Wednesday, December 28, 2011

Tank-Tank Berat dan Medium Jerman Dalam Pertempuran Berlin Tahun 1945



Sebuah Königstiger Ausf.B milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 di jalanan Berlin setelah menyerahnya Jerman. Di belakangnya adalah Ostwind/Wirbelwind disusul oleh Beobachtungs-Panzer (yang terakhir ini langkanya minta ampun!). Pada awal pertempuran Berlin, para komandan Königstiger yang ikut terlibat adalah sebagai berikut: SS-Unterscharführer Karl-Heinz Turk, SS-Unterscharführer Georg Diers, SS-Oberscharführer Karl körner, SS-Obersturmführer Max Lippert, SS-Untersturmführer Karl Brommann, SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, SS-Oberscharführer Günther Gaul, SS-Hauptscharführer Harrer, SS-Unterscharführer Bender, SS-Unterscharführer Semik, SS-Unterscharführer Bootsmann, SS-Obersturmführer Müller, SS-Oberscharführer Stolze, dan SS-Hauptscharführer Scholte. Perlu diingat bahwa hanya sedikit yang di antara mereka yang kemudian tetap beraksi menggunakan Königstiger, sementara sisanya tewas, terluka, atau terpaksa berjibaku tanpa senjata andalannya karena hancur atau rusak dalam pertempuran!


Pada tanggal 19 April 1945, 3 buah Königstiger (Karl Körner, Oskar Schäfer, dan Harrer) menghadang iringan 100 buah T-34/85 serta satu kompi JS II. JS II pertama dan terakhir dihancurkan sehingga menghalangi putaran turet tank-tank Soviet yang berada di tengah-tengah. Dalam beberapa jam pertempuran, ketiga Königstiger tersebut menghancurleburkan tank-tank Soviet yang terjebak, dengan Körner menyikat lebih dari 39 tank seorang diri sementara Harrer 25 tank! Königstiger-Königstiger ini kemudian mengambil lebih banyak cadangan amunisi di belakang garis pertahanan dan mengundurkan diri ke wilayah Werneuchen. Menjelang sore, ketiga Königstiger tersebut mendapat serangan dari 30 lebih T-34. Dengan bantuan Königstiger lain yang dikomandani SS-Untersturmführer Oskar Schäfer, semua tank Soviet dibuat bertekuk lutut. Malam harinya SS-Hauptscharführer Karl Körner mencetak kemenangan ke-76 setelah menghancurkan tank berat JS II Soviet dengan menggunakan bantuan cahaya peluru suar dalam pertempuran di Bollersdorf, sebelah timur Berlin. Dia lalu mundur ke arah Straussberg. Di hari itu Körner telah menghancurkan 40 tank musuh dalam pertempuran sehari penuh!


Pada hari itu (19 April 1945) bertepatan dengan ulang tahun ke-25 dari SS-Hauptscharführer Karl Körner. Manusia satu ini benar-benar luar biasa dahsyatnya: Dia menghancurkan tidak kurang dari 102 tank dan 26 senjata anti-tank (semuanya terkonfirmasi) hanya dalam kurun waktu 3 bulan! Memang dia bukanlah jagoan panzer dengan pencapaian tertinggi dalam hal jumlah korban, tapi semua jagoan panzer lain rata-rata mencapai 100 kemenangan dalam waktu 1,5 s/d 4 tahun dan bukannya 3 bulan seperti Körner! Selain itu, dia juga memegang rekor terbanyak menghancurkan tank dalam satu aksi pertempuran yaitu 39 tank! Dia juga tercatat sebagai jagoan panzer dengan jumlah kemenangan terbanyak dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 serta merupakan bintara panzer dengan pencapaian tertinggi dalam Perang Dunia II! Atas prestasinya, dia dianugerahi Ritterkreuz tanggal 29 April 1945 bersama dengan SS-Sturmbannführer Friedrich Herzig dan SS-Untersturmführer Oskar Schäfer (semuanya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503). Ritterkreuz ini dikalungkan secara pribadi oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke


Di hari yang sama (19 April 1945), Königstiger #314 dari SS-Unterscharführer Georg Diers dan Königstiger milik SS-Oberscharführer Bootsmann menghadang iring-iringan lain tank T-34 Soviet di Straussberg, sebelah timur Berlin. Kedua tank berat ini berhasil menghancurkan 13 T-34 hanya dalam waktu 19 menit! sketsa karya David Pentland di atas menggambarkan pertempuran ini


Pada tanggal 30 April 1945, sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger #323 dan PaK (Panzerabwehrkanone) 40 dari Panzer-Division "Müncheberg" membentuk garis pertahanan terakhir di bawah sisa-sisa pepohonan Linden yang terkenal yang berlokasi di depan gerbang Brandenburg dalam Pertempuran Berlin. Divisi yang berkekuatan jauh di bawah standar ini baru dibentuk bulan Maret 1945 dengan anggota berasal dari sisa-sisa unit lain yang hancur, sementara tanknya berasal dari berbagai ukuran dan variasi. Meskipun begitu, Panzer-Division "Müncheberg" mempertunjukkan kegigihan yang menakjubkan dalam bertempur sebelum benar-benar hancur di awal Mei tahun 1945. Satu orang peraih Ritterkreuz dihasilkan oleh divisi "bayi" ini, yaitu Hauptmann Horst Zobel (komandan Panzer-Abteilung "Müncheberg") yang mendapatkannya tanggal 14 April 1945


Ini adalah foto asli dari Tiger #323 yang bertempur di Gerbang Brandenburg. Berdasarkan empat buah foto ini, mari kita identifikasi si Tiger: Badannya adalah versi yang diproduksi bulan Desember 1942-Januari 1944. Plat baja yang menutupi mesin penggerak utama memperlihatkan wilayah tempat kabel penarik biasanya ditempatkan, dan ini sering terlihat di badan Tiger versi keluaran seperti yang telah saya sebutkan. Wadah dudukan rantai roda di pelat mulai diproduksi bulan Februari 1943. Selain itu, di bagian celah untuk melihat driver-nya terlihat bekas lubang periskop K.F.F.2 yang telah ditambal, dan ini biasa terlihat di Tiger keluaran Februari 1943 dan setelahnya

SS-Unterscharführer Karl-Heinz Turk dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 (yang merupakan salah satu komandan dari sedikit tank Königstiger yang masih tersisa dari unitnya) ditugaskan untuk mempertahankan Potsdamer Platz bersama dengan elemen-elemen dari Panzer-Division "Müncheberg" dalam menghadapi gerak maju pasukan Soviet yang seakan tak tertahankan. Di akhir pertempuran, dia dipaksa untuk meninggalkan tanknya yang rusak di bagian roda setelah terkena tembakan dan terperosok ke dalam lubang bekas ledakan


Karl-Heinz Turk yang berhasil selamat keluar hidup-hidup dari kegilaan pertempuran Berlin dan mengakhiri perang dengan pangkat SS-Oberscharführer. Uniknya, walaupun dia notabene adalah seorang komandan tank, tapi terlihat medali Infanterie-Sturmabzeichen di seragam hitamnya! Ini menunjukkan bahwa Turk berasal dari unit infanteri atau panzergrenadier sebelum dipindahkan ke panzertruppen


Selain Karl-Heinz Turk, terdapat juga satu buah Königstiger lain (nomor 314) yang dikomandani oleh SS-Oberscharführer Georg Diers yang ditugaskan untuk mengambil posisi bertahan di bangunan Reichstag pada tanggal 30 April 1945. Ini adalah salah satu dari hanya tiga Königstiger milik schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yang masih tersisa di Berlin. Pertempuran di hari itu berlangsung begitu sengitnya, dan pada sore hari Diers dan awaknya telah menghancurkan 30 tank T-34 Soviet yang mencoba menyerang. Tidak hanya itu, keesokan harinya (1 Mei 1945), mereka memimpin sebuah serangan balasan yang sukses terhadap bangunan Krolloper yang tepat menghadap Reichstag. Tapi usaha mereka hanya menunda sesuatu yang tidak mungkin dihindari, dan di akhir hari itu datang perintah untuk meninggalkan posisi mereka sambil bersiap-siap untuk menerobos kepungan keluar dari Berlin. Sebelum pergi, dia terpaksa menghancurkan tanknya sendiri dengan ranjau di lorong Schonhause demi menghindari kemungkinan jatuh ke tangan musuh


 Lukisan karya Gleb Vasilyev ini memperlihatkan suasana Pertempuran Berlin di sekitar Hauptbahnhof (stasiun kereta api) di Potsdammer Platz pada tanggal 1 Mei 1945. Di sebelah kiri kita bisa melihat dua orang anggota Hitlerjugend yang bersenjatakan Panzerschreck, sementara di sebelah kanan adalah para prajurit Waffen-SS bersenjatakan MG 42 (Maschinengewehr 42) dan Panzerfaust dari 11.SS Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Nordland" atau 33. Waffen-Grenadier-Division der SS "Charlemagne" (französische Nr. 1). Di latar belakang terparkir sebuah Sd.Kfz.251/22 dengan meriam kaliber 75mm PaK 40. Seorang prajurit tampak turun dari ranpur tersebut sambil membawa Fliegerfaust B (Luftfaust). Paling belakang adalah sebuah Panzerkampfwagen VI Königstiger "101" milik SS-Oberscharführer Georg Diers dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 (awaknya adalah: gunner/richtschütze Wolf-Dieter Kothe, loader/ladeschütze Alex Sommer, driver/fahrer Willi Kenkel, dan operator radio/funker Bodo Harms). Gleb Vasilyev sendiri adalah seniman asal Ukraina yang mengkhususkan diri pada tema-tema kemiliteran, terutama Perang Dunia II. Beberapa hasil karyanya bisa dilihat DISINI


Ini adalah Königstiger #101 yang teronggok setelah pertempuran Berlin usai. Tulisan yang tertera di bangunan dalam foto ini berbunyi "Potsdamer Bahnhof" (Stasiun Potsdam). Sebagian besar peneliti menyangka bahwa ini adalah Königstiger milik Karl-Heinz Turk yang terlibat dalam pertempuran di Potsdamer Platz, padahal sebenarnya tidak begitu. POTSDAMER PLATZ dan POTSDAMER BAHNHOF bukanlah tempat yang sama, beibeh! Terus siapa dong komandan si 'Raja Singa' satu ini? Kemungkinan besar itu adalah Georg Diers! Loh kok, bukankah dia adalah komandan Königstiger #314? Yup! Königstiger #314 milik Diers terbakar di bagian turet di akhir pertempuran Berlin sehingga harus diperbaiki. Setelah operasional kembali, SS-Untersturmführer Heinz Gast dari SS-Panzer-Regiment 3/3.SS-Panzer-Division "Totenkopf" mengambil alih komando tank tersebut dan tetap bertahan di Marienfelde. Sisa Königstiger lain ditempatkan di tengah kota Berlin sehingga kemungkinan besar Diers tidak bertemu kembali dengan tank lamanya. Diers adalah orang yang bertempur di Potsdamer Platz bersama dengan Karl-Heinz Turk. Dia lalu pindah ke Potsdamer Bahnhof. Sebuah tembakan meriam musuh mengenai roda tanknya sehingga merusak bagian rantai. Dibutuhkan sebuah Bergepanther untuk menarik Königstiger #101 milik Diers ke wilayah Reichskanzlei/Reichstag. Setelah rantainya diperbaiki, dia segera kembali ke Potsdamer Bahnhof dimana kemudian si Königstiger #101 terpaksa ditinggalkan. BTW, dalam banyak sumber tank ini disebutkan bernomor 100, tapi penemuan terbaru mengungkapkan bahwa sebenarnya nomor yang benar adalah 101!


Di halaman menara kebun binatang Berlin yang kini telah dirubah menjadi bunker pertahanan dengan tiga meriam flak raksasa, sekelompok tentara dan perwira Jerman berkumpul dalam usaha mereka untuk bersatu meloloskan diri keluar dari ibukota. Di antara mereka adalah sisa-sisa dari 9.Fallschirmjäger-Division, Panzer-Division "Müncheberg", serta sebuah Panzerkampfwagen V Panther Ausf.G yang diperlengkapi alat tempur-malam infrared FG1250 yang langka. Panther ini berasal dari 1.Kompanie/Panzer-Regiment 29 dan dikomandani oleh Oberleutnant Rasim


Sketsa karya David Pentland ini menggambarkan usaha meloloskan diri SS-Oberscharführer Georg Diers dengan Königstiger-nya dari puing-puing kota Berlin. Tank berat ini menggilas perintang jalan yang dipasangkan pihak Soviet di Weidammerbrücke (jembatan Weidammer). Diers memimpin salah satu barisan terakhir prajurit Jerman yang berusaha meninggalkan kota yang telah berubah menjadi neraka tersebut, tanggal 2 Mei 1945 jam 3 subuh


SS-Oberscharführer Georg Diers. Dia menjadi komandan dari Königstiger #314 dan Königstiger #101 dengan awaknya adalah sebagai berikut: gunner Wolf-Dieter Kothe, loader Alex Sommer, driver Willi Kenkel, dan operator radio Bodo Harms. Dia dan semua awaknya selamat sampai akhir perang, dan Diers sendiri secara resmi tercatat telah menghancurkan 39 tank musuh selama karir militernya dalam Perang Dunia II. Atas prestasinya tersebut dia seharusnya mendapat medali, tapi kacaunya suasana perang waktu itu dan sekaratnya Third Reich membuat aksinya tidak mendapat penghargaan sebagaimana mestinya


Selain Diers, rekannya dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503 yaitu SS-Hauptscharführer Karl Körner juga berusaha meloloskan diri dari Berlin tanggal 2 Mei 1945. Dia menggunakan sebuah Panzerkampfwagen V Panther yang ditinggalkan oleh komandannya dan mencoba kabur melalui pinggiran Staaken. Dalam perjalanan, Körner masih sempat meluluhlantakkan sebuah tank JS II dan beberapa artileri bergerak musuh sebelum tanknya rusak untuk kali penghabisan di malam harinya


Selain Königstiger dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503, dalam pertempuran Berlin ikut terlibat juga Königstiger milik SS-Obersharführer Günther Gaul dari SS-Panzer-Abteilung "Hermann von Salza". Dia adalah mantan anggota 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler" yang kemudian terluka setelah D-Day dan ditugaskan di SS-Panzer-Regiment 11 "Hermann von Salza" setelahnya. Dia ikut bertempur dalam pertempuran habis-habisan di Weidammerbrücke (jembatan Weidammer), dan dia bersama seluruh awak tanknya berhasil selamat dari pertempuran tersebut. Tidak hanya itu, mereka mampu menerobos kepungan pasukan Soviet dan berhasil kembali ke kampung halaman masing-masing untuk memulai hidup baru pasca perang tanpa pernah tertangkap oleh pihak musuh! Sebenarnya, Königstiger yang dikomandani Gaul bukanlah dari unitnya melainkan berasal dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503. Saat itu memang SS-Panzer-Abteilung "Hermann von Salza" (SS-Hauptsturmführer Artur Grathwol) dan schwere SS-Panzer-Abteilung 503 (SS-Sturmbannführer Friedrich Herzig) bernaung di bawah satu atap: SS-Panzer-Regiment 11 "Hermann von Salza" (SS-Obersturmbannführer Paul-Albert Kausch), dan kekacauan perang membuat pemindahan posisi seperti ini bukanlah hal yang aneh (baca cerita sebelumnya tentang bagaimana Heinz Gast dari Totenkopf menjadi komandan Königstiger #314 bekas Diers!)

 Tank M4 "Sherman" Jerman hasil rampasan dari Amerika dalam Pertempuran Berlin bulan Mei 1945. Tank ini kemungkinan berasal dari Kampfgruppe "Berlin", dan mungkin pula bagian kanan turetnya ditambahi Balkenkreuz (Salib Jerman). Kampfgruppe "Berlin" dilengkapi dengan dua buah tank Sherman yang kemungkinan besar dicomot dari tempat latihan dan ujicoba Kummersdorf


Panzerkampfwagen VI Tiger II Ausf.B Königstiger (Sd.Kfz.182) yang telah ditinggalkan oleh awaknya teronggok di pinggir Pariser Straße 27, Wilmersdorf (Berlin), bulan April 1945. Tank satu ini kemungkinan milik SS-Untersturmführer Oskar Schäfer dari schwere SS-Panzer-Abteilung 503, sebuah batalyon tank berat Waffen-SS yang dilengkapi oleh 10 tank dari jenis tersebut dalam Pertempuran Berlin


Sumber :
www.achtungpanzer.com
www.beute.narod.ru
www.forum.axishistory.com
www.forum.panzer-archiv.de
www.frontalbum.ru
www.military-art.com
www.mundosgm.com
www.network54.com
www.panzer-prints.com
www.tiif.de
www.worldwartwozone.com
www.ww2f.com

No comments:

Post a Comment