Monday, April 18, 2011

Foto Tokoh Third Reich dengan Jaket Kamuflase

REICHSWEHR-SPLITTERMUSTER 31



Oberfeldwebel Fritz Aechtner (4 Maret 1916 - 1 Mei 2007) dari Nürnberg, Bavaria, pertama kali mengawali karir militernya sebagai prajurit di resimen artileri Bavaria tahun 1934. Pada tahun 1940 dia mengajukan perpindahan ke Luftwaffe sebagai Beobachter (observer) dalam membantu tembakan artileri menggunakan pesawat Heinkel He 126. Setelah ditransfer ke Nahaufklärung dan berganti pesawat menggunakan Messerschmitt Bf 109 G-8, Aechtner dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 20 Desember 1944 sebagai Flugzeugführer dan Beobachter di 1.Staffel / Nahaufklärungsgruppe 5 (NAG 5) setelah terluka dua kali saat pesawatnya ditembak jatuh musuh, tapi selalu ngotot balik lagi ke unitnya beberapa hari kemudian! Tugas Aechtner, di antaranya, adalah mengarahkan tembakan artileri dari tiga baterai sekaligus. Setelah upacara penganugerahan Ritterkreuz, dia berusaha kembali ke unitnya yang terkepung di Kurland, tapi malah berakhir membantu menerobos kepungan musuh di Poznan saat kereta api yang membawanya tertahan disana. Dengan hanya lima orang yang selamat, Aechtner berhasil kembali ke wilayah yang dikuasai Jerman setelah melakukan perjalanan dengan jalan kaki di garis belakang Soviet selama 28 hari, dan mendapati berita bahwa dia telah diberitakan hilang oleh unitnya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (1942); Dienstauszeichnung III.Klasse (1942); Eisernes Kreuz II.Klasse (1942) dan I.Klasse (1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 September 1942); Deutsches Kreuz in Gold (12 Januari 1943, setelah 250 Einsätze); Frontflugspange für Aufklärer in Gold; serta Frontflugspange für Aufklärer in Gold mit Anhänger. Pesawat yang dipakainya: Focke-Wulf Fw 189 A-3



Pada bulan Februari 1945, Oberleutnant Heinrich Born (6 November 1918 - 19 Januari 2008) menjabat sebagai komandan sementara dari 4.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 104 / 15.Panzergrenadier-Division. Resimennya ditugaskan untuk stand by di sekitar wilayah Heishof, Jerman, dan berjaga-jaga dari kemungkinan serangan tentara Sekutu. Ketika datang informasi bahwa satuan lapis baja Kanada menyerang dalam jumlah besar dan pasukan yang bertahan diperintahkan untuk mundur, Letnan Satu Born dengan tegas menolaknya dan malahan mendirikan barikade penghalang di jalan yang menuju kota dengan dibantu oleh 10 orang sukarelawan yang memutuskan untuk tetap tinggal. Tak lama kemudian, 30-40 tank Kanada dan puluhan tentara infanteri datang. Dalam pertempuran sengit yang kemudian terjadi - dan dengan bermodalkan beberapa senjata anti-tank - Born dan 10 orang anakbuahnya mampu memukul mundur serangan musuh tanpa menderita satu korban pun (bahkan tidak ada yang luka-luka!), sementara belasan tank Kanada dan puluhan prajuritnya bergelimpangan di sekitar kota. Ketika pihak markas divisi diberitahu mengenai apa yang telah dilakukan oleh segelintir sukarelawan ini, hampir tidak ada yang mempercayainya, karena dengan begitu dua divisi Wehrmacht terselamatkan dari kemungkinan terkepung dan menjadi tawanan Sekutu. Atas prestasi luar biasa tersebut, Oberleutnant Heinrich Born dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 April 1945, kurang dari satu bulan sebelum Jerman menyerah dalam Perang Dunia II! Keterangan lengkap mengenai pertempuran di sekitar Heishof serta kisah heroik sang perwira tampan bisa dibaca di buku "Rhineland: The Battle to End the War" karya Denis dan Shelagh Whitaker


Hauptmann Erich Hartmann difoto setelah baru saja mencetak kemenangan udara yang ke-350. Ini dikatakan sebagai foto terakhir sang jagoan Luftwaffe dalam Perang Dunia II. Beberapa hari kemudian dia menyerahkan diri ke pihak Amerika hanya untuk diserahkan kembali ke pihak Rusia



Oberstleutnant Friedrich "Fritz" Schmidt

----------------------------------------------------------------------------

LUFTWAFFEN-SPLITTERMUSTER 41 (BUNTFARBENAUFDRUCK)


 Oberst Andreas von Aulock (23 Maret 1893 – 23 Juni 1968) lahir dari keluarga bangsawan Silesia yang mempunyai sejarah militer panjang. Seperti banyak dari anggota keluarganya, dia memilih karir di kemiliteran dengan menjadi anggota 6. Thüringischen Infanterie-Regiment Nr. 95 tanggal 22 Maret 1912. Seperti sebagian besar perwira "tua" Wehrmacht lainnya, Aulock ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan cukup berprestasi dengan meraih dua kelas Eisernes Kreuzes. Dalam Perang Dunia II dia menjadi komandan resimen dari 79. Infanterie-Division dan memimpin pasukannya dalam Pertempuran Stalingrad yang super brutal. Unitnya hancur lebur di neraka Rusia tersebut, tapi untunglah Aulock ditarik keluar sebelum pasukan 6. Armee benar-benar menyerah. Setelah sempat menjadi Führerreserve, Aulock dipanggil bertugas kembali di unit lamanya yang dibentuk ulang setelah musnah di Stalingrad. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #2294 tanggal 6 November 1943 sebagai Oberst dan Komandeur Grenadier-Regiment 226 / 79.Infanterie-Division / XXXXIV.Armee-Korps / 17.Armee / Heeresgruppe A setelah mematahkan serangan Rusia ke jembatan Kuban. Dia juga sempat menjadi pengganti sementara sebagai komandan 79. Infanterie-Division dari tanggal 19 s/d 22 Oktober 1943. Setelah mengikuti pelatihan lanjutan di Artillerieschule, Aulock ditransfer ke Front Barat untuk menjadi komandan Festung (Benteng) St. Malo yang dikepung oleh pasukan Amerika. Disini dia mengeluarkan ikrarnya yang terkenal: "Aku akan bertempur sampai orang terakhir, bahkan bila orang terakhir itu adalah aku sendiri!" dan ini dibuktikannya sendiri. Selama tiga minggu penuh pasukan Amerika membombardir benteng kuno di St. Malo yang telah dirubah menjadi perangkap mematikan oleh 12.000 orang pasukan Jerman yang bertahan. Berkali-kali serangan dilancarkan dan berkali-kali pula serangan tersebut gagal. Meskipun sedikit demi sedikit wilayah yang diduduki Jerman berpindah ke tangan musuh, Aulock tetap tidak menyerah. Meskipun warga lokal dan pendeta yang dihormati disana memohonnya untuk menyerah, Aulock tetap teguh dengan pendiriannya. Ketika akhirnya hubungan dengan markas besar Wehrmacht benar-benar terputus dan Amerika melancarkan serangan bom-bakar yang keji, barulah dia memutuskan untuk menyerahkan diri bersama dengan 400 orang dari anakbuahnya yang masih tersisa. Hitler tidak tutup mata, dan pada tanggal 16 Agustus 1944 (dua hari sebelum Aulock menyerah) dia dianugerahi Eichenlaub #551 sebagai Oberst dan Festungskommandant St. Malo / Oberbefehlshaber West. BTW, Aulock dipromosikan menjadi Oberst tanggal 16 Maret 1942 dan tiga tahun kemudian dia masih berpangkat sama, hal yang tidak biasa bagi perwira berprestasi dengan segambreng medali seperti dirinya! Ternyata ada kejadian menarik mengenai hal ini: dia mempunyai kakak bernama Hubertus von Aulock yang sama-sama berpangkat Oberst tapi kalah mentereng prestasinya dibandingkan dengan sang adik. Saat Aulock muda menerima Eichenlaub, dia sebenarnya sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor der Reserve, tapi karena sebuah kesalahan administrasi oleh Oberkommando der Wehrmacht, malah kakaknya yang mendapatkannya! Konyolnya lagi, kesalahan ini tetap berlanjut dan Andreas von Aulock harus pasrah menerima kenyataan bahwa dirinya tidak jadi naik pangkat! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) dan I.Klasse (23 Februari 1915); Preußische Ehrenkreuz III. Klasse mit Schwertern (28 Maret 1917); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 November 1939) dan I.Klasse (21 Juni 1940); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Kubanschild; serta Deutsches Kreuz in Gold #4/3 (27 Oktober 1941). Namanya juga disebutkan dalam berita Wehrmachtbericht edisi 18 Agustus 1944

----------------------------------------------------------------------------

SS-PALMENMUSTER M38



Foto propaganda yang diambil di awal perang ini memperlihatkan seorang prajurit Waffen-SS dengan tampilan "Arya" abiss sedang menenteng senapan Kar98 di punggungnya sambil mengenakan jaket kamuflase Palmenmuster (palm-tree camo) tipe awal


Foto keren yang memperlihatkan seorang bintara dari SS-Verfügungstruppe Regiment “Totenkopf” dengan jaket kamuflase palmenmuster serta cover stahlhelm platanenmuster

----------------------------------------------------------------------------

 SS-PLATANENMUSTER
 
SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich mengenakan pakaian luar kamuflase dari jenis platanenmuster (Plane Tree Pattern) yang hanya digunakan periode 1939-1942. Foto ini diambil sebelum bulan Juli 1940, saat dimana Dietrich dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai Kommandeur SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler



SS-Untersturmführer Franz-Josef Kneipp dalam sebuah foto yang diambil di Normandia. Dia adalah perwira sandi dari III.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 25 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang terluka parah dalam pertempuran tanggal 8 Juli 1944 di dekat Buron, Caen, saat sedang berdiri di atas turet panzernya. Dalam foto ini Kneipp mengenakan jaket overall panzer dengan pola SS-Platanenmuster (Plane Tree) - perhatikan bahwa terdapat saku berkancing di bagian dadanya - dengan kantong magasin MP-40 tersampir di pinggangnya

----------------------------------------------------------------------------

SS-EICHENLAUBMUSTER (1942-1945)

SS-Obersturmführer Willi Geier santai merokok dengan fernglas terkalung di leher dalam foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel yang diambil di Rusia tanggal 21 Juni 1942. Dia mengenakan jaket kamuflase SS-Beringt-Eichenlaubmuster pola pertama. Geier nantinya meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Mei 1944 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Chef 1.Schwadron/SS-Kavallerie-Regiment 17/8.SS-Kavallerie-Division "Florian Geyer"



SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Heinz Harmel (29 Juni 1906 - 2 September 2000)


Sukarelawan asal Estonia Harald Nugiseks sebagai seorang prajurit Waffen-SS dalam foto yang diambil di musim dingin 1943/1944. Disini dia mengenakan jaket kamuflase SS-Eichenlaubmuster (Oak-leaf pattern) sambil membawa senapan Kar98k di belakang. Sabuk peluru senapan mesin kaliber 7.92mm tersampir di bahunya, sementara di balik ikat pinggangnya (koppel und koppelschloss) yang dilengkapi dengan kantong peluru M1911 (Patronentasche 11) terselip sekop kecil penggali parit (kleines Schanzzeug) dan Stielhandgranate M24

 ----------------------------------------------------------------------------

SS-ERBSENMUSTER (1944-1945)

SS-Standartenführer Dr.jur. Eduard Deisenhofer (27 Juni 1909 - 31 Januari 1945) sebagai komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 21 / 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg" bersama seorang SS-Untersturmführer di dekat Caen, Prancis, bulan Juli 1944. Dia mengenakan seragam kamuflase SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern) serta Tarn-Gesichtsmaske (Topeng Wajah Kamuflase) M42 yang terikat di stahlhelm-nya. Deisenhofer merupakan salah seorang komandan Waffen-SS yang bisa dipandang "terpelajar", demi melihat gelar yang terpasang di depan namanya, meskipun aneh bila kita mengetahui bahwa dia mengawali karirnya sebagai penjaga kamp konsentrasi di Dachau! Tapi pendidikannya yang tinggi ini diimbangi pula oleh prestasinya di medan pertempuran yang terlihat dari medali-medali "tukang perang" yang diraihnya: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (8 Mei 1942), Deutsches Kreuz in Gold (29 April 1942), serta Eisernes Kreuzes II.Klasse dan I.Klasse (barengan 26 Juni 1940). Di akhir bulan Januari 1945, SS-Oberführer Deisenhofer diperintahkan untuk berangkat ke Arnswalde di Pomerania demi mengambil-alih komando 15.Waffen-Grenadier-Division der SS (lettische Nr.1). Di tengah perjalanan, kendaraannya mendapat serangan dari pesawat serang-darat Soviet yang kemudian membunuh Deisenhofer, supir serta ajudan yang ikut bersamanya. Karena minimnya bukti akan tewasnya orang satu ini sehingga dia diklasifikasikan sebagai MIA (Missing in Lokalisasi). Sampai saat ini pun jenazahnya masih belum diketemukan!



SS-Sturmbannführer Christian Tychsen (Kommandeur II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 2 / SS-Panzergrenadier-Division "Das Reich") menyempatkan waktu istirahatnya yang singkat untuk menghisap sebatang rokok di sela-sela Pertempuran Kursk yang berlangsung sengit, musim panas 1943. Dalam foto ini dia mengenakan jaket kamuflase kombi (terusan) dari jenis SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern), sementara sebuah teropong dari jenis Dienstglas 6x30 M H/6400 tergantung di lehernya


 SS-Obersturmführer Michael Wittmann (Chef 2.Kompanie/s.SS-Pz.Abt.101) bermain-main dengan anak kelinci kecil di taman Château Elbeuf, Prancis, akhir April 1944. Saat pembentukan awal formasi schwere SS-Panzer-Abteilung 101, para anggotanya ditempatkan di Château Elbeuf yang terletak di barat daya Prancis. Mantan komandan Wittmann di SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH", SS-Obersturmbannführer Heinz von Westernhagen, didapuk menjadi pimpinan unit baru tersebut. Wittmann bersama dengan istri barunya Hildegard Burmester (mereka menikah tanggal 1 Maret 1944) tinggal untuk sementara di Château sampai dia ditugaskan lebih jauh ke timur laut. Masa tinggal tersebut juga sekaligus menjadi bulan madu bagi pasangan Wittmann-Hildegard, dan sebagai penambah moral yang sangat dibutuhkan oleh sang suami yang menghabiskan sebagian besar waktunya di medan pertempuran. Dalam foto ini sang jagoan panzer mengenakan seragam dengan pola kamuflase SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern)



SS-Oberscharführer Balthasar "Bobby" Woll (1 September 1922 - 18 Maret 1996)

----------------------------------------------------------------------------

TELO MIMETICO M29 ITALIA (1939-1992)

Oberwachtmeister Wilhelm "Willy" Bachor (4 Mei 1921 – 20 Maret 2008) lahir sebagai anak kesembilan di Kellbassen/Ostpreußen. Setelah sempat menjadi petani selama beberapa waktu, dia masuk Reiter-Ersatz-Regiment 1 tanggal 5 Desember 1939. Bachor pertama kali mencicipi pertempuran di Belanda tahun 1940, dan sejak saat itu secara konstan menambah "jam terbangnya" di berbagai front. Pada tanggal 1 Juni 1942, 1. Kavallerie-Division tempatnya bergabung diupgrade menjadi divisi panzer dengan nama 24. Panzer-Division. Dia berhasil selamat dalam neraka di Stalingrad setelah luka "keberuntungan" membuatnya diterbangkan keluar dari kota tersebut tak lama sebelum pasukan Jerman yang terkepung menyerah. Pertempuran terakhir yang dijalaninya adalah di Prusia Timur yang merupakan tempat kelahirannya. Fakta bahwa dia membela kampung halamannya membuat Bachor bertempur gila-gilaan, dengan panzer-nya menghancurleburkan 9 tank penyerang Rusia sehingga menambah koleksi korbannya menjadi 57 (plus 90 senjata artileri dari berbagai jenis)! Dia secara resmi dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 11 Mei 1945 sebagai Oberwachtmeister dan Zugführer di 12.Kompanie / III.Abteilung / Panzer-Regiment 24 / 24.Panzer-Division / XXVI.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe Nord. Rekomendasi untuk penganugerahannya tidak diterima oleh Heerespersonalamt (HPA) sebelum tanggal 8 Mei 1945 (menyerahnya Jerman), karenanya penganugerahannya tidak dilakukan secara resmi dan hanya diakui oleh OdR (Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger) saja, sementara Veit Scherzer dan Bundesarchiv (keduanya "mendewakan" bukti dokumen tertulis) menganggapnya tidak sah! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (14 November 1940) dan I.Klasse (25 Desember 1943); Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 September 1942); Deutsches Kreuz in Gold (28 Juni 1944); Verwundetenabzeichen in Gold (28 Juni 1944); serta Panzerkampfabzeichen in Silber III.Stufe "50" (6 April 1945)


 SS-Oberscharführer Paul Bredow (31 Desember 1903 - Desember 1945) dari Sonderabteilung Einsatz R (disingkat: Abteilung R) mengenakan jaket kamuflase Telo Mimetico M29 buatan Italia. Di kepalanya dia memakai stahlhelm dengan tambahan Augenschützer 42 alias gogel pelindung debu. Senapan mesin yang berada dalam pangkuannya bukanlah buatan Jerman, melainkan sebuah Pistolet maszynowy wz. 39 Mors buatan Polandia. Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil di Trieste, Italia, yang menjadi wilayah operasional unit tempat Bredow bergabung dari tahun 1943 s/d 1945


   Pada tanggal 6 Juni 1944 pasukan Sekutu melakukan pendaratan amfibi secara besar-besaran di pantai Normandia dalam apa yang dinamakan sebagai "D-Day" (Debarkation Day). SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12, di bawah pimpinan SS-Sturmbannführer dan Ritterkreuzträger Gerhard "Gerd" Bremer, adalah salah satu dari elemen-elemen pertama milik 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" yang pertama kali mencapai front keesokan harinya (7 Juni 1944). Saat telah tiba di tempat tujuan, mereka bergerak lagi sejauh 13 km melintasi wilayah tak bertuan menuju posisi sayap kiri divisi dan disana mendirikan garis pertahanan untuk mencegah pasukan musuh yang menerobos masuk. Detasemen tersebut berkali-kali memukul mundur serangan Sekutu yang berlangsung dari tanggal 7 s/d 11 Juni 1944. Di hari terakhir, kendaraan komando Bremer dihantam bom sehingga tidak berfungsi, dan keesokan harinya dia sendiri terluka oleh pecahan peluru meriam. Meskipun mengalami luka-luka sebanyak dua kali, Bremer memutuskan untuk tetap bersama dengan Abteilung-nya sampai situasi telah terkendalikan kembali. Serangan pamungkas Sekutu dilancarkan pada tanggal 11 Juni 1944 saat 50th (Northumbrian) Infantry Division Inggris menyerang sektor pertahanan SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12 dengan menggunakan satu batalyon infanteri yang dibantu oleh 84 tank. Serangan tersebut berhasil digagalkan kembali meskipun dengan susah payah, dan posisi sektor pertahanan tetap berada di tangan Bremer dkk. Tujuh tank Inggris dihancurkan sementara 250 prajuritnya menjadi korban. Foto ini diambil di periode 12-15 Juni 1944 di pos komando SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12 di Cristot, dimana salah satu dari tujuh tank Sherman yang berhasil dirontokkan kemudian ditempatkan oleh SS-Hauptsturmführer Gerd von Reitzenstein (Chef 5.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12) dan SS-Untersturmführer Albert Wienecke (Chef 4.Kompanie / SS-Panzer-Aufklärungs-Abteilung 12) di pos komando, sebagai tambahan perlindungan dari pecahan peluru meriam. Disini SS-Sturmbannführer Bremer (kanan) duduk bersama dengan ajudannya, SS-Obersturmführer Kurt Buchheim. Atas prestasinya dalam pertempuran di hari-hari pertama di Normandia (yang merupakan saat-saat paling kritis), terutama di pertempuran tanggal 11 Juni 1944, sang Abteilungskommandeur dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 30 Agustus 1944



SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") dalam foto yang diambil di Normandia dan diambil pada tanggal 28 Juli 1944 seusai upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk SS-Sturmbannführer Erich Olboeter (Kommandeur III.[gepanzerte]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26), yang dihadiri langsung oleh SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS Panzerkorps "Leibstandarte"). Dalam foto ini "Panzermeyer" memakai pakaian kamuflase Italia "Telo Mimetico M29". Pola Telo Mimetico ini patut mendapat perhatian karena dua hal: pertama, karena mulai diperkenalkan pada tahun 1929 maka dia tercatat dalam sejarah sebagai kamuflase pertama yang digunakan secara luas. Kedua, Karena rentang waktu penggunaannya dari tahun 1929 s/d 1992 maka dia menjadi pola kamuflase yang paling lama operasional! Digunakannya Telo Mimetico oleh tentara Third Reich bersamaan pula waktunya dengan pelucutan senjata tentara Italia tahun 1943. 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dan 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" ikut berpartisipasi dalam proses pelucutan ini, dan karenanya tidak heran bila banyak anggota kedua divisi tank SS ini yang 'kedapatan' mengenakan Telo Mimetico, baik versi pertama maupun versi selanjutnya. Selain mereka, tercatat pula sebagai pengguna adalah 29.Waffen-Grenadier-Division der SS ("Italienische Nr.1"), unit-unit Wehrmacht yang beroperasi di Balkan dan Italia, serta beberapa sekutu Eropa Jerman


SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler") di atas turet Panzerkampfwagen V Panther dalam sebuah demonstrasi militer di hadapan para petinggi Wehrmacht yang digelar di Truppenübungsplatz Beverloo, Belgia, pada tanggal 6 Februari 1944. Dia mengenakan jaket kamuflase Telo Mimetico M29 pola kedua buatan Italia sebagai pakaian luar, sementara di kepalanya terpasang Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) yang umum dipakai oleh komandan panzer. Resimennya tercatat menghancurkan 250 tank Sekutu dalam pertempuran di Normandia! Perhatikan cord (tambang) di schirmmütze Wünsche yang sedikit longgar


 Tiga orang perwira tinggi dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" mendiskusikan situasi pertempuran terkini sekaligus cara menangkal serangan Sekutu dengan menggunakan bantuan peta. Foto diambil di Normandia bulan Juni 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12), SS-Sturmbannführer Hans Waldmüller (Kommandeur I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 25) dan SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26). Uniknya, mereka semua mengenakan seragam kamuflase Telo Mimetico M29 buatan Italia yang banyak dikenakan oleh perwira dari Divisi SS Hitlerjugend di Normandia


 Tiga orang perwira tinggi dari 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend" berfoto bersama di Normandia tanggal 28 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Sturmbannführer Erich Olboeter (Kommandeur III.[gepanzerte]Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 26), SS-Standartenführer Kurt Meyer (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), dan SS-Standartenführer Wilhelm Mohnke (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 26). Foto ini diambil pada saat upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Olboeter. Menariknya, ketiganya mengenakan pakaian berbahan kain kamuflase Italia Telo Mimetico M29 (Olboeter celananya saja yang mempunyai dua kantong besar di bagian depan). Meyer juga membungkus fernglas-nya dengan kain goni tebal!


 ----------------------------------------------------------------------------

LAINNYA


Tim mortir dari 1.Fallschirmjäger-Division di front Italia


SS-Sturmmann Otto Funk dalam sebuah foto studio yang diambil di le Sap, Prancis, bulan Mei 1944. Saat itu dia menjadi 3.Grenadier di 3.Zug/15.Kompanie/SS-Panzergrenadier Regiment 25 yang merupakan bagian dari 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"


SS-Hauptscharführer Hans Höflinger, komandan Panzerkampfwagen VI Tiger #213 dari schwere SS-Panzer-Abteilung 101 yang ikut bertempur bersama Michael Wittmann di Normandia


SS-Unterscharführer Kurt "Quax" Kleber. Dia merupakan bagian dari 2.Kompanie pimpinan Michael Wittmann di schwere SS-Panzer-Abteilung 101. Dia juga ikut bertugas di unit Wittmann sebelumnya, schwere SS-Abteilung-Kompanie 13. Manusia satu ini unik tiada duanya, dan kisahnya bisa dibaca DISINI


SS-Untersturmführer Gerhard Mahn dari 11./SS-Panzergrenadier-Regiment 9 "Germania" (kanan) memimpin rekan-rekannya maju bertempur menggunakan penanda lalulintas yang biasa dipakai oleh Feldgendarmerie. Mahn adalah peraih Deutsches Kreuz in Gold yang didapatnya tanggal 4 Juni 1944, dan disini dia mengenakan seragam kamuflase pola Palmenmuster yang dipadukan dengan ikat pinggang buatan Rusia. Sementara itu, dua prajurit di kiri mengenakan Tarnhelmüberzug Platanenmuster yang mempunyai "block print" atau semacam "salah cetak". Ini bisa dibilang unik karena keduanya sama-sama punya "kekurangan" yang sama! Lebih menarik lagi karena cover helm di tengah mempunyai pola "block pattern" Platanenmuster versi awal yang langka!


SS-Brigadeführer Kurt "Panzermeyer" Meyer mengenakan bahan seragam kamuflase Italia (Telo Mimentico M29) di Normandia


Oberst Horst Niemack mengunjungi garis depan dari Panzer-Füsilier-Regiment Großdeutschland di Rumania tahun 1944. Sebagai komandan dari salah satu resimen terkemuka Großdeutschland ini, Niemack memimpin anakbuahnya dalam pertempuran brutal di sekitar Lasi dan Targul Frumos di musim semi 1944. Atas prestasinya dia kemudian dianugerahi medali Schwerter tanggal 4 Juni 1944


Generalleutnant Rainer Stahel, orang artileri Luftwaffe dengan medali tertinggi (Schwerter)


Generalleutnant Dipl.Ing. Richard Schimpf dalam pertempuran di Normandia

 Ini adalah Richard Schimpf lagi, kali ini bersama Major der Reserve Friedrich Alpers di sebelah kanan


SS-Oberscharführer Franz Staudegger. Dalam Pertempuran Kursk di sektor selatan (sekitar Psyolknee), dia dan unitnya, 13.Kompanie/SS-Panzer-Regiment 1 "LSSAH", menghadapi 50 tank T-34 Soviet. Staudegger menghabiskan persediaan amunisinya dan menghancurkan 22 tank musuh sementara sisanya melarikan diri. Atas prestasinya ini, dia menjadi awak Tiger pertama yang dianugerahi Ritterkreuz. Tidak tanggung-tanggung, yang menyematkannya adalah Adolf Hitler sendiri, yang secara pribadi meminta Staudegger untuk menceritakan kembali kisah kepahlawanannya. Untuk menemui Hitler, Staudegger berangkat langsung dari front dengan masih memakai seragam kamuflase lorengnya!


SS-Untersturmführer Karl-Heinz Warmrbrunn, jagoan panzer dari kompi Michael Wittmann yang menghancurkan total 57 tank (44 sebagai gunner), 68 senjata anti-tank, 7 bunker, 2 meriam artileri dan 10 penyembur api! Sebelum menjadi komandan Tiger-nya sendiri, dia bertugas sebagai Richtschütze (gunner) dari SS-Hauptsturmführer Heinz Kling selama masa tugasnya di 13. SS schwere-Abteilung-Kompanie

 SS-Oberscharführer Balthasar "Bobby" Woll, gunner paling berbakat seantero Wehrmacht, yang mampu menembak dengan tepat saat panzernya sedang berjalan! Skor kemenangannya adalah ± 100 tank dan kendaraan lainnya


SS-Untersturmführer August Zingel


Tawanan perang Jerman mendapat penjagaan di rue des Fossés Plissons, Domfront. Perhatikan seragam dengan motif kamuflase langka yang dipakai oleh tentara Amerika! Seragam ini secara resmi dikenal dengan nama "two-parts herringbone twill camouflage jungle suit" (pakaian hutan dua-bagian berbahan kain kepar berpola kerangka ikan haring) dan biasa digunakan oleh Marinir Amerika di medan Pasifik. Selama beberapa saat dia dibagikan kepada dua unit dari US 2nd Armored Division, 17th Armored Engineer Battalion dan 41st Armored Infantry Regiment. Beberapa minggu kemudian dia ditarik kembali karena ditemukannya kesamaan pola dengan seragam kamuflase yang biasa digunakan oleh Waffen-SS!


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi

Foto koleksi pribadi André Vandewynckel
Foto koleksi pribadi Jim Haley
www.asisbiz.com
www.facebook.com
www.fallschirmjager.tumblr.com

www.fotobethge.com 
www.naziswithanimals.tumblr.com
www.reibert.info

www.ss501panzer.com
www.stolly.org.uk
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.tumblr.com
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment