Saturday, September 3, 2011

Foto Plot 20 Juli 1944

PARA KONSPIRATOR

 
Oberst Claus Graf Schenk von Stauffenberg (1907-1944) bersama Oberst Albrecht Ritter Mertz von Quirnheim (1905-1944), dua penggerak utama Operasi Walküre (Valkyrie). Di foto ini terlihat bahwa Stauffenberg masih 'utuh' dan belum kehilangan beberapa anggota badannya akibat pecahan dari ledakan sewaktu ia bertugas di front Afrika Utara. Sesungguhnyalah, Stauffenberg adalah manusia yang tampan, terbukti sewaktu masih jadi perwira rendahan, ia pernah didapuk menjadi model patung tentang sosok ideal ras Arya!



Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Ludwig Beck (Chef des Generalstabes des Heeres) dan General der Infanterie Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III) dalam sebuah acara di Berlin, bulan Maret 1939. Dari musim gugur tahun 1938 s/d upaya pembunuhan terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944, kedua jenderal ini sama-sama menjadi tokoh kunci dalam gerakan rahasia anti-Nazi dalam tubuh militer Jerman. Bila gerakan tersebut berhasil, rencananya Beck akan diangkat sebagai Kepala Negara Jerman yang baru, sementara Witzleben menjadi Panglima Angkatan Bersenjatanya. Ketika Oberst Stauffenberg mengalami kegagalan dalam upayanya dalam membom Hitler, Beck kemudian dieksekusi mati pada tanggal 21 Juli 1944, sementara Witzleben menyusul kemudian pada tanggal 8 Agustus 1944


 Para Stabsoffizier Heeresgruppe Mitte tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Friedhelm Graf von Matuschka, Oberleutnant Helmut Risler, Oberstleutnant Berndt von Kleist, Oberst i.G. Georg Schulze-Büttger, Major i.G. Horst Pretzell, Oberst i.G. Hans-Henning von Tresckow, Oberleutnant Rudolf Kahlenberg, Leutnant Hendrik Genth, dan Oberleutnant Fabian von Schlabrendorff. Sebagian dari orang-orang yang ada dalam foto ini nantinya terlibat dalam Plot 20 Juli, alias upaya pembunuhan terhadap Adolf Hitler!



15 Juli 1944: Oberst Claus Graf von Stauffenberg (kiri) bersama dengan Generaloberst Friedrich "Fritz" Fromm (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres) yang berjabat tangan dengan Hitler di Wolfsschanze beberapa hari sebelum terjadinya upaya pembunuhan terhadap diri sang diktator tanggal 20 Juli 1944. Fromm ternyata adalah seorang oportunis, yang langsung berubah haluan dari mendukung menjadi menentang Plot 20 Juli tak lama setelah ia menginsyafi bahwa operasi tersebut telah gagal dan Hitler masih hidup. Antara Stauffenberg dan Fromm berdiri Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), sementara di sebelah kanan adalah Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht)

-----------------------------------------------------------------------

20 JULI 1944



Reruntuhan dari ruang konferensi Prusia Timur di Markas Besar Wolfsschanze tak lama setelah terjadinya ledakan ketika Hitler sedang berdiskusi dengan jenderal-jenderal perangnya. Ruangan ini biasa disebut sebagai "Lager-Baracke"


 Reichsminister Joseph Goebbels (kiri) berbincang-bincang dengan Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), sementara setengah terpotong di sebelah kanan adalah General der Gebirgstruppe Ferdinand Schörner (Kommandierender General XXXX.Panzerkorps). Foto ini diambil tanggal 20 Juli 1944, hanya beberapa jam setelah upaya pembunuhan oleh Oberst Claus von Stauffenberg di Führerhauptquartier Wolfsshanze! Jodl sendiri terluka ringan dalam peristiwa tersebut





Seorang perwira Jerman memperlihatkan sisa-sisa dari seragam salah seorang jenderal Heer yang menjadi korban ledakan di markas besar Hitler. Terlihat bagian bawahnya sudah tak berbentuk!




Hitler berjalan-jalan kecil bersama dengan orang-orang kepercayaannya di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur), tak lama setelah peristiwa kudeta 20 Juli 1944 yang gagal. Depan, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Reichsleiter Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler). Persis di belakang Göring adalah SS-Hauptsturmführer Otto Günsche (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), sementara Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmachtsführungsamt) berada di belakang Hitler dengan kepala diperban. Antara Hitler dan Bormann adalah Oberst Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Tiga orang yang sedang ngobrol di pojok kanan adalah, dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Generaloberst Ferdinand Schörner (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Südukraine)


 Saat mendengar tentang kabar usaha pembunuhan terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944, berbondong-bondong para petinggi partai dan militer yang mengunjungi Führerhauptquartier Wolfsschanze di Rastenburg, Prusia Timur, demi untuk menyatakan simpati dan dukungannya terhadap sang Führer. Foto ini memperlihatkan, baris depan dari kiri ke kanan: dua orang perwira staff tak dikenal, Generalleutnant Hans Krebs (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Mitte), Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), dan Generalleutnant Siegfried Westphal (Führerreserve). Di baris belakang diantara Krebs dan Jodl adalah General der Infanterie Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht)


Großadmiral Karl Dönitz memberikan pengumuman untuk radio Jerman tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Adolf Hitler tanggal 20 Juli 1944. Juga terlihat sebagai 'pemirsa', dari depan: Otto Dietrich, Martin Bormann, Hitler, Alfred Jodl (dengan kepala diperban), dan Julius Schaub





Hitler berpidato dalam siaran radio yang disiarkan ke seluruh Jerman dari markas besar Wolffschanze, beberapa jam setelah dia berhasil selamat dengan menakjubkan dari upaya percobaan pembunuhan yang kesekian kalinya terhadap dirinya. Siaran tersebut bermaksud untuk mengcounter dan memberi dukungan moral bagi pembersihan para pejabat militer Jerman yang terlibat dalam rencana kotor tersebut





Major Otto-Ernst Remer yang berperan besar dalam operasi penumpasan gerakan coup d'etat. Veteran Divisi Panzergrenadier Großdeutschland peraih Eichenlaub yang pada awalnya melaksanakan perintah para pemberontak, sebelum kemudian mendapat perintah langsung dari Hitler untuk menangkap para pelaku pemberontakan. Dalam film 'Valkyrie', Remer diperankan oleh Thomas Kretschmann, aktor favorit saya! Btw, di foto di atas (Januari 1945) dia telah berpangkat sebagai Generalmajor, suatu kenaikan pangkat luar biasa hanya dalam beberapa bulan, bentuk lain dari rasa 'terimakasih' Hitler terhadap kepahlawanan Remer





Hitler berkumpul bersama dengan para perwiranya di lobi Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur), tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap dirinya oleh Oberst Claus von Stauffenberg tanggal 20 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Wolfgang Thomale (Chef des Stabes Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Hoernlein (membelakangi kamera, Führerreserve), SS-Hauptsturmführer Heinz Linge (pria setengah botak yang mukanya tertutup oleh Fegelein, Persönlicher Ordonnanzoffizier Führer und Reichskanzler), (SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (tertutup oleh Hoernlein, Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), perwira SS tak dikenal, SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), perwira Kriegsmarine tak dikenal, Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), Oberst Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Hans Baur (Chefpilot Führer und Reichskanzler und Chef Flugstaffel "Reichsregierung"). Hoernlein hadir dalam kapasitasnya sebagai mantan komandan Divisi "Großdeutschland", dimana salah satu unitnya bertugas khusus untuk menjaga keamanan Führer (Wach-Regiment "Großdeutschland"). BTW, perhatikan bahwa di rak di kanan telah tersimpan dengan rapi deretan schirmmütze perwira Heer, Luftwaffe dan Kriegsmarine!


20 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: Benito Mussolini, Karl Dönitz dan Adolf Hitler


 Di hari yang sama setelah lolosnya Hitler dari upaya pembunuhan terhadap dirinya pada tanggal 20 Juli 1944, pemimpin boneka Italia Benito Mussolini datang ke Führerhauptquartier Wolfsschanze di Rastenburg, Prusia Timur, untuk menyambangi Hitler sekaligus menyatakan simpati serta dukungannya. Foto karya Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Il Duce Benito Mussolini, SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Generaloberst Bruno Loerzer (Chef Luftwaffenpersonalamts und Chef der personellen Rüstung und der NS-Führung der Luftwaffe)

-----------------------------------------------------------------------
  

KORBAN 20 JULI 1944



Hitler membesuk General der Infanterie Rudolf Schmundt yang terluka parah terkena ledakan di markas besar Wolffschanze. Schmundt menunjukkan tanda-tanda membaik, tapi kemudian memburuk kembali secara cepat dan meninggal akibat luka-luka yang dideritanya tanggal 1 Oktober 1944


Hitler membesuk Generalmajor Walter Scherff, “Beauftragter des Führers für die militärische Geschichtsschreibung“, yang terluka parah terkena ledakan di markas besar Wolffschanze. Hitler tampaknya mengunjungi sejarawan militernya dua kali, foto atas waktu Scherff masih dipenuhi perban di sekujur mukanya, sementara foto bawah saat dia rada mendingan sehingga bisa berdiri walaupun dipapah. BTW, di foto atas kita bisa melihat SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Prof. Dr. med. Karl Brandt dan SS-Obergruppenführer Julius Schaub di sebelah kanan


Adolf Hitler dalam kunjungan keduanya ke Rumah Sakit Karlshof yang terletak sekitar 7 kilometer dari Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur), tanggal 1 Agustus 1944. Disini dia sedang menyapa Kapitän zur See Heinz Assmann (Angehöriger des Wehrmachtführungsstabes im Oberkommando der Wehrmacht ), sementara di sebelah kanan adalah Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler")


Adolf Hitler dalam kunjungan keduanya ke Rumah Sakit Karlshof yang terletak sekitar 7 kilometer dari Führerhauptquartier Wolfsschanze, Rastenburg (Prusia Timur), tanggal 1 Agustus 1944. Giliran Oberstleutnant i.G. (im Generalstab) Heinrich Borgmann yang disapa oleh Sang Führer. Pada hari meledaknya bom, Borgmann berdiri di ujung meja dan bersebelahan dengan tas Von Stauffenberg yang berisi bom. Generalmajor Rudolf Schmundt dan Oberstleutnant Heinz Brandt yang berada di sebelah kirinya serta stenografer Heinrich Berger di kanannya sama-sama kehilangan nyawa akibat dari ledakan tersebut, tapi Borgmann berhasil selamat walaupun mendapat luka parah. Setelah sembuh dia ditempatkan di sebuah divisi infanteri sebagai Oberst. Borgmann meninggal pada tanggal 5 April 1945 di Rumah Sakit Magdeburg karena luka-luka yang dideritanya setelah mendapat serangan dari pesawat pembom tukik Sekutu. Dia adalah seorang peraih Ritterkreuz (19 Juli 1940) dan Eichenlaub (11 Februari 1942)


 Pada tanggal 4 Agustus 1944 di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Ostpreußen), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) mengumpulkan para Reichsleiter (Kepala Reich, pangkat tertinggi kedua dalam hierarki Partai Nazi setelah Führer) dan Gauleiter (Pimpinan regional Partai Nazi) yang melakukan kunjungan berjamaah menengok keadaannya sekaligus menunjukkan kekompakan dan persatuan yang masih terjalin di tubuh NSDAP. Di baris depan kita bisa melihat kepala-kepala dari Reichsführer-SS Heinrich Himmler, Reichsminister Joseph Goebbels, dan Reichsleiter Dr. Robert Ley


Patung kepala Adolf Hitler di Stortinget (Parlemen Norwegia) mendapat kalungan bunga tanda simpati setelah terjadinya serangan 20 Juli 1944


 13 Agustus 1944: Kunjungan ketiga Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) ke rumahsakit Karlshof di dekat Rastenburg, untuk melongok para korban Bom 20 Juli yang meledak beberapa minggu sebelumnya. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer menaiki mobil Mercedes-Benz 770 W150 setelah menyelesaikan kunjungannya, sementara di kiri dan kanan jalan para perawat serta penduduk sekitar mengelu-elukannya sambil memberi salam Nazi. Mobil lain di belakang Mercedes Hitler adalah milik unit penjaganya dan berasal dari jenis Steyr 1500A Kammandeurwagen

-----------------------------------------------------------------------

PERSIDANGAN PARA PELAKU


Pada tanggal 7-8 Agustus 1944, Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) di bawah pimpinan hakim Roland Freisler melaksanakan sidang khusus di aula besar Kammergericht, Berlin, untuk mengadili delapan orang terdakwa yang dituduh terlibat dalam upaya kudeta terhadap Hitler (lebih dikenal dengan nama Plot 20 Juli). Mereka adalah: Erwin von Witzleben, Erich Hoepner, Paul von Hase, Peter Yorck von Wartenburg, Helmuth Stieff, Robert Bernardis, Friedrich Klausing, dan Albrecht von Hagen. Foto ini diambil oleh fotografer Hamann dan memperlihatkan saat Erwin von Witzleben digiring menuju ke ruang sidang dengan mendapat pengawalan oleh dua orang petugas kepolisian. Sang mantan Marsekal Angkatan darat Jerman terlihat lebih kurus dari biasanya, yang merupakan efek dari interogasi nonstop yang dilakukan oleh Gestapo beberapa waktu sebelumnya


 
Suasana Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) yang mengadili delapan terdakwa yang dituduh terlibat dalam kudeta terhadap Adolf Hitler (lebih dikenal dengan nama Plot 20 Juli 1944). Sidang ini digelar pada tanggal 7-8 Agustus 1944 di aula besar Kammergericht, Berlin, dan diketuai oleh hakim Roland Freisler yang terkenal brutal. Foto ini memperlihatkan saat salah satu terdakwa, mantan Marsekal Angkatan Darat Erwin von Witzleben, sedang mendapat pertanyaan dari Freisler. Secara mengejutkan, sebelum duduk di kursi terdakwa, Witzleben memberi hormat salam Nazi, yang langsung ditolak oleh sang hakim!


 
Erwin von Witzleben memberikan pembelaannya di hadapan Hakim Roland Freisler dalam sesi Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat), tanggal 7-8 Agustus 1944. Satu lengannya tampak sibuk menahan celananya agar jangan sampai melorot. Saat para terdakwa diseret ke depan pengadilan, mereka sengaja diberi pakaian dan celana yang longgar tanpa ikat pinggang sebagai sebuah bentuk penghinaan secara tidak langsung! Gambar oleh fotografer Hamann


 
Suasana Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) yang mengadili delapan terdakwa yang dituduh terlibat dalam kudeta terhadap Adolf Hitler (lebih dikenal dengan nama Plot 20 Juli 1944). Sidang ini digelar pada tanggal 7-8 Agustus 1944 di aula besar Kammergericht, Berlin, dan diketuai oleh hakim Roland Freisler. Foto ini memperlihatkan dua orang terdakwa, Erwin von Witzleben (depan) dan Paul von Hase (belakang), yang sedang duduk sambil diapit oleh petugas kepolisian di kiri dan kanannya


 
Foto jepretan fotografer Hamann ini memperlihatkan suasana sidang di Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat), bulan Agustus 1944, yang menghadirkan dua orang terdakwa, Erwin von Witzleben dan Paul von Hase. Hase tampak sedang berbicara dengan pengacaranya, sementara Witzleben duduk di kursi terdakwa dengan mendapat penjagaan dari petugas kepolisian di sekelilingnya


 
Suasana ruang persidangan Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) di aula besar Kammergericht, Berlin, yang mengadili orang-orang yang dituduh terlibat dalam upaya kudeta terhadap Hitler. Foto karya Hamann ini memperlihatkan saat pengacara Paul von Hase sedang memberikan pembelaannya. Hase sendiri terlihat duduk paling kanan, sementara di sebelah kirinya adalah Erwin von Witzleben. Sementara itu, yang duduk di sebelah kiri adalah Erich Hoepner


Leutnant der Reserve Peter Graf York von Wartenburg, yang dicalonkan sebagai Sekretaris Negara Vizekanzler apabila plot sukses dilaksanakan, dalam sidang Volksgerichtshof. Pria kelahiran 17 November 1904 di Klein-Öls ini dihukum mati tanggal 8 Agustus 1944 di Berlin-Plötzensee setelah sebelumnya dikeluarkan secara tidak hormat dari militer tanggal 4 Agustus 1944 akibat keterlibatannya dalam kasus 20 Juli


Di atas adalah Peter Graf York von Wartenburg sementara di bawahnya adalah Oberleutnant der Reserve Albrecht von Hagen. Hagen dilahirkan di Langen tanggal 11 Maret 1904 dan dieksekusi di hari dan tempat yang sama dengan Wartenburg


Generaloberst Erich Hoepner, yang dipecat dari Wehrmacht karena "bersikap pengecut di hadapan musuh", bersaksi di hadapan Volksgerichtshof (Pengadilan Rakyat) pimpinan Roland Freisler tanggal 8 Agustus 1944. Foto dikirim melalui radio dari Stockholm ke New York sebulan kemudian, tanggal 8 September 1944. Dalam foto ini terlihat jelas sang mantan jenderal begitu pasrah akan nasib yang menimpanya. Dia dihukum mati di hari foto tersebut diambil (8/8/44) atas tuduhan berkhianat dan terlibat peristiwa kudeta 20 Juli 1944


Halaman markas besar Angkatan Darat Jerman yang berantakan dan dipenuhi oleh rerongsokan, difoto oleh fotografer LIFE William Vandivert bulan Juli 1945. Di tempat inilah persis setahun sebelumnya para konspirator usaha pembunuhan terhadap Hitler dihukum mati tanggal 20 Juli 1944




Tempat eksekusi Stauffenberg di Bendler block Memorial, yang sekaligus menjadi monumen peringatan bagi peristiwa kudeta terhadap Hitler. Disini dieksekusi (selain Stauffenberg) : General der Infanterie Friedrich Olbricht, Oberst Albrecht Ritter Mertz von Quirnheim, dan Oberleutnant Werner von Haeften. Sedangkan Generaloberst Ludwig Beck mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri

----------------------------------------------------------

ANGGOTA GERAKAN PERLAWANAN

Oberst Friedrich Gustav "Fritz" Jäger (tengah) bersama dengan empat orang perwira Wehrmacht lainnya. Dia menampilkan kombinasi langka dari medali Lippisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (pita) dan I.Klasse (di bawah spange zum Eisernes Kreuz I.Klasse) di seragamnya. Fritz Jäger dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 26 Mei 1940 sebagai Major dan Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment 8 / 3.Infanterie-Division. Meskipun dia notabene adalah seorang pahlawan perang, di balik layar dia sebenarnya adalah anggota gerakan perlawanan terhadap Hitler yang ikut terlibat dalam Plot 20 Juli. Pada tanggal 20 Juli 1944, hari percobaan pembunuhan terhadap Hitler, Jäger bertugas sebagai komandan unit cadangan Panzer di Distrik Pertahanan II (Stettin) dan XXI (Kalisch). Setelah tas yang dibawa oleh Oberst Claus Schenk von Stauffenberg meledak di bunker Wolfsschanze, Prussia Timur, Jäger langsung diperintahkan oleh Stauffenberg untuk menahan seorang perwira tinggi SS berpangkat Oberführer. Selanjutnya, dia juga bertugas untuk menangkap Reichsminister Joseph Goebbels dan menguasai stasiun radio di Masurenallee. Setelah tersebar kabar bahwa Hitler berhasil selamat dari bom yang ditujukan kepadanya, prajurit-prajurit di bawah pimpinan Jäger berbalik melawannya, dan malah kemudian menangkap komandan mereka sendiri! Pada tanggal 21 Agustus 1944, Jäger dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan berkhianat terhadap negara oleh hakim Roland Freisler dari Volksgerichtshof, dan dia digantung di hari yang sama di penjara Plötzensee di Berlin. Semua harta miliknya disita oleh negara dan anaknya, yang bertugas sebagai perwira di Divisi elit Großdeutschland, juga ikut dicyduck dan dimasukkan ke kamp konsentrasi Sachsenhausen


 Major im Generalstab Joachim Kuhn (2 Agustus 1913 - 6 Maret 1994) bergabung dengan Infanterie-Regiment 14 pada bulan Oktober 1932. Dia ikut serta dalam penyerbuan pasukan Jerman ke Polandia (1939), Prancis (1940), dan Uni Soviet (1941). Kuhn dipromosikan menjadi Hauptmann pada bulan Agustus 1940, Major di bulan Januari 1943, dan Major i.G. tanggal 20 April 1943. Dia menghabiskan sebagian masa tugas militernya sebagai perwira staff, termasuk sebagai bawahan Oberstleutnant Claus Graf von Stauffenberg di Generalstab des Heeres. Perkenalannya dengan sang perwira penentang Hitler membuat Kuhn ikut "terseret" ke dalam gerakannya, apalagi setelah dia bertunangan dengan salah seorang sepupu Stauffenberg. Pada tanggal 20 Juli 1944, Kuhn mendapatkan tugas untuk menyediakan salah satu bahan peledak yang nantinya digunakan untuk membom Führerbunker oleh Stauffenberg. Saat usaha percobaan untuk membunuh Hitler tersebut gagal, Kuhn pun ikut disasar. Pada waktu itu dia telah menjadi Kepala Operasi 28. Jäger-Division di Front Timur. Komandan Divisi Generalleutnant Gustav Heistermann von Ziehlberg mendapat perintah dari Berlin untuk segera mengirim Kuhn ke Jerman untuk diadili. Sang Divisionskommandeur kemudian memberitahu Kuhn tentang perintah tersebut. Karena mengetahui bahwa perwiranya cepat atau lambat akan dieksekusi, Heistermann von Ziehlberg memberi Kuhn kesempatan untuk pergi seorang diri ke hutan dan menembak dirinya sendiri sebagai sebuah penebusan atas apa yang telah dilakukannya. Tak dinyana, Kuhn malah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur dan kemudian membelot ke pihak Rusia! Heistermann von Ziehlberg lah yang kemudian kena getahnya, karena dia dituduh telah mengabaikan perintah dan membantu pelarian Kuhn, sehingga kemudian ganti diadili lalu dieksekusi! Kuhn sendiri selamat sampai dengan akhir perang, dan kemudian tinggal di kampung halamannya, Berlin, yang pada saat itu telah menjadi bagian dari Jerman Timur, negara satelitnya Uni Soviet. Medali dan penghargaan yang telah diperolehnya: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (4 Juli 1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Allgemeines-Sturmabzeichen



Sumber :

Buku "Fotos aus dem Führerhauptquartier" terbitan Hermann Historica München 
Buku "Hitler's Commanders" karya Samuel W. Mitchum, Jr. dan Gene Mueller
Buku "Stauffenbergs Freund. Die tragische Geschichte des Widerstandskämpfers Joachim Kuhn" karya Peter Hoffmann
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.arkivverket.no
www.audiovis.nac.gov.pl
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com

1 comment: