Grenadier-Regiment 1 "Danmark")
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), tanggal 28 Juli 1943, saat Steiner melakukan inspeksi ke markas SS-Panzergrenadier-Regiment "Danmark". Disinilah elemen-elemen III. SS-Panzerkorps mendapat pelatihan dengan pengawasan ketat dari Steiner. Karena anggotanya sebagian besar adalah sukarelawan dari Skandinavia dan Eropa Barat, maka nama korps pimpinan Steiner mendapat tambahan nama 'germanische' (ras Jermanik) di belakang namanya, sehingga menjadi III. SS-Panzerkorps (germanische)
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (kanan, Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) mengantar berjalan-jalan Otto Carl Mohr (Perwakilan Denmark di Berlin), yang sedang mengadakan kunjungan ke tempat pelatihan para sukarelawan Waffen-SS asal Denmark di Truppenübungsplatz Grafenwöhr, Bavaria (Jerman), bulan Juli 1943. Para sukarelawan ini tergabung dalam SS-Panzergrenadier-Regiment "Danmark", yang merupakan bagian dari 11. SS-Panzergrenadier-Freiwilligen-Division "Nordland". Nordland sendiri tergabung dalam Korps Panzer SS ke-3 pimpinan Steiner
Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Ernst-Heinrich Schmauser (Höhere SS und Polizeiführer "Südost"), dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Konstantin Kammerhofer (Beauftragter des Reichsführer-SS). Foto ini diambil pada tanggal 4 Oktober 1943, sewaktu berlangsungnya pertemuan para petinggi SS di Posen, Polandia. Dalam pertemuan - yang dihadiri oleh 33 orang SS-Obergruppenführer, 51 SS-Gruppenführer dan 8 SS-Brigadeführer ini - Reichsführer-SS Heinrich Himmler mengeluarkan pidatonya yang paling terkenal, yang berkaitan dengan situasi kritis di Front Timur serta penghancuran bangsa Yahudi. BTW, cukup menarik untuk diperhatikan bahwa - bahkan setelah bulan Juli 1943 - Schmauser masih mengenakan kragenspiegel (tanda pangkat kerah) SS model lama, yang telah digantikan oleh model baru (seperti yang dipakai oleh Steiner dan Kammerhofer) dari sejak musim semi tahun 1942!
SS-Oberführer Joachim Ziegler (Chef des Generalstabes III. SS-Panzerkorps) menunjukkan sesuatu di peta kepada pimpinannya, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps). Foto ini diambil pada musim semi tahun 1944 di Sillamäe, Estonia, yang menjadi markas III. SS-Panzerkorps (motorisiert) selama berlangsungnya Pertempuran Narva melawan Tentara Merah Soviet. Ziegler sendiri nantinya terbunuh dalam Pertempuran Berlin tanggal 2 Mei 1945. Pada saat itu dia telah menjadi SS-Brigadeführer serta Komandan 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland"
Upacara penganugerahan medali untuk dua orang tokoh Waffen-SS yang berprestasi dalam pertempuran di Narva (Estonia), yaitu SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) yang mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #86, dan SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Panzer-Brigade "Wallonien") yang mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub dan Nahkampfspange in Gold. Upacara ini diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 1944 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Di sebelah kiri Hitler berdiri ajudannya yang jangkung, SS-Sturmbannführer Richard Schulze-Kossens. BTW, dalam buku memoarnya, Léon Degrelle mengatakan bahwa setiap kali dia bertemu dengan Steiner, atasannya tersebut selalu terlihat klimis dan harum, bahkan meskipun di tengah-tengah peperangan! Orang-orang Jerman masa itu memang biasa menggunakan Rassierwasser (aftershave) setelah bercukur, dan tak terkecuali pula Steiner. Merk yang terkenal di masa Third Reich diantaranya adalah TARR, "Eau de Cologne", (Kölnisch Wasser) 4711, dan Pitralon
Foto studio SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), yang kemungkinan besar dibuat di hari yang sama dengan upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #86 oleh Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wolfsschanze, tanggal 28 Agustus 1944 (pengumumannya sendiri telah diterima dari tanggal 10 Agustus sebelumnya). Setelah kepungan Jerman atas kota Leningrad dipatahkan oleh pasukan Soviet, III. SS-Panzerkorps (germanische) pimpinan Steiner dipaksa untuk mundur ke kota Narva di Estonia, dimana garis pertahanan baru sedang dibuat. Pasukan Steiner sendiri sebagian besar terdiri dari para sukarelawan asing asal negara-negara Skandinavia, Baltik, Belgia dan Belanda. Merekalah yang berperan paling penting dalam Pertempuran Narva serta Pertempuran Garis Tannenberg melawan Tentara Merah yang berkekuatan berkali-kali lipat. Atas jasa-jasanya dalam dua pertempuran menentukan ini, maka Steiner dianugerahi medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya, yang diberikan langsung oleh sang Führer
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. Dalam foto ini, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) mengalungkan Ritterkreuz di leher SS-Hauptsturmführer der Reserve Karl-Heinz Ertel (Adjutant SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 49 "De Ruyter"). Berdiri di sebelah kiri Ertel dengan Ritterkreuz sudah tercantol di lehernya adalah SS-Sturmbannführer Wilhelm Schlüter (Führer SS-Artillerie-Regiment 54 "Nederland"), sementara yang mendampingi Steiner di sebelah kanan adalah SS-Obersturmbannführer Harald Riipalu (Kommandeur SS-Grenadier-Regiment 45 [estnische Nr. 1]). Berdiri antara Steiner dan Riipalu dengan memakai einheitsfeldmütze adalah SS-Sturmbannführer Christian Steenholdt-Schütt (Adjutant 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland")
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Franz Augsberger (Kommandeur 20. Waffen-Grenadier-Division der SS [estnische Nr.1]), SS-Obersturmbannführer Harald Riipalu (Kommandeur Waffen-Grenadier Regiment der SS 45 “Estland” [estnische nr. 1] / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS [estnische Nr. 1]), SS-Obersturmbannführer Paul-Albert Kausch (Kommandeur SS-Panzer-Abteilung 11 "Hermann von Salza" / 11.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland"), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Joachim Ziegler (Kommandeur 11. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland"), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps), SS-Sturmbannführer Wilhelm Schlüter (Führer SS-Artillerie-Regiment 54 / 23.SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nederland"), dan Oberst Paul Kresin (Kommandeur Artillerie-Kommandeur 138 [Arko 138]). Di foto ini kita bisa melihat bahwa Kresin telah mengenakan medali Deutsches Kreuz in Gold di dadanya (yang dia raih tanggal 1 September 1944). Ini berarti bahwa foto di atas diambil setelah tanggal tersebut. di pihak lain, Ziegler tampak tidak mengenakan Ritterkreuz - yang kelak dia raih pada tanggal 5 September 1944 - sehingga kita bisa aman berasumsi bahwa upacara ini diselenggarakan antara tanggal 1 s/d tanggal 4 September 1944
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. Foto ini memperlihatkan saat SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzer-Korps) mengalungkan Ritterkreuz ke leher SS-Obersturmbannführer Harald Riipalu (Kommandeur Waffen-Grenadier Regiment der SS 45 “Estland” [estnische nr. 1] / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS [estnische Nr. 1]), yang juga merupakan seorang sukarelawan SS asal Estonia. Berdiri di belakang Riipalu adalah SS-Sturmbannführer Christian Steenholdt-Schütt (Adjutant 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland")
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzer-Korps) terlihat berdiri paling depan, sementara di belakangnya adalah para bawahan serta staff-nya. Bapak-bapak berkacamata yang berdiri persis di belakang Steiner adalah SS-Standartenführer Juhann Tuuling, mantan komandan Waffen-Grenadier-Regiment der SS 46 yang kemudian dipindahkan sebagai staff III.SS-Panzer-Korps bulan Juli 1944
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzer-Korps) - di kanan - berpose bersama SS-Rottenführer Derk-Elsko Bruins (Geschützführer I. / SS-Panzerjäger-Abteilung 54 "Nederland") , yang merupakan salah satu Ritterkreuzträger di hari yang bersejarah itu. Bruins sendiri merupakan sukarelawan asal Belanda yang bergabung dengan Waffen-SS pada tanggal 26 April 1941
Upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps di Sillamäe (Estonia) untuk para Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) - tertanggal 23 Agustus 1944 - yang diadakan di awal bulan September 1944. SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzer-Korps) - di kanan - berpose bersama SS-Hauptsturmführer Günter Wanhöfer (kelahiran 18 November 1916), Kommandeur SS-Pionier-Bataillon 54 / SS-Freiwillige-Panzer-Grenadier-Brigade “Nederland” / III.SS-Panzer-Korps / Heeresgruppe Nord yang ikut dianugerahi Ritterkreuz di hari itu. Tanggal penganugerahan Ritterkreuz untuk Wanhöfer sendiri aslinya adalah 27 Agustus 1944
Para mantan anggota Waffen-SS berbaris di jalanan dengan diawasi oleh pandangan waspada petugas Polisi Militer Inggris (kiri). Mereka datang dalam acara reuni pasca perang para mantan anggota Waffen-SS (Nachkriegstreffen der Waffen-SS) yang diselenggarakan di Verden, Niedersachsen (Jerman), pada tanggal 27 Oktober 1952. Kemungkinan besar foto ini diambil sewaktu peletakan karangan bunga untuk mengenang para rekan seperjuangan yang telah gugur dalam Perang Dunia II. Baris kedua setelah pembawa karangan bunga adalah para pemimpin mereka, dari kiri ke kanan: Hermann-Bernhard Ramcke, Felix Steiner dan Herbert-Otto Gille. Ramcke adalah mantan jenderal Fallschirmjäger, sementara Steiner dan Gille sama-sama mantan komandan Divisi SS "Wiking". Ramcke dan Gille adalah sama-sama peraih medali Brillanten zum Ritterkreuz, sementara Steiner "hanya" mendapatkan Schwerter zum Ritterkreuz (satu tingkat lebih bawah dibandingkan Brillanten)
Dari kiri ke kanan: Hermann-Bernhard Ramcke, Felix Steiner dan Herbert-Otto Gille. Mereka datang dalam acara reuni pasca perang para mantan anggota Waffen-SS (Nachkriegstreffen der Waffen-SS) di Verden, Niedersachsen (Jerman), pada tanggal 27 Oktober 1952. Ramcke adalah mantan jenderal Fallschirmjäger, sementara Steiner dan Gille sama-sama mantan komandan Divisi SS "Wiking". Ramcke dan Gille adalah sama-sama peraih medali Brillanten zum Ritterkreuz, sementara Steiner "hanya" mendapatkan Schwerter zum Ritterkreuz (satu tingkat lebih bawah dibandingkan Brillanten)
Felix Steiner (tengah) di lapangan udara Malmi dalam acara kunjungannya ke Helsinki, Finlandia, bulan Agustus 1956. Melalui pesawat kecil di belakang, dia ditunjukkan - oleh tuan rumah - kondisi alam Finlandia di musim panas melalui udara. Setelah Perang Dunia II usai, sang mantan jenderal Waffen-SS ini tetap menjalin hubungan baik dengan mantan anakbuahnya, yang sebagian besarnya adalah para sukarelawan asing dari luar negeri. Di sebelah kiri Steiner adalah Aarne Roiha, sementara di kanannya adalah Unto Parvilahti. Dua-duanya adalah ex prajurit Waffen-SS dari Finlandia
Mantan jenderal Waffen-SS Felix Steiner (tengah) berfoto bersama dengan para ex sukarelawan SS asal Finlandia di Helsinki (Finlandia) di tahun 1956. Mereka semua adalah bekas anakbuah Steiner dalam Perang Dunia II, baik saat menjabat sebagai Komandan SS-Division "Wiking" maupun setelah menjadi Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische). Identitas dua orang wanita yang mengapit Steiner sendiri tidak diketahui. Yang jelas, mereka berdua (atau salah satu diantaranya) bukanlah istri sang jenderal, karena sepanjang hidupnya Steiner tidak pernah menikah atau bahkan menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis!
Dari kiri ke kanan: Hermann-Bernhard Ramcke, Felix Steiner dan Herbert-Otto Gille. Mereka datang dalam acara reuni pasca perang para mantan anggota Waffen-SS (Nachkriegstreffen der Waffen-SS) di Verden, Niedersachsen (Jerman), pada tanggal 27 Oktober 1952. Ramcke adalah mantan jenderal Fallschirmjäger, sementara Steiner dan Gille sama-sama mantan komandan Divisi SS "Wiking". Ramcke dan Gille adalah sama-sama peraih medali Brillanten zum Ritterkreuz, sementara Steiner "hanya" mendapatkan Schwerter zum Ritterkreuz (satu tingkat lebih bawah dibandingkan Brillanten)
Felix Steiner (tengah) di lapangan udara Malmi dalam acara kunjungannya ke Helsinki, Finlandia, bulan Agustus 1956. Melalui pesawat kecil di belakang, dia ditunjukkan - oleh tuan rumah - kondisi alam Finlandia di musim panas melalui udara. Setelah Perang Dunia II usai, sang mantan jenderal Waffen-SS ini tetap menjalin hubungan baik dengan mantan anakbuahnya, yang sebagian besarnya adalah para sukarelawan asing dari luar negeri. Di sebelah kiri Steiner adalah Aarne Roiha, sementara di kanannya adalah Unto Parvilahti. Dua-duanya adalah ex prajurit Waffen-SS dari Finlandia
Mantan jenderal Waffen-SS Felix Steiner (tengah) berfoto bersama dengan para ex sukarelawan SS asal Finlandia di Helsinki (Finlandia) di tahun 1956. Mereka semua adalah bekas anakbuah Steiner dalam Perang Dunia II, baik saat menjabat sebagai Komandan SS-Division "Wiking" maupun setelah menjadi Komandan III. SS-Panzerkorps (germanische). Identitas dua orang wanita yang mengapit Steiner sendiri tidak diketahui. Yang jelas, mereka berdua (atau salah satu diantaranya) bukanlah istri sang jenderal, karena sepanjang hidupnya Steiner tidak pernah menikah atau bahkan menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis!
Felix Steiner meninggal dunia di Münich (Jerman Barat) pada tanggal 12 Mei 1966 setelah terkena serangan jantung, hanya beberapa hari sebelum ulangtahunnya yang ke-70. Sang mantan jenderal Waffen-SS kemudian dikebumikan di Friedhof Perlacher Forst (Plot 201-Reihe A-Grab 16) yang beralamat di Stadelheimer Straße 1, Fasangarten, Münich. Pemakamannya sendiri dihadiri oleh ratusan orang mantan anggota Waffen-SS yang berdatangan dari segala penjuru Eropa. Selama hidupnya, Steiner tidak pernah menikah dan memiliki anak
Sumber :
Buku "Heinrich Himmler: A Photo History of the Reichsführer-SS" karya Max Williams
Buku "Terekille ja Takaisin" karya Unto Parvilahti
Buku "Twilight of the Gods: A Swedish Volunteer in the 11th SS Panzergrenadier Division 'Nordland' on the Eastern Front" karya Thorolf Hillblad
Majalah "The Axis Forces" edisi nomor 2 bulan April 2017 - Massimiliano Afiero
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Ian Sayer
Foto koleksi pribadi Olli Wikberg
Foto koleksi pribadi Phil Nix
www.3reich-collector.com
www.aftenposten.no
www.akg-images.co.uk
www.archive.org
www.audiovis.nac.gov.pl
www.beeldbank.wo2.nl
www.bpk-bildagentur.de
www.commons.wikimedia.org
www.eestileegion.com
www.findagrave.com
www.flickr.com
Buku "Heinrich Himmler: A Photo History of the Reichsführer-SS" karya Max Williams
Buku "Terekille ja Takaisin" karya Unto Parvilahti
Buku "Twilight of the Gods: A Swedish Volunteer in the 11th SS Panzergrenadier Division 'Nordland' on the Eastern Front" karya Thorolf Hillblad
Majalah "The Axis Forces" edisi nomor 2 bulan April 2017 - Massimiliano Afiero
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Ian Sayer
Foto koleksi pribadi Olli Wikberg
Foto koleksi pribadi Phil Nix
www.3reich-collector.com
www.aftenposten.no
www.akg-images.co.uk
www.archive.org
www.audiovis.nac.gov.pl
www.beeldbank.wo2.nl
www.bpk-bildagentur.de
www.commons.wikimedia.org
www.eestileegion.com
www.findagrave.com
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.frikorps-danmark.dk
www.gettyimages.com
www.gmic.co.uk
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.iltalehti.fi
www.kb.dk
www.korps-steiner.de
www.omnia.ie
www.oocities.org
www.oorlogsbronnen.nl
www.pantorijn.blogspot.com
www.pavel70slama.blog.cz
www.pinterest.com
www.reibert.info
www.sa-kuva.fi
www.ushmm.org
www.warfarehistorynetwork.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2gravestone.com
www.frikorps-danmark.dk
www.gettyimages.com
www.gmic.co.uk
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.iltalehti.fi
www.kb.dk
www.korps-steiner.de
www.omnia.ie
www.oocities.org
www.oorlogsbronnen.nl
www.pantorijn.blogspot.com
www.pavel70slama.blog.cz
www.pinterest.com
www.reibert.info
www.sa-kuva.fi
www.ushmm.org
www.warfarehistorynetwork.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2gravestone.com