Friday, August 26, 2011

Foto Adolf Hitler dan Staff-nya


Adolf Hitler bersama para staffnya berfoto bersama di Hauptquartier Felsennest (Münstereifel) awal bulan Juni 1940. Dari kiri ke kanan, baris pertama: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“); SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda); Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht); Führer Adolf Hitler; Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamtes); SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers); Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht); dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Baris kedua : Major Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht); SS-Obersturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt); Fregattenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (tertutup topi Keitel, Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht); Generalleutnant Karl-Heinrich Bodenshatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe); Heinz Lorenz (sedikit terhalang oleh Bodenshatz, deutscher Pressesekretär im Führerhauptquartier); SS-Oberführer Walther Hewel (di atas kepala Hitler, Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler); Prof. Walter Brugmann (berkacamata, Leiter Baugruppe des Luftrüstungsprogramms); Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht); SS-Gruppenführer Julius Schaub (di atas kepala Jodl, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler); SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"); SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS); Prof.Dr.med. Theodor "Theo" Morell (Hitlers Leibarzt); dan SS-Obersturmführer Hans-Georg Schulze (Hitlers Ordonanz-Offizier)


Untuk daftar staff pribadi dan ajudan Hitler bisa dilihat DISINI!



Hitler bersama dengan para pengiringnya di bandara Ainring, Berchtesgaden, tahun 1934. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Oberführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), tidak dikenal, SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), dan tidak dikenal


Adolf Hitler bersama dengan para personil awal unit bodyguard pribadinya, SS-Begleitkommando des Führers. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer August Körber, SS-Obersturmführer Adolf Dirr, SS-Sturmbannführer Erich Kempka, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Sturmbannführer Bruno Gesche, dan SS-Hauptsturmführer Franz Schädle. Unit ini begitu eksklusif, dan pada awal pendiriannya hanya terdiri dari delapan orang anggota saja, yang semuanya dipilih secara pribadi oleh sang Führer. Tiga orang anggota SS-BK lain yang tidak nongol di foto adalah Kurt Gildisch, Willy Herzberger dan Bodo Gelzenleuchter


Koleksi Hoffmann Fotoarchiv yang dibuat pada tanggal 12 April 1936 ini memperlihatkan saat Hitler mengunjungi Gästehaus Hoher Göll di Obersalzberg, Berchtesgaden (Bavaria). Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), tak dikenal, SS-Untersturmführer Heinz Linge (persönliche Ordonnanz Hitlers), SS-Obersturmbannführer Alfred-Ingemar Berndt (Leiter Abteilung IV in der Presseabteilung des RMVP), SS-Obersturmführer Otto Meyer (persönliche Ordonnanz Hitlers), dua orang tak dikenal, dan SS-Obersturmführer Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt). Pada awalnya, Gästehaus (Rumah Tamu) di komplek Obersalzberg diperuntukkan bagi para tamu penting yang mengunjungi Hitler di tempat peristirahatan favoritnya di Berghof, tapi kemudian lebih sering difungsikan sebagai bangunan untuk menampung staff sekretaris Martin Bormann. Sama seperti sebagian besar bangunan penting era Nazi lainnya, Gästehaus Hoher Göll menjadi reruntuhan seusai Perang Dunia II. Baru pada tahun 1995 ia direnovasi dan sekarang menjadi kantor Pusat Dokumentasi Obersalzberg


SS-Obersturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler") bersama dengan bosnya Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dalam acara kunjungan para gadis BDM (Bund Deutscher Mädel) cabang Gut Hohenfried ke tempat peristirahatan Hitler di Berghof/Berchtesgaden (Obersalzberg) tanggal 20 Juli 1939. Di meja di hadapan mereka (tidak terlihat di foto) adalah maket Große Halle (Aula Akbar) Marmortisch di Linz yang masih dalam tahap rencana pembangunan. Wünsche tampak mengenakan weißer Uniformjacke mit Ärmelstreifen "Adolf Hitler" (seragam putih dengan pita lengan "Adolf Hitler") serta dasi dengan pin NSDAP. Nomor keanggotaan partainya: 491403. Nomor keanggotaan SS: 153 508. Ritterkreuz Vorschlag nummer: 1567, dan Eichenlaub Vorschlag nummer: 548


 Adolf Hitler bersalaman dengan SA-Obersturmführer Vater (Chef der Küchenpersonal und Diener in Führerhauptquartie) saat meninjau para pelayan SS dan staff pribadinya dalam perayaan Tahun Baru di Berghof Obersalzberg. Vater merupakan satu-satunya perwira dalam jajaran staff pelayan Hitler, dan juga satu-satunya yang berasal dari SA! Dia selalu ada dalam foto-foto yang memperlihatkan inspeksi Hitler ke staff rumahtangganya, baik itu di Berghof, Führerbau, Reichskanzlei, Führerhauptquartier, atau tempat-tempat lainnya



Foto-foto yang memperlihatkan "penampakan" staff pelayan SS Adolf Hitler yang mengenakan pakaian "kebesaran" mereka, weisse SS bedienungsjacke (seragam pelayan SS putih). Jangan salah, mereka semua bukanlah pelayan biasa melainkan prajurit pilihan yang khusus didatangkan dari Leibstandarte SS Adolf Hitler!


 Para pengiring dan staff Adolf Hitler di Kielce (Polandia) saat sang Führer mengadakan kunjungan ke kota tersebut pada tanggal 10 September 1939. Kedua dari kiri Persis di belakang prajurit jaga adalah Generalmajor Erwin Rommel yang saat itu masih menjadi Komandan Führer-Begleit-Bataillon, dan berturut-turut di sebelah kanannya adalah Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dan Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Rommel tidak ikut bersama Hitler dalam tur lanjutan di Polandia dari tanggal 12 s/d 14 September 1939 karena sibuk mencari calon lokasi Führerhauptquartier baru di sepanjang garis perbatasan barat Jerman yang rencananya akan digunakan oleh sang Führer untuk markas operasinya di Front Barat dalam melawan Inggris dan Prancis



Momen langka ini memperlihatkan saat Adolf Hitler berdiskusi dengan para ajudan pribadinya yang mengiringi sang Führer dalam perjalanan keliling Polandia (4-26 September 1939 dan 5 Oktober 1939). Dari kiri ke kanan: Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Foto ini diambil didekat kereta api pribadi sekaligus markas berjalan Hitler, Führersonderzug "Amerika", yang sedang berada di stasiun Gogolin, Polandia, 13 September 1939



Dari kiri ke kanan: Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), dan Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier). Foto ini diambil didekat kereta api pribadi sekaligus markas berjalan Hitler, Führersonderzug "Amerika", yang sedang berada di stasiun Gogolin, Polandia, 13 September 1939


 Tiga orang anggota Führerstab (menghadap kamera), dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Heinz Linge (persönliche Ordonnanz Hitlers), SS-Obersturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan Oberst Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler")


 Para staff dan bodyguard SS Hitler di atas mobil Mercedes-Benz W31 typ G4, jenis yang biasa dipakai keliling-keliling oleh sang Führer dan para pengawalnya. Yang memakai kacamata gogel adalah SS-Obersturmbannführer Bruno Gesche (Begleitkommando des Führers); yang menghadap kamera di kursi belakang adalah SS-Sturmbannführer Otto Günsche (Persönlicher Adjutant Hitler); sementara yang duduk di samping pak supir yang sedang bekerja (kayak lagu anak-anak!) adalah SS-Hauptsturmführer Heinz Linge (persönliche Ordonnanz Hitlers)


 Para staff Adolf Hitler sedang bergosip ria membicarakan capres Jokowi-Prabowo dengan ditemani oleh botol cukrik cap "Langsung Modar", dari kiri ke kanan: Christa Schroeder (Sekretärin Adolf Hitler), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Hitler), Gerda "Dara" Christian (Sekretärin Adolf Hitler), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“). Perhatikan bahwa dalam foto ini Brückner memakai lambang Reichsadler Heer, sama seperti yang dipakai oleh Hitler. Hal ini bukanlah hal yang tidak biasa, dan umumnya dipakai oleh staff pribadi Hitler yang berasal dari SA (Sturmabteilung). Contoh lain dari pemakaian Reichsadler serupa ini bisa dilihat dari seragam yang dikenakan oleh SA-Hauptsturmführer Sergej Fröhlich, SA-Obergruppenführer Hans Oberlindober, dan juga SA-Obersturmfährer Vater yang merupakan kepala staff dapur dan pelayan Führer. Seragam serupa ini HANYA dipakai setelah Perang Dunia II pecah dan tidak sebelumnya


 Adolf Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya (Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain, SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 ) "Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939. Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941


Cuplikan video berwarna yang berasal dari masa sebelum Perang Dunia II ini diambil di tempat peristirahatan Hitler di Berchtesgaden, Bavaria, dan memperlihatkan saat sang Führer menaiki mobil Mercedes-Benz 770K (W150) Tourenwagen, yang merupakan versi umum dari "Grosser Mercedes". Meskipun berjenis convertible (atap bisa dibuka-tutup) berukuran besar, beberapa dari kendaraan Mercedes jenis ini mendapat modifikasi lapis baja pula sebagai tambahan keamanan. 46 buah Tourenwagen dikirimkan pada para petinggi pemerintahan Nazi Jerman dalam periode 1938-1943 (termasuk untuk Hitler dan Göring serta para gubernur di wilayah pendudukan). Beberapa diantaranya, entah bagaimana caranya, berakhir menjadi milik pribadi segelintir jenderal terkemuka Wehrmacht, termasuk sang "Rubah Gurun" Erwin Rommel. Selain itu, Marsekal Finlandia Carl Gustaf Emil Mannerheim menjadi satu-satunya orang di luar Jerman yang mendapat kehormatan untuk mendapatkan mobil super mewah ini. Harga satu mobil ini sendiri setara dengan satu buah rumah gedong, atau sama dengan kurs satu juta euro di masa sekarang! BTW, untuk identifikasi orang-orang di sekeliling Hitler adalah sebagai berikut: perwira berseragam hitam Allgemeine-SS pertama yang menuruni tangga adalah SS-Sturmbannführer Dr. Karl Brandt (Begleitarzt beim Führer und Reichskanzler); perwira berseragam hitam Allgemeine-SS kedua yang membukakan pintu mobil adalah SS-Untersturmführer Hans-Hermann Junge (Ordonnanzoffizier Führerbegleitkommando); perwira berseragam abu-abu adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); perwira yang memakai seragam putih musim panas adalah SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanzoffizier Führerbegleitkommando); dan yang duduk di belakang kemudian adalah SS-Sturmbannführer Erich Kempka (Chef des Kraftfahrwesens beim Führer und Reichskanzler)


 Adolf Hitler dan staff-nya dalam sebuah perayaan di Berghof Obersalzberg. Foto ini biasanya dilabeli sebagai perayaan ulangtahun Hitler di tahun 1943 (bahkan 1944), meskipun sebenarnya merupakan perayaan tahun baru 1940. Baris depan dari kiri ke kanan: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“), Christa Schroeder (Hitlers Sekretärin), Eva Braun (kekasih Hitler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Margarete "Gretl" Braun (adik Eva Braun yang nantinya menikah dengan SS-Gruppenführer Hermann Fegelein), Gauleiter Adolf Wagner (Gauleiter München-Oberbayern), dan SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Reichspressechef). Baris tengah: Gerda Daranowski (Hitlers Sekretärin), Prof. Dr. med. Theodor "Theo" Morell (Hitlers Leibarzt), Margarete Weber (istri dari Albert Speer), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan Prof. Heinrich Hoffmann (Reichsbilderstatter der NSDAP). Baris belakang: Hannelore "Hanni" Moller (istri Theo Morell), Fregattenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Gerda Buch (istri Martin Bormann), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), dan SS-Sturmbannführer Heinrich Heim (Leiter Abteilung Rechtstfragen in Amt Staatsrechtlichefragen in Amt Stellvertreter des Führers)


Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Foto ini sendiri diambil saat kunjungan Adolf Hitler di sebuah lapangan udara di sektor selatan Front Timur. Nomor serinya tampak jelas di bagian sirip. Perhatikan pula pita kuning khas pesawat-pesawat Front Timur yang terdapat di bagian badan serta tampilan ‘bercahaya’ yang tidak biasa dari huruf kode pesawat dan Balkenkreuz!


Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Pada musim semi 1942, CA+NA telah bertugas selama beberapa tahun. Penerbangan kelayakan pesawat (sebagai D-ADNH) dilakukan pada tanggal 21 Oktober 1938. Tanggal 10 September 1939 pesawat ini mengalami kerusakan sebesar 20% dalam sebuah pendaratan darurat di Schweidnitz. Pada saat itu dia digunakan oleh Regierungsstaffel (Skuadron Pemerintah) dan menjadi pesawatnya Generaloberst Erhard Milch. Tak lama kemudian, di musim gugur 1939, unit ini dinamai ulang sebagai “Fliegerstaffel des Führers” (F.d.F.)


Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Pada bulan Februari 1941 marking pesawatnya dirubah dari D-ADNH menjadi CA+NA. Dia tetap bertugas di Staffel lamanya seperti yang dibuktikan oleh banyaknya entri di logbook. Salah satu dari entri tersebut menyebutkan bahwa pada tanggal 29 April 1941 dia menjalani pemeriksaan menyeluruh di pabrik Heinkel di Rostock-Marienebe. Pada tahun 1942 diketahui bahwa pesawat ini melakukan beberapa penerbangan dari Imola, Finlandia, ke Stalino di sektor selatan Front Timur. Informasi terakhir mengenai pesawat ini tercantum dalam logbook lapangan udara Malmi di Finlandia, yang menyebutkan bahwa dia tinggal landas dengan tujuan Rastenburg di Prusia Timur (Markas Hitler) tanggal 5 Agustus 1944. Takdir terakhir pesawat ini sendiri tidak diketahui



Foto oleh Walter Frentz ini memperlihatkan jamuan minum di Führerhauptquartier Werwolf untuk merayakan ulang tahun ke-35 Ajudan Luftwaffe Hitler, Oberstleutnant Nicolaus von Below, tanggal 20 September 1942. Duduk mengelilingi meja dari kiri ke kanan: NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler), Kapitän zur See Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Major Gerhard Engel (Heeres-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), SS-Hauptsturmführer Richard Schulze-Kossens (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Johanna Wolf (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), dan Christa Schroeder (Sekretärinnen Adolf Hitlers)


 Foto oleh Walter Frentz ini memperlihatkan jamuan minum di Führerhauptquartier Werwolf untuk merayakan ulang tahun ke-35 Ajudan Luftwaffe Hitler, Oberstleutnant Nicolaus von Below, tanggal 20 September 1942. Duduk dari kiri ke kanan: Johanna Wolf (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstleutnant Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Christa Schroeder (Sekretärinnen Adolf Hitlers), Oberstarzt der Reserve Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt und Bevollmächtigter für das Sanitäts- und Gesundheitswesen), Gesandter Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I [Leiter der Privatkanzlei des Führers] in Führerkanzlei), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant des Führers Adolf Hitler). Yang terakhir mengenakan ärmelstreifen "Stosstrupp 1923" yang langka di lengannya. Seorang pelayan dari Führerhauptquartier dengan insignia "Großdeutschland" di seragamnya berdiri memperhatikan di sudut kanan



 Hari pernikahan pasangan SS-Obersturmführer Hans Hermann Junge (Ordonnanz-Offizier des Führers) dengan Gertraud "Traudl" Humps (Privatsekretärin des Führers) di Berlin. Mengiringi mereka di sebelah kiri adalah SS-Obersturmführer Otto Günsche (persönlicher Adjutant Adolf Hitlers) sementara di kanan adalah SS-Sturmbannführer Erich Kempka (Hitlers Fahrer). Atas saran dari Hitler, Junge dan Humps menikah tanggal 19 Juni 1943, dan tanggal 14 Juli 1943 sang suami sudah bergabung dengan Waffen-SS. Tentang kepergian suaminya ke front, istrinya Traudl mengenang: "Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang menyadari bahwa lama kelamaan pemikiran Hitler akan begitu berpengaruh pada orang-orang terdekatnya hingga mereka sendiri bahkan tidak tahu apa yang menjadi pemikiran mereka, atau pengaruh lain dari luar. Junge menginginkan naluri obyektifitasnya kembali sehingga berkali-kali dia meminta untuk ditugaskan ke front... yang merupakan satu-satunya cara dia bisa keluar dari pekerjaannya dengan Hitler..." Setahun kemudian Hans Hermann Junge gugur dalam serangan pesawat udara Sekutu di Dreux, Prancis. Hitler begitu menyukai mantan bawahannya ini dan sangat bersedih atas kehilangannya sehingga dia sendiri yang mengabarkan berita tersebut ke Traudl secara pribadi...

------------------------------------------------------------------

KEPALA AJUDAN


SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (11 Desember 1884 - 18 Agustus 1954) adalah Chefadjutant “Führer und Reichskanzler” (Kepala Ajudan Hitler) periode 20 Februari 1934 - 18 Oktober 1940 sebelum digantikan oleh SS-Obergruppenführer Julius Schaub (yang dengan setia menjadi kepala ajudan sampai bunuh dirinya sang Führer). Merenggangnya hubungan Brückner dengan Hitler adalah sebab-musabab yang berujung pada pemberhentiannya. Peristiwa yang melatarbelakangi hal ini adalah Brückner yang berbicara mewakili salah satu ajudan SS Hitler, Max Wünsche, setelah adanya pengaduan tentangnya oleh kepala pelayan Führer, Arthur Kannenberg. Pada saat itu Obersalzberg mendapat kunjungan dari Putra Mahkota Umberto dari Italia. Kannenberg mengadu pada Hitler bahwa beberapa anakbuah Wünsche telah melakukan tindakan yang "tidak pantas". Hitler langsung memerintahkan pemberhentian Wünsche dari jajaran staff-nya dan kembali bertugas di front depan bersama Leibstandarte-SS “Adolf Hitler”. Brückner secara resmi keluar dari staff pribadi Hitler tanggal 1 April 1941. Mantan Gauleiter Hamburg Dr. Albert Krebs berkisah tentang karakter Kepala Ajudan Hitler tersebut: “Brückner selalu terlihat di mataku seakan-akan sebagai seorang letnan yang dingin tapi tak berbahaya dari sebuah operet Balkan kuno; seorang lelaki yang mengkombinasikan sifat kekanak-kanakan yang natural dan sehat dengan etika sopan santun resmi yang terlatih... Dia sama sekali tak mempunyai beban yang terlihat dari luar dan tak dipenuhi oleh ambisi pribadi yang berlebihan, selalu mengeluarkan sudut pandang yang bernada patriotik atas segala masalah. Tapi justru karena alasan-alasan inilah dia menjadi orang yang tepat di pekerjaannya. Hitler membutuhkan beberapa tangan untuk membantunya dalam pekerjaannya dan sedikit mulut untuk mewakilinya dalam jajaran staffnya, tapi dia tidak membutuhkan kepala yang bisa berpikir! Di luar itu, Brückner, dengan penampilan luarnya yang menawan, juga menjadi resepsionis yang dihargai serta pengantar pesan-pesan tuannya...” (Dr. Krebs, The Infancy of Nazism, halaman 253). Biografi singkat tentangnya bisa dilihat DISINI


------------------------------------------------------------------

AJUDAN NSDAP 


Foto yang diambil tahun 1938 ini memperlihatkan dua orang ajudan Adolf Hitler: Major Rudolf Schmundt dan NSKK-Brigadeführer Fritz Wiedemann. Wiedemann (16 Agustus 1891 - 17 Januari 1970) adalah mantan Hauptmann atasan Hitler dalam Perang Dunia Pertama yang merekomendasikan sang kopral untuk mendapatkan Eisernes Kreuzes atas jasa-jasanya. Hitler tidak pernah melupakan perbuatan baik Wiedemann, dan pada acara reuni resimen mereka (Kgl. Bayerisches Reserve-Infanterie-Regiment 16) di tahun 1922 dia menawarkannya untuk berperan serta membentuk Sturmabteilung bersama dengan Ernst Röhm. Sayangnya permintaan tersebut ditolak oleh Wiedemann, dan barulah ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan tawaran kedua kalinya dari Hitler di posisi lain dia terima. Dari tahun 1934 dia menemani Hitler kemana-mana dalam kapasitasnya sebagai ajudan partai bersama dengan Julius Schaub. Pada tahun 1938 ketika krisis Sudetenland mengemuka, Wiedemann dituduh telah membocorkan data rahasia mengenai niat tersembunyi Jerman ke diplomat Inggris sehingga dia dicopot dari jabatannya dan "dilempar" ke San Fransisco (Amerika Serikat) sebagai konsulat jenderal Jerman, sebelum dipindahkan ke Tientsin Cina bulan Juni 1941. Seusai perang Wiedemann ikut bersaksi dalam Pengadilan Nürnberg dan tuduhan kepadanya dicabut sehingga dia dibebaskan tahun 1948 dan melanjutkan karirnya sebagai petani. Pada tahun 2012 ketahuan bahwa dia telah menyelamatkan perwira komandan Hitler lainnya dalam Perang Dunia Pertama yang merupakan keturunan Yahudi, Ernst Hess, sehingga bisa selamat dari kamp konsentrasi Nazi

------------------------------------------------------------------

AJUDAN HEER

Generalleutnant Gerhard Engel (13 April 1906 – 9 Desember 1976) adalah mantan ajudan Adolf Hitler dari Heer (27 Maret 1938 - 1 Februari 1944) yang kemudian menjadi pahlawan dan dianugerahi Eichenlaub #679 (11 Desember 1944) zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #3282 (4 Juli 1944) sebagai Generalmajor dan Kommandeur 12.Volks-Grenadier-Division . Seusai perang dia menerbitkan buku hariannya dengan judul "At the Heart of the Reich: The Secret Diary of Hitler's Army Adjutant", sumber yang darinya beberapa orang tokoh Nazi dijerat dalam Pengadilan Penjahat Perang Nürnberg. Kemudian terbukti (melalui penelitian yang njelimet oleh David Irving) bahwa diari tersebut kebanyakan ditulis pasca perang dan penuh dengan kebohongan serta kontradiktif dengan keterangan tokoh-tokoh Nazi lain! Dalam foto di atas dia mengenakan seragam putih musim panas yang mulai diperkenalkan tahun 1937. Schulterklappen, hoheitsabzeichen dan kancingnya bisa dibongkar-pasang untuk memudahkan pencucian

------------------------------------------------------------------

AJUDAN SS

 SS-Obersturmbannführer Richard Schulze (2 Oktober 1914 - 3 Juli 1988) adalah mantan Persönlicher Adjutant der Führer (ajudan Adolf Hitler) yang kemudian menjadi Kommandeur 38. SS-Panzergrenadier-Division "Nibelungen". Unit ini merupakan divisi SS penghabisan yang dibentuk tanggal 27 Maret 1945 (kurang dari 2 bulan sebelum Jerman menyerah!) dari para staff SS-Junkerschule Bad Tölz (dimana Schulze menjadi kepalanya). Seusai perang dia mengganti (tepatnya menambah) namanya menjadi Richard Schulze-Kossens. Dalam foto di atas dia mengenakan Deutsches Kreuz in Gold yang diraihnya tanggal 26 Desember 1941 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Leibstandarte-SS “Adolf Hitler” di Front Timur (medalinya diberikan langsung oleh Divisionskommandeur Sepp Dietrich di Führerhauptquartier) 

------------------------------------------------------------------

DOKTER GIGI PRIBADI

 
 

SS-Brigadeführer Dr. med. dent. Hugo Johannes Blaschke (14 November 1881 - 6 Desember 1959) adalah dokter gigi pribadi Adolf Hitler (Hitlers Leibzahnarzt) yang biasa merawat gigi sang Führer bersama dengan asistennya Käthe Heusermann dan teknisi gigi Fritz Echtmann. Dia mempelajari kedokteran gigi di Philadelphia (Amerika Serikat) dan London tahun 1907-1911 sebelum membuka praktek di Berlin tahun 1911. Blaschke ikut serta dalam Perang Dunia Pertama sebagai Zahnarzt (dokter gigi) di unitnya, Kieferstation III.Armee-Korps. Kontak pertamanya dengan NSDAP terjadi ketika Hermann Göring menjadi pasiennya di tahun 1930. Setahun kemudian Blaschke menjadi anggota NSDAP dengan nomor keanggotaan 452 082, dilanjutkan dengan menjadi anggota SS tahun 1935 (no. 256 882). Kehormatan besar menyinggahinya tahun 1933 ketika ditunjuk sebagai dokter pribadi Adolf Hitler, jabatan yang diembannya sampai tahun 1945. Selain sang Führer, dia juga rutin memeriksa gigi para petinggi Nazi seperti Hermann Göring, Heinrich Himmler, Martin Bormann dan Eva Braun. Seusai Perang Dunia II, tepatnya bulan Mei 1945, pihak berwenang Uni Soviet memintanya mengidentifikasi deretan gigi yang kemudian diklaimnya sebagai milik Hitler. Blaschke juga merekonstruksi catatan gigi Martin Bormann hanya berdasarkan ingatan belaka, dan kemudian catatannya dijadikan sebagai patokan utama dalam mengenali sisa-sisa kerangka yang ditemukan di Berlin tahun 1972. Setelah keluar dari penjara tahun 1948 dia meneruskan karirnya sebagai dokter gigi di Nürnberg dan meninggal disana dalam usia 78 tahun. Medali dan penghargaan yang diterimanya: Ehrendegen des Reichsführers-SS; Totenkopfring der SS; serta Kriegsverdienstkreuz II.Klasse dan I.Klasse mit Schwertern

------------------------------------------------------------------

KEPALA STAFF DAPUR DAN PELAYAN

SA-Obersturmführer Vater adalah Chef der Küchenpersonal und Diener in Führerhauptquartier (Kepala staff dapur dan pelayan di Markas Besar Führer). Uniknya, meskipun dia berasal dari SA (Sturmabteilung), tapi semua bawahannya merupakan orang SS (Schutzstaffel)! Dia sering kelihatan dalam foto-foto yang memperlihatkan Hitler sedang menginspeksi pelayannya, memakai seragam pelayan putih (weisse bedienungsjacke) dan selalu menjadi yang pertama disalami. BTW, foto di atas diambil di Wolfsschanze tahun 1942/1943 dan memperlihatkan Vater memakai seragam SA masa perang dengan Reichsadler Heer berwarna emas di lengan!


Sumber :

Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
Buku "The Führers Headquarters" karya Neil Short
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial Edition No.1 tahun 2003 
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Dieter Zinke
Foto koleksi pribadi Gordon Williamson
Foto koleksi pribadi Kerryboo
Foto koleksi pribadi Michael D. Miller
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.kriegsberichter-archive.com
www.markfelton.co.uk
www.snyderstreasures.net
www.thirdreichruins.com
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment