Wednesday, March 25, 2015

Foto Baris Kemenangan (Abschußbalken/Victory Bar) Pesawat Luftwaffe

Sayap ekor dari pesawat Messerschmitt Bf 109 E yang diterbangkan oleh Oberleutnant Gerhard Schöpfel (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 26 "Schlageter") di bulan Agustus 1940, difoto pada tanggal 18 Agustus 1940 sekembalinya dia ke pangkalan dari sebuah misi tempur yang kemudian menjadi misinya yang paling terkenal. Dalam misi ini Schöpfel berhasil menembak jatuh empat pesawat Hurricane Inggris dari 501 Squadron hanya dalam waktu empat menit! Ini menjadi kesuksesannya yang terbesar, dan mengerek jumlah kemenangannya menjadi 12 buah. Sampai saat itu, semua kemenangannya diraih di bulan Mei dan Agustus 1940, kecuali satu kemenangan yang dicatatkannya pada tanggal 2 Juni 1940. Sebelum karirnya berakhir, Schöpfel mampu mengemas 45 kemenangan udara terkonfirmasi, yang kesemuanya diraih dalam pertempuran melawan pesawat-pesawat Inggris dan Amerika yang diawaki oleh pilot-pilot kawakan



Dua foto yang memperlihatkan bagian sayap ekor dari pesawat Messerschmitt Bf 109 E (Werknummer 2804) milik Werner Mölders. Jangka waktu pengambilan foto pertama dan foto kedua adalah lima hari. Foto pertama memperlihatkan sayap ekornya ditandai dengan 28 abschußbalken alias baris kemenangan (yang terakhir diraih atas sebuah pesawat Spitfire yang ditembak jatuh di atas Folkestone), sementara yang kedua memperlihatkan 32 abschußbalken (tiga buah Hurricane ditembak jatuh di atas wilayah Folkestone-Dover). Hal ini menunjukkan bahwa foto pertama diambil dalam periode 26-27 Agustus 1940, sementara yang kedua tanggal 31 Agustus 1940. Menariknya, sayap ekor pesawat Mölders tidak mendapat sentuhan cat kuning seperti biasanya pesawat-pesawat Luftwaffe saat itu (yang membuat mereka mudah dikenali saat harus mendarat darurat di atas lautan)


 Pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 yang diterbangkan oleh Major Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 "Pik-As") di bulan Agustus 1941. Di sayap ekornya kita bisa melihat Abschußbalken (Baris Kemenangan) yang berjumlah 46 buah. Secara keseluruhan dia tercatat memperoleh 68 kemenangan udara yang diraih dari 497 misi tempur

  Oberfeldwebel Heinrich "Heinz" Bartels (13 Juli 1918 - 23 Desember 1944) dari 11.Staffel / IV.Gruppe / Jagdgeschwader 27 (JG 27) "Afrika" bersama dengan pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 "Rote 13" (Werknummer 27169) yang menjadi andalannya. Di bagian samping pesawat tersebut terdapat tulisan "Marga" yang merupakan pujaan hati Bartels. Foto diambil di lapangan udara Kalamaki, Yunani, tahun 1943. Sebelumnya Bartels bertugas di wilayah Arktik bersama dengan JG 5, tapi kemudian dipindahkan dengan paksa ke JG 27 setelah melakukan pelanggaran berat kedisiplinan di unitnya akibat terlalu banyak menenggak minuman keras!. Selama karir militernya, Heinrich Bartels tercatat meraih 99 kemenangan udara dari 500 misi tempur (49 diantaranya di Front Timur)


 Oberleutnant Viktor Bauer (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 "Udet") berpose bersama dengan burung yang "berani-beraninya" bertengger di pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 "Y7+1" (Werknummer 13325) yang dipilotinya. Tampaknya si burung begitu jinak dan tetap tenang saat sang pilot jagoan memberinya makan. Kita bisa melihat dengan jelas 100 buah baris kebenangan (abschußbalken) yang terpampang di bagian ekornya. Foto ini sendiri diambil di Frolov pada tanggal 25 Juli 1942 saat gerak maju 6. Armee menuju Don dan Stalingrad. Foto oleh Kriegsberichter Gerbracht


 Sayap ekor pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang dipiloti oleh Werner Baumbach. Disini kita bisa melihat bahwa 16 kapal Sekutu telah menjadi korban keganasannya, dengan 13 diantaranya ditenggelamkan sementara 3 sisanya dirusakkan. Di bawah gambar masing-masing kapal terdapat juga keterangan jumlah tonase-nya. Selama karirnya sebagai pilot bomber Luftwaffe, Baumbach tercatat menenggelamkan tidak kurang dari 300.000 GRT kapal Sekutu dalam 200+ misi tempur. Jumlah tonase kapal musuh yang ditenggelamkannya ini jauh melebihi jagoan kapal selam terbaik dalam Perang Dunia II, Fregattenkapitän Otto Kretschmer, yang "hanya" mampu menenggelamkan 40 kapal dengan total tonase 208.954 GRT!



  Oberfeldwebel Franz Dietrich Fadenau terlihat sedang menambahkan satu buah Abschußbalken (baris kemenangan) di ekor pesawat Messerschmitt Bf 109F-2 yang dipilotinya. Foto ini diambil di Front Timur tahun 1942. Sejauh ini terlihat sudah 12 buah abschußbalken yang didapatnya: 8 di Front Timur (yang berbintang merah), sementara yang lainnya adalah pesawat Inggris atau Prancis yang dihancurkan di Front Barat. Nantinya pesawat Fadenau ditembak jatuh saat dalam perjalanan pulang dari sebuah misi. Jenazahnya tak pernah ditemukan. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan tahun 1942 dalam buku "Fliegende Front" karya Hauptmann Walter Eberhard Freiherr von Medem


Close-up dari abschußbalken (baris kemenangan) yang terpampang di pesawat Focke-Wulf 190 A-2 (Werknummer 20209) milik Hauptmann Joachim "Jochen" Müncheberg, Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter", di Abbeville-Ducat (Prancis), tanggal 1 Mei 1942. Disini tercatat ada 67 buah baris kemenangan



 Dua foto dari Focke-Wulf Fw 190 A-2 (Werknummer 20209) milik Hauptmann Joachim Müncheberg yang pada saat itu menjadi Kommandeur dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 26 (JG 26). Foto ini pastinya diambil antara tanggal 4 s/d 10 April 1942 di Abbeville-Drucat, karena baris kemenangan terakhir (ke-66 dan ke-67) diraih tanggal 4 April sementara yang selanjutnya tanggal 10 April. Sampai dengan kematiannya tanggal 23 Maret 1943, Hauptmann Müncheberg mencetak total 153 kemenangan udara, dengan 101 di antaranya diraih di Barat. Pada pagi tanggal 23 Maret dia bertabrakan dengan sisa-sisa Spitfire Inggris yang baru dia tembak jatuh dan merupakan kemenangan terakhirnya. Müncheberg tewas seketika saat pesawatnya jatuh di dekat Gafsa, Tunisia. Pada saat itu dia berpangkat Major dan merupakan Geschwaderkommodore dari Jagdgeschwader 77 (JG 77). Pesawat pemburu Fw 190 A-2 ini diterbangkan oleh Müncheberg antara bulan Desember 1942 sampai awal Mei 1942, dan mungkin juga sampai kepindahannya ke Jagdgeschwader 51 (JG 51) pertengahan Juli 1942. Foto dengan ekor bertuliskan Werknummer (nomor produksi) dalam dua baris menunjukkan pesawat yang sama. Kemungkinan besar Werknummer tersebut dicat dalam satu baris setelah perbaikan bagian ekornya (perhatikan warna yang lebih gelap). Pada tanggal 13 November 1944 pesawat ini dinyatakan hilang saat pilotnya, Fähnrich Armin Rössel dari 2.Staffel / Jagdgeschwader 110 (JG 110), jatuh di dekat Laufenhain. Pola kamuflasenya adalah RLM 74/75/76


 
 
 
Pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 ((+ (werknummer 13376) milik Stab I.Gruppe / Jagdgeschwader 77 yang dipiloti oleh Gruppenkommandeur Hauptmann Heinz Bär, difoto di Sisilia tahun 1942. Berhubung prestasi pemiliknya yang "mempesona", maka pesawat ini kerap dijadikan latar belakang saat berfoto oleh para anggota unit atau tamu yang berkunjung. Bagian favorit untuk berpose adalah sayap ekor karena memperlihatkan Abschußbalken (baris kemenangan) yang telah diraih oleh Bär sejauh ini. Angka "100" dalam karangan daun ek serta jumlah baris 13 menunjukkan bahwa jumlah kemenangannya bertengger di angka 113, sementara medali Schwerter di bawah karangan daun ek menunjukkan bahwa pemiliknya adalah Schwerternträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter)


 Oberleutnant Erich Rudorffer (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") bersama dengan pesawat andalannya, Focke-Wulf Fw 190 A-3 "Gelbe 1" (Werknummer 0130 432) Stammkennzeichen RR+CF. Sayap ekornya memperlihatkan 45 baris kemenangan (abschußbalken). Rudorffer sendiri menembak jatuh korbannya yang ke-45 di atas langit Dieppe pada tanggal 19 Agustus 1942, sementara korbannya yang ke-46 ditembak jatuh empat bulan kemudian, tanggal 18 Desember 1942 di wilayah Mediterania. Pesawat diatas digunakan oleh Rudorffer sampai dengan tanggal 14 Desember 1942 ketika mengalami 20% kerusakan saat baru tiba di Sisilia. Dia kemudian digunakan oleh unit latihan serang-darat dari II.Gruppe / Schlachtgeschwader 101 (SG 101) sampai dengan tanggal 3 April 1944 ketika mengalami kerusakan berat sehingga harus dikirimkan ke fasilitas perbaikan di Prancis
 Hans Dammers adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 113 kemenangan udara (ditambah 23 kemenangan lain yang tak terkonfirmasi!). Dalam begitu banyak misi serang udara-ke-darat yang dijalaninya, dia telah berhasil membabat habis 11 pesawat yang sedang terparkir di landasan, 8 gerbong kereta api, 39 kereta kuda, 34 truk, 3 lokasi senjata anti serangan udara, dan 1 kendaraan lapis baja pengangkut personil! Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer 9.Staffel/Jagdgeschwader 52. Pada tanggal 13 Maret 1944, pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 (Werknummer 20162) yang dipiloti Dammers terkena pecahan ledakan Lavochkin La-5 Rusia yang ditembak jatuhnya. Dammers bail-out tapi parasutnya tersangkut di sayap pesawat. Dia gugur di rumah sakit Stanislau akibat luka-luka parah yang dideritanya pada tanggal 17 Maret 1944, dan kemudian dipromosikan secara anumerta menjadi Leutnant


 Foto ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi “bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”, Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan  I.Gruppe/JG 54 di musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman) bagi Gruppenkommandeur Hauptmann von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember 1941) dan Hauptmann Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA). Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske (take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”, Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe 2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya adalah 29 buah


Pada tanggal 4 Mei 1942, Hans "Assi" Hahn meraih kemenangan udara ke-60-nya. Sayap ekor di atas memperlihatkan 61 dari 108 kemenangan udara yang diraihnya (68 di antaranya di Front Barat)


Erich Hartmann sebagai pilot JG 52 di bulan Oktober 1942. Pada saat ini dia belumlah menjadi 'siapa-siapa' dan baru merintis karis sebagai pilot pemburu. Jumlah kemenangannya, seperti yang terpampang di ekor pesawatnya, 'baru' mencapai 15 buah


Erich Hartmann berpose dengan ekor pesawatnya yang memperlihatkan 121 kemenangan udara. Pada masa awal perang, jumlah 20 kemenangan sudah cukup untuk mengantarkan seorang pilot Jerman untuk meraih Ritterkreuz, tapi di tahun 1943 (saat foto ini diambil) sudah ada 50 orang pilot Luftwaffe lain yang mempunyai pencapaian serupa Hartmann (100+ kemenangan), dan bahkan ini tidak cukup untuk membuatnya dianugerahi Ritterkreuz! Hartmann baru mendapatkannya setelah dia mencetak kemenangan ke-148 tanggal 29 Oktober 1943


"Gazala" I./JG 27. Di latar depan adalah pesawat Messerschmitt Bf 109 milik Oberleutnant Gerhard Homuth (komandan Staffel ke-3) dengan 20 baris kemenangan di bagian ekornya


tukang cat JG 27 sedang bersiap-siap menggambar baris kemenangan baru. Sebentar lagi Hans-Joachim Marseille mendarat dengan pesawatnya, dan sudah ada konfirmasi akan kemenangan terbaru yang diraihnya!


Tukang cat JG 27 menggambar baris kemenangan ke-50 untuk pesawat Hans-Joachim Marseille. Wajah Marseille sendiri bisa kita lihat berada di tengah menghadap kamera


Pesawat Messerschmitt Bf 109F "Yellow 14" milik Hans-Joachim Marseille sedang mendapat 'sentuhan' seni dari tukang cat Staffel 3/JG 27, yaitu baris kemenangan ke-50, tak lama setelah dia mendarat dari misi yang berakhir sukses (setidaknya bagi dia!)


Sayap belakang pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7 (W12+) dari 7./JG 27 yang dipiloti oleh Joachim Müncheberg di Libya bulan Juli tahun 1941. Terlihat 45 buah palang abschußbalken disana



18 Februari 1944: Oberleutnant Heinz-Wolfgang Schnaufer (Staffelkapitän 12./NJG 1) menunjukkan 47 buah jumlah kemenangan yang telah diraihnya yang tertera pada ekor pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 "G9+EF" yang dipakainya. Termasuk di antaranya adalah tiga buah kemenangan terakhir di baris paling bawah yang dicetaknya pada malam tanggal 15 Februari 1944 di atas St. Trond, Belgia (jam 22:58, 23:19, dan 23:33). Skor akhir Schnaufer adalah 121 kills, dan ini membuat dia tercatat sebagai pilot Nachtjäger tersukses dalam sejarah!


Setelah kemenangannya yang ke-87, sayap belakang pesawat milik Werner Schroer mendapat tambahan Eichnlaub, sebagai pertanda bahwa pemiliknya telah dianugerahi medali ini


Lapangan udara Petsamo (Finlandia), bulan Agustus 1943. Oberleutnant Theodor "Theo" Weissenberger (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 "Eismeer") menunjukkan pada kamera gambar medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang telah diperolehnya sebagai penghargaan atas 112 kemenangan terkonfirmasi yang diraihnya sampai sejauh ini. Abschußbalken (baris kemenangan) bersama dengan medali kebangaannya terlukis di bagian sayap ekor pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (Werknummer 13912) yang biasa diterbangkan oleh Weissenberger. Sebuah jam tangan Chronograph Hanhart yang biasa dipakai oleh pilot pemburu Luftwaffe dengan jelas terlihat melingkar di pergelangan lengannya. Jumlah akhir kemenangan sang pilot jagoan sendiri adalah 208 buah yang diperolehnya dari 500 misi tempur. 175 dari kemenangannya diperoleh di Front Timur sementara 33 sisanya di Front Barat (dengan 25 kemenangan diperoleh di Front Normandia, termasuk 7 pesawat pembom dan 8 menggunakan pesawat jet Messerschmitt Me 262)


  
Sebuah kecelakaan Henschel Hs 126 yang biasa, tapi pesawatnya yang nggak biasa, beibeh! Sayap ekornya menunjukkan tiga abschußbalken (baris kemenangan), suatu hal yang “tidak normal” bagi sebuah pesawat yang kerjaannya “hanya” mengintai posisi musuh dan biasanya justru menjadi korban pesawat lawan! Ini menunjukkan bahwa si pilot pastilah seorang penembak yang jempolan. Verbandskennzeichen di tubuhnya hanya kelihatan dua huruf belakangnya saja: “ +BN”. Ini menunjukkan bahwa pesawat tersebut berasal dari 5.Staffel/Nahaufklärungsgruppen (NAG). Huruf individu pesawat “B” tidak berwarna putih seperti biasanya dimiliki oleh 5. Staffel, melainkan berwarna hitam dengan pinggiran putih. Sebagian dari strip kuning di badannya bisa kita lihat, yang khas dimiliki oleh pesawat-pesawat Luftwaffe di Front Timur. Foto ini kemungkinan diambil di Rusia periode 1941/1942. Perhatikan pula spiner baling-balingnya yang dicat tiga warna (hitam-hijau/merah/putih)


Sumber : 
Buku "8,8 cm Flak 18-36-37" karya Waldemar Trojca
Buku "Aircraft Of The Luftwaffe Fighter Aces: A Chronicle In Photographs" oleh Bernd Barbas
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille, The Life Story Of The Star Of Africa" karya Franz Kurowski
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002 
Majalah "U-Boot Im Focus" edisi no.2 - 2007

No comments:

Post a Comment