Saturday, May 17, 2014

Foto 305. Infanterie-Division



"So machen wir's: 1. Zug link, 2. Zug rechts!" Oberleutnant Friedrich Winkler (pangkat terakhir Hauptmann) dari 6.Kompanie/Infanterie-Regiment 577/305. Infanterie-Division memberi perintah kepada para Gruppenführer dari batalyonnya yang berkumpul di dekat pabrik senjata "Barrikady", sektor utara Stalingrad, tanggal 16 Oktober 1942 selama berlangsungnya Unternehmen Hubertus. Foto oleh Kriegsberichter Heine. Di foto atas, perhatikan bahwa perwira di kiri (memakai stahlhelm dengan pola kamuflase Amoeba M38 Soviet sebagai covernya) membawa senapan mesin PPSh-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina) hasil rampasan dari tangan Soviet. Dalam foto ini Winkler mengenakan fernglas (teropong) 6x30 dengan cover pelindung mata yang terbuat dari bahan kulit, juga "Y" strap pendukung ikat pinggang yang mulai digunakan dari bulan November 1939. Di seragamnya juga tercantol "blech" (timah) atau "Lametta" (bling-bling murahan) - seperti yang biasa disebut oleh Landser - yang terdiri dari Infanterie-Sturmabzeichen, Verwundetenabzeichen in Schwarz (bagian hitamnya sudah banyak terkelupas) dan Eisernes Kreuz I.Klasse (yang sebagiannya patah). BTW, prajurit Wehrmacht yang memakai pita medali segambreng dan penghargaan lainnya biasa diolok-olok sebagai "Bandhändler" (Penjual Pita)!


Sekarang kita melihat perwira yang sama yang ada di foto sebelumnya (bersama dengan Oberleutnant Friedrich Winkler), yang difoto bersama dengan senapan mesin PPSh-41 (Pistolet-Pulemyot Shpagina) buatan Rusia di tangannya. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Heine ini kemungkinan besar diambil di waktu yang sama atau tidak berjauhan, yang terlihat dari samanya pula helm yang dikenakan oleh si perwira, yang memakai cover pola kamuflase Amoeba M38 Soviet. Dia adalah Hauptmnn Dipl.-Ing. Wilhelm Traub, Kommandeur Pionier-Bataillon 305/305.Infanterie-Division


Hauptmnn Dipl.-Ing. Wilhelm Traub (Kommandeur Pionier-Bataillon 305 / 305.Infanterie-Division) berfoto di dekat pabrik senjata "Barrikady", sektor utara Stalingrad, tanggal 16 Oktober 1942 selama berlangsungnya Unternehmen Hubertus. Sebuah stern (pip) telah hilang di schulterklappen (tanda pangkat bahu) kanannya. Dia juga mempersenjatai diri dengan senapan mesin ringan PPSh-41 7.62mm hasil rampasan dengan magasin berisi 71 peluru. Pasukan Soviet biasa menyebutnya sebagai "Finka", yang berarti "wanita" dalam bahasa Finlandia, dan kadang-kadang tentara Jerman pun menggunakan julukan yang sama meskipun bahasa resmi Wehrmacht-nya adalah MP.717(r). Senjata satu ini digunakan oleh pasukan Hitler karena dianggap mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan senjata Jerman dari jenis yang sama dalam hal kehandalannya, tahan banting, dan kapasitas magasin yang lebih besar. Kelemahannya berada pada daya penetrasinya yang lemah bila dihadapkan dengan pintu atau dinding tebal. Alasan utama penggunaannya adalah menambah tembakan otomatis menjadi lebih lama dengan lebih banyak peluru

Hauptmann Friedrich Konrad Winkler dilahirkan tanggal 22 Agustus 1909 di Worms (salah satu kota tertua Jerman yang berada di pinggir sungai Rhine). Dia adalah seorang prajurit profesional yang telah 12 tahun bertugas di AD Jerman (biasanya diberi julukan sebagai "Zwölfender"). Winkler dipromosikan menjadi Oberleutnant tanggal 1 November 1941, dan disusul dengan Hauptmann tanggal 1 Desember 1942. Pada pertengahan tahun 1942, dia ditransfer ke 305. Infanterie-Division dari unit sebelumnya, Infanterie-Regiment 56. Pada awalnya dia bertugas di Stabskompanie dari Infanterie-Regiment 577 (diganti menjadi Grenadier-Regiment 577 mulai 15 Oktober 1942), tapi kemudian Winkler dikasih tanggungjawab sebagai Chef 6.Kompanie di resimennya dalam pertempuran di pabrik senjata Barrikady yang berada di utara Stalingrad. Grenadier-Regiment 577 hancur lebur di kota tersebut bulan Januari 1943, dan Winkler ditangkap sebulan kemudian. Tak lama setelahnya dia meninggal dalam tahanan Soviet di kamp Beketowka tanggal 8 Februari 1943 di usia 34 tahun. Dari foto ini pula kita bisa melihat medali-medali yang telah diraihnya: Infanterie Sturmabzeichen in Silber, Eisernes Kreuz I klasse, Eisernes Kreuz II klasse (meskipun tidak terlihat dalam foto ini, tapi sudah menjadi kewajiban bagi seorang prajurit Jerman yang dianugerahi EK I klasse untuk mendapatkan II klasse-nya terlebih dahulu), Verwundetenabzeichen in Silber, Ostmedaille, dan Kriegsverdienstkreuz II klasse (dua yang terakhir diwakili oleh baris pita di atas saku). Seperti yang bisa anda lihat, Infanterie Sturmabzeichen-nya patah. Ternyata pula, mematahkan Infanterie Sturmabzeichen biasa dilakukan oleh para veteran Stalingrad sebagai indikasi (sekaligus kebanggaan) bahwa mendapatkan medali tersebut di Stalingrad mempunyai level yang jauh lebih tinggi daripada mendapatkannya di tempat lain!


Setelah pertempuran berat yang berlangsung di bulan Oktober 1942, 305. Infanterie-Division mampu menguasai blok-blok perumahan yang berada di sisi barat-laut Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah) dan, dalam gerak maju lanjutan ke arah barat, blok-blok di wilayah grid area 96d. Dari titik ini, divisi tersebut melakukan serangannya ke arah barat


 Selama berlangsungnya pertempuran untuk memperebutkan bagian utara kota Stalingrad, Rudolf Freigang mengambil beberapa buah foto yang memperlihatkan serangan 305. Infanterie-Division terhadap Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah). Foto ini memperlihatkan saat prajurit-prajurit dari divisi tersebut bergerak maju melalui jalanan diantara blok-blok perumahan (grid area 94) yang berdampingan dengan pabrik

--------------------------------------------------------------------------------

DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)


KURT OPPENLÄNDER (12 APRIL 1942 – 1 NOVEMBER 1942)
Generalleutnant Kurt Oppenländer (11 Februari 1892 - 17 Maret 1947). Dia digadang-gadang sebagai salah satu komandan lapangan terbaik yang dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II. Di tahun 1942 dia telah mendapatkan medali Ritterkreuz, Deutsches Kreuz in Gold serta Anerkennungsurkunde sebagai bukti kepiawaiannya dalam memimpin pasukan serta keberaniannya dalam menghadapi musuh. Kalau saja dia meneruskan karir militernya yang gemilang sebagai komandan di front pertempuran, bisa jadi dia akan mendapatkan lebih banyak lagi medali dan penghargaan. Tapi semua itu tidak terjadi, dan dia harus menghabiskan sisa perang sebagai perwira garis belakang yang "tidak bonafid". Satu-satunya alasannya adalah ini: kebiasaan MABOK. Pada bulan Oktober 1942 atasannya, General der Artillerie Walther von Seydlitz-Kurzbach, mencopotnya dari jabatannya sebagai Komandan 305. Infanterie-Division karena menemukannya sedang mabok berat saat melakukan inspeksi mendadak ke markas divisi tersebut di Stalingrad! Karena Oppenländer adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) - yang otomatis membuatnya berstatus sebagai pahlawan perang - maka dia tidak diajukan ke mahkamah militer melainkan hanya dipulangkan ke kampung halamannya untuk mendapat evaluasi akan tindakannya yang tak patut tersebut. Diketahui bahwa luka yang didapatnya di masa Perang Dunia Pertama membuat Oppenländer menderita ketergantungan pada obat bius dan alkohol. Setelah menjalani rehabilitasi di Reservelazarett Freiburg, dia mendapat kepercayaan untuk menjadi Komandan 198. Infanterie-Division pada bulan Juni 1944... hanya untuk dipecat dua bulan kemudian dengan alasan yang sama! Oppenländer kemudian dikirim kembali ke Reservelazarett, dan pada bulan November 1944 dia membuat onar di sebuah acara rumah sakit saat melecehkan istri-istri prajurit yang berkunjung, dalam kondisi mabuk berat. Kali ini kelakuannya sudah tidak bisa ditolerir lagi, karena sang jenderal dianggap sudah melakukan "Wehrkraftzersetzung" alias tindakan yang merugikan kepentingan militer Jerman di masa perang. Atas perintah langsung dari Kepala Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel, Oppenländer dihukum kurungan di rumahnya sambil menunggu keputusan pemecatannya dari Angkatan Bersenjata secara tidak hormat. Perang Dunia II keburu berakhir sebelum keputusan tersebut dikeluarkan, sementara Kurt Oppenländer sendiri kemudian ditangkap oleh pasukan Amerika pada tahun 1945 dan tutup usia dua tahun kemudian dalam status masih sebagai tawanan perang. Sebuah sumber menyebutkan bahwa dia meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaannya minum alkohol...


Sumber :
Buku "Island Of Fire: The Battle For the Barrikady Gun Factory In Stalingrad November 1942 - February 1943" karya Jason D. Mark
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Winter Storm: The Battle for Stalingrad and the Operation to Rescue 6th Army" karya Hans Wijers
www.en.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment