Friday, November 7, 2014

Foto Tokoh Third Reich dengan Seragam Polizei

SS-Sturmbannführer Karl Auer (20 Oktober 1916 - 31 Maret 1997) adalah anak petani yang bergabung dengan SS-Verfügungstruppe tahun 1935. Setelah menyelesaikan pelatihan sebagai perwira SS di Junkerschule Bad Tölz, Auer lulus sebagai SS-Untersturmführer tanggal 1 Juni 1940 tanpa pernah mencicipi pertempuran sebelumnya. Betapa kecewanya mantan anggota resimen "Germania" dan "Der Führer" ini ketika mengetahui telah ditempatkan bukan di unit "elite" (seperti Leibstandarte atau Das Reich), melainkan di Polizei-Division, yang bertanggungjawab ke SS tapi masih belum menjadi bagian dari Waffen-SS. Penyerbuan Jerman ke Uni Soviet memberinya kesempatan pertama untuk bertarung di medan tempur. Sebagai seorang perwira penghubung di batalyonnya, dia beberapa kali menggantikan komandan peleton yang terluka sehingga menambah pengalamannya. Seperti kata pepatah, "berlian disimpan dimanapun tetap jadi berlian". Orang-orang seperti Karl Auer dan Helmut Dörner membuat reputasi Polizei-Division secara perlahan meningkat melalui aksi-aksi mereka sebagai komandan kompi di Slusk dan Luga. Auer terluka untuk pertama kalinya tanggal 4 September 1941 (dan di akhir perang daftar lukanya akan bertambah panjang sehingga dia dianugerahi Verwundetenabzeichen in Gold!). Tahun 1942 membawanya bertempur melawan para gerilyawan komunis di sekitar Leningrad, yang selalu merecoki garis belakang pasukan Jerman. Setelah itu Auer dan unitnya dikirim ke Yunani selama beberapa minggu untuk memerangi partisan di sana, sebelum ditempatkan di Rumania dan Hungaria. Di yang terakhir ini Polizei-Division berhasil selamat dari kepungan Soviet di Temeschburg dan kemudian ditarik mundur ke Theiß. Atas kesuksesan dalam pertempuran defensif yang berat ini, kesuksesan keluar dari kepungan, dan kesuksesan serangan balik penuh determinasi di Sag dan Sandra, Auer dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 31 Oktober 1944 sebagai SS-Hauptsturmführer dan Führer I.Bataillon / SS-Panzergrenadier-Regiment 8 / 4.SS-Polizei-Panzergrenadier-Division / LVII.Armeekorps / 3.(ungarische)Armee / Heeresgruppe Süd. Polizei-Division kemudian ditarik ke Front Oder tahun 1945 untuk menghadapi kekuatan raksasa Soviet yang berusaha merebut Berlin. Di hari-hari terakhir pertempuran ini semangat juang Auer dan batalyonnnya bukannya makin lemot melainkan malah menjadi-jadi! Di tengah korban yang terus berjatuhan, kekurangan senjata dan perbekalan, dan serangan terus-menerus dari musuh, tak sedikitpun Auer mundur dari posisi pertahanannya di Rahmel. Dia direkomendasikan untuk mendapatkan Eichenlaub, Ehrenblattspange, Nahkampfspange in Gold serta dimuat dalam berita Wehrmachtbericht sekaligus, tapi hanya satu yang kemudian diberikan: NKiG untuk lebih dari 50 hari pertempuran jarak dekat, serangan frontal, duel satu lawan satu, duel melawan kendaraan lapis baja, dan serangan parit pertahanan! Penyebabnya bukan karena dia dianggap "tidak layak" untuk mendapatkannya, hanya saja kekacauan di akhir perang membuat hierarki Oberkommando der Wehrmacht tidak berjalan dengan baik. Hanya penyerahan resmi Jerman bulan Mei 1945 yang kemudian membuat Auer menyerahkan diri ke tangan musuh besarnya, Rusia. Dia ditawan sampai tahun 1948 dan kemudian meneruskan karir sebagai penjual produk-produk tembakau yang sukses. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Agustus 1941) dan I.Klasse (17 Februari 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 Agustus 1942); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (1 November 1941); satu buah Panzervernichtungsabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Gold (20 Maret 1945); Nahkampfspange in Bronze (1 Oktober 1943), in Silber (1 November 1944) dan in Gold (22 Maret 1945); serta Deutsches Kreuz in Gold (1945, masih diragukan keshahihannya)


 
Oberstleutnant Udo Balzer (19 Oktober 1906 - 14 April 1944) mengawali karir sebagai anggota Landespolizei tanggal 8 April 1929. Pada tanggal 20 April 1936 dia ditransfer ke Heer sebagai Oberleutnant di Infanterie-Regiment 30, dilanjutkan dengan Infanterie Regiment 472 (31 Agustus 1939) dan Grenadier Regiment 461 (15 Januari 1943). Setelah mengikuti kursus tambahan di Feld-Unteroffizierschule der Infanterie, Balzer dipromosikan sebagai komandan Füsilier-Bataillon "Demba" (sumber lain menyebut "Deba") yang diterjunkan menghadapi kepungan gencar Rusia di Tarnopol, Ukraina, musim semi 1944. Pada tanggal 10 Maret 1944 kota tersebut dideklarasikan oleh Hitler sebagai "Festung" (Benteng) dan dipertahankan mati-matian oleh pasukan Jerman di bawah pimpinan Generalmajor Egon von Neindorff. Dalam pergulatan mati-matian ini Balzer dan batalyonnya mempertunjukkan prestasi mengesankan saat melumat habis grup tempur Soviet berkekuatan dua batalyon yang dikirim untuk menyerang wilayah hutan Czarny (3km dari Zagrobela) yang mereka pertahankan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 April 1944 sebagai Major dan Kommandeur Füsilier-Bataillon "Demba" (Deba) / Kommandant Fester Platz Tarnopol / XXXXVIII.Panzerkorps / 4.Panzerarmee / Heeresgruppe Nordukraine. Hanya berselang lima hari kemudian sang komandan pemberani gugur bersama dengan pasukannya yang pada akhirnya hancur lebur oleh bombardir dahsyat artileri musuh. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Oberstleutnant pada tanggal 15 Agustus 1944. Begitu dahsyatnya Pertempuran Tarnopol sehingga dari 4.600 orang tentara Jerman yang bertahan, hanya 55 orang yang selamat hidup-hidup keluar darinya! Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Balzer: Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Juni 1940) dan Eisernes Kreuz I.Klasse (16 Oktober 1941). Nama Balzer juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Maret 1944





Sumber :
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" by Florian Berger

No comments:

Post a Comment