Monday, April 26, 2010

SS-Standartenführer Joachim 'Jochen' Peiper (1915-1976), Ksatria Panzer SS!

Jochen Peiper dalam foto berwarna dengan kualitas amit-amit (1,19 MB choy!). Foto ini diambil oleh fotografer pribadi Adolf Hitler, Heinrich Hoffmann, tak lama setelah Peiper menerima medali Eichenlaub


Jochen Peiper saat masih berstatus sebagai ajudan Heinrich Himmler. Di sebelahnya adalah Max Wünche, si tampan yang saat itu juga menjadi ajudan dari Adolf Hitler


Jochen Peiper mengawasi horison dengan teropong guntingnya. Foto ini diambil dari album foto pribadi miliknya yang bertajuk "Mein Kompanie" (Kompi Ogut). Dengan melihat bahwa pada saat foto ini dibuat Peiper telah mengepalai sebuah kompi, maka bisa dikira-kira bahwa pangkat Peiper masih SS-Hauptsturmführer (Kapten) dan tahunnya adalah musim dingin 1941-1942


SS-Sturmbannführer Jochen Peiper memberi hormat Nazi pada peti mati yang menyimpan jenazah anak buahnya, SS-Obersturmführer (Letnan Satu) Lucas Westrup, dalam upacara pemakaman yang dihadiri perwira-perwira Waffen-SS dari Leibstandarte, 26 Februari 1943. Westrup adalah komandan kompi ke-12 divisi tersebut yang terbunuh dalam pertempuran di dekat Krasnograd dua hari sebelumnya. Untuk menghargai jasa-jasanya maka pangkatnya dinaikkan setingkat secara anumerta menjadi SS-Hauptsturmführer. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Obersturmführer Otto Dinse, ajudan Peiper


SS-Obersturmbannführer Jochen Peiper di bulan November 1944 di Westphalia


Foto ini telah tersebar luas di berbagai buku, website dan forum, dan dipercaya sebagai foto Jochen Peiper sewaktu memimpin pasukannya dalam Pertempuran Bulge. Padahal ini adalah kesalahan yang nyata Brow! Dalam buku "Leibstandarte 1943-1945" oleh Charles Trang Heimdal, kedua orang ini adalah (dari kiri ke kanan) : SS-Oberscharführer Persin dan SS-Unterscharführer Ochsner


Jochen Peiper difoto ketika bertempur di Austria bulan April 1945. Terlihat medali Schwerter telah nongkrong di lehernya



Oleh : Alif Rafik Khan

Joachim Peiper dikenal sebagai salah satu ksatria Jerman paling tangguh sekaligus paling terkenal dalam Perang Dunia II. Kita sendiri lebih mengenalnya sebagai "Jochen" Peiper, yang merupakan nama panggilan umum di Jerman dari Joachim. Manusia satu ini lahir di Berlin tanggal 30 Januari 1915, dan namanya mengemuka ketika memimpin unit panzer SS dalam penyerbuan Jerman ke Polandia tahun 1939. Ayahnya sendiri adalah veteran Jerman dalam Perang Dunia Pertama, dan dia mempunyai dua orang saudara: Hans-Hasso dan Horst. Di ujung karir militernya yang gemilang, Peiper tercatat dalam tinta emas sejarah sebagai kolonel resimen termuda di seluruh Waffen-SS! Nama lengkap menterengnya adalah SS-Standartenführer Joachim Peiper, Divisi Panzer SS ke-1 Leibstandarte Adolf Hitler.

Peiper direkrut oleh SS-Verfügungstruppe tahun 1935 tak lama setelah lulus kuliah. Sepp Dietrich langsung yang melihat aplikasinya dan sekaligus memasukkannya ke dalam Resimen Penjaga Kehormatan SS "Leibstandarte Adolf Hitler" ke-1 (yang kemudian dirombak menjadi unit tempur Waffen-SS menjelang pecahnya Perang Dunia II). Pada awalnya dia mengabdi sebagai ajudan di staff Heinrich Himmler sebelum diberi kepercayaan memegang komando sendiri dalam unit-unit panzer yang ervariasi dalam tubuh Leibstandarte. Ketika masih menjadi staff Himmler, Peiper bertemu dengan jodohnya, Sigurd. Mereka kemudian menikah dan mempunyai tiga ekor eh orang anak: Hinrich, Elke, dan Silke. Himmler terutama dekat sekali dengan ajudannya yang satu ini dan berperan besar dalam melesatnya karir Peiper sebelum dia bertugas di Waffen-SS. Dalam umur 29 tahun Peiper telah menjadi kolonel penuh dari Waffen-SS, sekaligus ksatria perang yang disegani baik oleh kawan maupun lawan. Tak tanggung-tanggung medali tertinggi yang diraihnya adalah Schwerter (hanya 159 orang terpilih yang mendapatkannya!), yang disematkan langsung oleh Adolf Hitler.

Peiper memang benar-benar seorang komandan tempur yang berbakat dan tidak semata-mata mengandalkan kedekatannya dengan Himmler untuk perkembangan karir pribadi. Dia banyak terlibat dalam pertempuran-pertempuran tank besar dalam Perang Dunia II, dan anak buahnya begitu memujanya sampai kepada tahap siap untuk dibawa bertempur ke neraka sekalipun! Karena inilah banyak sejarawan yang secara terus terang mengakui bahwa Peiper adalah seorang "pemimpin yang kharismatis". Dua pertempuran utama yang terkenal dimana dia terlibat di dalamnya adalah pertempuran Kharkov dan ofensif Kursk yang berlangsung tahun 1943 di front Rusia. Meskipun begitu, namanya sebagian besar terangkat ke permukaan ketika menjadi komandan Kampfgruppe Peiper dari LSSAH (menjadi bagian dari 6. SS Panzer Armee di bawah komando pimpinan lamanya, Sepp Dietrich) selama berlangsungnya Operasi Wacht Am Rhein, atau lebih dikenal sebagai Pertempuran Bulge (Tonjolan). Kampfgruppe Peiper berhasil maju sampai kota La Gleize, Belgia, sebelum dipukul mundur oleh pasukan Amerika. Peiper dipaksa untuk meninggalkan lebih dari seratus kendaraan perangnya di kota tersebut, termasuk enam buah tank Tiger II (Königstiger), demi untuk melancarkan gerak mundur pasukannya yang sudah kepayahan. Dia dan 800 orang anggota Kampfgruppe-nya berhasil sampai dengan selamat ke garis pertahanan Jerman dengan berjalan kaki!

Setelah perang usai, Peiper didakwa atas pembantaian yang dilakukan oleh pasukannya di Boves/Malmedy.

Catatan lainnya: selama bertugas di Italia, Peiper menemukan bahwa pemerintah setempat telah menangkap sekelompok orang Yahudi. Peiper menuntut agar mereka diserahkan kepadanya dan, ini yang mengejutkan, dia lalu melepaskannya! Salah satu dari Yahudi beruntung itu adalah seorang Rabbi, yang kemudian memberikan kesaksian yang meringankan terhadap Peiper selama dalam pengadilan penjahat perang yang dijalaninya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya di atas, setelah Perang Dunia II maka Peiper dan anggota lainnya dari Waffen-SS diseret ke pengadilan atas tuduhan kejahatan perang dalam peristiwa pembantaian Malmédy. Dengan berani Peiper mengajukan diri untuk menanggung semua tanggungjawab kesalahan atas peristiwa tersebut, asal saja semua anak buahnya dibebaskan. Pengadilan tentu saja menolak. Mayor Harold D. McCown, komandan batalion dari 30th Infantry Division 119th Regiment dari US Army mengajukan kesaksiannya selama pengadilan, suatu kesaksian yang meringankan karena ia bersumpah bahwa di malam peristiwa tersebut terjadi, Peiper dan dirinya asyik bercakap-cakap sepanjang malam! McCown bukannya tidak mendengar tentang rumor kebrutalan anak buah Peiper terhadap tentara Amerika yang tertawan, makanya ia meminta kepada Peiper supaya anakbuahnya sendiri tidak diapa-apakan. Peiper berjanji bahwa mereka tidak akan ditembak. McCown juga bersaksi bahwa ia sendiri tidak pernah melihat satu prajurit Amerika pun yang dieksekusi "gerombolan" Peiper. Meskipun begitu, Peiper tetap dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman mati dengan cara digelitik eh digantung. Hukuman yang sama dijatuhkan pula pada banyak dari anak buahnya. Peiper kemudian meminta bahwa ia dan pasukannya lebih memilih untuk mati di depan regu tembak selayaknya militer sejati. Permintaan ini pun ditolak pula.

Tapi kemudian terbukti bahwa banyak pengakuan yang keluar dari mulut tawanan Jerman tersebut merupakan akumulasi dari interogasi brutal dan siksaan yang diarahkan kepada mereka. Akibatnya, sebagian besar hukuman yang dijatuhkan kepada para pelaku peristiwa Malmedy ini kemudian diperingan menjadi seumur hidup atau beberapa tahun. Peiper sendiri kemudian dibebaskan bersyarat dari penjara di akhir bulan Desember 1956, setelah menjalani masa hukuman selama 11,5 tahun, yang kebanyakan dihabiskannya di sel khusus yang terpisah dari napi lainnya.

Setelah dikeluarkan dari penjara, Peiper berimigrasi ke Prancis dan menetap di Traves, Haute-Saône, Prancis. Dia bekerja menopang diri dan keluarganya sebagai penterjemah. Tak lama setelah mendapat ancaman pembunuhan dari orang/golongan yang tidak menyukainya, Peiper dibunuh dalam peristiwa kebakaran secara sengaja yang dilakukan terhadap rumahnya tanggal 13 Juli 1976. Siapa penyerangnya tak pernah terungkap, meskipun bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka adalah kaum komunis Prancis yang membenci Peiper.

Kutipan:
"Saya seorang Nazi dan salah satu yang masih tersisa hingga saat ini....Jerman sekarang bukanlah bangsa besar, tetapi menjadi sebuah provinsi di Eropa" - Wawancara Peiper dengan penulis Perancis Michael Reynolds, halaman 260 tahun 1967.

Karir Militer:
* SS-Anwarter: 16 Oktober 1933
* SS-Mann: 23 Januari 1934
* SS-Sturmmann: 7 September 1934
* SS-Rottenfuhrer: 10 Oktober 1934
* SS-Unterscharfuhrer: 1 Maret 1935
* SS-Standartenjunker: 11 September 1935
* SS-Standartenoberjunker: 5 Maret 1936
* SS-Untersturmfuhrer: 20 April 1936
* SS-Obersturmfuhrer: 30 Januari 1939
* SS-Hauptsturmfuhrer: 6 Juni 1940
* SS-Sturmbannfuhrer: 30 Januari 1943
* SS-Obersturmbannfuhrer: 11 November 1943
* SS-Standartenfuhrer: 20 April 1945

Medali yang diterima:
* German Equestrian Badge in Bronze (?)
* Iron Cross kelas pertama dan kedua (1940)
* SS-Honour Ring (?)
* Knight's Cross (1943)
* Oak Leaves (1944)
* Swords (1945)
* German Cross in Gold (1943)
* Infantry Assault Badge in Bronze (1940)
* Eastern Front Medal (1942)
* Sudetenland Medal (1938)
* Prague Castle Bar (1938)
* Anschluss Medal (1938)
* Close Combat Clasp in Bronze (1943)
* Close Combat Clasp in Silver (1943)
* Tank Destruction Badge (1943)
* SA Sports Badge in Bronze (?)
* SS Long Service Award, 4 dan 8 tahun (?)
* Dress Formal Dinning Award (?)
* Life Saving Award in Gold (?)
* Panzer Assault Badge 50 atau 75. Meskipun tak ada dokumentasi tertulis apakah Peiper pernah menerima medali ini atau tidak, tapi beberapa foto dirinya yang eksis memperlihatkan dengan jelas bahwa dia adalah peraihnya. Salah satu dari seragam peninggalan Peiper yang kini tersimpan di Virginia War Museum dilengkapi pula dengan medali Panzer Assault Badge bertulisan "50". Seragam ini adalah seragam Obersturmbannführer, jadi kemungkinan sangat besar kalau Peiper menerima tingkatan yang lebih tinggi sebelum perang berakhir.



Sumber:
Buku "World War II In Photographs" dari Carlton Books
www.forum.axishistory.com
www.id.wikipedia.org
www.waffen-ss.no
www.ss-peiper.narod.ru


No comments:

Post a Comment