Wednesday, April 23, 2014

Foto 3. Gebirgs-Division





 Prajurit-prajurit Gebirgsjäger dari 3. Gebirgs-Division yang berkumpul di lapangan sebuah desa di Slovakia ini bersiap-siap untuk melakukan perjalanan jauh menuju Polandia bersama dengan pasukan lainnya dari XVIII.Armeekorps / 14.Armee Jerman, September 1939. Sebuah divisi Gebirgsjäger standar di tahun 1939 terdiri dari 17.000 orang prajurit bersama sekitar 900 kendaraan bermotor, 450 sepeda motor, 1.110 kereta yang ditarik kuda, dan 5.300 kuda serta bagal


Foto ini pertama kali dimuat dalam buku "Narvik im Bild" terbitan tahun 1941 karya Gerd Röttger, dan memperlihatkan Generalleutnant Eduard Dietl (Kommandeur 3. Gebirgs-Division) bersama dengan prajurit-prajurit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung) pimpinannya. Mereka semua mengenakan topi khas yang dinamakan Bergmütze (Topi Gunung), yang dihiasi oleh pin berbentuk bunga Edelweiss di bagian pinggirnya. Topi jenis ini begitu populernya di kalangan prajurit Jerman sehingga pada tahun 1943 diadopsi sebagai topi umum pasukan Wehrmacht dan SS dengan nama Feldmütze M43 (Topi Lapangan Model 1943). Atas jasa-jasanya dalam invasi Jerman atas Norwegia, pada tanggal 9 Mei 1940 Jenderal Dietl dianugerahi medali militer bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, disusul oleh Eichenlaub tanggal 19 Juli 1940 (yang terakhir sebagai Kommandierender General Gebirgskorps "Norwegen"). Dia tercatat sebagai orang pertama dari 863 orang di seantero Angkatan Bersenjata Jerman yang dianugerahi Eichenlaub, yang merupakan medali tingkat kedua dari Ritterkreuz




Sesi foto terkenal yang memperlihatkan para Gebirgsjäger (sebagian besar memakai anorak bolak-balik) dari 3. Gebirgs-Division di sebuah parit di medan tempur Nikopol, Ukraina, bulan Desember 1943. Terlihat ekspresi "kucel" di wajah-wajah mereka, dengan semuanya memanjangkan jenggot dan cambang yang biasa disebut dengan penuh kebanggaan sebagai "Jägerbart" (janggut pemburu). Jenggot semacam ini memang identik dengan Gebirgsjäger (ingat Julius Ringel!), dan ada satu kalimat terkenal saat itu yang pas untuk menggambarkannya: "Bärtig und rauhbeinig, naturnah und gefühlvoll, aufsässig und treu - das ist der typische Gebirgsjäger; immer bereit, für seine Bergkameraden den letzten Einsatz zu wagen" (Berjanggut, kasar dan siap-sedia, berpembawaan baik dan ekspresif, pemberontak dan setia - inilah tipikal Gebirgsjäger. Selalu siap sedia mengorbankan nyawanya demi rekan gunung seperjuangannya)


----------------------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER

Hauptmann Wolfhart Wicke (25 September 1919 - 13 Agustus 1944) adalah anak dari seorang penasihat pendidikan di Oberursel bernama Arnold Wicke. Wicke junior dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 8 Februari 1943 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Chef 5.Kompanie / I.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 144 / 3.Gebirgs-Division / Heeresgruppe Don. "Seelower Tageblatt" edisi 13 Februari 1943 menyebutkan tentang alasan penganugerahan medali berfengsi tersebut: Dalam pertempuran di wilayah Don pada akhir bulan Desember 1942, Wicke dengan cepat mengambil alih pertahanan pasukan Jerman saat unitnya mendapat serangan gencar dari Tentara Merah, yang sebelumnya telah didahului oleh bombardir masif artileri musuh. Pertahanannya yang solid bukan hanya menghindarkan posisi pertahanannya digulung oleh lawannya, tapi juga sekaligus menghancurkan satu batalyon Soviet yang berhadapan dengannya! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Wicke: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber


Obergefreiter Josef "Sepp" Allerberger (26 Desember 1924 - 1 Maret 2010) adalah sniper Jerman terkenal yang berasal dari II.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 144 / 3.Gebirgs-Division yang mempunyai 257 korban terkonfirmasi. Dia lahir di Austria dan merupakan anak dari seorang tukang kayu biasa. Pada bulan Juni 1943 dia dikirim ke Front Timur sebagai penembak senapan mesin. Setelah terluka ringan dalam Pertempuran Stavropol, Allerberger belajar menggunakan senapan Mosin Nagant 91/30 dengan teleskop 3.5x PU saat dalam masa perawatan. Ketika dikirim untuk mengikuti pelatihan scharfschütze di Seetaleralpe, dia sudah membukukan 27 korban dengan senapan tersebut! Dia kemudian menggunakan senjata yang lebih "resmi" sebagai andalannya, yaitu Karabiner 98k varian sniper dengan teleskop 4x pembesaran serta Gewehr 43 dengan teleskop ZF4 4x dan MP40 untuk pertempuran jarak dekat. Pada saat beraksi, Allerberger biasa menggunakan teknik "payung" sesuai dengan didikan yang diterimanya. Teknik ini mengharuskan si sniper untuk memasang perisai di depannya yang berbentuk dedaunan untuk menyamarkan posisinya. Rangka kamuflasenya sendiri mudah dibongkar pasang serta ringan sehingga bisa dibawa kemana-mana. Allerberger mengaku bahwa tentara Rusia biasa mengkanibalisasi rekannya yang telah tewas dan mempunyai metode super brutal dalam hal penyiksaan sniper Jerman yang tertangkap. Berdasarkan memoar yang diterbitkannya setelah perang, Allerberger mengklaim bahwa dia telah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes oleh Generalfeldmarschall Ferdinand Schörner (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) pada tanggal 20 April 1945, tapi tidak ada bukti tertulis dari pernyataannya tersebut. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Scharfschützenabzeichen in Gold


----------------------------------------------------------------------------

DKiGTRÄGER

Oberfeldwebel Johann Schmidt dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 26 Desember 1943 sebagai Feldwebel dan Zugführer di 2.Kompanie / Gebirgs-Pionier-Bataillon 83 / 3.Gebirgs-Division. Dari foto yang telah mendapat pewarnaan masa perang ini, kita bisa mengetahui medali apa saja yang telah diterimanya selain DKiG: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Silber; serta Nahkampfspange in Silber. Schmidt juga mengenakan bergmütze (topi gunung) di kepalanya, dengan lambang khas bunga Edelweiss di bagian samping


Sumber :
Buku "Hitler's Mountain Troops 1939-1945" karya Ian Baxter
www.emedals.com
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment