KAISERLICHE ARMEE
Heinz Guderian muda sebagai seorang Leutnant di Hannoversches Jäger-Bataillon Nr. 10, di foto di Bitsch (Swiss) tahun 1908. Dari tahun 1901 s/d 1907 dia mengikuti pelatihan di berbagai sekolah militer, dan pada akhirnya mendarat di unit yang disebutkan sebelumnya, yang dikomandani oleh ayahnya sendiri, Friedrich Guderian. Setelah mengikuti akademi perang di Metz, dia lulus sebagai seorang Leutnant (Letnan Dua) tahun 1908
Heinz Guderian muda sebagai seorang Leutnant di Hannoversches Jäger-Bataillon Nr. 10, di foto di Bitsch (Swiss) tahun 1908. Dari tahun 1901 s/d 1907 dia mengikuti pelatihan di berbagai sekolah militer, dan pada akhirnya mendarat di unit yang disebutkan sebelumnya, yang dikomandani oleh ayahnya sendiri, Friedrich Guderian. Setelah mengikuti akademi perang di Metz, dia lulus sebagai seorang Leutnant (Letnan Dua) tahun 1908
Keluarga Guderian di tahun 1910. Dari kiri ke kanan: Heinz Wilhelm Guderian (17 Juni 1888 - 14 Mei 1954), ayahnya Friedrich Guderian (3 Agustus 1858), adiknya Fritz Guderian (2 Oktober 1890), dan ibunya Clara Kirchhoff (26 Februari 1865 - Maret 1931). Heinz kemudian menikah dengan Margarete Goerne tanggal 1 Oktober 1913 dan dikaruniai dua orang putra: Heinz-Günter Guderian (23 Agustus 1914 - 25 September 2004) dan Kurt Guderian (17 September 1918)
----------------------------------------------------------------------------
REICHSWEHR
Acara kunjungan beberapa orang perwira Reichswehr Jerman ke tempat pelatihan batalyon lapis baja Gösta Leibgarde di Swedia, musim panas tahun 1929. Kunjungan tersebut berlangsung selama empat minggu. Foto ini memperlihatkan tiga orang diantara mereka, dari kiri ke kanan: Major Heinz Guderian (Stabsoffizier in der Heeres-Abteilung des Truppenamtes im Reichswehrministerium), Rittmeister Johannes Streich (Chef 1.Kompanie / 2.Kraftfahr-Abteilung), perwira Swedia tak dikenal, dan Hauptmann Johannes Nedtwig (Taktiklehrer im Kraftfahr-Lehrstab)
Para perwira Jerman dan Swedia sedang sibuk mempelajari peta dalam acara simulasi pertempuran di tempat pelatihan batalyon lapis baja Gösta Leibgarde di Swedia. Foto ini diambil pada musim panas tahun 1929, saat sekelompok perwira Reichswehr Jerman mengadakan kunjungan selama empat minggu di Swedia. Beberapa diantara perwira ini kelak mendapat nama harum dalam Perang Dunia II. Mereka adalah Major Heinz Guderian (Stabsoffizier in der Heeres-Abteilung des Truppenamtes im Reichswehrministerium), Rittmeister Johannes Streich (Chef 1.Kompanie / 2.Kraftfahr-Abteilung), serta Hauptmann Johannes Nedtwig (Taktiklehrer im Kraftfahr-Lehrstab). Foto ini memperlihatkan Guderian yang sedang menghadap kamera di tengah
Dari kiri ke kanan: Major Heinz Guderian (Stabsoffizier in der Heeres-Abteilung des Truppenamtes im Reichswehrministerium) dan Rittmeister Johannes Streich (Chef 1.Kompanie / 2.Kraftfahr-Abteilung). Foto ini diambil pada musim panas tahun 1929, dalam acara kunjungan beberapa orang perwira Reichswehr Jerman ke tempat pelatihan batalyon lapis baja Gösta Leibgarde di Swedia. Kunjungan tersebut berlangsung selama empat minggu. Guderian dan Streich sendiri nantinya mendapat nama harum dalam Perang Dunia II
Para perwira Swedia dan Jerman berfoto konyol sambil memakai kimono mandi serta payung Jepang, di depan apa yang tampaknya adalah sebuah tempat pemandian air panas atau sauna. Dari kiri ke kanan: Kapten Curt Carl Mauritz Klingspor (Svea livgarde I 1), tidak dikenal (duduk), Kapten Sven Gösta Bratt (Hallands regemente I 16), Löjtnant Erik Baltzar de Maré (I 13 Dalregementet), Rittmeister Johannes Streich (duduk, Chef 1.Kompanie / 2.Kraftfahr-Abteilung), Major Heinz Guderian (Stabsoffizier in der Heeres-Abteilung des Truppenamtes im Reichswehrministerium), dan löjtnant Per Kellin (Södermanlands regemente I 10). Foto ini diambil di Brandalsund pada musim panas tahun 1929, dalam acara kunjungan beberapa orang perwira Reichswehr Jerman ke tempat pelatihan batalyon lapis baja Gösta Leibgarde di Swedia. Kunjungan tersebut berlangsung selama empat minggu. Dalam foto di atas, hanya Nedtwig dan Guderian yang merupakan perwira Jerman, sementara sisanya adalah kolega mereka dari Swedia
Para perwira Swedia dan Jerman berpose lucu di depan kamera sambil memakai kimono mandi. Dari kiri ke kanan: Kapten Curt Carl Mauritz Klingspor (Svea livgarde I 1), tidak dikenal (duduk), Kapten Sven Gösta Bratt (Hallands regemente I 16), Rittmeister Johannes Streich (Chef 1.Kompanie / 2.Kraftfahr-Abteilung), Löjtnant Erik Baltzar de Maré (I 13 Dalregementet), serta Major Heinz Guderian (Stabsoffizier in der Heeres-Abteilung des Truppenamtes im Reichswehrministerium). Foto ini diambil di Brandalsund pada musim panas tahun 1929, dalam acara kunjungan beberapa orang perwira Reichswehr Jerman ke tempat pelatihan batalyon lapis baja Gösta Leibgarde di Swedia. Kunjungan tersebut berlangsung selama empat minggu. Dalam foto di atas, hanya Nedtwig dan Guderian yang merupakan perwira Jerman, sementara sisanya adalah kolega mereka dari Swedia
Para staff Inspekteur der Kraftfahrtruppen berfoto bersama di depan kantor Kraftfahrlehrkommando Zossen pada tanggal 1 November 1933. Satuan kendaraan bermotor Reichwehr ini merupakan cikal-bakal dari pasukan panzer Hitler yang sangat ditakuti dalam Perang Dunia II. Sebagian besar dari orang-orang yang ada dalam foto ini - terutama Heinz Guderian - nantinya menjadi dedengkot Blitzkrieg (Perang Kilat) yang membawa kejayaan bagi militer Jerman di tahun-tahun pertama Perang Dunia II. Tentu saja tidak lengkap kalau sekedar ngoceh tanpa disebutkan siapa saja yang nongtot disini. Mereka adalah, baris pertama dari kiri ke kanan: Major i.G. Walther Nehring (Ia Erster Generalstabsoffizier Inspektion der Kraftfahrtruppen. Terkenal sebagai perwiranya Rommel di Afrika. Pangkat terakhir: General der Panzertruppe), Major Josef Harpe (Kraftfahr-Lehr-Stab Zossen. Peraih Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, pangkat terakhir: Generaloberst), Generalleutnant Oswald Lutz (Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Dijuluki sebagai "Bapak Motorisasi Angkatan Darat", pangkat terakhir: General der Panzertruppe), Major Ernst Buchterkirch (Kommandeur Kraftfahrlehrkommando Zossen. Pangkat terakhir: Generalmajor), dan Oberst i.G. Heinz Guderian (Chef des Stabes der Inspektion der Verkehrstruppen. Dijuluki sebagai "Pencipta Panzertruppe", pangkat terakhir: Generaloberst). Baris kedua: Hauptmann Paul Goerbig (Stab Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir: Generalmajor), Major Johannes "Hans" Haarde (Kommandeur 3. Kraftfahr-Bataillon. Pangkat terakhir: Generalleutnant), Hauptmann Wilhelm Conze (Chef 1.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi komandan Panzer-Regiment 33, pangkat terakhir: Generalmajor), Kölitz, dan Oberleutnant Werner Mildebrath (Chef 6.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, pangkat terakhir: Oberst). Baris ketiga: tidak dikenal, Werner, Oberleutnant Wilhelm "Willi" Teege (Stab Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Nantinya gugur di medan perang Afrika sebagai Komandan Panzer-Regiment 8. Pangkat terakhir: Oberst), Oberleutnant Joachim von Wilcke (Stabsoffizier in Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 5, pangkat terakhir: Oberst), Hauptmann Sebastian Fichtner (Stab Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir: Generalleutnant), Major Fritz Koreuber (Stab Kraftwagen-Transport. Pangkat terakhir: Generalleutnant), dan Dipl.-Ing. Esser. Baris keempat: Rittmeister Walther von Hünersdorff (Stab Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Nantinya gugur oleh sniper Rusia saat menjadi Komandan 6. Panzer-Division. Pangkat terakhir: Generalleutnant), Oberleutnant Henning (1.Lehr-Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen), Hauptmann Wolfgang Thomale (Chef 2.Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, pangkat terakhir: Generalleutnant), Major Dipl. Ing. Herbert Baumgart (Stab Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Gugur tahun 1939 di Polandia sebagai Abteilungskommandeur. Pangkat terakhir: Oberstleutnant), Müller, Hauptmann Traugott Köhn (Leiter Schießlehrgang Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya menjadi komandan Panzer-Regiment 3, pangkat terakhir: Oberst), Major Hermann Breith (Kommandeur II.Abteilung / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Peraih Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, pangkat terakhir: General der Panzertruppe), Oberleutnant Ebert (Chef 1.Lehr-Kompanie / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen, pangkat terakhir: Oberstleutnant), Breusing, Linnarz, dan Oberleutnant Joachim Martin (Adjutant der Kommandeur Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Nantinya terbunuh di Afrika tanggal 27 Mei 1942 sebagai komandan II.Abteilung / Panzer-Regiment 5, pangkat terakhir: Oberstleutnant)
Para anggota Inspektion der Kraftfahrtruppen Reichswehr berfoto bersama di tahun 1933. Duduk dari kiri ke kanan: Major i.G. Walther Nehring (Ia Erster Generalstabsoffizier Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), Generalleutnant Oswald Lutz (Inspekteur der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), Oberst i.G. Heinz Guderian (Chef des Stabes der Inspektion der Verkehrstruppen. Pangkat terakhir Generaloberst), dan Punt (pekerja sipil di Inspektion der Kraftfahrtruppen). Berdiri dari kiri ke kanan: Hauptmann Bruno Ritter von hauenschild (Kompaniechef di 7. [Bayerische] Kraftfahr-Abteilung. Pangkat terakhir Generalleutnant), Major Hermann Breith (Kommandeur II.Abteilung / Kraftfahr-Lehr-Kommando Zossen. Pangkat terakhir General der Panzertruppe), Hauptmann Hero Breusing (Stabsoffizier di Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Generalmajor), von Fichte (pekerja sipil di Inspektion der Kraftfahrtruppen), Hauptmann Sebastian Fichtner (Kompaniechef di 7. [Bayerische] Kraftfahr-Abteilung. Pangkat terakhir Generalleutnant), Rittmeister Walther von Hünersdorff (Ib Quartiermeister Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Generalleutnant), dan Hauptmann Paul-Hermann Werner (Stabsoffizier di Inspektion der Kraftfahrtruppen. Pangkat terakhir Oberst)
----------------------------------------------------------------------------
WEHRMACHT
Foto ini diambil di Würzburg pada tahun 1937 - tampaknya dalam acara parade - dan memperlihatkan dua orang tokoh pasukan panzer Jerman pada saat pertama berdirinya, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandeur 1. Panzer-Division) dan Generalmajor Heinz Guderian (Kommandeur 2. Panzer-Division). Würzburg sendiri merupakan markas dari Divisi Panzer ke-2 pimpinan Guderian, sementara Divisi Panzer ke-1 bermarkas di Weimar
Heinz Guderian berbincang-bincang dengan seorang pejabat partai Nazi (kanan). Dari seragam yang dipakainya, kemungkinan besar si pejabat NSDAP berpangkat Kreisleiter dengan insignia topi model baru serta lencana model lama (1934-1938). Armband yang dikenakannya masih pola lama dan belum mempunyai hiasan khusus seperti yang dikeluarkan kemudian, karenanya amanlah bila mengira bahwa foto ini diambil sebelum Perang Dunia II. BTW, medali yang dikenakan si Kreisleiter adalah U-Boots-Kriegsabzeichen peninggalan Perang Dunia Pertama, yang menandakan bahwa dia adalah veteran Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman)
Adolf
Hitler (Führer und Reichskanzler) disambut oleh penduduk Jerman di
Wildenau yang berbatasan dengan wilayah Sudetenland (Cekoslowakia),
tanggal 3 Oktober 1938. Keesokan harinya dia dan rombongan melintasi
perbatasan Sudetenland. SS-Gruppenführer yang berdiri dengan wajah
terhalang di jok belakang adalah Konrad Henlein, sementara jenderal Heer
yang wajahnya persis berada di bawah siku Hitler adalah General der
Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando
4). Di sebelah kiri Reichenau yang memakai tambang ajudan adalah
Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und
Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Terakhir: perwira Wehrmacht di latar
belakang yang menghadap ke arah kiri adalah Generalleutnant Heinz
Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert])
Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke Franzensbad. Duduk menghadap kamera, dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Dr,jur. Harald Turner (Chef Zivilverwaltung in der Zone III Heeresgruppenkommando 4 des Sudetenlandes), Generalleutnant Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), serta Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Berdiri paling kiri adalah Walter Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), sementara yang berdiri di belakang Hitler adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira berpistol yang duduk membelakangi kamera adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps), tapi terlalu sulit untuk mengkonfirmasi kebenarannya karena mukanya yang tertutup
Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke Franzensbad. Duduk menghadap kamera, dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Dr,jur. Harald Turner (Chef Zivilverwaltung in der Zone III Heeresgruppenkommando 4 des Sudetenlandes), Generalleutnant Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), serta Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Berdiri paling kiri adalah Walter Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), sementara yang berdiri di belakang Hitler adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira berpistol yang duduk membelakangi kamera adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps), tapi terlalu sulit untuk mengkonfirmasi kebenarannya karena mukanya yang tertutup
Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari
tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para
petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang
sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini
diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat
rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke
Franzensbad. Duduk menghadap ke arah kiri, dari kiri ke kanan: SS-Oberführer
Dr,jur. Harald Turner (Chef Zivilverwaltung in der Zone III
Heeresgruppenkommando 4 des Sudetenlandes), Generalleutnant Heinz
Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]),
Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei),
General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber
Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler),
Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), dan Generaloberst
Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Berdiri di belakang Keitel adalah Walter Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer
und Reichskanzler), yang mengenakan insignia Legationsrat II Klasse di lengannya.
Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira yang duduk menghadap ke
sebelah kanan adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge
(Kommandierender General VI. Armeekorps)
Pada tanggal 6 September 1939, Adolf Hitler mengadakan kunjungan ke wilayah Schwetz, Graudenz dan Tucheler Heide dengan menggunakan mobil. Disana dia bertemu dengan General der Panzertruppe Heinz Guderian yang merupakan Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert). KTB (Kriegstagebuch atau catatan harian perang) XIX.AK di hari itu berisi pernyataan sebagai berikut: "Pada pukul 11:30 Komandan Armeekorps, Kepala Staff dan Kepala Operasi berangkat dari Lubiewo menuju ke persimpangan yang terletak 1 kilometer di selatan Plewno (Julienhof). Disana mereka akan bertemu dengan Führer. Pada pukul 14:30 Führer akhirnya datang juga, dan dengan ditemani oleh Jenderal Guderian (Komandan Armeekorps), mereka melihat-lihat front di sepanjang jalan Plewno - Schwetz (Swiecie) sampai ke jembatan di Graudenz yang melintasi Sungai Vistula". Dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Heinz Guderian (memakai stahlhelm), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei)
General der Panzertruppe Heinz Guderian, yang merupakan Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert), dengan bangga berpose dengan bersama rusa hasil buruannya di wilayah luas berhutan di Prusia Timur, yang merupakan milik pribadi dari bangsawan Hermann zu Dohna-Finckenstein. Foto ini diambil pada tanggal 8 September 1939 selama berlangsungnya penyerbuan Jerman ke Polandia. Pada saat itu Guderian dan para perwira tinggi Jerman menyempatkan diri untuk berpartisipasi dalam acara "perburuan satu hari" yang diselenggarakan oleh sang bangsawan
General der Panzertruppe Heinz Guderian, yang merupakan Kommandierender General XIX. Armeekorps (motorisiert), dengan bangga berpose dengan bersama rusa hasil buruannya di wilayah luas berhutan di Prusia Timur, yang merupakan milik pribadi dari bangsawan Hermann zu Dohna-Finckenstein. Foto ini diambil pada tanggal 8 September 1939 selama berlangsungnya penyerbuan Jerman ke Polandia. Pada saat itu Guderian dan para perwira tinggi Jerman menyempatkan diri untuk berpartisipasi dalam acara "perburuan satu hari" yang diselenggarakan oleh sang bangsawan
Penentuan garis demarkasi antara Jerman dan Uni Soviet di Polandia yang dihadiri oleh General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]) di kanan, dan perwakilan Komisar Politik Tentara Merah, Borowieński. Foto diambil di Brześć Litewski (Brest-Litovsk) pada tanggal 22 September 1939
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert])menyaksikan parade kemenangan pasukan Jerman bersama sekutu sementaranya dari Soviet di Brest-Litovsk tanggal 22 September 1939. Dari kiri ke kanan : Generalleutnant Mauritz von Wiktorin, Heinz Guderian, dan Brigadir-Jenderal Semen M. Krivoshein. Ironisnya, Krivoshein sendiri merupakan keturunan Yahudi!
Setelah kemenangan gemilang Jerman dalam perang melawan Polandia satu bulan sebelumnya, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada 11 orang perwira Wehrmacht terpilih, yang telah memperlihatkan keberanian serta kepemimpinan mereka yang mengagumkan dalam pertempuran. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer berpidato di hadapan para penerima, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division), Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), dan Hauptmann Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division). Di sebelah kiri berdiri Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). BTW, sebenarnya ada dua orang lagi yang mendapatkan Ritterkreuz di hari itu, tapi entah kenapa mereka tidak ikut nongtot di foto. Mereka adalah: Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division) dan Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe). Foto ini sendiri diambil pada tanggal 27 Oktober 1939 oleh fotografer dari Scherl / Süddeutsche Zeitung
Heinz Guderian menerima box Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes langsung dari tangan Adolf Hitler dalam upacara pembagian medali untuk para perwira tinggi Jerman yang berprestasi dalam invasi ke Polandia. Upacara tersebut diadakan di Reichskanzlei (Berlin) tanggal 27 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division). Dua nama terakhir kemudian dihukum mati karena melakukan upaya kudeta terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944! Setelah Olbricht sebenarnya masih ada lagi enam orang penerima lain tapi tidak terlihat dalam foto ini. Berurutan: Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), Oberleutnant Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division), dan Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division)
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert])menyaksikan parade kemenangan pasukan Jerman bersama sekutu sementaranya dari Soviet di Brest-Litovsk tanggal 22 September 1939. Dari kiri ke kanan : Generalleutnant Mauritz von Wiktorin, Heinz Guderian, dan Brigadir-Jenderal Semen M. Krivoshein. Ironisnya, Krivoshein sendiri merupakan keturunan Yahudi!
Setelah kemenangan gemilang Jerman dalam perang melawan Polandia satu bulan sebelumnya, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada 11 orang perwira Wehrmacht terpilih, yang telah memperlihatkan keberanian serta kepemimpinan mereka yang mengagumkan dalam pertempuran. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer berpidato di hadapan para penerima, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division), Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), dan Hauptmann Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division). Di sebelah kiri berdiri Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). BTW, sebenarnya ada dua orang lagi yang mendapatkan Ritterkreuz di hari itu, tapi entah kenapa mereka tidak ikut nongtot di foto. Mereka adalah: Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division) dan Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe). Foto ini sendiri diambil pada tanggal 27 Oktober 1939 oleh fotografer dari Scherl / Süddeutsche Zeitung
Heinz Guderian menerima box Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes langsung dari tangan Adolf Hitler dalam upacara pembagian medali untuk para perwira tinggi Jerman yang berprestasi dalam invasi ke Polandia. Upacara tersebut diadakan di Reichskanzlei (Berlin) tanggal 27 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division). Dua nama terakhir kemudian dihukum mati karena melakukan upaya kudeta terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944! Setelah Olbricht sebenarnya masih ada lagi enam orang penerima lain tapi tidak terlihat dalam foto ini. Berurutan: Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), Oberleutnant Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division), dan Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division)
Heinz Guderian di bulan Mei 1940
General der Panzertruppe Heinz Guderian berada di pos komandonya, sebuah mittlerem Funkpanzerwagen (Sd.Kfz. 251/6), dalam penyerbuan Jerman ke Prancis dan Negara-Negara Bawah bulan Mei 1940, sementara di latar depan mesin enigma terlihat sedang digunakan oleh para operator (funker). Sebagai fotografer adalah Sonderführer Erich Borchert dari Propaganda-Kompanie (PK) OKW
Salah satu foto terkenal dari Heinz Guderian yang memperlihatkan ia sedang melihat melalui teropong gunting
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]) dalam tur inspeksi di Bouillon, pada tanggal 12 Mei 1940. Pagi sebelumnya di hari yang sama, kota di selatan Belgia tersebut jatuh ketangan salah satu unit yang berada di bawah komandonya (Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division). Di hari itu pula Guderian memindahkan markas staff-nya sampai dua kali karena serangan tanpa henti bomber-bomber Sekutu: pertama di Hotel Panorama di lembah sungai Semois, lalu ke hotel yang lebih kecil di utara Bouillon, dan selanjutnya pindah lagi ke sebuah hotel di desa Bellevaux-Noirefontaine. BTW, para perwira yang mengenakan seragam hitam "sonderbekleidung der deutschen panzertruppen" (pakaian khusus pasukan panzer Jerman) di belakang Guderian berasal dari Panzer-Aufklärungs-Abteilung 4 - yang merupakan bagian dari 1. Panzer-Division - dengan komandannya, Major Dr. Alexander von Scheele, berada di belakang Guderian dengan kepala sedikit tertutup. Sementara itu, paling kanan adalah Oberstleutnant Gustav-Adolf Riebel (IIa Personalverwaltung – 1. Adjutant XIX. Armeekorps [motorisiert]).
General der Panzertruppe Heinz Guderian berada di pos komandonya, sebuah mittlerem Funkpanzerwagen (Sd.Kfz. 251/6), dalam penyerbuan Jerman ke Prancis dan Negara-Negara Bawah bulan Mei 1940, sementara di latar depan mesin enigma terlihat sedang digunakan oleh para operator (funker). Sebagai fotografer adalah Sonderführer Erich Borchert dari Propaganda-Kompanie (PK) OKW
Salah satu foto terkenal dari Heinz Guderian yang memperlihatkan ia sedang melihat melalui teropong gunting
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]) dalam tur inspeksi di Bouillon, pada tanggal 12 Mei 1940. Pagi sebelumnya di hari yang sama, kota di selatan Belgia tersebut jatuh ketangan salah satu unit yang berada di bawah komandonya (Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division). Di hari itu pula Guderian memindahkan markas staff-nya sampai dua kali karena serangan tanpa henti bomber-bomber Sekutu: pertama di Hotel Panorama di lembah sungai Semois, lalu ke hotel yang lebih kecil di utara Bouillon, dan selanjutnya pindah lagi ke sebuah hotel di desa Bellevaux-Noirefontaine. BTW, para perwira yang mengenakan seragam hitam "sonderbekleidung der deutschen panzertruppen" (pakaian khusus pasukan panzer Jerman) di belakang Guderian berasal dari Panzer-Aufklärungs-Abteilung 4 - yang merupakan bagian dari 1. Panzer-Division - dengan komandannya, Major Dr. Alexander von Scheele, berada di belakang Guderian dengan kepala sedikit tertutup. Sementara itu, paling kanan adalah Oberstleutnant Gustav-Adolf Riebel (IIa Personalverwaltung – 1. Adjutant XIX. Armeekorps [motorisiert]).
Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Foto ini memperlihatkan Hitler menyalami para Generaloberst baru yang diangkat pada hari yang sama. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (punggung menghadap ke kamera, Oberbefehlshaber des Heeres), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring). Selanjutnya adalah orang-orang yang naik pangkat menjadi Generaloberst: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Artillerie Friedrich Dollmann (tidak kelihatan, Oberbefehlshaber 7. Armee), General der Kavallerie Ewald von Kleist (tidak kelihatan, Kommandierender General XXII. Armeekorps [motorisiert]), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Oberbefehlshaber 2. Armee), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (bersalaman dengan Hitler, Kommandierender General VII. Armeekorps), General der Infanterie Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps). Uniknya, para Generaloberst baru (dari Halder sampai Hoth) berdiri sesuai susunan senioritasnya! Generaloberst lain yang diangkat di hari yang sama tapi tidak kelihatan dalam foto ini adalah (sesuai urutan dari kiri ke kanan setelah Hoth): General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Artillerie Curt Haase (Kommandierender General III. Armeekorps), General der Infanterie Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber Armeegruppe XXI), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Artillerie Friedrich "Fritz" Fromm (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres). Total ada 14 Generaloberst baru!
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Hans von Greiffenberg (memberi hormat, Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), Generaloberst Hermann Hoth (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber Panzergruppe 3), dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Panzergruppe 2). Foto ini diambil di Front Timur di musim panas tahun 1941, sebelum berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet), dan sebelum Heeresgruppe B berganti nama menjadi Heeresgruppe Mitte
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Hans von Greiffenberg (memberi hormat, Chef des Generalstabes Heeresgruppe B), Generaloberst Hermann Hoth (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber Panzergruppe 3), dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Panzergruppe 2). Foto ini diambil di Front Timur di musim panas tahun 1941, sebelum berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman ke Uni Soviet), dan sebelum Heeresgruppe B berganti nama menjadi Heeresgruppe Mitte
Dua orang Generaloberst : Heinz Guderian dan Hermann Hoth saling bercanda satu sama lain, sehari sebelum Operasi Barbarossa (invasi Jerman ke Uni Soviet)
Heinz Guderian berdiri di samping SdKfz 251/6, Juli 1941
Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Panzergruppe 2) memegang peta selama berlangsungnya brifing lapangan dengan jenderal-jenderalnya di Rusia, di dekat sebuah tank medium Jerman dari jenis Panzerkampfwagen III, musim panas tahun 1941. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Walther Nehring (Kommandeur 18. Panzer-Division), Oberst im
Generalstab Rudolf Bamler (Chef des Generalstabes XXXXVII. Armeekorps),
General der Panzertruppe Joachim Lemelsen (Kommandierender General
XXXXVII. Armeekorps), Generalleutnant Hans-Jürgen von Arnim (Kommandeur
17. Panzer-Division), dan Generaloberst Guderian. Panzergruppe 2 dibentuk pada bulan November 1940 dari Panzergruppe Guderian (pada bulan Oktober 1941 dia dinamai ulang menjadi 2. Panzerarmee). Satuan lapis baja yang membawahi beberapa Korps Angkatan Darat ini mempunyai peranan penting dalam fase awal Unternehmen Barbarossa, invasi Jerman atas Uni Soviet, di tahun 1941. Panzergruppe 2 berada di bawah komando Heeresgruppe Mitte (Generalfeldmarschall Fedor von Bock), dan menjadi ujung tombak di sayap kanan (selatan), sementara Panzergruppe 3 (Generaloberst Hermann Hoth) mempunyai peranan yang sama di sayap kirinya (utara). Dalam prosesnya, kedua grup lapis baja ini menghancurkan berpuluh-puluh AD Tentara Merah, terutama dalam pertempuran sengit di Bialystok dan Minsk dimana ratusan ribu prajurit Soviet berhasil ditawan. Salah satu bagian dari Panzergruppe 2 adalah XXXXVII. Armeekorps, yang membawahi 17. dan 18. Panzer-division
Generaloberst Heinz Guderian di atas mobil staff Horch 40 dengan bodi Cabrio dalam foto tertanggal 13 Juli 1941. Tanggal ini merupakan puncak Pertempuran Smolensk dan empat hari sebelum penganugerahan Eichenlaub #24 untuk sang jenderal (17 Juli 1941)
Generaloberst Heinz Guderian di atas mobil staff Horch 40 dengan bodi Cabrio dalam foto tertanggal 13 Juli 1941. Tanggal ini merupakan puncak Pertempuran Smolensk dan empat hari sebelum penganugerahan Eichenlaub #24 untuk sang jenderal (17 Juli 1941)
Heinz Guderian difoto bulan Juli 1941 waktu lagi hot-hotnya Operasi Barbarossa. Dalam foto ini dia sudah mengenakan Eichenlaubnya yang didapatkannya tanggal 17 Juli 1941 sebagai Generaloberst und Befehlshaber der Panzergruppe 3
Heinz Guderian sedang berbincang masalah strategi dengan Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge (duduk) di Front Timur, Agustus 1941. Jenderal Luftwaffe yang berdiri di antara Guderian dan Kluge adalah Walther von Axthelm (pangkat terakhir: General der Artillerie)
Heinz Guderian dalam perjalanan menghadiri rapat staff di pos komando Jerman di Rusia, Agustus 1941. Dia telah menjadi seorang yang terkenal di mata rakyat Jerman, dan bahkan prajuritnya sendiri pun tidak sungkan-sungkan mengabadikan foto dirinya!
Heinz Guderian ditemani oleh seorang perwira Heer di Front Timur, Agustus 1941
Heinz Guderian (duduk di jok depan mobil staff ringan Horch) dalam inspeksi ke 4.Panzer-Division di bulan Agustus 1941. Perwira yang sedang ngomong sama Guderian kemungkinan besar adalah Generalmajor Willibald Karl Moritz Robert Rudolf Freiherr von Langermann und Erlencamp (modol modol dah tuh bacanya!) yang saat itu menjabat sebagai komandan divisi tersebut. Kendaraannya sendiri, dengan nomor WH 656652, dilengkapi dengan panji jenderal model awal di sebelah kanan spatbor dan bendera komando komandan Panzergruppe di sebelah kirinya
Heinz Guderian sedang membahas strategi di medan perang Timur, Agustus 1941. Yang memakai kacamata (kuda) adalah General der Panzertruppe Willibald Freiherr von Langermann und Erlencamp
Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Panzergruppe 2) tampak serius mendengarkan penjelasan dari Major Heinz-Werner Frank (Kommandeur Panzerjäger-Abteilung 521). Di belakang Guderian berdiri Oberstleutnant Otto Büsing (Adjutant Panzergruppe 2). Büsing nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 November 1942 sebagai Komandan Panzer-Regiment 39. Foto ini sendiri diambil pada bulan September 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet)
Oberst Hermann Balck (General der Schnellen Truppen in der Oberbefehlshaber des Heeres) dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber 2. Panzerarmee) selama berlangsungnya Unternehmen Taifun (gerak maju ke Moskow), bulan Desember 1941. Pada bulan Oktober 1939 Balck ditunjuk sebagai komandan Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division. Pada musim semi resimennya menjalani pelatihan khusus penyeberangan sungai dan formasi jembatan. Pada waktu itu para perwira Balck biasa berteriak pada prajuritnya "pelesiran dengan perahu kano ist verboten!" sebagai peringatan untuk lebih serius dalam berlatih. Pada bulan Mei 1940 Balck memimpin pasukannya dengan penuh kesuksesan dalam Pertempuran Prancis. Pada waktu itu 1. Panzer-Division merupakan bagian dari Panzergruppe pimpinan Heinz Guderian. Resimen Balck menjadi ujung tombak dalam penyeberangan sungai Meuse dan berhasil merebut sisi sungai yang diduduki oleh musuh. Jenderal Guderian tiba tak lama kemudian dan langsung menyeberangi sungai untuk meninjau situasi menggunakan perahu karet. Dengan santai Balck menunggu di sisi sungai dan, ketika Guderian hampir sampai, berteriak sambil bercanda, "pelesiran di Meuse dengan perahu kano ist verboten!"
Heinz Guderian memberi hormat pada tentaranya di Front Timur
Generaloberst Heinz Guderian (kanan) dalam salah satu kunjungan ke markas divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Dia baru saja turun dari pesawat Fieseler Fi 156 Storch (kelihatan sayapnya!) dan sedang berunding bersama bawahannya. Perwira Luftwaffe berpangkat Oberleutnant (ketiga dari kanan) adalah pilot pribadinya, sementara keempat dari kanan (dekat pohon) adalah ajudan muda Guderian yang "dipinjam" dari staff Erich von Manstein: Leutnant (pangkat terakhir Major) Eckhard von Schack
Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya: kunjungan Generaloberst Heinz Guderian ke divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Disini dia sedang memeriksa barisan kehormatan salah satu unit 2. Panzer-Division, yang dilanjutkan dengan ngoceh pidato di hadapan para prajurit. Ajudan Guderian, si jangkung Leutnant Eckhard von Schack, mendampinginya dalam kedua foto di atas
Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (kiri, Chef Oberkommando der Wehrmacht) berbincang-bincang dengan Generaloberst Heinz Guderian (Stab Ersatz-Generalkommando III. Armeekorps). Foto hasil karya Walter Frentz (fotografer pribadi Adolf Hitler) ini terdapat dalam buku "Führerhauptquartier Wolfschanze 1940-1945", dan kemungkinan besar diambil pada tanggal 20 April 1942 - di hari ulangtahun Adolf Hitler yang ke-53 - yang dirayakan secara sederhana oleh para petinggi militer dan partai Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur). BTW, Guderian sendiri baru beberapa bulan sebelumnya dipecat setelah dianggap gagal dalam penyerbuan ke Kota Moskow. Meskipun saat ini secara resmi jabatannya adalah Staff Pasukan Pengganti III. Armeekorps, tapi bisa dibilang bahwa itu hanya formalitas belaka, karena posisi aslinya adalah sebagai Führerreserve (Cadangan Führer, yang berarti tidak punya komando tapi tetap digaji seperti biasa). Baru pada bulan Februari 1943 Guderian dipercaya kembali oleh Hitler untuk memegang jabatan "beneran", yaitu sebagai Inspektur-Jenderal Pasukan Panzer Jerman
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke markas Panzer-Regiment "Großdeutschland", bulan Maret 1943. Disini Guderian (tengah) diapit oleh Oberst der Reserve Hyazinth Strachwitz von Groß-Zauche (Kommandeur Panzer-Regiment "Großdeutschland") di sebelah kiri, dan Oberstleutnant im Generalstab Oldwig von Natzmer (Ia Operationsführer Infanterie-Division "Großdeutschland") di sebelah kanannya
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) sedang merundingkan strategi operasi terbaru (kemungkinan Unternehmen Zitadelle/Pertempuran Kursk) di atas sebuah peta besar bersama dengan Generalleutnant Walther Wenck (Chef des Generalstabes 1. Panzerarmee), musim semi 1943. Disini kita bisa melihat momen langka dimana Guderian mengenakan seragam hitam Panzertruppen! Wenck sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Desember 1942. Pangkat terakhirnya adalah General der Panzertruppe
Heinz Guderian memakai Eichenlaub No. 24
Generaloberst Heinz Guderian sebagai Generalinspekteur der Panzertruppen
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) dalam perjalanan udara menuju Front Timur tahun 1943. Foto ini merupakan koleksi Oberstleutnant im Generalstab Ludwig von Eimannsberger yang merupakan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) alias Kepala Staff dari 3. Gebirgs-Division
Heinz Guderian dalam perjalanan menghadiri rapat staff di pos komando Jerman di Rusia, Agustus 1941. Dia telah menjadi seorang yang terkenal di mata rakyat Jerman, dan bahkan prajuritnya sendiri pun tidak sungkan-sungkan mengabadikan foto dirinya!
Heinz Guderian ditemani oleh seorang perwira Heer di Front Timur, Agustus 1941
Heinz Guderian (duduk di jok depan mobil staff ringan Horch) dalam inspeksi ke 4.Panzer-Division di bulan Agustus 1941. Perwira yang sedang ngomong sama Guderian kemungkinan besar adalah Generalmajor Willibald Karl Moritz Robert Rudolf Freiherr von Langermann und Erlencamp (modol modol dah tuh bacanya!) yang saat itu menjabat sebagai komandan divisi tersebut. Kendaraannya sendiri, dengan nomor WH 656652, dilengkapi dengan panji jenderal model awal di sebelah kanan spatbor dan bendera komando komandan Panzergruppe di sebelah kirinya
Heinz Guderian sedang membahas strategi di medan perang Timur, Agustus 1941. Yang memakai kacamata (kuda) adalah General der Panzertruppe Willibald Freiherr von Langermann und Erlencamp
Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber Panzergruppe 2) tampak serius mendengarkan penjelasan dari Major Heinz-Werner Frank (Kommandeur Panzerjäger-Abteilung 521). Di belakang Guderian berdiri Oberstleutnant Otto Büsing (Adjutant Panzergruppe 2). Büsing nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 November 1942 sebagai Komandan Panzer-Regiment 39. Foto ini sendiri diambil pada bulan September 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet)
Oberst Hermann Balck (General der Schnellen Truppen in der Oberbefehlshaber des Heeres) dan Generaloberst Heinz Guderian (Oberbefehlshaber 2. Panzerarmee) selama berlangsungnya Unternehmen Taifun (gerak maju ke Moskow), bulan Desember 1941. Pada bulan Oktober 1939 Balck ditunjuk sebagai komandan Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division. Pada musim semi resimennya menjalani pelatihan khusus penyeberangan sungai dan formasi jembatan. Pada waktu itu para perwira Balck biasa berteriak pada prajuritnya "pelesiran dengan perahu kano ist verboten!" sebagai peringatan untuk lebih serius dalam berlatih. Pada bulan Mei 1940 Balck memimpin pasukannya dengan penuh kesuksesan dalam Pertempuran Prancis. Pada waktu itu 1. Panzer-Division merupakan bagian dari Panzergruppe pimpinan Heinz Guderian. Resimen Balck menjadi ujung tombak dalam penyeberangan sungai Meuse dan berhasil merebut sisi sungai yang diduduki oleh musuh. Jenderal Guderian tiba tak lama kemudian dan langsung menyeberangi sungai untuk meninjau situasi menggunakan perahu karet. Dengan santai Balck menunggu di sisi sungai dan, ketika Guderian hampir sampai, berteriak sambil bercanda, "pelesiran di Meuse dengan perahu kano ist verboten!"
Heinz Guderian memberi hormat pada tentaranya di Front Timur
Generaloberst Heinz Guderian (kanan) dalam salah satu kunjungan ke markas divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Dia baru saja turun dari pesawat Fieseler Fi 156 Storch (kelihatan sayapnya!) dan sedang berunding bersama bawahannya. Perwira Luftwaffe berpangkat Oberleutnant (ketiga dari kanan) adalah pilot pribadinya, sementara keempat dari kanan (dekat pohon) adalah ajudan muda Guderian yang "dipinjam" dari staff Erich von Manstein: Leutnant (pangkat terakhir Major) Eckhard von Schack
Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya: kunjungan Generaloberst Heinz Guderian ke divisi lamanya, 2. Panzer-Division, di Front Timur. Disini dia sedang memeriksa barisan kehormatan salah satu unit 2. Panzer-Division, yang dilanjutkan dengan ngoceh pidato di hadapan para prajurit. Ajudan Guderian, si jangkung Leutnant Eckhard von Schack, mendampinginya dalam kedua foto di atas
Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (kiri, Chef Oberkommando der Wehrmacht) berbincang-bincang dengan Generaloberst Heinz Guderian (Stab Ersatz-Generalkommando III. Armeekorps). Foto hasil karya Walter Frentz (fotografer pribadi Adolf Hitler) ini terdapat dalam buku "Führerhauptquartier Wolfschanze 1940-1945", dan kemungkinan besar diambil pada tanggal 20 April 1942 - di hari ulangtahun Adolf Hitler yang ke-53 - yang dirayakan secara sederhana oleh para petinggi militer dan partai Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur). BTW, Guderian sendiri baru beberapa bulan sebelumnya dipecat setelah dianggap gagal dalam penyerbuan ke Kota Moskow. Meskipun saat ini secara resmi jabatannya adalah Staff Pasukan Pengganti III. Armeekorps, tapi bisa dibilang bahwa itu hanya formalitas belaka, karena posisi aslinya adalah sebagai Führerreserve (Cadangan Führer, yang berarti tidak punya komando tapi tetap digaji seperti biasa). Baru pada bulan Februari 1943 Guderian dipercaya kembali oleh Hitler untuk memegang jabatan "beneran", yaitu sebagai Inspektur-Jenderal Pasukan Panzer Jerman
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke markas Panzer-Regiment "Großdeutschland", bulan Maret 1943. Disini Guderian (tengah) diapit oleh Oberst der Reserve Hyazinth Strachwitz von Groß-Zauche (Kommandeur Panzer-Regiment "Großdeutschland") di sebelah kiri, dan Oberstleutnant im Generalstab Oldwig von Natzmer (Ia Operationsführer Infanterie-Division "Großdeutschland") di sebelah kanannya
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) sedang merundingkan strategi operasi terbaru (kemungkinan Unternehmen Zitadelle/Pertempuran Kursk) di atas sebuah peta besar bersama dengan Generalleutnant Walther Wenck (Chef des Generalstabes 1. Panzerarmee), musim semi 1943. Disini kita bisa melihat momen langka dimana Guderian mengenakan seragam hitam Panzertruppen! Wenck sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 28 Desember 1942. Pangkat terakhirnya adalah General der Panzertruppe
Heinz Guderian memakai Eichenlaub No. 24
Generaloberst Heinz Guderian sebagai Generalinspekteur der Panzertruppen
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) dalam perjalanan udara menuju Front Timur tahun 1943. Foto ini merupakan koleksi Oberstleutnant im Generalstab Ludwig von Eimannsberger yang merupakan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) alias Kepala Staff dari 3. Gebirgs-Division
Heinz Guderian sebagai Inspektur Jenderal Pasukan Lapis Baja Jerman, bulan Februari 1943
Pada tanggal 18-19 Maret 1943 Hitler mengunjungi kota Rügenwalde/Pomerania (Jerman) untuk melihat demonstrasi meriam terbesar di dunia Eisenbahngeschütz "Dora" (kaliber 800mm!). Dengan disaksikan oleh Sang Führer dan para pengiringnya, artileri yang bergerak melalui jalan kereta khusus tersebut menembakkan dua peluru yang besarnya amit-amit. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1943 oleh Walter Frentz dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Oberführer Prof. Dr.-Ing. e.h. mult. Ferdinand Porsche (Vorsitzender der Panzerkommission), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Heinz Guderian bersama dengan Oberst (pangkat terakhir: Generalmajor) Oskar Munzel di Bergen tahun 1943. Diambil dari buku karangan Cord Schwiers tentang peringatan ke-50 dari Panzertruppenschule Munster tahun 2006
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap Panzerkampfwagen VI Tiger "405" milik 13.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov (Ukraina), pada tanggal 27 April 1943. Dalam foto atas tampak SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Kompaniechef) sedang menunjukkan pada Guderian bagian-bagian dari Tiger. 13.(schwere)Kompanie sendiri merupakan satu-satunya kompi di SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH yang dilengkapi dengan tank-tank berat dari jenis tersebut. Foto oleh Kriegsberichter Wiesebach
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap Panzerkampfwagen VI Tiger "405" milik 13.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov (Ukraina), pada tanggal 27 April 1943. Berdiri di atas Tiger, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), SS-Oberführer Werner Ostendorff (Chef des Stabes II. SS-Panzerkorps), Generaloberst Guderian, SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 13.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), xxx (jangan ngeres!) , dan SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier SS-Panzergrenadier-Division LSSAH). 13.(schwere)Kompanie sendiri merupakan satu-satunya kompi di SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH yang dilengkapi dengan tank-tank berat dari jenis tersebut. Foto oleh Kriegsberichter Ohlemacher
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke lokasi latihan perang yang diadakan oleh 21.Panzer-Division di Prancis tanggal 15 Juli 1943. Foto paling atas memperlihatkan Guderian sedang ngahuntu dengan Oberst Edgar Feuchtinger, komandan pengganti 21.Panzer-Division. Foto bawah adalah saat sang penggagas Blitzkrieg berpidato di hadapan para perwira divisi. Persis di belakang Guderian memakai offiziermantel adalah General der Panzertruppe Leo Freiherr Geyr von Schweppenburg (Generals der Panzertruppen mit Oberbefehlshaber West)
SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") memberi perintah pada anakbuahnya dari atas turet Panzerkampfwagen V Panther dalam sebuah demonstrasi militer di hadapan para petinggi Wehrmacht yang digelar di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Berdiri di bawah tank sambil membelakangi kamera, dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Leo Freiherr Geyr von Schweppenburg (Oberbefehlshaber Panzergruppe West), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps), dan SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) dan SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps). Mereka sedang mencocokkan sebuah peta sementara di depannya adalah Panzerkampfwagen V Panther milik SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto ini diambil dalam acara demonstrasi militer Divisi Hitlerjugend di depan para petinggi Wehrmacht yang diselenggarakan pada tanggal 6 Februari 1944 di Truppenübungsplatz Beverloo (Belgia)
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Disini sang penggagas Blitzkrieg (tangan di belakang) tampak memperhatikan dengan serius saat SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) menerangkan sesuatu dengan bantuan peta. SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") berdiri di samping kanan Dietrich, sementara SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26) berdiri di samping kiri Guderian
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Dia begitu terkejut saat melihat kemajuan para anggota belia SS-Panzer-Regiment 12 dalam demonstrasi militer yang mereka perlihatkan. Foto ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Guderian, supir, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), dan SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps)
Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) dan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen). Foto ini diambil pada saat kunjungan kedua orang tersebut ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Mereka berdua adalah pakar perang tank yang merupakan veteran Perang Dunia Pertama, dan saling menghargai satu sama lain
Pada tanggal 18-19 Maret 1943 Hitler mengunjungi kota Rügenwalde/Pomerania (Jerman) untuk melihat demonstrasi meriam terbesar di dunia Eisenbahngeschütz "Dora" (kaliber 800mm!). Dengan disaksikan oleh Sang Führer dan para pengiringnya, artileri yang bergerak melalui jalan kereta khusus tersebut menembakkan dua peluru yang besarnya amit-amit. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1943 oleh Walter Frentz dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Oberführer Prof. Dr.-Ing. e.h. mult. Ferdinand Porsche (Vorsitzender der Panzerkommission), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)
Heinz Guderian bersama dengan Oberst (pangkat terakhir: Generalmajor) Oskar Munzel di Bergen tahun 1943. Diambil dari buku karangan Cord Schwiers tentang peringatan ke-50 dari Panzertruppenschule Munster tahun 2006
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap Panzerkampfwagen VI Tiger "405" milik 13.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov (Ukraina), pada tanggal 27 April 1943. Dalam foto atas tampak SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Kompaniechef) sedang menunjukkan pada Guderian bagian-bagian dari Tiger. 13.(schwere)Kompanie sendiri merupakan satu-satunya kompi di SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH yang dilengkapi dengan tank-tank berat dari jenis tersebut. Foto oleh Kriegsberichter Wiesebach
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengadakan inspeksi terhadap Panzerkampfwagen VI Tiger "405" milik 13.(schwere)Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" di Kharkov (Ukraina), pada tanggal 27 April 1943. Berdiri di atas Tiger, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), SS-Oberführer Werner Ostendorff (Chef des Stabes II. SS-Panzerkorps), Generaloberst Guderian, SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Chef 13.Kompanie / SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH), xxx (jangan ngeres!) , dan SS-Sturmbannführer Rudolf Lehmann (Ia Erster Generalstabsoffizier SS-Panzergrenadier-Division LSSAH). 13.(schwere)Kompanie sendiri merupakan satu-satunya kompi di SS-Panzer-Regiment 1 LSSAH yang dilengkapi dengan tank-tank berat dari jenis tersebut. Foto oleh Kriegsberichter Ohlemacher
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke lokasi latihan perang yang diadakan oleh 21.Panzer-Division di Prancis tanggal 15 Juli 1943. Foto paling atas memperlihatkan Guderian sedang ngahuntu dengan Oberst Edgar Feuchtinger, komandan pengganti 21.Panzer-Division. Foto bawah adalah saat sang penggagas Blitzkrieg berpidato di hadapan para perwira divisi. Persis di belakang Guderian memakai offiziermantel adalah General der Panzertruppe Leo Freiherr Geyr von Schweppenburg (Generals der Panzertruppen mit Oberbefehlshaber West)
SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") memberi perintah pada anakbuahnya dari atas turet Panzerkampfwagen V Panther dalam sebuah demonstrasi militer di hadapan para petinggi Wehrmacht yang digelar di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Berdiri di bawah tank sambil membelakangi kamera, dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Leo Freiherr Geyr von Schweppenburg (Oberbefehlshaber Panzergruppe West), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps), dan SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) dan SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps). Mereka sedang mencocokkan sebuah peta sementara di depannya adalah Panzerkampfwagen V Panther milik SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Foto ini diambil dalam acara demonstrasi militer Divisi Hitlerjugend di depan para petinggi Wehrmacht yang diselenggarakan pada tanggal 6 Februari 1944 di Truppenübungsplatz Beverloo (Belgia)
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Disini sang penggagas Blitzkrieg (tangan di belakang) tampak memperhatikan dengan serius saat SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) menerangkan sesuatu dengan bantuan peta. SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") berdiri di samping kanan Dietrich, sementara SS-Sturmbannführer Bernhard Krause (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26) berdiri di samping kiri Guderian
Acara kunjungan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Dia begitu terkejut saat melihat kemajuan para anggota belia SS-Panzer-Regiment 12 dalam demonstrasi militer yang mereka perlihatkan. Foto ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Guderian, supir, SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), dan SS-Oberführer Fritz Kraemer (Chef des Stabes I. SS-Panzerkorps)
Dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps) dan Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen). Foto ini diambil pada saat kunjungan kedua orang tersebut ke tempat latihan 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Mereka berdua adalah pakar perang tank yang merupakan veteran Perang Dunia Pertama, dan saling menghargai satu sama lain
Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen) mengunjungi Generalfeldmaschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber West) di markas besarnya di Prancis, tanggal 17 Mei 1944 (hanya kurang dari sebulan sebelum Sekutu mendarat di Normandia). Disini Von Rundstedt sedang menyambut kedatangan sang jenderal panzer
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Wolfgang Thomale (Chef des Stabes Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Horst Stumpff (Generalinspekteur der Panzertruppen des Ersatzheeres), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Oberst Dipl. Ing. Ernst Bolbrinker (Chef des Stabes Inspektion der Panzertruppen [In 6] im Oberkommando des Heeres), dan Oberstleutnant Hans Bonatz (Kommandeur Schießschule der Panzertruppen). Foto ini kemungkinan besar diambil di sebuah hari yang dingin - atau berhujan - di bulan Juni-Juli 1944, di Truppenübingsplatz Putlos yang merupakan tempat pelatihan pasukan panzer milik Schießschule der Panzertruppen pimpinan Bonatz
Dari kiri ke kanan: Generalmajor Wolfgang Thomale (Chef des Stabes Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Horst Stumpff (Generalinspekteur der Panzertruppen des Ersatzheeres), Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen), Oberst Dipl. Ing. Ernst Bolbrinker (Chef des Stabes Inspektion der Panzertruppen [In 6] im Oberkommando des Heeres), dan Oberstleutnant Hans Bonatz (Kommandeur Schießschule der Panzertruppen). Foto ini kemungkinan besar diambil di sebuah hari yang dingin - atau berhujan - di bulan Juni-Juli 1944, di Truppenübingsplatz Putlos yang merupakan tempat pelatihan pasukan panzer milik Schießschule der Panzertruppen pimpinan Bonatz
Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel berbincang-bincang dengan Generaloberst Heinz Guderian. Dengan melihat Ostmedaille yang dikenakan oleh perwira Panzertruppen di tengah, kita bisa mengetahui bahwa foto ini diambil periode 1942-1945
Generaloberst Heinz Guderian dan SS-Hauptsturmführer Michael Wittmann
Upacara penganugerahan Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub untuk Generalleutnant Rainer Stahel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg, tanggal 1 Agustus 1944. Sebagai Generalmajor dan Kommandant Fester Platz Wilna, Stahel berhasil menahan gerak maju pasukan Rusia sehingga pada tanggal 18 Juli 1944 diumumkan sebagai peraih Schwertern urutan ke-79. Saat bertugas di Rumania, Stahel tertawan oleh musuh besarnya (Rusia) dan menjalani sisa hidupnya sebagai tawanan di gulag. Dia meninggal dunia kena serangan jantung mendadak tanggal 30 November 1955 justru saat mendapat kabar bahwa dia kini dibebaskan dan boleh pulang ke kampung halamannya! Dalam foto di atas kita juga bisa melihat Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen und Chef des Generalstabes des Heeres) dan Oberst Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler")
Heinz Guderian dalam sampul Majalah TIME terbitan 7 Agustus 1944
Heinz Guderian (kanan) bersama dengan Gauleiter/SS-Obergruppenführer Karl Arthur Greiser dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler memberi hormat Nazi pada pasukan Volkssturm yang sedang berparade di lapangan kota Poznan, bulan November 1944
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds) yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945 (Rudel telah menerima pengumumannya dari tanggal 29 Desember 1944). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya dan menghancurkan tank ke-463! Dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Generaloberst Alfred Jodl (Chef der Wehrmacht-Führungsamt)), Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Leiter des Heeres-Personalamt), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres)
Dari kiri ke kanan: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Karl Koller (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres). Foto ini diambil di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, pada tanggal 1 Januari 1945. Göring dan Rudel sengaja datang ke Adlerhost di hari pertama tahun 1945 tersebut untuk menghadiri upacara penganugerahan medali keberanian tertinggi yang bisa diberikan oleh Nazi Jerman kepada jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya serta menghancurkan tank ke-463! Di hari itu pula dia naik pangkat dari Oberstleutnant menjadi Oberst. Foto oleh Heinrich Hoffmann
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen und Chef des Generalstabes des Heeres), Generaloberst Josef Harpe (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), dan Generalleutnant Wolf-Dietrich Ritter und Edler von Xylander (Chef des Generalstabes Heeresgruppe A). Foto ini diambil pada bulan Januari 1945, beberapa hari sebelum Harpe dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Heeresgruppe A karena dituduh bertanggungjawab atas berhasilnya terobosan pasukan Soviet di jembatan Baranov. Perhatikan bahwa Kepala Staff Harpe, Xylander, mengenakan lambang Edelweiss Gebirgsjäger di lengannya, yang telah rutin dipakainya dari sejak menjadi Kepala Staff XXXXIX. Gebirgskorps (19 Januari 1943 - 1 Juni 1943). Xylander sendiri gugur pada tanggal 15 Februari 1945 saat pesawat kurir Heinkel He 111 yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pesawat-pesawat Sekutu yang sedang membombardir kota Dresden
Generaloberst Heinz Guderian memberikan medali "die goldene Einzelnahkämpfern Nahkampfspange" kepada para prajurit pinilih Heer tanggal 27 Maret 1945, kurang dari dua bulan sebelum Perang Dunia II berakhir. Disini kita bisa melihat para prajurit veteran yang penuh dengan medali tersebut, yang merupakan "musium" bagi dirinya sendiri. Perhatikan medali-medali keberanian yang telah mereka raih! Mereka adalah pahlawan dalam arti yang sebenarnya...
Makam keluarga Guderian
Lukisan Heinz Guderian masa perang yang dilukis oleh pelukis Wehrmacht kenamaan Wolfgang Willrich
Boneka Heinz Guderian
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds) yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945 (Rudel telah menerima pengumumannya dari tanggal 29 Desember 1944). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya dan menghancurkan tank ke-463! Dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Generaloberst Alfred Jodl (Chef der Wehrmacht-Führungsamt)), Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Leiter des Heeres-Personalamt), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres)
Dari kiri ke kanan: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Karl Koller (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres). Foto ini diambil di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, pada tanggal 1 Januari 1945. Göring dan Rudel sengaja datang ke Adlerhost di hari pertama tahun 1945 tersebut untuk menghadiri upacara penganugerahan medali keberanian tertinggi yang bisa diberikan oleh Nazi Jerman kepada jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya serta menghancurkan tank ke-463! Di hari itu pula dia naik pangkat dari Oberstleutnant menjadi Oberst. Foto oleh Heinrich Hoffmann
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Heinz Guderian (Generalinspekteur der Panzertruppen und Chef des Generalstabes des Heeres), Generaloberst Josef Harpe (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), dan Generalleutnant Wolf-Dietrich Ritter und Edler von Xylander (Chef des Generalstabes Heeresgruppe A). Foto ini diambil pada bulan Januari 1945, beberapa hari sebelum Harpe dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Heeresgruppe A karena dituduh bertanggungjawab atas berhasilnya terobosan pasukan Soviet di jembatan Baranov. Perhatikan bahwa Kepala Staff Harpe, Xylander, mengenakan lambang Edelweiss Gebirgsjäger di lengannya, yang telah rutin dipakainya dari sejak menjadi Kepala Staff XXXXIX. Gebirgskorps (19 Januari 1943 - 1 Juni 1943). Xylander sendiri gugur pada tanggal 15 Februari 1945 saat pesawat kurir Heinkel He 111 yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh pesawat-pesawat Sekutu yang sedang membombardir kota Dresden
Generaloberst Heinz Guderian memberikan medali "die goldene Einzelnahkämpfern Nahkampfspange" kepada para prajurit pinilih Heer tanggal 27 Maret 1945, kurang dari dua bulan sebelum Perang Dunia II berakhir. Disini kita bisa melihat para prajurit veteran yang penuh dengan medali tersebut, yang merupakan "musium" bagi dirinya sendiri. Perhatikan medali-medali keberanian yang telah mereka raih! Mereka adalah pahlawan dalam arti yang sebenarnya...
Makam keluarga Guderian
Lukisan Heinz Guderian masa perang yang dilukis oleh pelukis Wehrmacht kenamaan Wolfgang Willrich
Boneka Heinz Guderian
Sumber :
Buku "4.Panzer Division on the Eastern Front 1941-1943" oleh Robert Michulec
Buku "Das war Guderian" karya Horst Scheibert
Buku "Fotos aus dem Führerhauptquartier" terbitan Hermann Historica München
Buku "Heinz Guderian As the Agent of Change: His Significant Impact on the Development of German Armored Forces Between the World Wars" karya David P. Harding
Buku "Panzer-General Walther K. Nehring" karya Wolfgang Paul
Buku "Panzers in the Sand: The History of Panzer-Regiment 1935-1941" : Bernd Hartmann
Buku "Panzertruppen: German Armored Troops 1935-1945" karya Georges Bernage
Foto koleksi pribadi Dieter Zinke
Foto koleksi pribadi Kerry Boo
www.audiovis.nac.gov.pl
www.bpk-bildagentur.de
www.commons.wikimedia.org
www.digitaltmuseum.se
www.forum.axishistory.com
www.geheugenvannederland.nl
www.life.com
www.toysunlimited.nl
www.war44.com
www.wehrmacht-awards.com
sangat bagus sekali artikel anda, memberikan banyak informasi.
ReplyDelete