Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf
Hitler (motorisiert) yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Upacara ini diselenggarakan di Metz, Prancis, pada tanggal 9 September 1940 dan sebagai kameramannya adalah SS-Kriegsberichter Gösling. Foto ini memperlihatkan saat komandan divisi SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich memberikan pidato pembukaan
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kotak berisi setumpuk medali Infanterie-Sturmabzeichen ini siap untuk dibagikan!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Di sebelah kiri berdiri memperhatikan SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur II. Bataillon LSSAH), sementara yang memberi hormat Nazi kepada SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH) adalah peraih Ritterkreuz SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur III. Bataillon LSSAH) yang nantinya menjadi komandan pertama 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend". Paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Albert Frey (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon LSSAH), sementara antara Frey dan Witt kemungkinan besar adalah SS-Hauptsturmführer Erwin Horstmann (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon LSSAH)
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Infanterie-Sturmabzeichen mulai disematkan oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH) pada para penerimanya dengan diperhatikan oleh SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur III. Bataillon LSSAH) di sebelah kiri
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kotak berisi setumpuk medali Infanterie-Sturmabzeichen ini siap untuk dibagikan!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Di sebelah kiri berdiri memperhatikan SS-Sturmbannführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur II. Bataillon LSSAH), sementara yang memberi hormat Nazi kepada SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH) adalah peraih Ritterkreuz SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur III. Bataillon LSSAH) yang nantinya menjadi komandan pertama 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend". Paling kanan adalah SS-Hauptsturmführer Albert Frey (Chef 9.Kompanie / III.Bataillon LSSAH), sementara antara Frey dan Witt kemungkinan besar adalah SS-Hauptsturmführer Erwin Horstmann (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon LSSAH)
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Infanterie-Sturmabzeichen mulai disematkan oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur LSSAH) pada para penerimanya dengan diperhatikan oleh SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur III. Bataillon LSSAH) di sebelah kiri
Upacara
penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf
Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah
kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Contoh medali Infanterie-Sturmabzeichen yang sudah menempel di seragam penerimanya
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Masih banyak lagi prajurit dan perwira yang belum kebagian Infanterie-Sturmabzeichen, yang terlihat dari isi kotak yang masih setengah penuh!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Sang komandan sedang mencari-cari "lubang" buat ditusuk!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kalau anda perhatikan, para penerima medali ini telah mempersiapkan diri sebelumnya, yang terlihat dari loop lubang medali di seragam mereka ( di bawah flap kancing dada)!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Foto ini memperlihatkan saat SS-Hauptsturmführer Otto Baum (Chef 7.Sturm / II.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler) disematkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler). Baum sendiri telah mendapat pemberitahuan penganugerahannya dari tanggal 15 Juni 1940 setelah kesuksesannya dalam penyeberangan pasukan SS di Marne
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Masih banyak lagi prajurit dan perwira yang belum kebagian Infanterie-Sturmabzeichen, yang terlihat dari isi kotak yang masih setengah penuh!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Sang komandan sedang mencari-cari "lubang" buat ditusuk!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Kalau anda perhatikan, para penerima medali ini telah mempersiapkan diri sebelumnya, yang terlihat dari loop lubang medali di seragam mereka ( di bawah flap kancing dada)!
Upacara penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah kesuksesan Blitzkrieg di front Barat. Foto ini memperlihatkan saat SS-Hauptsturmführer Otto Baum (Chef 7.Sturm / II.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler) disematkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler). Baum sendiri telah mendapat pemberitahuan penganugerahannya dari tanggal 15 Juni 1940 setelah kesuksesannya dalam penyeberangan pasukan SS di Marne
Video Upacara
penganugerahan medali bagi para anggota Leibstandarte SS Adolf
Hitler (motorisiert) di Metz, Prancis, tanggal 9 September 1940 yang diadakan setelah
kesuksesan Blitzkrieg di front Barat
SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (kanan) dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking" dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dari tangan komandan batalyonnya, SS-Sturmbannführer Ernst Kemper, bulan Juli 1941. Schmeißer- dan kemungkinan juga Kemper - tidak mengenakan kragenspiegel di kerahnya karena menjaga dari incaran para sniper Rusia yang favorit menjadikan perwira Wehrmacht sebagai target mereka!
SS-Unterscharführer Michael Wittmann (depan kiri) dari 1.Sturmgeschütz-Batterie / Abteilung Schönberger / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) berpose dengan santai di depan Sturmgeschütz III Ausf.A "Buzzard" bersama dengan Gunner andalannya SS-Rottenführer Klinck di hari penganugerahan Eisernes Kreuz II.Klasse, sore tanggal 12 Juli 1941. Dia mendapatkan medali keberanian pertamanya tersebut setelah menghancurkan enam tank T-34 Soviet di pagi dan siang hari , tanggal yang sama! Penasaran kan gimana dongengnya? Di hari itu Wittmann dan tiga orang awaknya (gunner/richtschütze SS-Rottenführer Klinck, loader/ladeschütze SS-Rottenführer Petersen, dan driver/fahrer SS-Rottenführer Koldenhöff) diperintahkan untuk pergi ke dataran tinggi strategis yang dinamakan Point 65,5. Disana dia melihat iring-iringan 18 buah tank T34/76 Rusia dalam dua kelompok. Melihat kesempatan baik, Wittmann menyuruh Koldenhöff untuk memposisikan StuG-nya dalam posisi sergapan di tempat yang tersembunyi. Dalam fase pertama pertempuran, dua T34 menjadi korban dari meriam 75mm KwK StuG Witttmann, yang buru-buru mundur saat tank lainnya menyadari kehadiran mereka. Wittmann balik lagi ke lokasi pertempuran dengan berjalan kaki untuk mengintai posisi musuh saat dia dikagetkan oleh ledakan dua meriam yang disusul oleh hancurnya T34 ketiga, hasil dari tembakan gunner-nya Klinck yang bertindak atas inisiatif sendiri setelah mendapati telah berhadap-hadapan dengan tank musuh! StuG tunggal Jerman ini diuntungkan oleh tembakan-tembakan tank lawannya yang begitu buruknya sehingga melebar kesana kemari! Segera Wittmann memergoki T34 keempat yang berhasil dihancurkannya melalui skill tinggi sang supir StuG Koldenhöff yang selalu memposisikan kendaraan mereka seefisien mungkin (ingat, meriam StuG tidak bisa diputar ke samping, beibeh!). Setelah menyeberangi sebuah sungai kecil, Wittmann melihat tiga T34 yang sebelumnya dia intai sedang berjaga di sebuah bukit dengan mesin menyala. Ketika Koldenhöff membawa StuG-nya sampai sejarak 500 meter, barulah Wittmann menghantam salah satu T34 dan membuatnya terbakar. Sisa dua T34 buru-buru mengarahkan meriam mereka ke StuG biang kerok yang selama ini telah membabat lima tank mereka. Koldenhöff sekali lagi bermanuver dan mengarahkan posisi meriam ke arah musuh. BELEDUGG!! Korban keenam telah dihancurkan. Melihat kengerian yang terpampang di depan mata, satu T34 yang tersisa buru-buru kabur dari lokasi! Saat Wittmann merasa tugas telah selesai, dia melihat kubah T34 kedua yang sebelumnya telah dihancurkannya kini bergerak kembali! Tak mau mengambil resiko, tank Rusia tersebut dihantam peluru penghancur baja untuk kedua kalinya sehingga membuatnya terbakar dan awaknya berloncatan keluar. Dan disinilah hal yang menakjubkan terjadi: bukannya menghabisi mereka, Wittmann memerintahkan salah seorang awaknya untuk buru-buru keluar membawa selimut tebal dan memadamkan api yang membakar ketiga awak T34 Rusia tersebut! Prestasi Wittmann di hari tersebut langsung diganjar oleh komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich, dengan Eisernes Kreuz II.Klasse. Ketika ditanya apakah dia punya permintaan khusus, Wittmann meminta supaya tiga orang awak tank Rusia yang terluka tersebut diberikan perawatan medis yang terbaik yang bisa diberikan! LUAR BIASA!!
Foto ini diambil pada tanggal 28 Maret 1943 di Kharkov, dan memperlihatkan upacara penganugerahan medali Deutsches Kreuz in Gold untuk SS-Obersturmführer Karl Rettlinger (Chef 3.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteiluing 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Yang menyematkan medali adalah SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), sementara yang memperhatikan di latar belakang adalah SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Dalam foto ini, Schönberger dan Wünsche sama-sama mengenakan topi lapangan (feldmütze) M38 yang biasanya dipakai oleh pasukan panzer Heer. Kurang dari satu tahun setelah foto ini diambil - tepatnya pada tanggal 20 Desember 1943 - Rettlinger mendapatkan medali yang lebih bergengsi untuk koleksi keluarganya di rumah: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang didapatkannya setelah kompi Sturmgeschütz ke-3 pimpinannya menghancurkan 65 tank serta 124 senjata anti-tank Soviet dalam Pertempuran Kursk!
Zhytomyr, Ukraina, tanggal 18 April 1942. SS-Sturmbannführer Paul Massell (Kommandeur Begleitbataillon "Reichsführer-SS") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II. Klasse kepada anakbuahnya yang menunjukkan prestasi dalam pertempuran. Begleitbataillon Reichsführer-SS berada di bawah Kommandostab RFSS. Batalyon ini kemudian di-upgrade menjadi setingkat brigade bulan Februari 1943 dan dinamai ulang menjadi Sturmbrigade Reichsführer-SS. Massell sendiri merupakan seorang "Volksdeutscher" (keturunan Jerman yang tinggal di luar negeri) kelahiran Polandia yang pada bulan Januari 1945 diangkat menjadi komandan SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 48 "General Seyffard". Dia kemudian terbunuh dalam pertempuran di Flederborn/Pommeren (Polandia) tanggal 1 (atau 2) Februari 1945
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dalam acara penganugerahan medali untuk anggota II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) 2 / SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang berprestasi dalam pertempuran di Front Timur. Memperhatikan di tengah adalah Komandan II. Bataillon, SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada musim panas tahun 1942 (setelah pengenalan kragenspiegel SS model kedua seperti yang dipakai oleh Dietrich, dan sebelum Wisch naik jabatan jadi komandan resimen)
SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dalam acara penganugerahan Eiserne Kreuz II.Klasse untuk para anggota yang berprestasi di bawah komandonya. Ikut mendampingi dia (dengan Ritterkreuz di leher) adalah SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto di atas diambil bulan Agustus 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt
SS-Obersturmführer Herbert Schmeißer (kanan) dari SS-Nachrichten-Abteilung 5 / SS-Division "Wiking" dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse dari tangan komandan batalyonnya, SS-Sturmbannführer Ernst Kemper, bulan Juli 1941. Schmeißer- dan kemungkinan juga Kemper - tidak mengenakan kragenspiegel di kerahnya karena menjaga dari incaran para sniper Rusia yang favorit menjadikan perwira Wehrmacht sebagai target mereka!
SS-Unterscharführer Michael Wittmann (depan kiri) dari 1.Sturmgeschütz-Batterie / Abteilung Schönberger / Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert) berpose dengan santai di depan Sturmgeschütz III Ausf.A "Buzzard" bersama dengan Gunner andalannya SS-Rottenführer Klinck di hari penganugerahan Eisernes Kreuz II.Klasse, sore tanggal 12 Juli 1941. Dia mendapatkan medali keberanian pertamanya tersebut setelah menghancurkan enam tank T-34 Soviet di pagi dan siang hari , tanggal yang sama! Penasaran kan gimana dongengnya? Di hari itu Wittmann dan tiga orang awaknya (gunner/richtschütze SS-Rottenführer Klinck, loader/ladeschütze SS-Rottenführer Petersen, dan driver/fahrer SS-Rottenführer Koldenhöff) diperintahkan untuk pergi ke dataran tinggi strategis yang dinamakan Point 65,5. Disana dia melihat iring-iringan 18 buah tank T34/76 Rusia dalam dua kelompok. Melihat kesempatan baik, Wittmann menyuruh Koldenhöff untuk memposisikan StuG-nya dalam posisi sergapan di tempat yang tersembunyi. Dalam fase pertama pertempuran, dua T34 menjadi korban dari meriam 75mm KwK StuG Witttmann, yang buru-buru mundur saat tank lainnya menyadari kehadiran mereka. Wittmann balik lagi ke lokasi pertempuran dengan berjalan kaki untuk mengintai posisi musuh saat dia dikagetkan oleh ledakan dua meriam yang disusul oleh hancurnya T34 ketiga, hasil dari tembakan gunner-nya Klinck yang bertindak atas inisiatif sendiri setelah mendapati telah berhadap-hadapan dengan tank musuh! StuG tunggal Jerman ini diuntungkan oleh tembakan-tembakan tank lawannya yang begitu buruknya sehingga melebar kesana kemari! Segera Wittmann memergoki T34 keempat yang berhasil dihancurkannya melalui skill tinggi sang supir StuG Koldenhöff yang selalu memposisikan kendaraan mereka seefisien mungkin (ingat, meriam StuG tidak bisa diputar ke samping, beibeh!). Setelah menyeberangi sebuah sungai kecil, Wittmann melihat tiga T34 yang sebelumnya dia intai sedang berjaga di sebuah bukit dengan mesin menyala. Ketika Koldenhöff membawa StuG-nya sampai sejarak 500 meter, barulah Wittmann menghantam salah satu T34 dan membuatnya terbakar. Sisa dua T34 buru-buru mengarahkan meriam mereka ke StuG biang kerok yang selama ini telah membabat lima tank mereka. Koldenhöff sekali lagi bermanuver dan mengarahkan posisi meriam ke arah musuh. BELEDUGG!! Korban keenam telah dihancurkan. Melihat kengerian yang terpampang di depan mata, satu T34 yang tersisa buru-buru kabur dari lokasi! Saat Wittmann merasa tugas telah selesai, dia melihat kubah T34 kedua yang sebelumnya telah dihancurkannya kini bergerak kembali! Tak mau mengambil resiko, tank Rusia tersebut dihantam peluru penghancur baja untuk kedua kalinya sehingga membuatnya terbakar dan awaknya berloncatan keluar. Dan disinilah hal yang menakjubkan terjadi: bukannya menghabisi mereka, Wittmann memerintahkan salah seorang awaknya untuk buru-buru keluar membawa selimut tebal dan memadamkan api yang membakar ketiga awak T34 Rusia tersebut! Prestasi Wittmann di hari tersebut langsung diganjar oleh komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer Sepp Dietrich, dengan Eisernes Kreuz II.Klasse. Ketika ditanya apakah dia punya permintaan khusus, Wittmann meminta supaya tiga orang awak tank Rusia yang terluka tersebut diberikan perawatan medis yang terbaik yang bisa diberikan! LUAR BIASA!!
Foto ini diambil pada tanggal 28 Maret 1943 di Kharkov, dan memperlihatkan upacara penganugerahan medali Deutsches Kreuz in Gold untuk SS-Obersturmführer Karl Rettlinger (Chef 3.Batterie / SS-Sturmgeschütz-Abteiluing 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Yang menyematkan medali adalah SS-Obersturmbannführer Georg Schönberger (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"), sementara yang memperhatikan di latar belakang adalah SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 1 / SS-Panzergrenadier-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler"). Dalam foto ini, Schönberger dan Wünsche sama-sama mengenakan topi lapangan (feldmütze) M38 yang biasanya dipakai oleh pasukan panzer Heer. Kurang dari satu tahun setelah foto ini diambil - tepatnya pada tanggal 20 Desember 1943 - Rettlinger mendapatkan medali yang lebih bergengsi untuk koleksi keluarganya di rumah: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang didapatkannya setelah kompi Sturmgeschütz ke-3 pimpinannya menghancurkan 65 tank serta 124 senjata anti-tank Soviet dalam Pertempuran Kursk!
Zhytomyr, Ukraina, tanggal 18 April 1942. SS-Sturmbannführer Paul Massell (Kommandeur Begleitbataillon "Reichsführer-SS") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II. Klasse kepada anakbuahnya yang menunjukkan prestasi dalam pertempuran. Begleitbataillon Reichsführer-SS berada di bawah Kommandostab RFSS. Batalyon ini kemudian di-upgrade menjadi setingkat brigade bulan Februari 1943 dan dinamai ulang menjadi Sturmbrigade Reichsführer-SS. Massell sendiri merupakan seorang "Volksdeutscher" (keturunan Jerman yang tinggal di luar negeri) kelahiran Polandia yang pada bulan Januari 1945 diangkat menjadi komandan SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Regiment 48 "General Seyffard". Dia kemudian terbunuh dalam pertempuran di Flederborn/Pommeren (Polandia) tanggal 1 (atau 2) Februari 1945
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Division [motorisiert] "Leibstandarte SS Adolf Hitler") dalam acara penganugerahan medali untuk anggota II.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) 2 / SS-Division (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang berprestasi dalam pertempuran di Front Timur. Memperhatikan di tengah adalah Komandan II. Bataillon, SS-Obersturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada musim panas tahun 1942 (setelah pengenalan kragenspiegel SS model kedua seperti yang dipakai oleh Dietrich, dan sebelum Wisch naik jabatan jadi komandan resimen)
SS-Sturmbannführer August Dieckmann (Kommandeur I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment “Germania” / SS-Division “Wiking”) dalam acara penganugerahan Eiserne Kreuz II.Klasse untuk para anggota yang berprestasi di bawah komandonya. Ikut mendampingi dia (dengan Ritterkreuz di leher) adalah SS-Obersturmführer Helmut Pförtner (Führer 2.Kompanie / I.Bataillon / SS-Infanterie-Regiment "Germania"). Foto di atas diambil bulan Agustus 1942 oleh SS-Kriegsberichter Willi Altstadt
Hans-Albin Freiherr von Reitzenstein menganugerahi Eisernes Kreuz II klasse di Rusia kepada para prajurit dari SS-Aufklärungs-Abteilung 5 yang berada di bawah komandonya. Foto ini berasal dari foto album Walter Scheu, dan kita bisa melihat dengan jelas betapa para prajurit SS ini (termasuk von Reitzenstein sendiri) tidak memakai tanda pangkat dan emblem SS di kerahnya! Kenapa? Karena situasi pertempuran di medan perang Rusia yang brutal, membuat terjadinya pembunuhan terhadap tawanan perang merupakan hal yang lumrah, terutama untuk para prajurit Waffen-SS yang sangat dibenci musuhnya Tentara Merah. Untuk menghindari hal ini, maka sudah biasa untuk para pasukan SS yang bertempur di garis depan (terutama pasukan pelopor atau pengintai) untuk tidak memakai ciri-ciri ke-SS-annya!
SS-Sturmbannführer Joachim "Jochen" Peiper (Kommandeur III.[gepanzerte] Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment "Leibstandarte SS Adolf Hitler") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse kepada prajuritnya yang berprestasi dalam Unternehmen Zitadelle (Pertempuran Kursk) di bulan Juli 1943. Di belakang berdiri memperhatikan ajudan Peiper, SS-Untersturmführer Werner Wolff, yang nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 7 Agustus 1943
SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking") menganugerahkan Eisernes Kreuz II.Klasse kepada Waffen-Untersturmführer der SS Hando "Tou" Ruus (16 Mei 1917 - 31 Maret 1945) dari Bataillon "Narwa". Dilahirkan dengan nama Harald-Ferdinand Ruhs, dia adalah mantan anggota militer Estonia yang lebih memilih untuk kabur ke hutan daripada menjadi Tentara Merah tak lama setelah negaranya dicaplok oleh Uni Soviet. Invasi Jerman ke negara penjajahnya dijadikan kesempatan buat Ruus untuk bergabung dengan SS-Freiwilligen Panzergrenadier Bataillon Narwa. Dia bertempur dalam gagah berani dalam setiap medan laga yang dijalani oleh unitnya, termasuk ketika menjadi komandan Batalyon "Narwa" setelah semua perwira di atasnya tewas atau luka-luka! Bulan September 1944 dia tertangkap oleh musuhnya setelah batalyonnya terkepung. Nantinya dia dikirim ke Leningrad dan diberitakan dieksekusi disana pada tanggal 31 Maret 1945. Dengan pangkat terakhir Waffen-Hauptsturmführer der SS (Agustus 1944), Ruus tercatat sebagai satu-satunya sukarelawan Wehrmacht asal Estonia yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (30 Desember 1944)!
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Jürgen Wagner (kanan) bersama dengan anakbuahnya dari 4. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Brigade "Nederland" di Front Narva, bulan Mei 1944. Foto ini diambil pada saat penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse untuk beberapa orang prajurit terpilih Brigade Nederland (perhatikan medali yang tergantung di dada tiga orang di latar depan!). Semua orang dalam foto ini mengenakan jaket kamuflase model SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern), kecuali orang yang berdiri di sebelah kanan, yang mengenakan model SS-Platanenmuster (plane-tree pattern)
Upacara penganugerahan Deutsches Kreuz in Gold untuk SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (kiri) pada tanggal 4 Juni 1944. Para perwira Wiking berkumpul dalam acara ini, dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Gerhard Mahn (11./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Obersturmbannführer Franz Hackl (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 10 "Westland"); SS-Obersturmführer Johann Velde (3./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Hans Dorr (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania"); SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 5); dan seorang SS-Hauptsturmführer yang tidak diketahui namanya
SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus(!) kepada salah seorang bintaranya, SS-Unterscharführer Heinz Degenhardt. Upacara penganugerahan yang diadakan di Normandia musim panas tahun 1944 tersebut tampaknya dilakukan tak lama setelah aksi heroik Degenhardt dalam pertempuran dimana sang prajurit berprestasi tak sempat untuk beristirahat sehingga kelelahan serta rasa ngantuk kentara sekali terlihat di wajahnya! Aksi Mohnke menepuk pipi Degenhardt merupakan perlambang kasihsayang sekaligus terimakasih sang komandan kepada anakbuahnya. Praktek yang sama dilakukan juga oleh Adolf Hitler. Degenhardt (kelahiran 30 Mei 1925) nantinya gugur dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Arnhem tanggal 6 Oktober 1944
SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse sekaligus(!) kepada salah seorang bintaranya, SS-Unterscharführer Heinz Degenhardt. Upacara penganugerahan yang diadakan di Normandia musim panas tahun 1944 tersebut tampaknya dilakukan tak lama setelah aksi heroik Degenhardt dalam pertempuran dimana sang prajurit berprestasi tak sempat untuk beristirahat sehingga kelelahan serta rasa ngantuk kentara sekali terlihat di wajahnya! Aksi Mohnke menepuk pipi Degenhardt merupakan perlambang kasihsayang sekaligus terimakasih sang komandan kepada anakbuahnya. Praktek yang sama dilakukan juga oleh Adolf Hitler. Degenhardt (kelahiran 30 Mei 1925) nantinya gugur dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Arnhem tanggal 6 Oktober 1944
Para anggota belia Divisi Panzer SS ke-12 "Hitlerjugend" dalam upacara penyerahan medali Eisernes Kreuz II klasse bulan Juli 1944 ketika pertempuran Normandia sedang sengitnya berkecamuk
Upacara penganugerahan ärmelstreifen (pita lengan) untuk para anggota 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang diselenggarakan di Truppenübungsplatz Beverloo (Belgia), kemungkinan besar pada bulan September 1944. Axmann, yang kehilangan tangan kanannya saat menjadi anggota 23. Infanterie-Division di Front Timur pada tahun 1941, sangat dihormati oleh para anggota belia organisasi Hitlerjugend yang kemudian direkrut sebagai prajurit Divisi SS ke-12
Upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse untuk para anggota schwere SS-Panzer-Abteilung 503, yang diselenggarakan pada awal tahun 1945. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Adolf Grimminger (Ordonnanzoffizier schwere SS-Panzer-Abteilung 503), SS-Unterscharführer Emil Reichel (Richtschütze), SS-Oberscharfürer Brede (Halbzugführer), SS-Unterscharführer Böde (I-Staffel), SS-Unterscharführer Bier (Funker), SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Herzig (Kommandeur schwere SS-Panzer-Abteilung 503), dan SS-Untersturmführer Karl Brommann (Führer 1.Kompanie / schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Di atas Panzerkampfwagen VI Tiger II "Königstiger" nongkrong SS-Unterscharführer Menke (Fahrer). Disini terlihat bahwa yang mendapat medali di hari itu adalah Brede, Böde dan Bier, dimana dua yang terakhir telah memegang urkunde (sertifikat) penganugerahannya. Yang paling "mengerikan" prestasinya dari para veteran tank ini adalah SS-Untersturmführer Brommann (yang diperban kepalanya), dimana hanya dalam waktu 10 minggu pertempuran di wilayah Danzig-Sopot (2 Februari s/d 26 Maret 1945), dia dan empat orang awak Königstiger-nya berhasil menghancurkan tidak kurang dari 72 tank Soviet (termasuk enam tank berat IS-2), 44 senjata anti-tank, serta 15 kendaraan lainnya. Luar biasanya, semuanya dilakukan saat Brommann hampir selalu dalam kondisi terluka (tapi tetap memaksakan bertempur), sehingga ketika akhirnya dia ditarik dari medan pertempuran, tercatat bahwa manusia satu ini telah kehilangan sebelah matanya, menderita luka bakar parah di bagian kepala dan lengan, serta carut-marut luka bekas serpihan bom di berbagai bagian tubuh lainnya! Atas prestasi azegilenya tersebut, Brommann dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 April 1945, yang diserahkan saat dia masih terbaring lemah di rumah sakit. BTW, pada saat foto ini diambil, jumlah Abschußringe für Panzer (ring kemenangan tank) di laras meriam Königstiger milik Brommann "baru" mencapai 30. Ini berarti bahwa baru 30 tank musuh yang berhasil dihancurkannya. Perhatikan pula bahwa Abteilungskommandeur Herzig mengenakan Fliegerstiefel (sepatu penerbang) di kakinya!
Meskipun sakitnya kena pelor di pantat ngga ketulungan, tapi serasa langsung ilang pas dapet hasil 'jerih payah'nya : Eiserne Kreuz 2 klasse!
Foto upacara penganugerahan medali Waffen-SS lainnya
Upacara penganugerahan ärmelstreifen (pita lengan) untuk para anggota 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang diselenggarakan di Truppenübungsplatz Beverloo (Belgia), kemungkinan besar pada bulan September 1944. Axmann, yang kehilangan tangan kanannya saat menjadi anggota 23. Infanterie-Division di Front Timur pada tahun 1941, sangat dihormati oleh para anggota belia organisasi Hitlerjugend yang kemudian direkrut sebagai prajurit Divisi SS ke-12
Upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuz II.Klasse untuk para anggota schwere SS-Panzer-Abteilung 503, yang diselenggarakan pada awal tahun 1945. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Adolf Grimminger (Ordonnanzoffizier schwere SS-Panzer-Abteilung 503), SS-Unterscharführer Emil Reichel (Richtschütze), SS-Oberscharfürer Brede (Halbzugführer), SS-Unterscharführer Böde (I-Staffel), SS-Unterscharführer Bier (Funker), SS-Sturmbannführer Friedrich "Fritz" Herzig (Kommandeur schwere SS-Panzer-Abteilung 503), dan SS-Untersturmführer Karl Brommann (Führer 1.Kompanie / schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Di atas Panzerkampfwagen VI Tiger II "Königstiger" nongkrong SS-Unterscharführer Menke (Fahrer). Disini terlihat bahwa yang mendapat medali di hari itu adalah Brede, Böde dan Bier, dimana dua yang terakhir telah memegang urkunde (sertifikat) penganugerahannya. Yang paling "mengerikan" prestasinya dari para veteran tank ini adalah SS-Untersturmführer Brommann (yang diperban kepalanya), dimana hanya dalam waktu 10 minggu pertempuran di wilayah Danzig-Sopot (2 Februari s/d 26 Maret 1945), dia dan empat orang awak Königstiger-nya berhasil menghancurkan tidak kurang dari 72 tank Soviet (termasuk enam tank berat IS-2), 44 senjata anti-tank, serta 15 kendaraan lainnya. Luar biasanya, semuanya dilakukan saat Brommann hampir selalu dalam kondisi terluka (tapi tetap memaksakan bertempur), sehingga ketika akhirnya dia ditarik dari medan pertempuran, tercatat bahwa manusia satu ini telah kehilangan sebelah matanya, menderita luka bakar parah di bagian kepala dan lengan, serta carut-marut luka bekas serpihan bom di berbagai bagian tubuh lainnya! Atas prestasi azegilenya tersebut, Brommann dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 29 April 1945, yang diserahkan saat dia masih terbaring lemah di rumah sakit. BTW, pada saat foto ini diambil, jumlah Abschußringe für Panzer (ring kemenangan tank) di laras meriam Königstiger milik Brommann "baru" mencapai 30. Ini berarti bahwa baru 30 tank musuh yang berhasil dihancurkannya. Perhatikan pula bahwa Abteilungskommandeur Herzig mengenakan Fliegerstiefel (sepatu penerbang) di kakinya!
Meskipun sakitnya kena pelor di pantat ngga ketulungan, tapi serasa langsung ilang pas dapet hasil 'jerih payah'nya : Eiserne Kreuz 2 klasse!
Foto upacara penganugerahan medali Waffen-SS lainnya
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Edgar Alcidi
Foto koleksi pribadi J.W.L. Bode
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Remy Spezzano
www.autogallery.org.ru
www.commons.wikimedia.org
www.ea-antik.com
www.feldgrau.net
www.forosegundaguerra.com
www.forum.axishistory.com
www.kriegsberichter-archive.com
www.norgeslexi.com
www.panzerace.net
www.rzm.com
www.stabswache-de-euros.blogspot.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
Do you know WHO has the copyright or a copy of this Photo? "SS-Obergruppenführer Felix Steiner (depan) dalam upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps yang diselenggarakan di Stabskuartier Korps di Sillamäe (Estonia). Bapak-bapak berkacamata yang berdiri persis di belakang Steiner adalah SS-Standartenführer Juhann Tuuling, mantan komandan Waffen-Grenadier-Regiment der SS 46 yang kemudian dipindahkan sebagai staff III.SS-Panzer-Korps bulan Juli 1944" I think I can spot a Danish officer in the background.
ReplyDeleteC. Andersen
Do you know WHO has the copyright or a copy of this Photo? "SS-Obergruppenführer Felix Steiner (depan) dalam upacara penganugerahan medali III.SS-Panzer-Korps yang diselenggarakan di Stabskuartier Korps di Sillamäe (Estonia). Bapak-bapak berkacamata yang berdiri persis di belakang Steiner adalah SS-Standartenführer Juhann Tuuling, mantan komandan Waffen-Grenadier-Regiment der SS 46 yang kemudian dipindahkan sebagai staff III.SS-Panzer-Korps bulan Juli 1944" I think I can spot a Danish officer in the background.
ReplyDeleteC. Andersen
I got the pic from Axis History Forum, and the owner already depicted in the pic itself...
ReplyDelete