Friday, October 5, 2012

Foto 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1)

Simbol 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1). Divisi Waffen-SS yang anggotanya kebanyakan diambil dari para sukarelawan asal Estonia ini dibentuk dari gabungan 3. Estnische SS-Freiwilligen Brigade dan Estnisches SS-Freiwilligen-Panzer-Grenadier-Bataillon Narwa. Ost-Bataillon 658 dan Ost-Bataillon 659 digunakan untuk membentuk SS-Freiwilligen-Grenadier-Regiment 47, sementara Ost-Bataillon 660 menjadi III.Bataillon / SS-Freiwilligen-Grenadier-Regiment 46. Divisi ini bertempur di Front Timur (termasuk Pertempuran Narva yang sengit tahun 1944). Para anggotanya kemudian dievakuasi dari Estonia bersama dengan sisa-sisa pasukan Jerman lainnya. Mereka melanjutkan bertempur di Silesia dan kemudian Cekoslowakia sampai dengan akhir perang ketika beberapa bagiannya menyerahkan diri ke Sekutu Barat



Foto-foto ini dibuat oleh Karl Hintzer, seorang guru yang mengajar di Gymnasium "Hugo Treffner" di Tartu, Estonia. Hintzer kabur ke Jerman saat pasukan Soviet menduduki Tartu (Dorpat) tahun 1940 dan terlibat dalam pembentukan organisasi sukarelawan "Estnische Leitstelle" di Danzig dan Gotenhafen. Organisasi ini bertugas membantu warga negara Estonia yang mengungsi ke Jerman. Setelah Perang Dunia II usai Hintzer menjadi anggota aktif komunitas Estonia di pengasingan yang berjuang demi kemerdekaan negaranya dari penjajahan Soviet. Foto-foto hasil karyanya banyak digunakan di buku-buku sejarah Estonia yang diterbitkan di luar negeri. Dalam foto ini kita bisa melihat para prajurit dari SS-Freiwilligen Regiment 45 / 3.Estnische SS-Freiwilligen Brigade berkumpul di stasiun kereta api Tartu tanggal 10 Februari 1944. Ini adalah hari pertama para sukarelawan Estonia dari unit tersebut yang pulang kembali ke kampung halamannya setelah menyelesaikan pelatihan mereka. Pasukan Rusia telah berada di Narva dan di seberang Danau Peipus sehingga mengancam eksistensi Estonia. Karenanya warga Tartu berbondong-bondong datang ke stasiun kereta demi menyambut Brigade SS Estonia yang mereka percaya mampu melindungi tanah air mereka dari keganasan kaum komunis. Di tempat yang sama datang pula grup kedua sukarelawan Estonia yang tergabung di Estnische Grenzschutz-Regiment (berada di bawah 207. Sicherungs-Division) yang nantinya akan menduduki posisi pertahanan di sekitar Danau Peipus awal tahun 1944


  
 
 
Tidak diragukan lagi, ini lah foto paling terkenal yang memperlihatkan tentara Nazi berpose bersama kucing (lengkap dengan granat tangan dan bunga)! Dari Truppenkennzeichen di kragenspiegel-nya, ketahuan bahwa para prajurit SS ini adalah sukarelawan Estonia dari 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1) dan foto ini diambil di Front Narva bulan Juni 1944 oleh SS-Kriegsberichter Erich Fabiger. Selain itu, berdasarkan salah satu sumber yang saya baca, nama si anak kucing adalah "Nina der Bunker-Katze" (Nina si anak kucing bunker). Dalam bahasa Estonia, "Nina" berarti "hidung"! Entah dengan alasan apa si kucing diberi nama seperti itu?


 Tiga orang anggota 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1) berfoto bersama di sebuah studio. Dua orang SS-Untersturmführer mengapit Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks. Nugiseks sendiri mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diraihnya tanggal 9 April 1944. Dia adalah salah satu dari empat sukarelawan Estonia yang dianugerahi Ritterkreuz... dan yang paling terkenal! Tiga lainnya adalah: Paul Maitla, Alfons Rebane dan Harald Riipalu (Nugiseks adalah satu-satunya yang bukan perwira). Dia juga merupakan salah satu dari 20.000 orang Estonia yang menjadi sukarelawan Wehrmacht dalam Perang Dunia II


 Waffen-Obersturmbannführer der SS Harald Riipalu (Kommandeur Waffen-Grenadier Regiment der SS 45 “Estland” / 20.Waffen-Grenadier-Division der SS) menerangkan prosedur penggunaan pelontar roket Panzerfaust secara baik dan benar kepada para perwira SS lainnya. Riipalu dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Agustus 1944 sebagai penghargaan atas kesuksesannya dalam memimpin resimennya mengusir pasukan penyerang Soviet di Pertempuran Garis Tannenberg serta Pertempuran Auvere. Usahanya tersebut berperan utama dalam menggagalkan pengepungan pihak musuh terhadap posisi pertahanan Jerman di Narva. Foto ini sendiri diambil di musim gugur tahun 1944


Tiga orang Ritterkreuzträger berkebangsaan Estonia dari 20.Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr.1) berkumpul di Neuhammer Bulan Desember 1944 sebelum Natal pada saat reorganisasi ulang 20. Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1). Dari kiri ke kanan: Waffen-Obersturmbannführer der SS Alfons Rebane (Kommandeur Waffen-Grenadier Regiment der SS 46), Waffen-Unterscharführer der SS Harald Nugiseks (Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / Waffen-Grenadier Regiment der SS 46) dan Waffen-Obersturmbannführer der SS Harald Riipalu (Kommandeur Waffen-Grenadier Regiment der SS 45 “Estland”). Seorang Ritterkreuzträger asal Estonia lainnya, SS-Hauptsturmführer Paul Maitla (Kommandeur I.Bataillon / Waffen-Grenadier Regiment der SS 45 “Estland”), tidak ikut nongkrong di foto karena sedang menjalani perawatan di rumah sakit atas luka-lukanya

------------------------------------------------------------------------------------

KOMMANDEUR



SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Franz Augsberger (10 Oktober 1905 – 19 Maret 1945) adalah anak pemilik hotel di Wina (Austria) yang mempelajari arsitektur dan teknik sipil selepas Perang Dunia Pertama. Pandangan nasionalismenya yang tinggi membuat dia bergabung dengan NSDAP cabang Austria tahun 1930 sebelum organisasi tersebut dilarang disana tiga tahun kemudian. Augsberger memilih untuk pindah ke Jerman dan meneruskan aktifitas Nazi-nya disana. Setelah bergabung dengan SS-Verfügungstruppe tanggal 1 Oktober 1934, dia berkarir di berbagai unit Waffen-SS di antaranya SS-Standarte “Der Führer”, SS-Standarte “Westland”, SS-Standarte “Nordland”, dan SS-Standarte 7. Prestasinya di medan perang membuatnya diserahi tugas untuk membentuk unit sukarelawan SS Estonia yang dinamakan 3. Estnische SS Freiwilligen Brigade bulan Agustus 1942. Pada bulan Januari 1944 unit ini diupgrade menjadi 20. Estnische SS-Freiwilligen-Division. Meskipun pada awalnya Ausgberger tidak mendapat kepercayaan penuh dari anakbuahnya yang orang Estonia, tapi pada akhirnya performanya di lapangan (dimana berkali-kali dia memimpin paling depan dalam pertempuran) serta empati yang ditunjukkannya pada mereka membuat dia menjadi komandan Jerman yang dicintai. Atas kinerja cemerlangnya dalam mempertahankan Oppeln dari serangan Soviet, Augsberger dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Maret 1945 sebagai SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS dan Kommandeur 20.Waffen-Grenadier-Division der SS (estnische Nr. 1)  / VIII.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte. Tapi dia hanya menikmati status barunya sebagai seorang Ritterkreuzträger sebentar saja karena beberapa hari kemudian sang komandan divisi yang dihormati ini gugur dalam pertempuran di dekat Neustadt saat mobil yang ditumpanginya terkena hantaman bom Rusia. Sampai saat ini para veteran SS Estonia mengenangnya sebagai seorang pemimpin yang kebapakan, yang selalu mudah diajak bicara dan memperhatikan kesejahteraan prajuritnya. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Julleuchter der SS (16 Desember 1935); DRL Sportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937); SA-Sportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937); Ehrendegen des Reichsführer-SS (1 Desember 1937); SS-Ehrenring (1 Desember 1937); Deutsches Reiterabzeichen in Bronze; Dienstauszeichnung der NSDAP in Silber (15 jahre); SS-Dienstauszeichnung 2.Stufe (12 jahre); Ehrenwinkel der Alten Kämpfer; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (1938); Eisernes Kreuz II.Klasse (4 Juli 1941) dan I.Klasse (15 September 1941); Vapaudenristin 3.Luokka (1 Desember 1941) dan 2.Luokka (30 Oktober 1943); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (15 Januari 1942); Deutsches Kreuz in Gold (30 Mei 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Juli 1942); serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (19 April 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 9 Maret 1944

------------------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

Waffen-Oberscharführer der SS Harald Nugiseks (22 Oktober 1921 - 2 Januari 2014) dilahirkan di peternakan Vanaõu, desa Karjaküla, Särevere Parish, Järva maakond (Estonia). Dia secara sukarela bergabung dengan Estee Legion (Legiun Estonia) tahun 1943. Nugiseks dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai sebagai Waffen-Unterscharführer der SS dan Zugführer di 1.Kompanie / I.Bataillon / SS-Freiwiligen-Grenadier-Regiment 46 (estnische Nr.2) / 20.Estnische SS-Freiwilligen-Division / III.(Germanische) SS-Panzerkorps) / Armee-Abteilung Narwa / Heeresgruppe Nord setelah berhasil merebut jembatan Vaasa-Siivertsi-Vepsküla dari tangan pasukan Soviet. Berkali-kali usaha sebelumnya telah gagal dan batalyon Nugiseks kehilangan hampir semua perwiranya. Sang Bintara lalu maju ke depan untuk menerima tongkat komando serangan. Segera dia merubah taktik: Semua suplai granat tangan dibawa ke front menggunakan kereta ski sehingga para penyerang tidak usah bolak-balik ke belakang melintasi ladang ranjau manakala suplai habis. Dengan granat kini dengan mudah disalurkan dari tangan ke tangan melalui parit pertahanan, pasukan Soviet yang mempertahankan jembatan menjadi terdsak dari utara melalui serangan bergelombang, dan akhirnya jembatan yang vital itu pun berhasil diduduki. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (21 Desember 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (21 Desember 1943); Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Februari 1944); serta Eisernes Kreuz I.Klasse (7 Maret 1944)

------------------------------------------------------------------------------------ 

PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD

 Waffen-Untersturmführer der SS Hando "Tou" Ruus (16 Mei 1917 - 31 Maret 1945) bersama dengan pasangannya Salme Kurg dalam sebuah upacara pernikahan sederhana yang diselenggarakan tanggal 1 April 1944. Dilahirkan dengan nama Harald-Ferdinand Ruhs, dia adalah mantan anggota militer Estonia yang lebih memilih untuk kabur ke hutan daripada menjadi Tentara Merah tak lama setelah negaranya dicaplok oleh Uni Soviet. Invasi Jerman ke negara penjajahnya dijadikan kesempatan buat Ruus untuk bergabung dengan SS-Freiwilligen Panzergrenadier Bataillon Narva. Dia bertempur dalam gagah berani dalam setiap medan laga yang dijalani oleh unitnya, termasuk ketika menjadi komandan Batalyon "Narva" setelah semua perwira di atasnya tewas atau luka-luka! Bulan September 1944 dia tertangkap oleh musuhnya setelah batalyonnya terkepung. Nantinya dia dikirim ke Leningrad dan diberitakan dieksekusi disana pada tanggal 31 Maret 1945. Dengan pangkat terakhir Waffen-Hauptsturmführer der SS (Agustus 1944), Ruus tercatat sebagai satu-satunya sukarelawan Wehrmacht asal Estonia yang dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (30 Desember 1944)!

------------------------------------------------------------------------------------

SS-Untersturmführer Valter Allase (17 Februari 1917 - 18 Februari 2009) dari 20. Waffen Grenadier Division der SS (estnische Nr 1) dalam foto yang dibuat tahun 1944. Disini dia memakai lambang kerah versi pertama dari divisi tersebut yang menampilkan sebuah tangan dari besi yang memegang pedang dengan tulisan "E" melengkung diatasnya. Lambang ini dibagikan bagi para anggota 20. Waffen Grenadier Division der SS bersama dengan panji lengan bercirikan warna nasional Estonia (biru, hitam dan putih) dalam bentuk baris horizontal sebagai identitas kebangsaan mereka.Selama karir militernya sebagai sukarelawan, anak dari pasangan Julius Werdinand Allese dan Elwine Allese ini dianugerahi Eisernes Kreuz II.Klasse bulan Desember 1942 untuk keberanian di medan tempur Stalingrad bersama dengan beberapa orang sukarelawan asal Estonia lainnya yang bergabung dengan Schutzmannschaft Front Bataillon 36 Arensburg. Seusai perang dia hijrah ke Kanada dan meninggal di Quebec satu hari setelah ulangtahunnya yang ke-92


  Waffen-Hauptsturmführer der SS Oskar Ruut (24 April 1916 - 3 Agustus 1944) adalah sukarelawan waffen-SS dari Estonia yang dilahirkan dengan nama Oskar Rosenstock. Pada tahun 1941, ketika negaranya diinvasi oleh Uni Soviet, Ruut mengorganisasi kelompok sukarelawan untuk melawan Tentara Merah. Kelompoknya ikut berperan serta dalam pembebasan Tallinn bulan Agustus 1941. Tahun 1942 dia bergabung dengan Waffen-SS dan menjadi komandan kompi di Batalyon "Narva" yang terkenal. Pada bulan Agustus 1944, dalam pertempuran di Garis Tannenberg (antara Bukit Sinimäe dan jalan kereta api), Ruut (yang kini menjadi Kommandeur Waffen-Füsillier-Bataillon 20 / 20. Waffen-Grenadier-Division der SS "Estnische Nr. 1") berada di salah satu titik front depan paling kritis. Kepada ke-700 orang anggota batalyonnya (yang kebanyakan merupakan wajah baru), dia menunjukkan semangat juang khas Batalyon "Narva" dimana pemimpin selalu berjuang bersama dengan anakbuahnya. Tanggal 1 Agustus 1944 secara pribadi Ruus menghancurkan dua tank T-34 Soviet menggunakan Panzerfaust dan pada waktu yang bersamaan menderita empat luka di kepala dan bahunya! Bukannya mundur ke garis belakang untuk dirawat, keesokan harinya Ruus malah muncul kembali di medan perang, dan mengagetkan seluruh anakbuahnya! Dua hari kemudian (3 Agustus 1944) Ruus telah menghancurkan tanknya yang kelima, tapi kali ini T-34 lain telah memperhatikan sepakterjangnya dan menghantamnya dengan tembakan meriam. Demi memastikan dia benar-benar tak bernyawa, tank Rusia tersebut tanpa segan-segan melindas tubuhnya sampai hancur! Mantan bintara Angkatan Darat Estonia ini dianugerahi medali-medali sebagai berikut: Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Februari 1944) dan I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Dia juga mendapat Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS secara anumerta tanggal 15 Februari 1945


Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.forum.axishistory.com 
www.ww2awards.com

No comments:

Post a Comment