Foto
ini cukup unik juga karena memperlihatkan para bintara Luftwaffe ini
membuat sebuah miniatur kapal layar kuno, sementara mereka notabene
adalah personil udara! Dari ärmelstreifen di lengannya ketahuan bahwa mereka berasal dari Kampfgeschwader 4 (KG 4) "General Wever"
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH EICHENLAUB
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH EICHENLAUB
Oberstleutnant
Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan
terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum
bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut
berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis
(1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940
setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika
Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan
sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali
di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100
yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942
unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut
Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini
setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh.
Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia
selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber
sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21
Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe /
Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4.
Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944,
Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major
dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" /
I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia
dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai
bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di
Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin
jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan
KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262
fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Medali dan penghargaan lain
yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27
September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange
für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für
Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für
Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für
Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches
Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH RITTERKREUZ
Oberst Hans-Joachim "Hajo" Herrmann (1 Agustus 1913 - 5 November 2010) adalah salah satu pilot bomber Luftwaffe yang paling jago dan terkenal. Memulai karir sebagai perwira infanteri, Herrmann pindah ke Luftwaffe saat pembentukannya di tahun 1935 dan ikut berpartisipasi dalam Perang Saudara Spanyol. Petualangannya dilanjutkan dalam medan perang Polandia, Norwegia, Pertempuran Britania, Mediterania, dan Rusia. Di bulan Februari 1941, dalam sebuah serangan udara ke pangkalan Angkatan Laut Inggris di Yunani, Herrmann menjatuhkan sebiji bom ke kapal amunisi SS Clan Fraser. Ledakan yang terjadi kemudian begitu dahsyatnya sehingga menghancurkan 11 kapal musuh, dan juga membuat pelabuhan Piraeus tidak berfungsi selama berbulan-bulan! Pada bulan Juli 1942 dia ditarik dari front dan ditempatkan sebagai perwira staff di markas besar Luftwaffe. Sampai saat itu, sepanjang karirnya sebagai pilot pembom, Herrmann terbang dalam 320 misi tempur dan berhasil menenggelamkan 12 kapal dengan total tonase 70.000 ton. Meskipun kini berada di belakang meja, Herrmann masih menunjukkan bakat lainnya yang luar biasa selain sebagai pejuang di garis depan: dialah yang menciptakan taktik infiltrasi bomber-bomber Sekutu dengan pesawat penerbang malam Luftwaffe yang dinamakan sebagai "Wilde Sau", juga strategi penabrakan pesawat-pesawat musuh dengan menggunakan pilot-pilot tak terlatih yang dinamakan sebagai "Rammjäger". Di akhir perang dia ditawan oleh Soviet selama 10 tahun dan baru dibebaskan pada tahun 1955. Herrmann meneruskan karir sebagai pengacara yang sukses. Diantara kasus-kasus yang ditanganinya adalah sebagai pembela para tertuduh Neo-Nazi dan penentang Holocaust. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Spanienkreuz in Gold mit Schwertern; Eisernes Kreuz II.Klasse (Oktober 1939) und I.Klasse (27 Mei 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (28 September 1940); Deutsches Kreuz in Gold (5 Juni 1942); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (13 Oktober 1940, sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever") mit Eichenlaub (2 Agustus 1943, sebagai Major dan Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 300) und Schwertern (23 Januari 1944, sebagai Oberst dan Inspekteur der Nachtjagd di Reichsluftfahrtministerium serta Kommandeur 30. Jagd-Division)
Oberfeldwebel Reinhard Aigen (20 Mei 1913 - 19 September 1943) mengawali karirnya tanggal 6 Desember 1934 sebagai Schütze di 2.Schwadron / Fahrrad-Abteilung Lübeck. Setahun kemudian dia ditransfer ke Luftwaffe dan bertugas sebagai Bordmechaniker (teknisi terbang). Dalam kampanye di Polandia, Aigen menyelesaikan 17 feindflug (misi tempur), Norwegia 11 feindflug, dan Barat 27 feindflug. Pada bulan Agustus 1941 Aigen dan unitnya dipindahkan ke Rusia dan disana dia menyelesaikan 300+ feindflug. Pada awal tahun 1943, Gruppe-nya mengonversi pesawat Heinkel He 111 mereka menjadi Heinkel He 177. Setelah sempat menjadi instruktur selama beberapa waktu, Aigen dipanggil kembali untuk bertugas tanggal 1 September 1943. Hanya berselang 19 hari kemudian, dia dan seluruh awak He 111 H-16 (Werknummer 161.384) 5J+ER kehilangan nyawanya saat pesawat pembom mereka mengalami masalah mesin setelah menembus awan tebal di atas Orsha, Belarusia. Mereka adalah (selain Aigen): Flugzeugführer Unteroffizier Walter Fock, Beobachter Hauptmann Paul Strobel, Bordfunker Obergefreiter Georg Arnold, dan Bordschütze Unteroffizier Ewald Oetken. Aigen kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta tanggal 9 Juni 1944 sebagai Bordmechaniker di 7.Staffel
/ III. Gruppe / Kampfgeschwader 4 (KG 4) "General Wever" /
IV.Fliegerkorps / Luftflotte 6, dan menjadi Bordmechaniker pertama yang dianugerahi penghargaan setinggi itu! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Fliegerschützenabzeichen für Bordschützen und Bordmechaniker #8645/37 (18 November 1937); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse 4 jahre (30 April 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (28 September 1939); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 oktober 1939) dan I.Klasse (12 September 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (25 Maret 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juni 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (3 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (11 September 1943, diterima atas luka-luka yang dideritanya tanggal 4 September 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (6 Maret 1942). Aigen secara total telah terlibat dalam 447 feindlug, dengan 313 di antaranya dibukukan di Front Timur. 68 misinya memakan waktu lebih dari empat jam sehingga dihitung dua. Jadinya total misinya secara teori adalah 515
Oberfeldwebel Paul Ammann (5 Agustus 1920 - 9 Agustus 1991) bergabung dengan Luftwaffe tanggal 15 Mei 1940. Setelah menjalani pelatihan sebagai Kampfbeobachter (Observer Tempur), dia bergabung dengan I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 (yang nantinya berganti nama menjadi I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever"), dan pertama kali menjalani tugas di front tanggal 25 April 1942. Disini Ammann menjalani tiga tahun peperangan (terutama di Front Timur) dalam 431 feindflug (misi tempur) sebagai Observer. 188 misi pertamanya dijalani bersama dengan pilot Oberleutnant Hans Schellong, seorang Ritterkreuzträger. Pada tanggal 21 Juni 1942 Ammann dan Schellong telah menghancurkan 100 pesawat udara di daratan. Di selatan Rusia target laut lah yang terutama menjadi sasaran mereka. Dalam misi-misi melintasi Laut Kaspia dan Volga, mereka menenggelamkan kapal dengan total tonase 20.000 ton. Di pantai Laut Hitam tambahan satu destroyer yang dirusakkan, juga empat kapal penjelajah berat dan satu penjelajah ringan yang menjadi korban! Selain itu, Ammann juga terlibat dalam misi mendukung pasukan darat Jerman di Stalingrad. Misi ke-200 dijalaninya tanggal 1 Juni 1943, dan hanya berselang lima bulan kemudian Ammann telah menyelesaikan misinya yang ke-300! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Maret 1945 sebagai Beobachter di 3.Staffel / I. Gruppe / Kampfgeschwader 4 (KG 4) "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4, bersama dengan Dietrich Graßmann dan Rolf Rannersmann. Selama karir militernya, Ammann tercatat tertembak jatuh lima kali dan sekali dia terjun menggunakan parasut. Secara total dia ikut dalam 431 misi tempur, dengan 92 di antaranya dengan durasi lebih dari empat jam sehingga dihitung dua. Karenanya, secara teori jumlah misinya adalah 523. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokal für besondere Leistungen im Luftkrieg (1 Februari 1943); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger; serta Deutsches Kreuz in Gold (31 Agustus 1943)
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD
Leutnant Hans Gaenshirt (30 Juli 1923 - 22 Desember 2010) mengabdi di 2.Staffel / Kampfgeschwader 100 sebelum kemudian dipindahkan ke Kampfgeschwader 4. Medali yang diterimanya: Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (30 November 1943), Eisernes Kreuz II. Klasse (15 Januari 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (22 Januari 1944), Eisernes Kreuz I. Klasse (7 Maret 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (17 Maret 1944), Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 Juni 1944), Deutsches Kreuz in Gold (24 Desember 1944), dan Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl #200 (20 April 1945)
Oberfeldwebel Paul Ammann (5 Agustus 1920 - 9 Agustus 1991) bergabung dengan Luftwaffe tanggal 15 Mei 1940. Setelah menjalani pelatihan sebagai Kampfbeobachter (Observer Tempur), dia bergabung dengan I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 (yang nantinya berganti nama menjadi I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever"), dan pertama kali menjalani tugas di front tanggal 25 April 1942. Disini Ammann menjalani tiga tahun peperangan (terutama di Front Timur) dalam 431 feindflug (misi tempur) sebagai Observer. 188 misi pertamanya dijalani bersama dengan pilot Oberleutnant Hans Schellong, seorang Ritterkreuzträger. Pada tanggal 21 Juni 1942 Ammann dan Schellong telah menghancurkan 100 pesawat udara di daratan. Di selatan Rusia target laut lah yang terutama menjadi sasaran mereka. Dalam misi-misi melintasi Laut Kaspia dan Volga, mereka menenggelamkan kapal dengan total tonase 20.000 ton. Di pantai Laut Hitam tambahan satu destroyer yang dirusakkan, juga empat kapal penjelajah berat dan satu penjelajah ringan yang menjadi korban! Selain itu, Ammann juga terlibat dalam misi mendukung pasukan darat Jerman di Stalingrad. Misi ke-200 dijalaninya tanggal 1 Juni 1943, dan hanya berselang lima bulan kemudian Ammann telah menyelesaikan misinya yang ke-300! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Maret 1945 sebagai Beobachter di 3.Staffel / I. Gruppe / Kampfgeschwader 4 (KG 4) "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4, bersama dengan Dietrich Graßmann dan Rolf Rannersmann. Selama karir militernya, Ammann tercatat tertembak jatuh lima kali dan sekali dia terjun menggunakan parasut. Secara total dia ikut dalam 431 misi tempur, dengan 92 di antaranya dengan durasi lebih dari empat jam sehingga dihitung dua. Karenanya, secara teori jumlah misinya adalah 523. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Beobachterabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokal für besondere Leistungen im Luftkrieg (1 Februari 1943); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger; serta Deutsches Kreuz in Gold (31 Agustus 1943)
---------------------------------------------------------------------------------------
PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD
Leutnant Hans Gaenshirt (30 Juli 1923 - 22 Desember 2010) mengabdi di 2.Staffel / Kampfgeschwader 100 sebelum kemudian dipindahkan ke Kampfgeschwader 4. Medali yang diterimanya: Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (30 November 1943), Eisernes Kreuz II. Klasse (15 Januari 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (22 Januari 1944), Eisernes Kreuz I. Klasse (7 Maret 1944), Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (17 Maret 1944), Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 Juni 1944), Deutsches Kreuz in Gold (24 Desember 1944), dan Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl #200 (20 April 1945)
Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.militaryautographs.com
www.ww2awards.com
Thanks for all the recognition these men receive from all the work you do.
ReplyDelete