Tuesday, October 8, 2013

Foto Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz"

Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" (Green Heart) adalah wing pemburu Luftwaffe terkemuka yang tercatat sebagai unit dengan jumlah korban terbanyak kedua setelah JG 52. Selama rentang waktu 1939-1945, JG 54 berhasil menghancurkan 9.600 pesawat musuh, yang kebanyakan dibukukan di Front Timur. Banyak jagoan udara ternama Jerman yang bertengger di unit ini seperti Walter Nowotny, Otto Kittel, Erich Rudorffer, Hans "Phips" Philipp, Gunther Lutzow, Emil "Bully" Lang, Max-Hellmuth Ostermann, Dietrich Hrabak, Werner Schroer, dan Hannes Trautloft. Nama panggilan wing ini sendiri diambil dari simbol hati berwarna hijau yang merupakan julukan dari kota Thuringia, "Das Grüne Herz aus Deutschland" (The green heart of Germany), tempat kelahiran Hannes Trautloft, Geschwaderkommodore kedua JG 54 sekaligus yang paling sukses


 Hauptmann Dietrich Hrabak dan Oberleutnant Hans Philipp (memakai kacamata hitam) dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) “Grünherz” memperhatikan prosesi pengisian bahan bakar untuk sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109E yang dilakukan oleh para awak darat JG 54 di Yugoslavia, bulan April 1941. Di akhir tahun 1940 keduanya telah membuktikan diri sebagai pilot pemburu yang berkualitas. Hrabak memimpin II. Gruppe dan menjadi pilot pertama di JG 54 yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 21 Oktober 1940 setelah meraih 16 kemenangan udara (termasuk enam buah yang diklaimnya dalam Pertempuran Prancis). Nantinya Hrabak tercatat menembak jatuh lebih dari 100 pesawat musuh yang dibukukannya di JG 54 dan JG 52 (setelah tahun 1942 dia dipercaya menjadi Geschwaderkommodore dari dua wing pemburu terkemuka Luftwaffe ini). Philipp (Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe) sendiri memperoleh Ritterkreuz pada tanggal 22 Oktober 1940, hanya berselang satu hari setelah Hrabak, atas 20 kemenangan udara yang telah diraihnya (dengan hampir setengahnya diraih sebelum Pertempuran Britania). Korban pertama dijatuhkannya di atas Polandia tanggal 5 September 1939 ketika sang jagoan udara Jerman mengklaim sebuah pesawat PZL P.24 di atas kota Radomsko (padahal kenyataannya adalah P.11). Sampai dengan akhir tahun 1940 Philipp mengklaim 23 kemenangan yang membuatnya menjadi pilot terbaik di JG 54 dalam hal jumlah kemenangan. Pada tahun 1941, sebelum dimulainya Unternehmen Barbarossa, dia menambahkan enam buah korban dalam perbendaharaan kemenangannya (termasuk dua buah Messerschmitt Bf 109 milik Angkatan Udara Yugoslavia yang dibeli dari Jerman!). Nantinya Philipp juga memperlihatkan prestasi yang mengesankan di atas udara Rusia dimana dia mengklaim sebagian besar dari 206 kemenangan udara yang diraihnya. Philipp kemudian gugur bulan Oktober 1943 saat pesawatnya ditembak jatuh oleh gunner pesawat pembom B-17 Amerika di atas Jerman


  Sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 E "Weiß 11" dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54), yang dipindahtangankan ke unit pelatihan setelah pesawat-pesawat pengganti dari jenis Bf 109 F tiba di medan perang Rusia. Karena permukaan tanah di lapangan udara terdepan mempunyai warna berbeda, maka warna kamuflase awal dari pesawat tersebut dicat ulang untuk kemudian diganti dengan pola warna belang yang lebih gelap, demi untuk memberikan kesempatan selamat yang lebih besar manakala pesawat-pesawat Uni Soviet datang menyerang pangkalan udara Jerman 


  Pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 F-4 dalam foto ini biasa beroperasi di sektor utara Front Timur, dan pada tahun 1941 menjadi bagian dari 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" (Hati Hijau). Selama Unternehmen Barbarossa atau penyerbuan ke Uni Soviet, JG 54 berada di bawah komando I. Fliegerkorps / Luftflotte 1, dan berpangkalan di wilayah Kowno, Dünaburg serta Ostrov. Pada bulan Agustus 1941, sebagian kekuatannya dipindahkan ke sekitar wilayah Leningrad (St. Petersburg), untuk membantu pasukan Jerman yang mengepung kota tersebut



 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberfeldwebel Max Stotz (Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz") yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 1942. Beberapa bulan kemudian Stotz akan diganjar pula dengan Eichenlaub #137 tanggal 30 Oktober 1942. Sang jagoan udara Luftwaffe nantinya dinyatakan hilang dalam tugas tanggal 19 Agustus 1943 ketika pesawatnya jatuh di wilayah musuh. Saat itu dia mempunyai catatan 189 kemenangan udara yang diraihnya dalam 700+ misi tempur


 Pada bulan Juli 1942 Feldwebel Otto "Bruno" Kittel dari 2.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) melangsungkan pernikahan di Krasnogwardeisk (Uni Soviet) secara Ferntrauung (proxy wedding), yang merupakan kebijakan Jerman di masa perang dimana prajurit boleh menikah hanya dengan bermodalkan dokumen yang dikirimkan lewat pos. Ikut hadir sebagai saksi Hauptmann Hans Philipp (Gruppenkommandeur I./JG 54). Kittel sendiri (memakai stahlhelm, membelakangi kamera) adalah pilot jagoan Luftwaffe dengan 267 kemenangan udara yang diraihnya dalam 583 misi tempur


 Foto ini memperlihatkan salah satu pilot Luftwaffe yang menjadi “bayang-bayang” pilot lain yang lebih terkenal. Dia adalah Unteroffizier Gerhard Proske dari 1.Staffel / Jagdgeschwader 54 (JG 54) yang berpose di dekat ekor pesawatnya, sebuah Messerschmitt Bf 109 G-2 “Weiße 7”, Werknummer 10411 (perhatikan lambang Geschwader dan Gruppe-nya di bawah kokpit, juga celana tebal bergaris bulu yang dikenakannya!). Foto ini diambil tanggal 1 Oktober 1942 di lapangan udara Krasnowardeisk. Sampai saat itu Unteroffizier Proske, yang bergabung dengan  I.Gruppe/JG 54 di musim semi 1941, telah mengemas 20 fliegerabschüsse (kemenangan udara). Beberapa di antaranya dibukukan saat dia menjadi Katschmarek (wingman) bagi Gruppenkommandeur Hauptmann Erich von Selle (2 Juli 1941 – 14 Desember 1941) dan Hauptmann Franz Eckerle (14 Desember 1941 – 14 Februari 1942. KIA). Gerhard Proske dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse dan Frontflugspange in Bronze. Pada tanggal 30 Januari 1944 Feldwebel Gerhard Proske (take-off jam 08:30 pagi dengan Focke-Wulf Fw 190 A-6 “Gelbe 1”, Werknummer 550899) ditembak jatuh oleh pesawat pemburu Rusia bersama dengan pendatang baru Obergefreiter Helmut Wilhelm (Fw 190 A-5 “Gelbe 2”, Werknummer 304719) saat sedang melakukan terbang pengenalan kondisi di wilayah udara Vitebsk-Boburisk. Dia lalu menjadi tawanan perang dan baru kembali ke Jerman setelah perang usai. Jumlah kemenangan totalnya adalah 29 buah


 Dua orang Gruppenkommandeur (Komandan Gruppe) sekaligus pilot pemburu jagoan dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" sedang mengendarai sebuah mobil. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Horst Ademeit (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz") dan Major Erich Rudorffer (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz"). Foto ini kemungkinan besar diambil pada musim semi/panas tahun 1944



 Leutnant Hugo Broch (tengah) berbincang-bincang dengan General der Flieger Curt Pflugbeil (Oberbefehlshaber Luftflotte 1) setelah acara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diselenggarakan tanggal 12 Maret 1945. Di sebelah kiri adalah Leutnant Hermann Schleinhege (Staffelkapitän 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54). Broch adalah jagoan udara Luftwaffe yang dianugerahi Ritterkreuz setelah menggulung 79 kemenangan udara (skor akhirnya adalah 81 kemenangan dalam 324 misi tempur), sementara Schleinhege sendiri adalah peraih Ritterkreuz dengan 96 kemenangan udara


 Leutnant Hermann Schleinhege (Staffelkapitän 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54) dan Leutnant Hugo Broch (Flugzeugführer 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Broch tanggal 12 Maret 1945 setelah 79 kemenangan udara. Prestasinya terbilang istimewa karena terjadi di akhir-akhir perang dimana musuh begitu superior dan banyak pilot berpengalaman Jerman yang gugur atau ditarik dari front!

-----------------------------------------------------------------------------------

BRILLANTENTRÄGER (PERAIH BRILLANTEN)

 
Major Walter Nowotny adalah (7 Desember 1920 - 8 November 1944) adalah pilot Luftwaffe asal Austria yang tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama di dunia yang meraih 250 kemenangan udara! Selama karir militernya, dia mencatatkan total 258 kemenangan udara terkonfirmasi yang diraih dalam 442 misi tempur (ditambah lagi dengan 22 kemenangan lain yang tidak terkonfirmasi). Dari 258 kill tersebut, 255 diantaranya dibukukan di Front Timur, dan tiga dengan menggunakan salah satu pesawat jet pertama di dunia (Messerschmitt Me 262). Nowotny mencatatkan hampir semua kemenangannya saat menggunakan pesawat Focke-Wulf Fw 190, dengan hanya 50 buah yang diraihnya saat menggunakan Messerschmitt Bf 109. Dalam beberapa kesempatan, dia menjadi "ace in a day" (menembak jatuh setidaknya lima pesawat dalam satu hari), termasuk dua kali "double-ace in a day" (menembak jatuh setidaknya 10 pesawat) di musim panas tahun 1943! Deretan prestasi yang tidak main-main tersebut membuatnya dianugerahi medali Brillanten untuk Ritterkreuz-nya, menjadikan dia sebagai salah satu dari hanya 27 orang di seantero militer Jerman yang mendapatkan penghargaan setinggi itu. Setelah meraih kemenangan udaranya yang ke-250, Nowotny dilarang terbang oleh Panglima Luftwaffe Hermann Göring dan ditugaskan sebagai penguji coba pesawat jet Me 262. Dia sempat mencatatkan tiga kemenangan udara saat menggunakan pesawat ini, sebelum secara tragis terbunuh ketika pesawatnya jatuh akibat gagal mesin tak lama setelah Nowotny mencatatkan kemenangannya yang ke-258. Setelah kematiannya, unit pemburu Jagdgeschwader 7 "Nowotny" dinamakan berdasarkan namanya. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI

-----------------------------------------------------------------------------------

EICHENLAUBTRÄGER (PERAIH EICHENLAUB)

Major Horst Ademeit (8 Februari 1912 - 7 Agustus 1944) adalah mantan insinyur teknik yang kemudian menjadi jagoan udara Luftwaffe terkemuka dari Jagdgeschwader 54 (JG 54) "Grünherz" dengan 166 kemenangan udara dari 600+ misi tempur (146 diantaranya diraih di Front Timur). Dia meraih kemenangan pertamanya tanggal 18 September 1940 dalam Pertempuran Britania, sementara kemenangan yang ke-100-nya dicapai di Rusia tanggal 15 Januari 1944. Dalam sebuah kejar-mengejar dengan II-2 Shturmovik di garis belakang Soviet tanggal 7 Agustus 1944, Hauptmann Ademeit dinyatakan hilang dan tak pernah ditemukan kembali. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan menjadi Major. Medali-medali yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (7 September 1940) dan I.Klasse (5 September 1941); Flugzeugfährerabzeichen; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (8 Desember 1941); Deutsches Kreuz in Gold #1/33 (25 Februari 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 April 1943) mit Eichenlaub #414 (2 Maret 1944)

-----------------------------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)

 Leutnant Hugo Broch (Flugzeugführer 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 54) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Maret 1945 setelah 79 kemenangan udara. Pilot kelahiran  Januari 1922 ini (dan masih hidup sampai tulisan ini dibuat!) adalah juga seorang DKiGträger (peraih Deutsches Kreuz in Gold) yang diraihnya tanggal 17 Oktober 1943 sebagai Unteroffizier dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 54. Pengalaman tempur pertamanya adalah sebagai Kaczmarek (wingman) untuk Horst Ademeit (166 kemenangan, RK-EL) dan Heinrich "Bazi" Sterr (130 kemenangan, RK). Kemenangan pertamanya terjadi pada tanggal 7 Maret 1943 tapi sayangnya tidak terkonfirmasi. Kemenangan terkonfirmasi pertamanya adalah tanggal 13 Maret 1943. Dalam foto di atas dia memakai ledermantel (jaket kulit) dengan desain yang biasa dikenakan oleh pilot-pilot Luftwaffe


Sumber :
Buku "Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec 
Buku "Luftwaffe at War: Fighters over Russia" karya Manfred Griehl
Majalah "Luftwaffe im Focus" edisi no.1 tahun 2002 
Foto koleksi pribadi Sepp45
www.acesofww2.com
www.germandaggers.info
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.pilotenbunker.de
www.ww2f.com

No comments:

Post a Comment