Pendeta
Wehrmacht (Kriegspfarrer) Dr. Alois Beck di bulan September 1942, di
hari-hari sebelum Pertempuran Stalingrad yang membawa bencana. Alois
bertugas sebagai pendeta di front depan untuk Infanterie-Regiment
257 / 297.Infanterie Division / LI.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd, dan
menghabiskan sebagian besar hari-harinya dengan memberikan pengharapan
kepada prajurit yang terluka serta menuliskan surat yang akan dikirimkan
ke kampung halaman mewakili mereka. Dr. Beck meyakini bahwa 'dari tiga
cabang Wehrmacht, Angkatan Darat (Heer) adalah yang paling sedikit
mendapat pengaruh ideologi Nasional-Sosialisme'. Kurang dalam jangka
waktu enam bulan setelah foto ini diambil, Alois tertangkap pasukan
Soviet di Stalingrad. Dia beruntung kemudian bisa kembali pulang ke
Jerman dan menuliskan pengalaman perangnya dalam sebuah buku berjudul
"Bis Stalingrad"
-----------------------------------------------------------------------------------
FOTO BERWARNA
Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (menghadap kamera,
Oberbefehlshaber 6. Armee) dalam salah satu kunjungan ke unit yang
berada di bawah komandonya di Front Timur. Foto ini diambil di musim
panas tahun 1941 selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa,
penyerbuan Jerman atas Uni Soviet, dimana 6. Armee berada di bawah
kendali Heeresgruppe Süd (Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt). Foto
ini sendiri diambil oleh Alois Beck, seorang pendeta militer dari 6.
Armee yang juga mempunyai hobi fotografi. Dia banyak mengabadikan
kondisi pasukan Jerman selama di Front Timur, khususnya dalam
Pertempuran Stalingrad. Seusai Perang Dunia II Beck berjasa besar dalam
mendata nasib ribuan prajurit Jerman yang tewas atau hilang di
Stalingrad
Dua orang perwira Jerman berkomunikasi menggunakan Feldtelefon (telepon lapangan) di sebuah posisi pertahanan di dekat Stalingrad, musim gugur tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Oberst Moritz von Drebber (Kommandeur Infanterie-Regiment 523 / 297.Infanterie-Division) dan Hauptmann Bender. Pada bulan Oktober 1942, resimen pimpinan Drebber berganti nama menjadi Grenadier-Regiment 523. Von Drebber sendiri naik pangkat menjadi Generalmajor pada tanggal 1 Januari 1943, dan pada tanggal 22 Januari 1943 dia ditunjuk menjadi Komandan 297. Infanterie-Division yang baru, menggantikan General der Artillerie Max Pfeffer. Hanya berselang tiga hari kemudian, Drebber dan pasukannya menyerah kepada Tentara Merah di neraka Stalingrad! Foto ini diambil oleh Alois Beck
Dua orang perwira Jerman berkomunikasi menggunakan Feldtelefon (telepon lapangan) di sebuah posisi pertahanan di dekat Stalingrad, musim gugur tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Oberst Moritz von Drebber (Kommandeur Infanterie-Regiment 523 / 297.Infanterie-Division) dan Hauptmann Bender. Pada bulan Oktober 1942, resimen pimpinan Drebber berganti nama menjadi Grenadier-Regiment 523. Von Drebber sendiri naik pangkat menjadi Generalmajor pada tanggal 1 Januari 1943, dan pada tanggal 22 Januari 1943 dia ditunjuk menjadi Komandan 297. Infanterie-Division yang baru, menggantikan General der Artillerie Max Pfeffer. Hanya berselang tiga hari kemudian, Drebber dan pasukannya menyerah kepada Tentara Merah di neraka Stalingrad! Foto ini diambil oleh Alois Beck
Sumber :
Buku "The Onslaught: The German Drive to Stalingrad Documented in 150 Unpublished Colour Photographs" karya Max Hastings
www.akg-images.com
Hello, I'm very impressed with the picture you have
ReplyDelete