Sunday, January 12, 2014

Foto 2. Gebirgs-Division





 
Latihan perang Gebirgsjäger-Regiment 137 (bagian dari 2. Gebirgs-Division) yang diselenggarakan di wilayah pegunungan Hunsrück dan Eifel, barat Jerman, bulan Januari 1940. Prajurit satu ini - yang bernama Rudi Margreiter - mengenakan pakaian dan peralatan lengkap, diantaranya adalah: rucksack (ransel), gasmaske (masker gas), spaten (sekop), seitengewehr (bayonet), patronentaschen (kantong peluru), munition (amunisi), senapan karabiner 98k, feldanzug mit keilhose und bergschuhen (seragam lapangan dengan celana panjang longgar dan sepatu gunung), serta wickelgamaschen (bingkap)


Oberstleutnant Mathias Kräutler (Kommandeur II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 137 / 2.Gebirgs-Division) menyempatkan diri untuk mempelajari peta menggunakan kartentaschenlupe (kaca pembesar), saat unitnya terjebak di tengah kemacetan dalam gerak maju ke Uni Soviet di musim panas tahun 1941. Kräutler sendiri adalah seorang perwira asal Austria yang otomatis menjadi anggota Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Nazi Jerman) saat negaranya melakukan "Anschluss" - alias penyatuan - dengan Jerman pada tahun 1938. Dia juga adalah veteran Perang Dunia Pertama yang pernah bertempur melawan tentara Kekaisaran Rusia di Front Timur. Kesannya begitu mendalam terhadap prajurit-prajurit yang menjadi musuhnya dalam pertempuran beberapa dekade sebelumnya ini: "Mereka adalah orang-orang sederhana yang dibesarkan dengan baik, selalu terlihat ceria walaupun sebagian besar dari mereka adalah orang-orang miskin, dan kamu bisa ngobrol dengan mudahnya kepada mereka layaknya sahabat lama," kenangnya, sebelum melanjutkan, "Dan inilah dia, sekarang yang menghadapi kami adalah orang-orang bersenjata lengkap yang berdisiplin tinggi serta dipimpin oleh perwira mereka secara brutal dalam setiap pertempuran." ('Blitzkrieg Unleashed' karya Richard Hargreaves halaman 202)


  Sekelompok prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) dari III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division di Norwegia, musim panas tahun 1942. Foto ini diambil oleh Hugo Krause, salah seorang anggota dari batalyon tersebut yang juga adalah seorang fotografer amatir. GJR136 dibentuk pada tanggal 1 Agustus 1938 dari mantan anggota Tyrol Jäger-Regiment, yang merupakan resimen Angkatan Darat Austria yang bermarkas di Innsbruck. Batalyon Ketiga sendiri dibentuk di Landeck, sementara Batalyon Keduanya saat itu masih belum ada. GJR136 lalu ditempatkan di bawah komando 2. Gebirgs-Division sampai dengan akhir perang. Tak lama setelahnya, II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 140 dipindahkan ke GJR136 dan pada tanggal 1 April 1940 dinamai ulang menjadi II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136. Unit pelatihan resimen adalah I.Bataillon / Gebirgsjäger-Ersatz-Regiment 136, yang kemudian dinamai ulang juga menjadi Reserve-Gebirgsjäger-Regiment 136. 2. Gebirgs-Division memulai aksinya di Polandia pada bulan September 1939, diikuti oleh Norwegia pada musim panas 1940. Hanya beberapa elemen dari GJR136 yang terlibat dalam kampanye militer di Norwegia, utamanya adalah dua kompi yang secara khusus mendapat pelatihan parasut dan kemudian diterjunkan (satu kompi masing-masing) di kota Tromsø, tak lama setelah Norwegia menyerah pada bulan Juni 1940. Hal ini tetap digolongkan sebagai penerjunan operasional sehingga mereka yang terlibat mendapatkan Heeres-Fallschirmschützen-Abzeichen (Medali Terjun Payung Angkatan Darat). Dari musim panas 1940 s/d Juni 1941, GJR136, bersama dengan unit-unit yang tergabung dalam Gebirgskorps Norwegen, mendapat tugas penjagaan di Norwegia Utara. Korps Gunung tersebut kemudian melintasi perbatasan Norwegia/Finlandia pada tanggal 22 Juni 1941 dan seminggu kemudian memasuki wilayah Uni Soviet dengan tujuan mencapai wilayah Murmansk. Hal itu tak pernah terjadi, dan pada musim gugur 1941 kedua belah pihak "diam ditempat masing-masing" dalam peperangan statis yang berlangsung selama tiga tahun, yang hanya berjarak 30-40 kilometer dari kota pelabuhan tersebut. Pada tanggal 7 Oktober 1944 pihak Soviet melancarkan serangan besar-besaran melawan apa yang sekarang dinamakan sebagai XIX. Gebirgskorps (terdiri dari 2. dan 6. Gebirgs-Division serta beberapa unit lain yang lebih kecil). Ofensif ini membuat Jerman menarik mundur pasukannya sampai ke Norwegia, yang berlangsung selama tiga minggu sampai akhirnya kedua belah pihak menghentikan kontak senjata sekitar 160 kilometer didalam wilayah Norwegia. 2. Gebirgs-Division kemudian ditarik mundur ke Eropa Daratan dimana mereka bertempur sampai dengan akhir perang. GJR136 mempunyai satu orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz): Hauptmann Otto Stampfer, yang mendapatkannya pada tanggal 23 Juli 1942 saat bertugas di III./GJR136. Selain Ritterkreuz Stampfer, resimen tersebut juga mempunyai delapan orang peraih Deutsches Kreuz in Gold serta satu orang peraih Ehrenblattspange

 ---------------------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)

 Major im Generalstab Klaus Düwell (3 Maret 1917 - 15 Februari 1998) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 19 November 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 12.Kompanie / Gebirgsjäger-Regiment 137 / 2. Gebirgs-Division. Dia ditangkap oleh tentara Amerika bulan Mei 1945 dan baru dibebaskan tahun 1946. Medali-medali lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Oktober 1939) dan I.Klasse (22 Juli 1941); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (30 Agustus 1941); Nahkampfspange in Bronze (12 Agustus 1944); dan Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (11 Mei 1942)


Oberstleutnant Otto Stampfer (13 Januari 1913 - 5 Februari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942 sebagai Hauptmann dan Führer III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division. Aksi yang membuatnya diganjar oleh medali prestisius tersebut kemudian disebutkan dalam pengumuman harian Divisionskommandeur Generalmajor Georg Ritter von Hengl tertanggal 26 Juli 1942: "Führer dan Panglima Tertinggi Wehrmacht telah menganugerahkan Ritterkreuz untuk Hauptmann Stampfer. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk memberi selamat secara pribadi - atas nama seluruh anggota 2. Gebirgs-Division - kepada perwira luar biasa satu ini, yang telah teruji dalam begitu banyak pertempuran. Di musim panas tahun lalu, Hauptmann Stampfer telah memimpin 12. Kompanie dengan penuh keberanian sekaligus penuh perhitungan. Meskipun kompinya menderita korban besar dalam pertempuran di kamp Bolischaja Liza beberapa hari sebelumnya, tapi dia masih mampu untuk memimpin anakbuahnya dalam menyerbu Bukit 200 yang strategis dalam sebuah serangan yang berani. Setelah Hauptmann Stampfer mengambil alih komando III./Gebirgsjäger-Regiment 136 di bulan April 1942, dia diperbantukan di Kampfgruppe Penanen dengan tujuan untuk membantu menguasai kamp Soviet di wilayah Luttojoki. Dengan semangat ofensif yang patut dijadikan contoh, batalyon pimpinannya berhasil menduduki kamp yang dipertahankan dengan kuatnya tersebut, di bawah kepemimpinan langsung sang komandan. Dalam prosesnya, mereka mampu merebut 41 buah bunker / posisi pertahanan, sekaligus memusnahkan satu kompi pasukan elit Soviet sampai manusia yang terakhir. Setelah istirahat singkat, batalyon tersebut kemudian digunakan kembali di akhir bulan April. Sebagai bagian dari Kampfgruppe Hofmeister, mereka memegang peranan penting dalam menghancurkan Brigade Ski-Rusa ke-4 dan 6 Rusia. Pemberian medali perang tertinggi Jerman tersebut adalah sebagai sebuah penghargaan yang layak atas prestasi luar biasa yang telah ditorehkan oleh Hauptmann Stampfer, meskipun hal tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota III./Gebirgsjäger-Regiment 136 yang telah sama-sama membuktikan ketangguhannya. Divisi ini merasa sangat bangga terhadap Ritterkreuzträger-nya yang termuda, yang menjadi anggota ke-5 dari 2. Gebirgs-Division yang mendapatkan medali setinggi itu". Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Otto Stampfer: DRL Sportabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Infanterie-Sturmabzeichen

------------------------------------------------------------------------

 Foto koleksi pribadi TrevorR ini memperlihatkan Oberleutnant Helmut Wolfgang Pohl yang berasal dari Gebirgs-Pionier-Battalion 82 / 2.Gebirgs-Division. Perwira kelahiran 13 September 1917 tersebut bergabung dengan Wehrmacht tanggal 5 November 1937 dan memulai tugas aktif tanggal 25 Agustus 1939. Dia berpartisipasi dalam invasi ke Polandia (6-24 September 1939) sebagai pimpinan unit radio, kemudian dikirim ke Front Barat (10 Oktober 1939 - 30 Maret 1940) dan bertugas di Prancis dari 26 Agustus 1940 s/d 10 Januari 1941, juga dengan fungsi yang sama. Pada tanggal 2 Juni 1941 Pohl ditransfer ke Sturmboot Kommando 901 dan bertugas di unit tersebut sampai tanggal 29 Juli 1943 ketika pindah tempat kerja di Gebirgs-Pionier-Battalion 82. Selama karir militernya dia selalu mengabdi di unit Pionier (Zeni) dan bertempur di wilayah Polandia, Prancis, Rusia, Finlandia dan Norwegia. Dua kali dia dihukum karena ketahuan mabok di depan umum dan di depan perwira yang lebih tinggi, dua kali dia mendapatkan hukuman rumah, dan dua kali pula dia tertangkap saat sedang jalan-jalan di luar sehingga harus dikawal untuk pulang kembali ke rumah hukumannya! Meskipun begitu, sang perwirz Zeni bukanlah seorang pengecut dalam pertempuran, terbukti dari medali-medali yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 September 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz (24 September 1941, atas luka yang dideritanya tanggal 30 Agustus 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (11 Maret 1945); serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (6 Maret 1945)



Sumber :
Buku "Blitzkrieg Unleashed: The German Invasion of Poland, 1939" karya Richard Hargreaves
www.de.metapedia.org
www.en.wikipedia.org

www.oakleafmilitaria.com
www.tracesofwar.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

No comments:

Post a Comment