Wednesday, February 1, 2012

Foto Perayaan Feindflugjubiläum (Misi Bersejarah)

Para anggota III.Gruppe / Jagdgeschwader 3 (JG 3) dalam sebuah upacara penganugerahan medali yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 1940 untuk merayakan keberhasilan Oberleutnant Herbert Eggers (Stab III.Gruppe) yang meraih kemenangan udara pertamanya yang juga sekaligus menjadi kemenangan ke-100 bagi pilot-pilot III./JG 3. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Egon Troha (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. Empat kemenangan udara sampai saat itu), Oberleutnant Eggers (satu kemenangan), Leutnant Franz Beyer (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), Leutnant A. Reich, Feldwebel Ferdinand Herbert Springer (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe. dua kemenangan), Unteroffizier Josef "Jupp" Keil (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe. lima kemenangan), Feldwebel Eberhard von Boremski (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe. tiga kemenangan), dan Hauptmann Wilhelm Balthasar (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 3. 35 kemenangan)



“Pelakon utama” dari perayaan keberhasilan Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” pada tanggal 15 November 1940: Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens yang merupakan pilot di 4.Staffel / II.Gruppe. Dalam foto ini dia terlihat baru keluar dari kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Major Günther Freiherr von Maltzahn setelah tiba dari misi tempur dimana dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat musuh yang sekaligus menjadi korban ke-500 JG 53 dalam Perang Dunia II. Korbannya di hari itu juga menjadi kemenangan udara ke-9 yang diraih oleh Litjens - yang seiring dengan peperangan nantinya menanjak dalam hal status menjadi seorang Experten. Setelah mengklaim kemenangan yang ke-32, dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Juni 1943, dan kemudian masih menambah jumlah kemenangannya menjadi total 38 buah. Dia berjibaku di hamper setiap medan perang di Eropa, dan juga di atas Afrika. Selama karir militernya dalam Perang Dunia II, Lutjens dua kali terluka, dan dua-duanya sama-sama di bagian mata!


Momen-momen saat para pilot terbaik dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” menyambut Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang baru pulang dari misi di tanggal 15 November 1940 yang berakhir dengan klaim kemenangan ke-500 bagi JG 53. Mereka menepuk punggung sang pilot pencetak sejarah sebagai perlambang ucapan selamat. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Litjens, Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (tertutup oleh Brustellin, Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens di hari bersejarah tersebut


Momen-momen saat para pilot terbaik dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” menyambut Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang baru pulang dari misi di tanggal 15 November 1940 yang berakhir dengan klaim kemenangan ke-500 bagi JG 53. Litjens (kiri) menjabat tangan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) sekaligus mengucapkan terimakasih atas penyambutan meriah yang telah diterimanya. Tertutup oleh Litjens adalah Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan diikuti kea rah kanannya: Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Götz, Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang memegang tongkat kemenangan, dan Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Tak ketinggalan anjing peliharaan salah seorang pilot JG 53 ikut menyambut kedatangan Litjens! Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens di hari bersejarah tersebut


Foto untuk kepentingan propaganda ini memperlihatkan pose yang lebih formil dari para pilot Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" tak lama setelah Geschwaderkommodore Maltzahn datang bergabung ke lapangan udara untuk ikut merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens, Schmidt dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke). Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens, sang pencetak kemenangan ke-500


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53)


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dua ekor anjing peliharaan mereka ikut bergabung. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Seperti yang disebutkan dalam teks propaganda pengantar foto, sampai dengan tanggal 15 November 1940 kesembilan pilot ini mengumpulkan akumulasi total 112 kemenangan udara dan telah terbang dalam 2.008 misi tempur. Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens, sang pencetak kemenangan ke-500


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), tidak diketahui, Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke)


 Oberleutnant Bruno Stolle (Staffelkapitän 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") menerima sebentuk "hadiah" dari mekaniknya tak lama setelah turun dari pesawat Messerschmitt Bf 109, akhir tahun 1941. Persembahan tersebut adalah sebuah roda dari salah satu pesawat Spitfire yang berhasil ditembak jatuh oleh Stolle di tahun itu (secara keseluruhan berjumlah 12 buah, dengan 11 di antaranya adalah Spitfire). Di tahun berikutnya dia mampu menembak jatuh 16 pesawat musuh, sementara di tahun 1943 empat yang terakhir (total skornya adalah 35 buah). Setelah meraih kemenangan ke-32, Stolle dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 17 Maret 1943, dan di bulan Juli dipromosikan sebagai Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen". Dia meninggalkan jabatannya pada bulan Februari 1944 dan kemudian sibuk sebagai perwira staff selama beberapa bulan








Foto ini diambil di sekitar wilayah Kharkov pada tanggal 20 Juli 1943 oleh Kriegsberichter Jütte, dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1) yang baru saja kembali dari feindflug (misi udara) yang ke-800. Sambil memegang buket bunga dan berdiri di samping pesawat Focke-Wulf Fw 190 yang baru saja didaratkannya, Dörffel dengan semangat menenggak miras cap Tikus yang diberikan oleh Major Alfred Druschel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 1). Hanya berselang satu bulan kemudian, Georg Dörffel berhasil menyelesaikan misinya yang ke-900. Dia menerbangkan misinya yang ke.1000 pada tanggal 6 Oktober 1943, dan dengannya dia menjadi salah satu dari sangat sedikit pilot Luftwaffe yang mampu melakukan misi tempur sebanyak itu! Sang jagoan Stuka terbunuh di atas kota Roma, Italia, pada tanggal 26 Mei 1944 saat berusaha keluar dari pesawat Focke-Wulf Fw 190 F-8 yang dipilotinya. Kemungkinan besar kepalanya berbenturan dengan ekor pesawat yang melaju kencang, membuatnya tak sadarkan diri sehingga tak sempat membuka parasutnya



Foto ini diambil di sekitar wilayah Kharkov pada tanggal 20 Juli 1943 oleh Kriegsberichter Jütte, dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1) yang baru saja kembali dari feindflug (misi udara) yang ke-800. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant der Reserve Johannes Gehrmann (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), Major Alfred Druschel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 1), Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), dan Leutnant Johannes Meinicke (Staffelführer 1.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1)




Foto ini diambil di sekitar wilayah Kharkov pada tanggal 20 Juli 1943 oleh Kriegsberichter Jütte, dan memperlihatkan upacara penyambutan untuk Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1) yang baru saja kembali dari feindflug (misi udara) yang ke-800. Dari kiri ke kanan:Oberleutnant der Reserve Johannes Gehrmann (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), Hauptmann Georg Dörffel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1), dan Leutnant Johannes Meinicke (Staffelführer 1.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 1). Di hari yang sama, Oberleutnant d.R. Gehrmann menerbangkan misi tempurnya yang ke-400


Pada bulan Agustus 1943 Oberfeldwebel Helmut Benkendorff, pilot Stuka dari 5./St.G 2 (II Gruppe) mencapai tonggak bersejarah ketika menyelesaikan feindflug (misi tempur) yang ke-500. Foto di atas, yang diambil beberapa saat sebelum kembalinya dia dari misi bersejarah tersebut, memperlihatkan sebuah kendaraan milik Staffel yang dihiasi dengan sebuah karangan bunga dan nomor 500, lengkap beserta keranjang hadiah dan buketnya. Di keranjang tersebut terpampang lambang "Elang" Gruppe


Oberfeldwebel Helmut "Mucki" Benkendorff (kanan) tak lama setelah mendarat. Dengan bunga di tangannya, dia menerima ucapan selamat dari Staffelkapitän 7./St.G. 1, Leutnant Willi Viertel, sambil berpose untuk para fotografer. Hanya beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 31 Agustus 1943, pesawat Stuka yang dipiloti Viertel tertembak jatuh oleh tembakan dari darat ketika sedang berusaha menyerang tank musuh di dekat Glukhov. Pesawatnya, Junkers Ju 87 D-3 (Werknummer 2279) terkena tembakan telak dan langsung menghunjam bumi dari ketinggian hanya 300 meter. Viertel dan gunnernya, Oberfeldwebel Heinrich Hippe, langsung tewas seketika

Leutnant Willi Viertel (kiri) dan Oberfeldwebel Helmut Benkendorff berpose dengan keranjang hadiah. Empat sayap di lengannya menandakan pangkatnya yang Oberfeldwebel. Benkendorff kemudian dipromosikan menjadi Leutnant dan pada tanggal 26 Maret 1944 dianugerahi Ritterkreuz setelah menyelesaikan lebih dari 600 feindflug. Di akhir perang dia tercatat telah menyelesaikan 666 feindflug. Angka yang bermakna!


Oberfeldwebel Helmut Benkendorff berjalan di depan pesawat yang mengantarkannya dalam mencapai prestasi yang mengesankan (500 feindflug). Pesawatnya berasal dari jenis Junkers Ju 87 D-5, yang bisa kelihatan dari senapan mesin MG 151/20 yang terpasang di sayapnya serta ketiadaan sirine pemekak telinga di penutup roda utama. Kode pesawatnya adalah A5+MN, dan huruf pesawatnya dicetak ulang dengan cat merah Staffel di sepasang penutup roda. Tampaknya pesawat ini sedang disiapkan untuk terbang kembali tak lama setelah mendarat. Di belakang Benkendorff tampak para awak darat sedang memasangkan sebuah bom ke pesawat dengan bantuan troli bom hidrolis. Pada saat foto ini diambil, II./St.G. 1 sedang aktif-aktifnya beraksi di sektor tengah Front Timur


 Dari kiri ke kanan: Oberfeldwebel Walter Linke (Bordfunker di 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 2 "Immelmann") dan Hauptmann Herbert Bauer (Staffelkapitän 3.Staffel / I.Gruppe / Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"). Foto ini kemungkinan besar diambil pada tanggal 3 Mei 1944 saat Bauer dan Bordfunker-nya Linke baru pulang dari misi tempurnya yang ke-1000 di atas wilayah Husi (Rumania). Mereka disambut oleh karangan bunga serta anak babi (yang menjadi maskot SG 2) dengan tulisan "1000" di punggungnya


Leutnant Karl Helmut Reinert (kedua dari kanan) dan para awaknya dari 2./(F)100 disambut dengan perayaan tanggal 30 Mei 1944 setelah dianugerahi Frontflugspange in Gold untuk 110 misi operasional yang dijalaninya



Misi tempur yang ke-1500 dari 1.(H)/AG 11. (wing pengintai udara) di Bryansk tanggal 8 April 1943


Oberstleutnant Hansgeorg Bätcher (13 Januari 1914 - 23 April 2003) menerima pelatihan terbang di Fliegergruppe Tutow (November 1935 - Maret 1936) sebelum bergabung dengan Kampfgeschwader 157 bulan Desember 1938. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi Jerman atas Polandia (1939) dan Prancis (1940). Di yang terakhir Bätcher sempat tertawan tanggal 5 Juni 1940 setelah pesawatnya ditembak jatuh, tapi dilepaskan kembali ketika Prancis menyerah atas Jerman beberapa hari kemudian. Dia ditugaskan sebagai instruktur terbang selama beberapa bulan sebelum aktif kembali di front bulan Mei 1941 dengan bergabung bersama Kampfgeschwader 100 yang dilengkapi oleh pesawat pembom Heinkel He 111. Pada awal tahun 1942 unitnya terlibat dalam pemboman maritim atas kapal-kapal soviet di Laut Hitam dan Bätcher menjadi pilot pembom tersukses dalam operasi ini setelah berhasil menenggelamkan dan merusak beberapa kapal musuh. Setelah itu Bätcher berpindah tugas ke Kaukasus dan Stalingrad. Dia selalu menunjukkan prestasi yang jempolan sebagai veteran bomber sehingga dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Desember 1942 sebagai Hauptmann dan Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Kampfgeschwader 100 "Wiking" / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Setelah menyelesaikan misi tempurnya yang ke-658 bulan Februari 1944, Bätcher dianugerahi Eichenlaub #434 tanggal 24 Maret 1944 sebagai Major dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 4 "General Wever" / I.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Jasanya begitu diperlukan sehingga dia dilarang untuk terbang dan dialihtugaskan sebagai perwira staff sampai bulan Desember 1944 ketika dibalikkan lagi sebagai perwira lapangan di Kampfgeschwader 76 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat pembom bermesin jet Arado Ar 234. Pada bulan Februari 1945 dia ditunjuk sebagai komandan KG(J) 54 yang dilengkapi oleh pesawat-pesawat Messerschmitt Me 262 fighter-bomber sampai dengan akhir perang. Seusai perang dia menjadi pengusaha plastik yang super sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juli 1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Bronze (23 Agustus 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (3 September 1941); Frontflugspange für Kampfflieger in Gold (8 November 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (24 November 1941); serta Deutsches Kreuz in Gold #71/28 (2 Juli 1942)


Joachim Müncheberg disambut dengan karangan bunga saat baru keluar dari kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7N "Weiß 12+I" (Werknummer 4148) dari 7./JG 26 di landasan udara Gela, Sisilia, tanggal 15 Maret 1941. Dia baru saja menembak jatuh sebuah pesawat Wellington Inggris dalam pertempuran udara di atas Malta. Müncheberg dan unitnya bertugas untuk memerangi Inggris yang bercokol di Malta, dan dalam tugasnya ini mereka melakukan hal fenomenal yang tidak pernah terlampaui oleh unit manapun di dunia: Selama periode 12 Februari s/d Mei tahun 1941, satu staffel ini bisa dikatakan melumpuhkan SEMUA lalulintas udara dari dan ke pulau milik Inggris yang terkepung tersebut, sambil mencatat 53 kemenangan udara dan lusinan kemenangan di darat tanpa kehilangan satu pun pesawat ataupun pilot dari pihak mereka sendiri!!!


Theodor Nordmann (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern) mendapat kalungan bunga saat keluar dari pesawatnya setelah melakukan feindlug ke-1111. Dia merupakan seorang ahli serangan udara-ke-darat menggunakan Stuka dan Fw 190, dan selama karirnya telah menghancurkan 80 tank Soviet serta 43.000 GRT kapal ditenggelamkan! Total feindlug yang telah dilakukannya adalah 1.300. Nordmann tewas tanggal 19 Januari 1945 setelah pesawatnya bertabrakan dengan pesawat wingman-nya dalam kondisi cuaca buruk


Oberleutnant Günther Rall (kedua dari kiri) setelah kemenangan udaranya yang ke-200, 28 Agustus 1943, difoto bersama sesama jagoan udara Walter Krupinski (kedua dari kanan) dan rekan-rekan lainnya di lapangan udara Makejewska, Ukraina. Di tahun 1943 itu Rall tercatat menembak jatuh 151 pesawat, dan hanya bisa dikalahkan oleh Walter Nowotny (196) dan Hermann Graf (160)! Semua kemenangan yang diraihnya dicapai dengan menggunakan pesawat Messerschmitt Bf 109


Major Günther Rall mendapat sambutan di bandara setelah mencetak kemenangan udaranya yang ke-250, November 1943 (difoto oleh Heinz Elsner). Dia menjadi pilot kedua di dunia yang mencetak 250 fliegerabschüsse setelah Walter Nowotny. Di bulan sebelumnya (Oktober 1943) adalah bulan terbaik Rall setelah dia menembak jatuh 40 pesawat! Selama karirnya sendiri, dia telah menembak jatuh 275 pesawat musuh dalam 621 feindflug (272 di antaranya di Front Timur). Selama masa itu, dia sendiri ditembak jatuh 8 kali dan terluka 3 kali!




Major Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52) disambut dengan karangan bunga di landasan udara Bagerovo (Ukraina) sekeluarnya dari pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 saat baru kembali dari misi tempur (feindflug) yang ke-1000, 23 Januari 1944. Dia tercatat dalam sejarah sebagai pilot pemburu pertama yang mencapai jumlah misi setinggi itu! Pita di karangan bunga tersebut berisi daftar negara-negara yang pernah "disinggahi" Barkhorn sepanjang karir militernya sebagai pilot pemburu dari sejak bergabung dengan II./JG 52 bulan Agustus 1940. Dari kiri bawah: Denmark, Belgia, Uni Soviet, Prancis, Inggris, dan Belanda. Pada saat perang berakhir Barkhorn telah berpartisipasi dalam 1.104 feindflug!


19 Juni 1944: Generalleutnant Walther Wenck (kiri, Chef des Generalstabes Heeresgruppe Südukraine) dan Generaloberst Ferdinand Schörner (Oberbefehkshaber Heeresgruppe Südukraine) memberi selamat pada Major Georg Jakob (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 10) yang baru saja menyelesaiken Feindflug (misi tempur) yang ke-1000! Atas pencapaian yang fenomenal tersebut, pada tanggal 30 September 1944 Jakob dianugerahi Eichenlaub untuk Ritterkreuz yang telah lebih dulu diperolehnya (27 April 1942). Dalam foto ini, Jakob memeluk binatang yang menjadi maskot Schlachtgeschwader 10: seekor babi!


Sumber : 
Buku "Aufklärer: Luftwaffe Reconnaissance Aircraft and Units 1935-1945" karya David Wadman
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Majalah "Luftwaffe im Focus" Spezial No.1 tahun 2003 

No comments:

Post a Comment