Monday, October 25, 2010

Foto Léon Degrelle

Léon Degrelle di Brussels tanggal 15 Januari 1937. Pemimpin Parti Rexiste (Partai Rexist) di Belgia ini terkenal sebagai orator yang ulung, sama seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini yang menjadi idolanya. Partai sayap kanan ini mencapai puncak kesuksesannya tahun 1936 ketika berhasil meraih 11,4% suara dalam pemilihan umum yang diselenggarakan di tahun itu


Léon Degrelle sebagai ketua Partai Rexis sebelum Perang Dunia II. Mulai tahun 1938 dan sampai sebelum invasi Jerman, Partai Rexis pimpinan Degrelle mulai menurun popularitasnya, seiring dengan makin dekatnya sang pimpinan partai pada ideologi Nasional-Sosialisme serta Fasisme yang diusung oleh Jerman dan Italia


Kegiatan favorit Léon Degrelle: ngoceh! Di sepanjang tahun 1937 dan awal 1938, setiap acara partai Rexis yang dihadiri oleh Chef de Rex selalu mengundang banyak orang untuk menghadirinya. Pada bulan Januari 1937 Degrelle mengadakan pertemuan di auditorium terbesar di Brussels selama enam malam berturut-turut, dan auditorium tersebut selalu penuh setiap malamnya!



Ketua Partai Rexist Léon Degrelle keluar dari kantor pendaftaran sukarelawan Wallonie di musim panas tahun 1941. Ketika Jerman menyerbu Uni Soviet tanggal 22 Juni 1941 dan mengajak seluruh dunia untuk "melakukan perang suci melawan komunisme", lebih dari 1000 orang Wallonie langsung menyatakan kesiapannya untuk menjadi sukarelawan, termasuk di antaranya adalah Degrelle sendiri. Tentu saja pihak Jerman begitu gembira mengetahui bahwa tokoh yang sangat berpengaruh di Belgia tersebut bersedia untuk bergabung dan karenanya mereka menawari Degrelle jabatan perwira di Legion Wallonie yang nantinya dibentuk. Secara sopan Degrelle menolak tawaran tersebut dan lebih memilih memulai karir militernya dari pangkat terbawah dengan alasan untuk menambah pengalaman yang masih nol di bidang ini!


Para anggota pertama Legion Wallonie sedang berbaris dalam salah satu parade mereka demi mendukung "perang suci" Jerman di Front Timur tanggal 8 Agustus 1941. Tempatnya adalah di luar Beaux Arts Palais. Di tengah adalah sang pemimpin, siapa lagi kalau bukan Léon Degrelle!


Léon Degrelle di tengah acara resmi Partai Rexis yang diselenggarakan di Brussels (Belgia) bulan Agustus 1941 dan dihadiri oleh 800 orang calon sukarelawan Legion Wallonie. Dia berpidato dengan latar belakang lukisan besar Asmuni eh Adolf Hitler. Acara ini diberitakan dalam "Die Deutsche Wochenschau" nomor 572 keluaran 20 Agustus 1941, sementara foto yang sama dijadikan pula sebagai sampul DVD "Epic: The Story of the Waffen-SS Léon Degrelle"

 

Léon Degrelle memakai seragam milisi Rexis hitam berfoto bersama perwira Jerman yang tak diketahui namanya (sementara saya sendiri berkeyakinan kalau namanya adalah KLIWON!). Tampaknya foto ini diambil sebelum keberangkatan ke tempat pelatihan para sukarelawan Wallonie dimana nantinya mereka akan dikirimkan ke medan pertempuran Front Timur
 

Sukarelawan Wallonie untuk "Perang Melawan Komunis Soviet" sedang bersumpah setia kepada Hitler dengan mengenakan seragam Gebirgsjäger Heer tanggal 2 September 1941. Pemimpin Partai Rexis Léon Degrelle berdiri ketiga dari kiri. Dia memilih untuk memulai perang sebagai prajurit biasa dan bukannya perwira seperti yang seharusnya diberikan kepada tokoh berpengaruh seperti dia!



Leutnant der Reserve Léon Degrelle di medan perang Rusia sebagai sukarelawan di Wehrmacht sebelum ditransfer ke Waffen-SS. Di seragamnya telah tercantol medali Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Maret 1942) dan I.Klasse (21 Mei 1942) sebagai bukti bahwa tokoh politikus satu ini "tidak main-main" saat memutuskan untuk terjun ke medan perang! Foto kemungkinan besar diambil dalam rentang waktu antara 21 Mei 1942 (penganugerahan EKI) sampai dengan 15 Agustus 1942 (penganugerahan Ostmedaille)


 Leutnant Léon Degrelle berpatroli di pinggir rel kereta api bersama dengan pasukannya saat berlangsungnya ofensif Wehrmacht ke wilayah Kaukasus di musim panas tahun 1942. Dalam periode ini Degrelle, yang bergabung bersama Legion Wallonie, dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dan Eisernes Kreuz I.Klasse sebagai penghargaan atas kepahlawanannya di medan perang


Leutnant Léon Degrelle bersama dengan kameradnya yang merupakan seorang sanitäter (petugas medis militer) setelah terluka di Front Timur tahun 1942/1943. Selama pergulatan militernya di Front Timur, sang politisi Wallonie tercatat terluka sebanyak empat kali, dengan yang paling serius didapatkannya di Kantong Cherkassy bulan Januari 1944


 
 Léon Degrelle memakai seragam Heer dengan pangkat Leutnant. Disini dia mengenakan medali-medali keluaran Jerman: Pita Eisernes Kreuz II.Klasse, Eisernes Kreuz I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen in Silber serta Verwundetenabzeichen in schwarz. Perhatikan pula panji kebangsaan "Wallonien" di lengannya! Panji ini biasa disematkan pada setiap sukarelawan asing yang mengabdi di Wehrmacht serta Waffen-SS, dan biasanya berupa bendera atau simbol kebangsaan mereka




Léon Degrelle secara sukarela bergabung dengan Wehrmacht tahun 1941 bersama dengan sekitar 850 orang keturunan Wallonie lainnya, yang kemudian dimasukkan ke dalam unit setingkat batalyon yang dinamakan sebagai Wallonische-Infanterie Bataillon 373. Unit ini dikirim ke medan perang Rusia akhir tahun 1941 dan ditempatkan di bawah komando beberapa divisi: 101. Leichte Infanterie-Division, 100. Leichte Infanterie-Division, 68. Infanterie-Division, dan 97. Leichte Infanterie-Division. Karena dua unit pertama batalyon Wallonie ini merupakan unit infanteri ringan (Jäger), maka para anggotanya berhak untuk mengenakan insignia Gebirgsjäger seperti Edelweissabzeichen dan Bergmütze. Pada tahun 1943 kekuatannya sudah mencapai satu brigade dengan anggota sebanyak 2000 orang. Seperti beberapa unit sukarelawan asing Heer lainnya (contohnya: LVF dari Prancis), mereka dialihtugaskan dari Heer ke Waffen-SS untuk memenuhi permintaan dari Himmler. Pada tahun 1944 Degrelle mengaku bahwa hanya ada tiga orang anggota pertama batalyon Wallonie yang tersisa dari medan perang Rusia! Mereka menderita korban besar di tahun 1942/1943 meskipun bertempur dengan baik. Karenanya, hanya sedikit sukarelawan Wallonie yang "berhak" mengenakan insignia gunung Heer, termasuk Léon Degrelle


 Hauptmann Lucien Lippert (Kommandeur Legion Wallonie) dan wakilnya, Leutnant Léon Degrelle, bulan Juli 1943. Lippert adalah mantan perwira staff jenderal Belgia yang kemudian menjadi pimpinan para sukarelawan Wallonie (orang Belgia yang berbahasa Prancis) di Wehrmacht. Pada tanggal 1 Juni 1943 Legion Wallonie ditransfer dari Heer ke Waffen-SS dan dinamai ulang sebagai SS-Sturmbrigade Wallonie. Uniknya, sebenarnya yang merekrut para sukarelawan ini untuk pertama kalinya pada tahun 1941 adalah Waffen-SS juga, yang kemudian mengirimnya ke Heer musim gugur 1941!


 Leutnant Léon Degrelle dalam acara pembukaan pameran foto di Belgia yang menampilkan para anggota Legion Wallonie sebagai penghormatan untuk ulangtahunnya yang ke-30, tanggal 18 Juni 1943. Di bulan yang sama Legion Wallonie berpindah dari Heer ke Waffen-SS dan dinamai ulang menjadi SS-Sturmbrigade "Wallonien". Unit ini dimasukkan menjadi bagian dari Divisi SS "Wiking" dan bertugas di sektor selatan Front Timur di akhir tahun 1943


Reichsführer-SS Heinrich Himmler mengadakan inspeksi ke markas sukarelawan SS Wallonie hasil pindahan dari Heer yang baru dibentuk, 26 Juni 1943. Disini tampak dia (kedua dari kiri) sedang berbicara dengan Leutnant Léon Degrelle (tengah). Satu bulan sebelumnya Himmler dan Degrelle sudah bertemu di kereta api pribadi sang Reichsführer-SS yang dinamakan "Sonderzug Heinrich" yang sedang berada dalam perjalanan ke Meseritz, Pommern. Pertemuan secara pribadi membahas nasib Legion Wallonie berlangsung dari jam 22:00 malam tanggal 23 Mei 1943 s/d jam 01:00 diniari tanggal 24 Mei 1943


Tampaknya masih dalam kesempatan yang sama. Léon Degrelle dan Heinrich Himmler


 Leutnant Léon Degrelle menginspeksi para sukarelawan baru Sturmbrigade Wallonien di Namur (Belgia), bulan Juli 1943. Unit sukarelawan Wallonie ini pada awalnya tergabung di Heer, tapi kemudian ditransfer ke Waffen-SS bulan Juni 1943. Dari sejak saat itu kekuatannya terus berkembang menjadi setingkat resimen dan kemudian divisi. Nama terakhir yang disandangnya dari sejak tahun 1944 adalah SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Wallonien"


SS-Obersturmführer Léon Degrelle dalam upacara penyerahan bendera Sturmbrigade Wallonie di musim panas tahun 1943


SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (tersenyum ke kamera) bersama dengan beberapa orang anakbuahnya dari SS-Sturmbrigade Wallonien di Kantong Cherkassy awal tahun 1944. Bagi 56.000 orang prajurit Wehrmacht yang terperangkap disana di akhir bulan Januari 1944, pengepungan ini mungkin merupakan pergulatan paling brutal, luar biasa melelahkan dan menguras mental yang pernah mereka alami. Pertempuran yang berkecamuk berpusat pada usaha bersama unit-unit Heer dan Waffen-SS yang berusaha membebaskan rekan-rekan mereka dari unit-unit Heer dan Waffen-SS lainnya yang terperangkap di garis belakang Rusia


 
SS-Hauptsturmführer der Reserve Léon Degrelle (Führer SS-Sturmbrigade Wallonien) dan para anggota unitnya yang selamat dari kepungan Tentara Merah di Cherkassy. Pertempuran yang konstan serta serbuan berkali-kali pasukan musuh membuat anggota brigade tersebut berkurang drastis dari 2000 orang menjadi hanya tinggal 632 yang tersisa! Meskipun begitu, sampai ditariknya pasukan Jerman dari pengepungan, pihak Rusia tak mampu menembus pertahanan penuh determinasi para sukarelawan asal Belgia tersebut! BTW, Artileri yang numpang nampang di depan dalam foto ini adalah senjata anti-tank 7,62 cm Rusia


Pemberian medali kepada para pahlawan Pertempuran Cherkassy. Upacaranya diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Februari 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking"), Adolf Hitler, SS-Brigadeführer Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier) dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei). Degrelle mendapat Ritterkreuz #2474 sementara Gille Schwertern #47




Para komandan pasukan yang menerima medali dari tangan Hitler di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Februari 1944 atas kepahlawanan mereka dalam Pertempuran di Cherkassy. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking"), Generalleutnant Theobald Helmut Lieb (Kommandierender General XXXXII. Armeekorps) dan SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"). Paling kanan adalah Reichspressechef Dr. Otto Dietrich. Degrelle sendiri bukanlah orang Jerman, melainkan sukarelawan dari Wallonie (wilayah Belgia yang berbahasa Prancis)!


 Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) berbincang-bincang santai dengan dua orang perwira Waffen-SS yang berprestasi: SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (kiri, Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") dan SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (kanan, Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien") tak lama setelah penganugerahan medali di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Februari 1944 atas kepahlawanan mereka dalam Pertempuran di Cherkassy


Konferensi pers yang dilangsungkan di Reichspropagandaministerium (Berlin) tak lama setelah upacara penganugerahan medali untuk para pahlawan Pertempuran Cherkassy di Führerhauptquartier Wolffschanze tanggal 20 Februari 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5. SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"), Generalleutnant Theobald Helmut Lieb (Kommandierender General XXXXII. Armeekorps), SS-Obergruppenführer Dr. Otto Dietrich (Reichspressechef), dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") 



Léon Degrelle sebagai SS-Hauptsturmführer der Reserve dengan medali Ritterkreuz yang didapatnya tanggal 20 Februari 1944


Léon Degrelle sebagai sampul majalah Wehrmacht terkemuka SIGNAL. Ritterkreuz yang terpasang di lehernya adalah hasil editan Photoshop zaman Fir'aun!


Léon Degrelle dengan senang hati membiarkan para pengagumnya memperhatikan medali kebanggaan Ritterkreuz yang tergantung di lehernya


Léon Degrelle sebagai seorang ayah bersama dengan putri-putri tercintanya


Léon Degrelle bersama dengan para Grenadiernya sedang mengantisipasi datangnya serangan Rusia di Estonia, Agustus 1944. Terlihat jelas kelelahan di mata para pasukannya, sementara Degrelle? Semangat yang tak kunjung padam untuk bertempur!


Léon Degrelle memimpin pasukannya berpatroli di pedalaman Rusia, 6 Oktober 1944. Tampak jelas kelelahan di matanya!


Léon Degrelle di bulan November 1944 dalam kunjungannya ke para sukarelawan Prancis "Charlemagne"

Wudhu? Bukan lah! Léon Degrelle dengan seragam camo tanpa gelembung (layaknya khaki) dipadukan dengan sepatu boot tinggi perwira


Léon Degrelle sebagai SS-Sturmbannführer


Léon Degrelle bersama dengan SS-Hauptsturmführer Hermann Weiser dan SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich


Léon Degrelle dan ajudannya SS-Untersturmführer Roger Wastiau di Charleroi, Belgia. Di kerah Wastiau kita bisa melihat tergantung medali Kriegsverdienstkreuz 2.Klasse mit Schwertern


Léon Degrelle dan SS-Gruppenführer Richard Jungclaus (Höherer SS und Polizeiführer Belgien und Nordfrankreich)



 SS-Sturmbannführer Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien) memberi salam hormat pada barisan sukarelawan Wallonie di atas sebuah Sd.Kfz.251 bersama dengan anaknya dalam acara parade "Kembalinya ke Kampung Halaman" Sturmbrigade Wallonien dari pengepungan Kantong Cherkassy yang digelar pada tanggal 1 April 1944 di Brussels, Belgia. Para anggota SS-Freiwilligen-Brigade "Wallonie" tersebut melintasi kota dari selatan ke utara, sementara foto ini sendiri diambil di depan "Bourse" (bangunan bursa saham Belgia). Degrelle mengenang: "Aku menyambut parade Légion Wallonie di depan bursa saham di salah satu kendaraan kami. Aku luar biasa gembira dan merasa bangga yang tak terperikan saat kendaraan lapis baja dan kendaraan perang lainnya melintasiku dengan suara yang bergemuruh. Kendaraan-kendaraan ini sebenarnya merupakan pinjaman dari Sepp Dietrich, tapi mereka dipenuhi oleh prajurit-prajurit Belgia kami. Aku menyambut setiap kendaraan yang melintas dengan tangan kananku yang terangkat ke atas, helm baja menutupi kepalaku dan medali Ritterkreuz yang kudapatkan langsung dari Hitler terpasang di leherku. Tangan yang satunya memegang tangan anakku yang diperbolehkan untuk naik ke atas kendaraan dan berdiri bersamaku. Diperkirakan sekitar seratus ribu orang menyambut kedatangan kami dengan gegap gempita sambil melemparkan buket bunga yang menggunung."


SS-Sturmbannführer Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien) mempersembahkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse pada para perwira terbaik brigadenya selama berlangsungnya parade "Kembalinya ke Kampung Halaman" Sturmbrigade Wallonien dari pengepungan Kantong Cherkassy yang digelar pada tanggal 1 April 1944 di Charleroi, Belgia. Para penerima, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Marcel Lamproye (Chef 5. Panzerabwehrkompanie) dan SS-Obersturmführer Marcel Bonniver (Chef 4. Sturmgewehrkompanie)


 SS-Sturmbannführer Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien) mempersembahkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse pada para perwira terbaik brigadenya selama berlangsungnya parade "Kembalinya ke Kampung Halaman" Sturmbrigade Wallonien dari pengepungan Kantong Cherkassy yang digelar pada tanggal 1 April 1944 di Charleroi, Belgia. Foto diambil di depan l'église Saint-Christophe. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Roger Wastiau (Adjutant 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), Degrelle, SS-Obersturmführer Marcel Lamproye (Chef 5. Panzerabwehrkompanie), SS-Hauptscharführer Pascal Bovy (Stellvertreter Kommandeur Feldgendarmerie), SS-Obersturmführer Marcel Bonniver (Chef 4. Sturmgewehrkompanie) dan SS-Untersturmführer Jean-Marie Lantiez (Chef Nachrichtenzug). Degrelle sendiri sebelumnya telah mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Hitler atas prestasinya di Kantong Cherkassy dan sang Führer, yang kemudian menaruh perhatian besar pada perkembangan brigade Degrelle, menjadikan sang komandan Wallonie sebagai salah satu perwira perang favoritnya walaupun notabene dia bukanlah orang Jerman!


 Para perwira Wehrmacht dan SS berkumpul di depan aula kota di Charleroi, Belgia, dalam acara parade "Kembalinya ke Kampung Halaman" Sturmbrigade Wallonien dari pengepungan Kantong Cherkassy yang digelar pada tanggal 1 April 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); Militärverwaltungschef Eggert Reeder (Verwaltungschef für Belgien und Nordfrankreich); dan Generalleutnant Emil Zellner (Oberfeldkommandantur 520 Mons). Baris belakang: SS-Sturmbannführer Heinrich "Hein" Springer (Divisionsadjutant 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 25/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"); SS-Sturmbannführer León Degrelle (Kommandeur SS-Freiwilligen-Brigade "Wallonie"); SS-Oberführer Fritz Kraemer (Ia Erster Generalstabsoffizier I. SS-Panzer-Korps "Leibstandarte"); SS-Hauptsturmführer tak dikenal; SS-Hauptsturmführer Hermann "Bibl" Weiser (Adjutant Kommandierender-General I. SS-Panzer-Korps "Leibstandarte" Dietrich); SS-Standartenführer tak dikenal; dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Polizei Richard Jungclaus (Bevollmächtigter des Reichsführer-SS in Belgien und Nordfrankreich)


Léon Degrelle dan SS-Gruppenführer Richard Jungclaus di Istana Charles II, Charleroi, Belgia, tanggal 1 April 1944


Upacara pemberian medali di Charleroi (Belgia) kepada para anggota Wallonie yang selamat dalam pengepungan Cherkassy. Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich, SS-Gruppenführer Richard Jungclaus dan SS-Sturmbannführer Léon Degrelle


Upacara penghargaan kepada para anggota Sturmbrigade Wallonie yang selamat dalam Pengepungan Soviet di Cherkassy yang diselenggarakan di Charleroi, Belgia, tanggal 1 April 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"), dan SS-Obersturmführer der Reserve Jean Vermeire (5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien")


SS-Sturmbannführer Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade Wallonien) berfoto bersama dengan para perwiranya di Restaurant de I’Horloge, Brussels (Belgia), pada tanggal 11 April 1944. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: 1.SS-Untersturmführer Alfred Devaux (13 November 1922 - ?), 2.SS-Untersturmführer Albert Steiver (26 September 1917 - 1990), 3.SS-Untersturmführer Georg von Schafroff (17 November 1903 - ?), 4.SS-Obersturmführer Henri Derriks (31 Juli 1904 - 6 November 1972), 5.SS-Untersturmführer Valére-Jahn Roemaet (20 Oktober 1897 - ?), 6.SS-Untersturmführer Jacques Wautelet (5 Januari 1922 - 1996), 7.SS-Untersturmführer Jean-Marie Lantiez (25 Agustus 1920 - ?), 8.SS-Untersturmführer Albert Nortier (11 November 1918 - 1982), 9.SS-Obersturmführer Marcel Lamproye (31 Mei 1914 - akhir 1990-an), 10.SS-Untersturmführer Albert Sapin (24 November 1916 - 1986), 11.SS-Untersturmführer Adrien Godsdeel (23 Desember 1898 - awal 1980-an), 12.SS-Untersturmführer Charles Monfils (4 Mei 1920 - ?), 13.SS-Untersturmführer François Chomé (15 November 1913 - ?), 14.SS-Obersturmführer Josy Graff (2 Desember 1917 - ?), 15.SS-Sturmbannführer Léon Degrelle (15 Juni 1906 - 31 Maret 1994), 16.SS-Obersturmführer Henri Thyssen (15 Juli 1920 - 20 April 1945), 17.SS-Obersturmführer Camille Bosquion (13 Agustus 1905 - 3 Juni 1944), 18.SS-Hauptsturmführer Jules Mathieu (23 September 1909 - ?), 19.SS-Untersturmführer Raymond Camby (7 Januari 1922 - ?), 20.SS-Untersturmführer Nicolas Kamsky (14 Desember 1898 - ?), 21.SS-Untersturmführer Charles Schumacher (? - ?), 22.SS-Untersturmführer Edouard Serlet (? - ?), 23.SS-Untersturmführer Roger Wastiau (31 Oktober 1921 - 1985), 24.SS-Untersturmführer Gustave Paquot (14 Januari 1925 - 3 Mei 2011), 25.SS-Untersturmführer Marcel Thomas (? - ?), 26.SS-Untersturmführer Fernand Foulon (18 Maret 1916 - ?), 27.SS-Obersturmführer Albert Wehinger (21 Juli 1914 - ?), 28.SS-Untersturmführer Roger De Goy (22 Oktober 1919 - 27 Juni 1979), 29.SS-Untersturmführer Guy Warnier (26 November 1920 - ?), 30.SS-Hauptsturmführer Adolphe Renier (18 Juli 1915 - 30 Mei 1998), 31.SS-Obersturmführer Marcel Bonniver (20 Januari 1905 - 26 Desember 1983), 32.SS-Untersturmführer Jules Sandron (16 Oktober 1915 - ?), 33.SS-Obersturmführer Robert Denie (24 Agustus 1908 - ?), 34.SS-Obersturmführer Albert Lassois (2 Februari 1905 - ?), 35.SS-Obersturmführer Georges Ruelle (23 April 1910 - 1981), 36.SS-Untersturmführer Georges Van Eesbeeck (? - ?), dan 37.SS-Untersturmführer Rudolphe Bal (30 April 1911 - Januari 1945)


Léon Degrelle berpidato
 
Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (Kommandeur Kampfgruppe Wagner), SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade "Wallonien") dan SS-Obersturmführer Karl Schäfer (Adjutant 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade "Wallonien"). Foto diambil di dekat Dorpat (Estonia) bulan Agustus 1944 ketika sebagian Sturmbrigade Wallonie berada di bawah komando sang Brigadeführer dalam Kampfgruppe Wagner. Degrelle dan ajudan Jermannya mengenakan seragam kamuflase dari jenis SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern). Degrelle bahkan mengenakan feldmütze M38 dari bahan yang sama yang merupakan hasil modifikasi di lapangan dan bukannya resmi keluaran depot pasukan!


Foto ini diambil di dekat Dorpat (Estonia) bulan Agustus 1944 ketika sebagian Sturmbrigade Wallonie berada di bawah komando sang Brigadeführer dalam Kampfgruppe Wagner. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Karl Schäfer (Adjutant 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade "Wallonien"), SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade "Wallonien") dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (Kommandeur Kampfgruppe Wagner)


 28 Agustus 1944: Dengan ditemani oleh perwira-perwira SS lainnya, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) dan SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Panzer-Brigade "Wallonien") tiba di Führerhauptquartier Wolffschanze untuk bertemu dengan sang Führer sekaligus dianugerahi medali Schwerter (Steiner) dan Eichenlaub (Degrelle)


Upacara penganugerahan medali untuk dua orang tokoh Waffen-SS yang berprestasi dalam pertempuran di Narva (Estonia), yaitu SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Felix Steiner (Kommandierender General III. SS-Panzerkorps) yang mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #86, dan SS-Sturmbannführer der Reserve Léon Degrelle (Kommandeur 5. SS-Freiwilligen-Panzer-Brigade "Wallonien") yang mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub dan Nahkampfspange in Gold. Upacara ini diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 1944 di Führerhauptquartier Wolffschanze. Di sebelah kiri Hitler berdiri ajudannya yang jangkung, SS-Sturmbannführer Richard Schulze-Kossens. BTW, dalam buku memoarnya, Léon Degrelle mengatakan bahwa setiap kali dia bertemu dengan Steiner, atasannya tersebut selalu terlihat klimis dan harum, bahkan meskipun di tengah-tengah peperangan! Orang-orang Jerman masa itu memang biasa menggunakan Rassierwasser (aftershave) setelah bercukur, dan tak terkecuali pula Steiner. Merk yang terkenal di masa Third Reich diantaranya adalah TARR, "Eau de Cologne", (Kölnisch Wasser) 4711, dan Pitralon

 
SS-Sturmbannführer Léon Degrelle dengan medali Eichenlaub


Kepala Komite Pembebasan Wallonie Léon Degrelle bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop, bulan Desember 1944


Léon Degrelle berfoto bersama dengan para perwira SS


Léon Degrelle di lumpur Pomerania tahun 1945. Salah satu foto langka yang memperlihatkan dia dengan medali Eichenlaubnya!


Léon Degrelle dalam kunjungan ke pasukannya di dekat Stargard bulan Februari 1945


Foto lan Léon Degrelle di Pomerania tahun 1945


Léon Degrelle dengan seragam SS-Standartenführer. Foto dari tahun 1949


Foto lainnya dari Léon Degrelle dengan seragam SS-Standartenführer. Kalau yang ini tahun 1983


Léon Degrelle memakai seragam putih musim panas SS di Spanyol tanggal 8 Oktober 1957


Tetap teguh memuja Hitler walaupun perang sudah berlalu dan Nazi kalah total!


Léon Degrelle dengan seragam putih musim panas SS dan segambreng penghargaan super bergengsi yang diraihnya semasa perang. Dia mempunyai sebuah villa yang indah di Majorca, Spanyol, tak jauh dari tempat tinggal Otto Kretschmer (jagoan U-boat Jerman paling dahsyat dalam Perang Dunia II). Dia juga enak kalau diajak wawancara, dan tidak "mentang-mentang". BTW, pangkat terakhirnya, SS-Standartenführer (Kolonel Senior) setingkat dengan pangkat Brigjen (Brigadir Jenderal) kalau di Indonesia


 Léon Degrelle mengenakan seragam parade Phalangis Spanyol dengan insignia kerah SS-Standartenführer dalam acara pernikahan putri tercintanya yang diselenggarakan tahun 1962. Degrelle dikaruniai enam orang anak (lima putri dan satu putra): Françoise Degrelle, Chantal Degrelle, Anne Degrelle, Godelive Degrelle, Léon-Marie Degrelle, dan Marie Christine Degrelle


Degrelle tua pasca-perang. tetap bangga mengenakan medali Eichenlaub yang didapatnya dengan bersimbah darah! Orang-orang skeptis berkata bahwa penghargaan-penghargaan yang didapat Degrelle semata-mata karena "siapa dia" dan bukan "apa yang dilakukannya". Untuk menjawabnya, saya akan berikan contoh tiga orang: Baldur von Schirach: panglima Hitlerjugend dan juga seorang Gauleiter. Medali tertingginya adalah Eisernes Kreuz II klasse; Artur Axmann: panglima Hitlerjugend. Medali tertingginya adalah Eisernes Kreuz II klasse. Reinhard Heydrich, orang kedua SS setelah Himmler. Medali tertingginya adalah Eisernes Kreuz I klasse. Sementara Degrelle? Ritterkreuz mit Eichenlaub, Deutsches Kreuz in Gold, Nahkampfspange in Gold, Verwundetenabzeichen in Gold!


Léon Degrelle tua


Léon Degrelle di masa tua di rumahnya yang asri


Léon Degrelle di Malaga tahun 1987


Léon Degrelle di Madrid tahun 1990


Léon Degrelle di Madrid sedang merundingkan perencanaan acara simpatisan Nazi

 Léon Degrelle dalam berbagai buku dan penerbitan lainnya


Patung badan Léon Degrelle produksi Laboratoire de Sculpture


Wallpaper Léon Degrelle



Dalam wawancara yang dilakukan setelah perang ini, Léon Degrelle berbicara tentang Islam sekaligus menyatakan keterkejutannya tentang begitu banyaknya orang yang tidak tahu bahwa terdapat 60.000 orang muslim dalam tubuh Waffen-SS. Ini adalah terjemahan kasarnya: "Hitler sangat tertarik pada Islam dan sangat sensitif tiap kali membicarakan tentangnya. Dia tahu potensi tersembunyi umat muslim bagi Eropa yang bersatu." Ketika pewawancara bertanya: "Dari sudut pandang apa? agama?", Degrelle menjawab: "Ya, agama. Hitler sebenarnya merupakan orang yang relijius tapi sangat menentang campur tangan agama dalam urusan sehari-hari. Dia tidak terlalu memandang peran penting gereja. Gereja telah menentang Nazisme tapi kemudian berubah sikap, seperti biasa, menjadi pemuja sang pemenang meskipun datangnya selalu terlambat. Hitler menginginkan adanya muslim dalam tubuh SS karena cepat atau lambat dia akan membutuhkannya. Hitler menginginkan para SS muslim ini untuk membawa pulang revolusi Nazi dan bertempur bersama bukannya saling bertempur seperti yang terjadi pada masa sekarang. Pada Tahun Baru 1945 Hitler memberikan sebentuk kalung kecil dengan gambar ayat al-Qur'an bersepuh kuning emas bagi 60.000 orang prajurit muslimnya. Ingat, rasisme Hitler bukanlah berarti menindas ras lain melainkan menguatkan sekaligus menyeimbangkan potensi kepintaran kaum muda dan mudi demi membangun bangsa yang kuat dan bersatu." Degrelle juga menekankan betapa pentingnya keluarga dengan banyak anak dan di masa kekuasaan Hitler tiap tahunnya lahir 1.800.000 bayi Jerman. Dia menyimpulkan bahwa "Negara-negara yang tidak bahagia biasanya tidak mempunyai banyak anak kecil"!




Sumber :
Buku "Encyclopédie de l'Ordre Nouveau Wallonie" karya Grégory Bouysse
Buku "Heinrich Himmler: A Photographic Chronicle of Hitler’s Reichführer-SS" karya Martin Mansson
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" karya Florian Berger
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
www.5sswiking.tumblr.com
www.audiovis.nac.gov.pl
www.bloggen.be
www.blogs.lesoir.be
www.forum.axishistory.com
www.home.arcor.de
www.lewisheatonbooks.com
www.military.be

www.mourningtheancient.com
www.nacioneuropa.webs.com

www.tipsimages.it 
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com

2 comments:

alonelistless said...

Info saja dan mungkin anda lebih tahu duluan...kalo ada minta dong tentang artikel tentang para Nazi yang melarikan diri...khususnya yang ke indonesia. thx
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/26/074634/1474859/763/kota-anak-kembar-buatan-dokter-nazi

josephine jumawan caballo said...

Halo semuanya
Nama saya Josephine jumawan caballo, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu karina roland yang baik karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya telah membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion, tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman. dan saya sangat Frustras karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berhutang pada bank saya dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia itu teman saya menelepon susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu karina roland, jadi saya sudah menghubungi susan ramirez dan dia katakan saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu karina roland bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk memberanikan diri dan saya menghubungi ibu karina roland dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang masuk dan diluluskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke rekening saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang pekerjaan baik ibu karina roland jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Nyonya karina roland: (karinarolandloancompany@gmail.com) a tau hanya whatsapp +15857083478 dan saya jamin Anda akan memberikan informasi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Ny. karina Rola nd email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai karina roland 'ibu untuk mengubah kehidupan finansial saya.