Wednesday, November 19, 2014

Foto Berwarna Artileri Wehrmacht

MORTIR

  Awak mortir Jerman bersiap untuk menembakkan sebuah schwere Granatwerfer 34 80mm selama berlangsungnya sesi latihan. Setelah tahun 1942 setiap Granatwerfer mendapat penambahan tabel jangkauan di bagian tengah tabungnya, yang terletak persis di bawah "kerah". Tabel ini berguna untuk secara tepat mengukur jumlah peluru yang telah digunakan serta jarak ketinggiannya, dan praktek seperti tersebut masih digunakan sampai sekarang (sebagai contohnya adalah pasukan Amerika di Irak yang menggunakan garis putih di bagian tengah tabung mortir, persis seperti yang dilakukan oleh Wehrmacht berpuluh-puluh tahun sebelumnya!). Awak mortir Jerman sendiri terkenal paling akurat dalam hal ketepatan pengenaan targetnya dibandingkan dengan semua pihak yang berperang dalam Perang Dunia II. Ini karena bentuk latihan yang sangat intensif ditambah dengan sistem yang teruji. Kebanyakan para awak mortir Jerman sendiri membawa sekop kecil untuk menggali tanah alas mortirnya manakala digunakan. Mereka dilatih untuk menggali dalam waktu cepat dengan bentuk galian khusus. Sejarah mencatat bahwa mortir menjadi penyebab terbanyak jumlah korban pihak Sekutu dalam Pertempuran Normandia dibandingkan dengan senjata Jerman lainnya. Salah satu penyebab utamanya (selain karena keakuratan mereka) adalah kedatangannya yang tanpa suara sehingga pasukan yang terkena biasanya belum sempat untuk berlindung. Foto di atas kemungkinan besar diambil pada tahun 1941 di sekitar Unternehmen Barbarossa

------------------------------------------------------------------------

ARTILERI REL

 Foto ini diambil oleh Walter Frentz tanggal 4 April 1943 di Reichswerke Hermann Göring, Linz (Jerman), saat Hitler melakukan kunjungan sekaligus inspeksi ke Eisenbahngeschütz 80 cm Kanone Schwerer Gustav, artileri terbesar yang pernah dibuat manusia dalam Perang Dunia II! Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Ingenieur Erich Müller (Wehrwirtschaftsführer), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Prof.Dr.-Ing.Albert Speer (Reichsminister für Rüstung und Kriegsproduktion), dan SS-Gruppenführer Julius Schaub (tidak terlihat di foto ini, Chefadjutant des Führers Adolf Hitler)

------------------------------------------------------------------------

SENJATA DEK

Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada pada senjata 37mm anti pesawat udara yang terpasang di dek U-boat, yang dilakukan ditengah ganasnya ombak lautan, dengan jaket pelampung serta tambang keselamatan sebagai satu-satunya alat pengaman. U-boat Kriegsmarine dari Tipe I, VII, IX dan X memiliki senjata tambahan yang sangat kuat yang ditempatkan di dek atas. Setiap kapal memiliki satu buah senjata ini yang terpasang di depan menara komando dan, apabila ditangani oleh awak yang handal, mereka bisa memuntahkan 15-18 tembakan dalam satu menit. Senjata dek sering digunakan untuk menghabisi kapal yang rusak atau menenggelamkan kapal berukuran kecil. Awaknya rata-rata terdiri dari 3 s/d 5 orang, dan biasanya dikomandani oleh Perwira Pengawas Kedua (IIWO). Untuk dapat menggunakan senjata ini, maka U-boat harus muncul di permukaan, sehingga karenanya secara umum dia tidak difungsikan manakala terdeteksi adanya pesawat musuh di sekitar.Untuk mengangkut amunisinya, diperlukan rantai manusia (dengan tiga orang berada di dek) untuk membawa peluru dari ruang penyimpanan utama di bawah ruang kontrol sampai ke senjata di luar. Selongsong yang telah digunakan biasanya lalu dibawa kembali ke dalam. Sebagian U-boat dilengkapi dengan ruang penyimpanan amunisi kecil yang tahan air di dek agar dapat mulai menembak dengan segera manakala perintah telah diberikan. U-boat Tipe II untuk patroli pesisir pantai tidak dilengkapi dengan senjata dek. Pada tahun 1937 dibuat rancangan untuk U-boat penjelajah Tipe XI yang rencananya dipersenjatai dengan empat buah senjata dek kaliber 127mm di dua menara yang terpisah. Rancangan ini tidak pernah masuk dalam tahap produksi

------------------------------------------------------------------------

ARTILLERIETRUPPEN

 
Unit berkuda Artillerie-Regiment 213 dalam gerak maju di Polandia, bulan September 1939. Resimen ini merupakan bagian dari 213. Infanterie-Division. Selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia di tahun 1939, 213. Infanterie-Division bertugas sebagai pasukan cadangan Heeresgruppe Süd pimpinan Generaloberst Gerd von Rundstedt. Tak banyak peran yang bisa dilakukannya. Setelah kampanye militer usai, divisi ini kemudian beralih peran sebagai pasukan penjaga wilayah pendudukan di Polandia sampai dengan tahun 1941



Sumber :
Buku "Wolfpacks At War: The U-Boat Experience In WWII" karya Jak Mallmann Showell
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.ullsteinbild.de
www.ww2colorfarbe.blogspot.com

No comments:

Post a Comment