Jalan menuju ke Arca domas adalah menanjak dengan sebagiannya sangat curam dan berkelok tajam sehingga mobil atau motor mau tidak mau harus "ngeden" di gigi 1! Alamat lengkap lokasi pekuburan perang Jerman ini adalah: Jl. Arca Domas kampung Arca/Lija RT 04/04 desa Sukaresmi kecamatan Megamendung kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat
Arca Domas bisa dicapai dari arah Simpang Gadog (arah Jakarta/Bogor) ataupun Cisarua (arah Bandung), tapi lebih mudah dari yang pertama karena tidak banyak belokan. Dari Simpang Gadog kita sudah disambut plang bertulisan "Situs Kuburan Jerman", dan tukang ojek yang mangkal disana hafal benar jalannya bila kita menanyakan pada mereka. Kita cukup berjalan lurus sejauh ±5km, lalu setelah menemui pangkalan angkot belok ke kanan sejauh ±3km. Foto ini saya ambil saat sudah sampai di desa Sukaresmi, dan terlihat sedang dibangun sebuah (atau beberapa) masjid. Seorang anak kecil berpakaian polisi melenggang dengan santainya, sekan-akan tidak menyadari bahwa berdiri di dekatnya manusia tertampan se-Ragunan!
Hampir di sepanjang perjalanan kita disambut oleh indahnya pemandangan kaki gunung Pangrango. Hamparan sawah mengalir dan sejuknya udara membuat perjalanan tidak terasa menjemukan, apalagi kondisi jalannya pun sudah bagus dan mulus
Ini adalah foto yang diambil dari sebuah warung kopi yang terletak berseberangan dengan Deutscher Soldatenfriedhof. Perhatikan kondisi jalannya, mulus kan? Di bagian luar, kompleks pemakaman ini ditutupi oleh beberapa pohon besar sehingga tidak terlalu kentara kelihatan dari jalan. Di latar depan kita bisa melihat jalan membelok ke sebelah kiri (dengan motor tercinta saya cuman kelihatan bokongnya doang!) yang menuju ke sebuah perkebunan bunga besar. Arah Gadog bukanlah dari tempat saya (kanan), melainkan dari arah depannya
Tepat di depan warung kopi terdapat taman bunga Hortensia kecil yang masih merupakan milik perkebunan yang saya sebutkan di atas. Ketika menanyakan nama perkebunannya, si ibu warung hanya menjawab "PT. Elesia", tapi kemudian ketika mencoba mencarinya di internet saya tidak berhasil menemukan namanya
Ini adalah bagian depan dari Deutscher Soldatenfriedhof yang terlihat dari jalan. Kompleks pemakaman ini berada di sisi kiri jalan dan sedikit tertutupi oleh pepohonan rindang. Untung saja beberapa batu nisan yang menyembul dan monumen di sebelah kiri tengah memberi tanda bahwa kita telah sampai di lokasi tujuan
Terdapat sebuah jalan kecil berpagar tanaman yang menuju ke arah lokasi makam. Jalannya sedikit licin dan saya pun sampai harus mengeluarkan ilmu gin-kang (yang suka baca Kho Ping Hoo pasti tahu artinya!) demi menghindari terpeleset saat berjalan
Ini adalah jalan kecil yang dimaksud. Perhatikan bahwa jalan ini sebagian tertutupi lumut sehingga sangat riskan apabila berjalan atau berlari tanpa kehati-hatian! Di gerbangnya terdapat sebuah monumen sebagai penyambut tamu
Kita sudah memasuki kompleks pemakaman yang dibatasi oleh pagar tanaman. Di bagian gerbang terdapat sebuah monumen lengkap dengan tong sampahnya. Kondisi sekitarnya sendiri sangat bersih dan pagar tanaman di sekeliling mendapat perawatan teratur dari pengurus makam yang tinggal tidak jauh dari situ. Si kuncen sendiri secara rutin mendapat gaji dari Kedutaan Besar Jerman di Indonesia
Monumen yang berada di pintu gerbang makam yang memberitahu bahwa kita telah sampai di Deutscher Soldatenfriedhof (Pekuburan Prajurit Jerman). Tidak lupa di tugu peringatan ini disertakan himbauan agar menjaga kebersihan. Bayangan saat saya sedang memotret tampak terpantul di marmer, lengkap dengan sebuah makam di latar belakangnya (untung saja nggak ada 'penampakan' ikut berpose! Hiiiy...)
Tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof difoto dari arah belakang. Terlihat deretan batu nisan berbentuk Eiserne Kreuz di latar belakang dengan dinaungi oleh pohon toge eh kamboja
Dan inilah yang menjadi daya tarik utama tempat ini: kuburan para prajurit Jerman yang meninggal di Indonesia medio 1940-an dan kemudian dikebumikan di Arca Domas. Seluruhnya terdapat 10 kuburan, dengan dua di antaranya adalah "unbekannt" (tidak dikenal)
Dua buah kuburan "unbekannt" yang berada di bagian depan. Kemungkinan besar "Grabmal des unbekannten Soldaten" (kuburan prajurit tak dikenal) ini adalah para awak U-boat pula, sama seperti kuburan rekannya yang lain
Sekarang kita beralih pada tiga buah kuburan yang berada di tengah kiri...
Kuburan Oblt u.LI (Oberleutnant und Leiter Ingenieur) Dr. Heinz Haake dari U-196. Lahir tanggal 21 Januari 1914 dan meninggal tanggal 30 November 1944. U-196 diberitakan hilang bersama 65 orang awaknya saat berpatroli di Selat Sunda, kemungkinan besar karena kecelakaan saat menyelam dan bukannya karena serangan oleh musuh! Haake adalah seorang dokter Kriegsmarine sekaligus perwira teknik dan pangkat lengkapnya adalah OLt.ing.Dr.Med.MOAssArzt.D.R
Kuburan Leutnant Ing. (Ingenieur) Wilhelm-August Jens. Lahir di Hamburg tanggal 7 November 1907 dan terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945, kemungkinan karena para pejuang menyangkanya sebagai orang Belanda!
Kuburan Kptlt (Kapitänleutnant) Hermann Tangermann. Lahir di Berne tanggal 11 Oktober 1910 dan tewas dalam sebuah kecelakaan dalam perjalanan tanggal 23 Agustus 1945. Dialah orang berpangkat tertinggi yang dikuburkan di Arca Domas, dan pangkatnya setingkat kapten bila di Angkatan Darat
Sekarang ke lima buah kuburan yang terdapat di kanan tengah...
Kuburan Oblt z.S. d.R. (Oberleutnant zur See der Reserve) Friedrich Steinfeldt, Kommandant U-195. Lahir di Bad Doberan tanggal 15 Desember 1914 dan meninggal karena disentri di sebuah rumah sakit di Jakarta tanggal 30 November 1945. Catatan resminya menyebutkan dia meninggal sehari sebelumnya, 29 November, dan perbedaan tanggal ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman (Jakarta GMT+7). Steinfeldt bergabung dengan Kriegsmarine tahun 1940 dan, setelah menyelesaikan pelatihannya, dia bertugas di 38. Minensuch-Flotille dari bulan Desember 1941 s/d Juni 1942 ketika dia memulai pelatihan kapal selamnya. Steinfeldt lalu bergabung dengan U-371 (Kapitänleutnant Waldemar Mehl) sebagai 2WO (Perwira Pengawas Kedua) dari bulan November 1942 s/d Februari 1943. Dia meneruskan tugasnya di U-195 sebagai 1WO (Perwira Pengawas Pertama) selama 6 bulan sebelum ditransfer ke Sekolah Komandan U-boat di Neustadt bulan Agustus 1943. Setelah menyelesaikan pelatihannya bulan Oktober 1943, dia diserahi jabatan sebagai komandan sebuah kapal selam bekas Italia, UIT-21, tanggal 14 Oktober 1943. Kapal ini, yang rencananya akan dijadikan sebagai kapal transport, nyatanya tak pernah mendapat penugasan dan pada tanggal 16 April 1944 Steinfeldt mengambil-alih komando kapal lamanya, U-195, di Bordeaux, Prancis. Pada tanggal 24 Agustus 1944 dia memimpin U-195 dalam pelayaran menuju Samudera Indonesia yang berlangsung selama 119 hari! Dia berhasil berlabuh di Batavia, dan di akhir perang terpaksa menyerahkan kapalnya ke tangan Jepang di Surabaya
Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen. Lahir di Bremerhaven tanggal 14 Desember 1906 dan meninggal tanggal 15 April 1945. Schiffszimmermann artinya tukang kayu kapal, yang tenaganya sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menambal kebocoran atau memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi di atas kapal, terutama sewaktu mendapat serangan dari musuh
Kuburan Leutnant zur See W. Martens. Meninggal bulan Oktober 1945. Saya tidak berhasil menemukan data atau biografi singkatnya di Volksbund maupun Ubootwaffe. Satu-satunya nama yang sedikit 'nge'tune' adalah Leutnant zur See Wolf-Dieter Martens yang pernah bertugas di U-465, U-421 dan U-596 (dengan tak ada keterangan lahir/meninggalnya), tapi tak satu pun kapal selam yang diawakinya tercatat pernah berlayar ke Indonesia. Kesimpulannya, dia bukanlah awak U-boat dan "hanya" perwira atau staff Kriegsmarine biasa
Kuburan ObGefr (Obergefreiter) Willi Petschow. Lahir di Hamburg tanggal 31 Desember 1912 dan meninggal setelah menderita penyakit di Perkebunan Cikopo/Bogor tanggal 28 September 1945. Pangkat lengkapnya adalah Matrosen-Obergefreiter/Bootsmann
Kuburan terakhir: Oberleutnant zur See Willi Schlummer. Terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945 bersama dengan Wilhelm Jens. Tanggal lahirnya tidak diketahui dan Volksbund pun tidak memuat datanya
Tugu peringatan utama yang terdapat di Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas, yang telah ada di tempat ini dari sejak sebelum pemakaman didirikan. Tugu ini didirikan untuk mengenang Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader (Skuadron Penjelajah Asia Timur Jerman) di bawah pimpinan Vizeadmiral Maximilian Reichsgraf von Spee yang hancur dalam Pertempuran di Kepulauan Falkland/Malvinas tanggal 8 Desember 1914
Tugu peringatan ini didirikan pada tahun 1926 oleh dua bersaudara Emil dan Theodor Helfferich, orang Jerman yang mendirikan Onderneming (Perkebunan) karet dan teh Tjikopo-Zuid (Cikopo Selatan) di Bogor pada bulan Februari 1911. Pada tahun 1928 kedua bersaudara ini balik ke Jerman dan menyerahkan pengelolaan perkebunannya yang luas kepada Albert Vehring dari Bielefeld, rekan mereka yang telah berpengalaman mengelola perkebunan teh di Papua
Tugu peringatan Deutsch-Ostasiatischen Geschwader ini diapit oleh tiga buah patung: Ganesha dan Kala di sisi kiri dan Buddha di sisi kanan. Konon patung ini dibeli oleh dua bersaudara Helfferich dari pengrajin pinggir jalan setelah mengunjungi Candi Prambanan serta Borobudur di Yogyakarta dan terpesona olehnya. Mereka menyertakannya di tempat ini sebagai penghargaan atas agama tua Jawa
Bukti luar biasa shahih tak terbantahkan bahwa saya, Prof.Dr. K.H. Alif Rafik Khan, S.IP, S.H., M.Si, M.C.K., C.L.B.K. yang luar biasa cute super mugoladoh special pake telor kacingcalang telah menginjakkan kaki di Arca Domas! Saya berangkat seorang diri ke tempat ini, dan untunglah ada segerombolan anak muda sedang mengadakan acara "liwet" sehingga saya bisa meminta bantuan kepada salah seorang di antaranya untuk mengabadikan "penampakan" seperti tampak dalam foto di atas!
Foto-foto lainnya dari Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas. Tempat ini luar biasa asri dan cocok untuk dijadikan lokasi berlibur. Tak heran bila penduduk sekitar pun banyak yang meluangkan waktu untuk sekedar nongkrong atau berpacaran!
Arca Domas bisa dicapai dari arah Simpang Gadog (arah Jakarta/Bogor) ataupun Cisarua (arah Bandung), tapi lebih mudah dari yang pertama karena tidak banyak belokan. Dari Simpang Gadog kita sudah disambut plang bertulisan "Situs Kuburan Jerman", dan tukang ojek yang mangkal disana hafal benar jalannya bila kita menanyakan pada mereka. Kita cukup berjalan lurus sejauh ±5km, lalu setelah menemui pangkalan angkot belok ke kanan sejauh ±3km. Foto ini saya ambil saat sudah sampai di desa Sukaresmi, dan terlihat sedang dibangun sebuah (atau beberapa) masjid. Seorang anak kecil berpakaian polisi melenggang dengan santainya, sekan-akan tidak menyadari bahwa berdiri di dekatnya manusia tertampan se-Ragunan!
Hampir di sepanjang perjalanan kita disambut oleh indahnya pemandangan kaki gunung Pangrango. Hamparan sawah mengalir dan sejuknya udara membuat perjalanan tidak terasa menjemukan, apalagi kondisi jalannya pun sudah bagus dan mulus
Ini adalah foto yang diambil dari sebuah warung kopi yang terletak berseberangan dengan Deutscher Soldatenfriedhof. Perhatikan kondisi jalannya, mulus kan? Di bagian luar, kompleks pemakaman ini ditutupi oleh beberapa pohon besar sehingga tidak terlalu kentara kelihatan dari jalan. Di latar depan kita bisa melihat jalan membelok ke sebelah kiri (dengan motor tercinta saya cuman kelihatan bokongnya doang!) yang menuju ke sebuah perkebunan bunga besar. Arah Gadog bukanlah dari tempat saya (kanan), melainkan dari arah depannya
Tepat di depan warung kopi terdapat taman bunga Hortensia kecil yang masih merupakan milik perkebunan yang saya sebutkan di atas. Ketika menanyakan nama perkebunannya, si ibu warung hanya menjawab "PT. Elesia", tapi kemudian ketika mencoba mencarinya di internet saya tidak berhasil menemukan namanya
Ini adalah bagian depan dari Deutscher Soldatenfriedhof yang terlihat dari jalan. Kompleks pemakaman ini berada di sisi kiri jalan dan sedikit tertutupi oleh pepohonan rindang. Untung saja beberapa batu nisan yang menyembul dan monumen di sebelah kiri tengah memberi tanda bahwa kita telah sampai di lokasi tujuan
Terdapat sebuah jalan kecil berpagar tanaman yang menuju ke arah lokasi makam. Jalannya sedikit licin dan saya pun sampai harus mengeluarkan ilmu gin-kang (yang suka baca Kho Ping Hoo pasti tahu artinya!) demi menghindari terpeleset saat berjalan
Ini adalah jalan kecil yang dimaksud. Perhatikan bahwa jalan ini sebagian tertutupi lumut sehingga sangat riskan apabila berjalan atau berlari tanpa kehati-hatian! Di gerbangnya terdapat sebuah monumen sebagai penyambut tamu
Kita sudah memasuki kompleks pemakaman yang dibatasi oleh pagar tanaman. Di bagian gerbang terdapat sebuah monumen lengkap dengan tong sampahnya. Kondisi sekitarnya sendiri sangat bersih dan pagar tanaman di sekeliling mendapat perawatan teratur dari pengurus makam yang tinggal tidak jauh dari situ. Si kuncen sendiri secara rutin mendapat gaji dari Kedutaan Besar Jerman di Indonesia
Monumen yang berada di pintu gerbang makam yang memberitahu bahwa kita telah sampai di Deutscher Soldatenfriedhof (Pekuburan Prajurit Jerman). Tidak lupa di tugu peringatan ini disertakan himbauan agar menjaga kebersihan. Bayangan saat saya sedang memotret tampak terpantul di marmer, lengkap dengan sebuah makam di latar belakangnya (untung saja nggak ada 'penampakan' ikut berpose! Hiiiy...)
Tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof difoto dari arah belakang. Terlihat deretan batu nisan berbentuk Eiserne Kreuz di latar belakang dengan dinaungi oleh pohon toge eh kamboja
Dan inilah yang menjadi daya tarik utama tempat ini: kuburan para prajurit Jerman yang meninggal di Indonesia medio 1940-an dan kemudian dikebumikan di Arca Domas. Seluruhnya terdapat 10 kuburan, dengan dua di antaranya adalah "unbekannt" (tidak dikenal)
Dua buah kuburan "unbekannt" yang berada di bagian depan. Kemungkinan besar "Grabmal des unbekannten Soldaten" (kuburan prajurit tak dikenal) ini adalah para awak U-boat pula, sama seperti kuburan rekannya yang lain
Sekarang kita beralih pada tiga buah kuburan yang berada di tengah kiri...
Kuburan Oblt u.LI (Oberleutnant und Leiter Ingenieur) Dr. Heinz Haake dari U-196. Lahir tanggal 21 Januari 1914 dan meninggal tanggal 30 November 1944. U-196 diberitakan hilang bersama 65 orang awaknya saat berpatroli di Selat Sunda, kemungkinan besar karena kecelakaan saat menyelam dan bukannya karena serangan oleh musuh! Haake adalah seorang dokter Kriegsmarine sekaligus perwira teknik dan pangkat lengkapnya adalah OLt.ing.Dr.Med.MOAssArzt.D.R
Kuburan Leutnant Ing. (Ingenieur) Wilhelm-August Jens. Lahir di Hamburg tanggal 7 November 1907 dan terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945, kemungkinan karena para pejuang menyangkanya sebagai orang Belanda!
Kuburan Kptlt (Kapitänleutnant) Hermann Tangermann. Lahir di Berne tanggal 11 Oktober 1910 dan tewas dalam sebuah kecelakaan dalam perjalanan tanggal 23 Agustus 1945. Dialah orang berpangkat tertinggi yang dikuburkan di Arca Domas, dan pangkatnya setingkat kapten bila di Angkatan Darat
Sekarang ke lima buah kuburan yang terdapat di kanan tengah...
Kuburan Oblt z.S. d.R. (Oberleutnant zur See der Reserve) Friedrich Steinfeldt, Kommandant U-195. Lahir di Bad Doberan tanggal 15 Desember 1914 dan meninggal karena disentri di sebuah rumah sakit di Jakarta tanggal 30 November 1945. Catatan resminya menyebutkan dia meninggal sehari sebelumnya, 29 November, dan perbedaan tanggal ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman (Jakarta GMT+7). Steinfeldt bergabung dengan Kriegsmarine tahun 1940 dan, setelah menyelesaikan pelatihannya, dia bertugas di 38. Minensuch-Flotille dari bulan Desember 1941 s/d Juni 1942 ketika dia memulai pelatihan kapal selamnya. Steinfeldt lalu bergabung dengan U-371 (Kapitänleutnant Waldemar Mehl) sebagai 2WO (Perwira Pengawas Kedua) dari bulan November 1942 s/d Februari 1943. Dia meneruskan tugasnya di U-195 sebagai 1WO (Perwira Pengawas Pertama) selama 6 bulan sebelum ditransfer ke Sekolah Komandan U-boat di Neustadt bulan Agustus 1943. Setelah menyelesaikan pelatihannya bulan Oktober 1943, dia diserahi jabatan sebagai komandan sebuah kapal selam bekas Italia, UIT-21, tanggal 14 Oktober 1943. Kapal ini, yang rencananya akan dijadikan sebagai kapal transport, nyatanya tak pernah mendapat penugasan dan pada tanggal 16 April 1944 Steinfeldt mengambil-alih komando kapal lamanya, U-195, di Bordeaux, Prancis. Pada tanggal 24 Agustus 1944 dia memimpin U-195 dalam pelayaran menuju Samudera Indonesia yang berlangsung selama 119 hari! Dia berhasil berlabuh di Batavia, dan di akhir perang terpaksa menyerahkan kapalnya ke tangan Jepang di Surabaya
Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen. Lahir di Bremerhaven tanggal 14 Desember 1906 dan meninggal tanggal 15 April 1945. Schiffszimmermann artinya tukang kayu kapal, yang tenaganya sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menambal kebocoran atau memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi di atas kapal, terutama sewaktu mendapat serangan dari musuh
Kuburan Leutnant zur See W. Martens. Meninggal bulan Oktober 1945. Saya tidak berhasil menemukan data atau biografi singkatnya di Volksbund maupun Ubootwaffe. Satu-satunya nama yang sedikit 'nge'tune' adalah Leutnant zur See Wolf-Dieter Martens yang pernah bertugas di U-465, U-421 dan U-596 (dengan tak ada keterangan lahir/meninggalnya), tapi tak satu pun kapal selam yang diawakinya tercatat pernah berlayar ke Indonesia. Kesimpulannya, dia bukanlah awak U-boat dan "hanya" perwira atau staff Kriegsmarine biasa
Kuburan ObGefr (Obergefreiter) Willi Petschow. Lahir di Hamburg tanggal 31 Desember 1912 dan meninggal setelah menderita penyakit di Perkebunan Cikopo/Bogor tanggal 28 September 1945. Pangkat lengkapnya adalah Matrosen-Obergefreiter/Bootsmann
Kuburan terakhir: Oberleutnant zur See Willi Schlummer. Terbunuh oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia di rumah orang-orang Jerman di Bogor tanggal 12 Oktober 1945 bersama dengan Wilhelm Jens. Tanggal lahirnya tidak diketahui dan Volksbund pun tidak memuat datanya
Tugu peringatan utama yang terdapat di Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas, yang telah ada di tempat ini dari sejak sebelum pemakaman didirikan. Tugu ini didirikan untuk mengenang Deutsch-Ostasiatische Kreuzergeschwader (Skuadron Penjelajah Asia Timur Jerman) di bawah pimpinan Vizeadmiral Maximilian Reichsgraf von Spee yang hancur dalam Pertempuran di Kepulauan Falkland/Malvinas tanggal 8 Desember 1914
Tugu peringatan ini didirikan pada tahun 1926 oleh dua bersaudara Emil dan Theodor Helfferich, orang Jerman yang mendirikan Onderneming (Perkebunan) karet dan teh Tjikopo-Zuid (Cikopo Selatan) di Bogor pada bulan Februari 1911. Pada tahun 1928 kedua bersaudara ini balik ke Jerman dan menyerahkan pengelolaan perkebunannya yang luas kepada Albert Vehring dari Bielefeld, rekan mereka yang telah berpengalaman mengelola perkebunan teh di Papua
Tugu peringatan Deutsch-Ostasiatischen Geschwader ini diapit oleh tiga buah patung: Ganesha dan Kala di sisi kiri dan Buddha di sisi kanan. Konon patung ini dibeli oleh dua bersaudara Helfferich dari pengrajin pinggir jalan setelah mengunjungi Candi Prambanan serta Borobudur di Yogyakarta dan terpesona olehnya. Mereka menyertakannya di tempat ini sebagai penghargaan atas agama tua Jawa
Bukti luar biasa shahih tak terbantahkan bahwa saya, Prof.Dr. K.H. Alif Rafik Khan, S.IP, S.H., M.Si, M.C.K., C.L.B.K. yang luar biasa cute super mugoladoh special pake telor kacingcalang telah menginjakkan kaki di Arca Domas! Saya berangkat seorang diri ke tempat ini, dan untunglah ada segerombolan anak muda sedang mengadakan acara "liwet" sehingga saya bisa meminta bantuan kepada salah seorang di antaranya untuk mengabadikan "penampakan" seperti tampak dalam foto di atas!
Foto-foto lainnya dari Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas. Tempat ini luar biasa asri dan cocok untuk dijadikan lokasi berlibur. Tak heran bila penduduk sekitar pun banyak yang meluangkan waktu untuk sekedar nongkrong atau berpacaran!
Diagram sederhana dari Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas yang saya buat dalam kunjungan kesana. Keterangan dari nomor-nomor dalam kurung:
1. Kuburan Oberleutnant zur See Willi Schlummer
2. Kuburan Obergefreiter Willi Petschow
3. Kuburan Leutnant zur See W. Martens
4. Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen
5. Kuburan Oberleutnant zur See der Reserve Friedrich Steinfeldt
6. Kuburan Kapitänleutnant Hermann Tangermann
7. Kuburan Leutnant Ingenieur Wilhelm-August Jens
8. Kuburan Oberleutnant und Leiter Ingenieur Dr. Heinz Haake
9. Kuburan Unbekannt (tak dikenal)
10. Tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof
11. Tugu peringatan Deutsch-Ostasiatische Geschwader
12. Patung Buddha
13. Patung Ganesha
14. Patung Kala
15. Pagar tanaman
16. Warung kopi
17. Tong sampah
Untuk artikel-artikel lain tentang Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas serta sejarah kehadiran armada U-boat Jerman di Indonesia bisa dilihat DISINI dan DISINI
2. Kuburan Obergefreiter Willi Petschow
3. Kuburan Leutnant zur See W. Martens
4. Kuburan Schiffszimmermann Eduard Onnen
5. Kuburan Oberleutnant zur See der Reserve Friedrich Steinfeldt
6. Kuburan Kapitänleutnant Hermann Tangermann
7. Kuburan Leutnant Ingenieur Wilhelm-August Jens
8. Kuburan Oberleutnant und Leiter Ingenieur Dr. Heinz Haake
9. Kuburan Unbekannt (tak dikenal)
10. Tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof
11. Tugu peringatan Deutsch-Ostasiatische Geschwader
12. Patung Buddha
13. Patung Ganesha
14. Patung Kala
15. Pagar tanaman
16. Warung kopi
17. Tong sampah
Untuk artikel-artikel lain tentang Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas serta sejarah kehadiran armada U-boat Jerman di Indonesia bisa dilihat DISINI dan DISINI
wow... keren sekali tempatnya, bung...
ReplyDeletebisa jadi sumber inspirasi..
^_^
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih mas atas tulisannya tentang Arca Domas. Berkat tulisan ini saya dan teman bisa mengunjungi lokasi Arca Domas. Sekarang kondisi makamnya lebih bagus mas karena sudah dicat ulang, begitu juga dengan arca-nya. Salam.
ReplyDeleteini daerah rumah aku.. bagi yang ingin mengunjungi tempat ini,, segera hubungi sya.. (y)
ReplyDeleteInfo yang bagus
ReplyDeleteWah, terimakasih mas atas informasinya.
ReplyDeleteInsya Allah saya akan berkunjung ke sana dengan teman saya orang jerman, untuk melakukan penelitian.
Waaaah... menarik
ReplyDeleteTerima kasih. Infonya bagus dan detil. Keep writing
ReplyDelete