Heer (Angkatan Darat) Wehrmacht adalah nama dari komponen pasukan darat Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Nazi Jerman), dari tahun 1935 sampai dengan pembubarannya di bulan Agustus 1946. Meskipun seringkali secara keliru dibatasi peranannya hanya pada pasukan darat semata, tapi sebenarnya Wehrmacht mencakup juga Luftwaffe (Angkatan Udara) dan Kriegsmarine (Angkatan Laut). Dalam kancah Perang Dunia II, tidak kurang dari 13 juta orang yang pernah bertugas di Angkatan darat Jerman, dengan sebagian besar diantaranya masuk karena ikut wajib militer. Hanya berselang 17 bulan setelah Adolf Hitler mengumumkan secara terbuka niatnya untuk mempersenjatai kembali tentara Jerman (yang sebelumnya dibatasi secara ketat jumlah dan perlengkapan perangnya oleh Perjanjian Versailles), Angkatan darat telah mencapai tujuan jangka pendeknya untuk memiliki 36 divisi. Selama musim gugur tahun 1937, kekuatan sebesar dua korps (2-3 divisi per-Korps) kembali dibentuk; pada tahun 1938 giliran empat korps yang muncul, termasuk lima divisi Austria yang baru saja dicaplok dengan jalan damai pada bulan Maret. Selama masa ekspansinya yang pesat, Angkatan Darat Jerman terus mengembangkan konsep yang telah dipelopori dari masa Perang Dunia I, yaitu penggabungan kekuatan darat (Heer) dan udara (Luftwaffe) menjadi satu tim yang terpadu. Hal ini, yang ditambah lagi dengan metode taktis dan operasional seperti misalnya pengepungan dan "Vernichtungsgedanke" (penghancuran kekuatan musuh), membuat pasukan Jerman meraih kemenangan yang cepat dan mengejutkan di tahun-tahun pertama Perang Dunia II. Semua hal tersebut mendorong penggunaan kata Blitzkrieg (Perang Kilat), untuk menggambarkan teknik yang digunakan oleh pasukan Jerman. Pada kenyataannya, pasukan infanteri tetap menjadi "prajurit pejalan kaki" sampai dengan akhir perang, sementara kekuatan artileri utama tetap ditarik oleh kuda. Yang jelas, formasi-formasi kendaraan bermotor lah yang menjadi "primadona" publikasi dunia selama berlangsungnya perang, dan dianggap sebagai sebab utama kemenangan-kemenangan Jerman di Polandia (September 1939), Skandinavia (April 1940), Prancis dan Negara-Negara Bawah (Mei-Juni 1940), Yugoslavia dan Yunani (April 1941), serta fase-fase awal penyerbuan Uni Soviet (musim panas 1941). Padahal bila dibuat perbandingan, kekuatan bermotor hanya mencakup 20% dari seluruh kekuatan Angkatan darat Jerman!
Feldgendarmerie
Grup observasi Wehrmacht
Dari mulai tahun 1935, para anggota Panzertruppen (pasukan panzer) Jerman mendapat pembagian jatah pakaian khusus yang menonjolkan identitas mereka sebagai “orang-orang tank”. Pakaian ini lengkapnya dinamakan "schwarzer sonderbekleidung der deutschen panzertruppen" (pakaian hitam khusus untuk pasukan tank), yang sengaja didesain untuk memudahkan pergerakan di dalam tank atau kendaraan beroda rantai lainnya, sementara warnanya sengaja dibuat hitam untuk menyembunyikan noda bekas oli atau kotoran. Mereka yang menjadi anggota unit-unit tank tertentu mengenakan pakaian yang lebih spesifik lagi (biasanya dilengkapi dengan tambahan pin khusus di topi). Untuk yang di Heer (Angkatan Darat), unit yang kebagian seragam jenis ini adalah schwere Panzer-Abteilung 103, Panzer-Regiment 22, Panzer-Lehr-Regiment 130, Panzer-Regiment 3, Panzer Regiment 33, dan Panzer-Regiment 16. Untuk seragam yang dikenakan oleh personil Waffen-SS sedikit berbeda dengan yang di Heer, terutama posisi Reichsadler yang pindah ke bagian lengan, totenkopf di topi, serta kragenspiegel dan schulterklappen khas SS.
Panzergrenadier
Artileri Afrikakorps
Deutsches Afrikakorps (Korps Afrika Jerman) adalah nama dari pasukan ekspedisi Jerman di Afrika selama berlangsungnya kampanye militer Afrika Utara (1941-1943). Unit ini pertama kali dikirimkan pada bulan Februari 1941 sebagai pasukan bantuan untuk memperkuat pertahanan Italia - yang merupakan sekutu Jerman dalam Perang Dunia II - di wilayah-wilayah koloni Afrikanya. Pada awalnya unit yang dikirimkan hanya setingkat Korps (dua divisi), tapi kemudian membengkak sampai akhirnya setingkat Heeresgruppe (belasan divisi), dengan tetap mempertahankan satu korps yang dinamakan Afrikakorps sebagai bagian darinya. Selama masa operasionalnya di Afrika Utara dari tanggal 12 Februari 1941 s/d 13 Mei 1943, bisa dibilang bahwa unit satu ini telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, terutama karena dipimpin oleh salah satu jenderal terbaik Jerman dalam Perang Dunia II, Si Rubah Gurun Erwin Rommel. Selain itu, Afrikakorps juga dikenal sebagai unit yang "bersih" dari kejahatan perang dan selalu bertempur dengan ksatria, suatu hal yang sangat kontras - misalnya - dengan unit-unit Jerman di Front Timur atau divisi-divisi Waffen-SS. Ketika pada akhirnya dia menderita kekalahan dan terusir dari Afrika, ini bukan semata-mata karena kualitasnya kalah bagus dibandingkan dengan lawannya, tapi karena kurangnya pasokan persenjataan dan amunisi yang sangat dibutuhkan di medan perang. Hitler selalu menganggap bahwa medan perang Afrika hanyalah "pertunjukan tambahan" saja, jauh kelasnya bila dibandingkan dengan medan perang Rusia. Ketika pada akhirnya dia menyadari kekeliruannya, semua sudah terlambat. Akibatnya, 270.000 tentara veteran Jerman dan Italia - yang seharusnya bisa digunakan dengan sangat baik di front lain - dipaksa untuk menyerahkan diri pada bulan Mei 1943 dan masuk kamp tawanan Sekutu. Ini tercatat sebagai kekalahan terbesar Jerman sampai saat itu, mengalahkan kehancuran di Stalingrad yang terjadi hanya beberapa bulan sebelumnya!
Pakaian musim dingin
Artileri Afrikakorps
Deutsches Afrikakorps (Korps Afrika Jerman) adalah nama dari pasukan ekspedisi Jerman di Afrika selama berlangsungnya kampanye militer Afrika Utara (1941-1943). Unit ini pertama kali dikirimkan pada bulan Februari 1941 sebagai pasukan bantuan untuk memperkuat pertahanan Italia - yang merupakan sekutu Jerman dalam Perang Dunia II - di wilayah-wilayah koloni Afrikanya. Pada awalnya unit yang dikirimkan hanya setingkat Korps (dua divisi), tapi kemudian membengkak sampai akhirnya setingkat Heeresgruppe (belasan divisi), dengan tetap mempertahankan satu korps yang dinamakan Afrikakorps sebagai bagian darinya. Selama masa operasionalnya di Afrika Utara dari tanggal 12 Februari 1941 s/d 13 Mei 1943, bisa dibilang bahwa unit satu ini telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, terutama karena dipimpin oleh salah satu jenderal terbaik Jerman dalam Perang Dunia II, Si Rubah Gurun Erwin Rommel. Selain itu, Afrikakorps juga dikenal sebagai unit yang "bersih" dari kejahatan perang dan selalu bertempur dengan ksatria, suatu hal yang sangat kontras - misalnya - dengan unit-unit Jerman di Front Timur atau divisi-divisi Waffen-SS. Ketika pada akhirnya dia menderita kekalahan dan terusir dari Afrika, ini bukan semata-mata karena kualitasnya kalah bagus dibandingkan dengan lawannya, tapi karena kurangnya pasokan persenjataan dan amunisi yang sangat dibutuhkan di medan perang. Hitler selalu menganggap bahwa medan perang Afrika hanyalah "pertunjukan tambahan" saja, jauh kelasnya bila dibandingkan dengan medan perang Rusia. Ketika pada akhirnya dia menyadari kekeliruannya, semua sudah terlambat. Akibatnya, 270.000 tentara veteran Jerman dan Italia - yang seharusnya bisa digunakan dengan sangat baik di front lain - dipaksa untuk menyerahkan diri pada bulan Mei 1943 dan masuk kamp tawanan Sekutu. Ini tercatat sebagai kekalahan terbesar Jerman sampai saat itu, mengalahkan kehancuran di Stalingrad yang terjadi hanya beberapa bulan sebelumnya!
Pakaian musim dingin
Infanterie
Panzertruppen (tahun-tahun awal)
Werkstatt-Kompanie (Kompi Perawatan)
Grup mortir Wehrmacht
Grup Flak Luftwaffe
Flak 36 kaliber 88mm Afrikakorps
Prajurit SS sedang beristirahat
Jagoan panzer Michael Wittmann dan awak Tiger-nya
Jagoan udara Hans-Joachim Marseille "Der Stern von Afrika"
Generalfeldmarschall Erwin Rommel dan Sd.Kfz.250/3 "Greif"
Generalfeldmarschall Erwin Rommel dan Kübelwagen
Generalfeldmarschall Erwin Rommel
Generaloberst Heinz Guderian
Komandan lapangan Wehrmacht
Perwira Wehrmacht
Komandan panzer
Jagoan udara Luftwaffe
Prajurit infanteri Waffen-SS
Jaket bolak-balik musim dingin tentara infanteri Wehrmacht
Penembak senapan mesin dengan mantel musim dingin
Penembak senapan mesin Wehrmacht
Awak senapan mesin pembawa amunisi Wehrmacht (membawa tripod di punggungnya)
Awak panzer Afrikakorps
Panzerkampfwagen II Ausf.C (Sd.Kfz.121)
Panzerjäger 'Jagdtiger' (Sd.Kfz.186) Mittlere Produktion Kommandant Otto Carius
Sd.Kfz.251/1 Ausf.D
Pkw.K1 Kübelwagen Tipe 82 Luftwaffe
Pkw.K1 Kübelwagen Tipe 82 Ramcke Brigade
Schweres Wurfgerät 41 'Heulende Kuh' (Peluncur Roket Berat Tipe 41)
Adolf Hitler
Generalfeldmarschall Erwin Rommel - Desert War
Generaloberst Heinz Guderian
Generalfeldmarschall Erich von Manstein - Panzertruppen
Generalfeldmarschall Erich von Manstein - Citadel
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen
Jagoan udara Luftwaffe Adolf Galland - The Battle over the Reich
Großadmiral Erich Raeder
Großadmiral Karl Dönitz - The Atlantic War
Panzertruppen
Battle of Britain (Pertempuran Britania)
Sumber :
www.pinterest.com
www.warwall.ru
Thank you for sharing valuable information. Nice post. I enjoyed reading this post
ReplyDeleteAgen BandarQ
BandarQ Online
Domino 99
Agen Poker Domino QQ