Sunday, August 21, 2011

Foto Keledai (Esel) dan Bagal (Maultier)

Setelah melintasi hutan dan pegunungan yang menjadi “sajian utama” di perbatasan Slovakia dan Polandia, wilayah di selatan Polandia umumnya datar dengan banyak sungai besar serta kecil dan juga jurang sehingga menjadikan sebuah rintangan alam bagi para Gebirgsjäger yang bergerak melewatinya, September 1939. Foto ini memperlihatkan saat sekelompok Gebirgsjäger berusaha melintasi sebuah sungai kecil dengan kuda dan bagal yang membawa serta gerobak infanteri dari jenis If.8. Di latar belakang, di kaki pegunungan, kita bisa melihat barisan panjang pasukan gunung Jerman yang sedang bergerak maju. Perhatikan simbol Edelweiss berwarna putih yang dicat di gerobak infanteri yang menandakan bahwa pasukan ini berasal dari 1. Gebirgs-Division


 
Foto yang diambil oleh SS-Kriegsberichter Weill ini diambil pada tanggal 6 April 1941 di perbatasan Bulgaria-Macedonia saat Infanterie-Regiment (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler" (LSSAH) menyeberangi perbatasan Yugoslavia sebagai bagian dari XL. Armeekorps yang ikut serta dalam Unternehmen 25 atau Balkanfeldzug (invasi Jerman atas wilayah Balkan). Korps tersebut melintasi perbatasan dari arah Bulgaria melalui jalur Kyustendil - Kriva Palanka - Blagoevgrad - Carevo Selo (saat ini bernama Delčevo). Regimentskommandeur SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich berpose untuk kepentingan propaganda bersama anakbuahnya dengan diiringi oleh perwira serta prajurit Bulgaria... dan juga seekor keledai! Momen tersebut ikut diabadikan oleh awak film dengan komen mengolok-olok: "Hanya keledai yang masih tertarik oleh selebaran yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Beograd!" (selebaran dimaksud diletakkan di mulut keledai oleh salah seorang prajurit SS). Terlihat pula beberapa tokoh lain yang bisa dikenali dari beungeutnya: SS-Sturmbannführer Theodor "Teddy" Wisch (Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment [motorisiert] LSSAH), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (Adjutant Infanterie-Regiment [motorisiert] LSSAH), dan SS-Hauptsturmführer Gunter d'Alquen (Leiter der Propagandatruppe der Waffen-SS)


Para anggota Panzer-Regiment 33 / 9.Panzer-Division bercanda dengan keledai penduduk setempat selama berlangsungnya kampanye militer Jerman di Balkan, bulan April 1941. Beberapa bulan kemudian mereka dikirim ke Timur untuk bertempur melawan Uni Soviet. Pada waktu itu, divisi ini dilengkapi dengan 11 buah Panzerkampfwagen III Ausf.E – dengan senjata utama meriam KwK L/45 kaliber 37mm – yang, seperti halnya Panzer II, hanya efektif bila digunakan menghadapi tank-tank Soviet tipe awal


 Entah apa maksud dari prajurit Wehrmacht satu ini yang berpose dengan bagalnya - yang sedang santai memakan jerami - sambil memakai pakaian serupa itu! Dia memakai celana kampret dan bertelanjang dada, tapi tak lupa memasangkan koppelschloss (ikat pinggang) lengkap dengan selimut dan stahlhelm. Kemungkinan dibuat hanya untuk lucu-lucuan saja biar dimuat di www.alifrafikkhan.blogspot, iiiiiy!


 Seorang pengendara motor Wehrmacht (Kradmelder) dengan lahap minum dari botol air yang diberikan oleh warga sipil Bulgaria, sementara warga lainnya - dan juga keledai memperhatikan (1942). Motor yang dia pakai berasal dari jenis NSU 601 TS, sementara plat nomornya (IK - 132 063) menunjukkan bahwa unit si pengendara motor berasal dari Provinz Schlesien (Provinsi Silesia)


Tidak tahu malu! Ble'e-ble'e di depan orang banyak! Kelakuan udah kayak binatang aja!!!


Personil Luftwaffe duduk di baling-baling pesawatnya sambil ngobrol dengan seorang suku Badui Arab yang menaiki keledai. Kehidupan suku-suku pengembara Arab telah berubah 180° dengan adanya perang di gurun Afrika


Penduduk Arab lokal membawa onta dan keledainya melintasi sebuah Messerschmitt Bf 110 di landasan udara berlantaikan pasir di Afrika Utara. Perlengkapan senjata dari pesawat fighter-bomber ini telah digunakan semaksimal mungkin dalam pertempuran udara melawan pesawat-pesawat Inggris sehingga mampu menutupi kelemahannya bila dibandingkan dengan pesawat tempur bermesin satu yang lebih cepat


 Oberfeldwebel Maschke (Truppfüher di 12.Kompanie / III.Bataillon / Afrika-Schützen-Regiment 963) dengan santai menduduki seekor keledai dengan gaya kemayu di sepanjang jalanan Kalliopi, Pulau Lemnos (Yunani), dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1943. Afrika-Schützen-Regiment 963 sendiri merupakan bagian dari 999. leichte Afrika-Division, sebuah unit hukuman yang sebagian besar anggotanya diambil dari para tahanan politik ataupun prajurit yang melakukan kejahatan berat. Unit ini dibentuk pada awal tahun 1943 dan awalnya disiapkan untuk tugas militer ke Afrika Utara. Berhubung pasukan Jerman keburu menyerah disana, maka sebagian besar anggotanya kemudian dialihkan ke Yunani untuk menjadi pasukan penjaga wilayah pendudukan


Foto propaganda hasil jepretan Kriegsberichter Schlickum dari Propaganda-Kompanie 690 ini memperlihatkan tiga orang anggota Legion Freies Arabien - salah seorang di antaranya berkulit hitam - yang sedang bersantai di sebuah tempat di Yunani, tanggal 23 September 1943. Si hitam nampaknya sedang bercanda sambil berakrobat di hadapan teman-temannya, yang terbukti dari kursi "maut" yang ia duduki, yang berada di atas kereta yang ditarik oleh dua ekor keledai!


 
Oberstleutnant Wilhelm Walther (27 Januari 1910 - 25 November 2010) adalah seorang perwira Heer yang bertugas di unit Brandenburger, sebuah unit Komando khusus yang bertugas menyusup ke wilayah musuh dan melaksanakan misi-misi sabotase. Ini sesuai dengan jiwanya yang suka menantang maut dari sejak masih muda (Walther adalah pemain Mensur, pertandingan anggar antar mahasiswa, dan codet hasil dari salah satu pertandingan tersebut membekas di wajahnya seumur hidup!). Di hari pertama Westfeldzug (Invasi ke Barat) tahun 1940, Walther diberi tugas untuk memimpin tujuh orang rekannya masuk ke negara Belanda secara diam-diam dan merebut jembatan yang melintasi sungai Meuse di kota Gennep secara utuh. Pada pukul 02:00 subuh tanggal 10 Mei 1940, Walther dan anakbuahnya (yang menyamar menjadi polisi militer Belanda yang sedang membawa tawanan Jerman) mulai bergerak melaksanakan aksinya. Dua pos penjagaan di sisi sungai berhasil dikuasai, tapi kemudian tiga orang Brandenburger terluka dalam kontak senjata dengan pasukan yang bertahan di sisi lainnya sehingga gerak maju Walther terhenti. Dengan berani campur nekad, dia berjalan dengan tenang melintasi jembatan menuju sisi lain yang masih dikuasai oleh pasukan pertahanan Belanda. Melihat seseorang berseragam perwira Belanda mendekat, pasukan yang bertahan menjadi ragu-ragu sehingga memungkinkan sisa anggota tim Walther membereskan mereka. Jembatan akhirnya berhasil dikuasai utuh dan semua bahan peledak dinonaktifkan. Beberapa jam kemudian pasukan pelopor dari 256. Infanterie-Division melintasi jembatan dengan aman tanpa gangguan. Meskipun banyak operasi serupa dilancarkan di hari itu, tapi sangat sedikit yang sesukses Walther dan kawan-kawannya, bahkan di jembatan lainnya pasukan Brandenburger ditangkap oleh tentara Belanda dan dieksekusi ditempat karena dianggap sebagai mata-mata. Atas prestasinya yang fenomenal tersebut, Wilhelm Walther dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juni 1940 sebagai Oberleutnant dan Stoßtruppführer 4.Kompanie / Bau-Lehr-Bataillon z.b.V. 800 "Brandenburg" / Heeresgruppe B. Dia tercatat sebagai Brandenburger pertama yang dianugerahi medali seprestisius itu! Walther ikut serta dalam invasi pasukan Jerman ke Uni Soviet, dan di akhir tahun 1941 dia naik jabatan menjadi komandan I.Bataillon / Sonderverband z.b.V 800 "Brandenburg", disusul sebagai komandan Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" pada bulan November 1942 meskipun notabene pangkatnya masih Major (biasanya komandan resimen setingkat Oberstleutnant atau Oberst)! Pada bulan Juli 1943 resimennya bertempur melawan pasukan Partisan di Balkan dan barat-laut Yunani sampai dengan tahun 1945. Seusai perang dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda, tapi kemudian hukumannya dibatalkan dan pada tahun 1950 Walther dibebaskan. Sang mantan perwira Brandenburger meninggal dunia pada tahun 2010 dalam usia 100 tahun! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung; Eisernes Kreuz II.Klasse (1940) und I.Klasse (1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen (1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942)


Sumber :
 
Buku "Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter
Buku "Panther" karya Thomas Anderson
Buku "The Desert War" karya George Forty
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

www.enanosin.wordpress.com
www.kegans-militaria.webstarts.com
www.kriegsberichter-archive.com
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment