Tuesday, December 23, 2014

Foto 111. Infanterie-Division



Generalmajor Hermann Recknagel (Kommandeur 111. Infanterie-Division) bersama dengan para staff-nya di atas mobil Steyr 640 Kfz21 Kommandeurwagen, yang diabadikan dalam sebuah foto yang kemungkinan besar diambil di medan perang Front Timur pada tahun 1942. Simbol belah ketupat berwarna kuning di spakbor sebelah kiri adalah lambang 111. Infanterie-Division, sementara panji segitiga yang terpancang di spakbor kanannya menunjukkan bahwa pemilik mobil langka beroda enam tersebut adalah seorang Divisionskommandeur (Komandan Divisi). Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang tercantol di leher sang Jenderal - yang mengenakan monokel di mata kanannya ini - didapatkannya pada tanggal 5 Agustus 1940 sewaktu masih menjadi Oberst dan Komandan Infanterie-Regiment 54 / 18.Infanterie-Division. Ketiadaan medali Deutsches Kreuz di seragamnya menunjukkan bahwa foto ini diambil sebelum tanggal 11 Februari 1943 (tanggal penganugerahan DKiG untuk Recknagel)


Generalmajor Hermann Recknagel (Kommandeur 111. Infanterie-Division) menatap mobil Steyr 640 Kfz21 Kommandeurwagen yang merupakan tunggangan utamanya saat bertugas di medan perang Rusia. Recknagel menjadi Komandan 111ID dari tanggal 1 Januari 1942 s/d 1 November 1943. Dia terbilang cukup berhasil dalam memimpin divisinya, yang terbukti dari penghargaan medali Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya, yang didapatkannya pada tanggal 6 November 1943 sewaktu sudah berpangkat Generalleutnant. Foto ini sendiri kemungkinan besar diambil pada tahun 1942

-----------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

Generalmajor Otto Barth (18 Juni 1891 - 3 Mei 1963) bergabung dengan Feldartillerie-Regiment 64 tanggal 30 Maret 1911. Seusai Perang Dunia Pertama dia sempat meneruskan karir di Reichswehr sebagai perwira artileri sebelum keluar pada tahun 1920 untuk menjadi warga sipil. Ketika Wehrmacht dibentuk pada tahun 1935, Barth masuk kembali dan langsung mendapatkan pangkat Hauptmann. Dia ikut berpartisipasi dalam kampanye di Polandia serta Prancis, dan pada tanggal 11 Desember 1940 diserahi tanggungjawab unutk menjadi komandan Artillerie-Regiment 117. Bersama dengan resimennya dia bertempur di wilayah Rusia selatan dan dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 8 Mei 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Artillerie-Regiment 117 / 111.Infanterie-Division / XXIV. Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe Süd sebagai penghargaan atas kepemimpinannya yang mengagumkan. Hanya berselang tiga hari kemudian Barth dimasukkan sebagai Führerreserve, dilanjutkan dengan menjadi Lehrgangsleiter Artillerieschule I tanggal 17 September 1943. Pada tanggal 15 Agustus 1944 dia ditunjuk sebagai Komandan 30. Infanterie-Division sekaligus dipromosikan menjadi Generalmajor. Ini bukanlah penempatan terakhirnya karena pada tanggal 16 Februari 1945 dia menjadi Komandan 21. Feld-Division (Luftwaffe). Dia memimpin divisinya secara luar biasa di tengah kecamuk pertempuran Kurland melawan kekuatan Tentara Merah yang berlipat besarnya. Barth kemudian harus menghabiskan waktu selama 10 tahun di dalam kamp tawanan Soviet yang terkenal brutal sebelum dibebaskan pada tanggal 9 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ritterkreuz des königlichen Sächsen Militär St. Heinrichs-Orden (7 Mei 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht III.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres #1238 (5 Oktober 1942); Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942); serta Ärmelband Kurland (1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 November 1944



Sumber :
Foto koleksi pribadi Kerryboo
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2awards.com

No comments:

Post a Comment