Tuesday, December 2, 2014

Ritterkreuzträger dari Afrikakorps / Kancah Pertempuran Afrika Utara

1941

Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach (5 November 1892 – 22 Desember 1942) adalah salah satu karakter yang paling tidak biasa dalam tubuh Afrikakorps. Dia merupakan seorang mantan pastor Lutheran yang juga salah satu komandan batalyon terbaik yang dipunyai Erwin Rommel. Meskipun pangkatnya membuat ia selayaknya dihormati, tapi dia adalah salah satu komandan Jerman yang paling bersahabat, paling cu'ek dan paling santai yang berada di bawah komando si Serigala Rumah Makan Padang eh Padang Pasir Rommel! Ketika Erwin Rommel mencapai Afrika di bulan Februari 1941, dia diperkenalkan kepada para perwira yang menyambutnya. Dia tidak tersenyum atau mencoba bersikap bersahabat. Dia tahu tak ada waktu untuk beramah tamah dan ngadu huntu karena dia harus menguji mereka dalam pertempuran terlebih dahulu. Tapi ada satu orang perwira yang begitu dibenci Rommel pada awalnya: dia adalah Hauptmann Bach, seorang veteran pertempuran Prancis sama seperti Rommel dan peraih medali Eisernes Kreuz I klasse. Bach pernah terluka di lututnya sehingga kemana-mana dia selalu membawa tongkat. Rommel tidak menyukai kenyataan bahwa ada seorang komandan pasukan "tidak sehat" di bawah komandonya, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Bach juga adalah seorang pendeta Lutheran. Seorang pendeta bertempur??? Tak pernah terbayangkan! Beberapa bulan kemudian, Rommel berbalik mencintai dan mengagumi Bach. "Si Pincang" ternyata adalah master dari meriam artileri 88mm, sehingga seakan-akan benda tersebut menyatu dalam dirinya. Berkali-kali dia memanfaatkan senjata yang sejatinya ditujukan untuk melawan pesawat udara itu untuk menghantam tank-tank Inggris yang mencoba mengancam posisi Jerman. Bahkan meskipun kapten Bach tidak pernah terlihat memakai seragamnya dengan benar (dan kadangkala tampak culun!), dia begitu dicintai para bawahannya. Wajar saja, karena Bach tidak pernah menjaga jarak sejengkalpun, dan dia menganggap para prajuritnya sebagai anak kandung yang diperlakukan dengan penuh kehangatan. Bach adalah salah satu figur yang paling mudah dikenali di seantero Afrikakorps... Rokok yang selalu menempel di mulutnya, kumis ala Hitler dan kacamata miopik, semuanya telah sama diketahui oleh para penembak artileri DAK. Major Bach pula lah yang berhasil menahan serbuan 20.000 pasukan Inggris dari 12th Corps di Halfaya Pass dengan hanya bermodalkan 4.000 orang saja! Dengan gagah berani dia mempertahankan Halfaya Pass (biasa dinamakan dengan "Hellfire Pass" oleh pihak Sekutu) sampai akhirnya pasokan suplainya terputus dan dia sama sekali terkepung tanggal 17 Januari 1942 sehingga kemudian terpaksa menyerah. Sebagai tawanan perang dia dikirimkan ke Kanada dimana dia meninggal karena kanker (saya tidak mendapat data kanker apa, tapi kemungkinan kanker paru-paru karena hobi merokoknya yang gila-gilaan!) akhir tahun itu juga, tepatnya tanggal 22 Desember 1942. Rasa cinta pasukannya ditunjukkan dengan adanya sebuah tanda peringatan dari kayu yang ditempatkan di sudut pemakaman dan terpisah dari kuburannya. Wilhelm Bach sendiri dikuburkan di Woodland Cemetery yang terletak di Kitchener, Ontario (Kanada). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 5.leichte-Division / Deutsches Afrika-Korps (DAK). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Mei 1915) dan I.Klasse (31 Januari 1920); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (24 Oktober 1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940) dan I.Klasse (17 Juli 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber



Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #318 untuk Oberleutnant Hermann Hogeback (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Lehrgeschwader 1), yang diselenggarakan pada tanggal 8 September 1941 di medan perang Afrika Utara. Medali tersebut diserahkan oleh Generalmajor Stefan Fröhlich (Fliegerführer Afrika), sebagai penghargaan atas kesuksesan Hogeback sebagai seorang pilot bomber yang berhasil menyelesaikan 163 misi pemboman di atas udara Mediterania, Yugoslavia dan Afrika Utara


 
Oberst Hans-Levin von Barby (25 Juli 1899 - 27 Mei 1942) bergabung dengan Angkatan Darat Prusia tanggal 25 Agustus 1917 dan meraih pangkat tertinggi Leutnant. Pada tahun 1936 dia menjadi Hauptmann di Landespolizeigruppe 62. Setelah unitnya direorganisasi ulang menjadi Infanterie-Regiment 77 tahun 1936, Barby tetap menjadi perwira disana. Pada saat mobilisasi umum tanggal 26 Agustus 1938, dia sudah menjadi komandan batalyon di Infanterie-Regiment 474. Unit ini ikut serta dalam penyerbuan ke Barat tahun 1940 dimana Barby tertembak di bagian kaki. Setelah sembuh dia pindah unit ke Infanterie-Regiment 255. Pada tanggal 11 Juni 1941 dia dikirim ke Afrika Utara untuk bertempur melawan pasukan Inggris sebagai komandan resimen. Dalam pertempuran berat di Marmaica dia dan resimennya berkali-kali menyerang balik musuh walaupun menderita korban besar. Dalam pertempuran di Sidi Rezegh (30 November 1941) Barby juga berada paling depan dalam menggagalkan usaha pasukan Inggris yang ingin membebaskan rekan-rekan mereka yang terkepung di Tobruk. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Desember 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Afrika-Regiment 361 und Führer einer Kampfgruppe / 90.leichte Afrika-Division / Deutsches Afrikakorps / Panzergruppe Afrika. Dia terluka parah dalam pertempuran dan meninggal di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan) di Derna/Libya tanggal 27 Mei 1942. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Oberst. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse; ; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaglia d'Argento al Valore Militare (Italia); serta Ärmelband "AFRIKA" (anumerta)


--------------------------------------------------------------------------

1942

 Generalleutnant Artur Schmitt (20 Juli 1888 - 15 Januari 1972) bergabung dengan Angkatan Darat Bavaria pada tahun 1907 dengan pangkat Fahnenjunker. Dia bertempur dalam Perang Dunia Pertama, tapi kemudian tidak terpilih ke dalam 4.000 orang perwira Reichswehr Republik Weimar sehingga berhenti pada tahun 1920. Dia lalu bergabung ke dalam unit polisi Bavaria, dan pada tahun 1934 sudah berpangkat Oberstleutnant. Ketika Wehrmacht diaktifkan setahun kemudian, Schmitt mengajukan permohonan untuk masuk kembali, dan diterima. Dia menghabiskan sebagian besar masa tugasnya sebagai perwira yang mengurusi suplai dan perbekalan, dengan jabatan terakhirnya adalah sebagai "Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 (Komandan Wilayah Garis Belakang Pasukan 556) yang berada di bawah kendali Panzergruppe Afrika pimpinan "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel. Ketika pada akhir tahun 1941 pihak Inggris meluncurkan "Operation Crusader" di Afrika Utara, depo suplai Afrikakorps di Bardia - yang sekaligus menjadi markas Schmitt - terkepung oleh Sekutu. Disana hanya ada sedikit pasukan tempur, sementara sisanya adalah petugas administrasi dan perbekalan serta sekutu Italia yang tak bisa diandalkan (total 6.400 orang). Meskipun begitu, Schmitt - yang menjadi perwira dengan pangkat tertinggi - menolak untuk menyerah begitu saja. Selama sebulan penuh dia menggagalkan setiap usaha terobosan dari musuh, dan hanya setelah sumber airnya habis - bertepatan dengan Tahun Baru 1942 - barulah dia dan pasukannya menyerah, sekaligus mengembalikan 1.100 orang tawanan Inggris yang mereka dapatkan dalam proses terobosan musuh sebelumnya yang gagal! Cerita belum berakhir disini sodara-sodara... Schmitt merasa bahwa sekutu Italia yang bertempur bersamanya kurang terlalu berguna dalam pertempuran, dan dia menyatakannya terus terang - kepada pers internasional yang mewawancarainya tak lama sesudah dia ditangkap - bahwa dia pastilah akan bertahan lebih lama lagi bila saja tak "dibebani" oleh keberadaan mereka! Hal ini kemudian menimbulkan kontroversi internasional, sampai-sampai pemerintah Italia secara resmi mengajukan keberatan kepada Jerman, yang harus diredakan langsung oleh Hitler. Bagaimana dengan Rommel sendiri? Dia berdiri di pihak Schmitt, dan malah merekomendasikan jenderalnya yang jujur dan apa adanya tersebut untuk mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang akhirnya didapatkan oleh Schmitt pada tanggal 5 Februari 1942 sebagai Generalmajor dan Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 und Führer Division Bardia / Panzergruppe Afrika. Tidak hanya itu, pangkatnya pun dinaikkan setingkat menjadi Generalleutnant... dan ini semua berlangsung saat Schmitt sudah berstatus sebagai tawanan perang! Sudah berakhir ceritanya? Belum! Dalam perjalanan di kapal transport "Pasteur" milik Inggris yang akan membawanya ke kamp tawanan perang di Kanada, Schmitt - bersama dengan dua orang perwira tinggi Afrikakorps lainnya yang ditawan - yaitu Generalleutnant Johann von Ravenstein dan Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach - berencana untuk menguasai kapal dan membawanya ke Singapura yang dikuasai oleh Jepang. Sialnya, rencana ini keburu ketahuan sebelum sempat terlaksana, sehingga tentara Inggris memisahkan ketiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) ini dalam sel terpisah dari yang lainnya. Schmitt kemudian menjalani masa tahanannya sampai tahun 1947. OK, sekarang pasti sudah the end kan? Belum beibeh, karena jasa Schmitt kemudian dipakai oleh Liga Arab untuk melawan negara Israel yang baru berdiri (selama masa tugasnya, dia tinggal di Kairo dengan nama samaran "Tuan Goldstein")! Schmitt kemudian menghabiskan sisa hidupnya di Münich sampai dengan meninggalnya pada tahun 1972. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; serta 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse. BTW, foto ini diambil saat status Schmitt sudah menjadi tawanan perang di Camp 30, Bowmanville, Ontario (Kanada). Dia dengan bangga memperlihatkan medali Ritterkreuz-nya, yang khusus dikirim dari Berlin dengan menggunakan jasa Palang Merah Internasional!


Oberleutnant Karl Wiegand (4 Desember 1918 - 19 Januari 2006) dalam sebuah foto yang diambil di Afrika Utara, tak lama setelah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 9 Mei 1942 sebagai Chef 2.Batterie / I.Abteilung / Flak-Regiment 18 (motorisiert). Dia bergabung dengan Luftwaffe pada tahun 1937, setelah menyelesaikan kewajiban mengabdi di Reichsarbeitsdienst, sebagai seorang Fahnenjunker di II.Abteilung / Flak-Regiment 14 di Cologne. Pada tahun 1941 dia berangkat ke medan perang Afrika sebagai seorang Batteriechef (Komandan baterai artileri) di Flak Regiment 18 (mot.). Disinilah dia mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz dari tangan Panglima Afrikakorps, "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel. Wiegand telah membuktikan kemampuannya dalam banyak pertempuran dan, selama duel sengit melawan pasukan Inggris di wilayah Saunu, dia berhasil mengintervensi medan tempur dengan baterai artilerinya dalam waktu yang tepat, meskipun saat itu posisinya sedang mendapat hantaman bombardir musuh. Untuk kesekian kalinya Wiegand menyelesaikan misi berat yang dibebankan kepadanya dengan hasil yang gemilang, yang terutama dicapai berkat bakat kepemimpinannya yang istimewa serta keberanian pribadi yang tidak usah diragukan lagi. Pangkat terakhirnya di akhir perang adalah Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Flakkampfabzeichen der Luftwaffe; Verwundetenabzeichen in Silber; Medaglia commemorativa della campagna italo-tedesca in Africa; serta Ärmelband Afrika


  Generalleutnant Ernst-Günther Baade (20 Agustus 1897 - 8 Mei 1945) adalah jenderal Jerman jago strategi perang tank yang terkenal super berani dalam pertempuran, baik ketika di masa mudanya dalam Perang Dunia I (1914-1918) maupun setelah dia menjadi jenderalnya Hitler dalam Perang Dunia II (1939-1945). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade terluka dalam kedua perang tersebut. Keberaniannya itu pula yang membuat Baade dianugerahi penghargaan Ritterkreuz mit Eichenlaub und Schwertern (Swords atau Pedang). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade menjadi salah satu dari sangat sedikit jenderal pemegang Panzervernihctungsabzeichen, yang berarti bahwa Baade telah berhasil menghancurkan sebuah tank seorang diri menggunakan senjata genggam-tangan! Dan keberaniannya itu pula yang membuatnya terluka parah, luka yang membawa pada kematiannya persis di hari terakhir Perang Dunia II di Eropa! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juni 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division / Panzerarmee Afrika / Heeresgruppe Afrika setelah berhasil menghentikan serangan Sekutu yang tidak terduga ke bagian belakang Divisi Panzer ke-15. satu batalion dari resimennya berhasil menginfiltrasi sampai sejauh Bir Hacheim keesokan harinya, sekaligus mengalahkan pasukan Inggris yang menjadi lawan mereka setelah 24 jam bertempur tanpa henti; Baade juga mendapat Eichenlaub #402 tanggal 22 Februari 1944 sebagai Oberst dan Führer 90.Panzergrenadier-Division / XIV.Panzerkorps / 10.Armee / Heeresgruppe C; serta Schwerter #111 tanggal 16 November 1944 sebagai Generalleutnant dan komandan 90. Panzergrenadier-Division / Adiatisches Küstenland / Heeresgruppe C. Dua-duanya dia raih dalam medan pertempuran Italia. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (25 November 1916) dan I.Klasse (24 Desember 1917); Hamburgisches Hanseatenkreuz (Mei 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (1 Juli 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (5 Februari 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) dan I.Klasse (5 Juni 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber (20 Agustus 1940); Verwundetenabzeichen in Silber; Ärmelband “Afrika”; Deutsches Kreuz in Gold (2 November 1941); serta satu buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber (8 November 1943). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 8 Februari 1944 dan 27 Mei 1944


Hauptmann Johann "Hans" von Bargen (14 Oktober 1914 - 6 Juli 1944) telah terlibat dalam kancah pertempuran udara sebagai pilot Stuka dari hari pertama perang dan ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia, Prancis dan Yunani. Unitnya, I./StG 3, kemudian ditransfer ke Afrika Utara dimana, sebagai seorang Oberleutnant dan Gruppenadjutant, dia menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam serangan-serangan pembom tukik terhadap benteng-benteng Inggris di padang pasir. Von Bargen dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 19 September 1942 sebagai Oberleutnant dan Adjutant I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 3 (StG 3) / Fliegerführer Afrika / Luftflotte 2. Unitnya kemudian dipindahkan ke Rusia tahun 1943 dan disana Bargen menjadi ajudan Geschwaderkommodore Kuhlmey di sektor utara Front Timur. Sebagai seorang Gruppenkommandeur I./SG 3, pada tanggal 6 Juli 1944 Von Bargen dinyatakan hilang dalam misi udara di wilayah sekitar Äyräpää/Tanah Genting Karelia (Finlandia tenggara), saat terbang bersama dengan Gefechtsverband Kuhlmey. Sepanjang karirnya dia telah terlibat dalam 400+ misi tempur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse (25 Agustus 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (19 Maret 1942)
--------------------------------------------------------------------------

1943

Oberstleutnant Paul Audorff (6 Februari 1904 – 17 Januari 1981) bergabung dengan 19. (Bayerische) Infanterie-Regiment tanggal 16 April 1923 dan kemudian berganti-ganti unit layaknya ganti kolor: Infanterie-Regiment 21 (10 April 1933), Infanterie-Regiment 42 (1 Oktober 1935), Infanterie-Regiment 330 (9 April 1940), Infanterie-Regiment 596 (26 Oktober 1940), dan Grenadier-Regiment 754 (10 November 1942). Setelah ikut serta dalam pertempuran di Polandia dan Prancis, Audorff ikut pula berpartisipasi bersama Afrikakorps di Tunisia. Pada tanggal 25 April 1943 pasukan Inggris melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Medjez el Bab demi menerobos pertahanan Jerman dan mencapai Tunis. Audorff (yang kini menjadi komandan resimen) bertahan mati-matian dan secara pribadi berkeliling di front mengarahkan strategi membendung serangan infanteri musuh yang didukung oleh pasukan lapis baja. Atas kesuksesan usahanya dia direkomendasikan untuk mendapatkan Ritterkreuz. Akhirnya rekomendasi disetujui dan Audorff dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 Mei 1943 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Grenadier-Regiment 754 / 334.Infanterie-Division / 5.Panzerarmee / Heeresgruppe Afrika. Sayangnya, berhubung dari sejak tanggal 8 Mei 1943 sang pahlawan sudah ditangkap oleh pasukan Amerika, maka medalinya terpaksa diberikan melalui perantaraan Palang Merah Internasional! Audorff sendiri baru dibebaskan dari kamp tawanan tanggal 11 Maret 1946. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung der Wehrmacht III. dan IV.Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (5 Oktober 1939) dan I.Klasse (6 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Ärmelband "Afrika"



Sumber :

No comments:

Post a Comment