Tuesday, March 4, 2014

Foto Penyeberangan Sungai dan Jembatan


"Segerombolan" Panzerkampfwagen I dari 1. Panzer-Division melintasi sungai dalam sebuah latihan perang yang diadakan pada tahun 1937. Tank jenis ini pada awalnya diperuntukkan sebagai tank latihan demi memperkenalkan unit lapis baja (Panzertruppen) Jerman yang baru dibentuk akan model peperangan dengan menggunakan kendaraan lapis baja. Pada kenyataannya, dia digunakan dalam pertempuran mulai dari Perang Saudara Spanyol (1936-1939), penyerbuan ke Polandia (1939), penyerbuan ke Prancis dan Negara-Negara Bawah (1940), serta penyerbuan ke Rusia (1941). Panzer I ikut diekspor juga ke negara-negara lain (Spanyol, Bulgaria, Hungaria, Republik Nasionalis Cina), dan tercatat masih digunakan oleh Angkatan Bersenjata Spanyol setidaknya sampai dengan tahun 1954!



Setelah melintasi hutan dan pegunungan yang menjadi “sajian utama” di perbatasan Slovakia dan Polandia, wilayah di selatan Polandia umumnya datar dengan banyak sungai besar serta kecil dan juga jurang sehingga menjadikan sebuah rintangan alam bagi para Gebirgsjäger yang bergerak melewatinya, September 1939. Foto ini memperlihatkan saat sekelompok Gebirgsjäger berusaha melintasi sebuah sungai kecil dengan kuda dan bagal yang membawa serta gerobak infanteri dari jenis If.8. Di latar belakang, di kaki pegunungan, kita bisa melihat barisan panjang pasukan gunung Jerman yang sedang bergerak maju. Perhatikan simbol Edelweiss berwarna putih yang dicat di gerobak infanteri yang menandakan bahwa pasukan ini berasal dari 1. Gebirgs-Division


 Dengan diawasi oleh tatapan mata Führer mereka Adolf Hitler yang melihat melalui teropong, para prajurit dari 3. Infanterie-Division beristirahat sebentar setelah menyeberangi Sungai Vistula di sebelah selatan Kulm, 4 September 1939. Vistula (atau Weichsel bagi orang-orang Jerman) merupakan sungai terbesar di Polandia, dan airnya bersumber dari Barania Góra yang terletak di Pegunungan Beskidy, Polandia selatan. Alirannya kemudian melewati kota-kota terbesar di negara tersebut (seperti Krakow dan Warsawa) sebelum akhirnya bermuara di Laut Baltik di dekat Danzig/Gdańsk. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan dalam buku "Mit Hitler in Polen" (Bersama Hitler di Polandia) karya fotografer pribadi sang Führer, Heinrich Hoffmann, dengan caption asli berbunyi: "Übergang über die Weichsel: Polnischer Boden wurde in harten Eilmärschen erkämpft - nur kurz ist die Rast!" (Setelah menyeberangi hulu Sungai Vistula: tanah Polandia diperjuangkan melalui perjalanan darat yang berat - istirahat seringkali hanya sebentar saja!)



 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee pimpinan Generaloberst Wilhelm List di wilayah  Jarosław (sebelah utara Przemyśl/Polandia). Prajurit-prajurit tersebut menyeberangi sungai dengan menggunakan Pionierbrücke (Jembatan Zeni) karena jembatan aslinya sudah dihancurkan oleh pasukan bertahan Polandia yang mundur

 
Dalam salah satu rangkaian tur ke front pertempuran di Polandia, pada tanggal 15 September 1939 Adolf Hitler berangkat dari Gogolin menuju Jarosław dengan menggunakan pesawat terbang untuk mengunjungi markas 14. Armee pimpinan Wilhelm List. Disana dengan bangga dia menyaksikan prajurit-prajuritnya - yang berasal dari dua divisi Wehrmacht - melintasi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), sementara Generaloberst Wilhelm List sendiri ikut menonton di belakang Hitler, diikuti oleh Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt)


 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee pimpinan Generaloberst Wilhelm List di wilayah  Jarosław, Polandia. Di sebelah Hitler berdiri General der Infanterie Ernst Busch (Kommandierender General VIII. Armeekorps), sementara di belakangnya adalah Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht). Kedua jenderal ini sama-sama mempunyai postur tinggi besar!


 Adolf Hitler menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee pimpinan Generaloberst Wilhelm List di wilayah  Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans von Obstfelder (Kommandeur 28. Infanterie-Division), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Infanterie Ernst Busch (Kommandierender General VIII. Armeekorps), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht). Di latar belakang tampak barisan panjang kereta berkuda Wehrmacht yang sedang menyeberangi jembatan ponton


 Adolf Hitler menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee pimpinan Generaloberst Wilhelm List di wilayah  Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Infanterie Ernst Busch (Kommandierender General VIII. Armeekorps), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Foto ini diambil dari buku "Von Lemberg bis Bordeaux: Fronterlebnisse eines Kriegsberichters" karya Leo Leixner


 Adolf Hitler menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah  Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), SS-Obersturmbannführer Prof.Dr.-med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des Führers und Reichskanzler). Foto oleh Heinrich Hoffmann


 Adolf Hitler dan para petinggi Jerman menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah  Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretär und Chef der Reichskanzlei), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht). Nyelip diantara Hitler dan Keitel kemungkinan adalah Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)



Adolf Hitler dan para petinggi Jerman menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah  Jarosław, Polandia. Sebagai identifikasinya: 1.SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), 2.Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), 3.SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretär und Chef der Reichskanzlei), 4.Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 5.Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), 6.General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), 7.Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt), 8.Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), dan 9.Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier). BTW, kendaraan perang yang nampak dalam foto ini adalah kereta If.5 (Typ 36) yang ditarik kuda dengan MG34 ganda, yang mempunyai fungsi utama sebagai Flak (senjata anti pesawat udara)


 Adolf Hitler dan para petinggi Jerman menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah  Jarosław, Polandia. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Alat perang yang sedang ditarik oleh truk di sebelah kanan adalah Howitzer sFH18 howitzer kaliber 150mm dengan meriam yang sudah dicopot. Foto oleh Heinrich Hoffmann


 Adolf Hitler dan para petinggi Jerman menyaksikan prajurit-prajurit dari dua divisi Wehrmacht menyeberangi Sungai San yang berada di wilayah Galicia (sebelah tenggara Polandia dan barat Ukraina), 15 September 1939. Foto ini diambil saat sang Führer mengunjungi markas 14. Armee di wilayah  Jarosław, Polandia. Satu baris dengan Hitler, dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretär und Chef der Reichskanzlei), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Selain itu, terdapat pula SS-Obersturmbannführer Prof.Dr.-med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt) yang berada ketiga dari kiri, menghadap ke kanan. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku "Mit Hitler in Polen" (Bersama Hitler di Polandia) karya fotografer pribadi sang Führer, Heinrich Hoffmann, dengan caption asli berbunyi: "Ostmärkische Soldaten gehen über den San" (Prajurit-Prajurit Ostmark menyeberangi San)


 Jarang-jarang kan melihat Erwin Rommel memakai feldmütze (topi lapangan) dan bukannya schirmmütze (topi visor)? Tapi lebih jarang lagi melihat dia mendayung! Perhatikan bahwa mereka tidak sedang berolahraga melainkan sedang dalam kampanye penyerbuan Jerman ke Prancis tahun 1940. Rommel - sebagai seorang perwira tinggi dan komandan divisi - memilih untuk mendayung sendiri menyeberangi sungai di wilayah musuh daripada harus ongkang-ongkang kaki sambil menyuruh bawahannya yang mendayung!


Yugoslavia, April 1941: Para prajurit dari 294. Infanterie-Division dan sebuah unit SS yang tak dikenal bergerak dari Novi Sad menuju Petrovaradin dengan menyeberangi sungai Danube menggunakan kapal feri, diantara jembatan Kraljevića Tomislava (tampak dalam foto) dan jembatan Kraljevića Andreja (di belakang fotografer) yang sama-sama telah hancur setelah diledakkan oleh pasukan Yugoslavia yang mundur demi untuk memperlambat gerak maju tentara Jerman. Penyeberangan ini diperhatikan dengan seksama oleh pasukan Hungaria, sang penguasa baru wilayah Bačka (sisa dari Vojvodina dibagi dua antara Kroasia, yang menduduki Syrmia, dan etnis Jerman lokal, yang mengambil alih wilayah Banat). Hanya berselang beberapa bulan kemudian, di tempat dan sungai yang sama, ratusan mayat warga Novi Sad (kebanyakan berasal dari etnis Slav dan Yahudi) akan terbawa oleh arus. Mereka menjadi korban kekejaman pasukan pendudukan Hungaria di lokasi-lokasi yang berdekatan



 Unternehmen Barbarossa, musim panas tahun 1941. Foto berwarna ini memperlihatkan sebuah perahu penyeberangan yang dibuat dari 8-tonne Brückengerät B (Bridge Equipment B). Kendaraan yang diangkut adalah ranpur Beute BA 10 tanpa turet hasil rampasan dari Soviet, yang biasa digunakan sebagai traktor penarik. Bruckengerat B adalah salah satu dari jenis jembatan ponton Wehrmacht yang paling banyak digunakan. Unit Pionier (Zeni) yang membawa jembatan ini dilengkapi dengan truk-truk dan kendaraan derek untuk menarik trailer pembawa ponton, papan kayu, motorboat, dan perlengkapan lainnya. 16 bagian ponton yang terbuat dari besi diperlukan untuk membuat satu jembatan utuh, baik secara berpasangan atau satu-satu. Bila digunakan secara berpasangan, maka panjangnya adalah 54 meter dengan kapasitas 16 ton, sementara bila digunakan secara satuan maka panjangnya adalah 83 meter dengan kapasitas 8 ton. Bagian dek dilengkapi dengan undakan besi dan pagar trotoar yang terbuat dari 26 buah papan kayu. Terdapat juga delapan buah bagian penopang yang terdiri dari papan jalan yang diperkuat dengan tiang besi yang bisa disesuaikan ukurannya, masing-masing dengan tiga kaki penguat. Hal ini memungkinkan penyambungan jembatan dengan perahu terapung ketika pinggiran sungai terletak lebih tinggi dibandingkan dengan jembatan pontonnya, atau ketika permukaan air di dekat pinggiran sungai terlalu dangkal untuk mampu mengapungkan ponton. Jembatan ini juga dapat menyesuaikan diri manakala sungai meluap atau menyurut. Beberapa tipe perahu penghubung bisa dibuat dengan menggunakan perlengkapan yang sama, dengan sebuah trailer dengan kabel difungsikan khusus untuk menarik jembatan ini maju-mundur. Setengah-ponton mempunyai panjang 3,5 meter dan lebar 1,5 meter. Sebuah perahu penghubung yang mempunyai kapasitas 4 ton memerlukan dua buah setengah-ponton serta satu buah bagian dek jembatan, sementara perahu ganda dengan kapasitas 8 ton memerlukan empat setengah-ponton serta dua dek, dan perahu kapasitas 16 ton menggunakan dua ponton penuh serta dua dek. jembatan ponton penuh Brückengerät B 8 ton atau versi perahu penghubung 16 ton-nya mampu menopang dan membawa semua jenis kendaraan yang bisa ditemukan di sebuah divisi infanteri Jerman atau divisi panzer awal perang, termasuk sebuah Panzer IV, meriam howitzer kaliber 150mm, dan halftrack penarik. Foto ini sendiri pertama kali dipublikasikan pada tahun 1942 dalam buku "Das Heer im Grossdeutschen Freiheitskampf" (Angkatan Darat dalam Pertempuran Akbar Jerman untuk Kebebasan) yang diterbitkan oleh Oberkommando des Heeres (OKH) untuk pasaran remaja Jerman



 Prajurit infanteri Jerman berjuang menyeberangi rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran sungai Don dalam gerak maju 6. Armee menuju Stalingrad, musim panas tahun 1942. Mereka menggunakan perahu karet (Schlauchboote) kecil yang berukuran tiga meter dan mampu menampung tiga orang, juga dibantu oleh perahu-perahu kayu yang "dipinjam" dari penduduk lokal. Dua orang awak senjata anti-tank terlihat menumpang di salah satu perahu dengan membawa serta Panzerbüchse PzB.39 7,92mm (Büchse biasanya diterjemahkan sebagai "kontainer", tapi dapat pula berarti "senjata api" dalam ejaan lama). Di perahu lainnya ikut mendarat penembak senapan mesin MG-34 7,92mm dan diikuti oleh Gruppenführer-nya (pimpinan tim) yang memegang senapan mesin ringan MP-40 9mm serta terakhir adalah asisten gunner


Prajurit infanteri dari tepi barat sungai Don memperhatikan bargas-bargas yang membawa meriam howitzer lapangan ringan IeFH.18 10,5cm ke tepi sungai satunya lagi. Hanya dalam waktu beberapa hari meriam-meriam artileri ini akan langsung digunakan untuk menghancurkan posisi-posisi artileri dan kendaraan Soviet di seberang sungai Volga. Jumlah ponton yang digunakan untuk membuat bargas semacam ini sama banyaknya dengan yang digunakan untuk membuat jembatan apung


 Halftrack Schützenpanzerwagen Sd.Kfz.251/1 dari Panzergruppe Kleist dalam gerak maju ke Stalingrad, musim panas 1942. Kendaraan-kendaraan ini kemungkinan besar berasal dari 1. Panzer-Division yang berada di bawah Panzergruppe pimpinan Generalfeldmarschall Ewald von Kleist tersebut. Huruf "K" berwarna putih di bagian belakang kanan menandakan bahwa dia berada di bawah Panzergruppe Kleist, sementara di bagian kirinya adalah marking taktis dari kompi Panzergrenadier. Sebelum gerak maju ke Stalingrad dimulai, Hitler meyakinkan Kleist bahwa Panzergruppen-nya akan diberi prioritas utama dalam mendapatkan suplai minyak bahan bakar dari Kaukasus. Pada kenyataannya gerak maju Kleist banyak terhambat oleh lambatnya pasokan suplai pada unit bermotornya


 Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Koltzenburg dan memperlihatkan sebuah kereta perbekalan yang ditarik oleh kuda milik satu kompi Grenadier Heer yang dengan susah payah menyeberangi sebuah sungai di Rusia, musim panas tahun 1942. Foto ini cocok dijadikan sebagai contoh ilustrasi untuk menolak "mitos" pasukan lapis baja Wehrmacht yang perkasa dan hampir semuanya adalah unit kendaraan bermotor. Pada kenyataannya, dalam Perang Dunia II tak ada kekuatan lain yang berseteru yang begitu menggantungkan keberlangsungannya pada "pasukan kuda" selain Jerman. Sebuah divisi infanteri standar biasanya diperkuat oleh 3.635 ekor kuda plus 895 kereta penarik yang terbuat dari kayu! Tidak kurang dari TIGA JUTA ekor kuda dan bagal yang digunakan oleh pasukan Jerman selama kurun waktu tahun 1939 sampai dengan tahun 1945. Hal ini menyebabkan masalah logistik yang seakan tak ada habisnya, terutama di medan perang Front Timur dan di Prancis (tahun 1944). Di pihak lain, perlu diingat bahwa hanya 10% jalan di Rusia yang berada dalam kondisi "normal" sehingga kuda sangat dibutuhkan untuk membantu menerobos medan cross-country atau menarik kendaraan bermotor yang terjebak oleh lumpur


Setelah mengikuti pelatihan operasi Tiger bersama dengan Panzer-Ersatz-Abteilung 500 di Ploermel (Bretagne, Prancis Selatan) selama tiga bulan, pada bulan Mei 1943 Leutnant der Reserve Otto Carius ditugaskan sebagai Zugführer (Kepala Peleton) di 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 502. Panzerkampfwagen VI Tiger pertama yang dikomandaninya masih belum mendapatkan "turmnummer" (nomor turet), meskipun tak lama kemudian diberi jatah nomor "213" yang menunjukkan bahwa tank tersebut merupakan kendaraan ketiga dari peleton pertama kompi kedua. Perhatikan bahwa Tiger-nya masih memakai cat polos bawaan pabrik dan belum dibaluri kamuflase sesuai dengan kebutuhan, apalagi zimmerit (pasta anti-magnetik). Palka komandannya juga masih mempunyai siluet tinggi 


Sumber :
Buku "Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter
Buku "Mit Hitler in Polen" karya Heinrich Hoffmann
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Tigers in the Mud" karya Otto Carius
Foto koleksi NARA Archives
Foto koleksi pribadi Thomas E. Nutter
www.bandenkampf.blogspot.com
www.instahlgewittern.com 
www.wehrmacht-awards.com 
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

No comments:

Post a Comment