Sunday, July 12, 2009

Sukarelawan Arab Muslim Dalam Tubuh Nazi Jerman!

Seragam tropis sukarelawan Arab


Oleh : Alif Rafik Khan

Tahukah anda bahwa bangsa Arab Muslim banyak yang menjadi sukarelawan pasukan Hitler dalam Perang Dunia II? Tahukah anda bahwa SELURUH bangsa muslim yang tinggal di Eropa (Bosnia, Albania, Kosovo, Turki, Chechnya, Azerbaijan, dll.) bersekutu dengan Nazi? Tapi saya tidak akan membahas semua hal tersebut. Untuk kali ini kita akan menceritakan secara singkat mengenai unit-unit yang dibentuk dari sukarelawan Arab saja :

Phalange Africaine dibentuk tanggal 8 Januari 1943 dengan kekuatan sekitar 300 orang prajurit kolonial Prancis Vichy bersama dengan 150 orang warga Arab Muslim yang tinggal di Afrika (pada akhirnya, jumlah orang Prancis berkurang hingga menjadi 200 orang saja). Setelah 3 bulan latihan intensif, akhirnya satuan Phalange siap untuk beraksi. Mereka dimasukkan ke dalam bagian dari Resimen Infanteri ke-754 dari Divisi Infanteri ke-334 Jerman yang bertempur di front Tunisia. Tak lama kemudian nama unit ini dirubah menjadi "Legion des Voluntaires Francais en Tunisie" (Legiun Sukarelawan Prancis dan Tunisia), dan ikut berjuang menahan gerak laju Sekutu di Afrika Utara. Seragam mereka adalah perpaduan seragam kolonial Prancis lama dengan helm Jerman (stahlhelmet) dan jaket Afrikakorps.

Sonderverband 287 diaktifkan pada tahun 1941, bermarkas di Yunani di dekat ibukota Athena, dan bertugas untuk mengorganisasi para sukarelawan Arab pro-Axis yang berasal dari Timur Tengah, kebanyakan adalah keturunan Palestina yang setia dengan Mufti Jerusalem yang bersimpati dengan Hitler, Amin al-Husseini. Selain itu, ada juga warga Irak yang mendukung El-Galiani (apakah suatu ‘kebetulan’ bila kini kedua negara tersebut diperangi oleh Israel dan Amerika?). Unit sukarelawan ini mencapai jumlah tiga batalion. Satu batalion dikirim ke front Tunisia, sementara dua lainnya bertempur melawan para partisan, pertama di pegunungan Kaukasus dan kemudian di Yugoslavia.

“North-African Legion” (Legiun Afrika Utara) dibentuk dari para umat muslim yang tinggal di Prancis dan digunakan untuk operasi anti-partisan (gerilya).

"Deutsche-Arabische Infanterie-Bataillon 845" (Batalion Infanteri Jerman-Arab 845) dibentuk sebagai bagian dari Divisi Infanteri Jerman ke-715 dan bermarkas di Selatan Prancis.

Dari semua itu, unit sukarelawan Arab terbesar dibentuk di Tunisia, dan dikenal dengan nama “Deutsche-Arabische Lehr Abteilung" (Batalion Latih Jerman-Arab) dengan kekuatan lima batalion (satu batalion diambil dari Sonderverband 287. sudah baca yang di atas?) di bawah 5.panzer-armeè Jerman. Para personilnya diambil dari unit Phalange Africaine dan rekrutan lokal, dan digunakan sebagian besar untuk kepentingan pengamanan front-front pinggiran dan juga untuk menjaga instalasi-instalasi penting.


Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.en.wikipedia.org
www.wehrmacht-awards.com




No comments:

Post a Comment