Wednesday, June 5, 2013

Foto Tuxedo dan Pakaian Pesta (Gesellschaftsanzug)

LUFTWAFFE

Oberstleutnant der Reserve Richard Falke (23 Juni 1892 - 20 November 1972)


Hauptmann Kurt Lau (Staffelkapitän 1.Staffel / I.Gruppe / Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann") di hari pernikahannya. Dia mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di lehernya, yang dia dapatkan pada tanggal 6 April 1944 setelah menyelesaikan 725 misi serang-darat. Kurt Lau (12 April 1916 - 30 April 1993) meneruskan karir militernya di Bundeswehr Jerman Barat setelah Perang Dunia II usai, dan mulai bertugas dari tahun 1956 s/d 30 September 1972 dengan pangkat terakhir sebagai Oberstleutnant. Dia menyelesaikan 897 misi serang-darat sebagai seorang pilot Stuka, dan tercatat berhasil menghancurkan 70-80 tank musuh dan juga meraih dua kemenangan udara


 Oberstleutnant (Luftwaffe) Karl Roßmann (Kommandeur Fallschirm-Panzer-Regiment 1 "Hermann Göring" / Fallschirm-Panzer-Division 1 "Hermann Göring") mengenakan Jacke des Abendgesellschaftsanzuges (jaket pesta militer) dalam sebuah foto studio bersama dengan ayah tercinta yang merupakan veteran Perang Dunia Pertama. Roßmann memulai karir militernya sebagai Fahnenjunker di Flak-Regiment 5 tanggal 1 September 1937 dan mengakhirinya di satu-satunya divisi panzer Luftwaffe saat dia menyerahkan diri ke tangan pasukan Amerika bulan Mei 1945. Dia (23 November 1916 – 1 April 2002) dianugerahi medali-medali sebagai berikut: Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; Eisernes Kreuz II.Klasse (29 Juni 1941) dan I.Klasse (17 Juli 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (7 Juli 1941); Flak-Kampfabzeichen der Luftwaffe (19 September 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 September 1942); Erdkampfabzeichen der Luftwaffe (14 Januari 1944); Deutsches Kreuz in Gold #48/311 (20 Maret 1944); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #370 (12 November 1941) mit Eichenlaub #725 (1 Februari 1945)



Oberleutnant Walter Schuck adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 206 kemenangan yang diraihnya dari 500+ misi (8 diantaranya saat menerbangkan pesawat jet Messerschmitt Me 262). Atas prestasinya tersebut dia diganjar dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #616 (30 September 1944). Sampai detik tulisan ini dibuat (5 Juni 2013), pejantan tangguh kelahiran 20 Juli 1920 ini masih hidup dan sehat walafiat, yang berarti dia sudah berumur 92 tahun!


 7 Juni 1939: Kunjungan delegasi Spanyol ke Berlin untuk menghadiri perayaan kembalinya Legion Condor Jerman dari kemenangan dalam Perang Saudara Spanyol. Disini mereka sedang menghadiri resepsi jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Panglima Angkatan Darat Jerman Walther von Brauchitsch. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen (mantan komandan terakhir Legion Condor), Kapten-Jenderal Antonio Aranda Mata (Kepala Jawatan Geografi Kerajaan Spanyol), General der Flieger Hellmuth Volkmann (mantan komandan kedua Legion Condor), Letnan-Jenderal Gonzalo Queipo de Llano (Panglima Pasukan Selatan Spanyol), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), tidak dikenal, Mayor-Jenderal Juan Yagüe Blanco (Menteri Angkatan Udara Spanyol), Mayor-Jenderal Rafael García Valiño (Panglima AD di Melilla, Maroko Spanyol), dan Mayor-Jenderal Camilo Alonso Vega (Sub-Sekretaris Kementerian Angkatan Darat Spanyol). Jenderal Spanyol lain yang menghadiri resepsi tapi tidak nongol di foto adalah Carlos Martínez de Campos y Serrano dan José Solchaga Zala. Selain itu, terdapat pula beberapa perwira Spanyol berpangkat Kolonel, ditambah dengan atase militer Spanyol untuk Jerman, Juan Luis Rocamora. BTW, Terlihat bahwa Richthofen dan Volkmann mengenakan pakaian pesta dengan lambang Luftwaffe di dada

---------------------------------------------------------------------

SS UND POLIZEI



SS-Standartenführer Gunter d'Alquen berfoto bersama dengan istrinya yang cantik dalam sebuah acara resepsi yang diadakan pada tahun 1944. D'Alquen mengenakan SS Grosser Gesellschaftanzug alias tuxedo khusus perwira SS. Dia adalah kepala bagian propaganda Waffen-SS, kepala editor majalah mingguan SS "Das Schwarze Korps", juga komandan unit koresponden perang Waffen-SS yang dinamakan sebagai SS-Standarte Kurt Eggers


 SS-Brigadeführer Johannes "Hanns" Johst (Präsident der Reichsschrifttumskammer und Deutsche Akademie für Dichtung) bersama dengan Gustaf Gründgens (Mitglieder des Reichskultursenats, aus den Reihen der Reichstheaterkammer) dalam sebuah acara perjamuan di Reichskanzlei. Perhatikan aiguillette indah yang terjalin rapi di Pakaian Pesta (Gesellschaftsanzug) yang dikenakan oleh Johst!


SS-Obersturmführer Hugo Kraas (pangkat terakhir SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS) mengenakan SS Grosser Gesellschaftanzug (secara harfiah berarti "pakaian sore"). Kraas merupakan mantan perwira dari 1.SS-Panzergrenadier-Division Leibstandarte SS Adolf Hitler yang kemudian menjadi komandan terakhir 12.SS-Panzer-Division Hitlerjugend



Herr dan Frau Scappini. SS-Sturmbannführer Hans Scappini (28 April 1912 - 8 Juni 1944) adalah perwira yang meniti karir di Divisi SS Leibstandarte sebelum kemudian pindah ke Divisi SS Hitlerjugend. Dia tewas dua hari setelah Sekutu mendarat di Normandia tatkala tembakan tank Kanada menghantam posisinya. Saat itu dia menjabat sebagai Bataillonskommandeur II./ SS-Panzer-Grenadier-Regiment 25 "Hitlerjugend". Medali-medali yang diraihnya: DRL Sportabzeichen in Bronze; SA-Sportabzeichen in Bronze; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938; SS-Dienstauszeichnung 4.Stufe (4 Jahre) dan 3.Stufe (8 Jahre); Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Juli 1940) dan I.Klasse (11 Agustus 1941); Infanterie-Sturmabzeichen (1 Maret 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (25 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz; dan Deutsches Kreuz in Gold (28 Maret 1943). Yang terakhir dia raih saat menjadi SS-Hauptsturmführer dan Chef 6.Kompanie / II.Bataillon / SS-Panzergrenadier Regiment 1 "LSSAH"


SS-Gruppenführer Julius Schaub - ajudan pribadi Hitler dengan jabatan resmi "Persönlicher Adjutant des Führers" - mengenakan pakaian 'SS Grosser Gesellschaftanzug' dalam sebuah acara malam resepsi Partai Nazi yang diselenggarakan di gedung Führerbau, Münich, pada tanggal 25 Februari 1939. Tuxedo (atau pakaian formal petinggi SS untuk acara resmi) yang dia kenakan terdiri dari sebuah jaket hitam pendek dengan kerah besar berwarna hitam yang terbuat dari bahan sutera. Kancingnya mempunyai desain khusus yang dilengkapi dengan runik SS di bagian depan. Insignia-insignia yang tampak dalam foto ini diantaranya adalah: lencana dada khusus berlambang tengkorak, armband Swastika, Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP, tanda pangkat di kerah yang terbuat dari jalinan benang alumunium perak, tambang perak perwira SS, rompi linen hitam dengan kerah lebar dan tiga atau empat kancing perak, kemeja dalam putih dengan kerah bersayap dan dasi kupu-kupu, serta celana kain panjang bergaris alumunium putih di pinggir yang dipadukan dengan sepatu hitam. Sebagai tambahan penggunaan di luar ruangan, tersedia pula jubah hitam panjang dengan penjepit metal berwarna putih yang disertai rantai kecil. Jubah ini dilengkapi dengan bordiran Elang SS selebar 17,5 mm di bagian kiri. Foto diambil oleh Hugo Jaeger


SS-Gruppenführer Dr.jur. Arthur Seyss-Inquart (Reichsstatthalter der Ostmark) terlihat elegan saat mengenakan setelan "SS Grosser Gesellschaftanzug" alias tuxedo khusus perwira SS. Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger dalam acara resepsi para petinggi Nazi yang digelar pada malam minggu tanggal 25 Februari 1939 di Führerbau (Bangunan Führer), yang berlokasi di Arcisstrasse 12, Maxvorstadt, Münich. Bapak-bapak botak di latar belakang adalah SA-Obergruppenführer Max Luyken (Chef des Erziehungshauptamtes der Oberen SA-Führung). Di hari yang sama , Kepolisian Berlin mengeluarkan maklumat pada ketua komunitas Yahudi di kota tersebut untuk memberikan daftar nama 100 orang Yahudi setiap harinya, yang nantinya akan diperintahkan untuk meninggalkan Jerman dalam waktu dua minggu. Tak disebutkan apa yang terjadi apabila perintah tersebut tidak dipenuhi


   Generalleutnant Hyazinth Graf Strachwitz von Gross-Zauche und Camminetz (30 Juli 1893 - 25 April 1968) yang dijuluki "Der Panzergraf" berasal dari keluarga bangsawan Silesia terkemuka yang telah mempunyai nama harum dari sejak 700 tahun yang lalu. Keberaniannya sudah terlihat sejak muda. Dalam Perang Dunia Pertama Leutnant Strachwitz ditangkap oleh pasukan Prancis saat dia sedang beroperasi di wilayah musuh dengan memakai pakaian sipil. Hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya kemudian dirubah menjadi hukuman penjara. Pada tahun 1934 bangsawan yang master dalam olahraga berkuda dan anggar ini masuk ke unit Panzertruppen yang baru dibentuk. Perang Dunia II yang kemudian pecah memperlihatkan "bakat" lainnya yang luar biasa terutama dalam masalah strategi taktis, keberanian serta kreativitas di medan pertempuran. Kebiasaannya adalah membawa sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) kecil dan "rantang runtung" di wilayah musuh untuk menimbulkan sebanyak mungkin kerugian. Saat arah perang mulai berubah memusuhi Jerman, Strachwitz memperlihatkan lagi "bakat" lain yang tersembunyi: bertahan. Dia akan mempelajari jalur serangan musuh yang menyerangnya dan kemudian melakukan serangan balasan melalui samping dan belakangnya. Berkali-kali musuh yang belipat kekuatannya dihancurkan dengan gaya seperti ini. Namanya menjadi terkenal seantero Jerman sebagai pembunuh tank nomor satu yang mampu menghancurkan kekuatan tank musuh dalam waktu yang singkat. Bukti bahwa orang ini nggak main-main adalah: medali super prestisius Brillanten zum Ritterkreuz des eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern; kedua putranya gugur dalam perang; dan jumlah luka-lukanya yang amit-amit: 14 kali! Selain sebagai perwira Heer, Strachwitz juga menjadi anggota NSDAP (Nr 1405562) dan SS (SS Nr 82857) dengan pangkat terakhir Standartenführer (1 September 1943)


 Sebuah lukisan yang menampilkan SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff dengan tuxedo SS. Di luar dari armband yang didominasi warna merah, tuxedo SS dan Wehrmacht umumnya terdiri dari dua warna: hitam dan putih. Warna ini berhubungan erat dengan warna nasional Prusia, dan masih digunakan sampai saat ini sebagai warna tim sepakbola nasional Jerman


Foto hasil karya Hugo Jaeger ini memperlihatkan acara resepsi para petinggi Nazi yang digelar pada malam minggu tanggal 25 Februari 1939 di Führerbau (Bangunan Führer), yang berlokasi di Arcisstrasse 12, Maxvorstadt, Münich. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer Dr.jur. Arthur Seyss-Inquart (Reichsstatthalter der Ostmark), Margarete Boden (istri Himmler), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei)

---------------------------------------------------------------------
SIPIL

 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat secara resmi dari para petinggi angkatan perangnya dalam acara perayaan tahun baru yang diselenggarakan di Berlin, malam tanggal 31 Desember 1935 - 1 Januari 1936. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Admiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Dalam foto ini Hitler mengenakan tuxedo!


 Acara "Eintopf-Presseball" yang diselenggarakan di Zoo (Berlin) tanggal 8 Februari 1934 dan dihadiri oleh para tokoh terkemuka Jerman bersama dengan pasangannya. Acara ini adalah semacam malam amal penggalangan dana untuk tujuan kemanusiaan. Dari kiri ke kanan: Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister)


Selain sebagai komandan panzer tangguh, SS-Obersturmbannführer Max Wünsche juga dikenal sebagai seorang penari waltz yang handal. Disini si tampan berpose dengan seragam tuxedo bersama artis Austria Magda Schneider (ibu dari aktor terkenal Austria era 60-an dan 70-an, Romy Schneider). Foto ini sendiri merupakan hasil cropping dari jepretan fotografer Nazi Hugo Jäger yang nongol dalam buku "Hitlers Neue Reichskanzlei" terbitan Arndt, dimana Magda Schneider berdiri di antara Wünsche dan aktor Paul Richter. Tahunnya adalah tahun 1939



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Tim Will
www.5sswiking.tumblr.com
www.audiovis.nac.gov.pl

No comments:

Post a Comment