Wednesday, July 31, 2013

Schutzbrille (Gogel / Kacamata Penahan Debu) Wehrmacht

FLIEGERBRILLE (KACAMATA PILOT) VERSI PERTAMA

Fliegerbrille (kacamata pilot/penerbang) dengan lapisan penahan dalam terbuat dari kulit adalah solusi pertama bagi para pengendara kendaraan terbuka sebelum Perang Dunia II. Kacamata ini disukai oleh anggota Wehrmacht, tapi biaya produksinya yang cukup mahal membuat pemakaiannya dibatasi untuk kemudian digantikan dengan yang lebih ekonomis tak lama sebelum perang pecah. Versi awal di atas mempunyai 21 lubang ventilasi di setiap diameternya serta kaca plexiglass dengan tebal 1mm



Generalleutnant Friedrich Siebert (kanan, Kommandeur 44. Infanterie-Division) dan Oberstleutnant Arthur Boje (Kommandeur Infanterie-Regiment 134 / 44.Infanterie-Division) di Front Timur selama berlangsungnya fase pemuka Unternehmen Barbarossa - penyerbuan Jerman atas Rusia - bulan Juni 1941. Keduanya akan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes saat masih mengabdi di posisi dan unit yang sama: Siebert pada tanggal 18 November 1941, sementara Boje tanggal 5 Februari 1942. Dalam foto ini Jenderal Siebert mengenakan fliegerbrille (gogel penerbang) model pertama, yang pada awalnya hanya dikenakan oleh awak udara Luftwaffe tapi kemudian pemakaiannya menyebar ke unit-unit Wehrmacht lainnya

-----------------------------------------------------------------------------------------

FLIEGERBRILLE (KACAMATA PILOT) VERSI KEDUA

 Fliegerbrille model kedua adalah hasil modifikasi versi yang pertama, terutama dalam penambahan lubang ventilasi (kini menjadi 36 lubang per diameter). Karena kacanya yang penuh debu seringkali harus diganti tiap berkendara, maka kini ketebalannya ditambah menjadi 1,5mm. Selain itu, tali karetnya bisa dibongkar pasang dan telah dilengkapi kaitan. Bentuknya yang lebar membuat pemakainya mampu melihat ke sekeliling tanpa perlu memutar kepala. Kekurangannya adalah bahwa kaca plexiglass-nya masih belum berkualitas tinggi dan belum dilengkapi filter penolak debu

-----------------------------------------------------------------------------------------

LEDERMASKE (MASKER KULIT) VERSI PERTAMA

Kradbrille terbaru buatan Firma Merz-Werken ini mulai diproduksi tahun 1941 dan mempunyai kaca dengan kualitas tertinggi yang mutunya hampir tak tersamai di masanya. Sinar ultraviolet terfilter dengan baik, sementara kejelasan penglihatan bagi pemakainya juga mengagumkan (sama sekali tidak kabur!). Lensanya yang berdiameter 45mm bisa dibongkar-pasang sehingga bisa ditempelkan ke kacamata lain. Selain itu, lapisan kulitnya dilengkapi oleh empat metal ventilasi yang masing-masingnya mempunyai 7 lubang


 
Prajurit-prajurit Afrikakorps menunggu giliran untuk ikut berpartisipasi dalam parade militer di Tripoli, Libya, tanggal 14 Februari 1941. Mereka adalah bagian dari kontingen pertama pasukan Jerman yang tiba di Afrika Utara, yang berangsur datang dari tanggal 10 Februari s/d 12 Maret 1941. Meskipun prajurit-prajurit ini sudah mendapatkan jatah tropenuniform (seragam tropis) dan tropenhelm (helm tropis), tapi, sebagian besar perlengkapan dan mesin perang mereka masih menggunakan cat lama yang biasa dipakai di daratan Eropa. Beiwagenkrädern (motor bersespan) dalam foto ini berasal dari jenis BMW R12, sementara mobil di belakangnya adalah Kübelwagen. Prajurit Afrikakorps dengan senapan Kar98k (Karabiner 98 kurz) tersampir di punggungnya ini mengenakan "Kradbrille" di matanya, yang merupakan kacamata khusus pelindung debu yang banyak digunakan oleh unit bersepeda motor seperti Aufklärungs (Pelopor) atau Kradmelder (Pengantar Pesan). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Sturm dari KBK Lw 7 (Kriegsberichter-Kompanie Luftwaffe 7). Perhatikan rambu unik bergambar kereta kuda dan truk di latar belakang! Ada yang tahu maksudnya?

-----------------------------------------------------------------------------------------

LEDERMASKE (MASKER KULIT) VERSI KEDUA

Dari tahun 1942 dan seterusnya tersedia varian baru kacamata penahan sinar matahari untuk para anggota Afrikakorps keluaran Merz-Werken. Warna dasarnya adalah coklat dan dilengkapi dengan rivet dan gesper supaya sesuai dengan perlengkapan ventilasi prajurit Jerman di Afrika. Meskipun namanya masih diembel-embeli "leder" (kulit), tapi di sebagian besar versinya bahan kulit sudah digantikan dengan tekstil karena tidak cocok di cuaca yang panas

-----------------------------------------------------------------------------------------

AUERBRILLE (KACAMATA KARET)

Sejak sebelum perang, firma Auer-Gesellschaft di Berlin-Lichtenberg sudah biasa membuat kacamata berbahan karet berwarna biru abu-abu untuk keperluan khusus yang dijual seharga 4,50 DM. Setelah perang pecah, varian Rotgläsern untuk awak U-boat dan kacamata malam juga diproduksi. Lensanya berdiameter 45mm dan bisa dibongkar-pasang dengan lensa ledermaske, sementara frame-nya dari bahan metal. Lensa yang dipakai berasal dari jenis "Neophan" yang dikembangkan oleh Erwin Käsemann tahun 1937. Lensa jenis ini mampu meredam pantulan dari benda-benda tertentu semacam air dan es



General der Panzertruppe Wolfgang Fischer

-----------------------------------------------------------------------------------------

 AUGENSCHÜTZER 42 (STAUBBRILLE)

 SS-Oberscharführer Paul Bredow (31 Desember 1903 - Desember 1945) dari Sonderabteilung Einsatz R (disingkat: Abteilung R) mengenakan jaket kamuflase Telo Mimetico M29 buatan Italia. Di kepalanya dia memakai stahlhelm dengan tambahan Augenschützer 42 alias gogel pelindung debu. Senapan mesin yang berada dalam pangkuannya bukanlah buatan Jerman, melainkan sebuah Pistolet maszynowy wz. 39 Mors buatan Polandia. Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil di Trieste, Italia, yang menjadi wilayah operasional unit tempat Bredow bergabung dari tahun 1943 s/d 1945

-----------------------------------------------------------------------------------------

BÜGELBRILLE (KACAMATA GANTUNGAN)

Dari tahun 1942 dan seterusnya, Wehrmacht mengeluarkan kacamata khusus dimana kejelasan obyek benda bisa diatur jaraknya melalui putaran di bagian tengah. Kacamata jenis ini mempunyai beragam nama (contohnya, Georg Vogler Werke di Nürnberg menyebutnya dengan nama "Auto-O Schutzbrille"), meskipun nama resminya adalah Bügelbrille. Kronglaseinsätze (sabuk pengikat) dibuat elastis dan lebih lebar dari sebelumnya, juga bisa dibongkar-pasang. Lensanya disimpan ke dalam kotak khusus dan terdiri dari dua macam: bening untuk malam hari dan keredupan 75% untuk siang hari. Meskipun secara umum dibuat untuk Kradmelder (pengendara motor), tapi ternyata pilot Luftwaffe pun menyukainya, sehingga kadang-kadang kacamata jenis ini disebut pula sebagai "Pilotenbrille"

-----------------------------------------------------------------------------------------

 FALTBRILLE (KACAMATA TEKUK)


Faltbrille sudah digunakan dari zaman Perang Dunia Pertama dan umumnya berfungsi untuk menangkal hujan dan serangga ketika dalam perjalanan. Pembuat utamanya adalah Schmerler Schutzbrillen-Fabrik di Fürth (Bavaria). Biaya produksi yang murah, bahan yang ringan dan ukuran yang tidak terlalu besar membuat kacamata jenis ini menjadi perlengkapan standar prajurit Wehrmacht (utamanya Schmerler Modell Nr. 1539/1), dan biasanya dilengkapi tas pembungkus kecil berbahan kertas tebal

-----------------------------------------------------------------------------------------


 Seorang prajurit Heer (yang tampaknya merupakan Kradmelder, pengendara sepeda motor) terlihat mengenakan schutzbrille menutupi kedua matanya. Pakaiannya tampak kumel, dengan senapan Kar98 terselempang di pundaknya. Setiap kacamata penahan debu jenis ini biasanya diberikan lengkap dengan tas penyimpannya (schutzbrille mit tragetasche)




Seorang Kradschützen dari unit Fallschirmjäger tertidur kelelahan di motornya. Kradmantel menutupi tubuhnya, sementara schutzbrille (kacamata penahan debu) dari jenis bügerbrille bertengger di FJ-helm bermotif kamuflase "kura-kura" yang dia kenakan di kepalanya. Foto diambil di Prancis tanggal 21 Juni 1944 oleh Toni Schneiders

-----------------------------------------------------------------------------------------


Hermann Balck dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #53 yang didapatkannya tanggal 3 Juni 1940 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Schützen-Regiment 1 / 1.Panzer-Division / XIX.Armeekorps / Panzergruppe Guderian / Heeresgruppe A. Medali tersebut didapatkannya sebagai penghargaan atas prestasi yang diciptakannya dalam Pertempuran Prancis. Atas saran dari Balck pula maka setelah Pertempuran Sedan (12-15 Mei 1940), dalam waktu-waktu tertentu pasukan tank dan infanteri Jerman disatukan dalam grup tempur gabungan yang dinamakan sebagai "Kampfgruppe". Ini adalah perkembangan yang signifikan dalam doktrin peperangan tank karena sebelumnya pasukan infanteri dan resimen panzer Jerman selalu digerakkan secara terpisah



Major Wilhelm Batz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52) yang memakai schutzbrille sedang berbincang-bincang dengan seorang perwira Luftwaffe lainnya yang sama-sama berpangkat Major. Foto ini kemungkinan besar diambil di akhir peperangan. Saat Perang Dunia II berakhir, Gruppenkommandeur Batz mampu membawa Gruppe-nya keluar dari Hungaria dan Austria untuk pulang ke Jerman sehingga menghindarkan mereka jatuh ke tangan pasukan Uni Soviet yang merangsek maju. II. Gruppe yang dipimpin Wilhelm Batz menjadi satu-satunya unit JG 52 yang menyerahkan diri ke tangan Amerika sementara dua Gruppe lainnya menyerah ke tangan Tentara Merah dan harus menghabiskan waktu bertahun-tahun di gulag komunis yang terkenal brutal!



Hauptmann Werner Baumbach (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 "Adler") dengan ceria berpose di depan pesawat Junkers Ju 88 A-4 yang biasa dia piloti dalam misi-misinya sambil mengenakan pakaian penerbang Luftwaffe lengkap serta Flieger-Kopfhaube (penutup kepala pilot) dengan Landfliegerbrille (gogel penerbang). Foto ini disebarluaskan di masa perang oleh divisi propaganda Jerman dalam bentuk kartu pos seri "Munin Film Verlag" dengan nomor R 188



Gerhard Holzweiß (lahir 23 Agustus 1920 di Bad Freienwalde/Oder, Königsberg) adalah prajurit Panzertruppen anggota Aufklärungs-Abteilung 1 (motorisiert) / Kradschützen-Bataillon 3 / Panzer-Aufklärungs-Abteilung 3 yang merupakan unit pendahulu dari 3. Panzer-Division, dan karenanya berhak untuk mengenakan Schwedter Adler di topinya. Di antara medali-medali yang terlihat dikenakannya adalah DRL Sportabzeichen; Panzerkampfabzeichen in Bronze; serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille)


 Leutnant Rolf Kaestel adalah seorang reservis yang ditempatkan di Aufklärungs-Abteilung 7 (motorisiert) / 7.Panzer-Division. Dia berpartisipasi dalam pelatihan tahun 1938 dan bergabung kembali dengan batalyonnya ketika perang pecah. Tidak terlalu jelas apakah dia terus bertempur sepanjang Perang Dunia II bersama dengan unitnya tersebut karena hanya dua halaman dari Wehrpaß-nya yang tersedia. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeine-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Krimschild


 Unteroffizier Horst Pröbster dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division bermain kuda-kudaan di sela-sela waktu luang saat tidak ada pertempuran. Dia adalah komandan Panzerkampfwagen III "114" dalam Unternehmen Barbarossa, sementara awaknya adalah sebagai berikut: Fahrer Obergefreiter Krug, Ladeschütze Faber dan Richtschütze Fritz Schneider. Foto ini sendiri diambil tahun 1941


 Foto ini diambil pada tanggal 2 Agustus 1941 di Tobruk dan memperlihatkan General der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender General Panzergruppe "Afrika") sedang menatap sesuatu di kejauhan. Di lehernya bertengger medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #10 yang dia dapatkan tanggal 20 Maret 1941 sebagai Generalleutnant dan Befehlshaber der Deutschen Truppen in Libyen, sementara di schirmmütze-nya nongkrong kacamata plastik penahan debu terkenal yang ternyata bukanlah kacamata produksi Jerman (schutzbrille) melainkan rampasan dari pihak Inggris! Rommel begitu menyukai kacamata satu ini sehingga dia selalu memakainya kemana-mana dan seakan-akan identik dengan dirinya (lihat saja sekian banyak foto yang memajang tampangnya di Afrika Utara, rata-rata memperlihatkan juga kacamata ini)!


Max Wünsche sebagai SS-Hauptsturmführer. Dia tercatat berpangkat Kapten SS dari tanggal  25 Mei 1940 s/d 1 September 1942. Pada bulan Desember 1940 Wünsche dicopot dari jabatannya sebagai ajudan Adolf Hitler dan dipindahkan sebagai ajudan komandan Leibstandarte SS Adolf Hitler, Sepp Dietrich. Baru di bulan Februari 1942 dia dipercaya untuk menjadi komandan tempur di lapangan dan terbukti mempunyai kapabilitas yang memadai. Dalam foto ini Wünsche memakai bügelbrille (kacamata gantung) yang biasa dipakai oleh Kradmelder (pengendara motor). Dia juga mengenakan chevron silver khusus di lengan kanannya yang biasa dinamakan sebagai SS-Ehrenwinkel (Ehrenwinkel der Alten Kämpfer/Honour Chevron for the Old Guard), yang menunjukkan bahwa pemakainya bergabung dengan SS sebelum tanggal 30 Januari 1933 (naiknya Hitler ke tampuk kekuasaan). Medali Eisernes Kreuz I.Klasse yang terdapat di bawah saku didapat Wünsche tanggal 31 Mei 1940

Sumber :
Foto koleksi bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
Foto koleksi pribadi Robert "Bob" Edwards
www.battlebornbooks.com
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.histor.ws
www.panzerregiment35.blogspot.com
www.uncyclopedia.org 
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment