Thursday, December 18, 2014

Foto Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As"




Pilot-pilot Luftwaffe merayakan kesuksesan besar pertama mereka di Front Barat bulan Maret 1940. Mereka berasal dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" yang mengklaim tujuh kemenangan udara dalam sebuah dog-fight singkat pada tanggal 31 Maret 1940. Di hari itu pesawat-pesawat pemburu dari JG 53 menyerang secara tiba-tiba formasi 11 pesawat MS.406 dari GC III./7 Prancis dari balik matahari sehingga membuat terkejut pilot-pilot musuh. Pertempuran yang terjadi kemudian hanya berlangsung beberapa detik saja, dan dalam sekejap lima atau enam pesawat Prancis ditembak jatuh, sementara dari pihak Jerman sendiri tidak menderita satu korban pun! Foto ini memajang tiga pemenang utama dalam dog-fight tersebut: di sebelah kiri adalah Hauptmann Günther Freiherr von Maltzahn (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 "Pik-As") yang meraih satu kemenangan; berkacak pinggang di tengah sambil mengenakan jaket kulit berwarna gelap adalah Oberleutnant Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 "Pik-As") yang meraih dua kemenangan; dan di sebelah kanan kemungkinan adalah Feldwebel Werner Kauffmann (Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 "Pik-As') yang meraih satu kemenangan


  Pada tanggal 12 Agustus 1940, Jagdgeschwader 53 (JG 53) mendapatkan tugas untuk melakukan patroli "Freie Jagd" (perburuan bebas) di sekitar wilayah pantai Portsmouth dan Isle of Wight, sebagai bagian dari dukungan terhadap pesawat-pesawat bomber Junkers Ju 88 dari Kampfgeschwader 51 (KG 51) yang sedang melakukan operasi pemboman di pelabuhan Portsmouth dan stasiun radar Ventnor di Isle of Wight. Sebagai pimpinan 1.Staffel / JG 53 adalah Hauptmann Hans-Karl Mayer, yang menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 109E-4 "Weiße 8", sementara yang bertugas sebagai Rottenflieger (wingman) adalah Unteroffizier Heinrich Rühl yang menerbangkan Bf 109E-1 "Weiße10". Terbang dengan ketinggian 8.500 meter, pada pukul 12:20 siang mata Mayer tiba-tiba memergoki tiga pesawat Hurricane Inggris yang sedang mengeroyok sebuah Messerschmitt Bf 110 yang sedang terbang sendirian. Meskipun pesawat Mayer dan Rottenflieger-nya langsung menukik menuju ke arah musuh, pilot Bf 110 yang panik keburu melompat keluar dari pesawatnya. Mayer memilih pesawat yang berada di sisi kanan, sementara Rühl di sisi kirinya. Sang Staffelkapitän memuntahkan 20 peluru kanon kaliber 20mm dan 80 peluru senapan mesin kaliber 7,92mm sebelum pesawat RAF (Royal Air Force) buruannya jatuh ke lautan dengan badan dipenuhi api, dan tercatat sebagai korban ke-10 dari Hans-Karl Mayer dalam Perang Dunia II. Sementara itu, Rühl membutuhkan seluruh persediaan peluru kanonnya dan 200 peluru senapan mesin sebelum pesawat musuhnya melengkung dengan lembut dan kemudian menghantam lautan. Mayer sekarang mengalihkan perhatiannya pada satu Hurricane yang tersisa, yang kini sedang mendapat giliran dikeroyok oleh pesawat-pesawat Staffel-nya. Tampaknya pilot terakhir ini cukup mahir, karena pesawat Mayer sempat terkena tembakan sebanyak enam kali. Yang terjadi selanjutnya adalah laporan pertempuran yang ditulis oleh Mayer seusai misinya: "Setelah menembak jatuh korban pertamaku, aku kembali pada dogfight (pertempuran udara) antara satu Hurricane yang tersisa melawan beberapa pesawat Staffel-ku. Aku segera menyerang pesawat tersebut dan mampu menembaknya sebanyak dua kali, sementara pesawatku sendiri terkena beberapa tembakan darinya. Pesawat musuh yang pincang tersebut berusaha untuk menyelamatkan diri ke arah pantai. Aku sendiri tetap mengejarnya, sementara teman-temanku kini kehilangan diriku di tengah kacaunya pertempuran. Meskipun pesawat musuh berusaha keras untuk mengecoh dan menghindar dariku, aku masih tetap dapat melepaskan beberapa tembakan yang mengenainya. Hurricane tersebut mulai mengeluarkan asap hitam, sebelum kemudian menukik di ketinggian rendah dan jatuh berkeping-keping saat menyentuh permukaan lautan". Mayer telah mencatatkan kemenangan keduanya di hari itu, setelah menghabiskan 10 peluru kanon dan 250 peluru senapan mesin untuk menghabisi korbannya yang terakhir. Meskipun tak dapat diketahui dengan pasti, kemungkinan besar tiga korban Mayer dan Rühl di hari itu adalah Pilot Officer John Harrison, Acting Flight Lieutenant Wilhelm Pankratz dan Sergeant Josef Kwiecinski, semuanya adalah pilot-pilot dari No.145 Squadron yang dilaporkan hilang di sekitar Isle of Wight di waktu yang bersamaan dengan klaim yang dikeluarkan oleh pihak Jerman.



Hauptmann Heinz “Pietzsch” Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 “Pik-As”) tersenyum untuk konsumsi fotografer tak lama setelah dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 22 Oktober 1940. Bila dibandingkan dengan jagoan-jagoan udara Luftwaffe yang mempunyai jumlah korban tertinggi (yang biasa disebut sebagai “Experten”), skor Bretnütz tidaklah besar-besar amat, meskipun tetap menempatkannya sejajar dengan para elite Jagdwaffe. Dan kemudian, sebelum mendapatkan Ritterkreuz, Bretnütz tercatat menembak jatuh 12 balon udara musuh! Dia juga merupakan komandan yang berbakat yang memimpin 5. Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 “Pik-As” dalam pertempuran dari sejak tanggal 24 Juni 1940. Secara keseluruhan jagoan udara Jerman ini telah terbang dalam 244 misi tempur, termasuk diantaranya di Spanyol dimana dia pernah bertugas selama enam bulan. Yang menarik dalam foto ini adalah seragam yang dikenakan oleh Bretnütz, dimana bagian lengannya mendapat tambahan pelindung siku – hal yang tidak biasa bagi seorang perwira!



“Pelakon utama” dari perayaan keberhasilan Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” pada tanggal 15 November 1940: Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens yang merupakan pilot di 4.Staffel / II.Gruppe. Dalam foto ini dia terlihat baru keluar dari kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Major Günther Freiherr von Maltzahn setelah tiba dari misi tempur dimana dia berhasil menembak jatuh sebuah pesawat musuh yang sekaligus menjadi korban ke-500 JG 53 dalam Perang Dunia II. Korbannya di hari itu juga menjadi kemenangan udara ke-9 yang diraih oleh Litjens - yang seiring dengan peperangan nantinya menanjak dalam hal status menjadi seorang Experten. Setelah mengklaim kemenangan yang ke-32, dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Juni 1943, dan kemudian masih menambah jumlah kemenangannya menjadi total 38 buah. Dia berjibaku di hamper setiap medan perang di Eropa, dan juga di atas Afrika. Selama karir militernya dalam Perang Dunia II, Lutjens dua kali terluka, dan dua-duanya sama-sama di bagian mata!


Momen-momen saat para pilot terbaik dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” menyambut Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang baru pulang dari misi di tanggal 15 November 1940 yang berakhir dengan klaim kemenangan ke-500 bagi JG 53. Mereka menepuk punggung sang pilot pencetak sejarah sebagai perlambang ucapan selamat. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Litjens, Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (tertutup oleh Brustellin, Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens di hari bersejarah tersebut


Momen-momen saat para pilot terbaik dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” menyambut Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang baru pulang dari misi di tanggal 15 November 1940 yang berakhir dengan klaim kemenangan ke-500 bagi JG 53. Litjens (kiri) menjabat tangan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) sekaligus mengucapkan terimakasih atas penyambutan meriah yang telah diterimanya. Tertutup oleh Litjens adalah Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan diikuti kea rah kanannya: Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Götz, Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang memegang tongkat kemenangan, dan Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Tak ketinggalan anjing peliharaan salah seorang pilot JG 53 ikut menyambut kedatangan Litjens! Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens di hari bersejarah tersebut


Foto untuk kepentingan propaganda ini memperlihatkan pose yang lebih formil dari para pilot Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" tak lama setelah Geschwaderkommodore Maltzahn datang bergabung ke lapangan udara untuk ikut merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens, Schmidt dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke). Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens, sang pencetak kemenangan ke-500


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53)


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dua ekor anjing peliharaan mereka ikut bergabung. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Seperti yang disebutkan dalam teks propaganda pengantar foto, sampai dengan tanggal 15 November 1940 kesembilan pilot ini mengumpulkan akumulasi total 112 kemenangan udara dan telah terbang dalam 2.008 misi tempur. Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens, sang pencetak kemenangan ke-500


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), tidak diketahui, Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke)





 Akhirnya! Major Günther Freiherr von Maltzahn (memakai pelampung, Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 “Pik-As”) memperhatikan saat anakbuahnya menambahkan logo "Pik-As" (As Wajik) pada bagian penutup mesin sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 milik JG 53 di bulan Desember 1940, tak lama setelah Panglima Luftwaffe Reichsmarschall Hermann Göring memberi izin kepada unit tersebut untuk memperbaharui penggunaan lambang mereka (Wing pemburu Luftwaffe ini memang dikenal dengan nama "Pik-As" karena lambangnya yang diambil dari kartu remi). Setelah mengambil alih komando JG 53 di bulan Oktober 1940, Von Maltzahn hanya mampu menembak jatuh dua pesawat musuh sampai dengan akhir tahun, dan kemudian menambah jumlah korbannya menjadi empat lagi sebelum unitnya direlokasikan ke Front Timur di bulan Juni 1941. Secara keseluruhan dia tercatat memperoleh 68 kemenangan udara yang diraih dari 497 misi tempur



Hauptmann Heinz “Pietzsch” Bretnütz bersiap untuk meninggalkan kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E di bulan Desember 1940. Dia adalah salah satu pilot terbaik yang dimiliki oleh Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As”, tidak hanya karena jumlah korbannya yang banyak, tapi juga karena kemampuan terbangnya yang mengagumkan dan kehandalannya dalam mengendalikan pesawatnya. Bretnütz dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 22 Oktober 1940 untuk 20 kemenangan udara yang diraihnya – hal yang normal pada saat itu. Dia mengklaim korban pertamanya pada tanggal 30 September 1939, dan kebanyakan sisanya dibukukan pada saat melawan pesawat-pesawat RAF (Royal Air Force) di atas Selat Inggris di musim panas dan gugur tahun 1940. Jagoan udara Jerman satu ini mempunyai keahlian dalam menembak tepat dan juga merupakan seorang pemburu yang mempunyai determinasi tinggi, tidak akan menyerah sebelum lawannya takluk. Pada tanggal 22 Juni 1941 (dimulainya Unternehmen Barbarossa), skornya sudah melonjak menjadi 34 buah. Dengan tambahan dua kemenangan yang diraihnya dalam kancah Perang Saudara di Spanyol dan satu lagi di atas Rusia, dia mempunyai akumulasi 37 kemenangan sebelum terluka parah dalam pertempuran dan meninggal di hari pertama penyerbuan ke Rusia tersebut!



Foto ini memperlihatkan Major Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 "Pik-As") di sebelah kiri sementara Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) berdiri kedua dari kanan sambil memegang boks medali di sebelah seorang Oberfeldwebel yang tidak diketahui namanya. Dari keterangan ini bisa diketahui bahwa foto diatas diambil pada saat Verleihung (upacara penganugerahan medali), meskipun tidak diketahui waktu tepatnya (antara tahun 1941-1942)


 Foto ini diambil pada musim dingin tahun 1941/42, dan memperlihatkan "Weiß 2", sebuah pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109F-2 kepunyaan 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As", yang terparkir di lapangan udara yang dipenuhi oleh salju. Masalah salju yang begitu hebat di Front Timur membuat banyak pesawat-pesawat Bf 109 (model E, F dan G) yang mengalami kerusakan saat tinggal landas atau mendarat, sehingga menambah kesulitan yang dihadapi oleh Luftwaffe dalam mengganti pesawat yang menjadi korban di medan peperangan



Major Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 "Pik-As") memperhatikan saat General der Flieger Bruno Loerzer (Kommandierender General II. Fliegerkorps) menyematkan medali Eisernes Kreuz I.Klasse kepada salah seorang personil Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" yang berpangkat Feldwebel. Foto kemungkinan besar diambil pada awal tahun 1942 saat JG 53 direlokasi ke wilayah Mediterania setelah sebelumnya berjibaku di Front Timur. Wing pemburu Luftwaffe ini langsung ditempatkan di bawah komando II. Fliegerkorps pimpinan Loerzer


Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Süd) mengalungkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes ke leher Leutnant Fritz Dinger (Staffelführer 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53 "Pik-As"), sementara di sebelah kanan ikut memperhatikan Oberstleutnant Günther Freiherr von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53 "Pik-As"). Foto diambil pada tanggal 23 Desember 1942 di sebuah lapangan udara Luftwaffe di Tunisia. Dinger nantinya gugur dalam pertempuran udara di Sisilia (Italia) tanggal 27 Juli 1943



Tiga orang jagoan udara Luftwaffe dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As", dalam sebuah foto yang diambil di Italia selatan, bulan Mei-Juni 1943. Dari kiri ke kanan: Leutnant Herbert Brönnle (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53. 58 kemenangan udara), Hauptmann Friedrich-Karl "Tutti" Müller (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53. 140 kemenangan udara), dan Oberleutnant Fritz Dinger (Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53. 67 kemenangan udara). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Karl Ketelhohn dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 2

-------------------------------------------------------------

GESCHWADERKOMMODORE

Oberst Günther Freiherr von Maltzahn (20 Oktober 1910 - 24 Juni 1953) adalah jagoan udara Luftwaffe yang memperoleh 68 kemenangan udara terkonfirmasi dari 497 misi tempur (33 diantaranya diraih di Front Timur). Dia bertempur di Front Barat, Front Timur dan Mediterania. Setelah Perang Dunia II usai, Von Maltzahn bekerja di bidang agrikultur dan kemudian di "Amt Blank" (yang merupakan cikal-bakal dari Kementerian Pertahanan Jerman Barat), bagian rekonstruksi Angkatan Udara. Dia merupakan kandidat kuat posisi Inspekteur der Bundesluftwaffe, tapi maut keburu menjemputnya di usia 42 tahun pada tanggal 24 Juni 1953 akibat dari Hodgkin lymphoma. Untuk menghormatinya, sebuah jalan di Fürstenfeldbruck dinamai sebagai "Günther-von-Maltzahn-Straße". Medali dan penghargaan yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Oktober 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (10 Mei 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (23 Maret 1942); Deutsches Kreuz in Gold #1/140 (23 Desember 1942); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #174 (30 Desember 1940) mit Eichenlaub #29 (24 Juli 1941). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 18 November 1940. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI

-------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

 
 Hauptmann Franz Barten (26 Januari 1912 - 4 Agustus 1944) ditempatkan di Jagdgeschwader 77 pada tanggal 1 Juli 1939. Dia ikut berpartisipasi dalam invasi ke Polandia, Pertempuran Prancis dan Pertempuran Britania. Barten mencetak kemenangan terkonfirmasi pertamanya pada tanggal 14 September 1940 setelah menembak jatuh sebuah pesawat Hawker Hurricane RAF. JG 77 kemudian dinamai ulang menjadi JG 51 dan Barten ikut serta bersama unit tersebut dalam penyerbuan Jerman ke Uni Soviet tahun 1941. Di akhir tahun itu dia sudah mencetak 25 kemenangan udara. Pada tanggal 10 November 1942 Barten terluka sehingga harus mendapatkan perawatan. Pada tanggal 1 Juni 1943 dia ditransfer ke III./JG 53 yang beroperasi di Mediterania sebagai Staffelkapitän. Dia mencetak kemenangannya yang ke-50 pada tanggal 3 September 1943 ketika menembak jatuh sebuah pesawat B-24 Liberator USAAF. Pada tanggal 1 Agustus 1944 giliran Barten yang ditembak jatuh oleh pesawat P-47 Thunderbolt USAAF bersama dengan pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya dalam kancah Reichsverteidigung (Pertahanan Reich) di atas Rheinsehlen. Dia terjun dari pesawatnya menggunakan parasut, tapi secara keji ditembak oleh pilot lawannya saat turun! Disaat kematiannya, Barten tercatat mengkoleksi 55 kemenangan udara dari 895 misi tempur. Untuk menghargai jasa-jasanya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes secara anumerta tanggal 29 Oktober 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" / 7.Jagddivision / I.Jagdkorps / Luftflotte Reich. Pangkatnya juga dinaikkan secara anumerta menjadi Hauptmann. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen (21 September 1938); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (26 Agustus 1939); Dienstauszeichnung IV. Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse (1 Desember 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (29 September 1940); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Oktober 1941); Verwundetenabzeichen in Silber; Deutsches Kreuz in Gold (22 Mei 1942); Frontflugspange für Tagjäger in Gold mit Anhänger (10 Agustus 1942); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (20 Agustus 1942)

-------------------------------------------------------------

 Unteroffizier Wilhelm "Willi" Ghesla biasa menerbangkan pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 E-4 "Weisse 10" (werknummer 1804) bersama dengan 2. dan kemudian 1.Staffel / Jagdgeschwader 53 (JG 53). Pesawatnya ditembak jatuh di atas Kent (Inggris) pada tanggal 5 Oktober 1940, dan kemudian Ghesla menjadi tawanan sampai dengan akhir perang. Kemungkinan besar dia ditembak oleh pesawat Hurricane yang diterbangkan oleh pilot-pilot Polandia dari 1 Squadron RCAF. Sebelumnya Ghesla mendapat pelatihan terbang di Fliegerausbildungsregiment 42 Salzwedel dan kemudian di Jagdfliegerschule 1 Werneuchen



Sumber :
Buku "Jagdgeschwader 53 'Pik-As' Bf 109 Aces of 1940" karya Chris Goss
Buku "Luftwaffe at War: Fighters over Russia" karya Manfred Griehl  
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Buku "Luftwaffe Training Aircraft: The Training of Germany's Pilots and Aircrew through Rare Archive Photographs" karya Chris Goss
www.en.wikipedia.org
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

No comments:

Post a Comment