REGIMENTSKOMMANDEUR
August Ritter von Eberlein (27 Mei 1944 - 20 Februari 1945)
Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein (7 Januari 1877 - 23 Mei 1949) adalah perwira Jerman yang mengabdi di Angkatan Darat Bavaria (1895-1900), Angkatan Darat Kekaisaran Jerman (1914-1918), Freikorps (1919), Pasukan Separatis Palatine (1919-1924); Sturmabteilung (1938-1942), dan Wehrmacht (1942-1945). Anak guru sekolah di Kitzingen ini cukup menonjol kemampuannya dalam Perang Dunia Pertama - dengan pangkat terakhir Hauptmann der Reserve - meskipun seusai perang dia didakwa oleh pihak Prancis atas tuduhan kejahatan perang. Dakwaan tersebut mudah saja dipatahkan karena pihak Prancis sendiri bingung nama "Eberlein" yang mana yang menjadi buruan mereka (mereka sempat menjebloskan beberapa perwira Jerman dengan nama Eberlein sebelum beralih ke tokoh kita)! Setelah dilepaskan karena tak ada bukti, Eberlein menjadi anggota gerakan perlawanan bawah tanah terhadap pasukan pendudukan Prancis di Jerman. Dia menjadi anggota SA Nazi pada tahun 1938, dan pada tahun 1942 aktif kembali di militer dengan pangkat Major z.V. meskipun usianya sudah menginjak 65 tahun! Jabatan pertamanya adalah sebagai Komandan II.Bataillon / Sicherungs-Regiment 612 (1942), dilanjutkan dengan komando Infanterie-Ersatz-Bataillon 9 (1942), Infanterie-Ersatz-Bataillon "Feldherrenhalle" (1942), Kampfgruppenführer di Generalstab der Heeresgruppe E (19 April 1943 - 26 Mei 1944), serta Komandan Sicherungs-Regiment 639 (27 Mei 1944 - 25 Februari 1945). Eberlein memimpin resimennya dalam pertempuran di front Yunani dan Yugoslavia. Pada akhirnya dia ditawan oleh kaum Partisan Tito setelah kereta api yang membawanya diserang dalam perjalanan. Sang prajurit tua akhirnya meninggal di rumah sakit Yugoslavia pada tahun 1949 dalam status masih sebagai tawanan perang. Medali dan penghargaan yang diraihnya selama karir militernya yang panjang: Jubiläumsmedaille für die Armee (1905); Bayerische Landwehr-Dienstauszeichnung II.Klasse (4 November 1907); Ritterkreuz des Militär-Max-Joseph-Ordens (26 Agustus 1914); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) und I.Klasse (22 Januari 1915); Militärverdienstorden (Bayern) mit Schwertern IV.Klasse (6 November 1914) und III.Klasse (21 Desember 1916); Militärverdienstkreuz (Mecklenburg) II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/18; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen 1939 in Silber; Red krune kralja Zvonimira II.Klasse (Kroatisches Kriegsordens der Krone des Königs Zvonimir/Croatian Order of the Crown of King Zvonimir); Deutsches Kreuz in Gold (1 Juli 1942); serta Ordinul Mihai Viteazul Clasa a III-a (16 Juli 1942)
------------------------------------------------------------------------
Di awal pagi tanggal 25 Februari 1945, di jalur kereta api Busovača–Lašva di dekat desa Strane, Batalyon ke-4 Partisan Yugoslavia dari Brigade Krajina VI / Divisi Krajina IV - yang telah mendapat tambahan kekuatan - menunggu kedatangan kereta api lapis baja Jerman yang dijadwalkan akan melewati tempat tersebut beberapa saat lagi. Para gerilyawan komunis Yugoslavia tersebut tak mengetahui bahwa kereta api incarannya ternyata membawa pula seluruh perwira staff Kampfgruppe Eberlein (Sicherungs-Regiment 639), sebuah unit khusus Wehrmacht yang telah menjadi musuh utama mereka selama beberapa bulan ke belakang. Batalyon ke-4 melakukan serangan terhadap kereta terlebih dahulu, sementara peleton zeni sibuk menanam bahan peledak di bawah rel di kejauhan. Selama beberapa saat pihak Jerman membalas tembakan musuhnya dengan sengit, sehingga membungkam senjata-senjata Partisan, sebelum meneruskan perjalanan mereka. Tak lama kemudian sebuah ledakan besar terdengar, yang menghentikan gerak maju kereta. Kini dari segala arah datang tembakan gencar yang berasal dari grup Partisan lainnya. Pasukan Jerman menjadi panik, dan berlarian keluar kereta ke segala arah. Sebagian besar dari mereka menjadi korban tembakan, sementara sisanya menyerahkan diri dengan melambaikan kain berwarna putih dari dalam kereta. Pihak Partisan terkejut dan gembira ketika mengetahui bahwa diantara tawanan tersebut terdapat pula Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein, perwira tua yang menjadi komandan Kampfgruppe Eberlein sekaligus Sicherungs-Regiment 639. Komandan Brigade Partisan, yang ikut hadir pada saat itu, mengenang, "Kami memandang dia dengan perasaan tidak percaya. Pada akhirnya kami berhasil mencapai apa yang kami idam-idamkan sejak lama: penangkapan seorang komandan Jerman." Tidak seperti pasukan Wehrmacht yang sebagian besar terbunuh, pihak penyerang Partisan hanya kehilangan satu orang tentaranya dalam peristiwa ini!
August Ritter von Eberlein (27 Mei 1944 - 20 Februari 1945)
Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein (7 Januari 1877 - 23 Mei 1949) adalah perwira Jerman yang mengabdi di Angkatan Darat Bavaria (1895-1900), Angkatan Darat Kekaisaran Jerman (1914-1918), Freikorps (1919), Pasukan Separatis Palatine (1919-1924); Sturmabteilung (1938-1942), dan Wehrmacht (1942-1945). Anak guru sekolah di Kitzingen ini cukup menonjol kemampuannya dalam Perang Dunia Pertama - dengan pangkat terakhir Hauptmann der Reserve - meskipun seusai perang dia didakwa oleh pihak Prancis atas tuduhan kejahatan perang. Dakwaan tersebut mudah saja dipatahkan karena pihak Prancis sendiri bingung nama "Eberlein" yang mana yang menjadi buruan mereka (mereka sempat menjebloskan beberapa perwira Jerman dengan nama Eberlein sebelum beralih ke tokoh kita)! Setelah dilepaskan karena tak ada bukti, Eberlein menjadi anggota gerakan perlawanan bawah tanah terhadap pasukan pendudukan Prancis di Jerman. Dia menjadi anggota SA Nazi pada tahun 1938, dan pada tahun 1942 aktif kembali di militer dengan pangkat Major z.V. meskipun usianya sudah menginjak 65 tahun! Jabatan pertamanya adalah sebagai Komandan II.Bataillon / Sicherungs-Regiment 612 (1942), dilanjutkan dengan komando Infanterie-Ersatz-Bataillon 9 (1942), Infanterie-Ersatz-Bataillon "Feldherrenhalle" (1942), Kampfgruppenführer di Generalstab der Heeresgruppe E (19 April 1943 - 26 Mei 1944), serta Komandan Sicherungs-Regiment 639 (27 Mei 1944 - 25 Februari 1945). Eberlein memimpin resimennya dalam pertempuran di front Yunani dan Yugoslavia. Pada akhirnya dia ditawan oleh kaum Partisan Tito setelah kereta api yang membawanya diserang dalam perjalanan. Sang prajurit tua akhirnya meninggal di rumah sakit Yugoslavia pada tahun 1949 dalam status masih sebagai tawanan perang. Medali dan penghargaan yang diraihnya selama karir militernya yang panjang: Jubiläumsmedaille für die Armee (1905); Bayerische Landwehr-Dienstauszeichnung II.Klasse (4 November 1907); Ritterkreuz des Militär-Max-Joseph-Ordens (26 Agustus 1914); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) und I.Klasse (22 Januari 1915); Militärverdienstorden (Bayern) mit Schwertern IV.Klasse (6 November 1914) und III.Klasse (21 Desember 1916); Militärverdienstkreuz (Mecklenburg) II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/18; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen 1939 in Silber; Red krune kralja Zvonimira II.Klasse (Kroatisches Kriegsordens der Krone des Königs Zvonimir/Croatian Order of the Crown of King Zvonimir); Deutsches Kreuz in Gold (1 Juli 1942); serta Ordinul Mihai Viteazul Clasa a III-a (16 Juli 1942)
------------------------------------------------------------------------
Di awal pagi tanggal 25 Februari 1945, di jalur kereta api Busovača–Lašva di dekat desa Strane, Batalyon ke-4 Partisan Yugoslavia dari Brigade Krajina VI / Divisi Krajina IV - yang telah mendapat tambahan kekuatan - menunggu kedatangan kereta api lapis baja Jerman yang dijadwalkan akan melewati tempat tersebut beberapa saat lagi. Para gerilyawan komunis Yugoslavia tersebut tak mengetahui bahwa kereta api incarannya ternyata membawa pula seluruh perwira staff Kampfgruppe Eberlein (Sicherungs-Regiment 639), sebuah unit khusus Wehrmacht yang telah menjadi musuh utama mereka selama beberapa bulan ke belakang. Batalyon ke-4 melakukan serangan terhadap kereta terlebih dahulu, sementara peleton zeni sibuk menanam bahan peledak di bawah rel di kejauhan. Selama beberapa saat pihak Jerman membalas tembakan musuhnya dengan sengit, sehingga membungkam senjata-senjata Partisan, sebelum meneruskan perjalanan mereka. Tak lama kemudian sebuah ledakan besar terdengar, yang menghentikan gerak maju kereta. Kini dari segala arah datang tembakan gencar yang berasal dari grup Partisan lainnya. Pasukan Jerman menjadi panik, dan berlarian keluar kereta ke segala arah. Sebagian besar dari mereka menjadi korban tembakan, sementara sisanya menyerahkan diri dengan melambaikan kain berwarna putih dari dalam kereta. Pihak Partisan terkejut dan gembira ketika mengetahui bahwa diantara tawanan tersebut terdapat pula Oberst der Reserve z. V. Prof. Dr.phil. August Ritter von Eberlein, perwira tua yang menjadi komandan Kampfgruppe Eberlein sekaligus Sicherungs-Regiment 639. Komandan Brigade Partisan, yang ikut hadir pada saat itu, mengenang, "Kami memandang dia dengan perasaan tidak percaya. Pada akhirnya kami berhasil mencapai apa yang kami idam-idamkan sejak lama: penangkapan seorang komandan Jerman." Tidak seperti pasukan Wehrmacht yang sebagian besar terbunuh, pihak penyerang Partisan hanya kehilangan satu orang tentaranya dalam peristiwa ini!
Sumber :
www.bandenkampf.blogspot.com
www.de.metapedia.org
www.wehrmacht-awards.com
ayo tes keberuntungan kamu di agen365*com :D
ReplyDeleteWA : +85587781483