Monday, August 25, 2014

Foto Tokoh Third Reich dan Kuda

HEER

Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Heye (Chef der Heeresleitung) dan ajudannya, Major Hermann Ritter von Speck, yang sedang menaiki kuda bersama. Dalam foto ini, Heye mengenakan medali Pour le Mérite di lehernya, sementara Speck terlihat mengenakan Adjutant Achselschnur (tali ajudan) di bahunya. Foto ini sendiri diambil oleh Oscar Tellgmann pada tahun 1929 di Buenos Aires. Pada saat itu, Panglima Angkatan Darat Heye melakukan kunjungan ke Amerika Selatan, tepatnya ke Chili, Peru dan Argentina, untuk menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang militer. Jerman memang sedang aktif-aktifnya mengirim para putra terbaiknya untuk menjadi penasihat militer di negara-negara luar, utamanya negara yang sedang berkembang seperti di benua Amerika dan Asia


Generalmajor Franz Xaver Adlhoch


Oberst Johannes Arndt (7 Oktober 1906 - 6 Juli 1944) bergabung dengan 4. (Preußen) Infanterie-Regiment tanggal 1 Maret 1924. Pada tahun 1935 dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 16 dan bersama unit ini ikut serta dalam kampanye di Polandia dan Prancis. Pada permulaan Unternehmen Barbarossa Arndt sudah menjadi komandan batalyon dan menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam pertempuran di Sebastopol, Krim, sehingga batalyonnya disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Juni 1942. Pada tanggal 1 Agustus 1942 Arndt mengambil alih kepemimpinan di Infanterie-Ersatz-Regiment 22 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Oberstleutnant. Dari sana dia ditunjuk lagi sebagai komandan Grenadier-Regiment 391yang sedang bertempur mati-matian melawan pasukan Rusia di sekitar Leningrad. Ketika musuh melancarkan ofensif besar-besaran tanggal 15 Januari 1944, resimen di bawah kepemimpinan Arndt berhasil mencegah musuh yang berusaha mengepung dua divisi Jerman (126. Infanterie-Division dan 9. Luftwaffen-Feld-Division). XXX. Guard Corps Soviet hanya mampu menerobos maju sejauh 2,2 km sebelum mentok ketika menghadapi perlawanan mati-matian dari resimen Arndt. Ketika pasukan cadangan Jerman didatangkan, akhirnya front Heeresgruppe Nord berhasil distabilkan kembali. Atas prestasinya tersebut Johannes Arndt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Februari 1944 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Grenadier-Regiment 391 / 170.Infanterie-Division / LIV.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 20 April 1944 sang komandan resimen mendapatkan cuti dan baru kembali ke unitnya tanggal 13 Mei 1944. Hanya berselang dua bulan kemudian dia gugur dalam pertempuran di Molidesno. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung III.Klasse dan IV. Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (18 Mei 1940) dan I.Klasse (3 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (15 Juni 1942); Krimschild; serta Deutsches Kreuz in Gold (2 Februari 1942)


Unteroffizier August Bachmann adalah Schwadronswachtmeister di 1.(reiter) Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18. Posisinya bisa terlihat dari dua "Kolbenringen" (ring piston) yang tertempel di lengannya. Pada tanggal 1 Oktober 1938 posisi Schwadronswachtmeister berganti nama menjadi Hauptwachmeister (Spieß). Foto di atas sendiri kemungkinan diambil tahun 1938 di Burgholzhof


Dua orang jenderal Wehrmacht sedang berkuda bareng. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Erwin Oßwald (Kommandierender General des Stellvertretenden Generalkommandos V, zugleich Befehlshaber im Wehrkreis V, Stuttgart) dan Generalleutnant Erich-Heinrich Clößner (Kommandeur 25. Infanterie-Division). Clößner mengenakan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diperolehnya tanggal 29 September 1940 dalam invasi ke Barat


Generalleutnant Albrecht Brand (Festungskommandant Königsberg Ostpreußisches) menunggang kuda sambil memberi hormat dalam sebuah acara parade militer di Prusia Timur yang ikut dihadiri juga oleh Generalfeldmarschall Wilhelm List. Di sebelahnya ikut ngendon Oberst Martin Grase (Kommndeur Infanterie-Regiment 1/1.Infanterie-Division). Brand mengenakan medali 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I. Klasse, 1918 Verwundetenabzeichen in Silber, dan Schleischer Adler


 Foto oleh Kriegsberichter Folkerts ini memperlihatkan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division) menyaksikan parade kemenangan pasukannya di Avenue Foch, Paris, tanggal 14 Juni 1940. Saat itu 30. Infanterie-Division mendekati Paris dari arah utara, tapi tujuannya sendiri hanya melewati kota tersebut demi melanjutkan memburu pasukan Prancis yang mundur ke arah selatan. Ketika Briesen mendengar berita bahwa Paris dinyatakan sebagai "Kota Terbuka", dia memutuskan untuk mengirim unit kecil ke perbatasan kota tersebut untuk mengecek kebenarannya. Unit tersebut kembali dan melaporkan bahwa tidak ada perlawanan sama sekali yang dijumpai, sementara militer Prancis semuanya telah pergi. Pada saat itulah Briesen memutuskan untuk merubah arah gerakan pasukannya dan mengambil jalur berbeda yang menembus kota Paris. Ketika dia sampai di Champs-Élysées, dia memerintahkan agar diadakan "parade kecil-kecilan", sehingga jadinya 30. Infanterie-Division memasuki Champs-Élysées dengan diiringi oleh band sementara Briesen sendiri memberi hormat sambil menunggang onta. Kejadian tersebut mendapat liputan luas, dan sering disalahpahami sebagai parade kemenangan pasukan Jerman setelah pasukan Prancis menyerah, padahal pada kenyataannya itu hanyalah gerak maju "berkelas" divisi Briesen dengan melewati kota Paris dalam mengejar pasukan Prancis yang mundur!


 
General der Infanterie Erich-Heinrich Clößner menjadi komandan 25. Infanterie-Division tanggal 15 Oktober 1939 s/d 15 November 1940, menggantikan Generalleutnant Christian Hansen dan digantikan oleh Generalmajor Sigfrid Henrici. Dia adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold #144/2 (15 Juli 1942) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #80 (29 September 1940)


Hauptmann Eberhardt von Cossel (14 Oktober 1917 - 30 Juni 1942) adalah adik dari Eichenlaubträger Major Hans-Detloff von Cossel yang dijuluki sebagai "Der Kleine Cossel" (Cossel Kecil). Eberhardt sama beraninya dengan sang kakak dalam pertempuran. Dia kehilangan satu matanya di medan perang Rusia, tapi Ritterkreuz-nya malah diberikan kepada orang lain! Sang Hauptmann gugur dalam pertempuran di Kharkov tanggal 30 Juni 1942. Ketika Hans-Detloff mengetahui kabar tersebut, sang kakak menyendiri dalam diam ke sebuah landasan pacu dan menangis disana. Medali dan penghargaan yang diraih oleh Eberhardt von Cossel: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber dan Panzerkampfabzeichen in Silber. Foto di atas diambil tahun 1941


Generalmajor Eccard Freiherr von Gablenz (pangkat terakhir Generalleutnant) sebagai komandan Infanterie-Regiment 18



Generalleutnant Heinz Greiner (12 Agustus 1895 - 19 November 1977)


 Rittmeister Rudolf "Rudi" Hepp dalam sebuah upacara militer yang diselenggarakan tanggal 20 April 1936 (kemungkinan untuk menyambut ulangtahun Adolf Hitler yang ke-47). Dia adalah Schwadrons-Chef dari 4.Schwadron / I.Abteilung / Kavallerie-Regiment 18 periode 1935-1936 sebelum digantikan oleh Rittmeister Albrecht Freiherr von Wechmar pada tanggal 6 Oktober 1936, dan dilanjutkan oleh Rittmeister Hans Jakob di akhir tahun 1937. Hepp nantinya akan meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 11 Desember 1941 sebagai Rittmeister der Reserve di I.Bataillon / Infanterie-Regiment 326 / 198.Infanterie-Division, serta Ehrenblattspange des Heeres tanggal 15 September 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 725 / 715.Infanterie-Division


Generaloberst Wilhelm Heye dalam upacara era Reichswehr


Generalleutnant Georg Lindemann (Kommandeur 36. Infanterie-Division) menunggang kuda sambil mengangkat sebuah goblet (gelas besi) sebagai tanda ucapan selamat. Dia mengenakan Kavalleriehelm M18 di kepalanya, yang merupakan stahlhelm khusus untuk pasukan kavaleri Jerman. Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar tak lama setelah Lindemann dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 5 Agustus 1940. Nantinya dia akan menambahkan Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 21 Agustus 1943 saat telah menjadi General der Kavallerie dan Oberbefehlshaber 18. Armee


General der Infanterie Herbert Loch (5 Agustus 1886 – 28 Oktober 1976)


  Generalmajor Horst Niemack (1909-1992) adalah perwira dari Divisi Großdeutschland dan juga peraih Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub (4 Juni 1944). Seusai perang dia menghabiskan sebagian besar waktunya pada hobinya: menunggang dan memelihara kuda. Pada pertandingan berkuda di Olimpiade tahun 1956, 1960, 1964 dan 1968, dia ikut serta bersama tim Jerman Barat sebagai perwakilan resmi. Pada tahun 1956 Niemack juga diangkat sebagai ketua Ordensgemeinschaft der Ritterkreuzträger des Eisernen Kreuzes e.V. (OdR, Asosiasi Peraih Ritterkreuz)



Generalmajor August Nissl (4 Januari 1890 - 22 April 1938)


 Generalleutnant Stephan Rittau


 Hauptmann Rolf Rocholl (8 Desember 1918 - 23 Agustus 1943) adalah perwira asal Berlin yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 28 Juli 1942 sebagai Oberleutnant dan Führer 2.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 5 / 3.Panzer-Division, serta Eichenlaub #287 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta pada tanggal 31 Agustus 1943 sebagai Hauptmann dan Kommandeur III.Bataillon / Grenadier-Regiment 569 / 328.Infanterie-Division. Lukisan ini sendiri dibuat oleh pelukis potret terkenal Jerman Hans Kohl, dan memperlihatkan obyeknya berpose bersama dengan seekor kuda dan menenteng sebuah Kartentasche (tas peta)


 Hauptmann der Reserve Paul Anton Wichmann (23 Februari 1898 - 14 Juli 144) adalah komandan 2.Kompanie/Sicherungs-Bataillon 313/Sicherungs-Regiment 630. Dia terbunuh di Szylin (40km barat-laut Kobryn, Rusia) oleh tembakan pasukan Soviet saat berusaha menahan serangan mereka. Atas kepahlawanannya, secara anumerta Wichmann dipromosikan menjadi Major der Reserve. Medali yang telah diraihnya: Kriegsverdienstkreuz II. Klasse mit Schwertern (1 September 1942) dan Kriegsverdienstkreuz I. Klasse mit Schwertern (1 September 1943)



Stabsfeldwebel Helmuth Wierschin (28 Agustus 1911 - 10 April 1944)


General der Infanterie Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III) menjadi seorang perwira berkuda dalam acara parade militer pasukan militer di akhir Herbstmanöver (Latihan Perang Musim Gugur) tahun 1936

----------------------------------------------------------------------- 

 KRIEGSMARINE

 Para petinggi Wehrmacht dan SS sedang naik odong-odong eh kuda dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 3 September 1935. Baris depan dari kiri ke kanan: Jenderal Heer tak dikenal, SS-Brigadeführer Ludwig Grauert (Staatssekretär im Preußischen Ministerium des Innern), Konteradmiral Wilhelm Canaris (Chef Abwehr), SS-Gruppenführer Kurt Kaul (Kommandeur SS-Abschnitt XXIII), dan seorang perwira Polizei tak dikenal. Meskipun meniti karir di Angkatan Laut (yang identik dengan air), Laksamana Canaris mempunyai hobi menunggang kuda

----------------------------------------------------------------------- 

WAFFEN-SS


 SS-Oberführer Otto Baum (15 November 1911 - 18 Juni 1998) adalah perwira SS yang mempunyai rentang karir begitu luar biasa: mengawalinya di SS-Verfügungstruppe dan memulai Perang Dunia II di Leibstandarte sebelum pindah ke Totenkopf lalu dipercaya menjadi komandan tiga divisi SS berbeda: Götz von Berlichingen (20 Juni 1944 - 1 November 1944), Das Reich (28 Juli 1944 - 23 Oktober 1944), dan Reichsführer-SS (1 November 1944 - 5 Mei 1945). Padahal dia bahkan bukan seorang jenderal dan sekali waktu dia pernah menjadi komandan dari dua divisi elit SS DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN! Baum dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #989 tanggal 8 Mei 1942 sebagai Kommandeur III.Bataillon / SS-Totenkopf-Infanterie-Regiment 3 / SS-Division "Totenkopf" (motorisiert) / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord, Eichenlaub #277 tanggal 22 Agustus 1943 sebagai SS-Obersturmbannführer dan Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 5 / SS-Panzergrenadier-Division "Totenkopf" / II.SS-Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Süd, serta Schwertern #95 tanggal 2 September 1944 sebagai SS-Standartenführer dan Kommandeur 17.SS-Panzergrenadier-Division "Götz von Berlichingen" / LXXXIV.Armeekorps / 7.Armee / Heeresgruppe B. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:  SS-Ehrenring; Ehrendegen des Reichsführer-SS (13 September 1936); SA-Sportabzeichen in Bronze; DRL Sportabzeichen in Bronze; Julleuchter der SS; Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938; Eisernes Kreuz II.Klasse (25 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (15 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (3 Oktober 1940); Panzervernichtungsabzeichen in Silber; Deutsches Kreuz in Gold #41/43 (26 Desember 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942) ; Verwundetenabzeichen in Silber (21 Agustus 1943); serta Demjanskschild (31 Desember 1943). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 29 Juli 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI


 SS-Brigadeführer Otto Brass (8 Juli 1887 - 31 Desember 1945) adalah mantan pegawai jawatan kereta api yang kemudian menjadi sukarelawan tentara Jerman dalam Perang Dunia Pertama. Luka serius membuatnya pensiun dini tahun 1945 dan setelahnya bekerja di perusahaan asuransi. Di waktu luangnya Brass menyibukkan diri di berbagai organisasi milisi nasionalis Jerman seperti Deutschvölkischen Schutz- und Trutzbund, Freikorps "Löschebrand von Klewitz", Brigade "Reinhard" dan Organisation "Roßbach". Pada tanggal 1 Maret 1930 dia bergabung dengan NSDAP dilanjutkan dengan SS tanggal 6 April 1930-nya. Di yang terakhir ini Brass cepat mendapat posisi dan di tahun 1932 dia sudah berpangkat SS-Standartenführer (setingkat Kolonel). Masa aktifnya berhenti di tahun 1936 setelah diberhentikan oleh Reichsführer-SS Heinrich Himmler dengan alasan "kurangnya minat akan pekerjaan" (setelah mendapat pengaduan dari Erich von dem Bach-Zelewski, atasan Brass). Brass balik lagi ke perusahaan asuransi, meskipun dia diperbolehkan untuk tetap memakai pangkat kehormatan SS (Ehrenführer). Saat Perang Dunia II pecah, Brass kembali melamar menjadi sukarelawan demi bisa bertempur, pertama di Heer dan kemudian di Waffen-SS. Dia memimpin sebuah kompi di Divisi SS "Das Reich", tapi luka serius kembali memaksanya untuk ditarik dari front depan untuk "mengembalikan kesehatannya". Melihat dedikasinya, Himmler pun bersimpati dan menariknya dalam tugas aktif Allgemeine-SS sebagai Deputi Landkreis Trebnitz di Niederschlesien. Pada tanggal 20 April 1945 dia dipromosikan menjadi SS-Brigadeführer. Sebulan kemudian Brass menghilang dan secara yudisial dinyatakan telah meninggal. tanggal kematiannya secara resmi ditetapkan pada 31 Desember 1945. Foto ini diambil tahun 1934 saat Brass menjabat sebagai Führer SS-Abschnitt XXIII (Berlin)


SS-Obergruppenführer Walter Buch


SS-Gruppenführer Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler) memberikan salam hormat Nazi sambil duduk di atas kuda kepada barisan anakbuahnya yang memakai topi kepi SS model awal. Paling kiri adalah SS-Standartenführer Otto Brass yang merupakan Führer SS-Abschnitt XXIII (Berlin) tahun 1934. Karenanya kita bisa menduga bahwa foto ini diambil di Berlin tahun 1934


SS-Standartenführer Eberhard Quirsfeld


 SS-Untersturmführer Hans Tidow mempunyai nomor keanggotaan NSDAP 124424 dan SS 3087. Perwira SS kelahiran 5 Mei 1910 ini tewas dalam penyerbuan Jerman ke Polandia di tahun 1939, tepatnya pada tanggal 12 September 1939 dalam pertempuran di Oltarzew. Pada saat itu dia menjabat sebagai seorang Zugführer (komandan peleton) di 4.Sturm / I.Sturmbann / Leibstandarte SS Adolf Hitler. Secara anumerta pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi SS-Obersturmführer. Gambar ini sendiri adalah satu dari sekitar 170 buah foto yang terdapat dalam album pribadi milik seorang anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler yang tidak diketahui namanya, yang diambil dalam rentang waktu antara tahun 1937 s/d 1939 tak lama sebelum Perang Dunia II pecah. Diantara momen yang direkam dalam album tersebut adalah Reli NSDAP di Nürnberg dan aneksasi Jerman atas Austria. Sebagian besar sisanya adalah foto-foto yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan sama sekali. Koleksi foto berharga ini dirampas oleh seorang prajurit Inggris di akhir perang, yang kemudian membawanya pulang dan menyimpannya sampai akhir hidupnya. Setelah dia meninggal, keponakannya menemukan album ini tersimpan dengan rapi di tumpukan barang kepunyaan si prajurit. Pada akhirnya, koleksi berharga tersebut berakhir di balai lelang Oxfordshire auctioneers Jones and Jacob pada bulan Februari 2020, dan terjual dengan harga 2.200 poundsterling atau sekitar 39.811.200 rupiah (patokan kurs 18.095 rupiah/pound). Foto-foto lainnya bisa dilihat DISINI



SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (13 Desember 1907 - 11 Januari 1995) adalah jenderal Waffen-SS yang menjadi komandan Divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH) setelah komandan pertamanya, Sepp Dietrich. Wisch menjadi komandan LSSAH periode 4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944 saat divisi SS pertama tersebut bertransformasi dari divisi Panzergrenadier menjadi divisi panzer. Wisch harus merelakan jabatannya diambil alih oleh Wilhelm Mohnke setelah terluka parah oleh tembakan artileri Sekutu dalam pertempuran di Kantong Falaise sehingga harus dirawat secara intensif. Akibat dari luka-lukanya tersebut, Wisch menghabiskan sisa perang sebagai perwira staff dan tidak ditugaskan lagi di front depan. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Ehrendegen des Reichsführers-SS (9 November 1935); Julleuchter der SS (16 Desember 1935); Deutsches Olympia-Ehrenzeichen II.Klasse (23 September 1936); Deutsches Reichssportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937); SA-Sportabzeichen in Bronze (1 Desember 1937) und in Gold; Totenkopfring der SS (1 Desember 1937); SS-Zivilabzeichen (Nr. 4 198); Ehrenwinkel für alte Kämpfer; Deutsches Reiterabzeichen in Bronze (2 April 1938); Medaille zur Erinnerung an den 13. März 1938 (2 Maret 1939); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (22 Mei 1939) mit Spange “Prager Burg“ (12 Juni 1940); Eisernes Kreuz II.Klasse (24 September 1939) und I.Klasse (8 November 1939); SS-Dienstauszeichnung 1.Stufe und 3.Stufe (5 November 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz (28 Juli 1941), in Silber und in Gold (1944); Infanterie-Sturmabzeichen in Bronze (2 Maret 1942) und in Silber (4 September 1943); Ordinul Coroana României (3 September 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (4 September 1942); Deutsches Kreuz in Gold (25 Februari 1943); Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (15 September 1941) mit Eichenlaub (12 Februari 1944) und Schwerter (30 Agustus 1944). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 31 Desember 1943. Untuk biografi singkat Theodor Wisch bisa dibaca DISINI


 SS-Hauptsturmführer Fritz Witt, sebagai Chef 3.Sturm / I.Sturmbann / SS-Standarte "Deutschland", memimpin barisan pembawa panji dari ehrengarde (pasukan penjaga kehormatan) SS dengan menunggang kuda dalam sebuah upacara yang berlangsung di Münich/Bavaria pada tanggal 9 November 1936. Pada zaman kekuasaan Nazi Jerman, setiap tanggal 9 November dirayakan sebagai hari peringatan "Münich Putsch", kudeta Hitler yang gagal pada tahun 1923. Begitu banyaknya peristiwa penting dalam sejarah Jerman yang terjadi pada tanggal 9 November sehingga hari tersebut biasa disebut pula sebagai "Schicksalstag" (Hari yang Menentukan). Selain Münich Putsch, 9 November adalah hari dimana pemimpin liberal kiri terkenal Robert Blum dieksekusi (1848); hari berakhirnya monarki Jerman (1918); hari Kristallnacht (1938); dan hari runtuhnya Tembok Berlin (1989)


 Tiga orang bintara SS yang nantinya meraih prestasi di medan pertempuran, dari kiri ke kanan: Hans-Georg von Charpentier (16 Juli 1902 - 11 Februari 1945; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Ritterkreuz tanggal 29 Desember 1942 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Chef 3.Kompanie / SS-Reiter-Regiment 1 / 8.SS-Kavallerie-Division), Johannes "Hannes" Göhler (15 September 1918 - 21 Februari 2003; pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 26 September 1943 dan Ritterkreuz tanggal 17 September 1943 sebgai Kommandeur 4.Schwadron / SS-Reiter-Regiment 1 / 8.SS-Kavallerie-Division), dan Rudolph Maeker (pangkat terakhir SS-Sturmbannführer; meraih Deutsches Kreuz in Gold tanggal 24 Mei 1942 sebagai SS-Obersturmführer)


 Polizei-Hauptmann Josef Rintelen mengendarai kuda di wilayah Roß pada tahun 1935. Dia nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 5 August 1940 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur I.Bataillon / Infanterie-Regiment 478 / 258.Infanterie-Division. Pangkat terakhir Rintelen adalah sebagai Generalleutnant yang diraihnya pada tanggal 16 Maret 1945, beberapa minggu sebelum Perang Dunia II berakhir di Eropa


----------------------------------------------------------------------- 

NSDAP


  Ernst Barkmann sebagai seorang anggota Hitlerjugend (Hitler Youth) yang merupakan organisasi pemudanya Nazi. Ketika Adolf Hitler menjadi Reichskanzler tahun 1933, semua organisasi kepemudaan/pramuka non-Nazi dihapuskan sehingga hanya tersisa Hitlerjugend. Organisasi kepanduan yang menerapkan sistem semi-militer ini mempunyai dua sub-organisasi: Bund Deutscher Mädel (BDM) untuk gadis-gadis berusia 10-18 tahun dan Deutsches Jungvolk untuk bocah berusia 10-14 tahun. Barkmann sendiri bergabung dengan Hitlerjugend dari sejak sebelum tahun 1933. Dia nantinya menjadi jagoan panzer dari Divisi SS "Das Reich" yang tercatat menghancurkan 82 tank musuh (kebanyakan adalah tank Sherman dari Amerika), 136 kendaraan lainnya serta 43 senjata anti-tank!


SA-Gruppenführer Edmund Heines (21 Juli 1897 - 30 Juni 1934) sebagai Polizeipräsident Breslau (1933-1934). Dia adalah salah satu petinggi Sturmabteilung yang dieksekusi oleh pasukan SS dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Malam Pisau Panjang" tanggal 30 Juni 1934. Sama seperti pimpinannya SA-Stabschef Ernst Röhm, Heines juga adalah seorang maho yang hobi memangsa remaja-remaja muda. Bahkan di saat kematiannya dia ditemukan sedang berada di atas ranjang tanpa busana bersama dengan seorang pemuda berusia 18 tahun! Ketika menolak perintah langsung dari Hitler agar mengenakan pakaian, Heines langsung ditembak mati bersama dengan pemuda yang tusbol (tusuk bo'ol) bersamanya. Adiknya yang juga menjadi perwira di organisasi yang sama, SA-Obersturmbannführer Oskar Heines, ikut dieksekusi dua hari kemudian (1 Juli 1934). Mengenai perawakannya, Edmund Heines dikatakan mempunyai "badan supir truk dan wajah anak kecil"



Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
Foto koleksi pribadi Jim Haley
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Steve Campbell

www.de.metapedia.org
www.forum.axishistory.com

No comments:

Post a Comment