Monday, July 22, 2013

Foto 6. Gebirgs-Division




Dengan dipimpin oleh perwira mereka, para prajurit dari Gebirgsjäger Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division bersiap-siap untuk melakukan "Wattwanderung" (Perjalanan Pasir Lumpur). Kegiatan ini bukannya tanpa tujuan, karena berjalan sambil bertelanjang kaki di pasir pantai dan air garam terbukti merupakan hal yang sangat bagus untuk kesehatan kaki. Istilah Jerman "Wattwanderung" sendiri diambil dari dua kata: "Watt" (hiking) dan "Wanderung" (lumpur yang tercipta saat air laut surut). Di Eropa terdapat beberapa tempat yang biasa dijadikan sebagai ajang kegiatan Wattwanderung, dan biasanya adalah jalur antar-pulau yang baru terbuka saat air laut tidak pasang. Beberapa diantaranya adalah Kepulauan Frisian (Schleswig-Holstein), Cuxhaven (Niedersachsen), Neuwerk (Hamburg), Jadebusen (Wilhelmshaven), Kepulauan Frisian Barat (Belanda), serta Genêts (Normandia). Mungkin timbul pertanyaan: bagaimana kalau tiba-tiba permukaan air naik saat sedang asyik-asyiknya berjalan di lumpur pantai (yang bisa mencapai jarak belasan kilometer)? Tidak usah khawatir, karena di tempat-tempat yang disebutkan tadi telah disediakan Rettungsbake (suar penyelamat) di interval jarak tertentu. Tempat penampungan ini biasanya berbentuk sarang burung besar dengan tinggi sampai lima meter, dan bisa dinaiki dengan menggunakan tangga. Di dalamnya terdapat alat pengirim sandi darurat yang bisa diterima dengan cepat oleh penjaga pantai


 Unit Schlittenhunde alias kereta luncur berpenarik anjing dari 6. Gebirgs-Division. Unit satu-satunya di seantero Wehrmacht ini dibentuk oleh sukarelawan asal Swedia bernama Åke Aspegrén. Aspegrén adalah seorang peternak anjing ternama di negaranya, dan tim kereta luncur anjingnya telah banyak diberitakan dalam berbagai majalah serta penerbitan lainnya di masa sebelum pecahnya Perang Dunia II. Pada awalnya dia bergabung dengan unit sukarelawan asal Swedia yang rencananya akan dikirimkan ke Finlandia untuk membantu melawan invasi Soviet dalam Perang Musim Dingin 1939/40, tapi konfrontasi bersenjata keburu berakhir sebelum mereka sempat mencicipi pertempuran. Saat Finlandia berperang kembali dengan musuh lamanya di tahun 1941, Aspegrén mengajukan diri lagi untuk menjadi sukarelawan, hanya kali ini dia lebih memilih untuk bergabung dengan pasukan Wehrmacht di Skandinavia, yang dianggapnya lebih mempunyai sumber daya manusia, perlengkapan dan senjata dalam perang musim dingin melawan Tentara Merah. Permintaannya untuk bergabung diterima pada akhir tahun 1941, dan Aspegrén tiba di Finlandia di awal tahun 1942. Konsep kereta luncur yang ditarik anjing sendiri pertama kalinya diujicoba di lingkungan internal Gebirgsjäger-Regiment 141. Ketika eksperimennya terbukti berhasil, dibentuklah sebuah unit kereta luncur anjing terpisah yang berada di bawah komando Aspegrén. Unit ini terutama sekali digunakan untuk mendukung operasi-operasi militer kecil di belakang garis pertahanan musuh, serta berperan sebagai unit reaksi-cepat dalam pertempuran-pertempuran di wilayah yang dipenuhi oleh salju


Para perwira dari III.Bataillon/Gebirgsjäger-Regiment 143 berfoto bersama. Dua orang Ritterkreuzträger bisa kita lihat disini: Major Karl Ruef (Kommandeur III.Bataillon/Gebirgsjäger-Regiment 143) yang nantinya menulis buku tentang sejarah 6. Gebirgs-Division, dan di sebelah kanan adalah Oberfeldwebel Max Ropp (Zugführer 11.Kompanie/III.Bataillon/Gebirgsjäger-Regiment 143) yang nampaknya mengenakan semua medali yang telah diraih di seragamnya!


Norwegia, 8 Mei 1945: Upacara terakhir dari I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division sebelum menyerahkan diri ke tangan pasukan Inggris. Kekuatan unit Pasukan Gunung Wehrmacht ini terbilang masih utuh saat Jerman menyerah pada Sekutu di hari itu, karena di hampir sepanjang eksistensinya mereka "hanya" bertugas sebagai pasukan pendudukan di Skandinavia dan bukannya pasukan tempur di front terdepan (6. Gebirgs-Division sendiri baru dibubarkan pada tanggal 6 Agustus 1945, berbulan-bulan setelah perang di Eropa berakhir). Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 27 April 1945, Republik Austria didirikan dengan Karl Renner dari Partai Sosialis sebagai Presiden sekaligus Kanselir pertamanya. Pada awal bulan Mei dia mengirimkan pesan melalui radio, menyerukan agar prajurit-prajurit Wehrmacht yang berasal dari Austria supaya menyerah saja kepada Sekutu daripada meneruskan perang yang sia-sia. Pengumuman ini didengar oleh para anggota dari 4.Batterie / Gebirgs-Artillerie-Regiment 118 / 6.Gebirgs-Division yang bermarkas di Signaldalen. Oberst Josef Remold, Komandan Divisi, segera mengeluarkan surat perintah tandingan: "6. Gebirgs-Division tidak akan mengikuti perintah ini, dan para prajuritnya dilarang untuk menyerah. Mendengarkan radio juga tidak diperbolehkan. Salam hormat Jerman tetap digunakan! Oberst Remold. Heil Hitler!" Perintah tegas ini ternyata tidak dipedulikan oleh prajurit-prajurit artileri gunung dari 4. Batterie, yang sebagian besar berasal dari Austria. Mereka membunuh komandannya sendiri, Hauptmann Dirmbacher serta Oberleutnant Fromm, dan kemudian melarikan diri dalam dua grup dengan dipimpin oleh Obergefreiter Bruckner. Grup pertama yang beranggotakan 48 orang berhasil mencapai perbatasan Swedia, tapi grup kedua yang beranggotakan 11 orang kemudian ditangkap oleh patroli Jerman. Atas perintah dari General der Gebirgstruppe Ferdinand Jodl (Oberbefehlshaber Armee-Abteilung Narvik), empat diantara mereka - yaitu Rudolf Zatsch, Josef Wenzl, Leopold Wickenhauser dan Hartmut Feyertag - dieksekusi pada tanggal 10 Mei 1945, dua hari setelah Jerman secara resmi menyerah dalam Perang Dunia II. Kasus ini sendiri kemudian disebut sebagai "Pemberontakan Signaldalen"

---------------------------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)

Hauptmann Eduard Altacher (24 Januari 1919 - 27 Mei 1945) merupakan orang Austria yang bergabung dengan Wehrmacht sebagai prajurit tanggal 4 Maret 1940 di 5.Kompanie (schweren) / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 137 yang bermarkas di Salzburg. Melalui karakter kepemimpinannya yang kuat dan keberanian luar biasa dia dengan cepat menapaki karir menjadi perwira. Altacher bertempur mulai dari Yugoslavia, Yunani, Rusia, Norwegia dan Finlandia. Dari sejak tanggal 15 Oktober 1944 unitnya (6. Gebirgs-Division) ditempatkan di Kirkenes, Finlandia, dimana 14th Army Soviet mengarahkan serangannya. Altacher diperintahkan untuk mengamankan jalur mundur pasukan Jerman menuju Narvik (Nowegia) dari pihak musuh yang sangat bernafsu untuk memutus jalur tersebut dan mengepung pasukan Jerman. Disinilah Hauptmann Altacher berkali-kali menunjukkan ketangguhannya dalam menahan setiap serangan Rusia sehingga memampukan unitnya berhasil dengan selamat sampai di Narvik. Atas jasa-jasanya tersebut, dia kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 November 1944 sebagai Führer II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division / XIX.Gebirgs-Armeekorps / 20.Gebirgsarmee. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (15 Mei 1941) dan I.Klasse (2 Oktober 1944); Verwundetenabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Infanterie-Sturmabzeichen (19 Maret 1943). Posisi terakhirnya adalah sebagai komandan Gebirgsjäger-Schule Mittenwald. Tragisnya, tak lama seusai perang Altacher (saat itu menjadi Kommandeur Kriegsgefangenenlager [kamp tawanan perang] Zell am See) terbunuh oleh pasukan Polandia di Zell am See, Austria, tanggal 27 Mei 1945, saat hendak pulang ke kampung halamannya di Saalfelden-Harham (Salzburg) tak lama setelah dibebaskan! Ternyata ada penduduk sekitar yang menyangkanya sebagai buruan Nazi dan melaporkannya ke pasukan Sekutu sukarelawan asal Polandia yang kemudian menyerangnya dan menggebukinya sampai tewas!


 
Feldwebel Johann Baldauf (14 Desember 1918 - 21 Mei 1960) adalah anak petani dari Austria yang bergabung dengan Gebirgs-Pionier-Ersatz-Bataillon 82 tanggal 3 Oktober 1940. Aksi pertama yang dicicipinya adalah pertempuran di Yunani, dilanjutkan dengan Rusia dan utara Finlandia. Baldauf terluka oleh peluru di lengan kiri dalam pertempuran di Seenenge tanggal 30 April 1942, dan terluka lagi di paha kanan tanggal 10 Maret 1943. Saat pasukan Wehrmacht menarik diri dari Finlandia di akhir tahun 1944, terjadi krisis di wilayah Kirkenes setelah satu-satunya jembatan penghubung ke lapangan udara yang telah dipasangi peledak (demi mencegah kejaran musuh) terbakar sehingga memutuskan kabel ke detonatornya. Tanpa berpikir panjang Baldauf - tanpa menunggu perintah dari atasannya - maju ke tengah jembatan untuk menyambungkan kembali kabel tersebut di tengah kobaran api dan tembakan gencar dari musuh - yang telah mencapai pinggiran sungai dan kini sedang berusaha keras untuk menyeberangi jembatan. Akhirnya jembatan tersebut meledak sehingga memampukan unit Baldauf mengundurkan diri dengan aman. Atas jasa-jasanya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 November 1944 sebagai Feldwebel dan Zugführer di 3.Kompanie / Gebirgs-Pionier-Bataillon 91 / 6.Gebirgs-Division / XIX.Gebirgs-Armeekorps / 20.Gebirgsarmee. Baldauf selamat sampai perang usai, dan meninggal dalam sebuah kecelakaan di Hard am Bodensee/Vorarlberg (Austria) tanggal 21 Mei 1960. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Allgemeines-Sturmabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (3 Desember 1943); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Oktober 1944); serta Verwundetenabzeichen in Silber


---------------------------------------------------------------------------------

DKiGTRÄGER (PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD)


Feldwebel der Reserve Hugo Loi (lahir 18 Februari 1919) bergabung dengan Wehrmacht pada bulan Maret 1940. Dia dipromosikan menjadi Gefreiter pada tanggal 1 September 1940, Obergefreiter tanggal 1 Juni 1942, Oberjäger tanggal 1 September 1942, dan Feldwebel d.R. tanggal 20 April 1945. Loi dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 30 Desember 1944 sebagai Oberjäger der Reserve di 2.Kompanie / I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 141 / 6.Gebirgs-Division. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuzes II.Klasse (7 Juni 1941) und I.Klasse (26 Maret 1944); Infanterie-Sturmabzeichen (16 Juli 1941); Bulgarian Cross to the Order for Bravery 4th Class (17 Maret 1942); Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (20 Juli 1942); Ärmelband Kreta (1 Juni 1943); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 maret 1944). Foto yang memperlihatkan DKiG diambil pada musim panas tahun 1945 di Norwegia utara. Saat ini surat rekomendasi DKiG-nya menjadi koleksi Arsip Nasional Norwegia


 Oberleutnant der Reserve Johann Krautzer dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 7 Januari 1945 sebagai Chef 2.Kompanie / Gebirgsjäger-Regiment 143 / 6.Gebirgs-Division / 20.Gebirgsarmee. Pangkat terakhirnya adalah Hauptmann der Reserve. Dalam foto ini dia mengenakan bergmütze, bergstiefel dan dienstanzug M36 dengan lencana Edelweiss Gebirgsjäger. Medali yang terpampang di seragamnya: DKiG (Deutsches Kreuz in Gold), Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Infanterie-Sturmabzeichen in Silber, dan Verwundetenabzeichen in Silber. DKiG di bawah sakunya merupakan versi kain yang disematkan dengan cara dijahit!


Sumber :
Foto koleksi pribadi Blackwatch
Foto koleksi pribadi Chris44
Foto koleksi pribadi Simon Orchard
www.forum.axishistory.com 
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment