Reichsmarschall
Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) berfoto santai sambil
mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas) di teras
istana pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak
di timur-laut Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama
Großdöllner See, 6 Juli 1941. Di seragamnya dia mengenakan 1939 spange
zum 1914 Eisernes Kreuz I klasse serta Großkreuz di lehernya. Dalam
Persidangan Nürnberg yang digelar setelah Perang Dunia II usai, Göring
sempat berucap: "Kami tak dapat mengatakan banyak akan nasib yang akan
menimpa kami. Kekuatan sejarah, politik dan ekonomi terlalu besar untuk
dikendalikan." (3 September 1946). Sang mantan orang nomor dua dalam
tubuh Nazi ini nantinya bunuh diri dengan meminum pil sianida hanya satu
hari sebelum jadwal penggantungannya. Dia menulis dalam surat yang
ditinggalkannya: "Aku tak keberatan bila aku ditembak nantinya." Tapi
pikiran bahwa dia akan dihukum mati dengan cara dihukum gantung rupanya
dianggapnya sangat tidak pantas bagi orang di posisi dia! Foto oleh
Kriegsberichter Eitel Lange
Dari
kiri ke kanan: Generaloberst Alfred Keller (Chef Luftflotte 1 und
Luftwaffenbefehlshaber Mitte), Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des
Generalstabes der Luftwaffe), Reichsmarschall Hermann Göring
(Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Alexander Löhr (Chef
Luftflotte 4), dan Generalfeldmarschall Albert Kesselring (tertutup oleh
Löhr, Chef Luftflotte 2). Foto ini diambil pada tanggal 6 Juli 1941
oleh Kriegsberichter Eitel Lange. Lokasinya adalah di teras istana
pribadi sang panglima Luftwaffe di Carinhall yang terletak di timur-laut
Berlin dan menghadap sebuah danau indah yang bernama Großdöllner See.
Di dekat mereka (tak terlihat di foto) terparkir Sonderzug (kereta api pribadi) "Asien"
yang dijadikan sebagai Hauptquartier (Markas) berjalan oleh Göring dan
menjadi alat transportasi utamanya dalam berbagai kunjungan ke luar
Jerman
Sumber :
www.forum.axishistory.com
No comments:
Post a Comment