Sunday, January 2, 2022

Foto Ernst-Günther Baade

Generalleutnant Ernst-Günther Baade (20 Agustus 1897 - 8 Mei 1945) adalah perwira kavaleri dalam Perang Dunia I yang kemudian menonjol peranannya sebagai komandan divisi Panzergrenadier dalam Perang Dunia II. Dia pertama kali dikenal dalam front Afrika Utara karena kelakuan eksentriknya: terjun ke medan tempur dengan mengenakan rok kilt ala Skotlandia, dan lebih memilih untuk membawa pedang daripada pistol Luger sebagai senjata pertahanan diri! Meskipun begitu, keberanian dan kepemimpinannya tidak udah ditanyakan lagi, yang terbukti dari penganugerahan tiga medali bergengsi: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 27 Juni 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division, Eichenlaub pada tanggal 22 Februari 1944 dan Schwerter pada tanggal 16 November 1944 (dua yang terakhir diraihnya saat menjadi Komandan 90. Panzergrenadier-Division). Setelah terluka berat dalam Pertempuran El-Alamein, Baade diungsikan ke Jerman pada bulan Juli 1942. Penugasan selanjutnya setelah sembuh adalah sebagai penanggungjawab evakuasi puluhan ribu pasukan Jerman dari Pulau Sisilia, dengan menyeberangi Selat Messina di tengah dominasi Sekutu di laut dan udara. Tugas ini berhasil dilaksanakannya dengan sangat baik, yang membuatnya kemudian ditunjuk sebagai Komandan 90. Panzergrenadier-Division dalam Pertempuran Monte Cassino, Italia. Kelakuan eksentriknya masih berlanjut, begitu juga dengan keberanian dan kepemimpinannya yang diatas rata-rata. Sang jenderal komandan divisi bahkan sempat-sempatnya menghancurkan sebuah tank Sekutu secara sendirian dengan hanya menggunakan senjata genggam tangan! Baade kembali terluka untuk kesekian kalinya pada tanggal 24 April 1945, dan meninggal dunia karena luka-lukanya pada tanggal 8 Mei 1945... di hari terakhir Perang Dunia II di Eropa! Medali dan penghargaan lain yang diperolehnya: Hamburgisches Hanseatenkreuz; 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (25 November 1916) und I.Klasse (4 Desember 1917); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (1 Juli 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (5 Februari 1935); Wehrmacht-Dienstauszeichnung II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (18 September 1939) und I.Klasse (5 Juni 1940); Deutsches Schhutzwall-Ehrenzeichen; Panzerkampfabzeichen; Deutsches Kreuz in Gold (2 November 1941); Medaille “Winterschlacht im Osten 1941/1942” (1942); Ärmelband “Afrika”; Panzervernichtungsabzeichen in Silber; serta Verwundetenabzeichen 1939 in Gold (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 8 Februari 1944 dan 27 Mei 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 
 
Oberst Ernst-Günther Baade (Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division) berdiri di atas Panzerbefehlwagen III bersama dengan anakbuahnya di medan perang Afrika Utara tahun 1942. Dia mengenakan medali Deutsches Kreuz in Gold yang didapatkannya tanggal 2 November 1941, juga Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber yang didapatkannya tanggal 20 Agustus 1940. Foto oleh Kriegsberichter Valtingojer


 
Ernst-Günther Baade dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 27 Juni 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division. Dia tercatat sebagai penerima dari Heer yang ke-1.026 untuk medali bergengsi tersebut. Satu bulan sebelumnya, tepatnya tanggal 27 Mei 1942, Oberst Baade berhasil menahan serangan bergelombang dari pasukan lapis baja Inggris di garis belakang divisinya. Prestasi ini diraih melalui kombinasi kepemimpinan yang brilian, inisiatif lapangan serta keberanian pribadi yang tak perlu diragukan lagi. Melalui tiga hal tersebut dia dan unit pimpinannya menjadi penyumbang terbesar untuk kesuksesan 15. Panzer-Division di hari tersebut. Tidak cukup sampai disana, pada tanggal 11 Juni 1942 dia secara pribadi memimpin batalyon cadangan dari resimennya saat menyerbu pertahanan musuh yang sangat kuat di Bir Hacheim. Unitnya adalah yang pertama tiba di wilayah yang tidak bersahabat tersebut, dan yang pertama pula menembus pertahanannya setelah bertempur tanpa henti selama 24 jam! Kedua hal tersebut menjadi alasan utama untuk Oberst Baade dianugerahi Ritterkreuz


 
Oberst Ernst-Günther Baade mengenakan winteranzug (pakaian musim dingin). Jaket jenis ini biasa dikenakan oleh para perwira dan prajurit Jerman yang ditempatkan di Front Timur. Sementara hampir selama masa tugasnya dalam Perang Dunia II, Baade selalu beroperasi di wilayah yang beriklim tropis seperti Afrika Utara dan Italia, karenanya saya tidak tahu dimana foto ini diambil. Yang jelas setelah dia dianugerahi Ritterkreuz (27 Juni 1942) tapi sebelum mendapatkan Eichenlaub (22 Februari 1944)


 
Upacara penganugerahan medali Schwerter dan Eichenlaub untuk para perwira Wehrmacht yang berprestasi, yang diselenggarakan di Berghof Obersalzberg pada tanggal 25 Mei 1944. Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) memberi selamat kepada para träger (penerima), yang berbaris rapi di hadapannya. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Generalleutnant Dietrich von Saucken (Schwerter #46 pada tanggal 30 Januari 1944 sebagai Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Georg-Wilhelm Postel (Schwerter #57 pada tanggal 26 Maret 1944 sebagai Kommandeur 320. Infanterie-Division), Oberst Franz Griesbach (Schwerter #53 pada tanggal 6 Maret 1944 sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment 399 / 170.Infanterie-Division), General der Artillerie Maximilian Fretter-Pico (Eichenlaub #368 pada tanggal 16 Januari 1944 sebagai Kommandierender General XXX. Armeekorps), General der Infanterie Friedrich Schulz (Eichenlaub #428 pada tanggal 20 Maret 1944 sebagai Kommandierender General III. Panzerkorps), Generalmajor Ernst-Günther Baade (Eichenlaub #402 pada tanggal 22 Februari 1944 sebagai Führer 90. Panzergrenadier-Division), Oberst Herbert Schwender (Eichenlaub #442 pada tanggal 6 April 1944 sebagai Kommandeur Grenadier-Regiment 45 / 21.Infanterie-Division), Major Heinz Wittchow von Brese-Winiary (Eichenlaub #441 pada tanggal 6 April 1944 sebagai Führer II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 108 / 14.Panzer-Division), serta Hauptmann der Reserve Heinrich Hogrebe (Eichenlaub #454 pada tanggal 13 April 1944 sebagai Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 422 / 126.Infanterie-Division)


Ernst-Günther Baade sebagai seorang Generalmajor dan Komandan 90. Panzergrenadier-Division di Front Italia. Di lengan kanannya terpasang lencana Panzervernichtungsabzeichen in Silber, yang menunjukkan bahwa pemakainya pernah menghancurkan sebuah tank musuh dengan senjata genggam tangan. Ini terbilang luar biasa, karena Baade notabene adalah seorang perwira tinggi berpangkat jenderal yang biasanya memilih untuk berada jauh-jauh dari medan pertempuran. Dalam Perang Dunia II sendiri hanya segelintir jenderal Jerman yang mendapatkan Panzervernichtungsabzeichen, diantaranya adalah General der Artillerie Horst von Mellenthin, Generalleutnant Theodor Tolsdorff, Generalmajor Franz Bäke, Generalmajor Hermann-Heinrich Behrend, dan SS-Brigadeführer Heinz Harmel


Ernst-Günther Baade sebagai Generalmajor dengan penghargaan Eichenlaub terpampang
di lehernya



Ernst-Günther Baade sebagai Generalleutnant dengan penghargaan Schwertern


 Generalmajor Ernst-Günther Baade (Kommandeur 90. Panzergrenadier-Division) bersama dengan salah seorang perwiranya yang berpangkat Hauptmann sedang merundingkan strategi pertempuran di atas peta. Foto diambil di wilayah Rimini-Ancona (Italia) oleh Kriegsberichter Lüthge dalam periode antara tanggal 22 Februari 1944 (penganugerahan Eichenlaub buat Baade) sampai dengan 16 November 1944 (penganugerahan Schwerter). BTW, Hauptmann di sebelah kanan mengenakan lencana seperti INI di schirmmütze-nya, yang hanya khusus dikenakan oleh para anggota 90. Panzergrenadier-Division!


Foto lain Generalmajor Ernst-Günther Baade (Kommandeur 90. Panzergrenadier-Division) bersama dengan bawahannya


Sumber :
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com
www.forum.axishistory.com

No comments:

Post a Comment