Tuesday, June 19, 2012

Tarn-Gesichtsmaske (Topeng Wajah Kamuflase)

Berbagai pola kamuflase tarn-gesichtsmaske Waffen-SS


Tarn-Gesichtsmaske M42 milik SS-Sonderführer Dr. Alphonse Sassen van Elsloo, seorang veteran dalam banyak pertempuran dari Divisi SS Totenkopf sekaligus Brandenburg yang pernah bertugas di Front Timur, Front Barat dan Balkan. Mempunyai bakat besar dalam bidang bahasa asing, SS-Sonderführer Sassen terutama aktif dalam operasi-operasi pengintaian dan penyusupan. Dia kemudian dianugerahi beberapa medali tempur serta Bandenkampfabzeichen in Gold sebelum terluka parah tahun 1945


Tarn-Gesichtsmaske M42 milik SS-Sonderführer Dr. Alphonse Sassen van Elsloo, seorang veteran dalam banyak pertempuran dari Divisi SS Totenkopf sekaligus Brandenburg yang pernah bertugas di Front Timur, Front Barat dan Balkan. Secara fisik, Gesichtsmaske di atas mempunyai lebar 22cm dan panjang 17cm



Semua mata menuju ke depan! Foto ini memperlihatkan pemandangan di bagian dalam halftrack komando milik SS-Sturmbannführer Paul Kümmel (Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), yaitu sebuah Sd.Kfz.251/3 Ausf.D mittlerer Funkpanzerwagen. Kendaraan komunikasi yang dilengkapi dengan peralatan radio ini diproduksi dengan beberapa varian, tergantung dari peran yang dijalankannya: apakah untuk komunikasi antar tank atau untuk kerjasama antara darat dan udara. Kümmel sendiri terlihat nongkrong di sebelah kanan, dan cuma mengenakan diensthemd (kemeja tugas) ditengah panas yang begitu menyengat, sebuah pilihan yang lebih "adem" dibandingkan dengan apabila harus mengenakan seragam lapangannya yang terbuat dari bahan wol bulu dongdot. Di sebelah kiri adalah SS-Hauptsturmführer Paul Scholven (Chef 10.Kompanie / III.Bataillon / SS-Panzergrenadier Regiment 9 "Germania"  / 5.SS-Panzer-Division "Wiking"), sementara yang memakai Kopfhörer (headphone) di tengah adalah operator radio. Sang operator juga mengenakan Tarn-Gesichtsmaske M42 (rumbai pelindung muka) yang langka yang tergantung di lehernya, sebuah benda yang diproduksi secara terbatas sebagai ekstra kamuflase dan biasanya disediakan khusus untuk pasukan infanteri darat atau sniper. Foto ini sendiri diambil oleh SS-Kriegsberichter Ernst Baumann di Vilanovo, Polandia, pada tanggal 22 Juli 1944



Setelah pembantaian di Warsawa (1944) yang tidak tanggung-tanggung, unit Brigade Dirlewanger menjadi tertutup dari dunia luar, sampai-sampai anggotanya merasa perlu untuk memakai topeng demi menyembunyikan identitas mereka!



Foto-foto pemakaian tarn-gesichtsmaske dalam Perang Dunia II. Dikatakan bahwa SS-Regiment "Deutschland" pimpinan Felix Steiner diperintahkan untuk melakukan uji-coba keefektifan Tarn-Gesichtsmaske dalam peperangan. Setelahnya, Steiner membuat laporan yang intinya mengatakan bahwa benda satu ini tidak terlalu berguna dalam hal kamuflase dan menyarankan untuk menghentikan penggunaannya. Sialnya, saat itu gudang SS sudah penuh dengan kiriman Tarn-Gesichtsmaske dari pabrik pembuat sehingga mereka tetap diperintahkan untuk memakainya walaupun produksinya kemudian dihentikan!


Selain untuk mempermudah kamuflase, topeng muka berumbai alias cadar seperti di atas juga berguna untuk menangkal udara dingin. Umumnya yang mengenakannya adalah pasukan Waffen-SS dan tidak terbatas hanya pada unit sniper. Penutup wajah seperti ini terbilang ribet saat dipakai, terutama pas berjalan!


 Awak senapan mesin MG 34 dari SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" ini lebih terlihat bagaikan makhluk luar angkasa dari film-film Hollywood daripada prajurit biasa! Mereka mengkamuflase diri begitu baiknya menggunakan Tarn-Gesichtsmaske M42 (rumbai pelindung muka) serta tumbuh-tumbuhan yang dipasang di cover stahlhelm. Foto ini sendiri diambil bulan Juli 1943 selama berlangsungnya Unternehmen Zitadelle (Pertempuran Kursk)


SS-Standartenführer Dr.jur. Eduard Deisenhofer (27 Juni 1909 - 31 Januari 1945) sebagai komandan SS-Panzergrenadier-Regiment 21 / 10. SS-Panzer-Division "Frundsberg" bersama seorang SS-Untersturmführer di dekat Caen, Prancis, bulan Juli 1944. Dia mengenakan seragam kamuflase SS-Erbsenmuster (pea-dot pattern) serta Tarn-Gesichtsmaske (Topeng Wajah Kamuflase) M42 yang terikat di stahlhelm-nya. Deisenhofer merupakan salah seorang komandan Waffen-SS yang bisa dipandang "terpelajar", demi melihat gelar yang terpasang di depan namanya, meskipun aneh bila kita mengetahui bahwa dia mengawali karirnya sebagai penjaga kamp konsentrasi di Dachau! Tapi pendidikannya yang tinggi ini diimbangi pula oleh prestasinya di medan pertempuran yang terlihat dari medali-medali "tukang perang" yang diraihnya: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (8 Mei 1942), Deutsches Kreuz in Gold (29 April 1942), serta Eisernes Kreuzes II.Klasse dan I.Klasse (barengan 26 Juni 1940). Di akhir bulan Januari 1945, SS-Oberführer Deisenhofer diperintahkan untuk berangkat ke Arnswalde di Pomerania demi mengambil-alih komando 15.Waffen-Grenadier-Division der SS (lettische Nr.1). Di tengah perjalanan, kendaraannya mendapat serangan dari pesawat serang-darat Soviet yang kemudian membunuh Deisenhofer, supir serta ajudan yang ikut bersamanya. Karena minimnya bukti akan tewasnya orang satu ini sehingga dia diklasifikasikan sebagai MIA (Missing in Lokalisasi). Sampai saat ini pun jenazahnya masih belum diketemukan!


August Zingel (pangkat terakhir SS-Untersturmführer) memimpin anakbuahnya melintasi sebuah sungai. Dia memakai "cadar" yang dia selempangkan di lehernya. Nantinya Zingel (1922-2000) meraih Ritterkreuz tanggal 4 Oktober 1942 sebagai SS-Unterscharführer dan Stoßtruppführer di Kampfgruppe "Krauth" 15.Kompanie/SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 1. Dia mempunyai nomor keanggotaan SS 490.098



Sumber :
Book "Kampfgruppe Mühlenkamp: 5. SS-Panzer-Division Wiking, Eastern Poland, July 1944" karya Douglas E. Nash dan Remy Spezzano 
Buku "Uniforms, Organization and History of the Waffen-SS" karya Bender & Taylor
www.forum.axishistory.com
www.listityourselfauctions.com

No comments:

Post a Comment