Thursday, October 9, 2014

Foto Veteran SS und Polizei di Masa Tua (Pasca Perang Dunia II)


SS-Oberführer Otto Baum (1911-1998) adalah peraih Ritterkreuz (8 Mei 1942), Eichenlaub #277 (22 Agustus 1943) dan Schwerter #95 (2 September 1944) dari Waffen-SS. Medali-medali lain yang diraihnya: 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (25 September 1939) dan I. Klasse (15 Juni 1940); 1939 Verwundetenabzeichen in Silber (21 Agustus 1943); Ostmedaille; Panzervernichtungsabzeichen; Infanterie-Sturmabzeichen (3 Oktober 1940); Deutsches Kreuz in Gold (26 Desember 1941); dan Demjankschild (31 Desember 1943). Baum meninggal dunia di Stettin setelah mengalami serangan stroke


SS-Obersturmbannführer Georg-Robert Beßlein (1911-1993). Dia menyerah bersama seluruh anggota garnisun "Festung Breslau" tanggal 6 Mei 1945, dan tetap dalam tawanan Soviet sampai dengan 9 Oktober 1955


SS-Sturmbannführer Johannes Göhler (1918-2003), peraih Ritterkreuz dari Divisi Kavaleri SS "Florian Geyer" dan ajudan dari Hermann Fegelein



SS-Sturmbannführer Otto Günsche (1917-2003), ajudan SS terakhir Adolf Hitler yang membakar jenazahnya setelah bunuh diri


SS-Brigadeführer Heinz Harmel (1906-2000). Yang kanan difoto tahun 1997


SS-Obersturmbannführer Paul Albert Kausch (1911-2001). Secara resmi dia dinyatakan meraih Eichenlaub tanggal 23 April 1945, tapi kemudian dianggap tidak sah oleh Veit-Scherzer karena dia sendiri tidak pernah menerima Eichenlaub-nya. Setelah perang, Kausch bergabung dengan OdR= Ordensgemeinschaft der Rittterkreuzträger (Ordo Komunitas Peraih Ritterkreuz)


SS-Sturmbannführer Ernst August Krag (1915-1994), perwira SS dari Divisi Das Reich


SS-Brigadeführer Otto Kumm (1919-2004) memegang rekor sebagai pemegang terakhir medali Schwertern yang masih hidup. Dua foto di atas adalah koleksi pribadi Mark C. Yerger, dan foto di sebelah kanan diambil pada tahun 1997


SS-Oberscharführer Rochus Misch (1917-2013). Mantan operator telepon Hitler di saat-saat terakhirnya dalam Führerbunker Berlin yang pengap. Dia meninggal dunia dalam usia 96 tahun tanggal 5 September 2013, dan tercatat sebagai penghuni terakhir Führerbunker yang meninggal dunia (setelah mendahuluinya Bernd von Freytag-Loringhoven tanggal 27 Februari 2007, Armin Lehmann 10 Oktober 2008, dan Siegfried Knappe 1 Desember 2008)


SS-Standartenführer Joachim "Jochen" Peiper (1915-1976)
SS-Sturmbannführer Walter Reder (1915-1991), peraih Ritterkreuz dari Divisi Totenkopf


SS-Obersturmführer Kurt Sametreiter (1922 - ? ), jagoan panzer dari SS-Panzerjäger-Abteilung 1 "Leibstandarte SS Adolf Hitler" dengan prestasi terbaik: menghancurkan 24 tank musuh dalam Pertempuran Kursk!


SS-Hauptsturmführer der Reserve Heinrich Sonne (23 Februari 1917 - ? ). Seusai perang, Sonne melanjutkan karir di Bundeswehr dari tanggal 5 November 1956 s/d 31 Maret 1973 dan pensiun dengan pangkat terakhir Oberstleutnant


Heinrich Springer bersama dengan istrnya Ursula dalam sebuah acara resepsi. SS-Sturmbannführer Heinrich "Hein" Springer (3 November 1914 - 27 Oktober 2007) adalah mantan perwira dari Divisi Leibstandarte yang kemudian dipindahkan ke Divisi Hitlerjugend (seperti sebagian besar perwira divisi tersebut lainnya). Setelah memperoleh Ritterkreuz tanggal 12 Januari 1942 sebagai Führer 3.Kompanie/SS-Infanterie-Regiment (mot.) "LSSAH", Springer menghabiskan sebagian besar sisa karir militernya sebagai perwira staff


SS-Obersturmbannführer Otto Weidinger (1914-1990). Foto di sebelah kanan diambil saat ia menghadiri gala sore dalam pertemuan OdR pada awal 1980-an


 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Theodor "Teddy" Wisch (13 Desember 1907 - 11 Januari 1995) adalah jenderal Waffen-SS yang menjadi komandan Divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH) setelah komandan pertamanya, Sepp Dietrich. Wisch menjadi komandan LSSAH periode 4 Juli 1943 s/d 20 Agustus 1944 saat divisi SS pertama tersebut bertransformasi dari divisi Panzergrenadier menjadi divisi panzer. Wisch harus merelakan jabatannya diambil alih oleh Wilhelm Mohnke setelah terluka parah oleh tembakan artileri Sekutu dalam pertempuran di Kantong Falaise sehingga harus dirawat secara intensif. Akibat dari luka-lukanya tersebut, Wisch menghabiskan sisa perang sebagai perwira staff dan tidak ditugaskan lagi di front depan. Orang-orang yang mengenal Wisch memujinya sebagai seorang berjiwa pemimpin yang tidak neko-neko, pendiam dan tidak suka menonjolkan diri. Seusai perang dia menjadi sedikit tertutup dari dunia luar dan hanya hadir dalam acara-acara reuni yang digalang oleh HIAG (Hilfsgemeinschaft auf Gegenseitigkeit der ehemaligen Angehörigen der Waffen-SS e. V.) atau organisasi veteran prajurit Jerman lainnya. Untuk biografi singkat Theodor Wisch bisa dibaca DISINI



Sumber :
Buku "Der Dienst" karya Reinhard Gehlen 
Buku "Flucht Über die Ostsee 1944-45 im Bild" karya Heinz Schön
Buku "Soldat in stürzenden Reichen" karya Lothar Rendulic
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi John P. Moore
Foto koleksi pribadi Mark C. Yerger
Foto koleksi pribadi Markus Lippl

No comments:

Post a Comment