Wednesday, October 16, 2013

Foto 7. Panzer-Division "Gespensterdivision" (Ghost Division)




Dua orang perwira dari 7. Panzer-Division, dalam sebuah foto yang diambil pada awal tahun 1940, sebelum dimulainya penyerbuan ke Prancis dan Negara-Negara "Bawah" (Belgia, Belanda, Luxemburg). Dari kiri ke kanan: Major i.G. Otto Heidkämper (Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Panzer-Division) dan Oberstleutnant Rudolf Sieckenius (Kommandeur III.Abteilung / Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division). Pada saat foto ini diambil, 7. Panzer-Division berada di bawah komando XV.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe B, dan bermarkas di wilayah Eifel, yang merupakan perbatasan Jerman dengan Belgia. Heidkämper dan Sieckenius sendiri nantinya sama-sama naik pangkat menjadi jenderal, dan sama-sama meraih medali keberanian bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes


18 Mei 1940: Rommel bersama dengan para perwiranya di wilayah berumput La Cateau, sedang merundingkan strategi penyerangan ke Cambrai saat berlangsungnya invasi Jerman atas Prancis. Duduk di bawah, dari kiri ke kanan: Leutnant Ferdinand Lehn, Oberleutnant Fritz Seibold, Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division), dan Oberstleutnant Rudolf Sieckenius (Kommandeur III.Abteilung / Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division). Duduk di atas, dari kiri ke kanan: Leutnant Deichbaum dan Leutnant der Reserve Karl Hanke (Ordonanzoffizier 7. Panzer-Division). Seibold adalah seorang ahli komunikasi. Pada tahun 1941, Rommel mengusahakan agar dirinya dipindahkan ke Afrika Utara, dimana dia melaksanakan tugas dengan brilian sebagai seorang pimpinan unit radio Rommel. Dia dipromosikan sebagai Hauptmann sebelum terbunuh dalam Pertempuran Pertama El Alamein. BTW, Foto ini diambil menggunakan kamera pribadi kepunyaan Rommel sendiri lho!

Konvoy kendaraan bermotor dari 7. Panzer-Division, yang dikomandani oleh Generalmajor Erwin Rommel, dalam gerak maju selama berlangsungnya Blitzkrieg melintasi Prancis di hari-hari terakhir bulan Mei 1940. Mereka tidak khawatir akan serangan pesawat-pesawat terbang Sekutu karena superioritas udara Luftwaffe memberi jaminan bahwa mereka tidak akan "diganggu" selama dalam perjalanan, setidaknya dari udara! Foto ini diambil oleh Erwin Rommel sendiri


 Panzerkampfwagen 38(t) (SdKfz 140), di sebelah kiri, dan Panzerkampfwagen II Ausf.E (SdKfz 121), mendaki sebuah gundukan tanah di kanan, dalam gerak maju ke front pertempuran. Foto berwarna langka ini, yang kemungkinan sengaja dirancang demi konsumsi fotografer perang Wehrmacht, diambil pada tanggal 1-10 Juni 1940 saat 7. Panzer-Division berhasil menerobos pertahanan pasukan Prancis dan keluar dari sebuah lembah di dekat sungai Somme. Foto ini pertama kali dipublikasikan di buku propaganda Jerman "Entscheidende Stunden" yang diterbitkan pada tahun 1941. Perhatikan dek belakang yang bersih dari peralatan serta stahlhelm yang tergantung di bagian samping dan belakang Panzer II!


 Panzerbefehlswagen 38(t) adalah versi komando radio khusus dari Panzer 38(t) yang dilengkapi dengan sebuah Heckantenna (antena belakang) untuk transreceiver Fu 8. Panzer dengan tipe seperti ini biasanya digunakan di tingkat komando yang lebih tinggi, tapi juga di unit-unit khusus Nachrichten (sandi) seperti yang ada dalam foto ini, yang memperlihatkan sebuah PzBefWg 38(t) dari 2.Kompanie / Panzer-Nachrichten-Abteilung 83, yang merupakan batalyon sandi milik 7. Panzer-Division. Huruf "K" besar di bagian depan bawah adalah insignia dari Panzergruppe Kleist - XXII. Armeekorps (motorisiert) - pada waktu berlangsungnya Pertempuran Prancis di musim panas tahun 1940. Sebuah panji komando ikut digambar di plat metal yang terletak di kubah dekat sarang senapan mesin



Divisionskommandeur Rommel berdiskusi santai bersama dengan para perwiranya yang berasal dari Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division di pinggir sungai Seine (Prancis), pertengahan bulan Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Major Franz von Lindenau (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 25), Oberst Karl Rothenburg (Kommandeur Panzer-Regiment 25), Major Casimir Kentel (Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 25), Hauptmann Adelbert Schulz (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 25), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division), serta Major i.G. Otto Heidkämper (Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Panzer-Division). Dalam Pertempuran Prancis, 7. Panzer-Division dilengkapi dengan tank-tank bekas Cekoslowakia yang sudah ketinggalan zaman. Beberapa diantaranya - yang merupakan tipe Panzer 38(t) - bisa kita lihat di latar belakang. Setelah beristirahat sebentar, divisi Panzer pimpinan Rommel melanjutkan perjalanannya "membelah" Prancis pada tanggal 5 Juni 1940. Mereka bergegas menuju ke Sungai Seine dengan tujuan untuk menguasai jembatan vital yang melintasi sungai tersebut yang berlokasi di wilayah Rouen. Bergerak maju sejauh 100 kilometer dalam waktu dua hari,7. Panzer-Division tiba di Rouen hanya untuk mendapati jembatan strategis incaran mereka sudah dihancurkan oleh pasukan Prancis yang kini telah menghilang. Tidak berdiam diri, Rommel memutuskan untuk berbelok ke arah utara demi memotong gerak mundur tentara-tentara musuh yang berusaha mencapai Le Havre. Usaha pihak Jerman berhasil, sehingga memaksa sekitar 10.000 orang prajurit dari 51st (Highland) Division Inggris serta Korps ke-9 Prancis untuk menyerah di Saint-Valery-en-Caux pada tanggal 12 June 1940


Generalmajor Erwin Rommel bersama Stabskompanie dari 7.Panzer-Division. Di belakang mereka adalah Panzerkampfwagen II Ausf. A/B/C (Sd.Kfz.121). Di tengah adalah Oberstleutnant Karl Rothenburg dengan Pour le Mérite tergantung di lehernya. Medali tersebut dia dapatkan dalam kancah Perang Dunia Pertama tanggal 30 Juni 1918 sebagai Leutnant der Reserve and Kompanieführer in 5. Garde-Regiment zu Fuß


 Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division) dan Oberstleutnant i.G. Julius von Bernuth (Ia Erster Generalstabsoffizier, Führung und Ausbildung, der 7. Panzer-Division) memperhatikan pergerakan pasukan mereka di dekat sungai Moselle, musim panas 1940. Foto oleh Kriegsberichter Gutjahr dari PK 689


 Oberst Karl Rothenburg (memakai seragam hitam panzertruppen, Kommandeur Panzer-Regiment 25) mendengarkan perintah dari komandan 7. Panzer-Division, Generalmajor Erwin Rommel (kelihatan tangan kanannya doang di sebelah kiri). Foto ini kemungkinan besar diambil di Rouen pada tanggal 10 Juni 1940, saat divisinya Rommel merebut kota tersebut dari tangan pasukan Prancis. Perwira berkacamata paling kanan adalah Major i.G. Otto Heidkämper (Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Panzer-Division), sementara di belakangnya yang bersandar ke pintu adalah Oberleutnant der Reserve Karl Hanke (Ordonanzoffizier 7. Panzer-Division). Satu lagi di depan Heidkämper yang menghadap ke arah kiri kemungkinan besar adalah Oberst Georg von Bismarck (Kommandeur Schützen-Regiment 7)


Panzer 38(t) Ausf.B adalah tank yang aslinya buatan Cekoslowakia yang mendapat beberapa modifikasi untuk memudahkannya "melebur" dalam Wehrmacht, termasuk tambahan radio dan perlengkapan produksi Jerman. Foto ini memperlihatkan deretan Panzer 38(t) milik I.Abteilung / Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division di sebuah wilayah di Prancis, bulan Juni 1940. Pada saat Jerman memulai serangan besar-besaran terhadap Negara-Negara Bawah dan Prancis di bulan Mei 1940, lebih dari 200 buah Panzer 38(t) telah dikirimkan ke unit-unit Panzer Wehrmacht, dan tank-tank produksi Cekoslowakia menyumbang sekitar 13% dari seluruh kekuatan tank Jerman. Meskipun hanya sedikit saja dibandingkan dengan jumlahnya secara keseluruhan, tapi Panzer 38(t) menyumbang setengah dari kekuatan tank-tank Jerman yang dipersenjatai oleh meriam kaliber 37mm. Di awal tahun 1940 sendiri dua buah divisi kavaleri mekanis Wehrmacht telah diupgrade menjadi divisi-divisi panzer, dengan Panzer 38(t) didapuk sebagai tank utama mereka: 2. leichte Division menjadi 7. Panzer-Division, sementara 3. leichte Division menjadi 8. Panzer-Division

Jarang-jarang kan ngelihat jenderal ini pake stahlhelm? Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division) dalam acara "Hoth Tag" yang diadakan di depan Place des Quinconces, Bordeaux, Prancis, tanggal 29 Juni 1940 (versi lain menyebutkan tanggal 1 Juli 1940). Pada tanggal 24 Juni 1940, 7. Panzer-Division tiba di Bordeaux. Lima hari kemudian, divisi tersebut melangsungkan parade kemenangan di jalan-jalan kota di utara Prancis tersebut di bawah pimpinan langsung sang Divisionskommandeur Rommel. Sampai dengan musim semi 1941, 7. Panzer-Division menghabiskan masa istirahat sekaligus berbenahnya di "Camp de Sougè", yang terletak di Martignas-sur-Jalle. Semua keterangan ini berasal dari surat yang dikirimkan oleh Rommel kepada istri tercintanya, Lucie, tertanggal 6 Januari 1941. Posisi divisinya sendiri adalah sebagai pasukan cadangan Wehrmacht, yang dipersiapkan untuk Unternehmen Seelöwe (Operasi Singa Laut, rencana invasi Jerman atas Inggris). Invasi ini kemudian dibatalkan setelah Luftwaffe babak belur dalam Pertempuran Britania


Sebuah foto terkenal masa Perang Dunia II hasil jepretan Kriegsberichter Erich Borchert, yang memperlihatkan seorang awak Panzer 38(t) dari 7. Panzer-Division pimpinan Generalmajor Erwin Rommel, yang diambil pada tanggal 4 Juli 1940 di Prancis. Baret panzer berlapis - yang mempunyai nama resmi Schutzmütze - secara resmi ditinggalkan penggunaannya pada tanggal 15 Januari 1941 untuk kemudian digantikan oleh feldmütze (topi lapangan), meskipun sedikit pengecualian telah diberikan kepada para awak PzKpfw 38(t) karena interior tanknya yang sempit. Pada prakteknya, sebagian besar awak PzKpfw 38(t) telah beralih untuk memakai topi lapangan pada saat dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) pada musim panas tahun 1941



 Para perwira dari 7. Panzer-Division sedang berbincang-bincang, dari kiri ke kanan: Major Fritz Stroebe (Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 6), Leutnant Graf von Pfeil, dan Oberst Erich von Unger (Kommandeur Schützen-Regiment 6). Foto ini kemungkinan besar diambil pada saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), musim panas tahun 1941. Oberst Unger sendiri terbunuh pada tanggal 21 Agustus 1941 dalam pertempuran di Saniza, setelah kendaraan yang dinaikinya dihantam oleh meriam anti-tank Rusia. Posisinya sebagai Regimentskommandeur untuk sementara diberikan kepada Oberstleutnant Jäger (Führer II.Bataillon / Schützen-Regiment 6), sebelum kemudian digantikan oleh Oberstleutnant Hasso von Manteuffel (Kommandeur II.Bataillon / Schützen-Regiment 7) pada tanggal 25 Agustus 1941

 
Di tengah luasnya padang stepa Rusia utara yang seakan tak berkesudahan, di bawah terik sinar matahari musim panas yang menyengat, tank-tank Panzerkampfwagen 38(t) buatan Skoda Cekoslowakia dan Panzerkampfwagen II buatan Jerman melintasinya. Mereka berasal dari Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division yang untuk sementara bergabung dengan tank-tank 6. Panzer-Division dalam unit "Panzer Bigade Koll" yang dipimpin oleh komandan Panzer-Regiment 11 / 6.Panzer-Division, Oberst Richard Koll dalam pertempuran di bulan Oktober 1941. Foto oleh Helmut Ritgen (pangkat terakhir Oberst) yang saat itu bergabung dengan 6. Panzer-Division dan nantinya pindah ke unit elit Panzer-Lehr Division. Foto oleh Helmut Ritgen (pangkat terakhir Oberst) dari 6. Panzer-Division


 Brifing pagi di Rusia: Unit terdepan dari 7. Panzer-Division di selatan Malin (Ukraina) sedang melakukan Lagebesprechung (diskusi) di pagi tanggal 8 Desember 1943. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Otto Hohensee (Bataillonsadjutant Panzergrenadier-Regiment 7), Generalmajor Hasso von Manteuffel (Kommandeur 7. Panzer-Division), Oberstleutnant im Generalstab Otto-Heinrich Bleicken (Ia Erster Generalstabsoffizier 7. Panzer-Division), Oberst Adelbert Schulz (Kommandeur Panzer-regiment 25), Oberst Friedrich-Carl von Steinkeller (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 7), dan Kriegsberichter Heinz Maegerlein (seusai perang menjadi reporter olahraga terkenal Jerman!). Tank di sebelah kiri adalah versi komando (Befehlspanzer) dari Panzerkampfwagen III dengan nomor taktis yang biasa dipakai oleh stabskompanie (kompi staff) dari resimen panzer. Di wilayah sekitar Zhitomir (termasuk Malin), 7. Panzer-Division bertempur bersama-sama dengan Division Brandenburg. Di malam tanggal 7/8 Desember 1943 divisi pimpinan Manteuffel tersebut menghantam jembatan Malin yang dibangun Soviet di seberang sungai Irscha dan akhirnya jembatan tersebut berhasil dikuasai pada tanggal 9 Desember 1943


 Setelah kesuksesannya dalam berbagai pertempuran kemudian diberitakan secara intensif oleh mesin propaganda Jerman, nama Adelbert Schulz menjadi makin terkenal layaknya selebritis. Disini dia sedang diwawancarai oleh anggota PK (Propaganda-Kompanie) Wehrmacht. dari kiri ke kanan: Kriegsberichter Heinz Maegerlein, Oberst Friedrich-Carl von Steinkeller (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 7 / 7.Panzer-Division), dan Oberst Adelbert Schulz (Kommandeur Panzer-regiment 25 / 7.Panzer-Division). Foto kemungkinan besar diambil saat unit terdepan dari 7. Panzer-Division berada di selatan Malin (Ukraina) tanggal 8 Desember 1943. Seusai perang Maegerlein menjadi reporter olahraga terkenal Jerman


 
Masih sama dengan foto sebelumnya yang memperlihatkan suasana wawancara koresponden perang Wehrmacht dengan dua orang perwira tinggi dari 7. Panzer-Division "Gespensterdivision". Dari kiri ke kanan: Kriegsberichter Heinz Maegerlein, Oberst Adelbert Schulz (Kommandeur Panzer-regiment 25 / 7.Panzer-Division), dan Oberst Friedrich-Carl von Steinkeller (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 7 / 7.Panzer-Division). Foto kemungkinan besar diambil saat unit terdepan dari 7. Panzer-Division berada di selatan Malin (Ukraina) tanggal 8 Desember 1943. Seusai perang Maegerlein menjadi reporter olahraga terkenal Jerman



Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk  Hauptmann Andreas Thaler (Chef 8.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 25 / 7.Panzer-Division). Thaler mendapatkan medali tersebut pada tanggal 13 Januari 1944. Sebagai pengalung medali adalah Generalmajor Adelbert Schulz (Mit der Führung beauftragt 7. Panzer-Division). Schulz sendiri adalah seorang Brillantenträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten), yang secara tragis gugur dalam pertempuran hanya berselang beberapa hari setelah upacara penghargaan ini!

-----------------------------------------------------------------------------------

  RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)


Major Ewald Baranek (30 April 1919 - 1 Februari 1944) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Februari 1943 sebagai Oberleutnant dan Führer Panzer-Pionier-Bataillon 58 / 7.Panzer-Division / XXXX.Armeekorps / 1. Panzerarmee / Heeresgruppe Don. Baranek nantinya dipromosikan menjadi Hauptmann, tapi kemudian terluka parah dalam pertempuran di Italia dan meninggal di rumah sakit di Formia tanggal 1 Februari 1944. Saat itu dia menjabat sebagai Komandan Pionier-Bataillon 100. Sebagai penghormatan, pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Major. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Verwundetenabzeichen; serta Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS (25 Mei 1942)


Unteroffizier der Reserve Friedrich "Fritz" Bachmann (8 Februari 1922 - 27 Desember 2003) bergabung dengan Kavallerie-Ersatz-Abteilung 17 tanggal 1 Desember 1940. Pada tanggal 9 April 1941 dia pindah ke Feld-Ersatz-Bataillon 84, dilanjutkan ke Schützen-Regiment 33 (17 Maret 1942), Panzergrenadier-Regiment 152 (29 November 1942), Schnelle Abteilung 320 (4 September 1943), dan Panzergrenadier-Regiment 7 (Agustus 1944). Melihat perjalanan karirnya, manusia satu ini berkali-kali mendapat luka serius sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit dan tempat pemulihan daripada di front pertempuran! Dalam sebuah serangan balik Jerman di sekitar Elbing, Prusia Timur (kini menjadi Elbląg di Polandia), tanggal 9-10 Februari 1945, Bachmann sebagai seorang bintara menunjukkan keberanian luar biasa dalam pertempuran sehingga memungkinkan unit Wehrmacht yang terkepung berhasil meloloskan diri ke arah barat. Komandan 7. Panzer-Division Generalleutnant Dr.-med.dent. Karl Mauß langsung merekomendasikannya untuk mendapatkan Ritterkreuz, dan proposal tersebut diterima oleh OKW (Oberkommando der Wehrmacht) sehingga Bachmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 5 April 1945 sebagai Obergefreiter der Reserve di 1.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 7 / 7.Panzer-Division / VII.Panzerkorps / 2.Armee / Heeresgruppe Weichsel. Dia menerima medali bergengsi tersebut saat sedang mendapat perawatan karena pada tanggal 23 Maret 1945 sebelumnya dia (lagi-lagi) luka berat sehingga ditarik dari garis depan untuk mendapatkan perawatan! Dia sebenarnya direkomendasikan pula untuk mendapatkan Nahkampfspange in Silber atas 48 hari pertempuran jarak dekat yang sudah dijalaninya (sesuai dengan keterangan dari kompi tempat bertugas), tapi tidak diluluskan karena Soldbuch-nya hilang entah kemana sehingga tidak bisa diklarifikasi (ini membuktikan betapa ketatnya administrasi Jerman, bahkan di saat akhir-akhir perang!). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Maret 1943) dan I.Klasse (19 Oktober 1944); Verwundetenabzeichen in Schwarz, in Silber (28 Maret 1943) dan in Gold (25 Maret 1944); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (20 April 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (28 Februari 1944); serta Nahkampfspange in Bronze (16 November 1944)

-----------------------------------------------------------------------------------

DKiGTRÄGER (PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD)


Major Heinz-Ludwig Doherr (7 Maret 1916 - 4 Februari 1944) berasal dari pasangan Fliegeroberstabsingenieur L. Doherr dan Martha Hüttner. Pada saat invasi Jerman atas Polandia (1 September 1939), dia berpangkat sebagai Leutnant dan Zugführer di 8.Kompanie(schwere) / Kavallerie-Schützen-Regiment 6. Dia dipromosikan sebagai Hauptmann tanggal 1 Desember 1942 dan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 9 April 1943 sebagai Chef 1.Kompanie / Panzergrenadier-Regiment 6 / 7.Panzer-Division / XXXX.Armeekorps / 1.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd. Doherr gugur dalam pertempuran di dekat Pohorelce, Rusia, tanggal 4 Februari 1944, dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Major. Dia kemudian dikuburkan di Deutscher Soldatenfriedhof Dubno, Ukraina. Saat kematiannya dia telah menjadi komandan batalyon di Panzergrenadier-Regiment 6. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Panzerkampfabzeichen; Verwundetenabzeichen in Gold; serta Nahkampfspange. BTW, foto Doherr di atas diambil dari buku "Die 7. Panzer-Division: Bewaffnung, Einsätze, Männer" karya Hasso von Manteuffel halaman 129, sementara Sterbeblätter (Death card) nya merupakan koleksi pribadi Angel Farré 

-----------------------------------------------------------------------------------

  Major Horst Steffen (17 April 1906 - 12 Mei 1940) berasal dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 23 yang kemudian dilebur menjadi II.Abteilung / Panzer-regiment 25 / 7.Panzer-Division. Dia terbunuh di Dinant (Prancis) tahun 1940, dua hari setelah Wehrmacht membuka front di Barat. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Kriegsgräberstätte Lommel, blok 7 kuburan no.120. Namanya tercantum dalam tugu peringatan di Panzer Kaserne (Barak Tompkins) yang berlokasi di Schweitzingen. Asalnya tugu tersebut berada di seberang jalan dari Kaserne persis di depan sebuah klub perwira yang sekarang tidak lagi ada, tapi kemudian dipindahkan ke bagian dalam demi mencegah tergusur atau tersingkir akibat pelebaran jalan atau pendirian bangunan. Steffen dipromosikan menjadi Hauptmann tanggal 1 Maret 1938 dan Major tanggal 1 Mei 1940


Leutnant Erwin Stock (KIA 21 Oktober 1944) dari 2.Kompanie / I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 6 / 7.Panzer-Division. Medali dan penghargaan yang diraihnya: Verwundetenabzeichen in Schwarz (4 Mei 1944, untuk luka-luka yang diderita pada tanggal 31 Maret 1944); Panzerkampfabzeichen in Bronze (15 Juni 1944); Eisernes Kreuz II.Klasse (12 September 1944) und I.Klasse (21 November 1944); serta Nahkampfspange in Bronze (23 Desember 1944). Uniknya, semua medali yang didapatkan oleh Leutnant Stock diraih hanya dalam jangka waktu beberapa bulan saja, yang menunjukkan bahwa unitnya telah terlibat dalam konfrontasi bersenjata sengit di waktu-waktu tersebut (yang akhirnya merenggut nyawa sang perwira muda dalam kancah pertempuran di Prusia Timur di bulan Oktober 1944). Dua medali terakhir yang didapatkannya - Eisernes Kreuz I.Klasse dan Nahkampfspange in Bronze - diberikan secara anumerta alias setelah kematiannya, sementara jabatan terakhirnya sendiri adalah sebagai Kompanieführer (Komandan Kompi sementara/pengganti)


Sumber :
Buku "Die 7.Panzer-Division 1935-1945" karya Hasso von Manteuffel
Buku "Die 7. Panzer-Division im zweiten Weltkrieg. Einsatz und Kampf der "Gespenster-Division" 1939-1945" oleh Traditionsverband ehem. 7.Panzer-Division-Kameradenhilfe e.V.
Buku "Panzer 38(t) vs BT-7: Barbarossa 1941" karya Steven J. Zaloga
Buku "Rommel's Lieutenants: The Men Who Served the Desert Fox, France, 1940" karya Samuel W. Mitcham
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi NARA (National Archive)
Foto koleksi pribadi Angel Farré
Foto koleksi pribadi Robert "Bob" Edwards
www.battlebornbooks.com

No comments:

Post a Comment