Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dan tamunya dari Hungaria, Laksamana Miklós Horthy de Nagybánya, menyaksikan parade pasukan Jerman di Ehrentribüne (tribun kehormatan) di Charlottenburger Chaussee, Berlin, tanggal 25 Agustus 1938. Dengan diiringi oleh O.M. Palapa, kompi demi kompi landser (prajurit Jerman) - yang mengenakan seragam parade - lewat di hadapan pemimpin kedua negara. Setelah itu terdapat pula atraksi Kavallerie Musikkorps (korps musik berkuda), yang diikuti oleh penampilan publik pertama dari meriam artileri terbaru kebanggaan Wehrmacht: schwere Feldhaubitze 18 (sFH 18) kaliber 150mm. Dalam acara ini, Horthy mengenakan bicorne di kepalanya, sebuah topi yang umum dikenakan oleh para laksamana Eropa dari sejak abad ke-18
Deretan howitzer lapangan berat 15cm sFH 18 yang mengagumkan di sebuah barak pelatihan di Jerman, yang dilengkapi dengan kendaraan halftrack penarik mereka. dukungan artileri sangat penting bagi setiap serangan kendaraan lapis baja dan menyediakan kekuatan tembakan yang dibutuhkan bagi divisi-divisi panzer Jerman untuk secara fleksibel bergerak dari defensif ke ofensif (dan begitu juga sebaliknya). Setelah pelatihan usai, kentara bahwa resimen-resimen artileri bermotor dan infanteri merupakan tulang punggung angkatan darat dan menjadi penyedia jalan bagi panzer-panzer untuk bergerak maju dengan lebih leluasa
Generaloberst
Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) berpidato di
depan para pekerja pabrik mesin perang Rheinmetall-Borsig-Werke di
Düsseldorf, Jerman, tanggal 10 September 1939. Dia berbicara di atas
sebuah tank Neubaufahrzeug (NBFZ), sementara di kiri dan kanannya adalah meriam lapangan Jerman dari jenis schwere Feldhaubitze 18 (sFH 18) kaliber 150mm. Kedua mesin perang ini - sudah tentu - merupakan salah satu hasil produksi dari Rheinmetall-Borsig-Werke
Deretan howitzer lapangan berat 15cm sFH 18 yang mengagumkan di sebuah barak pelatihan di Jerman, yang dilengkapi dengan kendaraan halftrack penarik mereka. dukungan artileri sangat penting bagi setiap serangan kendaraan lapis baja dan menyediakan kekuatan tembakan yang dibutuhkan bagi divisi-divisi panzer Jerman untuk secara fleksibel bergerak dari defensif ke ofensif (dan begitu juga sebaliknya). Setelah pelatihan usai, kentara bahwa resimen-resimen artileri bermotor dan infanteri merupakan tulang punggung angkatan darat dan menjadi penyedia jalan bagi panzer-panzer untuk bergerak maju dengan lebih leluasa
Adolf Hitler dan para petinggi Jerman menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Alat perang yang sedang ditarik oleh truk di sebelah kanan adalah Howitzer sFH18 howitzer kaliber 150mm dengan meriam yang sudah dicopot. Foto oleh Heinrich Hoffmann
Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Kendaraan perang yang ditarik kuda dalam foto ini adalah kereta penghantar meriam sFH 18 kaliber 150mm atau K 18 kaliber 105mm, sementara bangunan berkubah di latar belakang adalah kościół św. Aleksandra (Gereja St. Alexander). Berdiri di podium kehormatan, dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (tertutup oleh Hitler, Oberbefehlshaber des Heeres), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1)
Halftrack penarik yang tampak sedang melintasi sebuah sungai kecil dalam foto ini adalah Sd.Kfz.7 mittlerer Zugkraftwagen (8-ton) yang membawa baterai howitzer berat sFH18 kaliber 105mm. Sd.Kfz.7 adalah kendaraan penarik yang paling banyak digunakan oleh Wehrmacht di masa perang, dengan jumlah produksi tercatat sebanyak 10.257 unit. Perhatikan pula jembatan K-Gerät serta kamuflase dedaunan yang digunakan oleh kendaraan diatas! K-Gerät (Kastenträger-Gerät) adalah jembatan bongkar-pasang seberat 16 ton yang terdiri dari tiga bagian ponton atau blok dengan panjang total 78,8 meter. Desainnya merupakan hasil jiplakan dari jembatan Small Box Girder Inggris dan pertama kali dibuat pada pertengahan tahun 1930-an. K-Gerät menggunakan panjang panel yang sama seperti halnya SBG, hanya saja sedikit berbeda dalam hal detail penguatnya. Artikel yang dimuat dalam sebuah majalah militer Jerman terbitan tahun 1943 menjelaskan bahwa jembatan tersebut terutama sekali dipakai di Front Timur bersama-sama dengan tipe jembatan ponton lainnya, dan mengklaim bahwa "jembatan K-Gerät mempunyai performa yang memuaskan. Bentuknya sama dengan jembatan yang digunakan oleh pasukan musuh."
Buku "Der Große Deutsche Feldzug gegen Polen" karya Heinrich Hoffmann
Buku "Images Of War: Panzer Divisions At War 1939-1945" karya Ian Baxter
Buku "Mit Hitler in Polen" karya Heinrich Hoffmann
www.en.wikipedia.org
www.ww2colorfarbe.blogspot.com
very nice article, interesting and easy to understand, this may be the first step to your success.
ReplyDeleteKeep posting and updating information or other article,,
Thank you
visit Obat Herbal Diabetes Melitus Yang Ampuh