Monday, March 19, 2012

Foto Unternehmen Marita (Operation Marita) dan Pertempuran Yunani

Peta pergerakan pasukan Jerman di Yunani tahun 1941. Sebenarnya Jerman hanya bermaksud membantu sekutunya Italia yang kepayahan dalam melawan tentara Yunani, tapi kemudian pertempuran berkembang menjadi lebih dari sekedar itu setelah Yunani mendapat bantuan pasukan Persemakmuran (Commonwealth) yang dipimpin Inggris


Pada tanggal 1 Maret 1941 Perdana Menteri Bulgaria Bogdan Filov menerima ajakan Jerman untuk bersekutu dalam Perjanjian Tripartit di Wina. Setelahnya di hari yang sama Raja Bulgaria Boris III (botak berkumis di tengah) terlihat berbincang-bincang dengan Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee) sambil mengenakan seragam militer. Tak lama kemudian List akan dikirim ke Bulgaria bersama dengan 12. Armee untuk mempersiapkan invasi ke Yunani. Menghadap kamera di kiri adalah Generalleutnant Bruno Bieler (Kommandeur 73. Infanterie-Division), sementara yang kepalanya batok eh botak di kanan adalah Oberst Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes Panzergruppe 1). Terakhir, yang membelakangi kamera adalah Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee)


Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee) menerangkan sesuatu kepada Raja Boris III dari Yugoslavia di tengah-tengah inspeksi Pioniertruppen (pasukan zeni) Jerman di Bulgaria tanggal 1 April 1941. Hanya beberapa hari kemudian (9 April 1941) dimulai operasi penyerbuan Wehrmacht ke Balkan dan Yunani (Unternehmen Marita). Di tangan List tergenggam tongkat komando yang biasa disebut sebagai Interimstab. Tongkat ini khusus untuk dipakai sehari-hari, sementara untuk acara-acara besar atau kenegaraan digunakan Marschallstab (Tongkat Marsekal). Interimstab milik Marsekal List sendiri sekarang tersimpan di Bayerisches Armeemuseum (Musium Angkatan Darat Bavaria) di Ingolstadt (Jerman)


 Pada bulan April 1941, Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) melakukan inspeksi ke pasukan Jerman dari 12. Armee di Sofia (Bulgaria), yang akan dipersiapkan untuk melakukan invasi ke wilayah Balkan (6 April 1941). Foto ini memperlihatkan saat sang Panglima Angkatan Darat Jerman (kiri) bersalaman dengan Letnan-Jenderal Nikola Nikolov Hadzhipetkov (Kepala Staff Angkatan Darat Bulgaria). Memperhatikan di tengah adalah Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee)


Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Foto ini diambil dalam kunjungan Brauchitsch ke markas 12. Armee di Sofia (Bulgaria), beberapa hari sebelum berlangsungnya Unternehmen Marita tanggal 6 April 1941, dimana pasukan Jerman secara berkesinambungan menyerbu negara Yunani dan Yugoslavia. Di latar belakang kita bisa melihat dua orang perwira Luftwaffe sedang berbincang-bincang. Dari kragenspiegel (tanda pangkat kerah) mereka, mudah untuk mengetahui pangkatnya: Leutnant (kiri) dan Major (kanan)


 Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee) dan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Foto ini diambil dalam kunjungan Brauchitsch ke markas 12. Armee di Sofia (Bulgaria), beberapa hari sebelum berlangsungnya Unternehmen Marita tanggal 6 April 1941, dimana pasukan Jerman secara berkesinambungan menyerbu negara Yunani dan Yugoslavia. Di latar belakang kita bisa melihat tiga orang perwira Wehrmacht (satu diantaranya anggota Luftwaffe). Dari adjutantschnur yang melintang di atas lengannya, kita bisa mengetahui bahwa perwira paling kiri adalah seorang ajudan (entah ajudan siapa), sementara perwira Luftwaffe di tengah kemungkinan besar adalah pilot pribadi sang panglima (entah panglima yang mana). Sementara itu, perwira satu lagi yang berdiri paling kanan tampaknya adalah perwira staff (entah staff yang mana)


Oberst Hermann Balck (Kommandeur Panzer-Regiment 3 / 2.Panzer-Division) di atas Panzerbefehlswagen III Ausf.E atau F di dekat Pandelejmon (Yunani) tanggal 16 April 1941 selama berlangsungnya Unternehmen Marita. Tank komando ini dilengkapi dengan senjata utama meriam 37mm KwK 36 L/45 dan senapan mesin MG-34 ganda dalam satu dudukan. Untuk mengantisipasi ranjau darat yang dipasang oleh musuh atau kerusakan di tengah jalan, dibawa pula rantai roda cadangan di kubahnya. Di belakang mengikuti Panzerkampfwagen III lainnya, sementara yang ikut nebeng di tank Balck adalah tawanan perang Selandia Baru. Dia akan dibawa ke garis belakang untuk diinterogasi


 "Dua jadi satu bisa", di Teluk Euboea (Yunani) tanggal 20 April 1941. Teks laporannya, yang dipersiapkan oleh Seksi Foto Udara Kampfgeschwader 51, berbunyi: "Bagian barat laut Teluk Euboea - satu buah kapal dagang seberat 3000-4000 ton tenggelam. Pilot: Oberleutnant (Matthias) Schwegler, Observer: Feldwebel Kräher


 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) berjalan diikuti oleh SS-Hauptsturmführer Erwin Horstmann (kiri, Kommandeur II.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler) dan seorang perwira Yunani. Foto ini diambil di kaki pegunungan Katara, Yunani, pada tanggal 20 April 1941. Di hari itu, datang perwakilan Letnan-Jenderal Georgios Tsolakoglu (Komandan AD Epirus Yunani) untuk mengajukan gencatan senjata ke pihak Jerman


 
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) merundingkan penyerahan pasukan Yunani bersama dengan perwakilan yang dikirim oleh Letnan-Jenderal Georgios Tsolakoglu (Komandan AD Epirus). SS-Hauptsturmführer tampan di belakang Dietrich adalah Max Wünsche (Adjutant Leibstandarte SS Adolf Hitler). Foto ini diambil di kaki pegunungan Katara, Yunani, pada tanggal 20 April 1941. Perwakilan dari pihak Yunani yang diutus untuk menemui Dietrich tercatat ada empat orang: Kolonel Nikolaos Balis, Letnan-Kolonel Georgios Lagas, Mayor Vlachos, dan seorang Letnan tak dikenal


 Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmführer Gerhard "Gerd" Pleiss (Chef 1.Kompanie / I.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler [motorisiert]), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler [motorisiert]), dan SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur I.Bataillon / Leibstandarte SS Adolf Hitler [motorisiert]). Foto ini diambil pada tanggal 20 April 1941 pada saat Ritterkreuzverleihung (Knight's Cross award ceremony) untuk Pleiss yang berprestasi dalam penyerbuan Jerman ke Yunani (Unternehmen Marita)



Di Salonika tanggal 23 April 1941, Letnan-Jenderal Georgios Tsolakoglu (Berkumis di kanan. Komandan Army of Epirus Yunani) melakukan perundingan dengan General der Artillerie Alfred Jodl (duduk kedua dari kiri. Chef des Wehrmachtführungsstab im Oberkommando der Wehrmacht) dan Letnan-Jenderal Luigi Efisio Marras (duduk paling kiri. Atase militer Italia untuk Jerman) untuk membahas penyerahan pasukan Yunani ke pihak Poros. Berdiri paling kiri adalah Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), sementara yang duduk di tengah antara Jodl dan Tsolakoglu adalah Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Berdiri di tengah antara Jodl dan Greiffenberg adalah Oberstleutnant Hans Speth (Generalstab der deutschen Heeres-Mission in Rumänien versetzt und Verbindungsoffizier nach Albanien)


General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX. Armeekorps [motorisiert]) bersama dengan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler [motorisiert]) di Yunani bulan April 1941. Foto oleh Kriegsberichter Scheerer dari PK (Propaganda-Kompanie) 690


Negosiasi penyerahan senjata pasukan Yunani di Larissa tanggal 28 April 1941. Para komandan pasukan Jerman sedang berbincang-bincang di antara mereka. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Böhme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps); Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12.Armee); Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12.Armee); General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); dan General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps). Stumme hanya kelihatan einheitsmütze-nya saja, tertutup oleh bahu kekarnya von Richthofen!



 Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Para prajurit dari Fallschirmjäger-Regiment 2 berbaris rapi melintasi podium, dengan tiga orang berdiri di atasnya, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps), Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), dan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps). Di baris belakang kita juga bisa melihat Generalmajor Julius "Papa" Ringel (Kommandeur 5. Gebirgs-Division) di belakang Stumme; Generalleutnant Rudolf Veiel (Kommandeur 2. Panzer-Division) di sebelah Ringel; dan Generalmajor Gustav Fehn (Kommandeur 5. Panzer-Division) di belakang Richthofen



Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Boehme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps); Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee); General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); ajudan tak dikenal; dan Generalmajor Ferdinand Schörner (Kommandeur 6. Gebirgs-Division)

-------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)

Generalleutnant Helmuth Beukemann (9 Mei 1894 - 13 Juli 1981) mengawali karir militernya sebagai Fahnenjunker di Kaiserliche Armee pada tahun 1914, sebelum ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia Pertama. Setelah perang usai dia melanjutkan karirnya di Reichswehr (1919-1935) dan Wehrmacht (1935-1945). Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 Mei 1941 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 382 / 164.Infanterie-Division, sebagai penghargaan atas prestasinya memimpin resimennya dalam penyerbuan ke Yunani. Unitnya selalu menjadi ujung tombak dari divisinya, dan meraih kesuksesan dalam mengatasi benteng Yunani di dekat Meg Palas. Beukemann melanjutkan gerak maju pasukannya, dan berhasil merebut kota Xanthi dari tangan musuh pada tanggal 8 April 1941. Atas usahanya tersebut, XXX. Armeekorps dan 50. Infanterie-Division leluasa menyeberangi sungai Nestos. Tidak cukup sampai disana, Beukemann bahkan memandu langsung tembakan flak, artileri dan senjata anti-tank dalam usahanya menguasai Bukit 785 (Benteng Chinos) yang merupakan bagian dari Garis Metaxas. Serbuan Infanterie-Regiment 382 yang dipimpin langsung oleh komandan resimennya berperan besar dalam membuat Satuan Darat Yunani di Masedonia Timur menyerah kepada pasukan Jerman pada tanggal 10 April 1941.  Beukemann dipromosikan menjadi Generalmajor pada tanggal 1 November 1942 dan Generalleutnant pada tanggal 1 Mei 1943. Dia tercatat menjadi Komandan 75. Infanterie-Division (15 September 1942 - 10 Juli 1944) dan Division z.b.V. 539 (4 September 1944 - 9 Mei 1945). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) und I.Klasse (23 Mei 1916); Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (24 Juni 1915) und I.Klasse (21 Mei 1918); Hamburgisches Hanseatenkreuz (16 Mei 1916); Bewährungsabzeichen zum Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (18 Juni 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (17 Agustus 1918); Ritterkreuz des Königlicher Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (24 Oktober 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) und I.Klasse (15 Oktober 1939); Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (1 Mei 1941); Medaglia d'argento al Valore Militare Italia (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Januari 1944)


 
Oberstleutnant Karl Baacke (15 Mei 1907 - 2 April 1944) tak lama setelah penganugerahan Eichenlaub #352 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 10 Desember 1943. Saat itu dia menjabat sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment 266 / 72.Infanterie-Division / III.Panzer-Korps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd. Baris medalinya, dari kiri ke kanan: Eisernes Kreuz II.Klasse (14 Juni 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (2 Agustus 1942); Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. Klasse (2 Oktober 1936); Wehrmacht-Dienstauszeichnung III. Klasse; Deutsches Schutzwall-Ehrenzeichen; Ordinul Coroana Romaniei (Romanian Order of the Crown with swords); dan Cruciada împotriva comunismului Romaniei (Romanian Crusade Against Communism medal). Di luar dari itu, dia juga mendapat Eisernes Kreuz I.Klasse (21 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (18 Juli 1940); Nahkampfspange in Bronze (1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1090 (15 Juli 1942); Krimschild (21 Agustus 1942); Voenen Orden "za Hrabrost" IV.Stepen 1 Klas Bulgaria (1941); dan Deutsches Kreuz in Gold #322/2 (28 Februari 1943). Namanya disebutkan pula dalam Wehrmachtbericht (siaran propaganda radio Wehrmacht) edisi 27 April 1941 dan 21 Juni 1942. Mantan didikan Erwin Rommel di Sennelager ini sebelumnya telah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 30 Juni 1941 sebagai Hauptmann dan Chef 2.Kompanie / Grenz-Infanterie-Regiment 124 / 72.Infanterie-Division / XVIII.Gebirgskorps / 12.Armee atas kinerjanya dalam penyerbuan Jerman ke Balkan, terutama dalam Pertempuran Thermopylae (yang lebih dari 2000 tahun sebelumnya menjadi lokasi pertempuran antara Leonidas raja Sparta melawan Xerxes raja Persia!). Wehrmachtbericht mengudarakan kepahlawanannya: "Kapten resimen infanteri Baacke telah memperlihatkan prestasinya yang menonjol dalam Pertempuran Thermopylae. Dia menempatkan detasemen yang bermanuver dan membuka sebuah jalan pintas sempit yang strategis dalam pertempuran yang berlangsung sampai malam menghadapi posisi pertahanan musuh yang dipersiapkan dengan baik, serta merampas 24 senjata berat". Medali Eichenlaub diterimanya atas kepahlawanannya dalam menerobos kepungan Rusia di Cherkassy sehingga memampukan pasukan Jerman menyelamatkan prajuritnya yang terluak serta amunisi yang berharga. Perwira yang luar biasa berani ini (lihat saja Nahkampfspange di seragamnya yang merupakan bukti bahwa dia "doyan" bertempur dalam jarak dekat!) gugur dalam pertempuran di kantong Kamenez-Podolsk saat berusaha menerobos kepungan musuh. Dahsyatnya, dia yang notabene perwira tinggi malah keluar paling akhir bersama dengan pasukan belakang dan lebih memilih untuk menyelamatkan anakbuahnya terlebih dahulu daripada dia! Dua kali Baacke direkomendasikan untuk mendapatkan Schwerter (8 April 1944 dan 16 April 1944) oleh 280. Infanterie-Division, tapi dua-duanya ditolak melalui keputusan OKW tertanggal 2 Mei 1944


Sumber :

Buku "Kampfgeschwader Edelweiss: The History of a German Bomber Unit 1939-1945" karya Wolfgang Dierich
Buku "Sepp Dietrich et sa Leibstandarte" karya Thomas Fischer
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman 
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com

No comments:

Post a Comment