Tuesday, January 17, 2012

7.Staffel (Aufklärung)/Lehrgeschwader 2, Pengintai 'Kepala Iblis' Yang Musnah Dalam Pertempuran Stalingrad!


Sebuah Messerschmitt Bf 110 E-3 “L2+SR” dari 7.(F)/LG 2 yang diabadikan di lapangan udara Sofia-Vrazdebna (Bulgaria) awal bulan April 1941 saat pasukan Jerman bersiap untuk menyerang Yunani dan Yugoslavia. Penanda identitas kuning telah ditambahkan ke pesawat (perhatikan bahwa lambang Staffel “Teufelskopf” tidak ikut-ikutan dihantam kuning saat bagian hidung selebihnya dicat!). Ujung baling-balingnya berwarna putih, yang merupakan warna resmi 7.(F)/LG 2. Lubang pemanas udara yang terdapat di bagian hidung serta sepasang rak bom ETC 50 di bawah sayap merupakan fitur yang paling menonjol dari Bf 110 seri E. Pembungkus berbahan kanvas telah ditutupkan ke bagian mesin dan roda. Pesawat ini sendiri menggunakan pola kamuflase abu-abu standar (RLM 74/75/76) dengan bodi bagian pinggir berbintik-bintik


Foto lain dari Messerschmitt Bf 110 E-3 “L2+SR” yang sedang nongkrong di landasan udara Sofia-Vrazdebna, awal April 1941. dalam foto ini seluruh bagian kokpit ditutupi kain terpal. Ekornya yang berwarna kuning jelas kelihatan, sementara huruf “S” dibuat dengan menggunakan warna putih Staffel. Perhatikan pula bintik-bintik yang bertebaran di seluruh bagian samping pesawat!


Sebuah Messerschmitt Bf 110 “L2+KR” yang difoto bulan Mei 1941 tak lama setelah Jerman menguasai Yunani, kemungkinan di airport Kalamaki-Athena. Sebagian ekornya sedikit mengalami kerusakan akibat pertempuran, dimana kemudi kanan sebelumnya telah rompal, sekarang ditambah lagi dengan rusaknya roda ekor dan kemudi kiri. Jumlah teknisi yang sedang sibuk memperbaiki menunjukkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan cukup serius. Perhatikan bodinya yang dicat kamuflase abu-abu, elevator berwarna kuning serta stabiliser vertikal yang dicat ulang. Di bawah bodi adalah antena “Pagar Taman” dari FuG III (sistem instrumen pendaratan U) dan simpal DF dari Peil G V


Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+OR” dari 7.(F)/LG 2 difoto di lapangan udara Kalamaki-Athena sekembalinya dari misi di atas Kreta. Persenjataan pesawat ini terdiri dari empat buah senapan mesin MFG 17 di hidung bagian atas; dua buah kanon MG FF yang seharusnya ditempatkan di hidung bagian bawah telah dicopot dan digantikan dengan kamera Rb 50/30. Sang pilot, yang terlihat sedang turun dari kokpit, mengenakan schwimmweste (rompi pelampung) dan peluru suar di sepatu terbang bagian kanannya. Perhatikan baluran kamuflase hasil modifikasi di ujung depan sayap. Warna lingkaran ujung baling-baling dicat putih sesuai warna resmi Staffel


Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+OR” dari 7.(F)/LG 2 difoto di lapangan udara Kalamaki-Athena sekembalinya dari misi di atas Kreta. Dalam foto ini kita bisa melihat adanya kebocoran oli dari mesin sebelah kiri yang tercecer di bawah pesawat!


Awak Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+OR” dari 7.(F)/LG 2 melaporkan diri sekembalinya dari misi di atas Kreta. Dengan dimulainya “Unternehmen Merkur” (Operation Mercury, operasi lintas-udara di atas Kreta), 7.(F)/LG 2 melakukan serangkaian misi ke wilayah tersebut dan perairan sekitarnya. Hanya dua orang anggota Staffel yang menjadi korban dalam operasi ini: tanggal 20 Mei 1941 Oberleutnant Erich Kissel dan Feldwebel Erwin Adam (gunner) terbunuh ketika pesawat Bf 110 E “L2+PR” (Werknummer 2330) menabrak tanah di atas Heraklion dengan penyebab yang tidak diketahui


Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+MR” dari 7.(H)/LG 2 sedang take-off di Rusia musim panas 1942, kemungkinan di lapangan udara Stalino. Sebelumnya Staffel ini telah ditempatkan di Mariupol sampai dengan bulan Februari 1942, sebelum dipindahkan ke Stalino. Pada bulan Maret 1942, 7.(F)/LG 2 dinamai ulang menjadi 7.(H)/LG 2. Dari sejak itu tugas Gruppe tersebut adalah melakukan pengintaian taktis, yang lama-lama menjadi lebih penting dibandingkan dengan pengintaian strategis seperti yang biasa dilakukan sebelumnya


Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+MR” dari 7.(H)/LG 2 di Rusia musim panas 1942, kemungkinan di lapangan udara Stalino. Foto ini memperlihatkan bagian depan pesawat yang dicat kamuflase abu-abu tiga bagian. Perhatikan lambang Teufelskopf milik Staffel! Foto ini sekaligus memperlihatkan bahwa sebenarnyalah, sang “Kepala Iblis” berwarna campuran coklat/hitam dan bukannya abu-abu/hitam seperti yang disebutkan di buku-buku. Perhatikan pula selubung yang dipasang di ujung laras senapan mesin MG 17. Lingkaran ujung baling-baling dan huruf “M” (terlihat di bawah tangki bahan bakar tambahan di sayap) di badan pesawat dibuat menggunakan cat putih Staffel


Messerschmitt Bf 110 C-5 “L2+MR” dari 7.(H)/LG 2 di Rusia musim panas 1942, kemungkinan di lapangan udara Stalino. Pilotnya sedang duduk santai sambil menulis di tengah musim panas yang menghangatkan sembari menunggu perintah untuk tinggal landas. Perhatikan tangki bahan bakar tambahan 300-l yang terpasang di bawah sayap, matras karet yang terhampar di bagian atas sayap, serta kode unit “L2”. Uniknya, dalam foto-foto yang memperlihatkan 7.(H)/LG 2 selama masa tugasnya di Rusia, tak terdapat satupun gambar yang memperlihatkan terpasangnya pita kuning di badan serta ujung sayap di pesawat-pesawat mereka, padahal ini merupakan marking yang umum digunakan oleh pesawat-pesawat Luftwaffe di Front Timur!


Oleh : Alif Rafik Khan

Pada permulaan bulan November 1938, Lehr-Verband/Aufklärungsgruppe Jüterbog (Unit Pelatihan/Grup Pengintai Jüterbog) dibentuk ulang menjadi III Gruppe (Aufklärung)/Lehrgeschwader 2. Unit baru ini terdiri dari tiga Staffeln (Staffel 7, 8 dan 9) dan tergabung ke LG 2. Dua Gruppe lain dari LG 2 adalah I (Jagd)/LG 2 dan II (Schlacht)/LG 2. Yang pertama adalah unit pemburu, sementara yang kedua unit pendukung udara ke darat.

7.(F)/LG 2 mulai beraksi untuk pertama kalinya di Polandia dengan menerbangkan pesawat berjenis Dornier Do 17 P dan M. Setelah Pertempuran Britania berlangsung, barulah unit ini di-upgrade pesawatnya menjadi Messerschmitt Bf 110 C-5. Di fase ini pula lambang unit yang khas, sebuah “Teufelskopf” (Kepala Iblis) kecil, mulai ditempelkan ke pesawat-pesawat kepunyaan mereka. 7.(F)/LG berpangkalan di Grimbergen, Belgia, sampai dengan 12 Februari 1941 ketika dia ditarik dari pertempuran udara melawan Inggris untuk mempersiapkan serangan baru terhadap Yunani dan Yugoslavia.

Pada tanggal 24 Maret 1941, 7.(F)/LG ditransfer ke Krumovo (Bulgaria) melalui jalur Popest (Rumania), dan pada tanggal 2 April berangkat lagi menuju lapangan udara Sofia-Vrazdebna. Disana pesawat-pesawat Bf 110-nya mendapat sentuhan warna kuning sebagai penanda identitas. Warna ini dibalurkan ke bagian hidung, elevator, dan ekor. Pasukan Jerman memulai serbuan ke Balkan tanggal 6 April 1941. Setelah misi di Yunani dan selatan Yugoslavia usai, 7.(F)/LG diikutkan pula dalam operasi pendukung invasi Kreta dari pangkalan mereka di Athena-Kalamaki.

Kampanye di Rusia mengikutsertakan 7.(F)/LG yang beroperasi di bagian selatan dimana, di musim panas tahun 1941, unit ini melakukan misi-misi pengintaian untuk mendukung gerak maju Panzergruppe 1 dengan pesawat-pesawat Bf 110 E-3 dan C-5 (juga beberapa Bf 109 E-6) yang masih tersisa. Pada bulan September 1941, untuk sementara unit ini ditarik dari garis depan dan dikirim ke Breslau untuk beristirahat dan diperlengkapi kembali. Pada bulan Desember tahun yang sama 7.(F)/LG kembali beroperasi, terbang dari Mariupol di Laut Azov, barat Rostov. Pada bulan Februari 1942 dia ditransfer ke Stalino, dan pada bulan Maretnya unit ini dinamai ulang menjadi 7.(H)/LG 2. Pada bulan Mei 1942 dia ditempatkan di bawah komando Stab NAGr 12. Pada bulan November, staffel baru tapi lama ini untuk sementara disatukan dengan 3.(H)/31 untuk membentuk Grup Pengintaian Taktis Fleischmann yang kemudian beroperasi di atas Stalingrad dari pangkalan mereka di Golubinskaya (sebelah utara Kalach). Tanggal 11 Desember 1942 lapangan udara ini harus ditinggalkan demi menghindari gerak maju pasukan Rusia yang semakin mendekat.

Kebanyakan pesawat kepunyaan unit ini kemudian menjadi korban karena hanya beberapa Bf 110 yang bisa diterbangkan. Pada akhir bulan November 1942, 7.(H)/LG 2 dan 3.(H)/31 hanya tinggal mempunyai lima pesawat dalam inventaris mereka, dan pada bulan Januari 1943 jumlah ini menyusut lagi menjadi tiga! Pada akhir bulan Februari 1943, 7.(H)/LG 2 menghilang dari peredaran setelah musnah dalam bencana Pertempuran Stalingrad.

Staffelkapitäne:
Maret 1941 – 29 Oktober 1941: Hauptmann Hans-Eberhard Schäfer
30 Desember 1941 – 36 Maret 1942: Hauptmann Karl-Gustav Schmidt-Kabis
11 Februari 1942 – 26 Mei 1942: Major Paul Lube (juga sebagai komandan NAGr. 9)
Juni 1942 – September 1942: Hauptmann Rudolf von Spankeren
September 1942 – 6 November 1942: Oberleutnant Robert Kneifel
15 November 1942 – Januari 1943: Oberleutnant Richard Clemens


Sumber :
Majalah “Luftwaffe Im Focus” Colour Spezial No.1 tahun 2003



No comments:

Post a Comment