Monday, September 13, 2010

Pertandingan Sepakbola Persahabatan Jerman - Inggris Beberapa Bulan Sebelum Pecahnya Perang Dunia II!

Kapal perang Schleswig-Holstein dalam sebuah kartu pos


Kedua tim sepakbola (Jerman dan Inggris) berfoto bersama sebelum pertandingan dimulai. Beberapa bulan kemudian mereka sudah menjadi musuh!


Lance-Corporal Harold Walford dari Clapham Road, Bedford, yang ikut dalam pertandingan sepakbola persahabatan dan kemudian ditangkap Jerman di Maginot Line


Oleh : Alif Rafik Khan

Selama minggu terakhir bulan Februari 1939, kapal perang Jerman "Schleswig-Holstein" mengadakan kunjungan resmi ke Falmouth di Inggris setelah berlayar selama empat setengah bulan dari Hindia Barat. Kapal tersebut merupakan buatan Jerman dari pra-Perang Dunia I yang masih tersisa, dan dikomandani oleh Fregattenkapitän Arnold Bentlage. Schleswig-Holstein telah digunakan sebagai kapal pelatihan bagi para kadet Angkatan Laut Jerman (Reichsmarine) pada tahun 1930-an, dan ketika dia berlabuh di Carrick Roads di Falmouth, ikut serta bersamanya 850 orang awak kapal termasuk 150 kadet pelaut.

Seorang perwira dari Duke of Cornwall Light Infantry mendapat undangan dari kapten kapal, dan kemudian dia dan para perwira Jerman merundingkan hubungan antara Jerman-Inggris yang saat itu mulai memanas. Tampaknya dalam banyak hal, mereka mempunyai pemahaman yang sama. Pembicaraan tersebut berlangsung dengan ringannya, dan diiringi dengan tawa disana-sini. Pada akhirnya, Bentlage setuju untuk mengirim 30 orang perwira dan pelautnya ke Bodmin (Cornwall, Inggris) dalam rangka kunjungan persahabatan, termasuk di antaranya adalah tim sepakbola kapal Schleswig-Holstein.

Salah satu di antara perwira yang turun ke daratan adalah Oberleutnant zur See Otto von Bülow (masih mempunyai hubungan saudara dengan jenderal terkenal Jerman dalam Perang Dunia I Karl von Bülow). Dia begitu menikmati pemandangan di sekitar Cornish, dan tak lama telah berkawan akrab dengan para anggota resimen depot Bodmin. Disana dia melihat permainan dart untuk pertama kalinya dan dengan penuh rasa penasaran bertanya apa kegunaannya. Ketika dijawab oleh orang-orang Inggris itu bahwa dart umumnya dipakai untuk latihan menembak target, von Bülow langsung terkagum-kagum dan segera memberikan salam hormatnya!

Tamu-tamu dari Jerman tersebut datang di depot dengan menaiki sebuah kereta kuda besar yang khusus disewa oleh konsulat Jerman. Mereka keluar dari kereta dengan seragamnya yang necis, dan tak lama kemudian sudah menggantinya dengan kostum sepakbola bergaris-garis. Sebagai kapten tim ditunjuklah Leutnant Bligh, yang terkenal dengan julukannya "Mutiny Bligh" (yang diambil dari nama laksamana Inggris terkenal William Bligh yang terlibat dalam peristiwa pemberontakan kapal "Bounty" di tahun 1700-an).

Setelah kedua tim berfoto bareng, perwakilan Jerman memberi sedikit cenderamata kepada tiap-tiap anggota tim Inggris dengan badge khusus, dan untuk depotnya sendiri dipersembahkanlah sebuah foto kapal Schleswig-Holstein berukuran besar yang ditandatangani langsung oleh kapten Bentlage.

Dan pertandingan pun kemudian dimulai! Tim DCLI Inggris bermain menyerang dengan gaya Inggrisnya yang khas, dan mereka berhasil mencetak gol di menit-menit awal. Sebelum berakhirnya babak pertama, datanglah hujan yang begitu derasnya sehingga mengubah lapangan sepakbola menjadi bagaikan lapangan lumpur ala Kalkuta di musim tropis. Keadaan diperparah dengan kencangnya angin menerpa, yang memberikan keuntungan kepada tim tamu. Tim Inggris sendiri tidak bisa menurunkan tim terbaiknya dalam pertandingan itu karena beberapa pemain yang sedang sakit.

Emang tim Jerman sudah kadung ngetop dengan julukan tim "panzer" yang terlambat panas, dan itu pun terbukti dalam pertandingan zaman Nazi ini! Tim dari Schleswig-Holstein mulai bangkit mengejar ketertinggalannya, dan berhasil mencetak tiga gol sehingga hasil akhir adalah 3-1 untuk keunggulan tim pendatang. Schleswig-Holstein memang tak diragukan lagi mempunyai tim yang bagus, meskipun tim depot Inggris pun patut mendapatkan pujian atas perjuangan mereka yang tak kenal lelah sepanjang pertandingan. Kiper tim Jerman ternyata adalah salah satu yang terbaik di negaranya, sementara sepakbola merupakan permainan favorit para awak kapal, sama seperti di kapal-kapal Kriegsmarine lainnya!

Setelah pertandingan usai, ke-30 anggota tim Jerman mendapat penghiburan dari tuan rumah dimana mereka pun diundang untuk berunjuk kebolehan bernyanyi di hadapan penonton Inggris. Tak dinyana disini pun anak buah Hitler tersebut menunjukkan kelebihannya dengan menampilkan sebuah paduan suara terlatih yang mempesona para pendengarnya! Akhirnya jam 7.30 malam para tamu dari Jerman kembali ke keretanya. Setelah bersalaman erat dan hangat sambil bersorak sorai di antara tuan rumah dan tamunya, orang-orang Jerman tersebut balik kembali ke kapal mereka.

Sementara itu Mayor Mercer dan Kapten Wetherell bersama dengan istrinya masing-masing ikut dalam jamuan perpisahan di Schleswig-Holstein bersama dengan British Legion cabang Falmouth. Mereka pun sama-sama dijamu dengan memuaskan dan menikmati pesta yang diadakan oleh kapten kapal. Seorang perwira pengantar dari DCLI menjadi tamu kehormatan dari Otto von Bülow, yang duduk di dekat sebuah lukisan besar Adolf Hitler. Para perwira Jerman tersebut begitu bersahabat dan tak ada tanda-tanda permusuhan sedikitpun, walaupun telah lama mereka begitu merindukan koloni-koloninya di Afrika dan Asia dikembalikan oleh Inggris.

Perbedaan pandangan yang paling kentara di antara pihak Jerman dan Inggris adalah, bahwa pihak Jerman percaya mereka bukanlah yang paling bertanggungjawab atas pecahnya Perang Dunia Pertama. Salah seorang Leutnant kapal bersikeras untuk menunjukkan "kantornya" kepada tamunya dari DCLI, dan sang perwira Inggris menjawab bahwa meja di kapal itu sama BUMPH-nya dengan apa yang telah dialami oleh Angkatan Darat Inggris dalam perang yang lalu! Sejak saat itu pihak Jerman mempelajari kata baru dari Inggris untuk penggunaan di masa depan: Bumph.

Malam mulai larut, dan pihak Inggris pun minta diri setelah jabat tangan yang hangat. Tak diragukan lagi kalau pesta ini begitu berkesan di kedua belah pihak. Kapten Schleswig-Holstein bersama dengan seluruh perwira dan awaknya berdiri di sisi kapal sambil memberi salam Nazi, sebagai perlambang persahabatan dan keramahtamahan.

Persahabatan itu tak bertahan lama, karena perang pecah tanggal 3 September 1939 setelah invasi Jerman ke Polandia 2 hari sebelumnya. Schleswig-Holstein sibuk membombardir pelabuhan Polandia di pantai Baltik, sementara DCLI Regiment berangkat ke Prancis untuk bersiap-siap menyongsong pasukan Jerman di Garis Maginot.

Tiga orang perwira Inggris ditangkap oleh Jerman di Garis Maginot, dan disiarkan oleh radio Berlin pada sore hari tanggal 6 Maret 1940. Salah satunya adalah Lance-Corporal Harold Walford dari Clapham Road, Bedford, yang ikut serta dalam pertandingan sepakbola persahabatan melawan awak kapal Schleswig-Holstein.


Sumber :
www.bills-bunker.privat.t-online.de
www.german-navy.de


No comments:

Post a Comment