Sunday, March 4, 2012

Foto Italia Zaman Mussolini dan Perang Dunia II

Eksekusi para pejuang Ethiopia oleh tentara Kolonial Italia yang dilaksanakan di Adua, Ethiopia, tanggal 6 Mei 1936. Tanggal ini juga tercatat sebagai hari terakhir perang antara Italia melawan Ethiopia


Inspeksi pasukan Flakartillerie di Unter den Linden, Berlin, dalam acara kunjungan Menteri Luar Negeri Italia ke Jerman, tanggal 21 Oktober 1936. Dari kiri ke kanan: Charakter als Generalleutnant Ernst Schaumburg (Kommandant von Berlin), Prof. Bernardo Attolico (Duta Besar Italia untuk Jerman), General der Flieger Leonhard Kaupisch (Befehlshaber Luftkreiskommando II), Galeazzo Ciano (Menteri Luar Negeri Italia), dan General der Infanterie Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III). Bangunan di latar belakang adalah Kronprinzenpalais. Foto oleh Heinz Fremke


 Pada hari Sabtu tanggal 28 januari 1939, Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) menerima kedatangan para joki kawakan dari luar negeri, yang akan mengikuti Kompetisi Menunggang Kuda Internasional yang diadakan di kota Berlin, Jerman. Foto ini memperlihatkan saat Jenderal Brauchitsch menyambut kedatangan delegasi dari Italia. Perwira botak di tengah adalah Generale di Brigata Efisio Marras (Atase Militer Italia di Berlin)


 Acara kunjungan Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke Italia, tanggal 2 Mei 1939. Foto ini memperlihatkan saat sang Panglima Angkatan Darat Jerman - dengan diiringi oleh para petinggi militer Jerman dan Italia - berjalan menuju ke Monumen Makam Prajurit Tak Dikenal Italia untuk menyerahkan karangan bunga tanda penghormatan. Untuk identifikasi orang-orang di belakangnya, dari kiri ke kanan: jenderal Luftwaffe tak dikenal, Kapitän zur See Werner Lange (Marineattaché an der Deutschen Botschaft in Rom), Generale di Brigata Efisio Marras (Atase Militer Italia di Berlin), petinggi NSDAP tak dikenal, perwira Italia tak dikenal dari unit Artileri Kuda, Oberst Enno von Rintelen (Militärattaché an der Deutschen Botschaft in Rom), Generalmajor Kurt von Tippelskirch (Oberquartiermeister IV im Generalstab des Heeres), ajudan Jerman tak dikenal, dan perwira Italia tak dikenal lain dari unit Grenadiere



Foto yang diambil pada tanggal 30 September 1942 ini memperlihatkan Großadmiral Erich Raeder (tengah, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang sedang menginspeksi para anggota Regia Marina (Angkatan Laut Italia) di pangkalan Angkatan Laut Sebastopol di Krim, Front Timur. Gabungan pasukan Jerman, Italia dan Rumania - di bawah pimpinan Marsekal Erich von Manstein - baru saja merebut semenanjung Krim dan benteng Sebastopol yang strategis dari pihak Rusia. Sebagai identifikasi para pengiring Raeder adalah, dari kiri ke kanan: perwira tak dikenal (kemungkinan ajudan Großadmiral Raeder), Konteradmiral Hellmuth Heye (Kommandierender Admiral Schwarzes Meer), Admiral Karlgeorg Schuster (Oberbefehlshaber Marinegruppenkommando Süd), dan Konteradmiral Hans-Hermann Graf von Schweinitz und Krain Freiherr von Kauder (Kommandant Seeverteidigung Krim). BTW, selain dari Raeder dan ajudannya, semua orang yang ada dalam foto ini mengenakan seragam tropis berwarna cerah. Khusus untuk Jerman, tropenuniform (seragam tropis) tidak hanya dikenakan oleh anggota Afrikakorps saja, tapi juga personil-personil lainnya yang bertugas di wilayah panas seperti Krim, Kaukasus, Balkan dan Mediterania


28 Juli 1942: Marsekal Italia Ugo Cavallero (kiri) berbincang-bincang dengan kompatriotnya dari Jerman, Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd). Cavallero adalah penerima medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang dia dapatkan tanggal 19 Februari 1942 sebagai Generale di Corpo d'Armata dan Kepala Staff Pertahanan Angkatan Darat Kerajaan Italia. Dia tercatat sebagai satu dari sembilan orang Ritterkreuzträger asal Italia. Setelah pemerintahan Fasis Mussolini digulingkan oleh rajanya sendiri, Perdana Menteri Pietro Badoglio yang baru dilantik segera memerintahkan penangkapan Cavallero. Dalam dokumen pembelaannya, Cavallero mengklaim bahwa ia juga turut berjasa karena telah menentang Mussolini dan rezimnya, walaupun secara diam-diam. Setelah Perjanjian Damai Cassibile di bulan September 1943, sang Marsekal tua Italia dibebaskan oleh pihak Jerman, dan bahkan kemudian ditawari oleh sahabat lamanya, Kesselring, untuk menjadi panglima dari Angkatan Bersenjata Republik Sosial Italia yang baru dibentuk. Tapi penemuan surat pembelaannya membuat dia berbalik dicurigai oleh pihak Jerman. Pada pagi hari tanggal 14 September 1943, Cavallero ditemukan telah tewas akibat tembakan peluru di taman sebuah hotel di Frascati, padahal baru malam sebelumnya dia makan malam dan ngobrol dengan Kesselring! Masih menjadi perdebatan, apakah dia bunuh diri ataukah dibunuh oleh pihak Jerman. Yang jelas, tindak-tanduknya di akhir kehidupannya mengisyaratkan keteguhan pendiriannya untuk tak mau lagi bekerjasama dengan Jerman dalam menghadapi Sekutu


Sumber :
Foto koleksi pribadi PzV

Foto koleksi pribadi Todd Gylsen
www.audiovis.nac.gov.pl
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment