Saturday, January 31, 2009

SS-Untersturmführer Gerd Falkenhorst (1925- ), Perwira Sinyal Waffen-SS!

Divisi Panzer SS ke-12 Frundsberg


Gerd Falkenhorst sebagai seorang prajurit SS


Gerd Falkenhorst di rumahnya di Indiantown tahun 2004


Oleh : Alif Rafik Khan

Gerd Falkenhorst dilahirkan pada bulan Mei 1925 di Leipzig, Jerman. Sejak dari kecilnya dia telah bergabung dengan organisasi Hitlerjugend (Anak Muda Hitler), tepatnya tahun 1937. Dia kemudian masuk menjadi anggota Waffen-SS di usianya yang ke-17 dan menerima pelatihan dasar sebagai penembak senapan mesin MG 42 di Debica, Polandia. Unit pertamanya adalah Divisi Polizei SS ke-4 yang berkedudukan di dekat Wolgorod. Tapi masa tinggalnya disini tidak lama, karena kemudian Gerd dipindahkan ke Sonderkommando Friedental. Dia ikut bertempur di Yugoslavia tahun 1943 dan kembali tahun 1944 ketika ikut berpartisipasi dalam operasi udara besar-besaran menyerbu markas besar gerombolan Partisan pimpinan Marsekal Josif Broz Tito di Drvar.

Gerd kemudian dipindahkan kembali, kali ini ke Divisi Panzer SS ke-10 Frundsberg. Disini dia terlibat dalam pertempuran di Tarnpol awal tahun 1944, juga di Normandia beberapa bulan kemudian. Gerd masih sempat untuk mengikuti pelatihan lanjutan sebagai seorang calon perwira bagian sinyal di SS Nachrichten Führerschule di Metz, sebelum berhasil selamat dalam usahanya menahan gempuran Sekutu dalam Operasi Market Garden bulan September 1944. sebagai perwira di bagian komunikasi, dia ditangkap oleh pihak Inggris setelah terluka untuk yang ketiga kalinya dan menghabiskan 3,5 tahun waktunya di penjara.

Setelah perang, Gerd dan istrinya memutuskan untuk berimigrasi ke Amerika Serikat tahun 1956 untuk mencari kehidupan baru yang lebih damai bagi seorang mantan perwira SS sepertinya.

Gerd Falkenhorst sendiri merupakan nama panggilan yang dibuatnya sendiri untuk melindungi jangan sampai orang mengetahui bahwa dia adalah seorang SS zaman perang, hal yang kemungkinan membawa pengaruh buruk bagi usahanya di negara barunya itu karena reputasi SS (Allgemeine-SS dan bukan Waffen-SS) yang buruk di zaman perang.

Dalam foto di hari tuanya, tampak Gerd mengenakan seragam Standartenführer (Kolonel), lengkap dengan medali Nahkampfspange dan Eiserne Kreuz 1 klasse-nya. Untuk seragamnya, sudah jelas itu hanya penghias saja karena pangkat terakhir Gerd adalah Untersturmführer, sedangkan untuk medali yang diraihnya? Entahlah! Yang jelas, melihat dari data pertempurannya yang telah mengalami tiga luka dalam peperangan, Gerd pantas mendapat Verwundetenabzeichen (Lencana Luka). Sementara dari foto masa mudanya, Gerd terlihat telah mendapat medali Eiserne Kreuz 2 klasse.



No comments:

Post a Comment