General der Panzertruppe Heinz Guderian (kedua dari kanan), Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert), berdiskusi dengan seorang perwakilan dari pihak Rusia (tengah) mengenai garis demarkasi/perbatasan Jerman dan Soviet di wilayah Polandia yang telah diduduki. Mendampingi Guderian di sebelah kanan adalah Oberst i.G. Walther Nehring (Chef des Generalstabes XIX. Armeekorps). Foto ini diambil di sekitar Brest-Litovsk pada bulan September 1939 oleh Kriegsberichter Max Ehlert dan Heinz Boesig. Sebagian besar sumber tertulis dan juga internet menyebutkan bahwa perwira Rusia ganteng dalam foto ini adalah Jenderal Vladimir Borovitsky yang menjabat sebagai Komisar NKVD untuk Brigade Tank ke-29. Hal ini sedikit membingungkan karena si Rusia mengenakan jaket kulit dengan tanda pangkat Mayor atau yang setingkat dengannya, dan bukan jenderal. Titik terang didapatkan dari keterangan staff Front Belorusia, yang menyebutkan bahwa pada tanggal 20 September 1939 sekelompok pasukan pelopor Soviet dengan dipimpin oleh Mayor NKVD Filipp Filippovich Borovensky datang mengunjungi markas pasukan Jerman di Siemiatycze, barat-laut Brest, dimana tuan rumah kemudian memperlihatkan peta garis demarkasi Jerman-Soviet di wilayah Polandia yang diduduki. Mungkinkan terjadi kesalahan penulisan nama Borovensky menjadi Borovitsky karena kemiripannya? Tidak diketahui pasti. Yang jelas, nama Filipp Borovensky - yang nantinya terbunuh di tahun 1941 - jauh lebih cocok dengan identifikasi perwira Rusia dalam foto ini, berdasarkan dari kesamaan pangkat serta keterangan dari sumber asli yang menguatkannya
Dengan penuh rasa penasaran, prajurit-prajurit Jerman melihat-lihat kendaraan lapis baja BA-10A milik Tentara Merah di Lublin, Polandia, bulan September 1939. Mereka juga menyempatkan diri untuk ngadu huntu dengan prajurit Rusia yang menjaganya. BA-10A s/d BA-10M menjadi ranpur Soviet yang paling banyak diproduksi dalam Perang Dunia II, dengan jumlah mencapai 3.377 buah dari tahun 1938-1941. Ranpur dengan senjata utama meriam kaliber 45mm ini digunakan juga oleh Angkatan Barsenjata Finlandia dan Jerman. Pada kenyataannya, begitu banyak BA-10 yang dirampas oleh Wehrmacht sehingga pihak Komando Tinggi membuat nama resmi baru untuk kendaraan satu ini: Panzerspahwagen BA-203(r)! Foto oleh Kriegsberichter Höllenthal dari PK (Propaganda-Kompanie) 637 Ost
Perwira Jerman dan Rusia saling berjabat tangan selama berlangsungnya pertemuan antara kedua belah pihak di Lublin, Polandia, bulan September 1939. Foto oleh Kriegsberichter Höllenthal dari PK (Propaganda-Kompanie) 637 Ost
Pertemuan tentara Jerman dan Rusia di Lublin, Polandia, bulan September 1939. Seorang prajurit Jerman menaiki ranpur BA-20 Soviet yang nantinya ikut serta dalam parade kemenangan di Brest-Litovsk tanggal 22 September. BA-20 (Broneavtomobil 20) adalah ranpur yang mempunyai tugas utama sebagai alat pengintaian. Pada tahun 1941 produksinya dihentikan oleh pihak Soviet karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Foto oleh Kriegsberichter Höllenthal dari PK (Propaganda-Kompanie) 637 Ost
Dengan berdiri di atas podium, General der Panzertruppe Heinz Guderian, Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert), menyaksikan parade kemenangan pasukan Jerman - bersama dengan sekutu sementaranya dari Soviet - di Brest-Litovsk tanggal 22 September 1939. Dari kiri ke kanan : Generalleutnant Mauritz von Wiktorin (Kommandeur 20. Infanterie-Division), Heinz Guderian, dan Brigadir-Jenderal Semen M. Krivoshein (Komandan Brigade Tank Ringan Soviet ke-29). Ironisnya, Krivoshein sendiri merupakan keturunan Yahudi! Foto oleh Kriegsberichter Gutjahr dari PK (Propaganda-Kompanie) 689
Sumber ;
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.audiovis.nac.gov.pl
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.gettyimages.com
www.riowang.blogspot.com