Monday, March 17, 2014

Foto Brandenburger / Sonderverband Brandenburg / Division Brandenburg / Panzergrenadier-Division Brandenburg




Para anggota Kampfverband Ebbinghaus berfoto bersama di bulan September 1939. Yang memakai seragam perwira Wehrmacht adalah pemimpin mereka, Leutnant Dr. Hans-Albrecht Herzner. Pada malam tanggal 25-26 Agustus 1939, kurang lebih 30 orang anggota grup bentukan Abwehr ini (kebanyakan mereka adalah minoritas Jerman dari Tesin/Cieszyn, Polandia) melaksanakan aksi penguasaan stasiun kereta api dan terowongan strategis di Mosty/Jabłonków (Polandia) sebagai awal dari rencana invasi Jerman atas negara tersebut yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 1939 jam 04:25 subuh. Tanpa mereka sadari Hitler telah mengundurkan rencana serangannya menjadi tanggal 1 September 1939, hanya saja berita penundaan tersebut tidak sampai pada Leutnant Herzner. Upaya penguasaan atas stasiun kereta api berhasil dilaksanakan, hanya saja terowongan di dekatnya ternyata dijaga oleh prajurit bersenjata dan Herzner terpaksa menarik mundur pasukannya beberapa jam kemudian setelah datang pasukan Polandia yang mengusir para penyerang. Dua orang anggota Kampfverband Ebbinghaus terluka dalam peristiwa tersebut. Ketika beritanya kemudian tersebar luas, pihak Jerman meminta maaf secara resmi kepada Polandia dan menyebut insiden tersebut sebagai hasil kerjaan dari orang "gila", sekaligus berjanji akan menghukum biangkeroknya. Hukuman untuk Herzner akhirnya diberikan pada tanggal 29 Oktober 1939. Bentuknya? medali Eisernes Kreuz II.Klasse, dan dia tercatat sebagai pelaku pertama dalam Perang Dunia II yang aksinya diganjar dengan medali keberanian Jerman! Herzner sendiri (kelahiran 6 Februari 1907) nantinya tewas tenggelam secara misterius saat bertugas merekrut sukarelawan Ukraina untuk Wehrmacht di Front Timur pada tanggal 3 September 1942


Regiment Brandenburg secara resmi didirikan pada tanggal 15 Desember 1939 ketika Baulehr-Bataillon D.K. (Deutsche Kompanie) z.b.V (atau Baulehr-Bataillon z.b.V. 800) dibentuk dengan struktur terdiri dari empat kompi. Hauptmann Theodor von Hippel merupakan komandan pertamanya, dengan staff-nya bermarkas di Brandenburg. Foto di atas memperlihatkan barak pertama dari unit tersebut yang terletak di dekat Brandenburg (dan karenanya nama unit tersebut berasal)




Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberleutnant der Reserve Max Wandrey (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" / Division "Brandenburg") yang diselenggarakan di Kreta/Yunani pada tanggal 9 Januari 1944. Mengapit Wandrey (tengah) adalah Major Wilhelm Walther (Kommandeur Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" / Division "Brandenburg") yang memakai stahlhelm berwarna tropis sama seperti Wandrey, dan General der Flieger Hellmuth Felmy (Kommandierender General LXVIII.Armeekorps) yang memakai seragam tropis Luftwaffe lengkap dengan topi "Hermann Meyer"-nya. Nantinya Wandrey juga bakal menerima Eichenlaub  #787 untuk Ritterkreuz-nya tanggal 16 Maret 1945 sebagai Major der Reserve dan Kommandeur II.Bataillon / Jäger-Regiment 1 "Brandenburg"

-------------------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

  

Oberstleutnant Wilhelm Walther (27 Januari 1910 - 25 November 2010) adalah seorang perwira Heer yang bertugas di unit Brandenburger, sebuah unit Komando khusus yang bertugas menyusup ke wilayah musuh dan melaksanakan misi-misi sabotase. Ini sesuai dengan jiwanya yang suka menantang maut dari sejak masih muda (Walther adalah pemain Mensur, pertandingan anggar antar mahasiswa, dan codet hasil dari salah satu pertandingan tersebut membekas di wajahnya seumur hidup!). Di hari pertama Westfeldzug (Invasi ke Barat) tahun 1940, Walther diberi tugas untuk memimpin tujuh orang rekannya masuk ke negara Belanda secara diam-diam dan merebut jembatan yang melintasi sungai Meuse di kota Gennep secara utuh. Pada pukul 02:00 subuh tanggal 10 Mei 1940, Walther dan anakbuahnya (yang menyamar menjadi polisi militer Belanda yang sedang membawa tawanan Jerman) mulai bergerak melaksanakan aksinya. Dua pos penjagaan di sisi sungai berhasil dikuasai, tapi kemudian tiga orang Brandenburger terluka dalam kontak senjata dengan pasukan yang bertahan di sisi lainnya sehingga gerak maju Walther terhenti. Dengan berani campur nekad, dia berjalan dengan tenang melintasi jembatan menuju sisi lain yang masih dikuasai oleh pasukan pertahanan Belanda. Melihat seseorang berseragam perwira Belanda mendekat, pasukan yang bertahan menjadi ragu-ragu sehingga memungkinkan sisa anggota tim Walther membereskan mereka. Jembatan akhirnya berhasil dikuasai utuh dan semua bahan peledak dinonaktifkan. Beberapa jam kemudian pasukan pelopor dari 256. Infanterie-Division melintasi jembatan dengan aman tanpa gangguan. Meskipun banyak operasi serupa dilancarkan di hari itu, tapi sangat sedikit yang sesukses Walther dan kawan-kawannya, bahkan di jembatan lainnya pasukan Brandenburger ditangkap oleh tentara Belanda dan dieksekusi ditempat karena dianggap sebagai mata-mata. Atas prestasinya yang fenomenal tersebut, Wilhelm Walther dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 24 Juni 1940 sebagai Oberleutnant dan Stoßtruppführer 4.Kompanie / Bau-Lehr-Bataillon z.b.V. 800 "Brandenburg" / Heeresgruppe B. Dia tercatat sebagai Brandenburger pertama yang dianugerahi medali seprestisius itu! Walther ikut serta dalam invasi pasukan Jerman ke Uni Soviet, dan di akhir tahun 1941 dia naik jabatan menjadi komandan I.Bataillon / Sonderverband z.b.V 800 "Brandenburg", disusul sebagai komandan Jäger-Regiment 1 "Brandenburg" pada bulan November 1942 meskipun notabene pangkatnya masih Major (biasanya komandan resimen setingkat Oberstleutnant atau Oberst)! Pada bulan Juli 1943 resimennya bertempur melawan pasukan Partisan di Balkan dan barat-laut Yunani sampai dengan tahun 1945. Seusai perang dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda, tapi kemudian hukumannya dibatalkan dan pada tahun 1950 Walther dibebaskan. Sang mantan perwira Brandenburger meninggal dunia pada tahun 2010 dalam usia 100 tahun! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung; Eisernes Kreuz II.Klasse (1940) und I.Klasse (1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse mit Schwertern (1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Allgemeines-Sturmabzeichen (1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942)


 Leutnant der Reserve Adrian Baron von Foelkersam (20 Desember 1914 - 21 Januari 1945) saat baru saja dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 September 1942 sebagai Adjutant Stab I.Bataillon / Lehr-Regiment z.b.V. 800 "Brandenburg". Foelkersam sendiri bergabung kedalam unit Brandenburg yang diisi oleh etnik Volkdeutsche pada bulan Mei 1940 dan berpartisipasi aktif dalam operasi Barbarossa. Orang ini dikenal karena penyamarannya sebagai perwira NKVD bernama Truchin dalam aksinya di kota Maikop dan - hebatnya - komandan Soviet yang mempertahankan kota itu percaya dengannya dan bahkan dia diajak berkeliling kota oleh sang komandan sambil mengamati dengan seksama kekuatan pertahanan kota Maikop! Pada tanggal 8 Agustus 1942, Foelkersam mendapat kabar kalau pasukan Jerman telah berada dalam jarak 12 mil dari kota tersebut. Ia dan anak buahnya yang juga menyamar segera bertindak. Pusat komunikasi dihancurkan dengan granat, untuk mengesankan serangan artileri dari jarak jauh. Kemudian Truchin jadi-jadian alias Foelkersam memberi tahu pasukan Soviet yang berada di kota itu bahwa seluruh kota akan dievakuasi karena akan ada serangan besar-besaran dari tentara Jerman tidak lama lagi. Para tentara Soviet langsung percaya kepada Foelkersam karena mereka pernah melihatnya bersama komandan mereka, dan ditambah lagi dengan putusnya saluran komunikasi sehingga berita ini tidak dapat dikonfirmasi. Tentara Soviet segera ditarik seluruhnya dari Maikop dan pasukan Jerman kemudian memasuki kota itu tanpa ada perlawanan sama sekali! Pada tahun 1944 unitnya dilebur ke dalam Waffen-SS dan Foelkersam ikut boyongan juga. Dia gugur di Polandia awal tahun 1945. Saat itu pangkatnya adalah SS-Sturmbannführer. Teks oleh Naufal Harits (dengan sedikit penambahan)


 Hauptmann Eckart Afheldt (15 Agustus 1921 - 3 Desember 1999) memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Infanterie-Regiment 21 tanggal 1 September 1939. Dari sana catatan prestasinya diselimuti oleh "kegelapan", dan tak banyak yang bisa diketahui. Di malam tanggal 17 Januari 1945, batalyon Jäger (Pemburu) yang dikomandani Afheldt mendapati tank-tank berat Soviet telah berkumpul di dekat kota Petrikau. Mengetahui dengan pasti kemana tujuan tank-tank tersebut, dia mempersiapkan kekuatan untuk melakukan sergapan dadakan di wilayah Wiersewitz dengan dibantu oleh unit Sturmgeschütz dan Panzerjäger. Sergapan yang dilakukannya berhasil, dan tak lama setelah pertempuran bangkai tank-tank Soviet berserakan di sekitar kota dan hutan di dekatnya! Atas prestasinya tersebut, Afheldt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 17 Maret 1945 sebagai Oberleutnant dan Führer II.Bataillon / Jäger-Regiment 2 / Panzergrenadier-Division "Brandenburg" / Panzerkorps Großdeutschland / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Mitte. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (19 Mei 1941) dan I.Klasse (16 Oktober 1942); Verwundetenabzeichen in Gold; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille). Afheldt ditangkap oleh Soviet bulan Mei 1945 tapi kemudian dilepaskan hanya beberapa bulan kemudian (Juli 1945). Dia lalu melanjutkan karir militernya di Bundeswehr (2 Januari 1956 - 30 September 1981) dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral

-------------------------------------------------------------------------------------

 Oberstleutnant Friedrich Wilhelm Heinz (7 Mei 1899 - 26 Februari 1968) adalah veteran perang parit dalam Perang Dunia I yang kemudian menjadi nasionalis fanatik pasca-perang. Dia kemudian bergabung dengan berbagai grup nasionalis yang bermunculan di jerman, termasuk NSDAP. Lama kelamaan Heinz merasa muak melihat gaya memerintah ketua partai Adolf Hitler yang semakin bersifat diktator, dan dia beralih mengalihkan dukungannya pada Gregor Strasser yang menjadi pesaing Hitler dalam tubuh NSDAP. Ketika Strasser disingkirkan dari partai, Heinz ikut tersingkir pula (konon dia termasuk dalam daftar yang harus dibunuh dalam peristiwa "Malam Pisau Panjang" tahun 1934. Entah kenapa pembunuhan tersebut tidak terlaksana!). Heinz kemudian aktif kembali dalam tubuh militer Jerman, dan kebenciannya pada Hitler menemukan salurannya dalam tubuh Abwehr yang diisi oleh para pentolan anti-Nazi seperti Wilhelm Canaris dan Hans Oster. Berkali-kali grup ini merencanakan untuk mensabotase rencana Hitler atau bahkan menangkap sang pemimpin Nazi karena - mereka percaya- dia akan membawa Jerman ke dalam perang besar yang kedua. Tapi semua rencana ini gagal, yang disebabkan oleh kurangnya perencanaan atau situasi yang berubah tidak menguntungkan. ketika Perang Dunia II akhirnya pecah, untuk sementara Heinz disibukkan oleh tugasnya di front depan sebagai Kommandeur I.Bataillon / Lehr-Regiment "Brandenburg" z.b.V 800 (dan kemudian sebagai Kommandeur Regiment 4 "Brandenburg" setelah Brandenburg diupgrade menjadi divisi). Setelah terluka berkali-kali dalam pertempuran, Heinz ditarik pulang dan menjadi Kommandeur schwere Polizei-Bataillon di Berlin. Saat terjadi kudeta 20 Juli 1944, dia berada di Bendlerstrasse tapi tidak bisa berbuat banyak untuk membantu para pelaku kudeta karena perintah untuknya datang terlambat. Secara tidak langsung, hal ini menguntungkannya karena dia selamat dari usaha pembersihan oleh Hitler dan hanya sempat diinterogasi sebentar oleh Gestapo. Ketika akhirnya peran dia dalam lingkaran anti-Nazi di Abwehr ketahuan, Heinz keburu menghilang dan menyembunyikan diri dari kejaran Gestapo sampai perang usai. Dalam pemerintahan Jerman Barat pasca-perang namanya kemudian mencuat sebagai salah satu bapak dinas intelijen


Sumber :
Buku "The Brandenburger Commandos: Germany's Elite Warrior Spies in World War II" karya Franz Kurowski
www.armchairgeneral.com
www.friedrich-wilhelm-heinz.de
www.kegans-militaria.webstarts.com
www.pinterest.com

No comments:

Post a Comment